Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 2/OFF C

1. Oki Osaka Herlinawati


2. Rachma Ayu Fauziah
3. Ratna Nusantari
4. Rheinadia Indraswari
5. Stevany Dea Shima

Subject area = IPA/Biologi

Mendeskripsikan faktor penyebab


perkembangan penduduk.

Subject area = IPS

MENGETAHUI Mendeskripsikan hubungan


manusia dengan lingkungan alam,
Dampak perkembangan sosial, budaya, dan ekonomi.
penduduk bagi lingkungan

MELALUI
Subject area = Matematika
Investugasi data
perkembangan penduduk di Perhitungan statistik sensus
BPS. penduduk melalui BPS.

Subject area = PKn

Bersikap toleransi dalam


bermasyarakat dan aplikasi
Pancasila
PRODUK:

Data statistik pertumbuhan penduduk tiap tahun.

Penerapan : Untuk Kelas IX

IPA Kelas VIII

3.12 Mendeskripsikan penyebab perkembangan penduduk dan dampaknya


bagi lingkungan.

IPS Kelas VII

3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan


alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

PKn Kelas VIII

3.3 Memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem


hukum nasional di Indonesia.

Matematika Kelas VII

3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel,
grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis.

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN ILMU

IPA : Tingkat reproduksi tinggi menyebabkan semakin pesatnya pertumbuhan


penduduk.

IPS : Dinamika penduduk terkait dengan sosial, budaya, ekonomi yang


mengakibatkan pembangunan juga berkembang.
Matematika : Perhitungan statistik pertumbuhan penduduk tiap tahun menggunakan
tabel, grafik, diagram lingkaran.

PKn : Memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem


hukum nasional di Indonesia mengenai UU pernikahan.

Bagian C : Tahap scaffolding


MULTIDISIPLINER
KI-Kompetensi Dasar Deskripsi pokok pembelajaran
K13-KD 3.12 IPA Kelas VIII
Mendeskripsikan penyebab perkembangan 1. Tingkat Natalitas dan Mortalitas
penduduk dan dampaknya bagi lingkungan Penduduk di Jawa Timur.
2. Penurunan Kualitas Lingkungan
Akibat Penumpukan Sampah.
3. Berkurangnya ketersediaan air bersih
4. Berkurangnya ketersediaan udara
bersih

K13 KD3.4 IPS Kelas VIII


Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk.
dinamika interaksi manusia dengan 2. Persebaran Penduduk dan Migrasi.
lingkungan alam, sosial, budaya, dan 3. Sensus penduduk
ekonomi. 4. Mobilitas penduduk

K13 KD 3.8 Pkn Kelas VIII


Mendiskusikan tata urutan peraturan 1. UUD 1945 Pasal 28B tentang
perundang-undangan nasional. Pernikahan.
2. UU No. 52 tahun 2009 tentang
Keluarga Berencana.
3. Penyuluhan pergaulan bebas
4. Penyuluhan pernikahan dini
K13 KD 3.11 Matematika Kelas VII
Memahami teknik penataan data dari dua 1. Mengelolah data dalam bentuk tabel
2. Mengolah data dalam bentuk grafik
variabel menggunakan tabel, grafik batang,
batang
diagram lingkaran, dan grafik garis
3. Mengolah data dalam bentuk diagram
lingkaran
4. Mengolah data dalam bentuk diagram
garis

Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Pengembangan pokok pembelajaran


Lingkup Materi
K13-KD 3.12 IPA Kelas VIII
Kependudukan dan Lingkungan 1. Tingkat Natalitas dan Mortalitas
Penduduk di Jawa Timur.
2. Penurunan Kualitas Lingkungan
Akibat Penumpukan Sampah.
3. Berkurangnya ketersediaan air bersih
4. Berkurangnya ketersediaan udara
bersih

K13 KD3.4 IPS Kelas VIII


Dinamika interaksi manusia dengan alam 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk.
2. Persebaran Penduduk dan Migrasi.
3. Sensus penduduk
4. Mobilitas penduduk

K13 KD 3.8 Pkn Kelas VIII


Tata urutan perundang - undangan 1. UUD 1945 Pasal 28B tentang
Pernikahan.
2. UU No. 52 tahun 2009 tentang
Keluarga Berencana.
3. Penyuluhan pergaulan bebas
4. Penyuluhan pernikahan dini
K13 KD 3.11 Matematika Kelas VII
Pengolahan Data 1. Mengelolah data dalam bentuk tabel
2. Mengolah data dalam bentuk grafik
batang
3. Mengolah data dalam bentuk diagram
lingkaran
4. Mengolah data dalam bentuk diagram
garis
IPS
Jumlah dan
Pertumbuhan
Penduduk.

IPA
Pkn
Tingkat
perkemban UUD 1945
Natalitas dan
Pasal 28B
Mortalitas gan tentang
Penduduk di penduduk Pernikahan
Jawa Timur.

Matematika
Mengelolah
data dalam
bentuk tabel
PEMBELAJARAN MULTIDISIPLINER

IPA
Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap Sumber Air
Air merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas
air. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi
manusia. Selain minum, air juga diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian, badan, dan
lingkungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak juga memerlukan air, begitu pula
pemrosesan barang-barang produksi maupun industri. Meningkatnya jumlah penduduk
menyebabkan peningkatan kebutuhan air. Pada umumnya, kebutuhan air diperkotaan
dipenuhi oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang mengalirkan air sampai ke rumah-
rumah penduduk. Akan tetapi, makin padatnya penduduk menyebabkan daerah peresapan
air hujan makin berkurang.
Padahal, kebutuhan air dari PAM banyak yang diambil dari air bawah tanah. Oleh
karena itu, makin padat jumlah penduduk menyebabkan penipisan persediaan 'air' bawah
tanah yang -dapat diambil oleh PAM. Sementara itu, masih banyak kegiatan industri yang
belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik sehingga air limbah turut
memperburuk kebersihan air di lingkungan. Pembangunan pemukiman masih banyak yang
belum mengacu pada konservasi alam. Sebagai contoh, pembuatan lantai semen, betonisasi
pada seluruh halaman, dan pengaspalan jalan raya maupun menutup seluruh lapisan tanah
menyebabkan tidak terjadi peresapan air. Akibatnya, air hujan terus mengalir ke sungai dan
kembali ke laut.
Anonim. (Online) http://www.zakapedia.com/2013/03/dampak-kepadatan-penduduk.html
diakses tanggal 16 Februari 2017.

Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap Persediaan Udara Bersih


Di daerah padat penduduk seperti di perkotaan, jumlah kendaraan bermotor
meningkat. Gas sisa pembakaran kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran udara.
Pencemaran udara banyak mengakibatkan gangguan kesehatan. Manusia dan makhluk
hidup memerlukan udara sehat, yaitu udara yang tidak mengandung un sur pencemar,
misalnya gas karbon monoksida dan karbon dioksida yang jumlahnya melebihi normal.
Gas yang diambil dari udara buruk pernapasan makhluk hidup adalah oksigen. Gas
tersebut merupakan hasil proses fotosintesis tumbuhan hijau. Oleh karena itu, diperlukan
pelestarian tumbuhan hijau melalui penghijauan dan reboisasi untuk membersihkan udara.
Anonim. (Online) http://www.zakapedia.com/2013/03/dampak-kepadatan-penduduk.html
diakses tanggal 16 Februari 2017.

Perkembangan penduduk Indonesia


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu
pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk
Indonesia dari tahun 2000 ke tahun 2012 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia
dari tahun 2000 sampai 2012.
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya
jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak
hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai
jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan
cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan
datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang
membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Kelahiran dan perpindahan penduduk disuatu wilayah menyebabkan bertambahnya
jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan kematian menyebabkan
berkurangnya jumlah penduduk di wilayah tersebut. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah
atau negara dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk awal (misal P0) dengan
jumlah penduduk dikemudian hari (misal Pt ). Tingkat pertumbuhan penduduk dapat
dihitung dengan menggunakan rumus secara geometrik yaitu dengan menggunakan dasar
bunga-berbunga (bunga majemuk).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan
per waktu unit untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia.
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio,
bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase
populasi ketika dimulainya periode.
Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau
lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi
manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun
dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap kurang
penduduk bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi. Saat
ini percepatan pertumbuhan penduduk mencapai 1,3 persen per tahun. Ini sudah mencapai
titik yang membahayakan dan harus segera ditekan dengan penggalakan program Keluarga
Berencana (KB).
Jika upaya mengatasi laju pertumbuhan penduduk ini tidak dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, maka mustahil sasaran perbaikan kesejahteraan rakyat dapat
tercapai.oleh karena itu kita memerlukan terobosan-terobosan baru untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk me lalui program-program yang sudah dicanangkan oleh
pemerintah,seperti Keluarga Berencana (KB). Bahkan Presiden pun ikut mengajak
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dan Pemda serta LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk meningkatkan sosialisasi penyuluhan KB.Sebab
itu, Presiden SBY meminta agar seluruh pejabat melibatkan diri untuk mendukung
program KB agar benar-benar berhasil, sehingga masa depan masyarakat Indonesia
menjadi cerah, karena berapa pun pertumbuhan ekonomi yang dicapai jika pertumbuhan
penduduk terus membengkak, maka kesejahteraan rakyat tidak akan pernah
berhasil.Presiden juga mengatakan, pembangunan masyarakat Indonesia perlu
memprioritaskan kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan, seperti anak-anak
yatim piatu, anak-anak terlantar,dan masih banyak contoh lainnya.
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada
anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar. Faktor-
faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah
anak.
Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan
bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak
diberikan hanya sampai anak ke 2.
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
b. Kematian (Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya angka
kematian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung kematian(pro
mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Faktor pendukung
kematian(pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar
seperti sarana kesehatan yang kurang memadai, rndahnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan, terjadinya berbagai bencana alam, terjadinya peperangan,
terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri, tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Sumber: kurniadi, yan. 2013. (Online) http://yankurni.blogspot.co.id diakses tanggal 16
Februari 2017

Dampak Sampah Terhadap Lingkungan


Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup,
yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun daun, plastik, kain bekas, karet
dan lain lain.
Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara.
Selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang
demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah
tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan :
1. Pencemaran lingkungan.
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat,
udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya
ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit,
sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tak sedap di
pandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak
sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbon monoksida
(CO), karbo dioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang,amoniak dan asap di
udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat
karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah !
Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya
perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme
yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari
sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat
muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air, jika bahan
pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) misalnya air raksa (merkuri),
crhom, timbal, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karzena dapat menyebabkan
gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup
masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman
karakteristik sampah.Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan
pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan
ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan
kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan
pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik
pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan
baik lingkungan pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.
3. Penyumbatan Saluran Air dan Banjir.
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika hujan turun akan terbawa ke
got/sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat
menyebarkan penyakit, banyak got dimusim hujan menjadi mampet karena penduduk
membuang sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampah disembarangan
tempat dihilangkan.
Sumber:
Puspita, deshinta. 2012. (Online).http://cintarumahsehat.blogspot.co.id/2012/12/dampak-
sampah-terhadap-lingkungan.html 16 Februari 2016

IPS
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kondisi penduduk di suatu negara sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan
nasional. Jumlah penduduk di suatu negara merupakan modal sekaligus beban dalam
pembangunan. Jumlah penduduk yang banyak dan berkualitas akan menjadi modal penting
pembangunan suatu negara. Sebaliknya, jumlah penduduk yang banyak tetapi tidak
berkualitas akan menjadi beban suatu negara. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi
tidak diimbangi pertumbuhan lapangan kerja dan persediaan pangan dan papan akan
menjadi masalah besar bagi negara.

Jumlah penduduk suatu wilayah atau negara, termasuk Indonesia selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sebagai contoh
menurut hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia yaitu pada tahun
1930 ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, jumlah penduduk nusantara
adalah 60,7 juta jiwa. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia mengadakan
sensus penduduk sebanyak enam kali yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010
dengan hasil sebagai berikut.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1961 mencapai 97.018.829 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1971 mencapai 119.208.229 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1980 mencapai 147.490.248 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 1990 mencapai 179.378.946 jiwa
Penduduk Indonesia hingga tahun 2000 mencapai 205.132.458 jiwa.
Penduduk Indonesia hingga tahun 2010 mencapai 237.556.363 jiwa.
Jumlah Penduduk
Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang besar atau berpenduduknya
yang begitu banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan
suku, ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang merupakan keunggulan Indonesia dilihat
dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan
pemutakhiran (updating) data penduduk, karena biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun
sekali. Namun dengan menggunakan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia,
diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan
pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun.

Untuk mengetahui jumlah penduduk beserta pertumbuhannya di Indonesia, serta


perbedaannya pada masing-masing pulau, amati tabel jumlah penduduk dari beberapa
pulau besar di Indonesia beserta perkembangannya dari waktu ke waktu pada tabel berikut!
Jumlah Penduduk
Pulau Besar
1971 1980 1990 1995 2000 2010
Sumatera 20.808.148 28.016.160 36.506.703 40.830.334 43.309.707 50.630.931
Jawa dan76.086.327 91.269.528 107.581.30 114.733.48 121.352.60 136.610.59
Madura 6 6 8 0
Kalimantan 5.154.774 6.723.086 9.099.874 10.470.843 11.331.558 13.787.831
Sulawesi 8.526.901 10.409.533 12.520.711 13.732.449 14.946.488 17.371.782
Bali & 6.619.074 7.931.760 9.416.104 10.118.834 11.112.702 13.074.796
Nusatenggar
a
Maluku dan2.013.005 2.584.881 3.506.498 4.029.143 4.211.532 6.165.396
Papua
Total se-119.208.22 147.490.29 179.378.94 194.754.80 206.264.59 237.641.32
Indonesia 9 8 6 8 5 6
Penduduk Indonesia hingga tahun 1961 mencapai 97.018.829 jiwa. Kenaikan dan
prosentase kenaikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Tahun Jumlah Penduduk Jumlah kenaikan/ Kenaikan/penurunan


penurunan (jiwa) (persen)
1. 1971 119 208 229 22.189.400 22,87
2. 1980 147 490 298 28.282.069 23,72
3. 1990 179 378 946 31.888.648 21,62
4. 2000 206 264 595 26.885.649 14,97
5. 2010 237 641 326 31.376.731 15,21
Pertambahan rata-rata jumlah 140.622.497/5 =28.124.499 98,39/5 = 19,68
penduduk tiap 10 tahun

Dari data di atas dapat menyimpulkan bahwa dari tahun 1971 sampai tahun 1980 jumlah
penduduk Indonesia mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 28.282.069 jiwa
(23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun sebesar
hampir 20%.

Salah satu sebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran.
Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan, supaya negara dapat membuat
perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah
penduduk diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah
penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus penduduk (cacah jiwa) yang
biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali.

Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan dalam rangka pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh
data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa tertentu ke
dasawarsa berikutnya.
Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada semakin sempitnya kesempatan
memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat menimbulkan terjadinya kemiskinan.
Permasalah kependudukan di Indonesia saat ini antara lain seperti di bawah ini.
Permasalahan kependudukan di Indonesia dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut.
Pertumbuhan penduduk Indonesia relatif masih tinggi. Cara mengatasinya : program
Keluarga Berencana
Kepadatan penduduk tidak merata. Kepadatan penduduk di Indonesia terkonsentrasi di
pulau Jawa, Bali, dan Madura. Cara mengatasinya : Program Transmigrasi
Kualitas penduduk Indonesia masih relatif rendah. Tingkat pendidikan, relatif rendah dapat
diatasi dengan 1) mencanangkan program Wajib belajar 9 tahun, 2) membangun gedung-
gedung sekolah baru di daerah-daerah, 3) pengembangan dan penyempurnaan kurikulum
sekolah, 4) meningkatkan kualitas guru, 5) program orang tua asuh, 6) pemerataan
pembangunan di bidang pendidikan
Tingkat kesehatan, relatif rendah Cara mengatasinya : 1) Pemerataan dan peningkatan
pelayanan kesehatan, 2) pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, 3)
meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, 4) menciptakan lingkungan bersih dan sehat
Rasio Angka beban ketergantungan Relatif tinggi. Angka ketergantungan adalah angka
yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia
nonproduktif. Cara mengatasinya : Program keluarga Berencana
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan menyangkut jumlah penduduk di suatu wilayah
atau negara tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya, maupun
kemungkinan-kemungkinannya untuk waktu-waktu mendatang.

Pertumbuhan penduduk terjadi karena pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk


akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk
(migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan alami, sedangkan
perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami.

1) Pertumbuhan penduduk alami


Pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran dengan kematian
dalam satu tahun disebut pertumbuhan penduduk alami. Pertumbuhannya dinyatakan
dalam perseribu. Adapun perhitungannya dapat digunakan rumus:
P = L M (P = Pertumbuhan penduduk, L = Lahir, dan M = Mati
Contoh, jumlah bayi yang lahir 50, penduduk yang meninggal dunia 20. Maka dengan
menggunakan rumus di bawah ini pertumbuhan penduduk di kampungmu adalah 50-20
perseribu, atau 30 perseribu atau 3%.

2) Pertumbuhan penduduk non alami


Pertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih imigrasi (migrasi masuk) dengan
emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan
pertumbuhan penduduk karena migrasi. Perhitungannya dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
P = I E (P = Pertumbuhan penduduk, I = Imigrasi, dan E = Emigrasi
3) Pertumbuhan penduduk total
Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah
kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih pertumbuhan non alami. Perhitungan
penduduk total dapat digunakan rumus sebagai berikut:
P = (L M ) + (I E)
P = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun
L = jumlah kelahiran dalam satu tahun
M= jumlah kematian dalam satu tahun
I = Imigrasi
E = Emigrasi
Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya
diperhitungkan untuk jangka waktu satu/setiap tahun. Istilah lain yang sering disetarakan
dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Hanya saja untuk
pertambahan penduduk biasanya dinyatakan besarannya dengan angka tertentu sedangkan
pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%).
Sumber:Ajim, Nanang. 2015. (Online) http://www.mikirbae.com/2015/05/jumlah-dan-
pertumbuhan-penduduk.html diakses tanggal 16 Februari 2017-02-16
Persebaran Penduduk dan Migrasi

Hari ini saya akan memberikan artikel IPS kelas 8 semester Gasal dengan judul yaitu
"Persebaran Penduduk dan Migrasi".Di artikel ini saya akan menjelaskan tentang
Persebaran Penduduk Indonesia,Migrasi Penduduk,Penyebab Migrasi,Macam-macam
migrasi,Transmigrasi,dan Urbanisasi.Mari simak artikel ini.

Persebaran penduduk dan migrasi ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan.Membicarakan masalah migrasi pasti membicarakan masalah persebaran
penduduk,demikian pula sebaliknya.

a.Persebaran Penduduk Indonesia

Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan


tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan,karena di daerah dengan penduduk yang padat
berarti tersedia cukup banyak tenaga kerja.Namun pada daerah lain seperti di Kalimantan
dan Papua,terjadi kekurangan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia untuk
melaksanakan pembangunan.Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut tentu
dengan mendatangkan tenaga terampil dari daerah-daerah lain.
b.Migrasi Penduduk
Berkat kemajuan transportasi dan komunikasi,saat ini masyarakat sangat mudah
melakukan kegiatan perpindahan penduduk .Perpindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat lain baik untuk menetap maupun sementara,perseorangan maupun kelompok
disebut migrasi.
1)Penyebab Migrasi
Bencana alam karena letusan Gunung
Penyebab penduduk melakukan kegiatan migrasi ada beberapa alasan seperti:
a)Bencana alam

kalian tentu sadar bahwa masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana,terutama
gempa bumi dan gunung meletus.Karena bencana alam tersebut,sering memaksa penduduk
melakukan migrasi.

b)Lahan semaikin sempit


Masyarakat petani pedesaan yang lahan pertaniannya semakin sempit seperti pada gambar
disamping,sementara anggota keluarganya banyak,kadang menghadapi masalah ekonomi
yang sulit diselesaikan.Untuk mengatasinya,kemudian mereka melakukan perpindahan ke
daerah lain untuk mencari pekerjaan baru atau mencari daerah yang lahan pertaniannya
masih luas.
c)Situasi Pertentangan
Pertentangan menyebabkan penduduk melakukan migrasi ke tempat lain karena merasa
tidak nyaman di tempat tersebut.Situasi pertentangan ini biasanya tidak saling menghargai
dan mau benar sendiri tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.Pertentangan yang
melibatkan banyak orang dan menyebabkan situasi tidak aman mendorong orang
melakukan migrasi ke tempat yang aman.Pertentangan hanya akan mendatangkan masalah
baru,oleh karena itu kita harus saling menghormati dengan orang lain.
d)Kondisi alam
Kondisi alam yang tandus,kadang mendorong penduduk untuk mencari daerah lain yang
lebih menguntungkan.

2)Macam-macam migrasi
Migrasi dibedakan menjadi dua yakni migrasi internasional dan migrasi nasional.
Migrasi Internasional merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lain.Migrasi internasional dibedakan menjadi empat,yaitu :
Imigrasi : Perpidahan penduduk yang masuk ke dalam suatu negara dengan tujuan untuk
menetap di negara yang didatanginya.
Emigrasi : Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu negara ke negara lain dengan
tujuan untuk menetap.
Remigrasi : Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara tempat asalnya,istilah
lainnya disebut repatriasi.
c.Transmigrasi
Perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam
rangka untuk kepentingan pembangunan nasional disebut transmigrasi.Transmigrasi
memiliki peranan penting dalam pemerataan penduduk di Indonesia.Penduduk yang merata
akan mendorong optimalisasi pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia
Indonesia.Transmigrasi juga mengurangi angka pengangguran,bahkan menambah lapangan
kerja baru.
Bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia:
Transmigrasi Keluarga: perpindahan penduduk yang disebabkan oleh keluarga/kerabat para
transmigran lama yang sudah menetap di daerah migran.
Transmigrasi Khusus: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang dengan
tujuan yang khusus.
Transmigrasi Umum: perpindahan penduduk yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah
sejak dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi dengan diberikan tanah seluas
dua hektar,penyediaan peralatan pertanian,rumah, dan bibit.
Transmigrasi Lokal: perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain masih dalam
satu provinsi disebut transmigrasi lokal.
Transmigrasi Spontan: perpindahan penduduk ai tas biaya dan kehendak sendiri disebut
transmigrasi spontan.
Bedol Desa: perpindahan penduduk dari satu desa dengan segenap aparatnya dan organ
organ di dalamnya disebut transmigrasi bedol desa.Transmigrasi ini dilakukan dengan
memanfaatkan daerah asal transmigran untuk tujuan yang lebih besar.
Transmigrasi Swakarsa: perpindahan penduduk yang seluruh biaya ditanggung oleh
transmigran atau pihak lain diluar pemerintah.
Transmigrasi Sektorial:perpindahan penduduk oleh para petani teladan atas biaya
Departemen Dalam Negeri,Departemen Transmigrasi,dan Pemda.
Transmigrasi Padat Karya: perpindahan penduduk pada suatu daerah yang padat
penduduknya untuk dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan daerah tujuan
transmigrasi.
Evakuasi: perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain baik perorangan maupun
kelompok karena adanya bencana alam atau peperangan
Forentisme: perpindahan penduduk yang sifatnya sementara,karena suatu tugas pekerjaan.
Tourisme: perpindahan penduduk untuk sementara waktu dengan tujuan rekreasi.
Migrasi Musiman: perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang sifatnya
sementara,terutama pada saat suatu daerah membutuhkan tenaga kerja dari daerah lain.
d.Urbanisasi
Perpidahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi.Salah satu penyebab
utama urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.Ada dua hal penting yang
menyebabkan terjadinya urbanisasi yakni dgai aya dorong desa dan daya tarik kota.

Sumber:
Rachman, Aji Faisal. 2015. (Online) http://ideupdate.blogspot.co.id/2015/01/persebaran-
penduduk-dan-migrasi.html diakses tanggal 16 Februari 2017

Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengambil data-data penduduk
disuatu wilayah berdasarkan jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk perempuan,
jenis kelamin, ratio, dan kepadatan penduduk.
Sensus penduduk merupakan suatu konsep georafi sosial yang jika dilihat dari sejarah
aktivitasnya, sensus penduduk merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas
yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh duia yang dahlunya lebih berorientasi untuk
taksiran kekuatan militer dan perpajakan. Sensus juga dikembangkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai perumahan, sektor manufaktur, pertanian industri
pertambangan, dan dunia bisnis.

Berdasarkan status tempat tinggal penduduknya, sensus dapat dibedakan menjadi sensus de
facto dan sensus de jure. Berikut ini perbedaan sensus penduduk antara metode sensus de
facto dan metode sensus de jure.

Sensus De Facto. Pada metode De Facto, pencatatan dilakukan oleh petugas pada setiap
orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak
membedakan antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal
sementara waktu.
Sensus De Jure. Pada metode De Jure, pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas hanya
untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut
pada saat dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang
menetap dan penduduk yang hanya tinggal untuk sementara waktu atau yang belum
terdaftar sebagai penduduk setempat. Dengan menggunakan sensus de jure, penduduk yang
belum secara resmi tercatat sebagai penduduk di daerah tersebut tidak disertakan dalam
penghitungan.
Manfaat sensus dengan mengumpulkan data-data sensus kependudukan seringkali
digunakan sebagai landasan alokasi atau pembagian wilayah administratif. Data sensus
juga digunakan secara luas oleh pemerintah di berbagai negara untuk mengadakan
perencanaan dan pelaksanaan berbagai fungsi pemerintah.
Sumber:
Rahayu, Srikandi. 2015. (Online)
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-metode-sensus-
penduduk.html diakses tanggal 16 Februari 2017-02-16

PPKn
Pemahaman tentang UUD1945 Pasal 28B (Nikah sah vs Nikah siri)
1 Votes
Hallo Assalamualaikum para blog surfer, kali ini saya kembali ke dunia blogging untuk
membahas tugas yang diberikan oleh dosen Pendidikan Kewarganegaraan.

Pak dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk memilih satu ayat dari pasal 26-31
UUD 1945 yang sudah diamandemen, lalu saya memutuskan untuk membahas Pasal 28B
Sebelum pembahasan dimulai, marilah kita bersama-sama membaca bismillah..
Oiya, bagi yang belum tau bunyi dari pasal 28B UUD 1945, akan saya kasih tau dulu
deh,Pasal 28B Ayat 1berbunyi Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
Ya itu sudah cukup jelas kalau pemerintah telah mengatur rakyatnya bahwa setiap orang
berhak membentuk suatu keluarga guna untuk menambah keturunan, tentu dengan cara
yang sah baik menurut agama maupun menurut negara.
Pernikahan dipandang sah menurut agama dan negara (Undang-Undang Pasal 28B) bila
dipenuhi syarat dan rukunnya, yaitu :
1. Adanya calon suami dan calon istri
2. Adanya wali
3. Adanya dua saksi yang adil
4. Ijab dan qobul
5. Tercatat dalam Kantor Urusan Agama.
Namun juga tak sedikit orang yang membawa atribut agama untuk melakukan nikah
yang tidak sah menurut negara, karena tidak tercatat pada Kantor Urusan Agama (KUA) .
Pernikahan tersebut biasa kita kenal dengan sebutan nikah siri atau nikah bawah tangan
Perlu diketahui, pengertian nikah siri yang beredar di masyarakat itu ada
dua macam yaitu :
1. Pernikahan yang dilakukan tanpa wali
2. Pernikahan yang dilakukan dengan adanya wali dan terpenuhi syarat syarat
lainnya tetapi tidak dicatat di KUA setempat.
Di jaman modern seperti saat ini di Indonesia, hak, kewajiban dan tanggungjawab suami-
isteri hanya bisa dijamin dgn bermacam Undang-Undang yg tersedia. Jadi menurut saya,
dua orang yg melakukan kawin siri berarti tidak melengkapi tanggungjawabnya ke
masyarakat seperti yg di amanatkan dan dibudayakan ajaran Islam. Misalnya, tidak ada yg
bisa memaksa seorang suami yg kawin siri utk menafkahi isteri dan anak-anak dari
perkawinan siri tsb. Isterinya tdk akan mendapat pensiun janda, jika suaminya meninggal
dunia. Jika ternyata sang suami punya isteri atau anak-anak dari perkawinan yg disahkan
menurut UU, isteri dan anak-anaknya dari isteri dgn perkawinan sah tsb bisa menolak
membagi warisan dari sang suami ke keluarga yg kawin siri.
Banyak dimasyarakat yang melakukan kawin siri, kadang-kadang dgn disaksikan beberapa
teman2 saja, tanpa diketahui keluarga, malahan yg menjadi penghulu salah satu teman ybs,
selanjutnya yg bersangkutan juga diam2 saja dan malahan berusaha menutupi bahwa
mereka sudah kawin (siri). Menurut yg melakukan kawin siri tsb salah satu alasannya, agar
hubungan seks meraka sah secara Islam, jadi mereka tdk berzina. Padahal menurut saya,
dalam Islam perkawinan tdk hanya mensahkan hubungan seks saja, tetapi lebih dari, yaitu
hak, kewajiban dan tanggungjawab sebagai anggota keluarga.
Seorang laki-laki yg melakukan kawin siri menurut saya adalah laki-laki yg tidak
bertanggung jawab, dan perempuan yg mau dikawin siri adalah perempuan yg pada posisi
terpaksa melakukan perkawinan, atau keduanya tdk sadar akan implikasinya. Kecuali kalau
ada alasan2 lain yg benar2 bisa diterima.
Jadi bukan bermaksud mengharamkan sesuatu yang dibolehkan dalam agama, namun
untuk mencari kesepakatan bersama pada keluaga antara suami, istri atau anak jika di hari
esoknya terdapat suatu perselisihan yang berakibat pada perceraian. karena tetap saja istri
(wanita) dan anak adalah dipihak yang lemah karena tidak diakui negara. bukankah agama
islam mengajarkan untuk melindungi mereka?

setelah saya googling, ternyata Ada 7 kerugian pernikahan siri bagi anak dan istri yang
terjadi di kehidupan, yaitu:
1.Istri tidak bisa menggugat suami, apabila ditinggalkan oleh suami.
2.Penyelesaian kasus gugatan nikah siri, hanya bisa diselesaikan melalui hukum adat.
3.Pernikahan siri tidak termasuk perjanjian yang kuat (mitsaqon ghalidho) karena tidak
tercatat secara hukum.
4.Apabila memiliki anak, maka anak tersebut tidak memiliki status, seperti akta kelahiran.
Karena untuk memperoleh akte kelahiran, disyaratkan adanya akta nikah.
5.Dalam hal faraidz, anak tidak menerima waris.
6.Istri tidak memperoleh tunjangan apabila suami meninggal, seperti tunjangan jasa
raharja.
7.Apabila suami sebagai pegawai, maka istri tidak memperoleh tunjangan perkawinan dan
tunjangan pensiun suami.
Sumber: oyt. 2010. (Online) https://kebolangsing.wordpress.com/2010/02/20/pemahaman-
tentang-uud1945-pasal-28b-nikah-sah-vs-nikah-siri/ diakses tanggal 16 Februari 2017-02-
16

IMPLIKASI PELAKSANAAN UU PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN


PEMBANGUNAN KELUARGA
Hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan UUD 1945 adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional mencakup semua
dimensi dan aspek kehidupan termasuk perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga.
Perkembangan kependudukan masih menjadi masalah utama di Indonesia, dengan fakta
fakta laju pertumbuhan penduduk tetap tinggi, kematian anak dan ibu tetap tinggi, akses
terhadap pelayanan kesehatan dan keluarga berencana yang masih kurang, di tambah lagi
dengan kualitas penduduk Indonesia yang semakin menurun dan sangat memprihatinkan.
Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan belum menjadi titik
sentral dalam pembangunan berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan
yang cepat dan kualitas yang rendah akan menghambat proses pembangunan.

Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga harus mendapatkan perhatian


khusus dalam rangka pembangunan nasional yang berkelanjutan, penduduk harus menjadi
titik sentral pembangunan agar setiap penduduk dan generasinya mendatang dapat hidup
sehat, sejahtera, produktif dan harmonis dengan lingkungannya serta menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas bagi pembangunan. Pembangunan harus dilakukan oleh
penduduk dan untuk penduduk. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan harus
didasarkan pada kondisi atau keadaan penduduk. Luasnya cakupan masalah kependudukan
menyebabkan pembangunan kependudukan harus dilakukan secara lintas sektor dan lintas
bidang. Oleh karena itu, diperlukan sebuah peraturan tentang kependudukan yang baru
menggantikan peraturan lama yaitu UU No 10 tahun 1992 yang sudah tidak sesuai lagi
dengan isu dan perkembangan kependudukan.
Biak Masih Butuh Penyuluh KB
Biak- Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Biak
Numfor, Papua masih membutuhkan tenaga lapangan penyuluh keluarga berencana untuk
ditempatkan di setiap distrik setempat.
"Melalui komunikasi dengan petugas lapangan penyuluh Keluarga Berencana ini, bisa
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan keluarga tentang program karakter keluarga
bahagia sejahtera," ungkap Kepala BPPKB Friets Senandi di Biak, Minggu (31/1).
Ia mengakui, jumlah tenaga penyuluh KB di 19 distrik masih kurang karena belum semua
kecamatan mendapatkan tenaga lapangan penyuluh. Peran nyata petugas lapangan KB,
menurut Friets, sangat nyata dalam menyampaikan program pemerintah tentang
peningkatan kualitas penduduk melalui kepesertaan keluarga berencana.
Menjadi peserta KB, menurut Friets, diharapkan muncul kesadaran warga akan pentingnya
norma keluarga kecil bahagia sejahtera. "Untuk mewujudkan fungsi keluarga sebagai basis
membentuk karakter keluarga Indonesia. maka peran petugas penyuluh KB sangat besar
dalam menyampaikan pesan dan informasi pembangunan kependudukan di setiap distrik,"
ungkap Kepala BPPKB Friets Senandi.
Menyinggung status petugas lapangan penyuluh KB, menurut Friets, untuk saat ini tetap
menjadi PNS/ASN Pemkab Biak Numfor. "12 petugas penyuluh KB Biak tetap eksis
melakukan tugas lapangan di berbagai distrik untuk menyosialisasikan program
kependudukan kepada warga setempat," demikian mantan camat distrik Numfor Timur.
Hingga 2016 BPPKB Biak mendapat alokasi dana program pemberdayaan perempuan,
anak dan keluarga berencana dari APBD Biak sebesar Rp 3 miliar ( Antara,2016)
Daftar Pustaka :
Antara.2016.Biak Masih Butuh Penyuluh KB.(online)
http://www.beritasatu.com/nasional/346066-biak-masih-butuh-tenaga-penyuluh-kb.html.
dikases tanggal 16 Februari 2017.
Supardi Agus, 2013. Pernikahan Dini. (Online
http://bengkulu.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=78 , tanggal 16 Februari
2016)

PEMBELAJARAN TRANSDISIPLINER

Pertumbuhan Populasi Indonesia

Pertumbuhan dan perkembangan penduduk merupakan fenomena yang kini


menjadi viral di Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun sekitar 1.49
persen per tahun. Pertambahan penduduk merupakan perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Perkembangan penduduk itu sendiri
penambahan populasi manusia secara kuantitas (jumlah) yang mengakibatkan kepadatan
penduduk terus meningkat dan terjadilah ledakan penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS),
lembaga statistik pemerintah, hanya melakukan penelitian menyeluruh pada struktur
populasi Indonesia sekali setiap dekade. Menurut studi terakhir (dirilis pada tahun 2010),
Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.6 juta orang. Namun, menurut perkiraan-
perkiraan belakangan ini (dari berbagai lembaga) Indonesia diperkirakan memiliki lebih
dari 255 juta penduduk pada tahun 2016.

Jokowi mengatakan saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 252 juta orang.
Permasalahan kependudukan ini menuntut terpenuhinya kebutuhan makanan, sandang,
kesehatan, pendidikan, hingga lapangan kerja. "Laju penduduk Indonesia 1,3 persen,
artinya setiap tahun ada tambahan 3 juta orang," katanya di Desa Mertasinga, Cirebon,
Kamis, 14 Januari 2016. Sejak 2010 hingga 2015, tingkat kelahiran per ibu sebanyak 2,4
anak. Artinya, setiap perempuan memiliki 2-3 anak. Karena itu, Jokowi memprediksi,
dalam 15 tahun ke depan, Indonesia mempunyai penduduk dengan umur produktif sangat
besar. Besarnya jumlah penduduk ini mempunyai arti bahwa pemerintah harus menyiapkan
lapangan kerja. Terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang kerap kali
mengalami peningkatan tiap tahunnya, menimbulkan masalah baru yang perlu perhatian
besar dalam mengatasinya. Seperti, masalah pokok sandang pangan papan. Penyempitan
lahan pertanian yang dijadikan pemukiman penduduk, kurangnya lapangan pekerjaan,
kejahatan yang berlangsung diman mana.

Namun dari beberapa permasalahan yang telah dipaparkan pemerintah dalam


nyatanya pertumbuhan dan perkembangan penduduk memiliki dampak yang setimpal.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi sebenarnya bisa memberikan dampak positif , di
antaranya dapat menjadi unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan
mengembangkan kegiatan ekonomi dengan ketersediaan tenaga kerja yang melimpah.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khusunya yang terjadi di Indonesia tidak hanya bisa
berdampak positif saja, tetapi juga akan menimbulkan dampak negatif di berbagai bidang
yang tentunya akan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dampak negatif dari
pertumbuhan penduduk yang tinggi ini akan timbul apabila pertumbuhan penduduk yang
terjadi tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
keberlangsungan hidup penduduk yang bersangkutan dalam rangka memperoleh kehidupan
dan penghidupan yang makmur dan sejahtera.

Dampak Positif Pertumbuhan penduduk

Secara umum, pertumbuhan penduduk membawa dampak positif dan negatif bagi manusia.
Beberapa dampak positifnya antara lain sebagai berikut.
1. Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan
yang terus meningkat.
2. Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang
jumlah dan jenis usaha lokal.

3. Meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak


kebutuhan manusia.
4. Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya.
Misalnya, agar produktivitas lahan pertaniannya meningkat, manusia mengembangkan
pupuk dan benih unggul untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat.

Dampak Negatif Pertumbuhan penduduk

Disamping dampak positif, pertumbuhan penduduk yang tinggi juga berpotensi


menimbulkan dampak negatif terutama jika tidak diimbangi dengankualitas penduduk dan
ketersediaan sarana prasarana hidup serta lapangan pekerjaan. Beberapa dampak tersebut
antara lain sebagai berikut.
1). Meningkatnya Angka Pengangguran
Angka pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan lapangan kerja
akan menimbulkan masalah pengangguran. Sebagian tenaga kerja tidak terserap oleh
lapangan kerja yang ada karena kecepatan pertumbuhan lapangan kerja baru kalah oleh
kecepatan pertumbuhan penduduknya.

2). Meningkatnya Angka Kriminal


Banyaknya tenaga kerja yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan sangat
rentan terhadap perilaku kejahatan atau kriminal. Desakan kebutuhan dapat memaksa
sebagian penduduk untuk melakukan tindak kejahatan.

3). Meningkatnya Angka Kemiskinan


Pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan
sumber daya, khususnya sumber daya alam. Jika penduduk bertambah, harus disediakan
lahan baru untuk memenuhi kebutuhan pangan/ makanan dan rumah untuk tinggal.
Diperlukan lowongan pekerjaan baru bagi
mereka untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tidak terpenuhi, akan muncul masalah
kemiskinan.

4). Berkurangnya Lahan untuk Pertanian dan Permukiman


Bertambahnya penduduk di suatu wilayah tentu membutuhkan lahan pertanian dan
permukiman baru. Setiap penduduk yang lahir memerlukan rumah untuk tinggal dan lahan
pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Makin banyak yang lahir, makin
banyak lahan pertanian dan permukiman baru yang harus disediakan. Pada gilirannya,
lahan pertanian yang ada akan berkurang karena dipakai untuk permukiman.

5). Makin Banyaknya Limbah dan Polusi


Kegiatan penduduk, baik kegiatan di rumah, kegiatan perdagangan, atau industri pasti
menghasilkan sampah atau limbah. Makin banyak penduduk, makin banyak limbah yang
dihasilkan. Pada gilirannya, sampah atau limbah akan berdampak buruk pula bagi manusia.

6). Ketersediaan Pangan Makin Berkurang


Permukiman, industri, perdagangan, dan aktivitas manusia lainnya terus berkembang yang
akhirnya mengubah fungsi lahan pertanian menjadi non- pertanian. Akibatnya, produksi
pertanian berkurang dan terus berkurang. Ini berarti ketersediaan pangan juga akan makin
berkurang dan terpaksa harus mendatangkannya dari daerah atau negara lainnya.

7). Kesehatan Masyarakat Makin Menurun


Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khususnya di daerah perkotaan, akan membuat harga
lahan makin mahal. Akibatnnya, sebagian penduduk tidak mampu membeli lahan dengan
luas yang cukup memadai untuk permukiman. Permukiman menjadi sangat padat sehingga
tidak sehat. Apalagi jika sanitasinya buruk, tentu keadaan itu akan menimbulkan berbagai
macam penyakit.

8). Berkembangnya Permukiman Tidak Layak Huni


pemukiman kumuh
Lahan yang makin terbatas akibat tingginya laju pertumbuhan penduduk, terutama di
daerah perkotaan, mendorong naiknya harga lahan sehingga sulit dijangkau oleh sebagian
penduduk. Akibatnya, sebagian penduduk terpaksa tinggal di daerah yang kurang layak
dengan membangun rumah seadanya. Biasanya, mereka membangun rumah di tepi sungai,
sepanjang rel kereta api, atau lahan kosong milik pemerintah yang belum di manfaatkan
Daerah tersebut dikenal sebagai daerah kumuh (slum area).

Persoalan mengenai pertumbuhan dan perkembangan penduduk tidak terlepas dari


dinamika penduduk. Dinamika penduduk itu sendiri merupakan perubahan keadaam
penduduk. Perubahan dinamikan penduduk karena adanya perkembangan jumlah
penduduk pada suatu negara atau wilayah tersebut.jumlah penduduk tersebut dapat
diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk.

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksi lingkungannya.


Contohnya manusia bernapas dengan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
dan menjaga kesehatan semuanya memerlukan lingkungan. Interaksi dengan alam
lingkungan memengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak
langsung.
Komponen lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan abiotik, biotik, sosial, dan
budaya. Lingkungan dengan bentuk abiotik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri
atas benda-benda tidak hidup, seperti tanah, batuan, udara, dan lain-lain. Lingkungan
dengan bentuk biotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti
manusia, tumbuhan, hewan, dengan jasad renik.
Pada awalnya, dinamika pada interaksi antara manusia sebagai makhluk hidup
dengan alam lingkungan lebih bersifat alami dengan mencakup komponen-komponen
inter-aksi seperti, abiotik (yang tidak dapat diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui).
Namun jumlah manusia dimana dengan kebutuhannya terus bertambah sehingga manusia
akan dengan terus-menerus mengambil sumber daya yang ada di alam sebagai bentuk
interaksi terhadap lingkungannya. Kenyataannya, tidak hanya jumlahnya yang bertambah,
tetapi dengan gaya hidupnya juga berubah. Makin maju kehidupan manusia makin banyak
kebutuhannya yang diambil dari lingkungan alam. Kebutuhan manusia tidak lagi hanya
sekadar terpenuhinya kebutuhan primer berupa sandang (pakaian), pangan (makanan), dan
papan (tempat tinggal), tetapi juga dengan kebutuhan manusia dalam bentuk sekunder
berupa kendaraan, pakaian bermerk, dan lain-lain.

Guna mengetahui jumlah penduduk tiap tahunnya, sebagai pengendali ledakan


penduduk serta seimbangnya dinamika penduduk pemerintah telah mengadakan sensus
penduduk dimana data dari sensus penduduk terpapar dalam tabel maupun grafik. Pada
nyatanya angka yang terpapar dalam grafik tidak memberikan kesadaran penduduk di
Indonesia sendiri untuk turut menyukseskan program pemerintah. Sensus penduduk
pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1961. Sesus ini berfungsi sebagai sumber
informasi mengenai persebaran penduduk, migrasi penduduk, karakteristik penduduk.

Dari diadakannya sensus penduduk ini lah pemerintah mengetahui jumlah


penduduk yang ada di Indonesis, sehingga pemerintah dapat membuat program yang
diharapkan mampu mengatasi pertumbuhan penduduk. Sebagai contoh usaha pemerintah
sebagai berikut:
1. Membuat Undang-Undang Hukum Perkawinan di Indonesia

Perkawinan dalam UU RI No. 1 Tahun 1974 di Indonesia masalah perkawinan


diatur dalam UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 , sesuai dengan Peraturan Menteri Agama
No.11 tahun 2007 tentang Pencatatan nikah Bab IV pasal 7 Apabila seorang calon
mempelai belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun, harus mendapat ijin tertulis
kedua orang tua. Ijin ini sipatnya wajib, karena usia itu dipandang masih memerlukan
bimbingan dan pengawasan orang tua/wali. Dalam format model N5 orang tua /wali harus
membubuhkan tanda tangan dan nama jelas, sehingga ijin dijadikan dasar oleh PPN/
penghulu bahwa kedua mempelai sudah mendapatkan ijin/restu orang tua mereka. Lain
halnya jika kedua calon pengantin sudah lebih dari 21 (dua puluhsatu) tahun, maka para
catin dapat melaksanakan pernikahan tanpa ada ijin dari orang tua/wali. Pemerintah telah
berusaha sebaik mungkin untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk. Hingga
berlakunya undang undang pernikahan tersebut diatas. Dari pernyataan diatas dapat
diketahui manfaat pemerintah mengeluarkan undang undang perkawinan sebagai berikut:
untuk menekan jumlah kelahiran akibat adanya pernikahan dini. Program berikutnya yang
rencana pemerintah yaitu Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah,
yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB
dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih
diteruskan oleh presiden2 penerusnya. Program ini adalah strategi penting bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan
menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan
pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan
populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.2 persen pada tahun 2015 sesuai data Bank Dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Detiknews. (2016). Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Setara dengan


Singapura. https://news.detik.com/berita/d-3030666/bkkbn-laju-
pertumbuhan-penduduk-indonesia-setara-jumlah-penduduk-singapura

Indonesia.Investments. (2017). Penduduk Indonesia. http://www.indonesia-


investments.com/id/budaya/penduduk/item67?
Kompas. (2013). Dinamika Kependudukan.
http://nasional.kompas.com/read/2013/03/26/03084215/Perhatikan.Dinami
ka.Kependudukan

Muqorobinagungnugroho. (2013). Dampak Positif dan Negatif Pertumbuhan


Penduduk.
https://muqorobinagungnugroho.wordpress.com/2013/10/31/dampak-
negatif-dan-positif-pertumbuhan-penduduk/

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-UndangNomor 1


Tahun 1974 tentang Perkawinan. http://hukum11.wordpress.com/2011/05/14/filsafat-
hukum/
Tempo.com. (2016). Tiap Tahun Penduduk Indonesia Bertambah 3 Juta Orang.
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/14/173736151/tiap-tahun-
penduduk-indonesia-bertambah-3-juta-orang

Zonasiswa.com. (2014). Pertumbuhan Penduduk.


http://www.zonasiswa.com/2014/10/pertumbuhan-penduduk.html

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Indikator

KI 3 KD 3.12 IPA Kelas VIII 1. Menjelaskan definisi pertumbuhan


penduduk
Mendeskripikan penyebab perkembangan 2. Menjelaskan definisi perkembangan
penduduk dan dampaknya bagi lingkungan penduduk
3. Mengidentifikasi masalah
perkembangan penduduk di
Indonesia
4. Menjelaskan dampak postif dan
negatif dari perkembangan penduduk
KI 3 KD 3.4 IPS Kelas VII 1. Menjelaskan pengertian dinamika
penduduk
Memahami dinamika interaksi manusia 2. Menghubungkan dinamika interaksi
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, manusia dengan lingkungan alam
dan ekonomi

KI 3 KD 3.11 Matematika Kelas VII 1. Menyajikan data dalam bentuk tabel


2. Mengubah data dari bentuk tabek ke
Memahami teknik penataan data dari dua bentuk grafik
variabel menggunakan tabel, grafik batang,
diagram lingkaran, dan grafik garis

KI 3 KD 3.3 PKn Kelas VIII 1. Menjelaskan hukum perkawinan di


Indonesia
Memahami tata urutan peraturan 2. Menjelaskan manfaat hukum
perundang-undangan dalam sistem hukum perkawinan di Indonesia
nasional di Indonesia

Soal

1. Jelaskan definisi pertumbuhan penduduk !


2. Jelaskan definisi perkembangan penduduk !
3. Jelaskan tentang masalah perkembangan penduduk di Indonesia ! Bagaimanakah
usaha pemerintah untuk mengatasin permasalahan tersebut?
4. Jelaskan dampok positif dan negatif dari perkembangan penduduk di Indonesia !
5. Jelaskan pengertian dinamika penduduk !
6. Bagaimanakah Keterkaitan dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam ?
7. Buatlah tabel mengenai data pertumbuhan penduduk berdasarkan artikel tersebut !
8. Sajikanlah tabel tersebut dalam bentuk grafik !
9. Bagaimanakah hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia ?
10. Jelaskan manfaat dari pemberlakuan hukum perkawinan di Indonesia !

Anda mungkin juga menyukai