Anda di halaman 1dari 7

Komponen Proses Belajar Mengajar

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Komponen Proses Belajar Mengajar 3
B. Hal Yang Bersangkutan Dengan Profesional (Keahlian)
Dalam Mengajar 8
C. Kepribadian Guru Dalam Menunjang Tercapainya Tujuan
Proses Belajar Mengajar
D. Kegiatan Belajar Mengajar 10
E. Masalah Guru 11
F. Perasaan dan Emosi Siswa 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 15
B. Saran-Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha orang dewasa dan pergaulannya dengan anak-anak untuk
membimbing perkembangan jasmani serta pikiran intelektual.
Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat interaktif dari berbagai komponen
untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran yang Telah ditetapkan dalam perencanaan
pembelajaran. Untuk sampai kearah itu terlebih dahulu perlu dipahami tentang arti dari istilah
belajar, istilah mengajar dan istilah proses ketiga arti istilah ini akan mengarahkan kita kepada
pengertian proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah dalam pembahasan makalah ini, kami membuat rumusan masalah sebagai
batasan permasalahan adapun rumusan masalah yang kami sebagai berikut :
1. Tentang komponen proses belajar mengajar.
2. Tentang interaksi belajar mengajar.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi sebagian dari tugas komponen proses belajar mengajar
2. Untuk berbagi pengalaman atau pengetahuan tentang komponen proses belajar mengajar.
3. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang masalah-masalah yang mungkin suatu saat nanti
akan kita temukan yang berhubungan dengan makalah ini, maka makalah ini bisa dijadikan
sebagai bahan perbandingan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Proses Belajar Mengajar


1. Pengertian Komponen Proses Belajar Mengajar
Pada hakikatnya yang disebut komponen proses belajar mengajar adalah pengaruh, bimbingan,
arahan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan
memiliki kepribadian yang utuh dan matang. Kepribadian yang dimaksud adalah semua aspek
yang ada sudah matang yaitu meliputi cipta, rasa dan karsanya.
2. Terjadinya komponen Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar akan terjadi jika ada pergaulan antara anak didik dengan orang dewasa.
Dalam pergaulan ini terjadi tatap muka antara anak didik dan pendidik, sehingga pendidik
mengetahui gejala yang nampak pada raut muka perubahan mimik. Bagaimana tanda-tanda anak
yang senang, kecewa, acuh, terperanjat, tercengang, tergopoh-gopoh dan lain-lain dapat dilihat
jika ada pergaulan. Suasana pergaulan ini pada suatu saat akan berubah menjadi proses pendidik.
3. Menjelaskan Arti Belajar
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu
dengan lingkungan proses perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang
sengaja direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadinya karena proses kematangan
proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan perilaku ini disebut dengan proses
belajar. Proses ini merupakan suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan yang relatif konstan dan ber
bekas. Perubahan-perubahan perilaku ini merupakan hasil belajar yang mencakup ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotorik (Bloom dkk)
4. Keterampilan Mengajar
Keterampilan mengajar adalah sejumlah kompetensi guru yang menampilkan kinerjanya secara
profesional keterampilan ini menunjukan bagaimana guru memperlihatkan perilakunya selama
interaksi belajar mengajar berlangsung, terdiri dari :
a. Keterampilan membuka pelajaran ,adalah kegiatan guru untuk menciptakan suasana yang
menjadikan siswa siap mental dan sekaligus menimbulkan perhatikan siswa terpusat pada hal-hal
yang akan dipelajari.
b. Keterampilan menutup pelajaran, adalah kegiatan guru untuk mengakhiri proses belajar
mengajar.
c. Keterampilan menjelaskan, adalah usaha penyajian materi pembelajaran yang diorganisasikan
secara sistematis
d. Keterampilan mengelola kelas, yaitu kegiatan guru untuk menciptakan siklus belajar yang
kondusif
e. Keterampilan bertanya, adalah usaha guru untuk mengoptimalkan kemampuan menjelaskan
melalui pemberian pertanyaan kepada siswa
f. Keterampilan memberi penguatan adalah suatu respons positif yang diberikan guru kepada
siswa yang melakukan perbuatan baik (benar) atau kurang baik (salah)
g. Keterampilan memberi variasi, adalah usaha guru untuk menghilangkan kebosanan siswa
dalam menerima pelajaran melalui variasi gaya mengajar, penggunaan media, pola interaksi
kegiatan siswa dan komunikasi nonverbal (suara, mimik, gerak, kontak mata, semangat)
Tahapan proses belajar mengajar adalah urutan prosedur pembelajaran yang diupayakan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran atau mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar.
Prosedur ini lazimnya terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap penyajian (inti) dan
tahap penutup. De Porter mengajukan lima tahap (TUNDUR) yaitu tahap tumbuhkan tahap
alami, tahap namai, tahap demonstrasikan, tahap ulangi, dan tahap rayakan. Pendapat lain Dick
Carey mengemukakan lima tahapan pembelajaran, yaitu tahap pra pembelajaran, tahap
penyampaian informasi, tahap partisipasi siswa, tahap tes dan tahap tindak lanjut. Ketiga
pandangan ini walaupun berbeda tetapi mempunyai makna yang sama. Perhatikan bagan
dibawah ini dan contoh implementasinya.

Pendahuluan
Inti Penutup

Tumbuhkan
Alami, Namai, Demonstrasikan
Ulangi dan rayakan

Pra Pembelajaran
Penyampaian informasi, partisipasi siswa
Tes dan tindak lanjut

5. Faktor-faktor yang menimbulkan wibawa seorang guru dalam proses belajar mengajar.
Suatu hal yang harus dimiliki seorang guru agar berhasil dalam menjalankan tugasnya yaitu
kewibawaan. Banyak pengaruh lahir yang menyebabkan seorang berwibawa yaitu:
1. Wibawa dapat datang karena kekuasaan atau kedudukan yaitu tinggi
2. Wibawa dapat datang dari kekayaan
3. Wibawa dapat datang dari kekuatan orang yang kuat serta besar badannya
4. Wibawa juga dapat datang dari keahlian
Kewibawaan yang datang dari faktor tersebut diatas hanyalah bersifat semu belaka, karena
kewibawaan yang timbul berdasarkan sesuatu dari luar mudah hilang. Apabila ia sudah tidak
memiliki hal-hal yang dapat diandalkan tersebut, kewibawaan yang sesungguhnya tidaklah
demikian, karena ia merupakan hasil pertumbuhan dari dalam diri seseorang yang
disempurnakan oleh hasil penerapan dari berbagai pengalaman hidup, sehingga terbentuklah
pribadi yang bulat dan direalisasikan keluar dalam perbuatan, sikap yang dapat dilihat orang lain.
Faktor guru atau pendidikan merupakan faktor penting dalam konsepsi pendidikan apabila ia
merasa mempunyai tugas untuk mendidik, dalam hal ini ada dua macam tugas yang
dikemukakan oleh Dr. J. Waterink dalam bukunya: Theory Der Opeuding, yaitu :
1. Tugas moral
2. Tugas kedinasan (Tafsir, 2000 : 16)
Kedua tugas inilah yang merupakan norma atau kriteria bagi seorang yang mendapat sebutan
sebagai pendidik. Dalam hal ini tugas seorang guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi juga
mendidik dalam rangka membimbing dan memberi pengaruh terhadap perkembangan diri anak
didik berdasarkan tujuan pendidikan.
6. Beberapa kriteria guru yang berwibawa dalam proses belajar mengajar
Ada beberapa kriteria guru yang baik menurut Drs. Japri dalam bukunya Pengantar Didaktik
antara lain adalah :
1. Guru harus mengenal dan memenuhi murid nya
2. Guru harus menguasai bahan pelajaran yang diajarkannya
3. Guru harus menyesuaikan metode mengajar dengan bahan pelajaran yang diajarkannya.
4. Guru harus menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan anak masing-masing.
5. Guru harus mengaktifkan murid dalam hal belajar
6. Guru harus menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan murid.
7. Guru harus mengembangkan pengertian pada anak dalam hal belajar.
8. Guru yang baik harus mengetahui tujuan pelajaran yang akan diajarkan
9. Guru yang baik tidak terikat oleh sesuatu teks book tertentu.
10. Guru yang baik tidak hanya mengajar tapi juga mendidik dalam arti membentuk pribadi
murid-murid.

B. Hal Yang Bersangkutan Dengan Profesional (Keahlian) Dalam Mengajar


Guru dalam rangka melaksanakan tugas mengajar di dalam kelas dituntut untuk memenuhi syarat
profesional agar dapat memberikan pelajaran dengan baik kepada anak didik. Dalam hal ini ada
dua golongan sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan profesi atau keahlian, yaitu :
a. Memiliki ilmu pengetahuan keguruan
b. Menguasai materi/bahan pelajaran yang akan disajikan
Pada dasarnya dalam melaksanakan pengajaran guru harus berpedoman kepada dasar-dasar
Didaktik, sebagai alat utama dalam proses belajar mengajar.
Dasar-dasar itu dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Dasar-dasar untuk memperoleh dan mempererat bahan pengajaran yang telah di terima anak.
2. Dasar-dasar untuk memudahkan murid menerima bahan pelajaran pemusatan perhatian, ke
aktifan, peragaan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan murid.
3. Dasar-dasar untuk memenuhi kebutuhan anak didalam lingkungan praktis, profesional
Berdasarkan hal tersebut diatas dalam proses belajar mengajar akan terjalin hubungan yang baik
antara guru dan murid, sehingga dapat memperbesar perhatian anak terhadap bahan pelajaran
yang akan diajarkan.
Demikianlah prinsip dasar yang dapat menimbulkan wibawa pendidikan bagi guru dalam rangka
menunjang proses belajar mengajar.

C. Kepribadian Guru Dalam Menunjang Tercapainya Tujuan Proses Belajar Mengajar


Pencapaian tujuan proses belajar mengajar yang diinginkan seorang guru harus terlebih dahulu
menjelaskan cara-cara mengajar yang baik melalui metode-metode mengajar
Adapun cara mengajar atau metode yang dapat digolongkan kedalam metode interaksi secara
individual dan metode interaksi secara kelompok.
1. metode interaksi secara individual meliputi:
a. Penerangan melalui metode ceramah
b. Membuka dialog melalui tanya jawab
c. Mencari alternatif melalui metode diskusi
d. Meningkatkan keterampilan melalui latihan
e. Mengalami melalui demonstrasi dan eksperimen
f. Menguji kemahiran melalui pelaksanaan tugas
g. Memperluas cakrawala melalui karya wisata
h. Memupuk ke gotong-royong melalui kerja kelompok
3. Metode interaksi secara kelompok meliputi:
a. Panel
b. Symposium
c. Musyawarah kerja
d. Seminar
e. Forum
f. Sosiodrama
g. Psikodrama (Winarno Surakhmad, 1982:97)

D. Kegiatan Belajar Mengajar


Guru dalam menggunakan pendekatan cara belajar siswa aktif dengan topik sabar dan akhlak
terpuji. Kegiatan belajar mengajarnya sebagai berikut:
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
b. Pemberian lembar kerja siswa (lks)
c. Penjelasan guru secara singkat tentang topik ajar
d. Siswa mempelajari lks
e. Siswa berdiskusi
f. Siswa menuliskan laporan diskusi
g. Siswa melaporkan hasil diskusi
Membangun minat dalam proses belajar mengajar
1. Kemukakan cerita atau visual yang menarik : sajikan anekdot, cerita fiksi, kartun atau grafik
yang dapat memenuhi perhatian peserta didik terhadap apa yang anda kerjakan.
2. Buatlah kasus problem : kemukakan suatu problem disekitar ceramah yang anda susun.
3. Test pertanyaan : berilah peserta didik sebuah pertanyaan untuk mencari tahu apakah mereka
sebelumnya telah memiliki sedikit pengetahuan tentang nya sehingga mereka akan termotivasi
untuk mendengarkan ceramah anda.

E. Masalah Guru
Setiap guru mempunyai tanggung jawab mutlak untuk menciptakan dan mengarahkan
keterlibatan setiap siswanya dalam kegiatan proses belajar untuk mencapai kematangan tertentu
yang berdasarkan tujuan pengajaran yang hendak dicapainya, untuk itu sudah barang tentu
seorang guru harus memiliki dedikasi. seorang guru harus ditunjukkan dengan penguasaan
kemampuan dasar seorang guru, antara lain :
a. Seorang guru itu harus mengenal setiap siswa yang di didiknya
Pengenalan terhadap siswa itu tidak hanya didasarkan pada sifat-sifat umumnya dan kebutuhan
pada umumnya dimiliki oleh setiap siswa, atau bukan mengenal cara-cara siswa pada umumnya
belajar, tetapi harus peka dan mengetahui secara khusus sifat, kebutuhan, minat, pribadi serta
aspirai setiap siswa itu.
b. Seorang guru harus memiliki kecakapan memberi bimbingan
Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa agar siswa dapat melakukan kegiatan
secara optimal. Keberartian bimbingan yang diberikan guru banyak tergantung pada kapasitas
kemampuan intelektual dan pengetahuan guru, juga pengetahuan untuk mengetahui tingkatan-
tingkatan dari setiap anak didiknya, baik perkembangan dibidang emosi, dibidang minat dan
kecakapan-kecakapan khusus. Dengan mengetahui tingkatan-tingkatan perkembangan siswa,
seorang guru dapat menyusun rencana dan kebijakan atas dasar pengetahuan itu, sehingga siswa-
siswanya benar-benar mengalami pendidikan yang menyeluruh.
c. Seorang guru harus mengetahui dan mengerti tujuan pendidikan nasional
Pengetahuan tentang tujuan pendidikan nasional mutlak bagi setiap guru, seorang guru harus
mampu memahami dan menjabarkan arah dan kebutuhan-kebutuhan pembangunan dan
khususnya pembangunan pendidikan. Hal ini memudahkan guru untuk menyiapkan kebutuhan-
kebutuhan kecakapan siswanya sebagaimana yang dikehendaki oleh kebutuhan pembangunan.
d. Seorang guru harus memiliki pengetahuan utuh dan mengenai ilmu yang diajarkan.
Tugas guru yang utama, tentunya men transfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Diantara
ilmu pengetahuan yang diperoleh dari seorang guru akan menjadi bekal anak didik usaha dan
untuk kemajuan hidup yang nyata dari suatu masyarakat atau individu. Oleh karena itu sudah
menjadi kewajiban seorang guru, untuk memiliki ilmu yang diajarkannya. Kemampuan dasar
seorang guru ini harus benar-benar kelihatan nya dalam praktek pengajar. Hal ini disebabkan
dalam kenyataan, guru menjadi sumber belajar yang paling utama. Guru berperan sebagai
sumber informasi dan penyampaian informasi.

F. Perasaan dan Emosi Siswa


Belajar merupakan proses yang aktif, sehingga seandainya siswa tidak turut serta dalam berbagai
kegiatan belajar sebagai suatu tanggapan (respon) siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin
sisa dapat mencapai hasil belajar yang dikehendaki. Dengan kata lain, partisipasi siswa dalam
kegiatan belajar menjadi syarat mutlak untuk mencapai hasil belajar yang dikehendaki itu.
Partisipasi siswa ini, tentunya sangat tergantung pada bagaimana seorang guru mampu
membangkitkan dan merangsang suasana hati atau perasaan dan emosi siswa tertantang
melakukan kegiatan belajar
Perasaan dan emosi siswa ini, tentunya sangat terpengaruh pada sikap, penampilan guru ketika
mengajar dan cara-cara guru mengajar serta cara-cara guru berkomunikasi pada setiap anak
didik. Sebagai gambaran dari hasil penelitian pelajar dan mahasiswa yang dilakukan Prof. Dr.
winarmno Surakhmad, M.Sc. Ed dalam bukunya Metode Pengajaran Nasional menyimpulkan
guru yang paling disukai yaitu guru :
1. Bersikap ramah dan bersedia memahami setiap orang
2. Bersikap sabar dan suka membantu, memberi perasaan tenang
3. Adil dan tidak memihak, tegas
4. Cerdas dan mempunyai minat yang berbagai ragam (Luas)
5. Memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan
6. Memperhatikan tingkah laku dan lahiriah yang menarik

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan diatas kami dapat menarik kesimpulan bahwa:
- komponen proses belajar mengajar merupakan bagian yang menjadi serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, psikomotorik dan
membimbing anak didik agar menjadi dewasa sera memiliki kepribadian yang utuh dan matang
baik dari Aspek Iptek dan Imtak nya
- Seorang guru harus memiliki pengetahuan utuh mengenai ilmu yang diajarkannya dan
profesional mengajarnya.
- Guru untuk menjadi sumber belajar yang paling utama untuk tercapainya proses belajar
mengajar
- Seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik.

B. Saran
Untuk meningkatkan mutu profesi secara sendiri-sendiri, guru dapat melakukannya secara
formal maupun informal, secara formal artinya guru mengikuti berbagai pendidikan lanjutan,
atau kursus yang sesuai dengan bidang tugas, keinginan, waktu dan kemampuannya. Secara
informal guru dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui mass media seperti
televisi, radio, majalah ilmiah, koran dan sebagainya ataupun membaca buku teks dan
pengetahuan lainnya yang cocok dengan bidangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Interaksi Belajar Mengajar

Direktorat Tenaga Kependidikan 2003. Program Guru Bantu Tahun 2003. Wawasan
Kependidikan

Direktorat Tenaga Kependidikan 2003. Manajemen Berbasis Sekolah

Sitorus M. 2003. Sosiologi . Erlkangga Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai