FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
JL. ARJUNA UTARA NO. 6 JAKARTA BARAT 11470
2011
Pendahuluan
Latar Belakang
Pola makan serta diet komponen makromolekul, seperti karbohidrat, lemak, dan
protein cukup berpengaruh terhadap jalannya metabolism dalam tubuh. Akan tetapi
jika ada diet bahan-bahan tertentu, ada kompensasi dalam tubuh yang dapat
mempertahankan keseimbangan ini. Namun jika dibiarkan terus-menerus dapat
memberikan dampak yang kurang baik terhadap pertahanan serta mengganggu fungsi
tubuh.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini antara lain membahas tentang
metabolisme karbohidrat, metabolisme protein, metabolisme lemak, serta cara
kompensasinya untuk mempertahankan kadar glukosa darah. Dibahas juga mengenai
hormon-hormon yang turut bekerja pada metabolisme-metabolisme tersebut.
Bab II
Isi
2.1.1 Pankreas
Pankreas adalah suatu organ yang terdiri dari jaringan eksokrin dan endokrin.
Bagian eksokrin pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan melalui duktus
pankreatikus ke dalam lumen saluran pencernaan. Di antara sel-sel eksokrin pankreas
tersebar sel endokrin yang dikenal sebagai pulau-pulau Langerhans. Pada sel endokrin
pankreas terdapat sel alfa yang menghasilkan glucagon, sel beta menghasilkan insulin
yang merupakan sel terbanyak, sel delta tempat sintesis somatostatin, dan sel PP
menghasilkan polipeptida pankreas yang merupakan sel endokrin paling jarang. Hormon
pankreas yang paling penting untuk metabolisme bahan bakar adalah insulin dan
glukagon.1
Insulin
Insulin memiliki peranan penting dalam menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan
asam amino serta meningkatkan anabolisme molekul-molekul nutrien ini. Insulin
memiliki efek terhadap karbohidrat, lemak dan protein. 1
Insulin memiliki empat efek yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan
meningkatkan penyimpanan karbohidrat sebagai berikut:
Insulin mempermudah masuknya glukosa ke dalam sebagian besar sel. Molekul
glukosa dapat menembus membran sel jika ada insulin. Insulin meningkatkan
mekanisme terfasilitasi (dengan perantara pembawa) glukosa ke dalam sel-sel
tergantung insulin tersebut melalui fenomena transporter recruitment. Sel-sel
tergantung insulin memiliki simpanan pengangkut glukosa intrasel. Pengangkut
tersebut diinsersi ke dalam membran plasma sebagai respons terhadap
peningkatan sekresi insulin, sehingga terjadi peningkatan pengangkutan glukosa
ke dalam sel.
Insulin merangsang glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa, terjadi di
otot dan hati.
Insulin menghambat glikogenolisis, penguraian glikogen menjadi glukosa.
Insulin menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat
glukoneogenesis, perubahan asam amino menjadi glukosa di hati. 1
Efek pada lemak
Insulin memiliki beberapa efek untuk menurunkan kadar asam lemak darah dan
mendorong pembentukan simpanan trigliserida sebagai berikut:
Insulin meningkatkan transportasi glukosa ke dalam sel jaringan adiposa. Glukosa
berfungsi sebagai prekusor untuk pembentukan asam lemak dan gliserol, yaitu
bahan mentah untuk membentuk trigliserida.
Insulin mengaktifkan enzim-enzim yang mengkatalisasi pembentukan asam
lemak dari turunan glukosa.
Insulin meningkatkan masuknya asam-asam lemak dari darah ke dalam sel
jaringan adiposa.
Insulin menghambat lipolisis, sehingga terjadi penurunan pengeluaran asam
lemak dari jaringan adiposa ke dalam darah. 1
Insulin menurunkan kadar asam amino darah dan meningkatkan sintesis protein sebagai
berikut:
Insulin mendorong transportasi aktif asam-asam amino dari darah ke dalam otot
ke dan jaringan lain. Efek ini menurunkan asam amino dalam darah dan
menghasilkan bahan pembangunan untuk sintesis protein di dalam sel.
Insulin meningkatkan kecepatan penggabungan asam amino ke dalam protein
dengan merangsang perangkat pembuat protein di dalam sel.
Insulin menghambat penguraian sel. 1
Selain konsentrasi glukosa plasma, berbagai masukan berikut juga berperan dalam
mengatur sekresi insulin.
Peningkatan kadar asam amino plasma, seperti yang terjadi setelah makan
makanan tinggi protein, secara langsung merangsang sel-sel untuk
meningkatkan sekresi insulin, sehingga kadar asam amino dalam darah menurun,
sedangkan sintesis protein meningkat.
Hormon pencernaan utama yang disekresikan oleh saluran pencernaan sebagai
respons terhadap adanya makanan, terutama gastric inhibitory peptide,
merangsang sekresi insulin pankreas.
Sistem saraf otonom secara langsung mempengaruhi sekresi insulin. Pulau-pulau
Langerhans dipersarafi oleh serat saraf parasimpatis dan simpatis. Peningkatan
aktivitas parasimpatis merangsang pengeluaran insulin. Sebaliknya stimulasi
simpatis, dan peningkatan pengeluaran epinefrin akan menghambat sekresi
insulin. Aktivitas simpatis, seperti stres (fight or flight) dan olahraga
mengakibatkan penurunan insulin menyebabkan kadar glukosa darah naik. 1
Insulin berlebihan menyebabkan hipoglikemia dan dapat terjadi melalui dua cara.
Pertama, kelebihan insulin dapat terjadi pada pasien diabetes yang disuntikan melebihi
asupan kalori dan tingkat olahraga, sehingga terjadi keadaan yang disebut syok insulin.
Kedua, kadar insulin dalam darah berlebihan dapat terjadi pada individu non-diabetes
yang mengidap tumor sel . Pada kasus yang ringan, gejala-gejala hipoglikemia,
misalnya tremor, rasa lelah, mengantuk, dan ketidakmampuan berkonsentrasi, bersifat
nonspesifik. Konsekuensi kelebihan insulin terutama adalah manifestasi efek
hipoglikemia di otak. Otak mengandalkan pasokan glukosa darah dan penyerapannya
tidak bergantung insulin. Pada kelebihan insulin, lebih banyak glukosa yang masuk ke
sel-sel tubuh lain yang bergantung pada insulin. Akibatnya terjadi penurunan kadar
glukosa darah sehingga glukosa yang mengalir ke otak tidak tercukupi.
Glukagon
Glukagon bekerja terutama di hati, tempat hormone ini menimbulkan berbagai efek pada
metabolism karbohidrat, lemak, dan protein.
Glukosa adalah pengendali terpenting sekresi glukagon. Hipoglikemia
meningkatkan sekresi glukagon; akibat efek hiperglikemik glukagon, konsentrasi
glukosa darah kembali normal.
Asam amino terutama arginin dan alanin, merangsang sekresi glukagon. Respons
glukagon terhadap asupan protein bermanfaat karena tanpa efek hiperglikemik
glukagon, peningkatan sekresi insulin dapat menyebabkan hipoglikemia.
Puasa dan olahraga merangsang sekresi glukagon. Stimulasi sekresi glukagon
membantu mencegah penurunan mencolok konsentrasi glukosa darah. 2
2.2 Metabolisme
Glukosa dimetabolisme menjadi piruvat dan laktat di dalam semua sel mamalia melalui
lintasan glikolisis. Glukosa merupakan substrat yang unik karena glikolisis bisa terjadi
dalam keadaan anaerob, maka produk akhir glukosa tersebut berupa laktat. Namun,
jaringan yang dapat menggunakan oksigen mampu memetabolisme piruvat menjadi
asetil-KoA, yang dapat memasuki siklus asam sitrat untuk menjalani proses oksidasi
sempurna menjadi CO2 dan H2O dengan pelepasan ATP, pada proses fosforilasi oksidatif.3
Glikolisis
Reaksi fosforilasi glukosa : glukosa glukosa 6-P
Glukosa 6-P Fruktosa 6-P
Enzim fosfoheksosaisomerase
Fruktosa 6-P Fruktosa 1,6 bifosfat
Enzim fosfofruktokinase
Fruktosa 1,6 bifosfat gliseraldehid-3-P + DHAP (Dihidroksiaseton fosfat)
Enzim aldolase
Gliseraldehid 3-P 1,3 bifosfogliserat
1,3 bifosfogliserat 3-fosfogliserat
Menghasilkan ATP
3-fosfogliserat 2-fosfogliserat
Enzim enolase
Inhibitor: flourida
Memerlukan Mg2+
PEP (enol) piruvat
Menghasilkan ATP
(Enol) piruvat (keto) piruvat
8 ATP (aerob)
2 ATP (anaerob)
Oksidasi piruvat
SAS terjadi di matriks mitokondria. SAS dapat dilakukan jika terdapat asetil-KoA, yang
merupakan produk dari piruvat DH.
Fumarat + H2O Malat (enzim fumarase)
Malat + NAD+ oksaloasetat + NADH + H+ (enzim malat dehidrogenase)
SAS 24 ATP
Metabolisme
Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju ke hepar melalui vena
portae. Sebagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen,
sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%).
Karbohidrat yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena
fruktosa dan galaktosa akan diubah terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.
Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh, sebagian
besar (2/3) akan disimpan di dalam otot dan selebihnya di dalam hati sebagai glikogen.
Kapasitas pembentukan glikogen ini sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika
penimbunan dalam bentuk glikogen ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat
akan diubah menjadi lemak dan disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan
kembali energi tersebut, simpanan glikogen akan dipergunakan terlebih dahulu, disusul
oleh mobilisasi lemak. Jika dihitung dalam jumlah kalori, simpanan energi dalam bentuk
lemak jauh melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen.
Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan memerlukan banyak energi, mendapatkan
energi dari hasil pembakaran glukosa yang di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah
akan diisi kembali dari cadangan glikogen yang ada di dalam hati. Kalau enersi yang
diperlukan lebih banyak lagi, timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan.
Dalam jaringan lemak diubah ke dalam zat antara yang dialirkan ke hati.
Melalui suatu deretan proses-proses kimiawi, glukosa dan glikogen diubah
menjadi asam pyruvat. Asam pyruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam
metabolisme karbohidrat. Asam pyruvat dapat segera diolah lebih lanjut dalam suatu
proses pada "lingkaran Krebs". Dalam proses siklis ini dihasilkan CO 2 dan H2O dan
terlepas enersi dalam bentuk persenyawaan yang mengandung tenaga kimia yang besar
yaitu ATP (Adenosin Triphosphate). ATP ini mudah sekali melepaskan enersinya sambil
berubah menjadi ADP (Adenosin Diphos phate). Sebagian dari asam piruvat dapat diubah
menjadi "asam laktat". Asam laktat ini dapat keluar dari sel-sel jaringan dan memasuki
Asam lemak rantai panjang dapat berasal dari lipid di dalam makanan atau bisa
dari hasil sintesis de novo dari asetil-KoA derivat karbohidrat. Di dalam jaringan, asam
lemak dapat dioksidasi menjadi asetil-KoA atau diesterifikasi dengan gliserol yang
menyusun cadangan utama kalori tubuh dalam bentuk triasilgliserol.
Gambar 2. Gambaran singkat metabolisme asam lemak.
Asetil Ko-A yang dibentuk oleh oksidasi- dapat mengalami beberapa proses.
Asetil-KoA yang berasal dari glikolisis, dan senyawa ini dioksidasi menjadi CO 2
+ H2O melalui siklus asam sitrat.
Menjadi prekusor untuk membentuk kolesterol dan steroid lain.
Di hati, senyawa ini digunakan untuk membentuk badan keton (asetoasetat dan 3-
hidroksibutirat) yang merupakan bahan bakar penting pada keadaan puasa.3
Proses transaminasi adalah proses yang mana suatu gugus amino dipindahkan,
biasanya dari Glu suatu keto acid dan reaksi ini menghasilkan asam amino yg terkait
plus -ketoglutarat. Setelah deaminasi, nitrogen amino yang berlebih akan dikeluarkan
sebagai urea, dan kerangka karbon yang tersisa setelah transaminasi akan mengalami
oksidasi menjadi CO2 lewat SAS, glukoneogenesis atau membentuk badan keton.3
Pada keadaan puasa, terjadi pengeluaran alanin yang cukup banyak dari otot
rangka, jauh melebihi konsentrasinya di protein otot yang sedang dikatabolisme. Alanin
yang dibentuk melalui transaminasi piruvat yang dihasilkan oleh glikolisis glikogen otot,
dan diangkut ke hati zat ini menjadi substrat bagi glukoneogenesis setelah transaminasi
kembali menjadi piruvat. Siklus glukosa-alanin merupakan cara tidak langsung
pemanfaatan glikogen otot untuk mempertahankan glukosa darah dalam keadaan puasa. 3
2.2.4 Glukoneogenesis
2.3 Gizi
2.3.1 Karbohidrat
Jenis Karbohidrat
Karbohidrat terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang
umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n . Rumus umum ini member kesan zat
karbon yang diikat dengan air sehingga dinamakan karbohidrat. Karbohidrat yang
terdapat dalam makanan ada tiga jenis, yakni monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Monosakarida dan disakarida terasa manis, sedangkan polisakarida tidak mempunyai rasa
(tawar). Monosakarida terbagi atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Sedangkan
disakarida terbagi atas sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat yang menjadi bahan makanan pokok di Indonesia antara lain beras,
umbi, sagu, singkong. Selain itu, buah-buahan juga mengandung karbohidrat, yakni
pisang, nangka, durian, sawo, mangga, salak, dan sebagainya. Namun kadar karbohidrat
yang terdapat pada buah-buahan relatif lebih kecil dibandingkan dengan bahan makanan
pokok.5
Fungsi karbohidrat
Sumber energi utama
Karbohidrat yang tidak dapat dicerna membantu melancarkan BAB
Sebagai bagian dari struktur sel, dalam bentuk glikoprotein.
Cadangan karbohidrat pada hati dan otot dalam bentuk glikogen, merupakan salah
satu bentuk karbohidrat yang mudah dimobilisasikan jika tubuh memerlukan
banyak energi. 5
Kebutuhan karbohidrat
1 gr karbohidrat = 4 kalori.
2.3.2 Protein
Sumber Protein
Sumber protein hewani, yakni unggas, telur, ikan, susu, dan produknya.
Sumber protein nabati, yakni keledai, kacang tanah, kacang polong, kacang merah,
tempe, tahu, oncom. 5
Fungsi Protein
Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsin
Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan
misalnya dalam lapisan aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih telur).
Protein transport , mentransfer zat-zat atau unsure-unsur tertentu misalnya
hemoglobin untuk mengikat O2.
Protein kontraktil , untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin untuk
kontraksi otot.
Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibodi
yang mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke
dalam tubuh.
Hormon merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh,
misalnya hormon insulin.
Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan
tubuh organisme hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk
rambut dan bulu. 6
Kebutuhan Protein
1 gr protein = 4 kalori
Kebutuhan protein = 10 15% total kalori / hari
2.3.3 Lemak
Lemak adalah kelompok ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut
tertentu (zat pelarut lemak), seperti petroleum benzene, ether. Lemak terdiri dari asam
lemak dan gliserol. Apabila dalam makanan terdapat kelebihan karbohidrat dan lemak
dari yang diperlukan oleh tubuh, maka lemak dan karbohidrat tersebut tidak akan
langsung dibakar. Tetapi kelebihan ini akan diubah oleh tubuh menjadi lemak dan
disimpan sebagai cadangan tenaga yang akan diambil jika tubuh membutuhkan sewaktu-
waktu. Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit dan sekitar otot. Selain itu,
terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh
lainnya. Cadangan lemak memang diperlukan di dalam tubuh. Tetapi jika cadangan ini
jumlahnya terlalu banyak dapat berdampak pada gangguan kesehatan. Lemak yang pada
pada suhu kamar disebut lemak atau gajih, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut
minyak.5
A. Lipid sederhana :
lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
B. Lipid majemuk
fosfolipid
lipoprotein
C. Lipid turunan
asam lemak
sterol (kolesterol).7
Fungsi lemak
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel,
sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, memberi rasa kenyang dan
kelezatan, dan memelihara suhu tubuh.7
Sumber lemak
Lemak nabati, berasal dari tumbuhan, dan mengandung lebih banyak asam lemak tak
jenuh yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, pada suhu kamar berbentuk cair
yang disebut minyak.5 Contoh lemak nabati minyak sawit, minyak kelapa, margarin,
minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak jagung. 8
Lemak hewani, berasal dari hewan, mengandung terutama asam lemak jenuh, khususnya
mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu kamar berbentuk
padat. 5 contohnya adalah keju, mentega, lemak daging (sapi/kambing). 8
Kebutuhan lemak
o Dalam bentuk lemak, energi dapat disimpan dalam jumlah besar dengan massa yang
kecil, dan tidak memerlukan banyak air (seperti pada penimbunan karbohidrat dan
protein) sehingga mempunyai volume dan berat relatif rendah.
o Kebutuhan lemak dalam tubuh adalah sebesar 15-20% dari jumlah total kalori per hari.
o Kebutuhan kalori per hari 2100 kalori, berarti 400 kalori untuk lemak.
o Di negara kaya konsumsi lemak mencapai 30-40% dari total kalori/hari tetapi hal ini
sangat berbahaya.
o Di Indonesia hanya 7-8% dari energi total, hal ini dianggap terlalu rendah.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebaiknya mengatur pola makan yang baik dan makan makanan yang mengandung gizi
seimbang sesuai dengan kebutuhan individu, agar metabolisme dalam tubuh dapat
bekerja dengan baik.
Daftar Pustaka
1. Sherwood, L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001
2. Guyton Et Hall. Buku saku fisiologi kedokteran, edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2010.
3. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, dan Rodwell VW.Biokimia Harper, edisi 27.
5. Sediaoetama, AD. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian Rakyat:
2008.