Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari .
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
2. Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit
Indikator
1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan
2. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif ataupun
elektroda inert
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan
4. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi
5. Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
6. Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam
RINGKASAN MATERI
1. Elektrolisis
a. Pengertian Elektrolisis
Jika ke dalam suatu elektrolit dialirkan arus searah maka akan terjadi penguraian zat-zat tersebut, pada
kedua kutubnya. Peristiwa peruraian senyawa karena adanya arus searah ini dikenal dengan
elektrolisis.
Pada elektrlisis reaksi terjadi pada elektrodanya yaitu di katoda dan di anoda.
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta
Katoda pada elektrolisis merupakan kutub negatif tempat terjadi reaksi reduksi sedangkan anoda
merupakan kutub positif tempat terjadi oksidasi.
b. Reaksi Elektrolisis leburan
Jika senyawa yang dielektrolisi merupakan leburan dari garamnya maka ion-ion yang ada akan
mengalami rekasi reduksi dan oksidasi, karena dalam leburan tidak ada ion lain.
Contoh : elektrlisis leburan NaCl
Di katoda akan terjadi reaksi reduksi() ion Na menjadi logam Na
Di anoda akan terjadi reaksi oksidasi ion Cl menajdi gas Cl
Persamaan reaksi :
Di katoda : Na+ (l) + e Na (s)
Di anoda : 2 Cl- (l) Cl2 (s) + 2 e
Di katoda akan terjadi kelebihan ion OH - maka larutan di sekitar katoda bersifat basa
Reaksi di anoda.
Dianoda terdapat ion Cl- dan molekul air, karena E Cl < E H2O maka ion Cl- akan mengalami
oksidasi menjadi gas klorin (Cl2)
Di katoda akan terjadi kelebihan ion OH - maka larutan di sekitar katoda bersifat basa
Reaksi di anoda.
Di anoda terdapat ion I- dan molekul air, karena E I < E H2O maka ion I- akan mengalami oksidasi
menjadi yod (I2)
`Dalam larutan KI terdapat ion Ca2+, ion SO42- dan molekul air.
Reaksi di katoda.
Karena harga potensial (E) K+ < (E) H2 dalam ini molekul H2O maka dikatoda akan terjadi reduksi
ion H+ atau molekul H2O menjadi gas hidrogen.
Di katoda akan terjadi kelebihan ion OH - maka larutan di sekitar katoda bersifat basa
Reaksi di anoda.
Di anoda terdapat ion SO42- dan molekul H2O, karena ion SO42- lebih sukar dioksidasikan dibanding
molekul H2O maka di anoda akan terjadi oksidasi menurut persmaan :)
Di anoda akan terjadi kelebihan ion H + maka larutan di sekitar anoda bersifat asam.
Contoh 4
Reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dalam air. menggunakan elektroda inert Karbon (C)
Dalam larutan CuSO4 terdapat ion Cu2+, ion SO42- dan molekul air.
Reaksi di katoda.
Karena harga potensial (E) Cu2+ > (E) H2 dalam ini molekul H 2O maka dikatoda akan terjadi reduksi
ion Cu2+ menjadi logamnya (Cu).
Di katoda : Cu2+ (aq) + 2 e Cu (s)
Di katoda molekul air tidak mengalami reduksi.
Reaksi di anoda.
Di anoda terdapat ion SO42- dan molekul H2O, karena ion SO42- lebih sukar dioksidasikan dibanding
molekul H2O maka di anoda akan terjadi oksidasi menurut persmaan :)
Di anoda akan terjadi kelebihan ion H + maka larutan di sekitar anoda bersifat asam.
RANGKUMAN
Pada elektrolisis larutan dalam air.
Reaksi di katoda
Jika dalam larutan tidak terdapat ion-ion : Hg 2+, Cu2+, Ag+, Pt3+ dan Au3+ maka molekul H2O akan
mengalami reduksi menurut persamaan :
2 H2O(l) +2e H2 (g) + 2 OH- (aq) atau
2 H+ (aq) + 2 e H2 (g)
Jika dalam larutan terdapat ion-ion : Hg 2+, Cu2+, Ag+, Pt3+ dan Au3+ ion ini akan terreduksi menjadi
logamnya.
: Reaksi di Anoda
Jika dalam larutan tidak terdapat ion-ion : F -, Cl-, Br-atau I- maka molekul H2O akan mengalami
oksidasi menurut persamaan :
2 H2O (l) O2 (g) + 4 H+ (aq) + 4e atau
Jika dalam larutan terdapat ion halida (X - = F-, Cl-, Br-atau I- maka ion ini akan halogen X 2 = F2, Cl2,
Br2 atau I2.
Massa yang mengendap (w) berbdanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang mengalir pada sel
elektrolisis.
w=eQ
w= F
w=nxixt
keterangan :
w = massa yang mengendap
i = kuat arus
t = waktu (sekon)
n = muatan ion
Q=ixt
massa Cu yang dapat diendapakan = x Ar Cu
Contoh 1
Arus 5 amper dilairkan ke dalam larutan CuSO 4, selama 1 jam. Hitung massa Cu yang dapat
diendapkan jika Ar Cu = 63,5
Penyelesaian
Q 5.3600
t = 1 jam = 1 x 60 x 60 = 3600 detik mol elektron : =
F 96500
18000
i = 5 amper = =0,1865258 mol e
96500
Ar Cu = 63,5
CuSO
4 Cu2+ + SO42-
Cu2+
+2e Cu
n=2
Menurut Hukum Faraday I
w = nit
w = 2 x 5 x 3600
w = 36000 gram
w=
Contoh 2
Arus 15 amper dilairkan ke dalam larutan K 2SO4, selama 2 jam. Jika menggunaka elektroda inert (C)
a. tuliskan reaksi elektrlisis
b. hitung volume gas pada anoda dan katoda jika diukur pada STP.
Penyelesaian
t = 1 jam = 2 x 60 x 60 = 7200 detik
i = 5 amper
Volume gas STP = 22,4 liter
a. Reaksi yang terjadi:
Di Katoda : 2 H+(aq) + 2 e H2 (g)
Di anoda : 2 H2O (l) O2 (g) + 4 H+(aq) + 4 e
Gas di katoda = hidrogen (H2) maka n = 2
Gas di anoda = Oksigen (O2) maka n = 4
Menurut Hukum Faraday I
Gas di Katoda
V H2 =
V H2 =
V H2 =
V H2 =
Gas di Anoda
V O2 =
V O2 =
V O2 =
V O2 =
Hukum Faraday II
Jika pada elektrolisis disusun seri, maka massa yang mengendap sebanding dengan massa
ekuivalennya
W1 : W 2 = e 1 : e 2
Contoh 1
Sejumlah arus dilairkan ke dalam larutan AgNO dan CuSO yang disusun secara seri. Jika massa Ag
yang mengendap sebanyak 5,4 gram. Hitung massa Cu yang mengendap ! Ar Ag = 108 dan Ar Cu =
63,5
Penyelesaian
Ar Ag = 108 Ar Cu = 63,5
n Ag = 1 n Cu = 2
W Ag = 5,4 W Cu = ?
Menurut Hukum Faraday II
Soal Pemahaman
A. Soal Esai
b.
anode adalah elektrode di mana reaksi oksidasi terjadi.
Katode adalah elektrode di mana reaksi reduksi terjadi.
c. Anode : Pb (s ) Pb 2+ (a q) + 2e -
Katode : Cu 2 + (a q) + 2e - Cu (s )
d. Ion Pb 2 + dari larutan di setengah sel anode bergerak menuju
setengah sel katode melalui jembatan garam. Sedangkan ion SO 4 2 -
dalam larutan di setengah sel katode bergerak menuju setengah
sel anode melalui jembatan garam. Dengan adanya pergerakan
ion ini, arus listrik dapat terus mengalir pada rangkaian.
e. Sebagai rangkaian dalam yang memungkinkan ion-ion mengalir
dari setngah sel anode ke setengah sel katode, dan sebaliknya.
4. a.
b. I 2 (a q) | I - (a q) || Ni 2+ (a q) | Ni (s )
5. Anode: Fe 2+ (a q) Fe 3+ (a q) + e - E o o k s id a s i = -0,77
Katode: Ag + (a q ) + e - Ag (s ) E o re duk si = + 0,80
6. a. Dari bilangan oksidasinya. Bilangan oksidasi naik maka terjadi
oksidasi. Sedangkan bilangan oksidasi turun maka terjadi reduksi.
b. Fe (s ) | Fe 2 + (a q ) || Co 2 + (a q ) | Co ( s)
7. a. Potensial sel menyatakan kemampuan suatu sel elektrokimia
untuk mendorong elektron mengalir melalui rangkaian luar.
Potensial sel standar yakni nilai E o yang diukur pada suhu 25
o
C, konsentrasi 1,0 M, atau tekanan 1 atm.
Potensial elektrode adalah
b. Nilai potensial elektrode standar (E o ) dikatakan relatif karena
pada saat perhitungan digunakan elektrode pembanding hidrogen
yang diberi nilai 0.
8. Fe mempunyai daya oksidasi yang lebih besar dibandingkan Zn
(atau dapat dikatakan Fe merupakan oksidator yang baik.
Sedangkan Zn mempunyai daya reduksi yang lebih besar
dibandingkan dengan Fe (atau dapat dikatakan Zn merupakan
reduktor yang baik).
9. a. Sel primer yakni di mana anode dan katodenya dihabiskan
secara kimia ketika sel menghasilkan arus listrik. Sel primer
tersebut hanya dapat sekali pakai dan tidak dapat diisi ulang.
Sel sekunder yakni di mana anode dan katode bereaksi secara
kimia. Dan sel tersebut dapat diisi ulang dengan proses
elektrolisis untuk merngembalikan anode dan katode ke kondisi
awal.
Sel bahan bakar yakni di mana anode dan katode bersifat inert.
Pereaksi secara terus-menerus disuplai ke sel dan produk reaksi
dibuang secara terus-menerus.
b. Karena baterai kering seng-karbon produk ion dari reaksi redoks
tidak dapat berdifusi dengan cepat meninggalkan elektrode.
c. Untuk menstarter kendaraan tersebut.
Pengisian ulang aki dilakukan dengan melewatkan suatu arus
dengan arah berlawanan. Artinya, arus elektron dimasukkan
melalui katode. Dengan demikian, reaksi dapat dibalik dan PbSO 4
melarut kembali menjadi Pb dan PbO 2 .
b. Karena reaksi redoks melibatkan pereaksi gas H 2 dan O 2 dengan
produk reaksi air (H 2 O).
10. a. Korosi pada logam adalah perusakan logam akibat reaksi logam
tersebut dengan lingkungan.
b. Karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan
melepas elektron ke oksigen di udara dan membentuk oksida
logam.
c. Korosi pada besi dapat dianggap sebagai suatu sel elektrokimia.
Elektron mengalir dari anode ke katode melalui logam besi seperti
halnya aliran elektron dalam kawat, sedangkan air bertindak
sebagai larutan elektrolit.
11. a. yang lebih mudah terkorosi adalah Fe
b. Karena pada logam Al korosi yang terjadi tidak merugikan,
lapisan oksida yang terbentuk bersifat kuat dan padat sehingga
melindungi logam Al dari proses korosi lebih lanjut.
12. Besi dalam larutan asam lebih cepat terkorosi. Karena pada
kondisi asam ada 2 reaksi yang terjadi pada katode. Yakni O 2 yang
tereduksi menjadi H 2 O dan karena banyaknya ion H + maka ada
reaksi reduksi lainnya yang juga berlangsung, yakni
evolusi/pembentukan hidrogen.
13. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi korosi:
Elektrolit dan konsentrasi: keberadaan elektrolit, seperti
garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan
menambah terjadinya reduksi tambahan. Sedangkan konsentrasi
elektrolit dapat menaikkan laju aliran e - sehingga korosi
meningkat.
pH: korosi dalam kondisi pH < 7 lebih besar karena adanya
reaksi reduksi tambahan, yaitu reduksi H + pada katode.
Kandungan H 2 O dan O 2 : Logam lebih cepat terkorosi bila
diletakkan diluar rumah dibandingkan yang tersimpan kering di
dalam rumah.
Galvanic coupling: adanya keberadaan logam lain yang kurang
reaktif dapat mempercepat korosi logam.
Suhu: laju korosi naik dengan bertambahnya suhu.
Keberadaan zat pengotor : zat pengotor di permukaan logam
dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga
lebih banyak logam yang terkorosi.
Metalurgi: Kecenderungan bagian logam bertindak sebagai
anode atau katode tergantung dari faktor metalurgi seperti:
- Kekasaran. Permukaan yang lebih kasar akan menimbulkan
beda potensial dan cenderung menjadi anode yang terkorosi.
- Keberadaan unsur lain dalam logam yang tidak merata akan
mempercepat laju korosi karena efek galvanic coupling.
14. 1. Metode pelapisan Zn: lapisan Zn dapat mencegah kontak
langsung logam dengan O 2 dan H 2 O. Di samping itu, Zn yang
teroksidasi menjadi Zn(OH) 2 dapat bereaksi lebih lanjut dengan
CO 2 di udara membentuk lapisan oksida Zn(OH) 2 .x ZnCO 3 yang
sangat kuat. Apabila lapisan Zn tergores, Zn masih dapat
melindungi besi karena Zn (E o = -0,76 V) lebih mudah teroksidasi
dibandingkan
Fe (E o = -0,44 V).
+
Sel : 2Cl - (a q ) + 2H 2 O (l ) 2OH - (a q) + H 2 ( g) + Cl 2 ( g)
+
3+ -
Sel : 2Al ( l) + 6Cl (l ) 2Al ( s) + 3Cl 2 (g )
18. a. Reaksi di mana energi listrik digunakan untuk menghasilkan
reaksi redoks tidak spontan.
b. Anode, yakni elektrode di mana reaksi oksidasi terjadi.
Sedangkan katode adalah elektrode di mana reaksi reduksi terjadi.
19. a. Elektron bergerak dari Anode ke arah katode.
b. Anode terhubung pada kutub positif sedangkan katode
terhubung pada kutub negatif.
c. Karena adanya pengaruh sumber listrik pada sel elektrolisis
menyebabkan perbedaan muatan pada katode dan anode di sel
elektrolisis dengan katode dan anode di sel volta.
20. a. Peran hukum-hukum Faraday dalam mempelajari sel elektrolisis
adalah dilihat dari aspek kuantitatifnya, yakni hubungan antara
massa zat yang dihasilkan di elektrode dengan jumlah listrik yang
digunakan.
b. Hukum Faraday I: Massa zat yang dihasilkan pada suatu
elektrode selama proses elektrolisis berbanding lurus dengan
muatan listrik yang digunakan.
Hukum Faraday II: Massa zat yang dihasilkan pada elektrode
berbanding lurus dengan massa ekivalen zat.
c. 1 mol elektron atau 1 Faraday adalah nilai yang mengandung
muatan listrik sebesar 96.500 coulomb.
21. a. Garam NaCl
b. NaOH, Cl 2 , dan H 2
c. Gas Cl 2
d. Larutan
22. a. Pelapisan dengan logam menggunakan sel elektrolisis untuk
memperindah penampilan dan mencegah korosi.
b. Sel terdiri dari anode Cu dan katode logam yang akan disepuh.
Larutan elektrolit yang digunakan adalah CuCl 2 . reaksi elektrolisis
yang terjadi :
Katode : (logam yang akan disepuh)
Anode : Cu (s ) Cu 2 + (a q ) + e -
Ion Cu 2 + dalam larutan tereduksi di katode dan mengendap
sebagai Cu pada logam yang disepuh. Di Anode, elektrode Cu
teroksidasi untuk terus memasok ion Cu 2+ dalam larutan.
23. a. Untuk mencegah pencampuran gas H 2 dan Cl 2 , disamping
mencegah difusi ion OH - ke anode karena dapat bereaksi dengan
Cl 2 .
b. Sebagai katode di mana Na + akan tereduksi menjadi Na, untuk
kemudian larut dalam Hg membentuk NaHg.
c. Yaitu pada sel merkuri produksi H 2 dan NaOH terpisah dari Cl 2
sehingga tidak membutuhkan diafragma seperti halnya sel
diafragma untuk mencegah pencampuran H 2 dan Cl 2 .
d. Logam Na diperoleh dari proses elektrolisis lelehan NaCl.
24. a. Timah
b. Sn II
c. Untuk mencegah korosi dan memperindah penampilan dari
kaleng tersebut.
d. Tidak, karena makanan tersebut bisa saja sudah terkontaminasi
dengan kaleng yang sudah terkorosi.
25. Proses elektrolisis yang terjadi pada pemurnian logam tembaga
sebagai berikut:
Sel terdiri dari anode Cu kotor dan katode yang dilapisi Cu
murni. Larutan elektrolit yang digunakan adalah CuSO 4 . Pada
katode, ion Cu 2+ dalam larutan akan tereduksi dan mengendap.
Sementara pada anode, Cu akan teroksidasi menjadi Cu 2 + . Zat
pengotor pada anode akan ikut teroksidasi dan larut.
B. Soal Pilihan Ganda
1. C 6.
2. A 7. E
3. D 8. D
4. A 9. B
5. B 10. D
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit lemah dan bukan elektrolit berturut-
turut adalah larutan nomor.
A. 1 dan 2 B. 3 dan 2 C. 2 dan 3 D. 4 dan 3 E. 5 dan 2
SKL No. 7 (Reaksi redoks)
31. Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut:
2 HBr + H2SO4 Br2 + SO2 + 2 H2O
Zat yang merupakan reduktor adalah.
A. HBr B. H2SO4 C. Br2 D. SO2 E. H2O
Pembahasan:
Bilangan oksidasi C dalam C2H5OH adalah -2 dan bilangan oksidasi C dalam CO2 adalah + 4,
perubahan biloks C dari -2 ke +4 adalah 6, berarti ia akan melepaskan (kehilangan) 6
elektron.
Jawaban D.
Sejumlah garam klorida lelehan dielektrolisis dengan suatu arus listrik 3,00 A. Jumlah deposit
logam yang manakah akan memerlukan waktu elektrolisis terlama?
A. 50 g Mg
B. 75 g Al
C. 100 g Ca
D. 125 g Fe
E. Jawaban A, B, C dan D semuanya benar
Pembahasan:
Elektrolis suatu lelehan garam pada pada elektroda akan menghasilkan deposit logam (dari
ion logamnya) yang biasanya akan menempel di elektroda dan gas klor (dari ion klorida) di
sekitar elektroda lainnya.
Untuk menghitung lama waktu bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
W = (e . i . t)/96500 t = (W x 96500) : (e.i)
W = massa deposit logam (g); e = massa ekivalen (g); i = arus listrik (A); t = waktu (detik).
Soal Nomor 1
Dalam suatu reaksi redoks ternyata kalium dikromat (K2Cr2O7) bereaksi dengan timah
diklorida (SnCl2) dalam suasana asam menjadi CrCl3 dan kalium klorida (KCl). Setelah reaksi
disetarakan, maka koefisien reaksi dari kalium dikromat dan timah diklorida adalah
A. 3 dan 1
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 2
E. 1 dan 1