Anda di halaman 1dari 3

Pada tanggal 21 Februari 2017, kelompok 6 menangani pasien Kucing eong milik Tama yang

beralamat di Seturan. Sinyalmen kucing Eong adalah Mix, jantan, 19 bulan, Red Tabby.
Berdasarkan anamnesis yang dilakukan, kucing Eong sudah menderita muntah selama 4 hari
dengan isi muntah berupa pakan dengan konsistensi lembek hingga padat, dan sering diberi
pakan keju; defekasi dan urinasi normal; serta belum pernah divaksinasi dan obat cacing.
Pada saat praktikum, dilakukan prosedur pemeriksaan umum dan didapatkan hasil ekspresi muka
tenang dan kondisi tubuh sedang, frekuensi nafas 129 kali per menit, pulsus kali per menit,
suhu tubuh 39,7oC, kulit rambut tidak ada kerontokan, turgor kulit cepat kurang dari 2 detik,
konjungtiva dan gingiva pink pucat, dan CRT kurang dari 2 detik.
Pembahasan : Menurut Surono (2008) data fisiologis normal pada kucing adalah pulsus 92-150
kali per menit, suhu 37,6-39,4C, nafas 26-48 kali per menit. Pemeriksaan suhu tubuh pada
awalnya mencapai 40,1oC kemudian diukur ulang menjadi 39,7oC. Awalnya diperkirakan kucing
Eong mengalami infeksi sehingga menimbulkan demam. Tetapi penyebab naiknya suhu tubuh
kucing Eong bukan karena agen infeksi, tetapi karena kandang transport yang terlalu sempit bagi
tubuh kucing. Hal ini juga berdampak pada naiknya pulsus dan frekuensi nafas yang naik dengan
angka di atas normal. Tanda-tanda dehidrasi juga tidak ditemukan pada kucing Eong yang
ditandai dengan turgor kulit dan CRT kurang dari 2 detik. Mukosa konjungtiva dan gingiva juga
masih normal dan tidak adanya kerontokan rambut.
Setelah dilakukan pemeriksaan umum, dilanjutkan dengan pemeriksaan khusus. Pada
pemeriksaan kelenjar limfe, limfoglandula superficialis tidak mengalami kebengkakan.
Pemeriksaan sistem pernafasan didapatkan hasil tipe pernafasan thoracoabdominal dan
auskultasi vesicular. Sistol diastol dapat dibedakan, dan detak jantung ritmis. Pada pemeriksaan
sistem pencernaan didapatkan hasil mulut tidak ada lesi dan bersih, palpasi usus terdapat
bentukan keras memanjang, dan anus bersih. Pada pemeriksaan sistem urogenital, palpasi ginjal
teraba adanya kebengkakan dan palpasi vesica urinaria teraba kosong. Pemeriksaan refleks
pedal, pupil, dan palpebral menunjukkan tidak adanya perubahan. Kucing masih bisa berdiri dan
berjalan dengan keempat ekstremitas.
Pembahasan : Pemeriksaan khusus pada sistem limfatik, pernafasan, cardiovascular, dan saraf
menunjukkan tidak adanya indikasi yang mengarah kepada suatu kelainan atau penyakit. Tidak
adanya kebengkakan pada limfoglandula superficialis menunjukkan bahwa tidak adanya infeksi
dalam tubuh kucing Eong. Hal ini menguatkan bahwa kenaikan suhu awal pemeriksaan juga
bukan karena infeksi tetapi hanya karena stress saat perjalanan. Kelainan ditemukan pada
pemeriksaan sistem pencernaan dan sistem urogenital.
Sampel yang diambil untuk pemeriksaan laboratorium adalah sampel darah v. cephalica untuk
pemeriksaan darah rutin dan rambut untuk pemeriksaan mikroskopis. Pada pemeriksaan
mikroskopis rambut ditemukan parasit tungau Lynxacarus.
Pembahasan :
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan diagnosa yaitu konstipasi dan prognosa fausta.
Pembahasan :
Terapi yang diberikan adalah berupa pemberian vitamin dengan sediaan Caviplex secara
peroral dan Ivermectin secara injeksi sub cutan.
Pembahasan : Terapi yang diberikan pada kasus
Surono. 2008. Diagnosa Klinik Veteriner. Yogyakarta : FKH-UGM

Anda mungkin juga menyukai