A. Keputusan Terprogram
Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang
berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin dalam organisasi.
Keputusan terprogram biasanya menyangkut pemecahan masalah-
masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari
tingkat manajemen yang lebih tinggi. Karena masalah yang hendak
dipecahkan bersifat teknis, biasanya prosedur dan langkah-langkah yang
perlu ditempuh telah dituangkan dalam buku pedoman, yang biasanya
terdapat dalam organisasi yang dikelola secara rapi. Meskipun sifatnya
repetitif dan rutin, tidak berarti bahwa pengambilan keputusan terprogram
dilakukan semata-mata berdasarkan metode-metode yang bersifat
tradisional.
Akan tetapi yang perlu diperhatikan, bahwa dengan daya tarik yang
sangat besar demikian pun, pengambilan keputusan terprogram hanya
akan berlangsung dengan efektif apabila empat kriteria dasar dipenuhi.
Yaitu :
1. Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan
analisis data
2. Tersedia data yang bersifat kuantitatif
3. Kondisi lingkungan yang relatif stabil, yang di dalamnya tidak terdapat
tekanan kuat untuk secara cepat melakukan penyesuaian-penyesuaian
tertentu terhadap kondisi yang selalu berubah.
4. Tersedia tenaga terampil untuk merumuskan permasalahan secara
tepat, termasuk tuntutan operasional yang harus dipenuhi.
2. Model Satisficing
Model Satisficing adalah model yang didasarkan pada pendapat bahwa
para pengambil keputusan bolehlah cukup puas dan bangga apabila
keputusan yang diambilnya membuahkan hasil yang memadai, asal
saja persyaratan minimal tetap terpenuhi. Ide pokok dari model
satisficing ialah bahwa usaha ditujukan pada apa yang mungkin
dilakukan sekarang dan di sini dan bukan pada sesuatu yang
mungkin optimal tetapi tidak realistis dan oleh karenanya tidak
mungkin dicapai.
4. Model Heuristic
Model yang heuristic pada dasarnya merupakan salah satu model yang
didasarkan pada rasionalitas. Pada hakikatnya model ini berarti, bahwa
faktor-faktor internal yang terdapat dalam diri seseorang pengambil
keputusan lebih berpengaruh daripada faktor-faktor eksternal.