Disusun Oleh :
Rahmat Hidayat 15504241026
Hilmy Afiq Saputra 15504241032
Fredi Nurmansyah 15504241034
Angga Wilu Utomo 15504241035
Supriyono 13509134032
V. Dasar Teori.
1. Pengertian
Transaxle adalah transmisi, kopling dan diferensial yang dijadikan satu,
penempatannya di depan dengan penggerak roda depan ( FF ). Transaxle biasanya
dipakai pada kendaraan yang empunyai konfigurasu dengan mesin posisi
melintang. Pada konstruksi ini poros propeller tidak diperlukan lagi, sehingga
tenaga dari mesin langsung diberikan ke transmisi > diferensial > drive shaft >
roda-roda penggerak.
Jenis kopling yang dipakai pada transaxle adalah kopling jenis diafragma
( diafragma spring ).
2. Tipe Transaxle:
a. Manual transaxle
Baik
2 Syncro cone 1
Bearing
3 poros gigi 1
Hilang
mundur
5 Hilang
Bearing
jarum pada
1
input shaft
2. Syncro cone
Sebagai dudukan sycronizer ring. Cara kerjanya adalah sebagai
tumpuan saat sycronizer ring berputar bebas. Kemungkinan kerusakan yang
terjadi adalah syncro cone kering bahkan berkarat sehingga dapat
menimbulkan sycronizer ring aus karena bahannya terbuat dari kuningan.
Solusinya adalah mengganti sycronizer ring dan memberi pelumas transmisi
untuk menjaga keausan komponen terhadap gaya gesek yang bekerja.
3. Bearing poros gigi mundur
Berfungsi sebagai bantalan poros gigi mundur, cara kerjanya adalah
untuk memperhalus putaran poros gigi mundur agar halus dan
ringan(mengurangi hambatan gesek. Fungsi lainnya adalah menjaga agar yang
poros gigi mundur tidak bergesekan langsung dengan rumah porosnya, jadi
jika terjadi keausan komponen yang diganti adalah bearingnya. Kemungkinan
kerusakan yang terjadi jika bearing ini hilang adalah putaran menjadi
kasar(kocak) dan poros gigi mundur cepat aus dan timbul suara.
4. Pin pengait
Komponen ini berfungsi untuk mengaitkan shift fork dan fork. Cara
kerjanya adalah menjaga pergerakan antara shift fork dan fork agar bergerak
secara bersamaan untuk menggeser hub sleeve saat memindah gigi
percepatan. Jika pin ini hilang maka shift fork dan fork tidak terkait akibatnya
fork dan hub sleeve tidak bergerak dan gigi tidak berpindah. Solusinya adalah
mengganti dengan pin yang baru.
5. Bearing jarum
Berfungsi sebagai bantalan poros yang berputar. Cara kerjanya adalah
untuk memperhalus putaran poros agar tidak bergesekan langsung dengan
transmision case. Perawatannya dengan cara memberikan pelumas agar tidak
cepat aus dan tidak timbul suara. Jika rusak maka poros akan cepat aus dan
timbul suara yang berisik. Solusinya adalah mengganti bearing tersebut.
6. Hub sleeve
Hub sleeve berfungsi untuk meneruskan pemindahan tenaga dari shift
fork menuju syncromesh. Cara kerjanya adalah ketika tuas perseneling
digerakkan oleh pengemudi, maka akan diteruskan ke shift fork, fork, dan hub
sleeve menggunakan gigi sleeve inner untuk menggeser clutch hub dan
sycronizer ring.
7. Drive gear (gigi percepatan)
Berfungsi sebagai pengatur momen dan putaran sesuai dengan posisi
atau urutannya. Cara kerjanya adalah meneruskan putaran dari input shaft
menuju driven gear(counter gear pada transmisi manual) dan diferensial.
Kerusakan yang terjadi adalah gigi aus karena pelumasan yang kurang dan
perpindahan gigi yang kasar pada putaran tinggi. Solusinya adalah melakukan
perawatan berkala dan mengganti oli transmisi. Jika sudah rusak harus
mengganti dengan yang baru agar putaran dan penerusan putaran menjadi
normal kembali.
shaft berputar 13,9 putaran output dari differential berputar 1 putaran dengan
putaran output berbalik arah dari input shaft.
VIII. Kesimpulan
1. Transaxle adalah transmisi, kopling dan diferensial yang dijadikan satu,
penempatannya di depan dengan penggerak roda depan ( FF ). Pada
konstruksi ini poros propeller tidak diperlukan lagi, sehingga tenaga dari
mesin langsung diberikan ke transmisi > diferensial > drive shaft > roda-roda
penggerak.
2. Transaxle manual adalah transmisi penggerak roda depan yang pemindahan
giginya masih manual atau pemindahan giginya dilakukan oleh pengemudi
dengan bantuan tuas. Pembongkaran dan pemasangan yang benar harus
diperhatikan agar kelengkapan komponen transaxle terjaga sehingga kerja tetp
pada kondisi normal.
3. Berdasarkan pemeriksaan dan data yang diperoleh, kondisi transaxle pada
kendaraan timor sudah tidak normal karena komponen penting yang ada di
dalamnya sudah hilang. Hal ini tentu saja sangat beresiko karena penerusan
tenaga dari mesin ke roda terganggu, suara berisik yang ditimbulkan juga
membuat tidak nyaman, seta dapat menganggu keselamatan dan
memperpendek usia transaxle bahkan usia kendaraan tersebut.