FGD Skenario 1 Fer
FGD Skenario 1 Fer
Asit
Disusun oleh :
Ferdinand Prayogo Cahyo Santoso
13/347252/KH/7716
A. Topik Diskusi
Pelanggaran Undang undang Veteriner
B. Tujuan Pembelajaran
A. Untuk mengetahui Undang undang dan Peraturan Veteriner menjadi
acuan hokum oleh dokter hewan Indonesia
B. Untuk mengetahui Undang undang RI No. 18 Tahun 2009 Tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Undang Undang RI No 41 Tahun 2014
Tentang perubahan Aras Undang Undang N. 28 Tahun 2009, dan Undang
UNdang RI No. 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan, ikan, dan
Tumbuhan.
C. Untuk mengetahui Keputusan Menteri Pertanian tentang Obat Hewan dan
CPOHB
C. Skema Pembelajaran
Skenario I
2. Bangunan
a) Gedung yang digunakan untuk pembuatan obat hewan
dirancang dan dibangun dengan tepat untuk memudahkan
pelaksanaan sanitasi yang baik.
b) Toilet hendaklah tersedia dalam jumlah yang cukup dengan
ventilasi yang baik dan tempat cuci tangan bagi karyawan yang
letaknya mudah dicapai dari ruangan kerja.
c) Hendaklah disediakan fasilitas yang memadai untuk
penyimpanan pakaian kerja dan pakaian milik pribadinya
ditempat yang tepat.
d) Bak pencuci hendaklah ditempatkan di luar ruangan steril. Bila
dipasang didalam ruangan steril, hendaklah mutunya layak dan
dilengkapi dengan suatu sistem yang mencagah terjadinya
luapan air dan air yang dialirkan ke bak pencuci
sekurangkurangnya memenuhi baku mutu air minum.
e) Penyiapan, penyimpanan dan konsumsi makanan serta
minuman hendaklah dibatasi diruangan khusus, misalnya
ruang makan. Fasilitas ini hendaklah memenuhi standar
kebersihan.
f) Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk. Sampah hendaklah
dikumpulkan didalam wadah yang sesuai untuk dipindahkan ke
tempat penampungan di luar bangunan dan sering dibuang
secara aman dan mengindahkan persyaratan kebersihan.
g) Rodentisida, insektisida, bahan fumigasi dan bahan pembersih
tidak boleh mencemari peralatan, bahan baku, bahan
pengemas, bahan dalam proses ataupun obat hewan jadi.
h) Hendaklah ada prosedur tertulis yang menunjukan penanggung
jawab sanitasi serta menguraikan dengan rinci mengenai
jadwal, metoda, peralatan dan bahan pembersih yang harus
digunakan maupun fasilitas-fasilitas yang harus dibersihkan.
Prosedur tertulis ini hendaklah dipatuhi.
i) Persyaratan khusus untuk pembuatan obat hewan steril
dicakup dalam butir 8.7.1.1.
3. Peralatan
a) Setelah digunakan peralatan hendaklah dibersihkan baik
bagian luar maupun bagian dalam sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan, serta dijaga dan disimpan dalam kondisi
yang bersih. Sebelum dipakai kebersihannya diperiksa lagi
untuk memastikan bahwa seluruh produk atau bahan dari
batch sebelumnya telah dihilangkan.
b) Pembersihan dengan cara vakum atau cara basah lebih
dianjurkan. Udara bertekanan dan sikat hendaklah digunakan
dengan hati-hati dan sedapat mungkin dihindari karena
menambah risiko pencemaran produk.
c) Pembersihan dan penyimpanan peralatan yang dapat
dipindahpindahkan dan penyimpanan bahan pembersih
hendaklah dilakukan dalam ruangan yang yang terpisah dari
ruangan pengolahan.
d) Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk pembersihan dan
sanitasi peralatan dan wadah yang digunakan dalam
pembuatan obat hewan hendaklah dibuat serta ditaati.
Prosedur ini hendaklah dirancang dengan tepat agar
pencemaran peralatan oleh bahan pembersih dan sanitasi
dapat dicegah. Prosedur ini sekurang-kurangnya meliputi
penanggungjawab pembersihan, jadwal, metoda, peralatan dan
bahan yang dipakai dalam pembersihan serta metoda
pembongkaran dan perakitan kembali peralatan yang mungkin
diperlukan memastikan terlaksananya pembersihan yang
cermat. Jika perlu prosedur juga meliputi sterilisasi peralatan,
penghilang identifikasi batch sebelumnya serta perlindungan
peralatan yang telah bersih terhadap pencemaran sebelum
digunakan.
e) Catatan mengenai pelaksanaan pembersihan, sanitasi,
sterilisasi dan inspeksi sebelum penggunaan peralatan
hendaklah disimpan.
E. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Undang Republik Indonesia No. 16 tahun 1992 tentang Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan
Anonim. 2009. Undang Undang Republik Indonesia No. 18 tahun 2006 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan
Anonim. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No. 18 tahun 2009
Anonim. 2016. Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 466/Kpts/TN.260/V/99. Tentang
Pedoman Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik