Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN ANC PADA IBU HAMIL

TERHADAP RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI PUSKESMAS WILAYAH


CIPUTAT TIMUR TAHUN 2016

1
Intan Fadhilah, 2 Restu Octasila
1
DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten, Jl Rawa Buntu No 10 BSD, Tangerang Selatan 15318, Indonesia
INFORMASI ARTIKEL: AB S T RAK

Riwayat Artikel:
Tanggal diterima
Kehamilan merupakan proses yang alamiah, kehamilan
Tanggal di revisi didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
Tanggal di Publikasi spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan nidasi atau
Kata kunci 1: Risiko Tinggi Kehamilan implantasi. Terjadinya kehamilan risiko tinggi yang dialami
Kata kunci 2: Keteraturan ANC seorang ibu hamil disebabkan oleh ketidakteraturan ibu hamil
dalam memeriksakan kehamilannya. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan antara keteraturan ANC pada ibu
hamil terhadap risiko tinggi kehamilan di Puskesmas Wilayah
Ciputat Timur Tahun 2016. Desain penelitian adalah
deskriptif asosiatif dengan desain cross sectional, populasi
seluruh ibu hamil yang periksa sebanyak 98 responden,
dengan pengambilan sampel accidental sampling dan
pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuisioner.
Penelitian dengan analisa univariat terdapat 83 (84,7%) yang
tidak berisiko tinggi kehamilan, responden yang teratur
melakukan kunjungan ANC 81 (82,7%) dan pada analisa
bivariat didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara keteraturan ANC dengan Risiko Tinggi
Kehamilan dimana p value 0,001 < 0,05. Bagi petugas
kesehatan untuk mempertahankan dan meningkatkan
pemberian penyuluhan atau informasi mengenai pentingnya
keteraturan ANC dan risiko tinggi kehamilan.
AB S T R AC K
A pregnancy is a natural process, the definition of pregnancy
Key words 1: High risk pregnancy
as a fertilization or union from spermatozoa and ovum that
Key words 2: Regularity ANC
can continued nidasi or implantion. The occurrence of high
risk pregnancy that can happens to a pregnant mother coused
by irregularity examined their pregnancy. The goals of this
research to know a connection between antenatal care
regulaty of pregnant mother toward high risk pregnancy in the
clinic district Ciputat Timur in 2016. The research desain is
dectiptive assosiative with the desain cross sectional, the
population all of pregnant women who was check as many as
98 respondents, with taking sample accidental samplingand
taking the data conducted with questionnaires. The research
with univariat analysis be found 83 (84,7%) which is not a
high risk pregnancy, the respondents who regularly visits
ANC 81 (82,7%) and for bivariat analysis showed the results
that there is connection between ANC regularity with the high
risk pregnancy where is p value 0,001 < 0,05. For health
care workers to maintain and improve the deliveryof
education or information about the essential of ANC
regularity and about the high risk pregnancy.
PENDAHULUAN sehat, bahkan dapat menimbulkan
kematian pada ibu dan janin. Ada juga
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang mengartikan bahwasannya kehamilan
yang berkesinambungan yang terdiri dari risiko tinggi adalah suatu proses
Ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan kehamilan yang kehamilannya mempunyai
Ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) resiko lebih tinggi dan lebih besar dari
terjadilah pembuahan dan pertumbuhan, normal umumnya kehamilan (baik itu bagi
zigot kemudian bernidasi (penanaman) sang ibu maupun sang bayinya) dengan
pada uterus dan pembentukan plasenta dan adanya risiko terjadinya penyakit atau
tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil kematian sebelum atau pun sesudah proses
konsepsi sampai aterm (1). persalinannya kelak (6).

Pelayanan antenatal care adalah Di Indonesia kehamilan risiko


pelayanan kesehatan yang dilaksanakan tinggi sekitar 34%. Kategori dengan risiko
oleh tenaga kesehatan kepada ibu selama tinggi mencapai 22,4 %, dengan rincian
masa kehamilannya sesuai standar umur ibu <18 tahun sebesar 4,1%, unur ibu
pelayanan antenatal yang ditetapkan >35 tahun sebesar 3,8 %, jarak kelahiran
(2)
.Pemanfaatan pelayanan antenatar care <24 bulan sebesar 5,2%, dan jumlah anak
oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia >3 sebesar 9,4%6.Berdasarkan hasil survey
belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman di RSUD Pandan Arang Boyolali
yang ditetapkan. Hal ini cendrung didapatkan data ibu hamil dengan resiko
meyulitkan tenaga kesehatan dalam tinggi kehamilan dari bulan Januari sampai
melakukan pembinaan pemeliharaan dengan Desember dengan rata-rata
kesehatan ibu hamil secara teratur dan perbulan pada tahun 2008 tersebut terdapat
menyeluruh (3). 82 orang dan masing-masing dari jumlah
ibu hamil resiko tinggi tersebut antara lain
Keteraturan ANC adalah terdapat (8%) menderita anemia, (12%)
kedisiplinan/kepatuhan ibu hamil untuk menderita preeklampsi, (11%) mengalami
melakukan pengawasan sebelum anak lahir perdarahan, (2%) menderita penyakit
terutama ditujukan pada anak (4). deabitus melitus, (2%) menderita penyakit
Ketidakteraturan dalam pemeriksaan jantung, (7%) mengalami abortus,
kehamilan dapat menyebabkan tidak mengalami ketuban pecah dini, (5%) hamil
diketahuinya berbagai komplikasi ibu yang ectopik, riwayat obstetrik (riwayat
dapat mempengaruhi kehamilan atau keguguran dan riwayat melahirkan
komplikasi hamil sehingga tidak dapat prematur), (6%) mengalami kelainan letak
segera diatasi. Ibu hamil yang tidak teratur janin, mengalami gestational, (7%)
dalam memeriksakan kehamilannya tidak eklamsi, (8,5%) ibu hamil usia >35 tahun ,
akan diketahui apakah kehamilannya dan (6%) ibu hamil usia <20 tahun (5).
berjalan dengan baik atau mengalami
kehamilan risiko tinggi (5). Menurut penelitian Nyna
Puspitaningrum pada tahun 2015 sebanyak
Kehamilan risiko tinggi merupakan 15 responden 50,00% teratur dalam
suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil memeriksakan kehamilannya (4), sedangkan
yang bisa menyebabkan janin yang menurut penelitian Ratna Feti Wulandari
dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan pada tahun 2014 sebanyak 20 responden
66,67% yang teratur memeriksakan
Korespondensi penulis.
kehamilannya (7). Sedangkan menurut
Alamat E-mail: intanfdh33@gmail.com penelitian Dahniar pada tahun 2011
sebanyak 76,6% yang teratur
(8)
memeriksakan kehamilannya , menurut
Cein T, Agnes M, Jolie S pada tahun 2013
sebanyak 53,3% teratur memeriksakan Puskesmas Pisangan 8,2 %, Pondok Ranji
kehamilannya (9) dan menurut penelitian 7,4 % dan Puskesmas Rengas 12,9 %
Yulistiana Evayanti tahun 2014 terdapat 22
responden 45% teratur memeriksakan Berdasarkan latar belakang diatas
kehamilannya (10). Menurut penelitian Erni penulis tertarik melakukan penelitian
Damyanti dan Winarsih Nur A pada tahun mengenai Hubungan Antara Keteraturan
2009 sebanyak 51% ibu hamil yang teratur ANC Pada Ibu Hamil Terhadap Risiko
memeriksakan kehamilannya (5) dan Tinggi Kehamilan Di Puskesmas Wilayah
menurut Anik Sulistyanti pada tahun 2014 Ciputat Timur Tahun 2016.
sebesar 50% ibu hamil yang teratur
memeriksakan kehamilannya (11).
METODE PENELITIAN
Penelitian Ratna Feti Wulandari
Penelitian ini merupakan deskriptif
pada tahun 2014 dari perhitungan dengan
asosiatif dengan desain cross sectional
menggunakan softwere computer dengan
yaitu dengan melakukan observasi atau
menggunakan rumus Sperman Rank
pengamatan yang dilakukan pada waktu
diperoleh signifikansi = 0,006 dengan
bersamaan, untuk mengetahui apakah ada
demikian p< maka hipotesa kerja (H1)
hubungan antara keteraturan anc dengan
diterima dan hipotesa nihil (H0) ditolak
risiko tinggi kehamilan. Penelitian ini
artinya ada Hubungan Tingkat
dilakukan di Puskesmas Ciputat Timur,
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Puskesmas Pisangan, Puskesmas Pondok
Kehamilan Risiko Tinggi Dengan
(7) Ranji dan Puskesmas Rengas, waktu
Keteraturan Kunjungan ANC . Menurut
penelitian dilaksanakan selama 22 hari
penelitian Erni Damayanti dan Winarsih
yaitu pada tanggal 13 Agustus 2016 sampai
Nur A mengatakan hal yang sama dimana
15 September 2016.
diperoleh nilai x2hitung sebesar 20,860
dengan p-value = 0,000, karena nilai p- Populasi dalam penelitian ini
value lebih kecil dari 0,05 atau 0,000<0,05 adalah seluruh ibu hamil yang
maka disimpulkan H0 ditolak dan memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
menerima Ha, berdasarkan kriteria uji tersebut. Teknik pengambilan sampel
tersebut maka disimpulkan terdapat adalah accidental sampling, dengan kriteria
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil sampel sebagai berikut: Ibu sedang hamil,
Tentang Risiko Tinggi Kehamilan Dengan Ibu hamil yang memeriksakan
Kepatuhan Kunjungan ANC di RSUD kehamilannyadi Puskesmas Ciputat Timur,
Pandan Arang Boyolali (5). Menurut Pisangan, Pondok Ranji dan Rengas, Ibu
penelitian Anik Sulistiyanti pada tahun hamil yang sebelumnya pernah
2014 hasil analisis Kendall Tau diperoleh memeriksakan kehamilannya, Ibu bersedia
nilai rhitung sebesar 0,512 dan nilai menjadi responden, Ibu mengisi dan
signifikansi (p-value) 0,002, nilai p-value menandatangani Informed consent
lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05) sehingga Dalam penelitian ini penulis
keputusan uji adalah H0 ditolak maka dapat menggunakan data primer yaitu peneliti
diputuskan terdapat Hubungan Usia Dan secara langsung bertemu dengan responden
Pendidikan Ibu Hamil Resiko Tinggi dan mengajukan pertanyaan tentang
Dengan Kepatuhan ANC (11). kehamilan Resiko Tinggi sedangkan data
sekunder dengan melihat buku KIA milik
Sedangkan keteraturan pada bulan
responden untuk menentukan teratur atau
Januari-Juni di Puskesmas Ciputat Timur
tidak teraturnya responden dalam
86 %, Puskesmas Pisangan 76 %, Pondok
melaksakan kunjungan ANC.
Ranji 97% dan Puskesmas Rengas 78 %.
Alat pengumpulan data yang disebut
Risiko Tinggi pada bulan Januari-Juni di
kuisioner yang penulis pakai dalam bentuk
Puskesmas Ciputat Timur 9,6 %,
kolom, kolom disini diartikan sebagai Distribusi Frekuensi Risiko Tinggi
daftar pertanyaan yang sudah tersusun Kehamilan Di Puskesmas Wilayah
dengan baik, sudah matang dimana Ciputat Timur Tahun 2016
responden sudah tinggal memberikan Risiko Tinggi Kehamilan F %
jawaban yang jawabannya tersebut sudah
ada di buku KIA dan memberikan tanda Ada 15 15,3
ceklis dikolom ada jika ibu mengalaminya Tidak Ada 83 87,4
dan beri tanda ceklis dikolom tidak ada
jika ibu tidak mengalaminya. Total 98 100
Pengelolaan data dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut: editing, coding, entry, clearning. Berdasarkan table 1 terlihat bahwa
Analisis yang dilakukan dalam penelitian jumlah ibu hamil yang tidak ada Risiko
ini adalah dengan metode kombinasiantara Tinggi Kehamilan sebanyak 83 ibu hamil
teknik analisa univariat dan bivariat. dengan nilai persentase 84,7 %, sedangkan
Analisa unuvariat digunakan untuk jumlah ibu hamil yang ada Risiko Tinggi
mengetahui gambaran kejadian keteraturan Kehamilan sebanyak 15 dengan nilai
anc dan untuk mengatahui gambaran persentase 15,3 % dengan jumlah total
kejadian risiko tinggi kehamilan. seluruh sampel sebanyak 98 Ibu hamil. Hal
Sedangkan analisa bivariat untuk melihat ini menunjukan ibu hamil yang tidak
hubungan antara keteraturan anc dengan beresiko lebih banyak dari pada yang
risiko tinggi kehamilan dengan uji statistik beresiko.
chi-square. Tingkat kepercaayaan yang Hal ini tidak jauh berbeda dengan
digunakan 95% dengan =5% tingkat jumlah ibu hamil di BPS Affah (2012)
kemaknaan =P<0,05. Apabila nilai p<0,05 sebesar 20 %. Di Puskesmas Nanggalo ibu
maka ada hubungan yang signifikan antara hamil yang memiliki risiko tinggi sebesar
variabel dipenden dan variabel indipenden. 172 (21,4%) dari 805 ibu hamil .
Diperkirakan 15 % kehamilan akan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengalami risiko tinggi dan komplikasi
Analisa Univariat yang dilakukan obstetric yang dapat membahayakan
bertujuan untuk mengetahui distribusi kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak
frekuensi dan gambaran dari masing- ditangani dengan memadai (Saifuddin,
masing variabel yang diteliti, yaitu risiko 2000)
tinggi kehamilan dan keteraturan anc. Menurut Gastelazo Ayala mengatakan
analisa univariat yang disajikan dalam bahwa kehamilan risiko tinggi dipengaruhi
penelitian ini hanya meliputi distribusi oleh faktor antenatal, intrapartum, faktor
frekuensi, data disajikan dalam bentuk obstetric, neonatal dan juga disebabkan
table dan narasi. oleh faktor umum serta pendidikan
(Manuaba, 1998).
Berdasarkan hasil dan teori peneliti
menyimpulkan sampel ibu hamil yang
tidak beresiko kehamilannya lebih banyak
dibandingkan dengan ibu hamil yang
beresiko kehamilannya. Hal ini terlihat
sudah cukup baik bahwa ibu yang beresiko
kehamilannya lebih sedikit dibanding
dengan ibu yang tidak beresiko
kehamilannya. Seseorang ibu hamil yang
Tabel 1 memiliki resiko tinggi dalam
kehamilannya sebaiknya memeriksakan
secara rutin kehamilannya kepada tenaga
kesehatan seperti bidan, dokter, dokter untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan
spesialis untuk mencegah kondisi buruk pada setiap kunjungan ANC (Saifudin
dari kehamilannya. 2008). Ada beberapa factor yang
Tabel 2 mempengaruhi kunjungan ANC yaitu
Distribusi Frekuensi Keteraturan ANC tingkat pengetahuan, umur, pendidikan,
Di Puskesmas Wilayah Ciputat Timur pekerjaan dan pengalaman. Umur
Tahun 2016 mempengaruhi pada sikap dan pola piker
Keteraturan ANC F % seseorang karena semakin bertambahnya
umur seseorang maka semakin banyak pula
Teratur 81 82,7
pengalaman dan pengetahuan yang
Tidak Teratur 17 17,3 didapat.
Berdasarkan hasil dan teori tersebut
Total 98 100 peneliti menyimpulkan bahwa wawasan
dan pengetahuan ibu hamil tentang
Berdarakan table 2 didapatkan hasil keteraturan ANC serta motivasi dari tenaga
bahwa ibu hamil yang teratur kesehatan tentang manfaat pemeriksaan
memeriksakan kehamilannya sebanyak 81 kehamilan. Ibu hamil yang tidak teratur
ibu hamil dengan persentase 82,7 %, dalam kunjungan ANC disebabkan karena
sedangkan ibu hamil yang tidak rutin berbagai alasan seperti ibu hamil tersebut
memeriksakan kehamilannya sebanyak 17 merasa tidak mempunyai keluhan, ibu
ibu hamil dengan persentase 17,3 % hamil malu memeriksakan kehamilannya,
dengan jumlah total seluruh sampel dan masalah jarak dar tempat tinggal ke
sebanyak 98 ibu hamil. Hal ini fasilitas kesehatan. Apabila tenaga
menunjukan ibu hamil yang memeriksakan kesehatan memberikan informasi-
kehamilannya lebih banyak dari pada yang informasi tentang pentingnya pemeriksaan
tidak teratur. kehamilan maka dapat meningkatkan
Hal ini tidak jauh dengan persentase di keteraturan ANC.
Provinsi Jawa Timur (2006) dengan Menurt Meliya (2012) aktifnya
keteraturan antenatal care sebesar 81,8%.. petugas kesehatan dalam mensosialisasikan
Menurut data yang diperoleh di Puskesmas informasi tentang kunjungan Antenatal
Bahu (2012) ibu hamil yang teratur Care meningkatkan pengetahuan ibu dan
memeriksakan kehamilannya sebesar mempengaruhi perilaku ibu melakukan
90,7%. Berdasarkan laporan kesehatan kunjungan Antenatal Care selama
provinsi jawa tengah (2005) ibu hamil kehamilan.
yang teratur memeriksakan kehamilannya Analisa bivariat dilakukan bertujuan
84,6%. untuk melihat hubungan antara keteraturan
Hal ini pun sejalan dengan penelitian anc dengan risiko tinggi kehamilan
Dahniar (2011) bahwa tingkat keteraturan
ibu hamil terhadap pemeriksaan antenatal
care hampir seluruhnya yaitu ibu hamil
yang teratur memeriksakan kehamilannya
sebanyak 59 (76,6%) responden dari total
seluruh responden 77 ibu hamil. Dalam
penelitian Yulistiana Evayanti (2011)
dengan persentase 77,8%.
Keteraturan adalah keadaan, kegiatan Tabel 3
atau proses yang terjadi beberapakali atau Hubungan Antara Keteraturan ANC
lebih. Kunjungan ANC adalah kedisiplinan Terhadap Risiko Tinggi Kehamilan
ibu hamul ke bidan atau dokter sedini Di Puskesmas Wilayah Ciputat Timur
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil Tahun 2016
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Risiko Tinggi antara keteraturan anc dngan risiko tinggi
Kehamilan kehamilan
Keteraturan P
Total
ANC Tidak Value Sesuai dengan pendapat Murkoff
Ada
Ada (2006) menyatakan bahwa jika kehamilan
anda beresiko maka dibutuhkan seorang
Teratur 7 8 15
tenaga kesehatan seperti dokter, bidan dan
(46,7%) (53,3%) (100%)
dokter spesialis yang handal dalam
menangani kehamilan tersebut.
0,001
74 9 83 Keteraturan ANC adalah
Tidak (89,2 %) (10,8%) (100%) kedisiplinan/kepatuhan ibu hamil untuk
Teratur melakukan pengawasan sebelum anak lahir
terutama ditujukan pada anak
Berdasarkan tabel 3 dari 98 responden (Puspitaningrum, 2015). Ketidakteraturan
yang diteliti dapat disimpulkan bahwa ibu dalam pemeriksaan kehamilan dapat
hamil yang teratur melakukan kunjungan menyebabkan tidak diketahuinya berbagai
ANC mempunyai risiko tinggi kehamilan 7 komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi
(46,7%) dan ibu hamil yang teratur kehamilan atau komplikasi hamil sehingga
melakukan kunjungan ANC yang tidak tidak dapat segera diatasi. Ibu hamil yang
berisiko tinggi kehamilan 8 (53,3%). tidak teratur dalam memeriksakan
Sedangkan ibu hamil yang tidak teratur kehamilannya tidak akan diketahui apakah
melakukan kunjungan ANC mempunyai kehamilannya berjalan dengan baik atau
risiko tinggi 74 (89,2%) dan ibu hamil mengalami kehamilan risiko tinggi (Erni,
yang tidak teratur melakukan kunjungan 2009)
ANC tidak mempunyai risiko tinggi
kehamilan sebanyak 9 (10,8%). Berdasarkan hasil dan teori, peneliti
Hasil uji statistik didapatkan hasil P menyimpulkan bahwa salah satu penyebab
value 0,001 < 0,05 artinya ada hubungan risiko tinggi kehamilan adalah keteraturan
signifikan antara Keteraturan ANC dengan ANC. Dikatakan mempengaruhi
Risiko Tinggi Kehamilan. dikarnakan salah satu untuk mendeteksi
Penelitian ini menunjukkan hasil yang kehamilan risiko tinggi dapat dilihat dai
lebih rendah dibandingkan dengan keteraturan ibu hamil memeriksakan
penelitian Yani M di Puskemas Nanggalo kehamilannya.
Padang (2010), yaitu ibu hamil yang tidak
beresiko kehamilannya sebanyak 48 KESIMPULAN DAN SARAN
responden (55,2 %) dan ibu hamil yang Berdasarkan hasil penelitian tentang
beresiko kehamilannya sebanyak 39 Hubungan Antara Keteraturan ANC
responden (44,8%) dengan jumlah total Terhadap Risiko Tinggi Kehamilan Di
seluruh sampel 87. Puskesmas Wilayah Ciputat Timur Tahun
2016 maka peneliti dapat mengambil
Berdasarkan penelitian di Puskesmas kesimpulan sebagai berikut:
Manahan sejak bulan Januari sampai Juli 1. Prevelensi kejadian Risiko Tinggi
2014 ibu hamil yang memiliki risiko tinggi Kehamilan Di Puskesmas Wilayah
30 (34,4%) dan ibu hamil yang tidak Ciputat Timur Tahun 2016 adalah 15,3
memiliki risiko tinggi kehamilan 57 %. Persentase Risiko Tinggi
(65,6%) dari seluruh 87 wanita hamil. Kehamilan dari 98 responden yang
diteliti didapatkan yang memiliki
Hal ini sesuai dengan penelitian Ratna Risiko Tinggi (15,3%) dan yang tidak
Feti Wulandari tahun 2014 dengan hasil uji memiliki Risiko Tinggi Kehamilan
p value 0,491 dengan demikian dapat
(84,7%). Persentase Keteraturan ANC Kecamatan Malalayang Kota Manado.
dengan kategori teratur (82,7%) Tamaka, Cein. 2013.
sementara yang tidak teratur (17,3%). 10. Hubungan Pengetahuan Ibu dan
2. Terdapat hubungan antara Keteraturan Dukungan Suami pada Ibu Hamil
ANC Terhadap Risiko Tinggi Terhadap Keteraturan ANC Di
Kehamilan Di Puskesmaas Wilayah Puskesmas Wates Lampung Tengah
Ciputat Timur Tahun 2016. Tahun 2014. Evayanti, Yulistiana.
11. Hubungan Usia dan Pendidikan Ibu
Disarankan pada petugas kesehatan Hamil Resiko Tinggi Dengan
untuk mempertahankan dan meningkatkan Kepatuhan Antenatal Care. Sulistyanti,
pemberian penyuluhan atau informasi Anik. 2014.
tentang pentingnya keteraturan anc dan
risiko tinggi kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan Dan KB. Jakarta : EGC,
2010.
2. Sillivan A, Kean L, Cryer A. Panduan
Pemeriksaan Antenatal. Jakarta : EGC,
2009.
3. RI, Departemen Kesehatan. Riset
Kesehatan Dasar . Jakarta : EGC, 2010.
4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Resiko Tinggi
Kehamilan Dengan Keteraturan
Antenatal Care (ANC).
Puspitaningrum, Nyna. Surabaya : 03-
05-2016, 2015.
5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Resiko Tinggi
Kehamilan dengan Kepatuhan
Kunjungan Antenatal Care Di RSUD
Padan Boyolali. Damayanti, Erni. 03-
05-2016, 2009.
6.SE,Lestary.repository.usu.ac.id/bitstrea
m/123456789/53181/5/chapterI.pdf.
7. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Kehamilan Resiko
Tinggi dengan Keteraturan Kunjungan
ANC. Wulandari, Ratna Feti. 2014.
8. Hubungan Antara Pengetahuan
Kunjungan dan Sikap Ibu Hamil
Terhadap Keteraturan Pemeriksaan
Antenatal di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar. Dahniar. 2011.
9. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Dengan Keteraturan Pemeriksaan
Antenatal Care Di Puskesmas Bahu

Anda mungkin juga menyukai