Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Program R
Program R adalah program statistika yang didistribusikan melalui
internet dibawah GPL (General Public License), hal ini memungkinkan untuk
digunakan secara bebas. Artinya untuk menggunakan R tidak diperlukan
pembayaran lisensi. R dapat dioperasikan dibawah sistem operasi Microsoft
95, 98, 2000, XP, Windows, Vista, Windows 7 atau yang terbaru, varian dari
Unix, Linux dan Apple Macintosh (Nugraha, 2013).

R adalah bahasa pemrograman dan perangkat lunak untuk


analisis statistika dan grafik. R dibuat oleh Ross Ihaka dan Robert Gentleman
di Universitas Auckland, Selandia Baru, dan kini dikembangkan oleh R
Development Core Team, dimana Chambers merupakan anggotanya. R
dinamakan sebagian setelah nama dua pembuatnya (Robert Gentleman dan
Ross Ihaka), dan sebagian sebagian dari nama S.

Bahasa R kini menjadi standar de facto di antara statistikawan untuk


pengembangan perangkat lunak statistika, serta digunakan secara luas untuk
pengembangan perangkat lunak statistika dan analisis data.

R merupakan bagian dari proyek GNU. Kode sumbernya tersedia secara bebas
di bawah Lisensi Publik Umum GNU, dan versi biner prekompilasinya
tersedia untuk berbagai sistem operasi. R menggunakan antarmuka baris
perintah, meski beberapa antarmuka pengguna grafik juga tersedia.

R menyediakan berbagai teknik statistika (permodelan linier dan nonlinier, uji


statistik klasik, analisis deret waktu, klasifikasi, klasterisasi, dan sebagainya)
serta grafik. R, sebagaimana S, dirancang sebagai bahasa komputer

1
sebenarnya, dan mengizinkan penggunanya untuk menambah fungsi tambahan
dengan mendefinisikan fungsi baru. Kekuatan besar dari R yang lain adalah
fasilitas grafiknya, yang menghasilkan grafik dengan kualitas publikasi yang
dapat memuat simbol matematika. R memiliki format dokumentasi
seperti LaTeX, yang digunakan untuk menyediakan dokumentasi yang
lengkap, baik secara daring (dalam berbagai format) maupun secara cetakan.
( https://id.wikipedia.org/wiki/R_(bahasa_pemrograman))

B. Data
Data dapat didefinisikan sekumpulan informasi atau nilai yang
diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka
dan dapat pula merupakan lambing atau sifat (Nugraha, 2013).
C. Statistika
Statistika adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menginterpretasikan data tentang bidang kegiatan tertentu
dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastiaan dan
variasi (Nugraha, 2013).

BAB II

2
DESKRIPSI KERJA

Pada laporan praktikum kali ini, praktikan akan menjelaskan tentang


bagaimana menggunakan program R. berikut langkah-langkahnya :
A. Membuat operasi matematika minimal 6 operasi
1. Klik menu start, pilih R. Maka akan muncul tampilan awal halaman kerja
R, berikut tampilan halaman awal program R :

Gambar 2.1. Halaman Kerja Program R

2. Pada kasus yang pertama praktikan akan membuat minimal 6 buah operasi
matematika, yaitu dengan syntax sebagai berikut:

Gambar 2.2. Operasi Matematika


3. Pada kasus yang kedua praktikan akan membuat data frame kolom 3 baris
5 yang mempunyai karakter dan angka, dengan syntax sebagai berikut:

3
Gambar 2.3. Data Frame

4. Sedangkan pada kasus yang ketiga praktikan akan membuat plot data dan
grafik dari data yang di input, maka akan seperti masing-masing syntax dan
output berikut ini:

Gambar 2.4. Histogram

4
Gambar 2.5. Plot data

Gambar 2.6. Grafik


5. Pada kasusyang terakhir praktikan akan menghitung contoh soal binomial
menggunakan R.

Gambar 2.7. Kasus Binomial

5
BAB III

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini, praktikan diberikan beberapa kasus yaitu terkait


dengan membuat operasi matematika, data frame, plot data dan grafik, dan
menyelesaikan contoh soal binomial dengan menggunakan program R.
dengan kasus-kasus tersebut, berikut penjabaranya:

6
A. Kasus 1
Pada kasus pertama ini praktikan diminta untuk membuat
minimal 6 buah operasi matematika menggunakan R, berikut
hasilnya :

Gambar 3.1. Output Operasi Matematika


Terlihat pada syntax pertama bahwa praktikan bermaksud
untuk membuat operasi aljabar matrik. Pada a< - c (2,4,6,8,10,12)
mempunyai arti bahwa (a terdapat angka 2,,12) di dalamnya
sedangkan c di masukkan karena angka yang terkandung dalam a lebih
dari satu angka, jika a hanya terdapat satu angka maka tidak perlu
memasukkan c, begitu pula dengan b<-c(3,5) mempunyai arti bahwa
(b terdapat angka 3, dan 5), sedangkan a+b merupakan syntax output
dari data yang di input antara a dan b, dengan kata lain a+b merupakan
syntax perintah yang menghasilkan output perulangan, karena datanya
sesuai dengan hokum perulangan maka perintah tersebut menghasilkan
output (5, 9, 9, 13, 13, 17). Pada syntax yang kedua terlihat tujuan dari
praktikan adalah untuk menjumlahkan (log (30) + log (90)) yang
menhasilkan output 7,90. Pada syntax ketiga praktikan bertujuan untuk
mencari akar kuadrat dari 21 yaitu dengan syntax (> sqrt (21)) dengan
output 4,50. Pada syntax ke empat praktikan hanya melakukan
perhitungan biasa yaitu 4^20*5-30+2/3 dengan hasil 5,49. Pada syntax
kelima praktikan bertujuan untuk mencari eksponensial dari 42 yaitu
dengan syntax (exp (42)) dengan output 1,73. Pada syntax keenam

7
praktikan ingin mengurangkan akar kuadrat dari 30 dikurangi akar
kuadrat 20 dengan syntax (sqrt (30)-sqrt (20)) dengan output 1,00.
Syntax ke tujuh terlihat tujuan dari praktikan adalah untuk
menjumlahkan (log (30)+ log(24)) yang menhasilkan output 6,57. Dan
yang terakhir syntax ke delapan praktikan bertujuan untuk mengurangi
nilai dari eksponensial 21 dengan nilai logaritma 10 dengan syntax
(exp(21)-log(10)) yang menghasilkan output 1318815732.

B. Kasus 2
Pada kasus kedua praktikan diminta untuk membuat data frame
yang didalamnya terdapat 3 kolom 5 baris dan didalamnya terdapat
karakter dan angka. Berikut hasil outputnya :

Gambar 3.2. Output Data Frame


Data frame yang ingin dibuat oleh praktikan adalah data mahasiswa
statistika uii angkatan 2013 yang di ketahui nama, daerah asal, dan
tinggi badan. Jika ingin membuat data framenya, awalnya praktikan
menginput nama mahasiswa dengan syntax (nama<-
c("Mujib","bohari","arling","arsyad","ade")) maksudnya ini akan
menjadi kolom pertama pada data dengan variabel nama yang
mempunyai 5 baris yaitu baris pertama sampai kelima masing-masing
di isi oleh Mujib, bohari, arling, arsyad, dan ade. Selanjutnya
praktikan menginput asal daerah mahasiswa dengan syntax (asal<-
c("dompu","lombok","yogyakarta","sragen","lombok")) maksudnya
ini akan menjadi kolom kedua pada data dengan variabel asal yang

8
mempunyai 5 baris yaitu baris pertama sampai kelima masing-masing
di isi oleh dompu, Lombok, Yogyakarta, sragen, dan lombok.
Selanjutnya praktikan menginput tinggi badan mahasiswa dengan
syntax (tinggi_badan<-c(175,169,172,177,168)) maksudnya ini akan
menjadi kolom ketiga pada data dengan variabel tinggi_badan yang
mempunyai 5 baris yaitu baris pertama sampai kelima masing-masing
di isi oleh 175, 169, 172, 177, dan 168. Dan yang terakhir praktikan
menginput sytax (car<-data.frame(nama,asal,tinggi_badan)) yaitu
bertujuan untuk mengkombinasikan 3 vektor tersebut menjadi sebuah
frame lalu praktikan memanggil output data frame dengan syntax (car)
dan output dari data frame terlihat seperti pada gambar 3.2 di halaman
sebelumnya.

C. Kasus 3
Pada kasus ketiga praktikan dimintai untuk memplotkan data
dan membuat grafik, pada awalnya praktikan akan melihat histogram,
akan tetapi langkah awalnya adalah menginput data x dengan syntax
(x=c(10,22,11,32,22,45,55,32,22,11,32,45,55,32,22,11,32,45,55,32,22,
11);) setelah itu praktikan memasukkan syntax histogram yaitu (hist
(x)) yang mempunyai output sebagai berikut :

9
Gambar 3.3. Output Histogram

Setelah itu praktikan akan memplotkan data tersebut, namun


pada awalnya praktikan menginput ulang data x dan y dengan syntax
(x=c(11,22,44,55,66,77,88,99,22); y=c(10,11,44,55,88,77,22,77,99);)
dengan output sebagai berikut :

Gambar 3.4. Output plotting data

Selanjutnya paktikan akan membuat gafik dari data tersebut, namun


pada awalnya praktikan mengubah data x dan y dengan dengan grafik
distribusi normal dengan syntax:
(>fx<-function (x) dnorm(x,1,3)
> fy<-function (x) dnorm(x,2,4)
> curve(fy,add=TRUE)
> plot (fx,-20,20)) dengan output sebagai berikut :

10
Gambar 3.4. Output plotting data
D. KASUS 4
Pada kasus yang terakhir ini praktikan diminta untuk
mengerjakan soal binomial dengan menggunakan R, berikut contoh
soalnya :
peluang yang tepat bahwa X nilainya 4 sama dengan luas persegi
panjang dengan dasar yang titik tengahnya x=4. Dengan menggunakan
tabel L.1 luas tadi adalah
Jika di hitung menggunakan R akan menghasilkan output sebagai
berikut :

Gambar 3.4. Output soal binomial


Jika dikerjakan dengan cara manual maka hasilnya seperti berikut :
P(X=4) = b(4; 15, 0.4)
= P(-1,32<Z<-0,79)
= p(z<-0,79)-p(z<-1,32)
= 0,2148 0,0934
= 0,1214
Hasilnya hampir sama karena cara manualnya menggunakan
pendekatan normal.

11
BAB IV

PENUTUP

Dari penjelasan pada BAB II dan BAB III diatas, dapat simpulkan bahwa
untuk menampilkan data pada program R maka harus membuat syntax untuk
menampilkan data kemudian memanggilnya dengan nama syntax yang sama
dan apabila ada perbedaan maka akan muncul error pada halaman kerja
program R, untuk menampilkan data secara bersamaan maka maka dapat
menggunakan syntax data.frame dengan format nama <-data.frame(..) dan
syntax untuk memanggilnya yaitu nam yang sama pada format tersebut. R
berguna untuk menghitung operasi matematika tanpa bantuan kalkulator, R
juga berguna dalam berbagai kasus dalam statistika terutama dalam
memecahkan masalah big data (data mining) serta kasus-kasus yang lainya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Jaka. 2013. Pengantar Analisis Data Kategorik. Yogyakarta :


deepublish.

Wikipedia.2009.bahasa pemrograman.
https://id.wikipedia.org/wiki/R_(bahasa_pemrograman), diakses pada
tanggal 15 Oktober 2015 Pukul 13.28 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai