Anda di halaman 1dari 9

GASTER Vol. 10 No.

2 Agustus 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA


BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
DI BPS ERNAWATI
BOYOLALI

Dian Pratitis, Kamidah


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta

ABSTRAK

Latar belakang: Angka Kematian Ibu di Indonesia masih cukup tinggi yang mana masih dibawah
target pencapaian tahun 2014. Penyebab AKI dapat diturunkan dan dicegah melalui pemberian
asuhan kehamilan yang rutin dan berkualitas untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan dan
komplikasi. Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila
ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati
dengan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan
pengetahuaan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan
kehamilannya. Metode: Penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan
cross sectional, dengan jumlah sampel 30 responden. Analisa data menggunakan chi squere.
Hasil: hasil uji korelasi dengan menggunkan chi squere diperoleh X2hitung 7,759 dengan derajat
kebebasan (df) sebesar 2, maka nilai X2tabel 5,991. Diperoleh hasil X2hitung > X2tabel (7,759
> 5,991) sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Simpulan: Ada hubungan
pengetahuan pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan
kehamilan.
Kata kunci: pengetahuan, kepatuhan, kehamilan

A. PENDAHULUAN Penyebab kematian ibu cukup kompleks,

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dapat digolongkan atas faktor- faktor

masih cukup tinggi, pada tahun 2012 mencapai reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan

228 kasus per 100.000 kelahiran hidup, yang kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab

mana masih dibawah pencapaian target tahun komplikasi obstetrik langsung telah banyak

2014 yaitu 118 kasus per 100.000 kelahiran diketahui dan dapat ditangani, meskipun

hidup (Dinkes, 2013 diperoleh tanggal 9 Mei pencegahannya terbukti sulit.

2013). Di provinsi Jawa Tengah selama tahun Berdasarkan laporan rutin PWS tahun

2012 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan 2007, penyebab langsung kematian ibu

Jawa Tengah angka kematian ibu mencapai 675 adalah perdarahan (39%), eklampsia (20%),

kasus dan cenderung meningkat dibandingkan infeksi (7%) dan lain-lain (33%) (Depkes

dengan tahun sebelumnya (Anonim, 2013). RI, 2009). Adapun usaha pemerintah dalam

Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ... 33


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

menurunkan AKI, yaitu dengan memantau mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan,
dan mengevaluasi program asuhan kehamilan. ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan
Hal ini dapat dipantau dari indikator cakupan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya
layanan antenatal (Prawirohardjo, 2007). (Saifuddin, 2008: 28; Prawiroharjo, 2007).
Cakupan layanan antenatal dipantau Berdasarkan studi pendahuluan yang

melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil telah dilakukan peneliti pada tanggal 21 april

K1 sampai kunjungan K4 dan pelayanan ibu 2013 di BPS Ernawati Klego Boyolali dengan

hamil sesuai standar paling sedikit empat kali melakukan wawancara kepada 10 ibu hamil

(K4). Di jawa tengah sendiri cakupan ibu hamil didapatkan ibu hamil yang mengetahui tentang

(K4) mengalami fluktuasi dari tahun 2007 tanda bahaya kehamilan sebanyak 4 orang

sebesar 87,05% meningkat menjadi 90,14% (40%), sedangkan berdasarkan catatan buku

di tahun 2008, dan 93,39% pada tahun 2009 KMS ibu yang rutin melakukan pemeriksaan
kehamilan sebanyak 6 orang (60%). Disamping
tetapi terjadi sedikit penurunan di tahun 2010
itu peneliti juga menemukan satu ibu hamil yang
yaitu 92,04%, yang mana masih dibawah target
tangan dan mukanya bengkak, tapi ibu tersebut
pencapaian tahun 2015 yaitu 95%. Meskipun
tidak mau memeriksakan kehamilannya ke
demikian, cakupan kunjungan antenatal di
BPS setempat, dikarenakan ibu tersebut
provinsi Jawa Tengah tahun 2010 lebih tinggi
beranggapan bahwa bengkak pada muka dan
bila dibandingkan dengan cakupan nasional
tangan adalah suatu hal yang biasa terjadi pada
yaitu 84% (Dinkesjateng, 2010). Data diatas
ibu hamil.
menggambarkan bahwa kepatuhan ANC yang
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
rendah. Sehingga dapat menyebabkan tidak
peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul
diketahuinya berbagai komplikasi ibu yang
penelitian Hubungan tingkat Pengetahuan
dapat mempengaruhi kehamilan.
Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Pada awalnya, kehamilan yang diperkirakan
dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan
normal dapat berkembang menjadi kehamilan
di Bidan Praktek Swasta Ernawati Klego
pathologi. Jadi ibu hamil harus rutin untuk
Boyolali.
memeriksakan kehamilannya agar dapat
deteksi dini jika ada komplikasi kehamilan. B. BAHAN DAN METODE
Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui Penelitian ini merupakan penelitian
tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu observasional analitik dengan pendekatan cross

34 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ...


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

sectional. Lokasi penelitian di BPS Ernawati Tabel 1 memperlihatkan distribusi


Klego Boyolali. Populasi yang digunakan responden berdasarkan umur. Dari 30
dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester responden sebagian besar berumur 20
II keatas yang memeriksakan kehamilannya 35 tahun (83,3%) dan yang paling
di BPS Ernawati, pada bulan Januari - sedikit berumur >35 tahun (6,7%).
April 2013 berjumlah 70 ibu hamil, adapun
b. Pendidikan
jumlah sampel 30 responden yang diambil
Tabel 2 Distribusi Responden
dengan menggunakan sampling incidental.
berdasarkan Pendidikan
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner
Pendidikan Frekuensi Persentase
dengan dua variabel penelitian: variabel bebas SD 5 16,7%
SMP 8 26,7%
(pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan) SMA 14 46,7%
PT 3 10,0%
dan variabel terikat (kepatuhan pemeriksaan). Total 30 100,0%

Data yang dikumpulkan dalam penelitian


Tabel 2 memperlihatkan distribusi
inii adalah data primer dan sekunder. Teknik
responden berdasarkan pendidikan.
analisa penelitian ini menggunkan analisa
Dari 30 responden sebagian besar
univariat (mengetahui karakteristik responden)
berpendidikan SMA (46,7%) dan
dan analisa bivariat dengan uji chi squere.
yang paling sedikit berpendidikan

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Perguruan tinggi (10,0%).

1. Analisis Univariat c. Paritas

Analisi yang digunakan untuk Tabel 3 Distribusi Responden


berdasarkan Paritas
menggambarkan masing-masing
Paritas Frekuensi Persentase
karakteristik ibu. Adapun karakteristik
Nullipara 13 43,3%
Primipara 11 36,7%
ibu dapat dilihat dari tabel berikut ini: Multipara 6 20,0%
Total 30 100,0%
a. Umur
Tabel 1 Distribusi Responden Tabel 3 memperlihatkan distribusi
berdasarkan Umur
responden berdasarkan paritas. Dari
Umur Frekuensi Persentase
< 20 tahun 3 10,0% 30 responden sebagian besar adalah
20 35 tahun 25 83,3%
> 35 tahun 2 6,7% ibu nullipara (43,3%) dan yang paling
Total 30 100,0%
sedikit adalah ibu multipara (20.0%).

Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ... 35


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

d. Pekerjaan Kepatuhan Frekuensi Persentase


Patuh 19 63,3%
Tabel 4 Distribusi Responden Tidak Patuh 11 36,7%
berdasarkan Pekerjaan
Total 30 100,0%

Pekerjaan Frekuensi Persentase


Tabel 6 memperlihatkan distribusi
Ibu Rumah Tangga 23 76,7%
Wiraswasta 7 23,3%
responden berdasarkan kepatuhan
Total 30 100,0%
pemeriksaan kehamilan. Dari 30
Tabel 4 memperlihatkan distribusi responden sebagian besar dikategorikan
responden berdasarkan pekerjaan. patuh dalam pemeriksaan kehamilan
Dari 30 responden sebagian besar (63,3%) dan yang paling sedikit tidak
adalah ibu rumah tangga (76,7%) dan patuh (36,7%) .
yang paling sedikit adalah ibu yang
2. Analisis bivariat
pekerjaannya wiraswasta (23,3%).
Analisis bivariat bertujuan untuk
e. Pengetahuan tentang Tanda Bahaya
mengetahui ada tidaknya hubungan antara
Kehamilan
pengetahuan ibu hamil tentang tanda
Tabel 5 Distribusi Responden
berdasarkan Pengetahuan tentang bahaya kehamilan dengan kepatuhan
Tanda Bahaya Kehamilan
pemeriksaan kehamilan.
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Tinggi 16 53,3% Tabel 7 Distribusi Responden berdasar-
Sedang 11 36,7% kan Hubungan antara Pengetahuan tentang
Rendah 3 10,0%
Tanda Bahaya Kehamilan dan Kepatuhan
Total 30 100,0%
Pemeriksaan Kehamilan
Tabel 5 memperlihatkan distribusi Kepatuhan
Pengetahuan Total
responden berdasarkan pengetahuan Patuh Tidak Patuh
Tinggi 13 (81,25%) 3 (18,75%) 16 (100%)
tentang tanda bahaya kehamilan. Dari Sedang 6 (54,54%) 5 (45,46%) 11 (100%)
Rendah 0 (0,0%) 3 (100%) 3 (100%)
30 responden sebagian besar memiliki Total 19(63,33%) 11(36,67%) 30 (100%)

pengetahuan yang tinggi (53,3%) Pengetahuan tentang tanda bahaya


dan yang paling sedikit memiliki kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan
pengetahuan yang rendah (10,0%). kehamilan yang dapat didefinisikan
f. Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan sebagai berikut :
Tabel 6 Distribusi Responden a. Dari 16 Responden yang berpengetahun
berdasarkan Kepatuhan Pemeriksaan
Kehamilan tinggi tentang tanda bahaya kehamilan

36 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ...


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

mayoritas berperilaku patuh yaitu 13 X2hitung > X2tabel (7,759 > 5,991) atau p <
responden (83,25%). 0,05 sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak
b. Dari 11 Responden yang berpengetahun atau Ha diterima. Dengan demikian dapat
sedang tentang tanda bahaya kehamilan disimpulkan bahwa ada hubungan yang
mayoritas berperilaku patuh yaitu 6 signifikan antara pengetahuan tentang
responden (54,54%). tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan
c. Dari 3 Responden yang berpengetahun pemeriksaan kehamilan.
rendah tentang tanda bahaya kehamilan Pengetahuan yang diukur dalam
semuanya berperilaku tidak patuh. penelitian ini didefinisikan sebagai

Berdasarkan tabel 7 dapat disimpulkan pengetahuan dari ibu hamil tentang

bahwa responden dengan pengetahuan pengertian dan macam-macam tanda

tinggi akan berperilaku patuh. bahaya kehamilan. Beberapa karakteristik


dapat berpengaruh secara tidak langsung
Tabel 8 Hasil Perhitungan Uji Chi Square
dan Koefisien Contingency Hubungan terhadap pengetahuan ibu hamil.
antara Pengetahuan tentang Tanda
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui
Bahaya Kehamilan dengan Kepatuhan
Pemeriksaan Kehamilan bahwa mayoritas ibu hamil (83,3%)
X2 df p C berumur 20-35 tahun. Semakin tua atau
7,759 2 0,021 0,453
bertambahnya umur seseorang, semakin
Tabel 8 memperlihatkan hasil banyak pengalaman seseorang tersebut
perhitungan uji chi square dan koefisien sehingga mempengaruhi pengetahua.
contingency hubungan antara pengetahuan Mubarak (2007), mengatakan yang mana
tentang tanda bahaya kehamilan dengan pengalaman mempengaruhi pengetahuan
kepatuhan pemeriksaan kehamilan. Analisis seseorang dan pada akhirnya di peroleh
korelasi kedua variabel menghasilkan pengetahuan yang lebih mendalam.
nilai uji statistik (X2hitung) sebesar 7,759 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui
dengan probabilitas atau signifikansi (p) bahwa sebagian besar ibu hamil (46,7%)
sebesar 0,021. Pengujian dilakukan dengan berpendidikan SMA. Di Indonesia lulusan
derajat kebebasan (df) sebesar 2 sehingga SMA sudah dapat dikatakan memiliki
diperoleh nilai batas (X2tabel) sebesar 5,991. pendidikan yang baik. Pendidikan yang
Apabila dibandingkan terlihat bahwa baik dapat memperluas wawasan dan

Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ... 37


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

meningkatkan kemampuan penyerapan dapat membentuk sikap positif dalam


informasi. Faktor paparan informasi inilah kehidupannya (Mubarak, 2007).
yang berpengaruh langsung terhadap Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya bahwa sebagian besar (76,7%) adalah ibu
kehamilan. Menurut Mubarak (2007) rumah tangga atau tidak bekerja. Adapun
informasi dapat membantu mempercepat faktor pekerjaan menunjukkan seberapa
seseorang untuk memperoleh pengetahuan banyak waktu yang dimiliki. Sebagian
yang baru. besar ibu hamil tidak bekerja artinya
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui mereka memiliki waktu yang cukup banyak
hampir separuh (43,3%) adalah ibu yang dapat digunakan untuk mencari
nullipara. Adapun ibu hamil yang sebagian informasi seputar kehamilan sehingga
besar adalah nullipara (belum pernah pengetahuannya menjadi baik. Dengan
melahirkan, artinya kemungkinan besar demikian pada dasarnya pendidikan dan
baru mengalami kehamilan pertama) pekerjaan meningkatkan pengaruh faktor
menunjukkan bahwa responden dalam informasi terhadap pengetahuan.
penelitian ini tingkat pengalamannya Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
masih rendah. Rendahnya pengalaman ibu bahwa sebagian besar responden (53,3%)
menimbulkan minat untuk mencaritahu memiliki pengetahuan yang tinggi.
tentang kehamilan dan pada akhirnya Ada beberapa responden (36,7%) yang
di peroleh pengetahuan yang lebih memiliki pengetahuan sedang. Responden
mendalam. Pengalaman adalah suatu yang memiliki pengetahuan rendah
kejadian yang pernah di alami seseorang jumlahnya paling sedikit (10,0%). Dengan
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. demikian ibu hamil yang memeriksakan
Ada kecenderungan pengalaman yang kehamilannya di BPS Ernawati Klego
kurang baik seseorang akan berusaha Boyolali dapat dikatakan memiliki tingkat
untuk melupakan, namun jika pengalaman pengetahuan baik. Menurut Mubarak
terhadap objek tersebut menyenangkan (2007), pengetahuan dipengaruhi beberapa
maka secara psikologi akan timbul faktor yaitu pendidikan, pekerjaan,
kesan yang sangat mendalam membekas umur, minat, pengalaman, kebudayaan
dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya lingkungan sekitar, dan informasi.

38 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ...


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

Kepatuhan didefinisikan sebagai sebagian besar dikategorikan patuh dalam


perilaku ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan sebanding dengan
kunjungan pemeriksaan kehamilan di pengetahuan mereka yang sebagian besar
mana ibu dikategorikan patuh apabila dikategorikan tinggi.
melakukan pemeriksaan kehamilan pada Kepatuhan pemeriksaan kehamilan
jadwal kunjungan yang dianjurkan oleh selain didukung oleh pengetahuan juga
bidan atau kalau terlambat tidak lebih didukung faktor-faktor lain. Menurut Niven
dari 2 atau 3 hari dari jadwal tersebut. (2005) faktor yang mendukung kepatuhan
Bersadarkan tabel 6, dapat diketahui yaitu pendidikan, akomodasi, modifikasi
bahwa sebagian besar responden (63,3%) faktor lingkungan dan sosial, perubahan
dikategorikan patuh dalam melakukan model terapi, dan meningkatkan interaksi
pemeriksaan kehamilan. Dengan demikian profesional kesehatan dengan pasien.
para ibu hamil trimester II ke atas yang Ketidakpatuhan dapat disebabkan karena
memeriksakan kehamilannya di BPS kurangnya pemahaman tentang instruksi,
Ernawati Klego Boyolali dapat dikatakan rendahnya kualitas interaksi tenaga
memiliki tingkat kepatuhan pemeriksaan kesehatan dengan pasien, adanya isolasi
kehamilan yang baik. sosial dan keluarga, dan keyakinan sikap
Pemeriksaan kehamilan (antenatal dan kepribadian yang tidak mendukung.
care) adalah suatu program yang Pengetahuan secara teoritis
terencana berupa observasi, edukasi, dan merupakan faktor predisposisi untuk
penanganan medik pada ibu hamil, untuk terjadinya perilaku, demikian pengetahuan
memperoleh suatu proses kehamilan dan tentang tanda bahaya kehamilan
persalinan yang aman dan memuaskan dapat membentuk perilaku kesehatan
(Marmi, 2011). Tujuan utamanya adalah dalam bentuk kepatuhan pemeriksaan
menurunkan atau mencegah kesakitan dan kehamilan. Dari hasil penelitian dalam
kematian maternal dan perinatal. Tujuan tabel 7, Orang yang berpengetahuan
tersebut akan tercapai apabila ibu hamil tinggi cenderung patuh memeriksakan
patuh dalam melakukan pemeriksaan kehamilannya. Hal tersebut dibuktikan
kehamilan. Penelitian ini secara deskriptif dengan analisa data chi squere pada tabel
memperlihatkan bahwa ibu hamil yang 8 yang menunjukkan ada hubungan yang

Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ... 39


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

signifikan antara pengetahuan tentang yang bernilai positif atau sebanding. Oleh
tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan karena itu, berdasarkan penelitian penulis,
pemeriksaan kehamilan di BPS Ernawati teori pendukuung dan hasil penelitian
Klego Boyolali. terdahulu, maka penulis menyimpulkan
Keterkaitan hubungan pengetahuan bahwa pengetahuan yang semakin tinggi
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan tentang tanda bahaya kehamilan akan
dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan meningkatkan kemungkinan ibu untuk
dibuktikan dengan uji statistik yang patuh dalam pemeriksaan kehamilan.
menunjukkan adanya hubungan yang Jadi apabila ada dua ibu hamil dengan
signifikan. Hasil uji statistik (X 2hitung) karakteristik dan latar belakang yang sama,
sebesar 7,759 dengan probabilitas atau maka ibu dengan pengetahuan yang lebih
signifikansi (p) sebesar 0,021. Pengujian tinggi akan memiliki tingkat kepatuhan
dilakukan dengan derajat kebebasan yang lebih baik dalam pemeriksaan
(df) sebesar 2 sehingga diperoleh nilai kehamilan.
batas (X 2tabel) sebesar 5,991. Apabila
D. SIMPULAN DAN SARAN
dibandingkan terlihat bahwa X2hitung > X2tabel
(7,759 > 5,991) atau p < 0,05 sehingga Hasil penelitian ini menunjukkan

diputuskan bahwa H 0 ditolak atau H a bahwa pengetahuan ibu hamil tentang tanda

diterima. Tingkat kekuatan hubungan bahaya kehamilan mayoritas dikategorikan

kedua variabel termasuk sedang (C = tinggi. Sebagian besar ibu hamil mayoritas

0,453). dikategorikan patuh melakukan pemeriksaan

Hasil penelitian ini sejalan dengan kehamilan dan ada hubungan yang signifikan

hasil penelitian yang dilakukan oleh antara pengetahuan tentang tanda bahaya

Arummy (2012), tentang Hubungan kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda kehamilan. Semakin tinggi pengetahuan

Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan seseorang tentang tanda bahaya kehamilan

Pemeriksaan Kehamilan Di BPS Hartini maka akan semakin patuh melakukan

Klaten, dimana menunjukkan korelasi pemeriksaan kehamilan.

40 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ...


GASTER Vol. 10 No. 2 Agustus 2013

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). AKI di Jawa Tengah Selama 2012 Capai 675 Kasus. (4 Febuari 2013, http://
www.jatengtime.com diakses tanggal 20 april 2013).
Arummy, A. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan di BPS Hartini Klaten. Surakarta. Stikes
Aisyiyah Surakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2010). Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2010. Semarang:
Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menkes Upayakan Kejar Target MDGs. (2013, http://www.
dinkesjatengprov.go.id diakses tanggal 9 mei 2013).
Departemen Kesehatan RI. (2009). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
Marmi . (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mubarak, W, I. (2007). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Niven, N. (2005). Psikologi kesehatan. Jakarta: EGC.
Saifuddin, A. (2008). Ilmu kebidanan Edisi Keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. (2007). Buku acua nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil ... 41

Anda mungkin juga menyukai