KEHAMILAN NORMAL
A. PENGERTIAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai
awal periode intrapartum.
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konspsi sampai lahirnya
janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (4o mingggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir.
B. PATOFISIOLOGI KEHAMILAN
Untuk mempelajari proses konsepsi sebaiknya terlebih dahulu memahami ovum dan
sperma.
1. Ovum
Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus haid dan
akan habis jika sudah masuk masa menopause
Ovum mempunyai waktu hidup 24 28 jam setalh di keluarkan dari ovarium
Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis
Mempunyai diameter 0,1 mm, di tengah tengahnya dijumpai nucleus, terapung
apung dalam sitoplasma yang kekuning kuningan yakni vitelus. Vitelus
banyak mengandung karbohidrat dan asam amino.
Mempunyai lapisan pelindung sel sel granulosum / korona radiata dan zona
pelusida, didalam zona ini terdapat ruang perivitelina, dan tempat benda
benda kutub. Bahan bahan dari sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum
melalui saluran halus di zona pelusida. Jumlah sel korona radiata dalam
perjalanan ovum di ampul tuba makin berkurang, sehingga ovum hanya
dilingkari oleh zona pelusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampula
dan ismus tuba, tempat pembuahan umum terjadi.
2. Sperma
Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannyadisebut spermatogenesis
Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum dan
tetap berproduksi meskipun pada lansia
Kemampuan fertilisasi selama 2 4 hari, rata rata 3 hari
Terdapat 100 juta sperma pada setiap mili liter air mani yang dihasilkan, rata
rata 3 cc tiap ejakulasi.
Pada spermatozoa di temukan peningkatan konsentrasi DNA di nukleusnya,
dan kaputnya lebih mudah mennembus dinding ovum karenadapat
mengeluarkan enzim hialuroidase untuk melunakkan korona radiate atau sel
sel granulosa
Mempunya morfologi yang sempurna, yaitu kepala : berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nukleus), diliputi lagi oleh kromosom dan membrane
plasma. Leher : menghubungkan kepala dengan bagian tengah. Ekor :
panjangnya kurang lebih 10 kali bagian kepala dan dapat bergetar sehingga
sperma dapat bergerak dengan cepat.
Secara garis besar, proses kehamilan melputi beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Fertilisasi
Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampul tuba (sarwono 2009). Saat terjadi ejakulasi,
kurang lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang
lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk keoargan genetalia interna wanita,
sperma akan menghadapi bebebrapa rintangan antara lain lendir vagina yang
bersifat asam, lendir serviks yang kental, panjang uterus, serta silia yanga ada
di tuba fallopi. Untuk menghadapi rintangan tersebut sperma harus
mempunyai akrosom yang melewati proses kapasitasi. Sedangakan ovum akan
di keluarkan dari ovarium sebanyak satu dalam tiap bulan, ditangkap oleh
fimbrae dan berjalam menuju tuba fallopi. Tempat bertemu ovum dan sperma
paling sering adalah di daerah ampul tuba. Adapun proses fertilisasi meliputi :
- Penetrasi spermatozoa ke dalam ovum
Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi
mampumelakukan penetrasi membrane sel ovum. Untuk mencapai ovum,
spermatozoa harus melewati korona radiata (lapisan del di luar ovum) dan
zona pelusida (suatu bentuk glikoprotein ekstraseluler) , yaitu dua lapisan
yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu
sperma. Suatu molekul kompleks khusus di permukaan kepala sperma
mengikat ZP3 glikoprotein di zona pelusida. Pengikatan ini memicu
akrosom untuk mengaluarkan enzim yang membantu spermatozoa
menembus zona pelusida, pada saat yang bersamaan terjadi reaksi korteks
ovum. Granula korteks di dalam ovum (oosit sekunder) berdifusi
denganmembran plasma sel, sehingga enzim di dalam granula granula
dikeluarkan secara eksitosis ke zona pelusida. Hal ini yang menyebabkan
glikoprotein di zona pelusida berkaitan satu sama lain membentuk suatu
materi keras dan tidak dapat di tembus oleh spermatozoa. Proses ini
mencegah ovum di buahi lebih dari satu sperma.
b. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Hasil konsepsi menanamkan dirinya dalam bentuk blastokista
(blastocyst), suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan di
bagian dalamnya disebut massa inner cell yang berkembang menjadi plasenta.
Blastokista diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblas, sejak
trofoblas terbentuk, produksi hCG dimulai. Trofoblas mempunyai kemampuan
menghancurkan dan mencairkan jaringan endometrium dalam masa sekresi,
dengan sel sel desidua. Blastula dengan bagian yang berisi inner cell mass
akan mudah masuk ke desidua, menyebabakan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya, terkadang nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman). Sel desidua mengandung
banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Nidasi diatur oleh
suatu proses yang kompleks antara trofoblas dan endometrium. Di suatu sisi
trofoblas mempunyai kemampuan invasi yang kuat, di sisi lain endometrium
mengontrol invasi trofoblas dengan mengeluarkan cyrokine dan protease.
Keberhasilan nidasi dan plasentasi yang normal adalah hasil keseimbangan
proses antara trofoblas dan endometrium.
Setelah bernidasi erat kurang lebih 10 hari setelah fertilisasi, maka akan
dimulai proses pertumbuhan dan perkembangan janin :
1. Masa preembrionik
Berlangsung selama 2 minggu setelah fertilisasi terjadi proses pembelahan
sampai nidasi, kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan
utama ectoderm, endoderm dan mesoderm
2. Masa embrionik
Berlangsung sejak 2 8 minggu, sistim utama di dalam tubuh tekah ada
dalam bentuk rudimenter (mengecil, menciut dan akhirnya menghilang).
Seringkali deisebut masa oogenesis atau masa pembentukan organ.
3. Masa fetal
Berlangsung setelah minggu ke 8 sampai bayi lahir.
c. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia
plasentasi berlangsung sampai 12 18 minggu setelah fertilisasi. Dalam 2
minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasive telah
melakukan penetrasi ke pembuluha darah endometrium. Terbentuklah sinus
intertrofoblastik yakni ruangan yang berisi darah maternal dari pembuluh
darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul
ruang ruang interviler dimana vili korialis seolah olah terapung diatas
ruangan tersebut sampai terbentuk plasenta.
Tiga minggu pasca fertilisasi sirkulasi darah janin dapat diidentivkasi dan
dimulai pembentukan fili korialis. Sirkulasi darah janin ini berakhir di
lengkung kaplier di dalam vili corialis yang ruang interfilinya dipenuhi dengan
darah maternal yangdipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena
uterine. Vili korialis akan tumbuh menjadi suatu massa jaringan yaitu plasenta
g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebekan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Untuk mendeteksi adanya hCG yang diprouksi oleh sinsiotropoblastik sel
selama kehamilan.
e. Payudara
Terjadi hiperfaskularisasi pembuluh darah akibat peningkatan hormone
estrogen dan progesteron. Selain itu juga terjadi peningkatan hormon
somatomamotropin untuk produksi ASIsehingga menjadi lebih besar.
2. Sitem pencernaan
a. Mulut dan gusi
Peningkatan hormone estrogen dan progesterone meningkatkan aliran darah ke
rongga mulut, hipervaskilarisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi
edema dan hiperplastis, ketebalan epitel berkurang sehingga gusi lebih rapuh,
timbulnya mual muntah menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan
meningkatkan rasa asam di mulut.
b. Lambung
Terjadi relaksasi pada otot otot pencernaan antaralain peristaltic di lambung,
sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan mudah
terjadi peristaltic balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan
hormon hCG juga dapat menyebekan ibu hamil merasakan mual dan muntah
c. Usus halus dan usus besar
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih
maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air
menjadi lebih lama.
3. Sistem kardiovaskular
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan
volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung
terangkat keatas dan berotasi kedepan.
4. Sitem perkemihan
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan
akibat kompresi pada kandung kemih yang nantinya akan menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.
5. Sistem integument
a. Muka
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasikekocklatan pada kulit di
daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil berkulit hitam
akibat peningkatan hormone estrogen dan progesterone serta hormone
melanokortikotropin.
b. Kulit
Hipersensitifitas alergen plasenta sehingga menyebabkan gatal gatal dan
peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar aporcrine akibat
peningkatan hormone, kelenjar tersebut meningkat akibat BB dan kegiatan
metabolic yang meningkat serta peningkatan aktivitas kelanjar sebasea.
c. Perut
Terdapat garis pigmentasi dari sifisis pubis sampai ke bagian atas fundus di
garis tengah tubuh di induksi hormone timbul.
6. System pernafasan
a. Hidung
Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon terhadap peningkatan
hormone estrogen, juga terjadi pada traktus pernafasan atas. Karena
pembesaran kapiler, terbentuklah edema dan hyperemia di hidung, faring,
laring, trachea dan bronkus.
b. Toraks dan diafragma
- Semakin membesarnya uterus maka akan mengalami desakan pada
diafragma sehingga diafragma naik 4 cm
- terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 menjadi 103
- peningkatan hormone progesteron menyebabkan peningkatan pusat syaraf
untuk konsumsi oksigen.
-
7. System neurologi dan muskulo skeletal
- Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistim
pernafasan, tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk
pada tungkai
- Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan
berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar,
median, dan skiatik.
- Terjadi hipertensi postural yang berhungan dengan perubahan
hemodinamis
- Terjadi hipoglikemi
3. Sistem kardiovaskular
- Palpitasi jantung
KIE tentang perubahan fisiologi kehamilan
- Anemia fisiologis
a. Konsumsi makanan atau diet tinggi Fe dan asan folat
b. Konsumsi tablet Fe 1 x minimal selama 3 bulan
- Edema umum
a. Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama
b. Istirahat dengan posisi berbaring miring dan kaki agak di tinggikan
c. Hindari stoking yang ketat
d. Senam hamil
e. Hindari sepatu / sandal hak tinggi
4. Sitem perkemihan
- Sering BAK
a. KIE penyabab BAK
b. Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan
c. Perbanyak minum pada siang hari
5. Sistem integument
- Chloasma gravidarum
a. Hindari sinar matahari secara berlebihan saat hamil
b. Gunakan bahan pelindung non alergis
c. Hindari penggunaan hidrokuinon
- Keringat bertambah
a. Pakai pakaian yang longgar
b. Perbanyak minum
c. Mandi secara teratur
- Garis garis di perut dan payudara
Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen
6. System pernafasan
- Hidung tersumbat dan mimisan
a. KIE perubahan fisiologis kehamilan
b. Gunakan alat penguapan udara yang sejuk
c. Meningkatkan asupan cairan yang banyak
d. Meletakkan handuk yang lembab pada sinus, dan masase sinus tersebut
- Sesak nafas
a. KIE perubahan fisiologis kehamilan
b. Bantu cara mengatur pernafasan
c. Posisi berbaring semiflower
d. Latihan pernafasan dan senam hamil
- Nyeri pinggang dan punggung sebelah bawah.
a. Hindari sepatu hak tinggi
b. Gunakan bantak waktu tidur untuk meluruskan punggung
c. Gunakan kasur yang keras untuk tidur
d. Masase daerah pinggang dan punggung
7. Neurologi dan muskulo skeletal
- Kram kaki
a. Kompres hangat pada kaki
b. Konsumsi cukup kalsium
c. Istirahat cukup
- Kesemutan
a. KIE perubahan fisiologis kehamilan
b. Posiskan tubuh dengan benar
c. Berbaring dan merebahkan diri
- Pusing hingga pingsan
a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
b. Hindari berdiri terlalu lama
c. Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak desakan
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan
b. Pengobatan penyulit kehamilan
c. Menjadwalkan pemberian vaksinasi
d. Memberikan preparat penunjang kesehatan
- Vitamin : obimin AF, prenavit, vicanatal, barralat, biosanbe dan sebagainya
- Tambahan preparat Fe
e. Menjadwalkan pemeriksaan ulang
o Antenatal care (ANC) adalah bagian dari asuhan kebidanan yang komponen-
komponennya meliputi diagnosis dan manajemen dini kehamilan, penilaian dan
evaluasi kesejahteraan wanita, penilaian dan kesejahteraan janin, pengurangan
ketidaknyamanan umum pada ibu hamil, anticipatory guidancedan instruksi
serta skrining komplikasi maternal dan fetal.
Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdomen untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal/kondisi
lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit
Kenaikan berat badan 9-13 kg selama kehamilan atau 0.5 kg/minggu atau 2
kg/bulan
Tekanan darah normal 90/60 mmHg hingga 140/90 mmHg dan tidak banyak
meningkat selama kehamilan.
Tes terhadap PMS perlu dilakukan agar dapat didiagnosa secara dini dan
mendapatkan pengobatan secara tepat
a. Laboratorium rutin
Darah lengkap
Urine lengkap
Tes kehamilan
b. Laboratorium khusus
Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan serologis
Pemeriksaan factor Rh
Riqwayat Prenatal
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluarga
- Status kesehatan orang tua dan saudara (DM. Hipertensi, ginjal, jantung, TBC,
Komplikasi kehamilan dan congenital)
b. Personal
- Usia
- Etnik
- Support system
- Kebiasaan (merokok, alcohol, obat, etc)
- Riwayat penyakit lalu
- Riwayat Menstruasi
* Usia menstruasi
* Uraian siklus, interval, jumlah, nyeri
- Riwayat seksual
* Konsep hubungan
- Riwayat Kontrasepsi
* Metoda
* Masalah yang terjadi
3. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat kehamilan yang lain-lain
Usia, lama kehamilan, misal : waktu hamil, lama bersalin, komplikasi persalinan
b. Kehamilan Sekarang
- Means terakhir
- Pergerakan janin I dirasa
- Gejala : Nausea, frek miksi, sakit kepala, leucorrhea, udem, konstipasi,
perdarahan, nyeri abdomen
- Pengobatan selama kehamilan
- Terpapar penyakit menular
- Sakit selama kehamilan (Flu, Demam)
- Reaksi dan adaptasi terhadap kehamilan
* direncanakan?
* menyenangkan?
- Reaksi pasangan dan keluarga?
Pemeriksaan Fisik
1. Integumen
2. Kardiovaskuler
3. Pernafasan
4. Gastrointestinal
5. Traktus Uranarius
6. Reproduksi
Prioritas Askep
1. Support klien untuk berperilaku sehat meningkatkan status kesehatan
2. Deteksi adanya f,risiko
3. Cegah terjadinya komplikasi
4. Bantu pasangan agar beradaptasi terhadap kehamilan dan menjadi orang tua
Kemungkinan Diagnosa
1. Perubahan dalam nutrisi
2. Discomport
3. Risiko injuri pada ibu
4. Risiko infeksi pada traktus urinarius ibu
5. Risiko injuri fetal
6. Gangguan cardiac out put
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I. B. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obsetri genekologi dan KB.
Jakarta: EGC