Disusun Oleh :
P1337420114004
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Jl.Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik,Semarang Indonesia
T.A 2015
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Gangguan Nutrisi Karena Peritonitis
di Ruang Cempaka II RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus
I. PENGKAJIAN
NIM : P1337420114004
Ruang : Cempaka II
A. BIODATA
1. Biodata Klien
Nama : Tn.S
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kandang Mas 01/13, Dawe, Kudus
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk : 23 November 2015
Diagnosa Medis : Peritonitis
Nomor RM : 721 304
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri di bagian perut.
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri pada seluruh bagian perut dengan skala 6,
terasa tegang, dan sebah kurang lebih sudah 3 hari. Sebelumnya klien
hanya dirawat dirumah. Tanggal 23 November 2015 jam 23.30 WIB
dibawa keluarga ke IGD RSUD dr. Loekmono Hadi. Tn. S di diagnosa
medis menderita Peritonitis. Lalu dilakukan pemeriksaan vital sign pada
Tn. S dan didapatkan hasil tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 82 x/menit,
suhu 37C dan pernapasan 25 x/menit. Kemudian klien diberi terapi infus
RL 20 tpm, injeksi ketorolac 1x30 mg, injeksi ranitidin 3x2ml, injeksi
metronidazol 3x500mg. Selanjutnya, Tn. S dipindah ke Ruang Cempaka
II.
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah mengalami
sakit parah seperti sekarang. Biasanya klien hanya mengalami sakit
seperti masuk angin, diare ringan dan akan sembuh dengan hanya
meminum obat yang dibeli di apotek. Sebelumnya klien juga tidak pernah
dirawat di rumah sakit dengan penyakit seperti yang sekarang sedang
dideritanya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Istri klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya yang
pernah mengalami penyakit serupa seperti yang dialami suaminya saat ini
dan juga keluarga klien tidak mempunyai riwayat penyakit menurun.
Antropometri:
- BB = 60 kg
- TB = 162 cm
- LILA = 25 cm
- IMT = BB/TB
= 60/(1,62)
= 22,86
Biochemical:
- Hb = 11,3 gr/dL
- Ht = 36,4 %
- Albumin = 2,5 gr/dL
Clinical Sign:
Dietary History
Selama sehat klien makan nasi dan sayur. Klien tidak memiliki
pantangan makanan dan tidak memiliki alergi terhadap makanan, dan
setiap hari klien selalu meminum teh manis
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan tidak ada keluhan baik BAB ataupun BAK.
Klien BAB 1x sehari dengan lancar dan konsistensi lembek, berwarna
kuning, dengan bau khas, dan tanpa disertai rasa sakit. Sedangkan
untuk BAK sebanyak 1300 ml perhari dengan warna normal (kuning
jernih) dan bau khas amoniak.
b. Saat sakit
Sejak mengalami sakit, klien menjadi sulit BAB yaitu 2-3 hari
sekali dengan konsistensi keras, wrna kehitaman, dan bau khas.
Sedangkan untuk BAK 900 ml perhari dengan warna keruh dan bau
khas amoniak.
2 Toiletting
3 Berpakaian
5 Berpindah
0 = Mandiri
1 = Di bantu sebagian
2 = Di bantu orang lain
3 = Di bantu orang dan peralatan
4 = Ketergantungan / tidak mampu
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a. Penampilan Umum : Lemah
b. Tingkat Kesadaran : Komposmentis, GCS = E4 V5 M6
2. Tanda-tanda vital
a. TD : 120/80 mmHg
b. RR : 24 x/menit teratur dan dalam
c. Nadi : 81 x/menit teratur
d. Suhu : 37 0C
e. SpO2 : 97 %
3. Kepala
a. Bentuk Kepala
Bentuk kepala mesocephale
b. Rambut dan Kulit Kepala
Cepak, lurus, berwarna hitam dengan sedikit uban, berketombe,
tidak terdapat benjolan.
c. Mata
Mata cowong, konjungtiva anemis, sklera ikterik, reflek terhadap
cahaya positif, kedua mata isokor, mampu melihat tanpa alat bantu
penglihatan.
d. Hidung
Simetris, tidak terdapat penumpukan secret, tidak ada polip, tidak
ada pernapasan cuping hidung dan tidak ada nyeri bila ditekan.
e. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat
pembesaran tonsil, lidah terdapat bercak putih, gigi utuh dan terdapat
terdapat karies, warna bibir hitam, gusi berwarna gelap.
f. Telinga
Simetris, tidak ada penumpukan serumen kering, tidak ada lesi,
tidak ada inflamasi, mastoid tidak nyeri.
g. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran tiroid, dan tidak ada distensi vena jugularis.
4. Dada
Bentuk dada simetris, yaitu penampang anteroposterior : lateral 2:1
Pergerakan dada saat ekspirasi dan inspirasi simetris.
a. Paru
Inspeksi : Simetris, klien tidak menggunakan otot bantu
pernafasan, bentuk datar, tidak terdapat retraksi
dinding dada kanan-kiri.
Palpasi : Tactile fremitus bergetar sama kuat di kanan dan
kiri.
Perkusi : Sonor pada apek intercosta 1 sampai basal
intercosta 6.
Auskultasi : Vesikuler pada apek intercosta 1 sampai basal
intercosta 6 dan tidak terdapat suara abnormal
seperti wheezing dan ronchi.
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak pada intercosta ke 5
midclavikula sinistra
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS 5 pada midclavicula
sinistra
Perkusi : Redup pada intercosta 2 sampai intercosta 5
Auskultasi : BJ I dan II reguler, tidak ada bunyi jantung
tambahan seperti murmur dan gallop.
5. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, terdapat bekas luka post operasi dengan
17 jahitan sepanjang 20 cm, luka post operasi kering tidak
ada tanda-tanda infeksi seperti tumor, rubor, dolor, kalor,
dan fungsio laisa, warna kulit sama dengan warna kulit
lainnya.
Auskultasi : Bising usus 33x/menit
Palpasi : Tidak ada pembesaran hati, ada nyeri tekan pada kuadran
ke 4 defense muscular (+), nyeri tekan seluruh lapang
abdomen (+), nyeri lepas seluruh lapang abdomen (+),
Point of maximal tenderness ditemukan pada regio
abdomen kuadran kanan bawah (Macburneys Point), hepar
tidak teraba, limpa tidak teraba.
Perkusi : Nyeri saat perkusi (+) di seluruh lapang abdomen, timpani
pada keempat kuadran
6. Ekstremitas
Kanan atas : 4
Kiri atas :4
Kanan bawah : 4
Kiri bawah : 4
Pada ekstremitas kiri atas terpasang infus RL 20 tpm, terdapat
oedema di ekstremitas bawah kanan dan kiri, tidak ada sianosis
7. Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit teraba kencang dibagian abdomen.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Laboratorium tanggal 01 Desember 2015
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KETERANGAN
RUJUKAN
Hematologi
Golongan darah o/+
Hema Rutin 5 Diff
Hemoglobin L 11.3 g/dL 14.0 18.0
Eritrosit 5.21 jt/ul 4.5 5.9
Hematokrit L 36.4 % 40 - 52
Trombosit 325 10^3/ul 150 - 400
Leukosit 11.2 10^3/ul 4.0 12.0
Netrofil H 81.0 % 50 - 70
Limfosit L 7.0 % 25 - 40
Monosit H 10.6 % 2-8
Eosinofil L 0.2 % 2-4
Basofil 0.6 % 0-1
MCH L 21.7 Pg 27.0 31.0
MCHC L 31.0 g/dL 33.0 37.0
MCV L 69.9 fL 79.0 99.0
RDW H 25.2 % 10.0 15.0
MPV 10.3 fL 6.5 11.0
PDW 13.3 fL 10.0 18.0
Waktu pendarahan 200 1-5
Waktu pembekuan 600 2-6
Kimia Klinik
Albumin L 2.5 g/dL 3.5 5.2
Elektrolit
Kalsium L 1.68 Mmol/L 2.02 2.60
Kalium 4.8 Mmol/L 3.6 5.5
Nutrium 141 Mmol/L 135-155
Klorida 101 Mmol/L 75 - 108
Magnesium 0.9 Mmol/L 0.8 1.0
Imunologi
HbsAg Positif Negatif
HIV Non-reaktif Non-reaktif
b. Program Terapi
Hari/
Program terapi Dosis
tanggal
Senin, -ketorolac -3x30 mg
-ranitidin -3x25 mg
14.12.15 -oxtercid -2x750 mg
-furosemide -1x10 mg
Selasa, -ranitidin -3x25 mg
15.12.15 -ketorolac -3x30 mg
-oxtercid -2x750 mg
-ranitidin -3x 25 mg
Rabu, -ketorolac -3x30 mg
16.12.15 -lasix -2x10 mg
-oxtercid -2x750 mg
DO :
-Klien dan
keluarga tidak
paham tentang
penyakit,
kondisi, dan
pengobatan
Tanggal/ Diagnosa
No Tujuan Intervensi Ttd
Jam Keperawatan
1. 16.12.2015/ Defisiensi Setelah dilakukan - Kaji tingkat
09.30 WIB pengetahuan tindakan keperawatan pengetahuan
berhubungan selama 1x24 jam pasien dan
dengan kurangnya diharapkan defisiensi keluarga
informasi tentang pengetahuan klien tentang
penyakit dan teratasi dengan penyakit
penatalaksanaan kriteria hasil: peritonitis
pengobatan -Klien dan keluarga - Gambarkan
paham tentang tanda dan gejala
penyakit, kondisi, dan yang biasa
pengobatan muncul pada
-Klien dan keluarga penyakit,
mampu menjelaskan dengan cara
kembali apa yang yang tepat
dijelaskan - Kaji tingkat
perawat/tim kesehatan pengetahuan
lainnya pasien dan
-Klien dan keluarga keluarga
mampu menjelaskan tentang nutrisi
dan menerapkan yang baik pasca
pemberian nutrisi operasi
yang baik pasca - Kaji tingkat
operasi pengetahuan
keluarga klien
tentang tujuan
pembenian diit
pasca bedah
2. 16.12.2015/ Setelah dilakukan - Pertahankan
Resiko infeksi
09.30 WIB tindakan keperawatan teknik aseptif
berhubungan
selama 1x24 jam - Cuci tangan
dengan tidak
pasien tidak setiap sebelum
adekuatnya
mengalami infeksi dan sesudah
pertahanan primer
dengan KH: tindakan
- Klien bebas keperawatan
dari tanda dan - Kolaborasi
gejala infeksi terapi obat
- Menunjukkan
antiinflamasi
kemampuan
- Monitor tanda
untuk
dan gejala
mencegah
sistemik dan
timbulnya
lokal
infeksi
- Menunjukkan
perilaku hidup
sehat
No. Hari,
Tindakan Respon Ttd
Diagnosa tanggal
1 16.12.2015 1. Memberi tahu 1. Klien dan keluarga
/10.00 WIB pengertian penyakit dapat menjelaskan
peritonitis dengan bahwa peritonitis
media leaflet adalah infeksi pada
selaput rongga perut
10.05 WIB
3. Kolaborasikan
injeksi ketorolac 3. Klien
V. CATATAN PERKEMBANGAN
No. Hari,
Evaluasi Ttd
Diagnosa tanggal
1 16.12.2015/ S: Klien mengatakan tahu dan mengerti nutrisi yang
10.20 WIB baik pasca operasi
O: -Klien dan keluarga paham tentang penyakit,
kondisi, dan pengobatan
-Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
--Klien dan keluarga mampu menjelaskan dan
menerapkan pemberian nutrisi yang baik pasca
operasi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
16.12.2015/ S: Klien mengatakan lukanya sudah membaik
10.20 WIB O: -Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
-Klien menunjukkan kemampuan untuk mencegah
2 timbulnya infeksi
-Klien belum menunjukkan perilaku hidup sehat
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi nomor 1,2, dan 4
VI. PEMBAHASAN
Dari rencana tindakan yang telah diimplementasikan, terlihat
bahwa telah banyak mengatasi masalah klien. Untuk itu lanjutkan
intervensi yang dapat mengatasi masalah Tn. S hingga selesai terutama
pada diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan primer.
VII. KESIMPULAN
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, I, S dan Suddarnth, Drs (2002) Buku Ajaran Keperawatan
Medical Bedah Vol2 .Jakarta: EGC.
Carpenito,Lynda Juall,2000,Buku Saku Diagnosa Keperawatan,Edisi
8,EGC, Jakarta
Doengoes, M.E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, EGC,
Jakarta.
Harsoni ,2000,Kapita Selekta Neurologi ,Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika
Nanda NIC NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. USA: Mediaction
Publishing.
Perry Potter. 1997. Fundamental Of Nursing : konsep, proses, dan praktek.
Jakarta. ECG.
Uliyah Musrifatul, A. Aziz Alimul Hidayat. 2002. Buku Saku Praktikun
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. ECG