Anda di halaman 1dari 3

Job Seeker or Job Creator

Dalam kesempatan ini saya akan memaparkan hal yang paling umum dibicarakan tentang
masalah pekerjaan bagi para pemuda yang telah menyelesaikan masa belajarnya. Adapun hal
yang dimaksud adalah pencari kerja dan pembuat lapangan pekerjaan baru (job seeker vs job
creator). Baiklah untuk mempersingkat waktu saya langsung saja memulai pemaparan hal
tersebut
Hidup adalah sebuah pilihan, terkadang dalam hidup kita dihadapkan pada pilihan yang
rumit, dan hal ini berlaku bagi semua orang. Seperti halnya diri saya yang telah
menyelesaikan masa sekolah saya di sebuah SMK. Saya sempat bingung setelah saya lulus
dari SMK, saya akan bekerja ataukah melanjutkan pendidikan saya ke jenjang S1. Tapi
setelah lulus itu awalnya saya memilih untuk bekerja, bahkan saya setelah lulus telah diterima
disebuah perusahaan, dan saya pun menjalani hidup sebagai seorang karyawan. Namun
setelah pengumuman kelulusan SNMPTN, dan saya dinyatakan lulus dan diterima di sebuah
perguruan tinggi negeri saya pun memilih untuk melanjutkan pendidikan saya ke jenjang S1.
Setelah saya masuk ke perguruan tinggi, saya pun sempat berpikir, nanti setelah lulus saya
akan menjadi seorang pencari kerja (job seeker) ataukah menjadi seorang pencipta lapangan
kerja (job creator), sebab nanti setelah lulus saya begitu juga anda yang masih sekolah akan
berada di dunia yang sesungguhnya yang pastinya penuh dengan tantangan.
Maka dari itu untuk mengahadapi hal tersebut kita harus mempersiapkan diri kita dari
sekarang secara matang dan mulai untuk menentukan pilihan terutama dalam hal pekerjaan,
yang pastinya akan berpengaruh padaa masa depan kita. Ada dua pilihan dalam hal pekerjaan
yakni, being a job seeker or being a job creator, dan jawabannya ada di diri kita masing-
masing
Being a Job Seeker
Ketika kita memilih sebagai job seeker, kita akan kembali dihadapkan pada pilihan jenis
pekerjaan. Apakah pekerjaan yang ingin kita geluti?. Linear dengan ilmu yang kita pelajari
atau justru tidak linear dengan ilmu yang kita pelajari. Dari pilihan tersebut pasti memiliki
konsekuensi masing-masing.
Pekerjaan yang linear dengan ilmu yang kita pelajari sewaktu kuliah akan memberikan
kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan ilmu yang kita punya dalam kehidupan dan
situasi yang real (nyata). Pekerjaan ini juga akan memudahkan kita untuk melakukan adaptasi
sebab kita telah tahu tentang teori pekerjaan tersebut atau bahkan kita telah terbiasa dengan
pekerjaan tersebut, jadi kita hanya perlu untuk mengaplikasikannya di kehidupan nyata.
Berbeda halnya dengan jenis pekerjaan yang tidak linear dengan ilmu yang kita miliki. Dalam
hal ini pasti penuh dengan tantangan dan dibutuhkan waktu untuk belajar dan melakukan
penyesuaian diri. Meski demikian, pekerjaan yang terasa baru ini akan memberikan
pengalaman baru serta ilmu yang baru bagi kita. Modal utama yang harus kita punya adalah
kemampuan adaptasi, bersosialisasi, berkomunikasi, serta keinginan yang kuat untuk
melakukan setiap hal yang baru.
Setelah berhasil menentukan jenis pekerjaan yang ingin kita geluti, selanjutnya kita akan
dihadapkan pada jenis instansi atau kantor tempat kita bekerja. Pemilihan tempat pekerjaan
ini bukanlah sesuatu yang mudah sebab pada jaman sekarang jumlah pencari kerja
mengalami peningkatan yang tinggi yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerjaan
yang tersedia, sehingga resiko pengangguran itu sangat mungkin. Maka dari itu setiap
kesempatan yang tersedia harus bisa kita manfaatkan. Jadi dalam menentukan tempat
pekerjaan, kita jangan sampai terpengaruh dengan ucapan orang, melainkan harus dari diri
kita sendiri, sebab segala sesuatu yang berasal dari keinginan kita sendiri pasti akan berujung
pada hasil yang kita harapkan. Begitu pula dalam pekerjaan, harus kita lakukan secara iklhas,
karena dengan hal itu pekerjaan yang kita lakukan pasti akan menghasilkan sesuatu yang
paling, yang secara langsung akan berpengaruh pada karier kita di masa depan.

Being a Job Creator


Menjadi seorang mencipta lapangan pekerjaan adalah sebuah usaha yang mulia, apalagi kita
sebagai generasi muda yang dipercaya sebagai agen perubahan. Jadi secara tidak langsung
kita juga dipercaya untuk bisa berkarya, memberi solusi bagi suatu permasalahan. Maka dari
itu kita harus mampu menjadi seorang kreator dengan bantuan kreativitas dan keberanian.
Manjadi seorang job creator bukanlah sesuatu yang sulit, bukan juga sesuatu yang mudah.
Sebagai job creator kita dihadapkan pada tantangan untuk sukses dan gagal dengan
perbandingan yang sama yakni 50 : 50. Tapi dengan perhitungan dan analisa yang tepat
perbandingan tersebut dapat kita ubah menjadi 99 : 1. Ini sangat mungkin terjadi dengan
berbekal ilmu yang telah kita pelajari semasa sekolah dulu, serta dengan bantuan mau untuk
belajar dari seorang job creator yang telah berhasil.
Job creator dikatakan sebagai usaha yang mulia sebab job creator bisa mengurangi
pengangguran karena bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Coba bayangkan
jika seorang job creator bisa mengurangi pengangguran sebanyak lima orang, maka 100
orang job creator bisa mengurangi pengangguran sebanyak 500 orang. Jika hal ini bisa
dilakukan oleh banyak orang pasti jumlah pengangguran akan bisa untuk ditekan atau bahkan
tidak ada pengangguran lagi.

Job Seeker vs Job Creator


Menjadi seorang job seeker ataupun job creator merupakan pilihan dari diri kita sendiri,
namun ada hal mendasar yang mebedakan kedua pilihan tersebut. Adapun hal tersebut akan
dipaparkan sebagai berikut
Job Seeker
Menjadi seorang job seeker akan dihadapkan pada perosalan berikut
Terikat waktu dan tugas
Seorang karyawan masti memiliki jadwal kerja dan tugas tersendiri dari perusahaan tempat
kita bekerja, sehingga sangat memungkinkan jarang tersedia adanya waktu luang.
Ketergantungan
Seorang karyawan pasti tidak bisa untuk bekerja secara mandiri, pasti ia memerlukan bantuan
dari orang lain. Dan hal yang paling mendasar karyawan pasti memiliki ketergantungan
terhadap perusahaan tempa ia bekerja
Menjadi karyawan dari pimpinan
Sebagai seorang karyawan, kita pasti akan memiliki seorang pimpinan yang harus kita
hormati, sekaligus sebagai pengawas kita dalam lingkungan perusahaan

Job Creator
Hal menyenangkan yang dimiliki oleh seorang job creator adalah
Membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan
Seorang job creator pasti akan membuka lapangan pekerjaan baru, yang pastinya akan
memberi kesempatan bagi orang lain untuk mendapatkan suau pekerjaa.
Mandiri
Seorang yang telah memilih sebagai job creator, dapat dikatakan telah memiliki sikap mandiri
yang tinggi, yang tidak tergantung lagi ke orang lain. Sebab mereka telah berani berusaha
untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Lebih kreatif, inovatif, dan dinamis
Kreatif, inovatif, dan dinamis merupakan sikatp yang harus dimiliki oleh seorang jon creator,
sebab semua sikap ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mereka
Tidak terikat waktu
Jika kita memilih sebagai seorang job creator, maka jadwal kerja yang mengatur pasti kita
sendiri, sehingga bisa dikatakan kita tidak terikat oleh waktu seperti halnya kita bekerja pada
suatu perusahaan
Membantu orang lain
Dengan menjadi job creator kita bisa membantu mereka yang tidak memiliki pekerjaan atau
belum bekerja untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang layak.
Jadi apa yang anda pilih being a job seeker or being a job creator?
Demikianlah hal yang bisa saya paparkan tentang pencari kerja dan pencipta lapangan kerja
baru, semoga bermanfaat dalam kehidupan anda. Sampai jumpa dipostingan menarik
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai