MELALUI
Subject area = Matematika
Investugasi data
perkembangan penduduk di Perhitungan statistik sensus
BPS. penduduk melalui BPS.
3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel,
grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis.
IPA
Pkn
Tingkat
perkemban UUD 1945
Natalitas dan
Pasal 28B
Mortalitas gan tentang
Penduduk di penduduk Pernikahan
Jawa Timur.
Matematika
Mengelolah
data dalam
bentuk tabel
PEMBELAJARAN MULTIDISIPLINER
IPA
Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap Sumber Air
Air merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas
air. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi
manusia. Selain minum, air juga diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian, badan, dan
lingkungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak juga memerlukan air, begitu pula
pemrosesan barang-barang produksi maupun industri. Meningkatnya jumlah penduduk
menyebabkan peningkatan kebutuhan air. Pada umumnya, kebutuhan air diperkotaan
dipenuhi oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang mengalirkan air sampai ke rumah-
rumah penduduk. Akan tetapi, makin padatnya penduduk menyebabkan daerah peresapan
air hujan makin berkurang.
Padahal, kebutuhan air dari PAM banyak yang diambil dari air bawah tanah. Oleh
karena itu, makin padat jumlah penduduk menyebabkan penipisan persediaan 'air' bawah
tanah yang -dapat diambil oleh PAM. Sementara itu, masih banyak kegiatan industri yang
belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik sehingga air limbah turut
memperburuk kebersihan air di lingkungan. Pembangunan pemukiman masih banyak yang
belum mengacu pada konservasi alam. Sebagai contoh, pembuatan lantai semen, betonisasi
pada seluruh halaman, dan pengaspalan jalan raya maupun menutup seluruh lapisan tanah
menyebabkan tidak terjadi peresapan air. Akibatnya, air hujan terus mengalir ke sungai dan
kembali ke laut.
Anonim. (Online) http://www.zakapedia.com/2013/03/dampak-kepadatan-penduduk.html
diakses tanggal 16 Februari 2017.
IPS
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kondisi penduduk di suatu negara sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan
nasional. Jumlah penduduk di suatu negara merupakan modal sekaligus beban dalam
pembangunan. Jumlah penduduk yang banyak dan berkualitas akan menjadi modal penting
pembangunan suatu negara. Sebaliknya, jumlah penduduk yang banyak tetapi tidak
berkualitas akan menjadi beban suatu negara. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi
tidak diimbangi pertumbuhan lapangan kerja dan persediaan pangan dan papan akan
menjadi masalah besar bagi negara.
Jumlah penduduk suatu wilayah atau negara, termasuk Indonesia selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sebagai contoh
menurut hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia yaitu pada tahun
1930 ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, jumlah penduduk nusantara
adalah 60,7 juta jiwa. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia mengadakan
sensus penduduk sebanyak enam kali yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010
dengan hasil sebagai berikut.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1961 mencapai 97.018.829 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1971 mencapai 119.208.229 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1980 mencapai 147.490.248 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1990 mencapai 179.378.946 jiwa
Penduduk Indonesia hingga tahun 2000 mencapai 205.132.458 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 2010 mencapai 237.556.363 jiwa.
Jumlah Penduduk
Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang besar atau berpenduduknya
yang begitu banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan
suku, ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang merupakan keunggulan Indonesia dilihat
dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan
pemutakhiran (updating) data penduduk, karena biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun
sekali. Namun dengan menggunakan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia,
diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan
pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun.
Dari data di atas dapat menyimpulkan bahwa dari tahun 1971 sampai tahun 1980 jumlah
penduduk Indonesia mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 28.282.069 jiwa
(23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun sebesar
hampir 20%.
Salah satu sebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran.
Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan, supaya negara dapat membuat
perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah
penduduk diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah
penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus penduduk (cacah jiwa) yang
biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali.
Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan dalam rangka pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh
data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa tertentu ke
dasawarsa berikutnya.
Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada semakin sempitnya kesempatan
memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat menimbulkan terjadinya kemiskinan.
Permasalah kependudukan di Indonesia saat ini antara lain seperti di bawah ini.
Permasalahan kependudukan di Indonesia dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut.
Pertumbuhan penduduk Indonesia relatif masih tinggi. Cara mengatasinya : program
Keluarga Berencana
Kepadatan penduduk tidak merata. Kepadatan penduduk di Indonesia terkonsentrasi di
pulau Jawa, Bali, dan Madura. Cara mengatasinya : Program Transmigrasi
Kualitas penduduk Indonesia masih relatif rendah. Tingkat pendidikan, relatif rendah dapat
diatasi dengan 1) mencanangkan program Wajib belajar 9 tahun, 2) membangun gedung-
gedung sekolah baru di daerah-daerah, 3) pengembangan dan penyempurnaan kurikulum
sekolah, 4) meningkatkan kualitas guru, 5) program orang tua asuh, 6) pemerataan
pembangunan di bidang pendidikan
Tingkat kesehatan, relatif rendah Cara mengatasinya : 1) Pemerataan dan peningkatan
pelayanan kesehatan, 2) pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, 3)
meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, 4) menciptakan lingkungan bersih dan sehat
Rasio Angka beban ketergantungan Relatif tinggi. Angka ketergantungan adalah angka
yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia
nonproduktif. Cara mengatasinya : Program keluarga Berencana
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan menyangkut jumlah penduduk di suatu wilayah
atau negara tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya, maupun
kemungkinan-kemungkinannya untuk waktu-waktu mendatang.
Hari ini saya akan memberikan artikel IPS kelas 8 semester Gasal dengan judul yaitu
"Persebaran Penduduk dan Migrasi".Di artikel ini saya akan menjelaskan tentang
Persebaran Penduduk Indonesia,Migrasi Penduduk,Penyebab Migrasi,Macam-macam
migrasi,Transmigrasi,dan Urbanisasi.Mari simak artikel ini.
Persebaran penduduk dan migrasi ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan.Membicarakan masalah migrasi pasti membicarakan masalah persebaran
penduduk,demikian pula sebaliknya.
kalian tentu sadar bahwa masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana,terutama
gempa bumi dan gunung meletus.Karena bencana alam tersebut,sering memaksa penduduk
melakukan migrasi.
2)Macam-macam migrasi
Migrasi dibedakan menjadi dua yakni migrasi internasional dan migrasi nasional.
Migrasi Internasional merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lain.Migrasi internasional dibedakan menjadi empat,yaitu :
Imigrasi : Perpidahan penduduk yang masuk ke dalam suatu negara dengan tujuan untuk
menetap di negara yang didatanginya.
Emigrasi : Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu negara ke negara lain dengan
tujuan untuk menetap.
Remigrasi : Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara tempat asalnya,istilah
lainnya disebut repatriasi.
c.Transmigrasi
Perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam
rangka untuk kepentingan pembangunan nasional disebut transmigrasi.Transmigrasi
memiliki peranan penting dalam pemerataan penduduk di Indonesia.Penduduk yang merata
akan mendorong optimalisasi pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia
Indonesia.Transmigrasi juga mengurangi angka pengangguran,bahkan menambah lapangan
kerja baru.
Bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia:
Transmigrasi Keluarga: perpindahan penduduk yang disebabkan oleh keluarga/kerabat para
transmigran lama yang sudah menetap di daerah migran.
Transmigrasi Khusus: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang dengan
tujuan yang khusus.
Transmigrasi Umum: perpindahan penduduk yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah
sejak dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi dengan diberikan tanah seluas
dua hektar,penyediaan peralatan pertanian,rumah, dan bibit.
Transmigrasi Lokal: perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain masih dalam
satu provinsi disebut transmigrasi lokal.
Transmigrasi Spontan: perpindahan penduduk ai tas biaya dan kehendak sendiri disebut
transmigrasi spontan.
Bedol Desa: perpindahan penduduk dari satu desa dengan segenap aparatnya dan organ
organ di dalamnya disebut transmigrasi bedol desa.Transmigrasi ini dilakukan dengan
memanfaatkan daerah asal transmigran untuk tujuan yang lebih besar.
Transmigrasi Swakarsa: perpindahan penduduk yang seluruh biaya ditanggung oleh
transmigran atau pihak lain diluar pemerintah.
Transmigrasi Sektorial:perpindahan penduduk oleh para petani teladan atas biaya
Departemen Dalam Negeri,Departemen Transmigrasi,dan Pemda.
Transmigrasi Padat Karya: perpindahan penduduk pada suatu daerah yang padat
penduduknya untuk dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan daerah tujuan
transmigrasi.
Evakuasi: perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain baik perorangan maupun
kelompok karena adanya bencana alam atau peperangan
Forentisme: perpindahan penduduk yang sifatnya sementara,karena suatu tugas pekerjaan.
Tourisme: perpindahan penduduk untuk sementara waktu dengan tujuan rekreasi.
Migrasi Musiman: perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang sifatnya
sementara,terutama pada saat suatu daerah membutuhkan tenaga kerja dari daerah lain.
d.Urbanisasi
Perpidahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi.Salah satu penyebab
utama urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.Ada dua hal penting yang
menyebabkan terjadinya urbanisasi yakni dgai aya dorong desa dan daya tarik kota.
Sumber:
Rachman, Aji Faisal. 2015. (Online) http://ideupdate.blogspot.co.id/2015/01/persebaran-
penduduk-dan-migrasi.html diakses tanggal 16 Februari 2017
Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengambil data-data penduduk
disuatu wilayah berdasarkan jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk perempuan,
jenis kelamin, ratio, dan kepadatan penduduk.
Sensus penduduk merupakan suatu konsep georafi sosial yang jika dilihat dari sejarah
aktivitasnya, sensus penduduk merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas
yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh duia yang dahlunya lebih berorientasi untuk
taksiran kekuatan militer dan perpajakan. Sensus juga dikembangkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai perumahan, sektor manufaktur, pertanian industri
pertambangan, dan dunia bisnis.
Berdasarkan status tempat tinggal penduduknya, sensus dapat dibedakan menjadi sensus de
facto dan sensus de jure. Berikut ini perbedaan sensus penduduk antara metode sensus de
facto dan metode sensus de jure.
Sensus De Facto. Pada metode De Facto, pencatatan dilakukan oleh petugas pada setiap
orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak
membedakan antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal
sementara waktu.
Sensus De Jure. Pada metode De Jure, pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas hanya
untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut
pada saat dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang
menetap dan penduduk yang hanya tinggal untuk sementara waktu atau yang belum
terdaftar sebagai penduduk setempat. Dengan menggunakan sensus de jure, penduduk yang
belum secara resmi tercatat sebagai penduduk di daerah tersebut tidak disertakan dalam
penghitungan.
Manfaat sensus dengan mengumpulkan data-data sensus kependudukan seringkali
digunakan sebagai landasan alokasi atau pembagian wilayah administratif. Data sensus
juga digunakan secara luas oleh pemerintah di berbagai negara untuk mengadakan
perencanaan dan pelaksanaan berbagai fungsi pemerintah.
Sumber:
Rahayu, Srikandi. 2015. (Online)
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-metode-sensus-
penduduk.html diakses tanggal 16 Februari 2017-02-16
PPKn
Pemahaman tentang UUD1945 Pasal 28B (Nikah sah vs Nikah siri)
1 Votes
Hallo Assalamualaikum para blog surfer, kali ini saya kembali ke dunia blogging untuk
membahas tugas yang diberikan oleh dosen Pendidikan Kewarganegaraan.
Pak dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk memilih satu ayat dari pasal 26-31
UUD 1945 yang sudah diamandemen, lalu saya memutuskan untuk membahas Pasal 28B
Sebelum pembahasan dimulai, marilah kita bersama-sama membaca bismillah..
Oiya, bagi yang belum tau bunyi dari pasal 28B UUD 1945, akan saya kasih tau dulu
deh,Pasal 28B Ayat 1berbunyi Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
Ya itu sudah cukup jelas kalau pemerintah telah mengatur rakyatnya bahwa setiap orang
berhak membentuk suatu keluarga guna untuk menambah keturunan, tentu dengan cara
yang sah baik menurut agama maupun menurut negara.
Pernikahan dipandang sah menurut agama dan negara (Undang-Undang Pasal 28B) bila
dipenuhi syarat dan rukunnya, yaitu :
1. Adanya calon suami dan calon istri
2. Adanya wali
3. Adanya dua saksi yang adil
4. Ijab dan qobul
5. Tercatat dalam Kantor Urusan Agama.
Namun juga tak sedikit orang yang membawa atribut agama untuk melakukan nikah
yang tidak sah menurut negara, karena tidak tercatat pada Kantor Urusan Agama (KUA) .
Pernikahan tersebut biasa kita kenal dengan sebutan nikah siri atau nikah bawah tangan
Perlu diketahui, pengertian nikah siri yang beredar di masyarakat itu ada
dua macam yaitu :
1. Pernikahan yang dilakukan tanpa wali
2. Pernikahan yang dilakukan dengan adanya wali dan terpenuhi syarat syarat
lainnya tetapi tidak dicatat di KUA setempat.
Di jaman modern seperti saat ini di Indonesia, hak, kewajiban dan tanggungjawab suami-
isteri hanya bisa dijamin dgn bermacam Undang-Undang yg tersedia. Jadi menurut saya,
dua orang yg melakukan kawin siri berarti tidak melengkapi tanggungjawabnya ke
masyarakat seperti yg di amanatkan dan dibudayakan ajaran Islam. Misalnya, tidak ada yg
bisa memaksa seorang suami yg kawin siri utk menafkahi isteri dan anak-anak dari
perkawinan siri tsb. Isterinya tdk akan mendapat pensiun janda, jika suaminya meninggal
dunia. Jika ternyata sang suami punya isteri atau anak-anak dari perkawinan yg disahkan
menurut UU, isteri dan anak-anaknya dari isteri dgn perkawinan sah tsb bisa menolak
membagi warisan dari sang suami ke keluarga yg kawin siri.
Banyak dimasyarakat yang melakukan kawin siri, kadang-kadang dgn disaksikan beberapa
teman2 saja, tanpa diketahui keluarga, malahan yg menjadi penghulu salah satu teman ybs,
selanjutnya yg bersangkutan juga diam2 saja dan malahan berusaha menutupi bahwa
mereka sudah kawin (siri). Menurut yg melakukan kawin siri tsb salah satu alasannya, agar
hubungan seks meraka sah secara Islam, jadi mereka tdk berzina. Padahal menurut saya,
dalam Islam perkawinan tdk hanya mensahkan hubungan seks saja, tetapi lebih dari, yaitu
hak, kewajiban dan tanggungjawab sebagai anggota keluarga.
Seorang laki-laki yg melakukan kawin siri menurut saya adalah laki-laki yg tidak
bertanggung jawab, dan perempuan yg mau dikawin siri adalah perempuan yg pada posisi
terpaksa melakukan perkawinan, atau keduanya tdk sadar akan implikasinya. Kecuali kalau
ada alasan2 lain yg benar2 bisa diterima.
Jadi bukan bermaksud mengharamkan sesuatu yang dibolehkan dalam agama, namun
untuk mencari kesepakatan bersama pada keluaga antara suami, istri atau anak jika di hari
esoknya terdapat suatu perselisihan yang berakibat pada perceraian. karena tetap saja istri
(wanita) dan anak adalah dipihak yang lemah karena tidak diakui negara. bukankah agama
islam mengajarkan untuk melindungi mereka?
setelah saya googling, ternyata Ada 7 kerugian pernikahan siri bagi anak dan istri yang
terjadi di kehidupan, yaitu:
1.Istri tidak bisa menggugat suami, apabila ditinggalkan oleh suami.
2.Penyelesaian kasus gugatan nikah siri, hanya bisa diselesaikan melalui hukum adat.
3.Pernikahan siri tidak termasuk perjanjian yang kuat (mitsaqon ghalidho) karena tidak
tercatat secara hukum.
4.Apabila memiliki anak, maka anak tersebut tidak memiliki status, seperti akta kelahiran.
Karena untuk memperoleh akte kelahiran, disyaratkan adanya akta nikah.
5.Dalam hal faraidz, anak tidak menerima waris.
6.Istri tidak memperoleh tunjangan apabila suami meninggal, seperti tunjangan jasa
raharja.
7.Apabila suami sebagai pegawai, maka istri tidak memperoleh tunjangan perkawinan dan
tunjangan pensiun suami.
Sumber: oyt. 2010. (Online) https://kebolangsing.wordpress.com/2010/02/20/pemahaman-
tentang-uud1945-pasal-28b-nikah-sah-vs-nikah-siri/ diakses tanggal 16 Februari 2017-02-
16
PEMBELAJARAN TRANSDISIPLINER
Jokowi mengatakan saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 252 juta orang.
Permasalahan kependudukan ini menuntut terpenuhinya kebutuhan makanan, sandang,
kesehatan, pendidikan, hingga lapangan kerja. "Laju penduduk Indonesia 1,3 persen,
artinya setiap tahun ada tambahan 3 juta orang," katanya di Desa Mertasinga, Cirebon,
Kamis, 14 Januari 2016. Sejak 2010 hingga 2015, tingkat kelahiran per ibu sebanyak 2,4
anak. Artinya, setiap perempuan memiliki 2-3 anak. Karena itu, Jokowi memprediksi,
dalam 15 tahun ke depan, Indonesia mempunyai penduduk dengan umur produktif sangat
besar. Besarnya jumlah penduduk ini mempunyai arti bahwa pemerintah harus menyiapkan
lapangan kerja. Terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang kerap kali
mengalami peningkatan tiap tahunnya, menimbulkan masalah baru yang perlu perhatian
besar dalam mengatasinya. Seperti, masalah pokok sandang pangan papan. Penyempitan
lahan pertanian yang dijadikan pemukiman penduduk, kurangnya lapangan pekerjaan,
kejahatan yang berlangsung diman mana.
Secara umum, pertumbuhan penduduk membawa dampak positif dan negatif bagi manusia.
Beberapa dampak positifnya antara lain sebagai berikut.
1. Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan
yang terus meningkat.
2. Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang
jumlah dan jenis usaha lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Soal