PENDAHULUAN
Latar Belakang
Amaerika Latin, tepatnya disekitar Peru, Equador. Setelah itu menyebar keseluruh
bagian daerah tropis Amerika. Tidak lama Kemudian orang Meksiko mulai
membudidayakan tanaman ini. Tanaman tomat mulai masuk ke Eropa pada awal
abad Ke-16. Penyebaran tanaman tomat di Indonesia dimulai dari Filipina melalui
penyebaran yang cukup luas, yaitu dari ketinggian 199-700 m dpl, tomat yang
dihadapkan pada permasalahan luas lahan yang terbatas dan dinilai dapat memicu
terjadinya erosi tanah. Dengan demikian, perluasan areal untuk budidaya tanaman
Tomat merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
produksi tomat dengan cara perluasan wilayah budidaya tomat. Namun hingga
tahun 2004 Indonesia masih mengimpor tomat sebanyak 8.192.280 kg baik dalam
bentuk buah segar maupun dalam bentuk olahan yang berasal dari berbagai
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan oleh karena
2
kandungan gizi buah tomat yang terdiri dari vitamin dan mineral sangat berguna
lebih tinggi dibandingkan dengan dataran tinggi. Salah satu kendala penanaman
satu usaha yang dilakukan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas tomat adalah
dengan penambahan bahan organik dalam tanah yang dapat memperbaiki struktur
tanah sehingga menjadi gembur dan akar tanaman lebih mudah menembus tanah
dan menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah dengan baik hal ini akan
Genetika disebut juga ilmu keturunan. Berasal dari kata genos, artinya
suku-bangsa atau asal-usul. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan
(hereditas) itu diwariskan kepada anak-cucu, serta variasi yang mungkin timbul di
dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak
bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat
yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang
menentukan tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling
alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas (misal alel A memisah dari a, serta
3
alel B memisah dari b) akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan
Tujuan Penulisan
berangkai, pindah silang dan dapat menentukan jarak gen pada kromosom
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
(Simamora, 2009).
dengan akar samping yang menjalar ditanah. Batang tomat walaupun tidak sekeras
tanaman tahunan, tetapi cukup kuat. Warna batang hijau dan berbentuk persegi
empat sampai bulat. Pada permukaan batangnya ditumbuhi banyak rambut halus
biasanya terdapat rambut kelenjar. Pada bagian buku - bukunya terjadi penebalan
dan kadang - kadang pada buku bagian bawah terdapat akar - akar pendek. Jika
dibiarkan (tidak dipangkas), tanaman tomat akan mempunyai banyak cabang yang
Bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar. Mudah patah,
dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu
tomat varietas permata tinggi tanaman mencapai 150 cm dengan diameter batang
menyirip. Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar
20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Sementara itu, tangkai daunnya berbentuk bulat
dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Bunga
tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu.
Menurut deskripsi, tanaman tomat varietas permata berbunga pada umur 25 hari
setelah pindah tanam, jumlah bunga per tandan 6-10, dan jumlah tandan bunga
Buah tomat memiliki bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval, pipih,
meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm, tergantung
varietasnya. Menurut deskripsi, panen awal tanaman tomat varietas permata pada
70-80 hari setelah tanam dan panen akhir pada 100 hari setelah tanam dengan
frekuensi panen 2-3 hari sekali. Rata-rata berat per buah yang dipanen adalah 50 g
Bagian dalam buah memiliki ruang-ruang yang dipenuhi biji. Ukuran buah
tomat dan beratnya bervariasi tergantung varietasnya. Biji tomat berbentuk pipih,
berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan atau cokelat muda. Panjangnya 3-5
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman tomat dapat tumbuh dalam musim hujan maupun pada musim
kemarau, namun dalam musim yang basah tidak akan terjamin. Musim kemarau
6
yang terik dengan angin yang kencang akan menghambat pertumbuhan bunga.
Baik didataran tinggi maupun didataran rendah dalam musim kemarau, tomat
25 300 C. Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah
hari untuk produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak
produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai.
tanaman tomat tidak dapat membentuk bunga sama sekali, sedangkan pada suhu
kurang dari 100C tepung sari menjadi lemah tumbuhnya dan banyak tepung sari
yang mati, akibat hanya sedikit saja yang terjadi pembuahan (Tugiyono, 2005).
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup.
Sebaliknya pada fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan
yang tinggi pada fase pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh yang
lebih rendah.curah hujan yang ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar
antara 750 1250 mm/tahun. Curah hujan tidak menjadi factor penghambat dalam
7
penangkaran benih tomat, dimusim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi
waktu malam menyebabkan tanaman tomat tidak dapat membentuk bunga sama
sekali, sedangkan pada suhu kurang dari 100C tepung sari menjadi lemah
tumbuhnya dan banyak tepung sari yang mati, akibat hanya sedikit saja yang
Tanah
mengandung pasir. Dan akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung
humus, gembur, sarang, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman tanah yang
(Hanum, 2008).
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol,
latosol, ultisol, dan grumusol. Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis
lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang
tinggi, serta mudah mengikat air (porous). Di Indonesia, tanaman tomat dataran
tempat berkaitan erat dengan suhu udara siang dan malam hari (Pitojo, 2005).
dari dataran rendah sampai tinggi (pegunungan). Tanaman tomat tomat tidak
menyukai tanah yang tergenang air atau becek. Tanah yang keadaannya demikian
8
menyebabkan akar tomat mudah busuk dan tidak mampu mengisap zat-zat hara
dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah disekitar akar tomat kurang
yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir,
dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai
berdekatan satu dengan yang lainnya, sehingga gen-gen itu dapat mengalami
perubahan letak yang disebabkan karena adanya penukaran segmen dari kromatid-
kromatid pada sepasang kromosom homolog. Peristiwa ini sering disebut dengan
Pindah silang merupakan salah satu kejadian dalam ilmu genetika dimana
beberapa gen bukan alel terdapat pada satu kromosom yang sama dinamakan
pindah silang sangat umum terjadi pada saat pembentukan gamet pada
kebanyakan makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau awal
metafase I yang terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua
kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad kromatid. Tetapi tidak menutup
(Campbell, 2004).
sebagai sebuah garis lurus dimana diperlihatkan lokus setiap gen yang terletak
pangkal, maka diberi tanda 0. Pada lokus gen dibutuhkan angka yang merupakan
jarak gen itu dengan sentromer atau jarak antara satu gen dengan yang lain. Jarak
itu diberi ukuran unit dan 1unit = 1% pindah silang (Yanuarista, 2011).
ditempatkan pada populasi berikutnya P(t + 1). Individu baru akan memiliki
dengan mencari hasil Persentase rekombinasi (nilai pindah silang) dan besarnya
proses pindah silang dan dapat menentukan jarak antara gen pada kromosom.
yang bertaut, dengan satuan ukuran unit peta. Satu unit sama dengan 1% pindah
10
silang (rekombinan) dan menunjukan jarak linier antar 2 gen tersebut. Frekuensi
pindah silang sangat ditentukan oleh jarak antar gen yaitu kemungkinan terjadinya
pindah silang antar gen tersebut makin jauh. Jarak sentromer mempengaruhi
pindah silang, demikian pula umur organisme (makin tua makin sedikit suhu,
makin rendah atau lebih rendah 22oC), nutrisi dan pengaruh zat kimia. Tempat
dimana gen berada dalam kromosom (loci) berada pada analog linier di benang
genetik, bahan genetik kromosom yang dibawa ada kemungkinan berbeda dengan
Pindah silang tunggal merupakan pindah silang yang terjadi pada satu
tempat. Dengan terjadinya pindah silang ini akan terbentuk 4 macam gamet. Dua
macam gamet memiliki gen-gen yang sama dengan gen-gen yang dimiliki induk
merupakan gamet-gamet baru, yang terjadi akibat adanya pindah silang. Gamet-
gamet ini dinamakan gamet rekombinasi. Gamet tipe parental dibentuk lebih
Pindah silang ganda merupakan pindah silang yang terjadi pada dua
tempat. Jika pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung diantara dua
buah gen yang terangkai, maka terjadinya pindah silang ganda ini tidak akan
11
tampak dalam fenotip, sebab gamet-gamet yang dibentuk hanya dari tipe parental
saja atau dari tipe rekombinasi atau tipe parental dan tipe rekombinasi akibat
pindah silang tunggal. Akan tetapi, misalkan diantara gen A dan B masih ada gen
ketiga, misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda antara A dan B akan
Pindah silang yang terjadi pada mahluk hidup dapat berupa pindah silang
tunggal maupun pindah silang ganda. Pada peristiwa pindah silang tunggal
dihasilkan tipe rekombinasi yang terjadi akibat pindah silang sebesar 50% karena
hanya melibatkan dua kromosom yang mengalami pindah silang. Pada peristiwa
pindah silang ganda dihasilkan tipe rekombinasi yang terjadi akibat pindah silang
sebesar 50%, 75% hingga 100% karena tidak hanya dua kromosomyang
mengalami pindah silang, tetapi sampai tiga atau empat kromosom mengalami
faktor, Seperti: Temperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur biasa dapat
individu semakin kurang mengalami pindah silang; zat kimia tertentu dapat
dapat memperbesar terjadinya pindah silang; Jarak antar gen-gen yang terangkai,
semakin jauh letak satu gen dengan gen lainnya maka semakin besar
Faktor yang mendasari pindah silang adalah jarak antar gen. Karena, jarak
ini mempengaruhi kemampuan suatu gen untuk saling berpindah tempat dengan
12
alel pada gamet diseberangnya. Suhu yang ekstrim pun merupakan faktor dari
pindah silang karena suhu tinggi atau rendah mempengaruhi meiosis dan juga
meningkatkan pindah silang. Dan juga kontrol gen, beberapa lokus gen telah
lokus ini mempengaruhi pada waktu kromosom berpasangan ketika meiosis, yang
dengan sinar x, Jarak antara gen-gen terangkai, dan juga Jenis kelamin dapat
persilangan untuk mendapatkan varietas unggul. Informasi ini sangat sedikit dan
Aksi dan interaksi gen yang berbedakan membuat pola segregasi berbeda. Tipe
aksi gen dapat dibedakan menjadi dua yaitu interaksi antar alel pada lokus yang
berbeda (interlokus) dan interaksi antar alel pada lokus yang sama (intralokus).
Sifat yang dikendalikan oleh satu lokus dua alel per lokus maka interaksi
3:1 pada keturunan F2, sedangkan jika tidak ada dominansi menghasilkan nisbah
13
1:2:1. Pada sifat yang dikendalikan dua lokus dengan dua alel per lokus akan
merah muda dan merah jingga dengan nisbah 12:3:1. Warna buah masak pada
keturunan F2 persilangan GM3XGH adalah merah, merah jingga dan merah muda
dengan nisbah genetik 9:6:1. Hal ini menunjukkan jumlah lokus dan alel sama
Warna buah mentah yang muncul pada generasi F2 dari ketiga persilangan
berwarna hijau 5 muda, akan tetapi memiliki warna pangkal buah beragam yaitu
hijau tua, hijau dan hijau muda (seluruh buah berwarna hijau muda). Warna hijau
pada kulit buah dipengaruhi oleh kandungan klorofil a dan b. Total klorofil pada
buah hijau mentah adalah sekitar 13 g/g buah. Kandungan karotenoid buah
mentah jauh lebih kecil dibandingkan klorofil (Murti dan Trisnowati, 2001).
warna buah mentah dikendalikan oleh lokus tunggal dengan dua alel per lokus.
Hal ini tampak dari tanaman F2 (dari ketiga persilangan) yang menghasilkan buah
dengan warna hijau tua dan hijau muda dengan nisbah 3:1. Sifat warna pangkal
buah mentah hijau tua dominan terhadap warna hijau muda. Warna buah hijau
akan berubah menjadi merah akibat destruksi klorofil dan peningkatan akumulasi
-karotin dan lycopene. Gen hp (high pigment) dan dg (dark green) berkaitan
dengan kandungan vitamin C buah tomat, yang juga mempunyai efek pleotropi
KESIMPULAN
sebagai sebuah garis lurus dimana diperlihatkan lokus setiap gen yang
adanya gen berangkai, proses pindah silang dan dapat menentukan jarak
3. Pindah silang yang terjadi pada mahluk hidup dapat berupa pindah silang
dengan sinar x, Jarak antara gen-gen terangkai, dan juga Jenis kelamin.
atau tautan (linkage) antara jumlah rongga buah, jumlah bunga, dan
ukuran buah.
15
DAFTAR PUSTAKA
Endang, L. 2013. Simulasi Percobaan Pautan pada Proses Pindah Silang untuk
Pemetaan Kromosom. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Estria, R.G. 2011. potensi trichoderma harzianum rifai dan kompos untuk
mengendalikan penyakit busuk daun (phytophthora infestans
(Mont.) de barry) pada tanaman tomat (Lycopersicum esculentum
Mill.). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Listiani, E. . 2013. Simulasi Percobaan Pautan pada Proses Pindah Silang untuk
Pemetaan Kromosom. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Murti, R. H dan Trisnowati, S. 2001. Keragaman dan Kandungan Nutrisi Buah
Tiga Jenis Tomat Introduksi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Rudi, H.M. 2014. Pola Pewarisan Sifat Buah Tomat Inheritance of Traits of
Tomato Fruit. Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.