STATUS PASIEN
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
No. Hp :-
skizofrenia residual)
Gejala Utama : Gelisah, jalan tanpa tujuan dan suka bicara sendiri
2
LAPORAN PSIKIATRIK :
I. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama dan alasan MRSJ : Gelisah dan jalan tanpa tujuan dan suka
bicara sendiri.
terdapat hendaya, pekerjaan, sosial, waktu senggang, mood disforik, afek datar,
keserasian tidak serasi, verbal kacau tidak koperatif.
V. EVALUASI MULTIAKSIAL (SESUAI DENGAN PPDGJ-III) :
Aksis I :
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan
adanya pola perilaku yang secara klinis cukup bermakna berupa
adanya hendaya sosial, hendaya pekerjaan dan hendaya waktu
senggang sehingga digolongkan dalam Gangguan Jiwa.
Dari hasi anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan
penyakit/gangguan sistemik otak atau lainnya yang dapat
menyebabkan disfungsi otak sehingga dapat digolongkan dalam
Gangguan Jiwa Non-organik.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan gejala
negatif sikap sangat apatis, bicara sangat jarang, sikap pasif,
kemiskinan dalam kuantitas dan isi pembicaraan, ada halusinasi,
menurut PPDJ III masuk kategori skizofrenia (F20).
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diemukan kriteria umum
diagnosis skiofrenia terdapat halusinasi visual dan uauditorik, ada
waham kejar, ada hendaya, sikap pasif maka disimpulkan pasien
didiagnosis skizofrenia paranoid (F20.0).
Aksis II : gangguan kepribadian emosional tidak stabil
Aksis III : Under weight
Aksis IV : pasien mudah berkelahi disekolah karna ada masalah bersama
temannya.
Aksis V : GAF 40-31: beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
VI. DAFTAR PROBLEM :
1. Organobiologik : Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga
membutuhkan psikofarmaka
2. Psikologik : Terdapat gangguan dengan suasana perasaan sehingga
membutuhkan psikoterapi
3. Sosiologik : Terdapat hendaya sosial, hendaya pekerjaan dan hendaya
waktu senggang sehingga membutuhkan sosioterapi
VII. PROGNOSIS
1. Faktor pendukung :
7
Pedoman diagnostik
(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau
halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).
(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual , atau lain-
lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion
of control), dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of
8