PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan
Keluarga Ny. A Dengan Gastritis Di Perumahan Bukit Permai Blok L No. 201
Tahun 2017 prinsip pembahasan ini adalah memfokuskan keluarga sebagai klien.
dalam usaha memperbaiki status kesehatan keluarga atau pasien serta manambah
pengkajian keluarga mencakup, antara lain data umum meliputi kepala keluarga,
Dari data umum yang penulis kumpulkan adalah Ny. A sebagai kepala
No. 201. Pekerjaan Ny. A adalah sebagai karyawan swasta dan pendidikan
terakhir Ny. A adalah SMA. Keluarga Ny. A beranggotakan Ny. A dan 3 orang
anaknya yaitu An. R, An. F dan An. H. Suaminya sudah meninggal 8 tahun yang
lalu karena kecelakaan. Tipe keluarga Ny. A adalah keluarga single parent. Hal ini
63
didukung oleh teori menurut Friedmen (1998) dalam Harmoko (2012), keluarga
yang terdiri dari satu orang tua dan anak (kandung atau angkat) dengan kondisi
mengatakan pendapatan seluruh keluarga kurang lebih Rp. 1.500.000 per bulan
dan pengeluaran hanya cukup untuk keperluan sekolah, bayar listrik dan makan.
mengatakan mempunyai tiga orang anak yaitu An. R yang berumr 17 tahun, An. F
secara urut antara lain adalah memberikan kebebasan yang seimbang dan
bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai
Menurut Harmoko (2012), pada riwayat kesehatan keluarga inti hal yang
64
anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit, upaya dan
kebutuhan kesehatan. Dalam pengkajian yang penulis dapatkan pada keluarga, Ny.
mengatakan suka makan tidak teratur, pola makan tidak pasti. Ny. A mengatakan
bahwa kondisi seperti ini sangat mengganggu aktivitasnya sebagai ibu rumah
tangga dan sebagai kepala keluarga karena jika kambuh Ny. A tidak dapat bekerja
dengan nyaman. Ny. A mengatakan memiliki penyakit maag. Saat dikaji tentang
riwayat keluarga sebelumnya Ny. A menjawab, bahwa dalam keluarga Ny. A dan
keluarga suaminya yang sudah meninggal tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan seperti hipertensi, asma dan diabetes mellitus. Sesuai dengan teori hal
yang perlu dikaji riwayat generasi diatas orang tentang riwayat penyakit
Menurut Harmoko (2012), hal-hal yang perlu di kaji sejauh mana keluarga
kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan. Hal yang dikaji adalah
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan faktor yang mempengaruhi
serta persepsi keluarga terhadap masalah terutama yang dialami oleh salah satu
tahu apa itu gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis dan faktor
pencetus gastritis. Ny. A mengatakan sering mengalami nyeri di ulu hati, nyeri
65
seperti ditusuk-tusuk, makan tidak teratur, pola makan tidak pasti. Keluarga Ny. A
yang sakit dibawa ke Puskesmas, Rumah sakit atau praktek dokter, bidan atau
perawat terdekat, sesuai dengan teori menurut Harmoko (2012), hal yang dikaji
antara lain kemampuan keluarga dalam memahami sifat dan luasnya masalah,
masalah dirasakan keluarga atau tidak, keluarga merasa pasrah terhadap masalah
yang dialami, keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah kesehatan yang
keluhan sering mengalami nyeri perut atau kambuhnya penyakit maag Ny. A.
individu ini akan makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makan makanan yang
66
dari pengkajian pada Ny. A dengan gastritis dikarenakan makan tidak teratur yang
dapat menyebabkan nyeri akut. Nyeri akan dirasakan terutama pada saat lambung
kosong (secara siklus selama kurang lebih 3 jam asam lambung akan mengalami
alkohaol yang berlebihan, terapi radiasi, kondisi stress dan infeksi bakteri seperti
helicobater pilory, salmonella. Tanda dan gejala pada penyakit gastritis antara lain
anoreksia, mual dan muntah, perdarahan saluran cerna dan nyeri ulu hati.
Sehingga sesuai dengan teori Ardiansyah (2012), nyeri ulu hati yang dirasakan
mengenai individu, keluarga atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses
pengumpulan data dan analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk
melaksanakannya.
maag, Ny. A mengatakan bahwa dia mengetahui memiliki penyakit maag dari
beristirahat saja jika maagnya kambuh. Ny. A juga tidak bisa bekerja jika
67
Dari hasil pengkajian ini maka penulis mengangkat masalah ketidak efektifan
pemeliharaan kesehatan.
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta faktor pencetus dari gastritis, Ny. A
menjawab tidak mengetahui tentang penyakit tersebut dan ingin dijelaskan. Dari
dapat ditentukan dari sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah
kesehatan, meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan faktor yang
dialami anggota keluarga (Harmoko, 2012). Dari problem dan etiologi di atas
Pada Ny. A gejala yang dirasakan adalah sering merasakan nyeri di ulu
hatinyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri karena makan tidak teratur dan pola makan
tidak pasti. Dari hasil pengkajian maka penulis menuliskan problem resiko
Ny. A mengatakan memang selama ini pola makannya tidak teratur dan
keluarga. Ny. A yang bekerja dari pagi sampai sore, Ny. A sangat jarang sarapan
pagi karena harus berangkat kerja pagi-pagi sekali. Dari hasil pengkajian ini maka
68
penulis merumuskan etiologi kebiasaan pola makan keluarga Ny. A yang tidak
teratur. Hal ini sesuai dengan (Sukarmin 2012).Nyeri akan dirasakan terutama
pada saat lambung kosong (secara siklus selama kurang lebih 3 jam asam
kesehatan dan masalah atau diagnosis keperawatan yang ditetapkan (Zaidin 2010).
Ny. A dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis, maka penulis
kriteria keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan gastritis
meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetusnya. Dan
juga keluarga mampu menjelaskan cara merawat angggota keluarga yang sakit.
69
keluarga tentang gastritis dengan meningkatkan pengetahuan diharapkan keluarga
ketiga yaitu berikan penkes tantang gastritis ini dimaksudkan sebagai upaya
dengan kondisi keluarga saat ini keluarga dapat memilih perawatan gastritis yang
tepat dan mudah dilakukan. Intervensi kelima yaitu berikan dukungan dan
keluarga mempunyai motivasi untuk bisa merawat anggota keluarga yang sakit.
yang berulang berhubungan dengan pola makan keluarga yang tidak teratur,
yang berulang tidak terjadi dengan kriteria hasil keluarga merubah pola makan
menjadi teratur ditandai dengan pengetahuan keluarga tentang pola makan yang
waktu makan, keluarga mampu menyebutkan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk penderita gastritis dan keluarga menyatakan akan merubah pola
mengtaui sejauh mana pengetahuan keluarga tentang pola makan yang sehat agar
dapat dilanjutkan intervensi kedua yaitu berikan penkes tentang diet (pola makan)
70
untuk penderita gastritis. Intervensi ketiga yaitu diskusikan dengan keluarga
bagaimana mengatur pola makan dimaksudkan agar keluarga bisa mengatur waktu
adalaha ajak dan anjurkan keluarga untuk merubah pola makannya yang
dimaksudkan agar keluarga mau merubah pola makannya yang nantinya resiko
4.1.4. Implementasi
dilaksanakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, materi atau topik yang
keluarga Ny. A sesuai dengan perencanaan keperawatan yang telah penulis buat.
dengan baik dan apakah tindakan berhasil dengan baik (Zaidin 2010).
Pada tahap ini ada dua evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat, yaitu
evaluasi formatif yang bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara bertahap
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan sesuai kontrak pelaksanaan dan evaluasi
71
sumatif yang bertujuan menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian diagnosis
pukul 19.00 WIB dengan prioritas diagnosa utama tentang gastritis didapatkan
yang sakit maag dan keluarga mengatakan akan melakukan cara-cara yang sudah
dijelaskan jika memang sakit terjadi. Data obyektif keluarga mampu menjawab
Selain itu didapatkan juga data subyektif dari keluarga yaitu keluarga
mengatakan sudah mengerti tentang pola makan yang sehat untuk penderita
mahasiswa tentang pola makan yang sehat. Sehingga dapat dianalisa bahwa
72
dengan pola makan keluarga yang tidak teratur sudah teratasi dan intervensi
73