Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN NORMAL

A. PENGERTIAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai
awal periode intrapartum.
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konspsi sampai lahirnya
janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (4o mingggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir.

B. PATOFISIOLOGI KEHAMILAN
Untuk mempelajari proses konsepsi sebaiknya terlebih dahulu memahami ovum dan
sperma.
1. Ovum
Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus haid dan
akan habis jika sudah masuk masa menopause
Ovum mempunyai waktu hidup 24 28 jam setalh di keluarkan dari ovarium
Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis
Mempunyai diameter 0,1 mm, di tengah tengahnya dijumpai nucleus, terapung
apung dalam sitoplasma yang kekuning kuningan yakni vitelus. Vitelus
banyak mengandung karbohidrat dan asam amino.
Mempunyai lapisan pelindung sel sel granulosum / korona radiata dan zona
pelusida, didalam zona ini terdapat ruang perivitelina, dan tempat benda
benda kutub. Bahan bahan dari sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum
melalui saluran halus di zona pelusida. Jumlah sel korona radiata dalam
perjalanan ovum di ampul tuba makin berkurang, sehingga ovum hanya
dilingkari oleh zona pelusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampula
dan ismus tuba, tempat pembuahan umum terjadi.

2. Sperma
Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannyadisebut spermatogenesis
Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum dan
tetap berproduksi meskipun pada lansia
Kemampuan fertilisasi selama 2 4 hari, rata rata 3 hari
Terdapat 100 juta sperma pada setiap mili liter air mani yang dihasilkan, rata
rata 3 cc tiap ejakulasi.
Pada spermatozoa di temukan peningkatan konsentrasi DNA di nukleusnya,
dan kaputnya lebih mudah mennembus dinding ovum karenadapat
mengeluarkan enzim hialuroidase untuk melunakkan korona radiate atau sel
sel granulosa
Mempunya morfologi yang sempurna, yaitu kepala : berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nukleus), diliputi lagi oleh kromosom dan membrane
plasma. Leher : menghubungkan kepala dengan bagian tengah. Ekor :
panjangnya kurang lebih 10 kali bagian kepala dan dapat bergetar sehingga
sperma dapat bergerak dengan cepat.

Secara garis besar, proses kehamilan melputi beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Fertilisasi
Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampul tuba (sarwono 2009). Saat terjadi ejakulasi,
kurang lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang
lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk keoargan genetalia interna wanita,
sperma akan menghadapi bebebrapa rintangan antara lain lendir vagina yang
bersifat asam, lendir serviks yang kental, panjang uterus, serta silia yanga ada
di tuba fallopi. Untuk menghadapi rintangan tersebut sperma harus
mempunyai akrosom yang melewati proses kapasitasi. Sedangakan ovum akan
di keluarkan dari ovarium sebanyak satu dalam tiap bulan, ditangkap oleh
fimbrae dan berjalam menuju tuba fallopi. Tempat bertemu ovum dan sperma
paling sering adalah di daerah ampul tuba. Adapun proses fertilisasi meliputi :
- Penetrasi spermatozoa ke dalam ovum
Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi
mampumelakukan penetrasi membrane sel ovum. Untuk mencapai ovum,
spermatozoa harus melewati korona radiata (lapisan del di luar ovum) dan
zona pelusida (suatu bentuk glikoprotein ekstraseluler) , yaitu dua lapisan
yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu
sperma. Suatu molekul kompleks khusus di permukaan kepala sperma
mengikat ZP3 glikoprotein di zona pelusida. Pengikatan ini memicu
akrosom untuk mengaluarkan enzim yang membantu spermatozoa
menembus zona pelusida, pada saat yang bersamaan terjadi reaksi korteks
ovum. Granula korteks di dalam ovum (oosit sekunder) berdifusi
denganmembran plasma sel, sehingga enzim di dalam granula granula
dikeluarkan secara eksitosis ke zona pelusida. Hal ini yang menyebabkan
glikoprotein di zona pelusida berkaitan satu sama lain membentuk suatu
materi keras dan tidak dapat di tembus oleh spermatozoa. Proses ini
mencegah ovum di buahi lebih dari satu sperma.

- Fusi spermatozoa dan ovum


Spermatozoa yang telah masuk ke vitelus kehilangan membran
nukleusnya, yang tinggal hanya pronukleusnya, sedangkan ekor
spermatozoa dan mitokondrianya berdegenerasi. Itulah sebabnya seluruh
mitokondria mnusia berasal dari ibu. Masuknya spermatozoa ke dalam
vitelus membangkitkan nucleus ovum yang masihdalam metaphase untuk
proses pembelahan selanjutnya (miosis ke II / anafase). Sesudah anaphase
kemudian telofase, dan benda kutub kedua menuju ke ruang perivitelina.
Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang haploid. Pronukleus
spermatozoa juga telah mengandung jumlah kromosom yang haploid.

- Fusi materi genetic


Kedua pronukleus dekat mendekati dan bersatu membentuk zigotyang
terdiri atas bahan genetic dari perempuan dan laki laki. Pada manusia
terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom
kelamin. Pada laki laki satu X dan satu Y. sesudah pembelahan
kematangan, maka ovum matang mempunyai 22 kromosom otosom dan 1
kromosom X, dan suatu spermatozoa mempunyai 22 kromosom otosom
dan 1 kromosom X atau Y. zigot yang memeliki 44 kromosom otosom dan
2 kromosom X akan tumbuh menjadi janin perempuan, namun bila
memeliki 44 kromosom otosom dan 1 kromosom X dan 1 kromosom Y
akan tumbuh menjadi janin laki laki.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembentukan


zigot. Hal ini dapat berlangsung karena sitoplasma ovum mengandung bnyak
asam amino dan enzim. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energy
pembelahan ini diperoleh dari vilitelus, sehingga volume vitelus makin
berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pelusida
tetap utuh, atau dengan kata lain besar hasil konsepsi tetap sama. hasil
konsepsi ini akan disalurkan ke pars ismika danpars interstisisalis tuba dan
terus di salurkan kea rah cavum uteri.

b. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Hasil konsepsi menanamkan dirinya dalam bentuk blastokista
(blastocyst), suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan di
bagian dalamnya disebut massa inner cell yang berkembang menjadi plasenta.
Blastokista diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblas, sejak
trofoblas terbentuk, produksi hCG dimulai. Trofoblas mempunyai kemampuan
menghancurkan dan mencairkan jaringan endometrium dalam masa sekresi,
dengan sel sel desidua. Blastula dengan bagian yang berisi inner cell mass
akan mudah masuk ke desidua, menyebabakan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya, terkadang nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman). Sel desidua mengandung
banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Nidasi diatur oleh
suatu proses yang kompleks antara trofoblas dan endometrium. Di suatu sisi
trofoblas mempunyai kemampuan invasi yang kuat, di sisi lain endometrium
mengontrol invasi trofoblas dengan mengeluarkan cyrokine dan protease.
Keberhasilan nidasi dan plasentasi yang normal adalah hasil keseimbangan
proses antara trofoblas dan endometrium.

Setelah bernidasi erat kurang lebih 10 hari setelah fertilisasi, maka akan
dimulai proses pertumbuhan dan perkembangan janin :
1. Masa preembrionik
Berlangsung selama 2 minggu setelah fertilisasi terjadi proses pembelahan
sampai nidasi, kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan
utama ectoderm, endoderm dan mesoderm
2. Masa embrionik
Berlangsung sejak 2 8 minggu, sistim utama di dalam tubuh tekah ada
dalam bentuk rudimenter (mengecil, menciut dan akhirnya menghilang).
Seringkali deisebut masa oogenesis atau masa pembentukan organ.
3. Masa fetal
Berlangsung setelah minggu ke 8 sampai bayi lahir.

c. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia
plasentasi berlangsung sampai 12 18 minggu setelah fertilisasi. Dalam 2
minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasive telah
melakukan penetrasi ke pembuluha darah endometrium. Terbentuklah sinus
intertrofoblastik yakni ruangan yang berisi darah maternal dari pembuluh
darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul
ruang ruang interviler dimana vili korialis seolah olah terapung diatas
ruangan tersebut sampai terbentuk plasenta.
Tiga minggu pasca fertilisasi sirkulasi darah janin dapat diidentivkasi dan
dimulai pembentukan fili korialis. Sirkulasi darah janin ini berakhir di
lengkung kaplier di dalam vili corialis yang ruang interfilinya dipenuhi dengan
darah maternal yangdipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena
uterine. Vili korialis akan tumbuh menjadi suatu massa jaringan yaitu plasenta

C. TANDA DAN GEJALA


1. Tanda tidak pasti (presumptive sign)
a. Amenorea (berhentinya menstruasi)
- Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi.
- Mengetahui HPTH dengan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan
persalinan

b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)


- Pengaruh estrogen dan progerteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sicknes
- Dalam keadaal fisiologis keadaan ini dapat diatasi
- Akibat mual muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
- Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam
d. Syncope (pingsan)
- Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
- Keadaan ini menghilang setelah kehamilan usia 16 minggu
e. Payudara tegang
- Pengaruh estrogen dan progesterone serta somamatropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
- Payudara membesar dan tegang
- Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama
f. Sering miksi
- Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi
- Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
- Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, sehingga
menyebabkan kesulitan untuk BAB
h. Pigmentasi kulit
- Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanopore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
- Dinding perut : strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam
- Sekitar payudara : * hiperpigmentasi areola mamae
* putting susu semakin menonjol
* kelenjar Montgomery menonjol
* pembulu darah menifes sekitar payudara
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
j. varises
- karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan
pembulu darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
- Penampakan pembulu itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis
dan payudara
- Penampakan pembulu darah ini dapat menghilang stelah persalinan

2. Tanda mungkin (probability sign)


a. Pembesaran perut
Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilannya.
b. Tanda hegar
Perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri
c. Tanda goodel
Perlunakan serviks, pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks
e. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Trejadi karena ovum
berimplantasi pada daerah yang dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton hicks
Peregangan sel sel otot uterus, akibat me ningkatnya actomyosin di dalam
ototr uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ke tiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekeuatannya sampai mendekati
persalinan.

g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebekan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Untuk mendeteksi adanya hCG yang diprouksi oleh sinsiotropoblastik sel
selama kehamilan.

3. Tanda pasti (positive sign)


a. Gerakan janin dalam rahim
- Terlihan alat / teraba gerakan janin
- Terba bagian bagian janin
b. Denyut jantung janin
- Di dengar dengan laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler.
- Dilihat dengan USG

D. PERUBAHAN FISIOLOGI IBU HAMIL


1. Sitem reproduksi
a. Uterus
Uterus akan mengalami pembesaran akibat peningkatan hormone estrogen dan
progesteron, uterusakan mengalmi hipertrofi dan hipervaskularisasi akibat dari
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan amnion dan
perkembangan plasenta. Selain itu akan terjadi perlunakan pada in hormone
istmus uteri dan pembaesaran plasenta pada satu sisi uterus.
b. Serviks
Terjadi hipervaskularisasi dan perlunakan pada serviks karena peningkatan
hormon estrogen dan progesteron
c. Vagina
Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi
pada vagina.
d. Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan dari
korpus luteum.

e. Payudara
Terjadi hiperfaskularisasi pembuluh darah akibat peningkatan hormone
estrogen dan progesteron. Selain itu juga terjadi peningkatan hormon
somatomamotropin untuk produksi ASIsehingga menjadi lebih besar.

2. Sitem pencernaan
a. Mulut dan gusi
Peningkatan hormone estrogen dan progesterone meningkatkan aliran darah ke
rongga mulut, hipervaskilarisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi
edema dan hiperplastis, ketebalan epitel berkurang sehingga gusi lebih rapuh,
timbulnya mual muntah menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan
meningkatkan rasa asam di mulut.
b. Lambung
Terjadi relaksasi pada otot otot pencernaan antaralain peristaltic di lambung,
sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan mudah
terjadi peristaltic balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan
hormon hCG juga dapat menyebekan ibu hamil merasakan mual dan muntah
c. Usus halus dan usus besar
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih
maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air
menjadi lebih lama.

3. Sistem kardiovaskular
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan
volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung
terangkat keatas dan berotasi kedepan.

4. Sitem perkemihan
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan
akibat kompresi pada kandung kemih yang nantinya akan menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.

5. Sistem integument
a. Muka
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasikekocklatan pada kulit di
daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil berkulit hitam
akibat peningkatan hormone estrogen dan progesterone serta hormone
melanokortikotropin.
b. Kulit
Hipersensitifitas alergen plasenta sehingga menyebabkan gatal gatal dan
peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar aporcrine akibat
peningkatan hormone, kelenjar tersebut meningkat akibat BB dan kegiatan
metabolic yang meningkat serta peningkatan aktivitas kelanjar sebasea.
c. Perut
Terdapat garis pigmentasi dari sifisis pubis sampai ke bagian atas fundus di
garis tengah tubuh di induksi hormone timbul.

6. System pernafasan
a. Hidung
Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon terhadap peningkatan
hormone estrogen, juga terjadi pada traktus pernafasan atas. Karena
pembesaran kapiler, terbentuklah edema dan hyperemia di hidung, faring,
laring, trachea dan bronkus.
b. Toraks dan diafragma
- Semakin membesarnya uterus maka akan mengalami desakan pada
diafragma sehingga diafragma naik 4 cm
- terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 menjadi 103
- peningkatan hormone progesteron menyebabkan peningkatan pusat syaraf
untuk konsumsi oksigen.
-
7. System neurologi dan muskulo skeletal
- Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistim
pernafasan, tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk
pada tungkai
- Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan
berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar,
median, dan skiatik.
- Terjadi hipertensi postural yang berhungan dengan perubahan
hemodinamis
- Terjadi hipoglikemi

E. PERUBAHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL


Segera setelah terjadi peningkatan hormone estrogen dan progesterone dalam tubuh,
maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu
misalnya mual, muntah, keletihan,dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologis seperti berikut :
1. Trimester pertama
- Ibu membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan, dan kesedihan
- Mencari tahusecara aktif apakah memang benar benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering memberitahukan
kepada orang lain apa yang dirahasiakan.
- Hasrat melakukan seks berbeda beda, ada yang menigkat ada yang
menurun.
- Bagi seorang suami sebagai seorang ayah akan timbul kebanggaan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapa untuk mencari nafkah bagi
keluarganya.
2. Trimester kedua
- Ibu merasa sehat dan sudah terbisa dengan kadar hormone yang tinggi,
serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang.
- Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energy
dan pikirannya lebih konstruktif
- Ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
- Ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya
- Ibu khwatir akan bayinya yang akan segera lahir sewaktu waktu
- Ibu khawatir bayinya lahir tidak normal
- Ibu bersikap lebih melindungi bayinya dan menghindari orang atau benda
yang di anggap membahayakan bayinya.
- Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat
melahirkan.
- Tidak nyaman dengan kehamilannya, ibu meras dirinya jelek dan aneh

F. KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL DAN TINDAKAN


PENATALAKSANAANNYA
1. Sitem reproduksi
- Keputihan
a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
b. Pakaian dalam menggunakan bahan katun yang punya daya serap
tinggi
c. Cara cebok yang benar dari vagina ke belakang
d. Keringkan vulva setealh BAK dan BAB
e. Ganti celana dalam setiap kali basah
f. Hindari semprotan air
2. Sitem pencernaan
- Karies gigi
a. Berkumur dengan air hangat dan asin
b. Menggosok gigi secara teratur dan menjaga kebersihannya
- Gusi berdarah
Memeriksakan gusi secara teratur
- Mual muntah
a. Hindari bau dan faktor penyebab lain
b. Makan biscuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur
dan bangun secara perlahan lahan
c. Makan sedikit tapi sering
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan
e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras
f. Makan makanan kering di antara waktu makan
g. Jangan langsung gosok gigi setelah makan
h. Istirahat seperlunya
i. Gunakan obat obat non farmakologis jika memungkinkan
j. Jika terlalu parah beri vit. B6
- Konstipasi
a. Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet
b. Istirahat cukup
c. Senam hamil
d. BAB teratur dan segera setelah ada dorongan
e. Anjurkan defekasi secara teratur
- Hemoroid
a. Hindari kostipasi dan mengejan saat BAB
b. Duduk berendam
c. Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rectum seperlunya

3. Sistem kardiovaskular
- Palpitasi jantung
KIE tentang perubahan fisiologi kehamilan
- Anemia fisiologis
a. Konsumsi makanan atau diet tinggi Fe dan asan folat
b. Konsumsi tablet Fe 1 x minimal selama 3 bulan
- Edema umum
a. Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama
b. Istirahat dengan posisi berbaring miring dan kaki agak di tinggikan
c. Hindari stoking yang ketat
d. Senam hamil
e. Hindari sepatu / sandal hak tinggi
4. Sitem perkemihan
- Sering BAK
a. KIE penyabab BAK
b. Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan
c. Perbanyak minum pada siang hari
5. Sistem integument
- Chloasma gravidarum
a. Hindari sinar matahari secara berlebihan saat hamil
b. Gunakan bahan pelindung non alergis
c. Hindari penggunaan hidrokuinon
- Keringat bertambah
a. Pakai pakaian yang longgar
b. Perbanyak minum
c. Mandi secara teratur
- Garis garis di perut dan payudara
Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen

6. System pernafasan
- Hidung tersumbat dan mimisan
a. KIE perubahan fisiologis kehamilan
b. Gunakan alat penguapan udara yang sejuk
c. Meningkatkan asupan cairan yang banyak
d. Meletakkan handuk yang lembab pada sinus, dan masase sinus tersebut
- Sesak nafas
a. KIE perubahan fisiologis kehamilan
b. Bantu cara mengatur pernafasan
c. Posisi berbaring semiflower
d. Latihan pernafasan dan senam hamil
- Nyeri pinggang dan punggung sebelah bawah.
a. Hindari sepatu hak tinggi
b. Gunakan bantak waktu tidur untuk meluruskan punggung
c. Gunakan kasur yang keras untuk tidur
d. Masase daerah pinggang dan punggung
7. Neurologi dan muskulo skeletal
- Kram kaki
a. Kompres hangat pada kaki
b. Konsumsi cukup kalsium
c. Istirahat cukup
- Kesemutan
a. KIE perubahan fisiologis kehamilan
b. Posiskan tubuh dengan benar
c. Berbaring dan merebahkan diri
- Pusing hingga pingsan
a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
b. Hindari berdiri terlalu lama
c. Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak desakan

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan
b. Pengobatan penyulit kehamilan
c. Menjadwalkan pemberian vaksinasi
d. Memberikan preparat penunjang kesehatan
- Vitamin : obimin AF, prenavit, vicanatal, barralat, biosanbe dan sebagainya
- Tambahan preparat Fe
e. Menjadwalkan pemeriksaan ulang

2.KONSEP DASAR ANC


1. Pengertian Antenatal Care

o Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan


obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

o Antenatal care (ANC) adalah bagian dari asuhan kebidanan yang komponen-
komponennya meliputi diagnosis dan manajemen dini kehamilan, penilaian dan
evaluasi kesejahteraan wanita, penilaian dan kesejahteraan janin, pengurangan
ketidaknyamanan umum pada ibu hamil, anticipatory guidancedan instruksi
serta skrining komplikasi maternal dan fetal.

o Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan


kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persiapan
persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar.

2. Tujuan Antenatal Care

a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat


kehamilan, persalinan, dank ala nifas

b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dank


ala nifas

c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,


persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana

d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

3. Pemeriksaan Antenatal Care

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan.

a. Trimester I (sebelum minggu ke-14)

Informasi yang penting:

-Membangun hubungan saling percaya antarapetugas dengan ibu hamil

-Deteksi masalah dan penanganannya

-Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia


kekurangan zat besi, praktek tradisional yang merugikan

-Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi

-Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat, dsb)


b. Trimester II (sebelum minggu ke-28)

Sama seperti pada trimester I, ditambah kewaspadaan khusus mengenai


preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan
darah, evaluasi oedema, periksa untuk mengetahui proteinuria.

c. Trimester III (antara minggu 28-36)

Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdomen untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda

d. Trimester III (setelah minggu 36)

Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal/kondisi
lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit

4. Standar Minimal Antenatal Care

a. Timbang berat badan

Kenaikan berat badan 9-13 kg selama kehamilan atau 0.5 kg/minggu atau 2
kg/bulan

b. Ukur tekanan darah

Tekanan darah normal 90/60 mmHg hingga 140/90 mmHg dan tidak banyak
meningkat selama kehamilan.

c. Ukur tinggi fundus uteri

Uterus tumbuh 2 jari/bulan

d. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)

Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil guna memberikan kekebalan


pada janin terhadap infeksi tetanus pada saat persalinan maupun postnatal

e. Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan)


Untuk mencegah anemia seorang wanita sebaiknya mengkonsumsi 60 mg zat
besi dan 1 mg asam folat tiap hari

f. Tes terhadap PMS

Tes terhadap PMS perlu dilakukan agar dapat didiagnosa secara dini dan
mendapatkan pengobatan secara tepat

g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, ibu dapat segera mendapat


pertolongan secara tepat.
5. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium rutin

Darah lengkap

Urine lengkap

Tes kehamilan

b. Laboratorium khusus

Pemeriksaan TORCH

Pemeriksaan serologis

Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal

Pemeriksaan protein darah

Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan factor Rh

Pemeriksaan air ketuban


Pemeriksaan infeksi Hepatitis B ibu/bayi

Pemeriksaan estriol dalam urine

Pemeriksaan infeksi AIDS

3.KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


Pengkajian
Pola Kesehatan Ibu
1. Pemeriksaan Mamae
2. Nutrisi
3. Exercise
4. Penggunaan zat
5. Kebiasaan menurunkan stress
6. Oral care
Riwayat Reproduksi
1. Aktifitas seksual
2. Kehamilan direncanakan
3. Riwayat KB
4. Riwayat Obstetrik
5. Riwayat Ginekologik
6. Riwayat pernikahan

Riqwayat Prenatal
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluarga
- Status kesehatan orang tua dan saudara (DM. Hipertensi, ginjal, jantung, TBC,
Komplikasi kehamilan dan congenital)
b. Personal
- Usia
- Etnik
- Support system
- Kebiasaan (merokok, alcohol, obat, etc)
- Riwayat penyakit lalu
- Riwayat Menstruasi
* Usia menstruasi
* Uraian siklus, interval, jumlah, nyeri
- Riwayat seksual
* Konsep hubungan
- Riwayat Kontrasepsi
* Metoda
* Masalah yang terjadi

3. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat kehamilan yang lain-lain
Usia, lama kehamilan, misal : waktu hamil, lama bersalin, komplikasi persalinan
b. Kehamilan Sekarang
- Means terakhir
- Pergerakan janin I dirasa
- Gejala : Nausea, frek miksi, sakit kepala, leucorrhea, udem, konstipasi,
perdarahan, nyeri abdomen
- Pengobatan selama kehamilan
- Terpapar penyakit menular
- Sakit selama kehamilan (Flu, Demam)
- Reaksi dan adaptasi terhadap kehamilan
* direncanakan?
* menyenangkan?
- Reaksi pasangan dan keluarga?

Data Tentang Ayah


* Identitas
* Status Kesehatan
* Riwayat terhadap kehamilan
* Respon terhadap kehamilan
* Hubungan dengan istri dan keluarga
* Pekerjaan

Pemeriksaan Fisik
1. Integumen
2. Kardiovaskuler
3. Pernafasan
4. Gastrointestinal
5. Traktus Uranarius
6. Reproduksi

Pengkajian Psikososial dan Kultur Spritual


Konsep diri
Kognitif
Behaviour
Mekanisme koping
Peran
Kebiasaan
Adat istiadat
- Sunat Bayi
- Azan dan lain-lain

Prioritas Askep
1. Support klien untuk berperilaku sehat meningkatkan status kesehatan
2. Deteksi adanya f,risiko
3. Cegah terjadinya komplikasi
4. Bantu pasangan agar beradaptasi terhadap kehamilan dan menjadi orang tua

Kemungkinan Diagnosa
1. Perubahan dalam nutrisi
2. Discomport
3. Risiko injuri pada ibu
4. Risiko infeksi pada traktus urinarius ibu
5. Risiko injuri fetal
6. Gangguan cardiac out put
DAFTAR PUSTAKA

Hanifa, W. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohadjo.

Manuaba, I. B. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obsetri genekologi dan KB.
Jakarta: EGC

Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Yakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai