Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PERPAJAKAN

PER 2014

I. Semua pegawai / karyawan tetap / pensiunan baik pemerintah maupun swasta yang memperoleh
penghasilan secara tetap setiap bulannya, dipotong pajak atau disebut Penghasilan Kena Pajak (PKP) :

PKP = Penghasilan Bruto Biaya Jabatan - PTKP

1. Biaya Jabatan/Pensiun : adalah biaya untuk mendapatkan , menagih dan memelihara


penghasilan yang diterima dari pemberi kerja oleh setiap pegawai tetap / pensiunan tanpa
memandang kedudukan atau jabatan yang besarnya 5 % x Penghasilan Bruto atau untuk :
Biaya Jabatan : Maksimal Rp.500.000,- / bulan atau Rp.6.000.000,- / tahun
Biaya Pensiun : Maksimal Rp.200.000,- / bulan atau Rp.2.400.000,- / tahun

CONTOH :
Amin memperoleh penghasilan bruto dari dua pemberi kerja yaitu dari PT.XX sebesar
Rp.25.000.000,- setahun dan PT.YY sebesar Rp.150.000.000,- setahun.
Biaya jabatan yang boleh dikurangkan dari penghasilan yaitu :
Dari PT. XX sebesar 5% x Rp.25.000.000,- = Rp.1.250.000,-
Di bawah jumlah maksimal (Rp.6.000.000,-) sehingga
diperkenankan seluruhnya Rp.1.250.000,-
Dari PT. YY sebesar 5% x Rp.150.000.000,- = Rp.7.500.000,-
Di atas jumlah maksimal (Rp.6.000.000,-) sehingga
Biaya jabatannya sebesar Rp.6.000.000,-
______________
Jumlah Biaya Jabatan Amin Rp.7.250.000,-

2. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) :

Ketentuan besarnya PTKP adalah sebagai berikut :

a. PTKP Diri Sendiri (Wajib Pajak) : Rp.24.300.000,-


b. Tambahan untuk WP yang kawin adalah Rp.2.025.000,00
c. Tambahan untuk seorang isteri (hanya 1 orang isteri) yang diberikan apabila ada penghasilan isteri
yang digabungkan dengan penghasilan suami, besarnya adalah Rp.24.300.000,-
d. Tambahan untuk setiap anggota keluaraga yang menjadi tanggungan WP adalah Rp.2.025.000,-
dan jumlah maksimum anggota keluarga yang menjadi tanggungan adalah 3 orang.
Contoh :
TK / 0 adalah tidak kawin tanpa tanggungan
K/2 adalah kawin + 2 orang tanggungan
K / 1 / 3 adalah kawin + isteri mempunyai penghasilan sesuai ketentuan huruf c, ditambah
dengan tanggungan 3 orang.

TK / 0 besarnya Rp.24.300.000,- / tahun


TK / 1 Rp.26.325.000,- / tahun
TK / 2 Rp.28.350.000,- / tahun
TK / 3 Rp.30.375.000,- / tahun
K/0 Rp.26.325.000,- / tahun
K/1 Rp.28.350.000,- / tahun
K/2 Rp.30.375.000,- / tahun
K/3 Rp.32.400.000,- / tahun
K/1/0 Rp.50.625.000,- / tahun
K/1/1 Rp.52.650.000,- / tahun
K/1/2 Rp.54.675.000,- / tahun
K/1/3 Rp.56.700.000,- / tahun
II. Tarif Ps. 17 UU PPh Wajib Pajak Orang Pribadi dibedakan antara WP yang memiliki
NPWP dengan WP yang tidak memiliki NPWP.

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif


Ber NPWP Tidak NPWP

Sampai dengan Rp.50.000.000,00 5% 6%


(5 % + 20 % x 5 %)

> Rp.50.000.000,00 s.d. Rp.250.000.000,00 15 % 18 %

> Rp.250.000.000,00 s.d. Rp.500.000.000,00 25 % 30 %

> Rp.500.000.000,00 30 % 36 %

______________________________________________________________________________________
CONTOH :

A. Setia Budi memperoleh penghasilan setiap bulan Rp. 8.500.000,-, Setia Budi berstatus kawin dan
mempunyai 2 (dua) orang anak, sedangkankan isterinya tidak mempunyai penghasilan sendiri.
Penghitungan pajak dengan penerapan tarif tersebut di atas dilakukan sebagai berikut :

Penghasilan Bruto Setia Budi 1 tahun = 12 x Rp.8.500.000,00 = Rp.102.000.000,-


Biaya Jabatan = 5 % x Rp.102.000.000,00 = Rp. 5.100.000,- (lebih kecil
dari Rp.6.000.000,00 )
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) = K/2 = Rp. 30.375.000,-
-------------------------------------------------------------------- (-)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp. 66.525.000,-

PPh yang terutang :

a. Jika mempunyai NPWP


5 % x Rp.50.000.000,- = Rp.2.500.000,-
15 % x Rp.16.525.000,- = Rp.2.478.750,-
------------------------------------- (+)
Jumlah = Rp.4.978.750,-

b. Jika tidak mempunyai NPWP


6 % x Rp.50.000.000,- = Rp.3.000.000,-
18 % x Rp.16.525 .000,00 = Rp.2.974.500,-
------------------------------------- (+)
Jumlah = Rp.5.974.500,-

B. Apabila isteri Setia Budi memperoleh penghasilan neto dari usaha setahun sebesar Rp.55.050.000,-
Dan Setia Budi maupun isteri sudah mempunyai NPWP, maka penerapan tarif untuk masing-masing
suami dan isteri adalah sbb :

Penghasilan neto suami 1 tahun ( Penghasilan Bruto Biaya Jabatan ) = Rp. 96.900.000,-
Penghasilan neto isteri 1 tahun = Rp. 55.050.000,-
-------------------------------------- (+)
Penghasilan neto gabungan = Rp.151.950.000,-
PTKP : K / 1 / 2 = Rp. 54.675.000,-
---------------------------------------- (-)
Penghasilan Kena Pajak gabungan = Rp. 97.275.000,-

PPh terutang gabungan (suami dan isteri) :


5 % x Rp.50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
15 % x Rp.47.275.000,- = Rp. 7.091.250,-
-------------------------------- (+)
Jumlah = Rp.9.591.250,-

Penghasilan neto suami


a. PPh terutang suami = ------------------------------------ x PPh terutang gabungan
Penghasilan neto gabungan

Rp. 96.900.000,-
= --------------------------- x Rp.9.591.250,- = Rp.6.116.434,-
Rp.151.950.000,-
Pembulatan Rp.6.116.000,-

Rp. 55.050.000,-
b. PPh terutang isteri = ---------------------------- x Rp.9.591.250,- = Rp.3.474.816,-
Rp.151.950.000,-
Pembulatan Rp.3.474.000,-

Anda mungkin juga menyukai