Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dengan

tensi (tekanan darah) melebihi batas normal. Pada usia muda, rata-rata

tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah orang tua

sedikit lebih tinggi di bandingkan anak muda, karena perbedaan kelompok

usia tersebut maka seseorang dikatakan mengidap hipertensi apabila

tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHg (soeryoko2010).


Menurut perkiraan WHO, sekitar 30% penduduk dunia tidak

terdiagnosa adanya hipertensi (underdiagnosed condition). Hal ini

disebabkan tidak adanya gejala yang pasti pada penderita hipertensi.

Padahal hipertensi merusak organ tubuh seperti jantung (70% penderita

hipertensi akan mengalami kerusakan jantung), ginjal, otak, mata, serta

organ tubuh lain.


Di Indonesia sendiri hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya

tekanan darah arteri yang persisten. Peningkatan tekanan darah sistolik

pada umumnya >140 mmHg atau tekanan darah diastolik >90 mmHg.1

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan

tuberkulosis, yaitu 6,7% kematian dari semua umur.


Pada tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu

menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita

penyakit hipertensi. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan

perubahan gaya hidup, seperti, merokok, makanan, obesitas,


hiperkolestrolemia, inaktivitas fisik, dan stres psikososial, ini memicu

berbagai ahli untuk melakuka


penelitian tentang pengobatan herbal yang mampu mengobati atau

menurunkan angka hipertensi.


Pengobatan komplementer-alternatif yang salah satunya adalah

terapi herbal walau penggunaannya lama, tapi efek sampingnya relatif

kecil jika digunakan secara tepat, sehingga menjadi pilihan masyarakat

untuk mengatasi hipertensi. Beberapa herbal yang telah melalui penelitian

dan terbukti menurunkan tekanan darah tinggi diantaranya adalah seledri,

belimbing manis, mentimun, bunga rosella, kumis kucing, daun dewa,

lidah buaya, tempuyung, sambilato dan brotowali (Soeryoko, 2010:91)

dalam penelitian Handayani, 2015.


Dalam ilmu botani, daun seledri dikatakan memiliki kandungan

Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan

Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau merelaksasi

pembuluh darah. Zat tersebut yang mengatur aliran darah sehingga

memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan

darah. Pada pemberian jus seledri dengan cara peras maupun refluks

menunjukkan penurunan tekanan darah (saputra,2016).


Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh

wiwik afrida yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh rebusan seledri

terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi yang mengkonsumsi

rebusan seledri, dimana Setengah dari reponden (50%) diberikan rebusan

seledri Tekanan darah lansia penderita hipertensi mengalami penurunan

tekanan darah.
Adapun data yang di dapatkan dari dinas kesehatan kabupaten

bulukumba, menyebutkan angka penderita hipertensi di wilayah

Puskesmasmas Gattareng dalam kurun waktu 1 tahun yaitu pada tahun

2016 berjumlah 378 orang.


Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengambil atau

meneliti judul Pengaruh Pemberian Air seduhan daun seledri terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja PKM

Gattareng di desa Bontomacinna?


B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah Adakah Pengaruh

Pemberian Air seduhan daun seledri terhadap penurunan tekanan darah

pada penderita hipertensi di wilayah kerja PKM Ponre di desa

Bontomacinna
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis Pengaruh Pemberian Air seduhan daun seledri terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja

PKM Ponre di desa Bontomacinna.


2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Pengaruh Pemberian Air seduhan daun seledri

terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi


b. Menganalisis Pengaruh Pemberian Air seduhan daun seledri

terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.


D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
Penelitian ini Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi

yang bermanfaat dalam penggunaan daun seledri sebagai pengobatan

herbal dalam pengobatan penurunan tekanan darah (hipertensi).


2. Manfaat Teoritis
Hasil penilitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan konsep-konsep,

teori-teori terhadap ilmu pengetahuan tentang pengguggunaan daun

seledri terhadap penurunan tekanan darah (hipertensi).

Anda mungkin juga menyukai