Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI TEKNIS

Jenis Pekerjaan
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Fisik Penataan Landscape dan Pembangunan
Pagar Gedung Dekranasda

2. Pemborong harus melaksanakan pula sarana-sarana penunjang seperti:


a. Segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam dokumen pelaksanaan dan
gambar rencana
b. Saluran air huajn dan air kotoran.
c. Segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam dokumen pelaksanaan dan
gambar rencana.

3. Untuk kelancaran pelaksanaan,pemborong harus menyediakan :


a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Alat-alat Bantu seperti mesin pengadukan beton,pompa air, alat alat
pengangkut,dan peralatan lain yang diperlukan dalam pelaksanakan.
c. Bahan bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang
akan dilaksanakan tepat pada waktunya.

PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN

1. Air (Bagian A Sk SNI S 04-1989-F.41)


a. Air yang dipergunakan tidak boleh mengandungminyak asam alkali.garam-
garam,bahan organic atau lainnya yang dapat merusak beton.
b. Air yang dipergunakan untuk adukan beton konstruksi harus sesuai dengan SNI
1971-1990-F.

2. Tanah Timbun/Tanah hitam Tanah hitam yang dipergunakan untuk pekerjaan timbunan
bersih dari tanah humus, maupun akar-akar kayu, serta rumput bebas sampah dan
bebas dari bahan-bahan organik.

3. Pasir/Agregat Halus(bagian A,SKNI S-04-1989-f 6.1)


a. Pasir yang dipergunakan dapat berupa pasir alam hasil disintegrasi alami
bantuan atau dapat berupa hasilpemecahan batu dari alat mekanis.
b. Agregat harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan harus Butiran butiran
agregat halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hanculoleh pengaruh-
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
c. Agregat halus boleh mengandung Lumpur lebih dari 5%(ditentukanterhadap
berat kering).Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0,063mm Apabila kadar Lumpur melampuai 5%, maka
agregat halus harus dicuci.
d. Pasir laut tidak boleh dipakaisebagi agregat halus untuk semu mutu beton
kecualii dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan
yang diakui.

4. Kerikir/Agregat Kasar (BagianA,SKSNI S-04-1989-F)


a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikir sebagai
hasildisintegrasialami dari batuhan-batuhan berupa batuan pecah yang
diperoleh dari pecahan batu.Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat
kasar adalah agregat besar butiranlebih dari 5 mm.
b. Agregat kasar hareus terdiri dari dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.
Agregat yang mengandung butiran-butiran pipihhanya dapat dipakai apabila
yang mengandung butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20% dari berat
agregat salurannya.
c. Agregat kasar tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1%(ditentukan
terhadap berat kering).Yang diartikan dengan Lumpur bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0,063mm.Apabila kadar melampaui dari 1% maka
agregat kasar harus dicuci.
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak
beton,seperti zat-zat yang teaktif alkali.
e. Besar bitiran agregat maksimum,tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak
terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat
atau tiga perempat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau
berkas-berkas tulangan Penyimpangan dari pembatasan ini diizinkan,apabila
menurut penilaian pengawasan ahli cara-cara pengecoran beton adalah
sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadinyasarangsarang kerikir.

5. Semen (Bagian A SKNI S-04-1989-F)


a. Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi,berat dan
volumenya tidak kurang dari ketentuan yang tercamtum pada
kantongnya.Pada semen tidak terjadi pembantuan atau bongkabongkah
kecil.
b. Semen untuk konstruksi beton bertulang, dipakai jenis-jenis semen yang
memenuhi ketentuan-ketentuhan dan syarat-syrat yang ditentukan dengan
ukurn isi atau berat.
c. Ukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan dari 2.5%

6. Baja Tualangan (SII 0136-1984)


a. baja tulangan untuk penulangan betomn yang beban dari kotoran-
kotoran,lemak,kulit gilingan, karet lepas,dan bahan-bahan lain yang dapat
mengurangi daya lekat beton terhadap baja tulangan. Diameter baja
tulangan yang dipergunakan harus sesuaii dengandiameter yang ditentukan
dalam gambar-gambar rencana atau gambar detail.
b. Jika tenyata dalam pemeriksaan pengawas,diameter besi yang dimaksud
tidak sesuai dengan diameter besi yang akan dipakai, maka pemakaiannya
harus dikonsultsikan terlebig dahulu dengan Konsultan pengawas.
c. Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan ketentuan yang
berlaku dinyatakan tidak dapat diterima.

8. Kayu (SKSNI S-05-1990-F)


a. Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan seperti yang
tercantum dalam spesifikasi ukuran untuk banguanan.
b. Kayu yang digunakan harus kayu yang berkualitas baik.

Perkerjaan Persiapan
1. Peninjauan lapangan harus dilakukan oleh Pemborong untuk pengecekan dan
pengukuran serta mengetahui situasi dan kondisi lapangan. Penelitian gambar gambar
apakah sudah sesuai dengan situasi lapangan atau tidak. Hasilnya harus dituangkan
kedalam Berita Acara dan gambar gambar Opname untuk disertakan kepada
Direksi/Pengawas konsultan. Bilamana ada yang tidak sesuai dengan gambar rencana
maka Pemborong harus segera memberitahukan kepada Direksi/Pengawas konsultan
untuk mendapat petunjuk selanjutnya.

2. Bangunan - bangunan darurat proyek berupa kantor Direksi/Pengawas, gudang bahan


bangunan dan bangsal kerja dari bahan bangunan yang cukup baik seperti rangka
bangunan dan rangka atap 5/7, atap bangunan dari seng gelombang, dinding dari papan
susun sirih, lantai tanah timbun didapatkan harus dibuat oleh Pemborong atas biaya
sendiri demikian juga halnya dengan WC/KM yang sederhana agar para pekerja tidak
buang air di sembarang tempat (Apabila tercantum dalam RAB) 3. Pembersihan
lapangan dilakukan sedemikian rupa sehingga lahan untuk bangunan bersih dari semak
semak, pohon pohon yang dapat mengganggu pelaksanaan bangunan.

3. Papan nama proyek yang memuat seluruh data proyek dengan besar, ukuran dan
tempat pemasangan yang mengikuti peraturan daerah setempat harus dibuat oleh
pemborong.

4. Bouwplank bangunan dipasang pada patok patok yang tertanam kuat di tanah dengan
menggunakan kayu yang kuat, bagian atas papan bouwplank diketam halus serta
pemasangan harus waterpass dan siku siku.

PEMASANGAN BOWPLANK
1. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya diserut dan dipakukan pada patok-
patok kayu persegi 5/7cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat.

2. Bagian atas dari papan bowplank harus waterpass (horizontal dan siku).

3. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada dreinase dan canstein.

GALIAN TANAH
1. Galian tanah dilakukan untuk bangunan drenase, pemasangan canstein dan box culver.

2. Bentuk galian, lebar, tinggi dan panjangnya harus dibuat sesuai dengan petunjuk yang
tercantum pada gambar pelaksanaan.

3. Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat untuk tanah timbun harus dibuang keluar
bouwplank dan ditempatkan pada tempat penumpukan yang ditentukan oleh Pengawas.

PEKERJAAN CAMPURAN SPESI


1. Pembuatan campuran spesi (pasir dan semen) untuk pekerjaan pasangan dan plesteran
harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin, pasir dan semen dicampur dalam keadaan
kering dan menggunakan pembanding volume yang sama.

2. Pembuatan campuran spesi harus dilaksanakan pada tempat yang baik agar air semen
tidak terbuang sehingga tidak mengurangi daya lekat campuran.

3. Campuran spesi dubuat sesuai dengan kebutuhan pemakaian yaitu campuran 1 : 2 untuk
pemasangan dan plesteran trassraam (kedap air), campuran 1 : 3 untuk

4. afwerking beton dan campuran 1 : 4 untuk pasangan dan plesteran biasa.

5. Semen yang datang lebih dahulu harus dipakai lebih dahulu dan lama penyimpanan tidak
boleh lebih dari 30 hari sejak keluar dari pabrik.

PEKERJAAN BETON
1. Lingkup pekerjaan beton yaitu meliputi pengadaan dan penyediaan seluruh bahan dan
alat alat pembuatan beton seperti semen, pasir cor, kerikil beton, besi beton, alat
pembentuk besi kerangka beton (gunting dan kunci), alat pengaduk beton (mollen) dan
alat pemadat beton (vibrator) untuk pelaksanaan pekerjaan beton.

2. Bahan pembuatan beton harus memenuhi syarat syarat yang tercantum dalam PBI
1971.
3. Pembuatan campuran beton harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam SNI T
15-1990-03 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal dan sebelum
pembuatannya dilaksanakan, maka perlu diadakan pemeriksaan terhadap bahan
bahan, takaran dan alat alat yang akan dipergunakan untuk pembuatan beton.
Pembuatan beton dengan mutu B0 dipakai campuran dengan perbandinagan 1 : 3 : 5 ,
mutu B1 dan K 125 dipakai campuran 1 : 2 : 3 atau 1 : 1 : 2, sedang untuk beton
dengan mutu K175 dan mutu yang lebih tinggi dipakai campuran beton yang lebih
direncanakan.

4. Pengadukan beton harus memakai mesin pengaduk beton (mollen), dengan waktu
pengadukan disesuaikan dengan kapasitas drum, banyak adukan dan slump. Lama
adukan beton paling sedikit 1 menit. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat seperti
terlalu encer, sudah mengeras atau tercampur bahan lain yang dapat merusak beton
tidak boleh dipakai dan harus dibuang.

5. Cetakan beton harus kuat, kokoh, rapat dan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi kebocoran pada waktu pengecoran dan mudah dibuka sehingga beton tidak rusak
pada waktu pembongkaran cetakan.

6. Pengecoran beton sebaiknya dilakukan dengan sedekat dekatnya dengan tujuan akhir
dan berkelanjutan sampai batas yang direncanakan tanpa berhenti ataupun putus dan
sebelum dilaksanakan, tulangan beton harus sudah terpasang dengan baik sehingga
sebelum dan selama pengecoran tidak terjadi pergeseran tempat, cetakan harus sudah
terpasang dengan baik dan kuat sehingga waktu pengecoran dilaksanakan tidak terjadi
kebocoran dan pembengkakan pada cetakan, ruang ruang yang akan diisi dengan
beton harus dibersihkan terlebih dahulu dari segala macam kotoran dan semua cetakan
dan pasangan yang akan berhubungan dengan beton dibasahi terlebih dahulu. Untuk
mencegah terjadinya rongga rongga dan sarang sarang kerikil, maka adukan beton
harus dipadatkan dengan menumbuk numbuk atau memukul mukul cetakan atau
menggunakan vibrator. Dan untuk mencegah pengeringan bidang bidang beton,
selama paling sedikit dua minggu, maka permukaan beton harus dibasahi terus
menerus dengan cara menggenangi air, terutama pada plat palat beton.

Pekerjaan Lain-lain
1. Pemborong harus membersihkan lokasi bangunan yang telah selesai dikerjakan seluas
yang ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan dilapangan.

2. pemborong harus memperbaiki kerusakan kerusakan pada jalan-jalan, saluran-saluran,


halaman dan lain sebagainya akibat dari pelaksanaan pekerjaan.

3. Pekerjaan yang belum tercantum pada spesifikasi umum ini secara terperinci dan khusus
akan dimuat dalam spesifikasi khusspesifikasi khusus yang merupakan bagian dari
spesifikasi ini.

PEKERJAAN PENGECATAN CANSTEIN


A. Bahan/Alat
1. Cat minyak anti lumut dengan kualitas baik
2. Kuas standar
3. Dll.

B. Pelaksanaan
Proses pekerjaan pengecatan adalah sebagai berikut:
1. Dibersihkan dari kotoran.
2. Diberi cat dasar atau plamur.
3. Cat finishing minimal 3 (tiga) kali jalan hingga rata.
4. Warna cat hitam putih dikerjakan selang seling

C. Hasil akhir yang dikehendaki


1. Baik/rapi
2. Bersih.
3. Rata.

PEKERJAAN PENANAMAN POHON DAN TAMAN


A. Kententuan Umum
Menyediakan jenis tanaman dan melaksanakan penanaman sesuai dengan syarat-syarat dan
cara pelaksanaan.

B. Lingkup pekerjaan
Meliputi penydiaan jenis tanaman dan pendukung(bamboo,kayu,pupuk,dan lain-lain) dengan
jenis-jenis sebagai berikut :
Pohon pohon peneduh
Tanaman Bunga dan perdu
Rumput / penutup tanah
Melaksanakan penanaman tanaman sesuai dengan gambar landscape.
Melaksanakan pemeliharaan Tanaman dan rumput setelah selesai pelaksanaan selama 3
(tiga) bulan.

C. Material Tanaman
Jenis tanaman yang digunakan :
- Palem Ekor Tupai
- Palem Botol
- Bambu Kuning
- Pohon Cemara
- Adam Hawa
- Asoka Hawai
-Sikas Tinggi
- Pandan Bali
- Palem Merah
- Tanaman penutup tanah (rumput) jenis rumput yang di gunakan rumput
paitan. Yang berkualitas baik dan tidak kering.

D. Pelaksanaan
1. Tanah dibersihkan dari kotoran dan puing-puing sisa bangunan,dan akar serta rumput
tanaman lama dan digemburkan dengan cangkul dan diberi pupuk kandang atau tanah humus
tebal + cm.

2. Lingkup pekerjaan penanaman tanaman : Penyediaan dan penanaman sampai tumbuh


dengan baik,sesuai dengan jenis tanaman yang tertera dalam gambar.

3. Penanaman pohon
- Dibuat galian lubang ukuran 40 x 40 cm dan dalam 60, atau sesuai dengan besarnya
tananaman.
- Tananaman dimasukkan lubang tanaman,diberi pupuk kandang secukupnya ,dan diurug
kembali dengan tanah merah,serta disiram dengan air
- Tanaman harus berada pada kondisi yang baik pada saat ditanam
- Pada tanaman tertentu,seprti jenis palem, setelah ditanam perlu diberi penyangga yang dipasak
di kiri dan kanan batang pohon.

4. Penanaman bunga sambang dara


- Dibuat galian lubang ukuran lebar 20 tinggi 20 pajang sesuai
dengan cantain.
- Tanaman harus berada pada kondisi yang baik pada saat ditanam.
- Tinggi tanaman lebih kurang 20 cm.

5. Penanaman rumput
- Tanah dibersihkan, digemburkan, dan diratakan pada seluruh pemukaan yang akan ditanami
rumput.
- Setelah permukaan tanah rata, lempengan rumput diletakkan serapat mungkin,agar dalam
pertumbuhannya nanti cepat bersatu.
- Setelah rumput tumbuh (+2 minggu)setelah penanaman disebar dengan pupuk urea, dan
disiram dengan air untuk menyuburkan pertumbuhan rumput.
- Setelah selesai peekerjaan dilapangan, pemborong wajib membersihkan lpangan dari sampah
sampah ,sisa-sisa material,dan lain-lain.

E. Pemeliharaan setelah selesai jangka waktu pelaksaan penanaman, pemborong diwajibkan


untuk melaksanakan pemeliharaan selama 3 bulan, berupa:
1. melaksanakan penyiraman secara teratur pagi dan sore hari, dimulai segera setelah
penanaman.
2. Setelah dua minggu penanaman diberi pupuk buatan :
- Urea untuk jenis rumput
- NPK untuk jenis sambang dara dan pohon .
- Pupuk kandang untuk jenis pohon
3. Penggantian tanaman yang mati
4. Pemangkasan
5. Penyemprotan hama dan penyakit bila tanaman terserang hama
6. Setelah jangka waktu pelaksanaan (penanaman terakhir ditambah waktu pemeliharaan selam
3bulan), untuk pemeliharaan selanjutnya pemilik harus melaksanakan pemeliharaan sendiri.
Cara-cara pemeliharaan taman
1. Penyiraman
2. Pemberantasan hama penyakit
3. Pemupukan
4. Pemangkasan

Penyiraman
Tanaman perlu mendapatan air yang cukup guna kelangsungan hidupan. Metode penyiraman
harus sesuai dengan jenis tanaman (ada tanaman yang membutukan banyak air,dan ada yang
tidak memerlukan banyak air). Waktu penyiraman harus teratur,agar mendapatkan asil yang baik
(pukul 8.00 11.00 WIB) atau pukul 15.00 18.00, kecuali bila hujan. Penyiraman jagan
dilakukan pada waktu matahari bersinar dengan terik, karena penguapan besar, sehingga air
tidak dapat dihisap tanaman. Pemberantasan hama/penyakit Tanaman dapat terserang oleh
berjenis-jenis hama,seperti kutu daun ,ulat,belalang, dan penguapan besar,sehingga air tidak
dapat dihisap tanaman.
Pemberantasan hama/Penyakit
Tanaman dapat terserang oleh berjenis-jenis hama, seperti kutu daun,ulat,belalang, dan
serangga lainnya,serta penyakit yang mengakibatkan rusaknya tanaman yang ditanam.
Apila telah terlihat adanya gejala-gejala serangga hama/penyakit,maka perlu segera dilakukan
usaha pemberantasan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar.
Pemberantasan hama dilakukan :
- 1 Kali dalam seminggu (sesuai keperluan)
- 2 Kali seminggu bila serangga hama tersebut berat
Bila serangga sudah terlalu parah, sebaiknya tanaman dibongkar dengan bekas lubang
penyemprotan jagan dilakukan pada waktu matahari bersinar dengan terik, karena dapat
menimbulkan terbakarnya daun. Diusahakan agar penyemprotan merata pada seluruh bagian
tanaman.

Pemupukan
Pemupukan berfungsi untuk menyuburkan tanah, memperbaiki struktur tanah menjadi
gembur,serta Manahan air didalam tanah,agar tidak cepat menguap.
1. Jenis pupuk terdiri dri :
- Pupuk alam,yaitu pupuk kandang (kotoran sapi,kuda,ayam) yang telah matang
- Pupuk buatan, yaitu pupuk yang telah diolah terlebih dahulu di pabrik
2. Cara-cara pemupukan :
- Disebar dalam tanah : tanah didangir sedalam 15 20 cm, dan pupuk disebarkan dalam tanah,
kemudian pupuk ditutup kembali dengan tanah, dan disiram dengan air agar cepat larut.
- Ditabur dalam lanjur diantara barisan tanaman
- Disebar sekeliling tanaman, untuk tanaman yang tidak terlalu besar dibuat saluran sekeliling
proyeksi tajuk daun (pohon).
- Disiram di sekeliling tanaman.

Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk memelihara bentuk tanaman agar segi keindahannya dapat
dipertahankan. Pemangkasan dilakukan dengan membuang,tunas liar,cabang-cabang yang
tumbuh tidak teratur,dan menutupi tanaman yang rusak oleh gangguan hama/penyakit.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan :
- Agar menggunakan gunting pangkas.
- Dilakukan miring dan rata (45) agar air hujan tidak tergenang.
- Arah memangkas dari bawah ke atas. Setelah tanaman dipangkas sebaiknya dilakukan
pemupukan agar tunas-tunas yang baru cepat terbentuk kembali.
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK , AMATUR UNTUK LAMPU PARKIR, LAMPU TAMAN

1.Persyaratan Umum Pekerjaan Instalasi Listrik


cara pemasangan instalasi listrik dan penangkal petir, meliputi pekerjaan secara lengkap dan
sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan, penyimpanan,
transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.

1.1 Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum dalam :

- Persyaratan umum.
- Spesifikasi teknis.
- Gambar rencana

1.2 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara
1.3 Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :
- Penerangan area luar bangunan halaman dan jalan
- Air conditioning
- Peralatan-peralatan lain sesuai gambar rencana.
1.4 Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi pelindung anti karat.

2. Lingkup Pekerjaan Listrik


Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera spesifikasi ini dan sesuai
yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan dokumen tambahan seperti yang tertera
didalam Berita Acara Aanwijzing.
- Seluruh instalasi penerangan area parkir dan lampu taman
- Memasang instalasi kabel untuk lampu parkir ke panel sesuai dengan gambar.
- Seluruh instalasi penerangan untuk lampu parkir, lampu taman
- Pemasangan Lampu Parkir dan Lampu Sorot untu penerangan logo. .
- Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar revisi.
- Melakukan pengetesan.
- Menyerahkan surat pernyataan jaminan instalasi listrik.
- Melaksanakan pemeliharaan dan jaminan.
- Melaksanakan pemeliharaan selama 12 bulan dan memberikan jaminan peralatan selama 1
(satu) tahun sejak seluruh sistem yang terpasang di dalam bangunan berfungsi dengan baik.

3. Persyaratan Umum Bahan dan Peralatan

Syarat-syarat Dasar
- Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan.
- Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
- Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
- Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum. Kontraktor boleh
memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat.
1. Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
2. Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
3. Tidak meminta pertambahan ruang.
4. Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
5. Tidak menurunkan mutu.
- Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama, diminta merek atau dibuat
oleh pabrik yang sama.
- Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku dari peralatan yang jumlahnya jelas ditentukan,
maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan tersebut diperlukan, sehingga
merupakan unit yang lengkap.
- Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatnya atau mereknya, hal ini
dimaksud untuk mengikat mutu, tipe perencanaan dan karakterisitik.

5. Spesifikasi Teknis Bahan dan Peralatan

5.1 Kabel Listrik

Kabel Instalasi Penerangan Lampu Area Parkir


- Kelas tegangan 1000 volt dan 600 / 1000 volt.
- Inti penghantar tembaga
- Isolasi PVC, sheated dan lain-lain.
- Jumlah inti satu atau banyak
- Jenis kabel : NYM, NYY, NYFGbY, BC dan lain-lain sesuai gambar rencana.
- Standard PLN / LMK dan SII.

5.2 Pipa dan Fitting


- Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan fan dilaksanakan dalam pipa dan
fitting-fitting High Impact Conduit PVC untuk dalam bangunan kecuali untuk feeder dan NYY
tanpa pipa. Untuk dihalaman terpasang tertanam dalam tanah memakai pipa galvanis kelas high
atau menggunakan kabel jenis NYFGbY.
- Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa flexible jenis PVC.

- Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan, pengetapan dan sebagainya harus
menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket, elbow, T-doos, cross-doos, terminal 3 M.
- Semua pipa yang tidak dalam cor-coran atau tertanam dalam tanah harus diberi marker dengan
warna merah pada ujung-ujung pipa dan kabel setiap jarak 10 m.

5.3 Alat Bantu Instalasi.


- Bak kontrol dan tutupnya dari beton bertulang untuk pentanahan.
- Pasir urug, sirtu dan tanah urug.
- Pondasi Cor Beton untuk setiap Lampu Penerangan Area Parkir dan halaman
- Tiang lampu taman / halaman terbuat dari besi yang di cat duco dan dilapisi dengan ant karat

5.4 Armature Lampu.


- Amatur lampu jalan lengkap komponen terbuat dari die cast aluminium cover dari kaca
- Amatur lampu sorot untuk penerangan logo dan tulisan
- Amatur lampu taman
- Semua jenis bentuk lampu yang terdapat dalam gambar harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari pihak Pemberi Tugas dan Direksi sebelum pengadaan dan pemasangan. Proses
pembuatan rumah lampu (armature) adalah sebagai berikut : sebelum rumah lampu dicat harus
dibersihkan dahulu dengan proses greasing baru diberi anti karat dengan sistem pretreatment
phospating minimal menggunakan zinchromate.
6. Persyaratan Pemasangan

6.1 Persyaratan Instalasi dan Peralatan.


- Penyedia Jasa Pelakasan Konstruksi harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya
sesudah mendapat Surat Perintah Kerja (SPK). Ajukan usul-usul kepada Pejabat Pembuat
Komitmen, apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar semua instalasi dan peralatan dalam
sistem dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.

1. Sebelum melakukan pemasangan bahan & peralatan lakukanlah pengukuran, meneliti peil-peil
dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.
2. Apabila ada perbedaan antara pengukuran dilapangan, ajukan data-data kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
- Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi harus membuat gambar kerja yang memuat gambar
denah, potongan dan detail sesuai keadaan sebenarnya dilapangan, dengan mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas.
- Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi harus berkonsultasi dengan Penyedia Jasa Pelaksana
Konstruksi lain, sehingga pemasangan instalasi dan peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi
tabrakan.
- Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau dipasang harus
mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.

6.2 Pemasangan Instalasi dan Peralatan


- Dihalaman instalasi terpasang feeder dan instalasi lampu halaman terpasang minimal 60 cm di
bawah permukaan tanah dengan memakai pelindung pipa galvanis untuk yang melintas jalan.
- Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung terminal puntir kemudian
doos tersebut ditutup.
- Setiap belokan kabel terutama feeder yang besar harus diperhatikan radiusnya, minimal R = 20
D. dimana D adalah diameter kabel.
- Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan ditengah jalan kecuali pada
tempat panyambungan.
- Armature Lampu
- Lampu jalan lengkap dengan komponen Prismatik dengan charcoal filter serta alglass reflektor
terbuat dari cast aluminium cover dari kaca.
- Amatur lengkap lampu sorot untuk penerangan logo dan tulisan

6.3 Gali urug


- Pemborong listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai spesifikasi yang
diminta.
- Bilamana ada tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus dibuat gambar detail dan
cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas.
- Kesalahan yang timbul karena kelalaian Pemborong listrik menjadi tanggung jawabnya.
- Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu sampai padat.
- Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil pekerjaan pihak lain harus diperbaiki
kembali oleh Pemborong listrik dengan beban biaya tanggungan sendiri.

6.4 Pentanahan
Sistem pentanahan yang digunakan adalah sistem TT. Semua instalasi, peralatan dan panel-
panel listrik harus diberi pentanahan. Grounding electroda berupa pentanahan buatan dari
pantekan batangan tembaga masip 1", sehingga diperoleh tahanan tanah lebih kecil dari 2
ohm.
7. Pengujian (Testing)

7.1 Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh yang baik dan
bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN, spesifikasi dan pabrik. Bila diperlukan, bahan-bahan
instalasi dan peralatan dapat diminta oleh Pemberi Tugas untuk diuji ke Laboratorium atas
tanggungan biaya penyedia pelaksana jasa konstruksi.

7.2 Tahap-tahap Pengujian adalah sebagai berikut :

- Semua pelaksanaan instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan sesudah bagian
tersebut tertutup sehingga diperoleh baik menurut PLN, spesifikasi & pabrik.
- Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.
- Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak terjadi kesalahan
sambung atau polaritas.
- Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
- Pengujian harus bersama Direksi dan dibuat laporan tertulis.

8. Penyerahan, Pemeliharaan dan Jaminan

8.1 Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara proyek disertai lampiran-lampiran sebagai berikut
:
1. Menyerahkan gambar as-built instalasi listrik sebanyak 3 set.
2. Penyerahan surat pernyataan jaminan instalasi listrik
3. Menyerahkan brosur, operation dan maintenance manual dalam bahasa Indonesia.
4. Menyerahkan surat jaminan / garansi yang ditujukan kepada Pemberi Tugas.
5. Menyerahkan hasil pengetesan.

8.2 Setelah penyerahan tahap pertama, kontraktor wajib melaksanakan masa pemeliharaan
secara cuma-cuma selama jangka waktu sesuai yang ditentukan pada persyaratan umum,
bahwa seluruh instalasi dan peralatan tetap dalam keadaan baik dan bekerja sempurna.
Kerusakan karena kesalahan pemasangan atau peralatan harus diperbaiki dan bila perlu diganti
baru. Setelah penyerahan tahap pertama, kontraktor wajib melakukan pemeliharaan selama 6
bulan dan masa jaminan selama 12 bulan atas semua peralatan yang dipasangnya tetap bekerja
sempurna.

8.3 Setelah penyerahan tahap pertama, kontraktor wajib melatih dan membantu mengoperasikan
instalasi yang terpasang, sehingga teknisi Pemberi Tugas mengetahui dan lancar dalam
tugasnya. Lamanya petugas kontraktor di proyek 30 hari kalender selama jam kerja.

9. Produk ,Bahan dan Peralatan

1. Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.

2. Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang
setara dengan yang di spesifikasikan ke Pejabat Pembuat Komitmen. Penyedia Jasa Pelaskana
Konstruksi baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
10. PEKERJAAN GRC (PAGAR DAN TIANG BENDERA)
1 Lingkungan Pekerjaan
a. Lingkungan pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat
alat Bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk penyelesakan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian dan syarat syarat di bawah
ini serta memenuhi spesifikasi dan persyaratan dari pabrik pembuatnya.
b. Malaksanakan seluruh komponen bangunan yang terbuat dari GRC dan memasang pada
tempatnya sesuai dengan gambar perencanaan, hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan
memuaskan.
c. Bagian bagian bangunan yang menggunakan elemen elemen yang terbuat dari GRC
antara lain adalah :
- Ornamen pada dinding luar.
- Bagian bagian lain sesuai dengan gambar perencanaan & BQ.

2 Persyaratan Bahan
Spesifikasi GRC
1. Kedalam ukir ukiran GRC minimal 3 cm.
2. GRC dibuat dari campuran semen Portland, pasir dan air dengan penulangan glassfibre dalam
kadar 50 % dari berat adukan.
3. Semen porland yang digunakan ialah semen Portland segar.
4. Pasir harus kering, diayak ukuran butir maksimum adalah 1,18 mm. Pasir harus bersih dan
bebas dari kotoran organic.
5. Air untuk adukan adalah air bersih dan tidak boleh mengandung garam ( tawar, tidak asin atau
payau ).
6. Glassfibre untuk penulangan harus dari jenis tahan lingkungan alkali ( alkali resistan ).
7. Berat jenis GRC sesudah kering mencapai minimum 1.800 kg / m3.
8. Perbandingan semen terhadap pasir tidak boleh mengakibatkan pengurangan mutu bahan.
9. Penggunaan admixture / additive bahan kimia tidak boleh mengakibatkan pengurangan mutu
bahan.
10. Ketebalan GRC minimal 8 mm dengan berat 20 kg / m2 ( tidak termasuk berat bracketnya.
11. Pada unsur di atas 28 hari, bahan GRC harus memiliki kekuatan lentur sekitar 21 N/ mm2.
12. Standar kualitas produksi dalam negeri.

Metode Produksi
1. GRC harus buatan pabrik yang telah berpengalaman dengan mengikuti ketentuan ketentuan
yang dikeluarkan oleh GRC ( Glassfibre Reinforced Cemen Association )
2. Terdapat benda yang dibuat dari bahan GRC, diperhitungkan secara teknis semua gaya
gaya yang tibul, baik selama produksi, pengangkutan, pemasangan, maupun sesudah terpasang.
3. Semua gaya gaya tersebut maupun beban tetap sesudah terpasang ( angin, perubahan
suhu, dan berat benda ) akan menentukan tebal lembaran / sheet, tinggi dan tebal serta jumlah
rusuk pengaku ( bila diperlukan ), besarnya penebalan serta ukuran konstruksi penunjang dan
penyekat.
4. Pembuatan komponen GRC harus dilakukan cara penyemprotan langsung pada cetakan, Cara
penyemprotan harus menjamin pembagian glassfibre pada seluruh permukaan secara merata /
homogen. Cara pembuatan dengan adukan tangan hanya dilakukan hanya dilakukan untuk
bagian bagian atau detai yang tidak mungkin di semprot.
5. Cetakan harus dibuat sesuai untuk ukuran ukuran yang diminta dalam gambar kerja,
Modifikasi dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau penampilan serta ketahanan material.
6. Untuk setiap kali men cetak komponen GRC, pada permukaan cetakan harus diberi lapisan
minyak pelepas, ( mould release agent ) yang sesuai.
7. Setiap kali akan mulai mencetak, alat penyemprot harus dikalibrasi untuk mendapatkan kadar
glassfibre yang diperlukan.
8. Pemadatan permukaan dan pengukuran ketebalan harus dilakukan dengan benar dan teliti,
untuk menghilangkan gelembung udara dan mendapatkan ketebalan yang diminta.

PEKERJAANPEMBERSIHAN DAN SYARAT SYARAT PENYERAHAN


PEKERJAAN
1. Landscape/drainase harus dibersihkan dari semua kotoran,berkas berkas bahan bangunan
dan tanah.
2. Perkerjaan taman harus sudah dalam keadaan hidup sempurna untuk digunakan, baru
penyerahan pertama dapat dilaksanakan. Penyerahan pertama harus dipenuhi antara alin :
Seluruh bagian bagian dari pekerjaan, lengkap sesuai spesifikasi, gambar gambar
rencana dan memenuhi syarat-syarat teknis.
Halaman sudah dalam keadaan bersih..
3. Apabila penyerahan pertama pekerjaan telah dapat diterima, harus diserahkan dan pakai surat
tanda terima.
4. Penyerahan kedua pekerjaan/terakhir pekerjaan dapat dilaksanakan dengan syarat : bahwa
semua taman telah hidup sesuai dengan gambar kerja.
5. Pekerjaan, pembetulan/penyempurnaan, pembersihan, kerapiaan telah selesai, baik dan
sempurna dan disiapkan/diserahkan pakai surat terima buku tamu dan buku perintah Konsultas
Pengawas.

Demikian Speksifikasi Teknis ini dibuat dan menjadi pedoman didalam pelaksanaan nantinya.

Pekanbaru, 21 Oktober 2011


Dibuat Oleh :
CV. TATA INDAH PERMATA

SRI HIDAYATI, S. Sos


Direktris

Anda mungkin juga menyukai