Anda di halaman 1dari 2

Selain puasa itu sendiri yang mempunyai nilai yang tinggi, kita juga bisa mengambil

hikmah (nilai, pelajaran, atau faedah) dari menjalankan ibadah puasa. Adapun hikmah
dalam menjalankan ibadah puasa, terutama puasa Romadhon, ada empat, yakni:
1. Menjaga kesehatan jiwa dan raga.
Kesahatan merupakan salah satu nikmat Alloh yang tidak ternilai harganya. Jika kita
memiliki jiwa dan raga yang sehat, tentunya kita dapat melakukan berbagai macam aktivitas
dengan lancar. Bisa dibayangkan jika nikmat sehat diambil oleh Allah SWT, kita menjadi
terbatas dalam melakukan hal kita inginkan. Contoh kecil saja, jika kita sakit kepala tentunya
kita menjadi tidak konsentrasi dalam melakukan kegiatan dan tugas-tugas yang seharusnya
bisa diselesaikan dengan baik menjadi kurang memuaskan hasilnya. Itu baru sakit kepala.
Bagaimana jika (na'udzubillah) Allah member kita penyakit yang berat? Oleh karenanya,
sudah menjadi kewajiban kita sebagai hamba Allah untuk selalu bersyukur atas segala
nikmat-Nya.

Para jamaah nampak khusyuk mendengarkan ceramah


Kembali lagi ke masalah puasa, dengan puasa tentunya kita akan mengistirahatkan system
pencernaan tubuh kita dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dengan begitu,
setidaknya selama puasa, kita telah mengistirahatkan tubuh kita dari gempuran racun-racun
yang terbawa melalui makanan yang kita makan. Puasa memang bisa menghindarkan kita
dari penyakit-penyakit yang datang melalui pola makan berlebih.

Selain menyehatkan raga, puasa juga menyehatkan jiwa. Ketika berpuasa, kita dituntut
untuk dapat menahan diri dari godaan hawa nafsu. Selain godaan makan dan minum, puasa
juga melatih kita untuk mengatur emosi kita. Ketika berpuasa kita dituntut untuk menahan
amarah dan memperbanyak mengingat Allah. Dengan memperbanyak mengingat Sang
Pencipta tentunya hati menjadi lebih tenang dan jiwa menjadi lebih tenteram. Hal ini tentu
dapat mengobarkan semangat positif dalam menjalani hidup.

2. Muncul rasa social yang tinggi


Puasa melatih kita untuk terbiasa dengan rasa haus dan lapar. Banyak di antara saudara-
saudara kita yang mungkin kurang beruntung yang mungkin hanya makan sekali satu hari
sekali dengan makanan ala kadarnya. Dengan puasa kita menjadi tahu bahwa lapar itu tidak
enak, dahaga itu juga tidak enak. Kita diharapkan menjadi lebih peka terhadap keadaan di
sekitar kita. Kita tidak boleh menutup mata bahwa ada di antara saudara-saudara kita yang
kurang mampu, yang mungkin buat makan saja sudah susah. Kita sudah seharusnya punya
rasa social yang tinggi dan membantu mereka yang kekurangan.

3. Melatih kedisiplinan, kejujuran, dan amanah


Melalui puasa kita dilatih untuk berdisplin terhadap waktu. Kita juga dilatih untuk berkata
perkataan-perkataan yang baik, termasuk dilarang berbohong dan ghibah (gossip). Berkata
yang baik seharusnya tidak hanya ketika puasa, tetapi dengan puasa kita dipaksa untuk
berkata baik karena jika tidak kita tidak akan mendapat apa-apa kecuali lapar dan dahaga.
Puasa kita pun menjadi sia-sia. Selain itu, dengan puasa kita juga dilatih untuk menjadi
orang yang amanah.

4. Menjadi manusia yang bertanggung jawab dan penuh pengabdian kepada Allah SWT
Puasa merupakan ibadah yang unik. Karena tidak seperti ibadah-ibadah lain yang bisa
diketahui orang lain, puasa hanya urusan manusia dengan Tuhannya. Misalnya ketika
mengambil air wudhu sekalian minum kan tidak ada yang tahu. Atau ketika tidak ada orang
di rumah diam-diam makan dan minum kemudian melanjutkan puasa juga hanya Allah yang
tahu. Allah Maha Tahu segalanya dan melalui puasa kita dilatih untuk menjadi manusia
bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan. Mungkin orang lain tidak ada yang tahu,
tetapi ingatlah bahwa Allah pasti tahu apapun yang kita lakukan.

Puasa juga melatih kita untuk menjadi hamba yang penuh pengabdian kepada Allah SWT.
Dengan berpuasa iman kita diuji. Kita diuji sejauh mana kita mengabdi kepada-Nya dan
seberapa kuat iman kita. Jika iman kita lemah tentu saja akan mudah bagi kita untuk
tergoda melakukan hal-hal yang dilarang-Nya. Tentu saja bagi mereka yang berhasil
melewati ujian dari Allah akan bertemu kemenangan yang sesungguhnya dan akan diberi
derajat yang tinggi di sisi-Nya.

Ditutup dengan doa, ceramah pagi ini pun selesai. Alhamdulillahi robbil aalamiin.
Semoga kita semua diberi hidayah dan pertolongan untuk dapat melakukan kebaikan.
Semoga ilmu yang didapat pada pagi hari ini dapat bermanfaat. Amiiin.

Seperti biasa, setelah selesai kuliah shubuh saatnya sesi tanda tangan dan
pengecapan oleh panitian kuliah shubuh Romadhon 1434H. Setelah itu seluruh peserta
meninggalkan serambi masjid dengan tertib.
Posted by Muhamad Zakiyudin Ikhtar at 22.05

Anda mungkin juga menyukai