Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan pengukuran

Tujuan peneliti melakukan percobaan pengukuran adalah untuk mengetahui

suhu pada pusat matahari yang diukur dari permukaan bumi.

1.2 Dasar Teori

Matahari merupakan bagian dalam sistem tata surya yang memiliki peranan

penting. Matahari sebagai sumber kehidupan mahluk hidup di bumi. Matahari

memiliki beragam manfaat seperti membantu fotosintesis, membantu

penerangan, membantu mengeringkan pakaian, membantu pertumbuhan daun

dan buah serta penghasil enegi listrik. Matahari memiliki ciri khas yang lain

yaitu pada strukturnya. Struktur matahari terdiri dari inti, zona radiaktif, zona

konvektif, fotosfer, kromosfer, korona, bintik matahari, granula dan

prominensa. Lapisan yang memancarkan energi, sinar tampak dan radiasi yang
ditumbulkan berasal dari bagian fotosfer pada sub unit matahari. Untuk

mengukur suhu matahari sendiri ada 3 cara yang bisa dilakukan. Pertama

dengan menganalisis spektrum cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Setiap

benda panas memancarkan cahaya yang tergantung suhunya. Benda yang

memancarkan cahaya merah menurut ahli memiliki suhu lebih dingin dengan

benda yang memancarkan cahaya kuning. Kedua dengan menganalisis atom-

atom yang ada di permukaan matahari dengan memakai spektrograf. Dari

analisis ini dapat terkuak data-data perubahan energi atom-atom yang dapat

menunjukan berapa suhu di permukaan Matahari. Ketiga dengan mengukur

radiasi panas Matahari di Bumi. Besarnya radiasi di Bumi ditambah dengan

1
data jarak Matahari - Bumi, dapat memberi petunjuk pada kita berapa suhu di

permukaan Matahari. Pada percobaan ini peneliti menggunakan cara yang

pertama yaitu dengan mengetahui spektrum cahaya pada bumi dan

menghubungkan panjang gelombang yang didapat dengan menggunakan

hukum wien. Hukum wien menyatakan bahwa semakin tinggi suatu suhu

benda hitam, semakin pendek panjang gelombang tempat pancaran maksimum

itu terjadi. Hukum Wien dapat digunakan untuk menjelaskan gejala semakin tinggi

suhu suatu bintang, makin biru warnanya dan makin rendah suhunya makin merah

warnanya. Rumus hukum wien adalah

Lewat persamaan ini peneliti berusaha mendapatkan besar suhu pada permukaan

matahari.

1.3 Metode Pengukuran

Dalam proses pengukuran ini peneliti menggunakan metode pengukuran jarak

jauh. Dalam metode ini peneliti menggunakan kertas dan lup yang di arahkan

menuju pancaran sinar matahari dan menghitung panjang gelombang yang

dihasilkan dari warna pada kertas yang dihasilakan saat kertas tepat akan
terbakar.

1.4 Alat Percobaan Pengukuran .

Alat pengukuran yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari:

1. Kalkulator scientific

2. Daftar panjang gelombang cahaya tampak

2
3. Kertas putih

4. Daun kering

5. tisu

6. Lup (kaca pembesar)

7. Alat tulis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hasil Percobaan

Percobaan Warna hasilPanjang gelombang () Suhu matahari (K)

percobaan

I) Kertas HVS Merah 6,2 x 10-7 m 4674,19355

3
II) Daun keringBiru 4,5 x 10-7 m 6440

III) Tisu Merah 6,2 x 10-7 m 4674,19355

2.2 Analisa Data

Pada Percobaan pertama digunakan kertas HVS sebagai bahan dan diperoleh

hasil terdapat warna merah ketika kertas tepat akan terbakar, namun kertas

tidak dapat terbakar secara sempurna karena cuaca dan tempat yang kurang

mendukung. Dari warna tersebut diketahui panjang gelombang yang dihasilkan

sebesar 6,2 x 10-7 m dan dengan hukum wien peneliti memperoleh persaman

bahwa suhu di permukaan matahari 4674,19355 K. Pada percobaan kedua

Peneliti menggunakan daun kering sebagai media percobaan didapat data

bahwa panjang gelombang yang di hasilkan dari daun kering sebesar 4,5 x 10 -7

m karena warna yang dihasilkan berwarna biru, sehingga dengan persamaan

wien peneliti memperoleh suhu permukaan matahari sebesar 6440 K. Pada

percobaan terakhir, yaitu percobaan ketiga peniliti menggunakan media tisu,

dengan pertimbangan bahwa tisu lebih tipis daripada kertas HVS dan warna

putih bersih mempermudah peniliti dalam mengamati warna spektrum cahaya

yang muncul. Pada percobaan ketiga yang menggunakan tisu diperoleh warna

merah yang panjang gelombangnya 6,2 x 10-7 m. Percobaan dengan

menggunakan tisu ini menghasilakan data yang hampir sama dengan percobaan

pertama yang menggunakan kertas HVS, bahkan di dapat hasil suhu

permukaan matahari yang sama yaitu 4674,19355 K. Yang membedakan

percobaan satu dan tiga adalah di percobaan ketiga muncul asap, sedangkan di

percobaan pertama tidak.

4
BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan peneliti mendapat bahwa prakiraan suhu

pada permukaan matahari berkisar antara 4500 K sampai 6500 K. hasil


percobaan yang didapat sesua dengan pernyataan pada hukum Wien yang

berbunyi: Semakin tinggi suatu suhu benda hitam, semakin pendek panjang

gelombang tempat pancaran maksimum itu terjadi.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Deni Ardian, 2014 electrical engineering

world,http://dannyelektro.blogspot.co.id

2. Faisal, 2014 pengertian dan penjelasan tentang matahari,

https://sainsmini.blogspot.co.id

3. Andri, 2010 manfaat sumber energi matahari, http://benergi.com/

4. Yohanes surya, 2010 bagaimana mengukur suhu matahari,

http://www.yohanessurya.com/
5. Fisika study center, 2016 hukum pergeseran wien, http://fisikastudycenter.com/

Anda mungkin juga menyukai