Anda di halaman 1dari 2

Dalam surat Al-Waqiah ayat 68 dan 69 Allah Subhanahu wa Taala berfirman, Maka

terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya
atau Kamikah yang menurunkannya?

Dalam ayat lain disebutkan, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap dan Dialahyang menurunkan air dari langit . (Al-Baqarah [2]:22)

Dalam ayat tersebut tegas dikatakan bahwa air yang kita minum adalah air yang diturunkan dari
langit.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa air tawar yang kita minum berasal dari hujan. Air tersebut
turun melalui siklus peredarannya sehingga tersedia air tawar di hulu pegunungan. Awalnya ia
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, dan salju,
hujan gerimis atau kabut.

Hasil deteksi radar cuaca menunjukkan bahwa pembentukan hujan berlangsung dalam tiga
tahap, yaitu: bahan baku hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk, hingga curahan hujan
terlihat.

Tahap-tahap ini dijelaskan dalam al-Quran yang memberikan informasi yang tepat mengenai
pembentukan hujan. Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan
dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu
turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira (Ar-
Rum [30]:48)

Al-Quran tidak langsung mengatakan air yang kita minum berasal dari sungai, sumur, atau
danau. Tapi ia diturunkan berupa air hujan. Dan dari hujan inilah terbentuk sumber-sumber air
yang akan mengaliri sungai-sungai, mengisi sumur-sumur, dan memenuhi danau. Tanpa air
hujan, siklus air di planet bumi ini tidak akan berjalan. Secara ilmiah siklus ini dinamakan siklus
hidrologi.

Sedang mengenai air laut, Allah berfirman dalam surat Al-Waqiah ayat 70, yang artinya: Kalau
Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?

Allah memilih kata asin dalam ayat tersebut karena masih berhubungan dengan siklus air. Ilmu
pengetahuan membuktikan bahwa air sungai membawa bermacam-macam mineral ke laut,
salah satunya adalah sodium klorida (garam). Ketika air laut menguap, hanya airnya (H2O) saja
yang menguap sedang garam tetap tertinggal. Melalui proses siklus yang berulang selama
jutaan tahun, maka air laut menjadi asin seperti sekarang. Di seluruh pelosok dunia, sungai
mengirim sekitar 40 milyar ton garam ke laut setiap tahunnya.
Bukti ilmiah tersebut membuktikan bahwa ayat-ayat yang disampaikan Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam (SAW) yang hidup di jazirah Arab yang kering kerontang adalah benar-benar
firman Allah. Di tengah kondisi geografis yang didominasi oleh padang pasir yang sangat jarang
disiram air hujan, beliau bisa memberikan penjelasan sangat ilmiah tentang siklus air. Padahal
orang di sekitarnya hanya mengenal air minum yang mereka konsumsi berasal dari sumur atau
sungai Nil yang menjadi sumber air utama bangsa Arab waktu itu.

Semoga bukti ini semakin meyakinkan kita bahwa ajaran Rasulullah SAW adalah ajaran yang
datang dari Pencipta Alam ini. Amin. *Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah JANUARI 2012

http://majalah.hidayatullah.com/2012/05/siklus-air-menurut-al-qur
%E2%80%99an/

Anda mungkin juga menyukai