Anda di halaman 1dari 10

SISTEM TRANSPORTASI | PWK 2016

QONITAH PERBANDINGAN
RAFIUSRA
PERMASALAHAN
NI
36140006 TRANSPORTASI DI NEGARA
0 PAKISTAN DAN TANZANIA
REVIEW JURNAL : Transportation Problems in Developing Countries
Pakistan: A Case-in-Point Journal dan Challeges Facing Urban
Transportation in Tanzania Journal
PENDAHULUAN
Transportation Problems in Developing Countries Pakistan: A
Case-in-Point merupakan sebuah jurnal yang ditulih oleh Professor Muhammad
Tahir Masood, Ph. D., P.E. beserta dua asistennya yakni Azhar Khan, Ph. D. Dan
Hasnain A. Naqvi, Ph.D. Professor Muhammad Tahir Masood, Ph. D. Dan kedua
asistennya berasal dari Departemen Ilmu Manajemen di COMSATS Institute of
Information Technology, Islamabad, Pakistan.

Jurnal yang dipublikasikan dalam International Journal of Business and


Management pada november 2011 lalu berisikan tentang identifikasi masalah
yang terkait dengan transportasi, khususnya di negara Pakistan dan beberapa
solusi terhadap permasalahan tersebut. Tidak hanya mengenai permasalahan
transportasi yang ada di Pakistan, namun jurnal ini juga membahas tentang
critical overview terhadap penyebab masalah transportasi tersebut.

Selain jurnal diatas, terdapat juga jurnal penunjang Challenges Facing


Urban Transportation in Tanzania yang ditulis oleh Robert Ebihart Msigwa
dari School of Mathematical Sciences, Dalian University of Technology sebagai
jurnal yang mengulas tentang negara berkembang juga, namun terletak pada
negara Tanzania.

Tujuan dari jurnal ini adalah membahas tantangan yang muncul pada
transportasi perkotaan di Tanzania, menggunakan pendakatan holistic dengan
mempertimbangkan hubungan antara manajemen lahan dan transportasi
sebagai sistem yang dinamis yang menggabungkan faktor lain selain kemacetan.

REVIEW ARTIKEL
Pergerakan barang dan orang yang merupakan sebuah hak kebebasan
secara pribadi mendorong diadakannya sesuatu yang memudahkan dan
menguntungkan dalam jalannya pergerakan tersebut. Maka, disitulah salah satu
peranan transportasi perkotaan. Namun, laju tingkat permintaan penduduk akan
kebutuhan transportasi dan beberapa faktor penting yang menyangkut
transportasi tidak berjalan dengan sesuai menyebabkan munculnya
permasalahan-permasalahan mengenai transportasi, salah satunya yang terjadi
pada negara Pakistan.
Pakistan merupakan salah satu negara berkembang didunia yang memiliki
permasalahan transportasi, baik dari sistem transportasi maupun moda dan
infrastruktur yang ada. Permasalahan transportasi yang ada di negara
berkembang ini semakin tahun semakin bertambah buruk dengan beberapa
penyebab yang diketahui adalah perencanaan yang buruk, sistem pemerintahan
yang buruk, serta korupsi di bidang transportasi. Kegagalan pemerintah negara
Pakistan dalam pengembangan dan pengaturn pada publik transportasi menjadi
sorotan utama inti permasalahan transportasi yang ada.

Permasalahan transportasi secara terperinci yang dijelaskan pada jurnal


Transportation Problems in Developing Countries Pakistan: A Case-in-
Point sangat banyak, namun dapat dikerucutkan lagi menjadi permasalahan
dalam segi kebijakan, dalam segi moda kendaraan, dalam manajemen sistem
transportasi, dan dalam ekonomi/finansial.

Permasalahan transportasi dari segi kebijakan adalah lemahnya atau tidak


adanya kebijakan yang jelas mengenai transportasi di Pakistan, beberapa
diantaranya bahkan bisa disebut kebijakan yang tidak dapat direalisasikan.
Adanya ketimpangan antara sektor publik pemerintah dan sektor privat di
Pakistan juga menunjukkan lemahnya kebijakan yang ada. Sektor publik yang
dikuasi pemerintah hanya sekitar 20% dalam hal transportasi, sisanya adalah
sektor privat milik swasta dengan pergerakan transportasi yang digunakan
hanya untuk kebutuhan kargo dan karyawan swasta tersebut. Hal ini juga
berpengaruh kepada tingkat biaya yang tinggi, yakni 35-60% tarif yang lebih
tinggi dari normal.

Selain itu, permintaan yang tinggi terhadap transportasi di Pakistan seiring


dengan kebutuhan mereka untuk berpindah menyebabkan banyak alternatif
moda kendaraan yang ada, seperti becak dan minibus. Hal lain juga
menyebabkan adanya transportasi yang sangat tidak biasa, seperti bus yang
melebihi standar beban hingga atapnya dipergunakan untuk tempat duduk juga.
Moda transportasi seperti itu bahkan tidak layak untuk beroperasi.

Beberapa moda transportasi tersebut lambat laun gagal diterapkan di


Pakistan dikarenakan laju permintaan penduduk terhadap transportasi pribadi
cenderung lebih besar daripada transportasi publik. Sehingga kondisi Pakistan
saat ini (dalam kota-kota besar) dipenuhi oleh transportasi pribadi roda empat,
sedangkan transportasi publik sangat minim dan itupun menghubungkan pada
kawasan pedesaan di negara Pakistan.

Dalam manajemen sistem transportasi di negara Pakistan juga mengalami


hal yang serupa. Pertama, dari segi sumberdaya yang ada di Pakistan. Peneliti
dan ahli transportasi atau perencanaan sangat sedikit ditemukan di negara
tersebut, beberapa diantaranya juga tidak turut langsung dalam membenahi
negara Pakistan. Sebagian besar penduduk Pakistan juga terlalu miskin untuk
melakukan penelitian. Pada dasarnya hal ini sangat disayangkan mengingat lebih
efisien dan lebih ekonomis apabila sumberdaya yang digunakan berasal dari
penduduk asli Pakistan.

Sistematika penerimaan di pemerintahan Pakistan juga sama


berantakannya. Dalam era saat ini, the age of specialty, tidak lagi dibutuhkan
syarat kualifikasi khusus atau pengalaman yang berkaitan dengan transportasi,
atau ahli sekalipun untuk masuk di pemerintahan dan membuat kebijakan atau
mengatur proyek dalam bidang transportasi. Ini sangat berlawanan dengan
hukum dasar manajemen yang baik. Pemerintahan hanya menjadi ajang
seseorang yang mempunyai maksud untuk mencari pekerjaan. Seharusnya
orang-orang yang mempunyai kedudukan di bidang tersebut atau memiliki
kualifikasi mengenai transportasi dan familiar terhadap teknik, hukum, dan
manajemen yang baik dari segi transportasi memiliki kedudukan yang sesuai di
pemerintahan.

Untuk manajemen sistem transportasi yang berkaitan dengan jaringan


juga belum merata di negara Pakistan, masih banyak daerah yang terisolasi atau
tidak dapat dijangkau transportasi. Permasalahannya adalah jaringan yang
belum ada. Pembangunan jalan masih terpusat pada kota-kota besar saja,
sehingga kota-kota besar saat ini seperti pohon yang memiliki batang dengan
cabang-cabang utama ditambah cabang-cabang yang sangat kecil, kecil, dan
daun. Padahal seharusnya jaringan transportasi seperti pohon tanda batang dan
daun. Sedangkan pada daerah pedesaan atau daerah pedalaman, jaringan
transportasi masih belum dibentuk. Saat ini negara Pakistan membutuhkan 50-
75% jalan menuju daerah-daerah yang terisolasi

Terakhir adalah pemasalahan transportasi dalam segi ekonomi dan


finansial. Segi ekonomi sangat berkaitan dengan semua aspek, bahkan seluruh
permasalahan yang ada di transportasi perkotaan. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya mengenai tarif transportasi yang ada di negara Pakistan yakni 35-
60% lebih tinggi dari harga normal untuk transportasi perkotaan. Selain itu,
transportasi juga diakui memegang peranan yang krusioan terhadap
perkembangan ekonomi suatu kota. Jaringan transportasi adalah suatu yang
sangat penting untuk perkembangan kota tersebut dan mempengaruhi semua
sektor perhubungan ekonomi, mendorong adanya kegiatan bisnis/ekonomi dalam
suatu kawasan, dan sebagai akses yang cepat dalam pekerja berpindah
sehingga menghasilkan peluang pekerjaan yang besar.

Sedangkan pada jurnal Challenges Facing Urban Transportation in


Tanzania menggambarkan kota Tanzania sebagai salah satu kota berkembang
lainnya selain negara Pakistan. Mengenai masalah kependudukan yang hampir
sama dikota berkembang lainnya, Tanzania juga memiliki permasalahan
kependudukan yang serupa yakni pertambahan jumlah penduduk yang terus
menerus dan tidak bisa kendalikan di beberapa tahun terakhir ini dan dipastikan
akan terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Beberapa kota di Tanzania
yang mengalami hal ini adalah kota Dar es Salaam, Mbeya, Mwanza, Arusha dan
beberapa kawasan lain yang memiliki bisnis dan industri. Tingkat urbanisasi yang
besar terjadi pada kota dan kawasan tersebut, para pekerja datang dari wilayah
pedesaan untuk bekerja maupun mencari kerja. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan morfologi perkotaan dan semakin besarnya tantangan sistem
transportasi perkotaan, dimana timbulnya kemacetan dan lambatnya pergerakan
orang dan barang dari tempat industri menuju pasar. Selain itu, tingginya tingkat
polusi dan korban kelalaian transportasi juga terus meningkat (Mrema, 2011).

Situasi lainnya yang berhubungan dengan transportasi juga semakin


memburuk di tiap tahunnya, hal ini perlu ditangani dengan berbagai usaha dari
manager transportasi, pemangku kepentingan (stakeholders) dan pembuat
kebijakan untuk menekan tantangan transportasi perkotaan di negara Tanzania.

CRITICAL REVIEW ARTIKEL


Jurnal yang berjudul Transportation Problems in Developing
Countries Pakistan: A Case-in-Point ini merupakan jurnal yang cukup
informatif dalam penjelasan atau penjabaran mengenai permasalahan
transportasi yang ada di Pakistan. Namun beberapa hal perlu dikoreksi dalam
sistematika penulisan jurnal ini, diantaranya adalah peletakan sumber-sumber
yang diperoleh. Beberapa diantaranya tidak ada sumber yang jelas, seperti
kebutuhan jalan sekitar 50-75% berasal dari mana atau dari total 15-25% jumlah
biaya pemerintah tetap saja permasalahan transportasi semakin buruk (Khisty).
Apabila kalimat tersebut merupakan kutipan sebuah buku atau textbook maka
sertakan tahun textbook tersebut.

Selain itu, beberapa kalimat yang terkesan monoton atau ada


pengulangan paragraf dalam jurnal ini. Seperti dalam subbab 2 transport and
economic development paragraf terakhir memiliki persamaan dengan paragraf
pertama dalam subbab 5 future plans to resolve the transportation and traffic
problems. Bahasa yang digunakan sama namun perbedaan terdapat pada
sumbernya, pada subbab 2 paragraf tersebut tidak disertakan sumber
sedangkan pada subbab 5 paragraf tersebut disertakan sumber.

Menimbang pendapat yang banyak diutarakan dalam jurnal ini terkait


dengan permasalahan transportasi, aspek permasalahan yang akan diambil
untuk dikritisi dan ditinjau ulang adalah mengenai permasalahan transportasi
perkotaan dari segi moda transportasi di Pakistan. Sebelumnya telah dijelaskan,
moda transportasi publik yang ada dari tahun ke tahun sangatlah minim disertai
dengan peningkatan transportasi publik yang semakin banyak dan tak
terkendali. Disampaikan juga, pendapat Professor Muhammad Tahir Masood
bahwa dulu telah banyak kontroversi mengenai penggunaan kereta api bawah
tanah yang dipertanyakan mengenai kemampuan pemerintah negara Pakistan
untuk dapat membangun dan membayar konstruksi kereta api bawah tanah itu.
Sedangkan investasi swasta sangat sedikit dalam proyek ini.

Pakistan memang memiliki jalur kereta api yang sangat panjang sekitar
150 km, namun stasiun yang ada masih stasiun yang dibangun oleh orang-orang
Inggris pada Perang Dunia II untuk kebutuhan militer, namun sebenarnya tidak
harus dibuat stasiun bawah tanah apabila melihat kondisi negara Pakistan saat
ini. Kebutuhan akan aksesibilitas jaringan transportasi dan pengurangan
transportasi pribadi memang menuntut adanya transportasi publik yang lebih
efektif dan efisien. Sebelumnya juga diterapkan omni bus seperti di negara
India, namun ternyata saat diterapkan di negara ini mengalami kegagalan
dikarenakan jumlah penumpang yang sedikit di kota dan lebih ramai untuk
perjalanan yang sangat jauh. Sedangkan apabila untuk perjalanan yang sangat
jauh, Omni bus ini masih dirasa belum efektif dikarenakan hanya dapat
mengangkut penumpang yang cukup sedikit. Apabila tidak ada penanganan
mengenai hal ini, Omni bus dapat disalah operasikan seperti kelebihan beban
yang dianggap wajar dengan menaikkan penumpang diatap Omni bus ini.

Gambar 1 Kondisi Omni bus di Pakistan tahun 2014

Sumber: International The News Photos (March 18 th, 2014)

Berdasarkan pendapat dari Prof Muhammad Tahir Masood juga, beliau


menawarkan beberapa solusi salah satunya adalah penggunaan LRV Train
seperti yang digunakan di Texas sejak tahun 2004 yang dapat mengangkut
40000 orang perhari. Meski tidak terlalu terfokus pada LRV Train itu sendiri
namun pada dasarnya penduduk Pakistan membutuhkan moda transportasi yang
sama cirinya seperti kereta api, lebih efektif dan efisien.

Sehingga sekitar tahun 2014 lalu, pemerintah Pakistan bekerja sama


dengan pemerintah China memulai proyek mengenai Lahore Metro Train System
sebagai moda transportasi publik baru di negara Pakistan. Proyek ini dipercaya
akan selesai dalam dua tahun, yakni 2017 menurut Perdana Menteri China
December 2015 dalam majalah Tribune.

Selain proyek besar ini, sebelumnya pemeritah Pakistan juga telah


mengeluarkan publik transportasi baru, yakni metro bus merah yang memiliki
fasilitas yang lebih baik dibandingkan Omni bus, namun masih terbatasnya
pergerakan metro bus yang menjadikan Omni bus masih ramai digunakan
menuju daerah terpencil.

Dengan adanya perkembangan dari segi moda transportasi di negara


Pakistan tidak mengabaikan beberapa kebijakan jangka pendek dan jangka
panjang yang harus diterapkan, agar tidak terjadi kembali pemakaian kendaraan
yang diluar batas pemakaian atau peningkatan drastis kendaraan pribadi.
Kebijakan seperti kenaikan pajak yang dikenakan pengguna kendaraan pribadi
atau fasilitas yang menunjang pengguna sepeda atau kendaraan publik juga
perlu diperhatikan.

Menimbang dari jurnal penunjang, yakni Challenges Facing Urban


Transportation in Tanzania dari segi penulisan jurnal ini telah mampu
memberitahu pembaca mengenai kondisi-kondisi yang terjadi di negara Tanzania
dengan lebih akurat dan dengan sumber yang lebih lengkap. Referensi yang
digunakan dalam jurnal ini cukup banyak, selain itu negara-negara berkembang
pembanding yang digunakan juga bervariasi, seperti Malaysia dan negara-
negara lain di ASEAN. Namun, beberapa data juga kurang informatif karena tidak
disertai oleh grafik atau diagram yang memudahkan pembaca untuk mengamati
dan mengerti.

Pada intinya kedua jurnal memiliki persamaan terkait dengan masalah


transportasi yang ada di masing-masing negara. Penjabaran permasalahan
transportasi yang hampir sama baik di negara Pakistan maupun Tanzania, atau
mungkin di negara berkembang lainnya. Namun adanya perbedaan pada inti
penyebab permasalahan transportasi antara sudut pandang penulis masing
masing jurnal, sehingga meski pada intinya sama seperti sama-sama sebuah
kemacetan mengakibatkan kasus kemacetan yang berbeda.

Berawal dari jurnal mengenai permasalahan transportasi di Pakistan, Prof


Muhammad Tahir Masood menuliskan mengenai transportasi sebagai elemen
penting atau kunci sebuah perekonomian global, hal ini mengubah wajah
pekerjaan, arus perdagangan, kehidupan keluarga, dan kesehatan, dan terus
memberikan manfaat sejak 100 tahun yang lalu. Sedangkan dari jurnal
tantangan permasalahan transportasi di Tanzania, Mr. Msigwa menjelaskan
bahwa pertumbuhan penduduk yang terus menerus dan tingkat urbanisasi yang
tinggi mengakibatkan perubahan morfologi kota dan tantangan besar bagi
sistem transportasi perkotaan.

Asal mula yang berbeda mengenai permasalahan perkotaan menyebabkan


berbedanya kasus yang terjadi, salah satunya mengenai masalah kemacetan.
Kemacetan yang terjadi di negara Pakistan disebabkan karena penggunaan
transportasi pribadi yang sangat banyak dan secara terus menerus bertambah.
Sedangkan pada negara Tanzania, kemacetan ini cenderung dikarenakan oleh
kawasan-kawasan yang memiliki aktivitas kegiatan, seperti kawasan
perdagangan sehingga kemacetan yang ada berpusat pada beberapa titik
tertentu.

Meski memiliki beberapa perbedaan diantara kedua jurnal, namun negara


Pakistan dan Tanzania dalam hal moda transportasi memiliki beberapa
persamaan, seperti kurang berkembangnya kereta api. Dalam negara Tanzania,
kereta api dan kendaraan laut tidak dikembangkan. Negara Tanzania tidak
memiliki moda transportasi berupa kereta api yang mengelilingi kota ataupun
menghubungkan dari desa ke kota. Pembangunan cendurung
mempertimbangkan kualitas jalan dan kelengkapan fasilitas di dalamnya.
Sedangkan di negara Pakistan juga terjadi hal yang sama, yakni tidak adanya
kereta api. Namun, pemerintah Pakistan mengusahakan adanya kereta api yang
ditandai dengan mulai dilakukan proyek pembangunan Lahore Metro Train yang
dianggap cukup menjangkau dalam seluruh kawasan di negara Pakistan.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Dari critical review diatas dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai
permasalahan transportasi yang ada di negara berkembang, khususnya negara
Pakistan dan Tanzania. Seperti yang diketahui, transportasi merupakan salah
satu unsur konstitusional penting dalam suatu kota atau negara. Namun
sejatinya memanajemen transportasi bukanlah hal yang mudah, karena dituntut
untuk meninjau beberapa aspek lain yang berkaitan. Dalam negara berkembang
seperti Pakistan dan Tanzania, transportasi merupakan aspek yang sangat
sensitif untuk diperhatikan, maka dari itu, transportasi tak luput dari
permasalahan, baik dari segi manajemen, segi ekonomi, dan lainnya.

Permasalahan transportasi yang terjadi di kedua negara tersebut pada


intinya sama namun inti penyebab permasalahan yang berbeda membuat kasus
permasalahan di kedua negara itu berbeda pula. Berkaca atau menimbang dari
studi kasus yang berbeda pada tiap negara yang berbeda dapat meningkatkan
suatu kebijakan yang kritis dan jelas sebagai solusi terhadap permasalahan
transportasi yang ada. Tidak hanya melihat satu permasalahan transportasi yang
terjadi, namun menghubungkan atau mengkoordinasikan dengan jelas antara
satu masalah dengan masalah yang lain dapat memberikan jalan keluar yang
lebih tepat sasaran. Selain itu, kebijakan atau perencanaan bukanlah hal yang
bersifat kaku atau kebijakan antara negara satu dengan yang lain dipakai
bersama, namun kebijakan juga melihat faktor-faktor yang hanya ditemukan
didaerah tertentu atau dikawasan lain, sehingga stakeholder yang terkait juga
berbeda. Mengkoordinasikan permasalahan dengan stakeholder terkait untuk
membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran juga dibutuhkan sehingga inti
penyebab permasalahan dapat dikurangi. Beberapa hal diantaranya mungkin
disertai dengan fasilitas sarana dan prasarana yang urgent atau sangat
dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan dan dengan pelayanan sarana dan
prasarana yang memadai pula.

DAFTAR PUSTAKA

Masood, Muhammad Tahir. 2011. Transportation Problems in Developing


Countries Pakistan: A Case-in-Point Journal. Pakistan: International Journal
of Business and Management.

Msigwa, Robert Ebihart. 2013. Challeges Facing Urban Transportation in Tanzania


Journal. China:IISTE

Metro Train will be completed in 2 years http://tribune.com.pk/story/1010595/cm-


in-china-metro-train-will-be-completed-in-2-years/ [Diakses 07 Maret 2016]

Geo News. Lahore Metro Train Service-22 May 2014


https://www.youtube.com/watch?v=L6-tIwZOVY8 [Diakses 07 Maret 2016]

Anda mungkin juga menyukai