Anda di halaman 1dari 66

______________________________________________________________________________

KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI


FARMASI

LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK


SNI ISO/IEC 17024 : 2012

RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO


JAKARTA 2015
FARMASI

NO KODE UNIT KOMPETENSI HALAMAN

Pelayanan dasar perbekalan


1. BKM01/IFAA-1/2009/Rev-001 1
farmasi
Melakukan perencanaan
2. BKM01/IFAA-2/2009/Rev-001 9
perbekalan farmasi rutin
Pengelolaan dasar perbekalan
3. BKM01/IFAP-1/2009/Rev-001 17
farmasi
Melakukan pelayanan informasi
4. BKM01/IFAP-2/2009/Rev-001 25
obat
Melakukan penyiapan
permintaan / resep dengan
5. BKM01/IF-3.1/2009/Rev-001 33
sistem
dosis individual

Melakukan Pre-Cleaning dan


6. BKM01/IF-3.2/2009/Rev-001 41
Cleaning

Melakukan pemesanan Perbekalan


7. BKM01/IF-4.1/2009/Rev-001 49
Farmasi

Melakukan pengadaan perbekalan


8. BKM01/IF-4.2/2009/Rev-001 57
farmasi rutin
KODE UNIT : BKM01/IFAA-1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Pelayanan Dasar Perbekalan Farmasi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar tentang
pelayanan resep, serta prilaku yang sesuai dengan etika profesi.

Elemen
Kriteria Unjuk Kerja Metode Penilaian
Kompetensi
1. Menyiapkan buku 1.1. Kepustakaan terkait pelayanan Pertanyaan tertulis
kepustakaan dan resep disediakan
peralatan 1.2. Peralatan untuk pelayanan Pertanyaan tertulis
perbekalan farmasi disiapkan

2. Mengkaji permintaan 2.1 Pengkajian kelengkapan administrasi Pertanyaan tertulis


perbekalan farmasi permintaan perbekalan farmasi
dilakukan
2.2 Pengkajian kelengkapan administrasi Pertanyaan tertulis
permintaan perbekalan farmasi
dilakukan
2.3 Pengkajian permintaan perbekalan Pertanyaan tertulis
farmasi secara farmasetik dilakukan
3. Mendistribusikan 3.1 Penyiapan perbekalan farmasi sesuai Pertanyaan tertulis
perbekalan farmasi ketentuan dilakukan
3.2 Pendistribusian perbekalan farmasi Pertanyaan tertulis
sesuai ketentuan dilakukan
4. Mendokumentasikan 4.1 Pencatatan mutasi perbekalan Pertanyaan tertulis
pelayanan farmasi dilakukan
perbekalan farmasi 4.2 Pendokumentasian proses pelayanan Pertanyaan tertulis
perbekalan farmasi dilakukan

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku untuk tenaga teknis kefarmasian dalam melakukan pelayanan
perbekalan farmasi secara umum

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Formulir asesmen
Ruang kerja atau satelit farmasi
Alat tulis

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No.58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit pasal 3 ayat 1 dan 2 : Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
meliputi standar pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik

PANDUAN PENILAIAN

1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode
yang sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri
dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan
ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan
kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan
metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal
mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

1
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi atau S1 Farmasi
Telah mengikuti pelatihan perbekalan farmasi dasar
Minimal pengalaman 1 tahun
Sehat Jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pelayanan kefarmasian yang meliputi :
pelayanan perbekalan farmasi sistem floor stock
pelayanan perbekalan farmasi sistim resep individual

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Sesuai prosedur keselamatan pasien terkait pelayanan perbekalan farmasi

5. ASPEK KRITIS
Ketidaktepatan pengkajian permintaan perbekalan farmasi
Kesalahan dalam penyiapan perbekalan farmasi
Ketidaktepatan pencatatan/ pendokumentasian proses pelayanan
perbekalan farmasi

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

2
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

3
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

4
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

5
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

6
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

7
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

8
KODE UNIT : BKM01/IFAA-2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Melakukan Perencanaan Perbekalan Farmasi Rutin

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan fungsi pekerjaan


pengadaan perbekalan farmasi sehingga tersusun daftar
kebutuhan perbekalan farmasi untuk periode tertentu.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Penilaian


1. Mengkaji 1.1 Sumber informasi observasi Simulasi,
permintaan unit perencanaan PF disiapkan Pertanyaan Tertulis,
pelayanan sesuai 1.2 Permintaan unit pelayanan Pertanyaan Lisan
ketentuan dikaji observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan
2. Mengkaji usulan 2.1 Usulan kebutuhan unit observasi Simulasi,
kebutuhan unit pelayanan direkapitulasi Pertanyaan Tertulis,
pelayanan 2.2 Usulan kebutuhan unit Pertanyaan Lisan
pelayanan dikaji observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan
3. Membuat usulan 3.1 Usulan perencanaan observasi Simulasi,
perencanaan perbekalan farmasi dihitung Pertanyaan Tertulis,
perbekalan 3.2 Data usulan perencanaan PF Pertanyaan Lisan
farmasi dikelompokkan observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku dalam pencatatan rencana pengadaan perbekalan
farmasi. Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh tenaga tehnis kefarmasian secara
perorangan atau kelompok. Pekerjaan ini dilakukan diruangan disekitar
Instalasi Farmasi RS. Unit ini meliputi skill penggunaan alat hitung atau
komputer , dilakukan dalam membantu Apoteker merencanakan pengadaan
perbekalan farmasi di RS. Seluruh spesifikasi diperoleh dari catatan Apoteker.
Seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ketetapan yang berlaku dan
farmasi by law di RS.

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Formulir assemen
Ruangan proses fisioterapi

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit, pasal 3.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang meliputi perencanaan kebutuhan.

PANDUAN PENILAIAN

1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

9
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi / S1 Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti pelatihan manajemen logistic
Pengalam kerja minimal 2-3 tahun
Sehat jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pengetahuan tentang perbekalan farmasi
Dapat mengoperasikan komputer
Dapat membuat dokumentasi
Dapat melakukan kalkulasi

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Harus mengikuti prosedur pasien safety terkait pengelolaan perbekalan farmasi

5. ASPEK KRITIS
Kesalahan kalkulasi dan fore cast

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

10
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

11
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

12
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

13
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

14
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

15
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

16
KODE UNIT : BKM01/IFAP-1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Pengelolaan Dasar Perbekalan Farmasi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini dilakukan oleh tenaga profesi apoteker yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar tentang
pengelolaan perbekalan farmasi, serta prilaku yang sesuai
dengan etika profesi

Metode
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Penilaian
1. Membuat usulan 1.1. Kepustakaan terkait perencanaan Pertanyaan
perencanaan perbekalan farmasi disediakan tertulis
perbekalan farmasi 1.2. Pengkajian usulan kebutuhan
perbekalan farmasi dilakukan
1.3. Usulan perencanaan perbekalan
farmasi disusun
2. Melakukan 2.1. Metode pengadaan perbekalan farmasi Pertanyaan
pengadaan dipahami tertulis
perbekalan farmasi 2.2. Proses pengadaan perbekalan farmasi
sesuai ketentuan dilaksanakan
3. Melakukan 3.1. Penerimaan perbekalan farmasi sesuai Pertanyaan
penyimpanan ketentuan dilakukan tertulis
perbekalan farmasi 3.2. Penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai standar sesuai standar kefarmasian dilakukan
kefarmasian
4. Mendistribusikan 4.1. Pengkajian permintaan perbekalan Pertanyaan
perbekalan farmasi farmasi dilakukan tertulis
sesuai ketentuan 4.2. Penyiapan perbekalan farmasi sesuai
ketentuan dilakukan
4.3. Pendistribusian perbekalan farmasi
sesuai ketentuan dilakukan
5. Mendokumentasikan 5.1 Pencatatan mutasi perbekalan farmasi Pertanyaan
proses pengelolaan dilakukan tertulis
perbekalan farmasi 5.2 Pendokumentasian proses pengelolaan
perbekalan farmasi dilakukan

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku untuk tenaga profesi apoteker dalam melakukan pengelolaan
perbekalan farmasi secara umum

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Formulir asesmen
Ruang kerja atau satelit farmasi
Alat tulis

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No.58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit pasal 3 ayat 1 dan 2 : Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit meliputi standar pengelolaan perbekalan farmasi dan
pelayanan farmasi klinik
Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No.
058/SK/PP.IAI/IV/2011 tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
Bab III ayat 7. Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai
dengan standar yang berlaku

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

17
PANDUAN PENILAIAN

1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan Profesi Apoteker
Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
Pengalaman kerja minimal 5 tahun dibidangnya
Sehat jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pengelolaan perbekalan farmasi
Pelayanan farmasi yang berorientasi pada keselamatan pasien

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Sesuai prosedur keselamatan pasien terkait pengelolaan perbekalan farmasi

5. ASPEK KRITIS
Kesalahan usulan jumlah dan data teknik perencanaan perbekalan farmasi
Penyimpanan perbekalan farmasi yang tidak sesuai standar kefarmasian
Ketidaktepatan pengkajian permintaan perbekalan farmasi
Ketidak tepatan pendistribusian perbekalan farmasi

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

18
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

19
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

20
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

21
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

22
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

23
C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI

a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan


pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

24
KODE UNIT : BKM01/IFAP-2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Melakukan Pelayanan Informasi Obat

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelayanan kepada tenaga
kesehatan dan pasien yang berhubungan dengan pekerjaan
farmasi klinik

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Penilaian


1. Mempersiapkan 1.1 Tempat kegiatan disiapkan Observasi simulasi
sarana dan 1.2 Literatur yang cukup disiapkan. Observasi simulasi;
prasarana pertanyaan tertulis
2. Menyediakan 2.1 Penanya diidentifikasi. Role play;
pelayanan informasi 2.2 Pertanyaan dari dokter, farmasis, pertanyaan tertulis
obat. tenaga kefarmasian, perawat, profesi Role play;
kesehatan lainnya, serta pasien pertanyaan tertulis
diidentifikasi
3. Menanggapi 3.1 Literatur yang relevan untuk Observasi simulasi;
pertanyaan yang menjawab pertanyaan dipilih. pertanyaan tertulis
diterima 3.2 Jawaban dikomunikasikan dengan Role play;
jelas. pertanyaan tertulis
3.3 Jawaban didokumentasikan. Observasi simulasi;
pertanyaan tertulis

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku dalam rangka melakukan pelayanan informasi obat. Pekerjaan
ini dilakukan perorangan. Pekerjaan dilakukan di ruang rawat inap atau di
rawat jalan. Unit ini meliputi keterampilan berkomunikasi efekti, Unit ini
berlaku untuk melakukan pelayanan informasi obat kepada tenaga kesehatan
dan pasien.

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Ruangan proses pelayanan informasi obat
Formulir assemen
Pustaka Informasi Obat, contoh: MIMS, Drug Information Handbook, AHFS,
BNF
Alat Tulis

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No. 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi RS,
pasal 3 ayat 3: Pelayanan Informasi Obat
Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No.
058/SK/PP.IAI/IV/2011 tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia,
Bab III, A.5. Mempunyai keterampilan dalam pemberian informasi sediaan
farmasi dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku

PANDUAN PENILAIAN

1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan Apoteker
Pelatihan-pelatihan terkait informasi obat dan farmasi klinik
Pengalaman kerja minimal 1 tahun dibidangnya
Sehat jasmani

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

25
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Farmakoterapi
Farmakologi
Interaksi Obat
Efek Samping Obat
Farmasi klinik

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Bekerja dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan (akurat dan obyektif)

5. ASPEK KRITIS
Memiliki kemampuan berkomunikasi efektif
Memiliki kemampuan menelusuri pustaka

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

26
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

27
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

28
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

29
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

30
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

31
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

32
KODE UNIT : BKM01/IF-3.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Melakukan Penyiapan Permintaan / Resep Dengan


Sistem Dosis Individual

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pelayanan kefarmasian dalam


pendistribusian perbekalan farmasi dari permintaan /resep.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Penilaian


1. Menyiapkan 1.1. Meja kerja dipastikan dalam keadaan Observasi
ruangan dan bersih. Observasi
peralatan untuk 1.2. Semua alat yang dibutuhkan Observasi
penyiapan resep dipastikan tersedia. Ujian Tulis
1.3. Cuci tangan sesuai standar
dilakukan.
2. Menyiapkan 2.1. Jenis etiket dan label yang harus Observasi
etiket, label dan digunakan untuk obat oral, obat luar Portofolio
pengemas untuk dan alat kesehatan diidentifikasi. Ujian Tulis
penyiapan resep. 2.2. Kelengkapan etiket ditulis. Observasi
Portofolio
Ujian Tulis
3. Menyiapkan 3.1. Perbekalan farmasi yang sesuai Observasi
sediaan jadi dengan permintaan/ resep diambil. Portofolio
farmasi 3.2. Kartu stok diisi. Observasi
3.3. Perbekalan farmasi yang sudah Portofolio
diambil dikemas dan dicocokkan Observasi
dengan permintaan atau etiket yang
sudah ditulis.
4. Menyerahkan 4.1. Pengecekan ulang kecocokan antara Observasi
perbekalan permintaan/resep dengan perbekalan Portofolio
farmasi yang farmasi yang disiapkan dilakukan. Ujian Tulis
sudah disiapkan. 4.2. Serah terima dan dokumentasi serah
terima dilakukan. Observasi
Portofolio
Ujian Tulis

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku dalam menyiapkan perbekalan farmasi sesuai permintaan /
resep individual. Pekerjaaan ini dilakukan tenaga teknis kefarmasian
perorangan atau perkelompok. Pekerjaan dilakukan di ruang rawat inap atau
di rawat jalan. Unit ini meliputi keterampilan penyiapan perbekalan farmasi
(dispensing). Pelaksanaannya meliputi menyiapkan ruangan dan peralatan
untuk penyiapan permintaan/resep, menyiapkan etiket, label dan pengemas
untuk penyiapan resep, menyiapkan sediaan jadi farmasi, dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang sudah disiapkan. Spesifikasi diperoleh dari buku teks,
internet dan sumber lain. Seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai SPO atau
rekomendasi RS. Seluruh pekerjaan dan praktik yang dilakukan sesuai dengan
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Alat tulis
Formulir assemen
Ruangan proses penyiapan resep

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit, pasal 3 ayat 2: Pendistribusian
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker, bab III poin 8 10: Standar Kompetensi

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

33
PANDUAN PENILAIAN

1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 dan S1 Farmasi
Pelatihan-pelatihan terkait penyiapan perbekalan farmasi
Pelatihan-pelatihan terkait pelayanan patient safety
Pengalaman kerja minimal 5 tahun dibidangnya
Sehat jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Farmasetika

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Mengenal perbekalan farmasi yang tersedia
Melakukan penghitungan
Menulis dengan tulisan yang dapat dibaca

5. ASPEK KRITIS
Kesalahan dalam menuliskan kelengkapan etiket
Kesalahan dalam mengisi kartu stok
Kesalahan dalam melakukan pengecekan ulang sebelum diserahkan

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

34
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

35
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

36
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

37
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

38
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

39
C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI
a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

40
KODE UNIT : BKM01/IF-3.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Melakukan Pre-Cleaning dan Cleaning

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan


sikap yang dibutuhkan untuk mengelola peralatan kotor mulai
dari penerimaan dari unit kerja sampai peralatan siap untuk
dikemas

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Penilaian


1. Menerima 1.1. Peralatan yang diterima dipastikan Observasi dan
peralatan kotor jumlah, jenis dan kondisinya pertanyaan lisan
dari unit kerja 1.2. Peralatan yang akan diproses Observasi dan
dipastikan layak pakai pertanyaan lisan

2. Melakukan 2.1. Tiga tahapan cleaning manual Observasi dan simulasi


cleaning manual dilakukan Observasi dan
dan cleaning 2.2. Fungsi mesin washer dipastikan pertanyaan lisan
menggunakan baik Observasi dan simulasi
washer machine 2.3. Loading peralatan dilakukan dan
program mesin dipilih

3. Melakukan 3.1. Larutan desinfeksi dibuat sesuai Observasi dan


Desinfeksi petunjuk pabrik pertanyaan lisan
Tingkat Tinggi 3.2. Proses desinfeksi dilakukan Observasi dan simulasi
(DTT) sesuai persyaratan konsentrasi
dan kontak time
4. Melakukan 4.1. Uji fungsi mesin cuci dilakukan Observasi dan simulasi
pemeriksaan 4.2. Uji kualitas hasil pencucian Observasi dan
hasil proses dilakukan pertanyaan lisan
cleaning

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku dalam pemrosesan peralatan mulai dari peralatan
kotor sampai menjadi peralatan bersih atau telah dilakukan desinfeksi tingkat
tinggi

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Formulir permintaan sterilisasi
Bahan pencuci
Mesin washer
Ruang pre-cleaning/cleaning
Kit uji fungsi mesin washer
Alat tulis

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker

PANDUAN PENILAIAN

1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

41
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti pelatihan dasar sterilisasi
Pengalaman kerja 1-2 tahun
Sehat jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pengetahuan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
Pengetahuan tentang sterilisasi dasar
Menjalankan mesin
Membuat dokumentasi

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Harus mengikuti prosedur patient safety
Menggunakan alat pelindung diri lengkap

5. ASPEK KRITIS
Proses desinfeksi memenuhi persyaratan konsentrasi dan waktu kontak
Hasil pencucian bersih dan kering

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

42
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

43
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

44
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

45
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

46
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

47
C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI
a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG
KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

48
KODE UNIT : BKM01/IF-4.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Melakukan Pemesanan Perbekalan Farmasi

DESKRIPSI UNIT :Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
Yang dibutuhkan untuk menganalisa kebutuhan, melakukan
pemesanan dan mendokumentasikan penerimaan.

Elemen
Kriteria Unjuk Kerja Metode Penilaian
Kompetensi
1. Evaluasi 1.1. Konfirmasi/koordinasi dalam Observasi Simulasi
Kebutuhan menetapkan kebutuhan dilakukan Observasi Simulasi
1.2. Jumlah kebutuhan ditetapkan

2. Melakukan 2.1. Pemantauan sarana dan prasarana Observasi Simulasi


Pemesanan agar siap pakai dilakukan
2.2. Data pemesanan di-input kedalam Observasi Simulasi
sistem IT
2.3. Pemesanan kebutuhan dilakukan Observasi Simulasi
3. Mendokumentasi 3.1. Data penerimaan dilakukan verifikasi Observasi Simulasi
kan Penerimaan 3.2. Data penerimaan di-input kedalam Observasi Simulasi
sistem IT

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku dalam pemrosesan pesanan mulai dari
mengkonfirmasikan kebutuhan, menyusun pemesanan dan
mendokumentasikan penerimaan. Pekerjaan ini dapat dilakukan perorangan
atau kelompok. Pekerjaan ini dilakukan pada bagian pemesanan dan
pendokumentasian penerimaan logistik rumah sakit. Unit ini meliputi skill
dalam penghitungan kebutuhan, melakukan pemesanan dan
mendokumentasikan penerimaan yang sesuai dengan pemesanan. Seluruh
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ketetapan yang berlaku pada standar
kompetensi bagian pemesanan dan penerimaan, Unit ini berlaku dalam
pemrosesan pesanan mulai dari mengkonfirmasikan kebutuhan, menyusun
pemesanan dan mendokumentasikan penerimaan.

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Formulir assemen
Ruangan proses pemesanan
Sistem IT
Alat tulis

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit pasal 3 ayat 2: Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker BAB III, Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan,
menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

PANDUAN PENILAIAN

1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

49
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan Supply Chain Management
Pengalaman kerja 1-2 tahun
Sehat Jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pengetahuan tentang penghitungan perencanaan dan kebutuhan
Keterampilan menjalankan komputer, membuat dokumentasi dan
berkomunikasi

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Bekerja dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan (akurat dan obyektif)

5. ASPEK KRITIS
Kesalahan jumlah dan data teknis perbekalan farmasi yang dipesan
Kesalahan input penerimaan perbekalan farmasi

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

50
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

51
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

52
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

53
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

54
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

55
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG
KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

56
KODE UNIT : BKM01/IF-4.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT : Melakukan Pengadaan Perbekalan Farmasi Rutin

DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini menggambarkan kemampuan individu tenaga


asisten apoteker di unit-unit pelayanan farmasi untuk dapat
melakukan pengadaan perbekalan farmasi yang efisien dan
efektif

Elemen Kriteria Unjuk Kerja


Metode Penilaian
Kompetensi
1. Melakukan 1.1. Data dan sumber informasi Observasi simulasi
pemilihan disiapkan Observasi simulasi,
terhadap 1.2. Dibuat daftar pemasok yang Pertanyaan tertulis
pemasok menyediakan perbekalan
farmasi sesuai kebutuhan

2. Mempersiapkan 2.1. Jadwal pengadaan Observasi simulasi,


dokumen ditetapkan Pertanyaan tertulis
pengadaan 2.2. Dokumen pengadaan Pertanyaan tertulis
disiapkan dan diisi sesuai
dengan ketentuan
3. Melaksanakan 3.1. Metode pengadaan Observasi simulasi,
proses ditetapkan Pertanyaan tertulis
pengadaan 3.2. Proses pengadaan dilakukan Observasi simulasi,
sesuai ketentuan Pertanyaan tertulis

BATASAN VARIABLE

1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini diterapkan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan
farmasi dari unit kerja secara cepat, tepat dan efisien. Ruang lingkup
kompetensi pada judul ini merupakan proses kegiatan mulai dari pemilihan
terhadap pemasok, mempersiapkan dokumen pengadaan, melaksanakan
proses pengadaan. Proses ini dilakukan secara individu.

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Formulir assemen
Ruangan kerja
Komputer
Alat tulis

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 4 tahun 2015 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden no 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

PANDUAN PENILAIAN

1. KONTEKS PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

57
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan SMF/DIII Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti sertifikasi pengadaan barang dan jasa
pemerintah, pelayanan farmasi dan pelatihan tentang patient safety
Pengalaman kerja 3 tahun
Sehat Jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Kelompok, jenis dan data teknik perbekalan farmasi
Metode pengadaan perbekalan farmasi
Pengetahuan pengadaan barang jasa pemerintah
Komunikasi efektif
Keterampilan menggunakan komputer
Berbagai keterampilan pekerjaan kefarmasian yang relevan dengan
kompetensi ini

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Harus mengikuti prosedur keselamatan pasien terkait pengadaan perbekalan
farmasi.

5. ASPEK KRITIS
Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan kefarmasian khususnya
pengadaan perbekalan farmasi.

6. TAHAPAN SERTIFIKASI

A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

58
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

59
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

60
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

61
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

62
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI

C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI


a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

63
C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI
a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.


Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik

64

Anda mungkin juga menyukai