PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
NIM: 111434023
SKRIPSI
Oleh:
NIM: 111434023
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan
(Roma 5:4)
perjuanganku.
hidupku.
Almamaterku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan
limpahan kasih-Nya yang selalu tercurah dalam hidupku, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penelitian dengan judul Mind Mapping
Sebagai Alat Evaluasi untuk Mengetahui Kompleksitas dan Komprehensif
Pemahaman Siswa dalam Materi Vertebrata Kelas XA SMA Santo Mikael
Sleman ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak, yang telah berkenan membimbing, memberi
gagasan, dukungan serta motivasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Luisa Diana Handoyo M.Si. yang telah membimbing serta mendampingi
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. selaku kaprodi dan penguji skripsi
yang memberikan banyak masukan untuk penyempurnaan isi skripsi.
3. Ibu Dra. Maslichah Asyari M.Pd. yang telah memberikan inspirasi untuk
penelitian alat evaluasi dan memberikan banyak masukan untuk
penyempurnaan isi skripsi.
4. Bapak Markus Sri Purwantoro S.Pd. yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk melakukan penelitian di SMA Santo Mikael Sleman.
5. Ibu Fransiska Galuh Pramesti S.Pd. selaku guru Biologi SMA Santo Mikael
yang telah membantu, memberi dukungan, masukan dan semangat kepada
peneliti sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Keluarga besar SMA Santo Mikael Sleman yang memberi kesempatan
penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian, terutama siswa-siswi kelas XA
angkatan 2014/2015 terima kasih atas bantuan dan kerjasama selama kegiatan
penelitian.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Peneliti sangat menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pembaca.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
F. Materi ............................................................................................................. 21
G. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 22
H. Hipotesa ......................................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 24
A. Jenis Penelitian............................................................................................... 24
B. Setting Penelitian ........................................................................................... 24
1. Subyek Penelitian.................................................................................... 24
2. Obyek Penelitian ..................................................................................... 24
3. Tempat Penelitian ................................................................................... 24
4. Waktu Penelitian ..................................................................................... 24
C. Treatmen ........................................................................................................ 25
D. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 25
1. Instrumen Pembelajaran.......................................................................... 26
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini meliputi: ................................ 26
2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 27
E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 31
1. Analisis Statistik ..................................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 37
A. Kesimpulan .................................................................................................... 50
B. Saran .............................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN .......................................................................................................... 53
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3.4 Kunci Jawab dan Rubrik Penilaian Tes Pemahaman ..................... 89
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran tidak terlepas dari konten materi yang diajarkan, guru yang
prasarana yang mendukung kegiatan tersebut, dan masih banyak faktor yang
dilakukan, metode yang akan digunakan serta hal-hal lain yang dibutuhkan
yang diharapkan, dan yang terpenting siswa dapat memahami materi yang
siswa kurang diperhatikan oleh guru. Tuntutan pendidikan dan sistem yang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
belajar sebagai indikator keberhasilan. Jika hasil sudah baik maka guru akan
soal-soal, supaya informasi dari guru dapat dihafal oleh siswa. Hendaknya
guru menjadi pengolah bahan ajar dan bukan hanya sebagai penyalur
informasi.
belajar yang berbeda-beda. Cara siswa belajar dan memahami suatu materi
memiliki perbedaan satu sama lain. Setiap siswa memiliki kecerdasan ganda
dan berbeda antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Mind mapping
dilakukan. Guru melakukan tes, seperti misalnya tes objektif, tes uraian, tes
esai dan lain sebagainya. Cara yang ditempuh guru ini membuat siswa
alat evaluasi yang dapat digunakan guru untuk menentukan penilaian dan
dilakukan.
internal pikiran. Mind map membantu membuat catatan yang lebih efektif.
Mind map dibuat berdasarkan hasil pemikiran dan pola pikir pembuatnya,
oleh karena itu informasi yang diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
akan materi tersebut. Dengan demikian mind map dapat digunakan sebagai
dari siswa dengan latar belakang sosial masing-masing anak berbeda. Guru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
nilai tinggi. Terdapat jarak nilai yang cukup signifikan antar siswa satu
dibuat siswa sebagai evaluasi dari proses kegiatan belajar mengajar yang
proses belajar yang dialami siswa dengan melihat keluasan dan kedalaman
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi mind map yang digunakan oleh guru sebagai
alat evaluasi materi vertebrata kelas XA SMA Santo Mikael Sleman yang
dilihat dari:
Komprehensif (keluasan):
Menyebutkan contoh
Kompleksitas (kedalaman):
(peran)
D. Tujuan Penelitian
oleh guru.
E. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Bagi Peneliti:
pendidikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
2. Bagi guru :
3. Bagi Siswa :
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Mind Map
dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind map adalah
cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan
pikiran-pikiran. Mind map dapat membantu dalam sangat banyak hal, antara
lain:
Merencana
Memusatkan perhatian
membandingkannya
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Penelitian ini akan menggunakan mind mapping sebagai alat yang dapat
sebelumnya.
mencerminkan cara pikir otak. Mind map adalah alat pikir untuk
adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind
dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang, seperti yang
Bahan yang diperlukan untuk membuat mind map antara lain: kertas
kosong tak bergaris, pena dan pensil warna. Tujuh langkah dalam membuat
mind map: (1) Ambil kertas dan beberapa pensil warna,sisi panjang kertas
diletakkan mendatar (landscape); (2) gunakan gambar untuk ide sentral; (3)
gunakan warna, warna membaut mind map lebih hidup, menambah energi
dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya; (5) hubungkan dengan garis
mata dan tidak membosankan otak; (6) gunakan satu kata kunci untuk setiap
garis. Kata kunci tunggal akan memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
kepada mind map; (7) gunakan gambar, setiap gambar bermakna seribu
kata. Secara umum gambaran membuat mind map: pertama ambil selembar
kertas kosong dan beberapa pena warna. Putar kertas sehingga sisi panjang
sebuah konsep yang dibuat dalam mind map. Beri label pada gambar
dari gambar sentral. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap cabang.
Pada setiap cabang, tulis dengan jelas dan dengan huruf besar lima kata
kunci tunggal yang muncul ketika berpikir dengan konsep yang akan dibuat.
asosiasi yang dibuat. Anak cabang sesuai dengan ide yang ditemukan, tidak
B. Alat Evaluasi
menimbangnya dari segi nilai dan arti. Evaluasi adalah suatu proses bukan
suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari proses evaluasi adalah
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan
untuk sampai pada pemberian nilai dan arti adalah evaluasi. Membahas
terencana, sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus
Menurut Munthe (2009), evaluasi ada tiga bentuk, yaitu tes, non tes,
dan tes alternatif. Dari segi waktu, evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu tes
formatif dan sumatif. Dari segi bentuk, evaluasi terdiri atas tes lisan dan tes
tertulis. Tes tertulis terbagi menjadi dua: tes objektif dan tes subjektif.
Adapun tes alternatif terdiri atas beberapa macam, antara lain kehadiran,
Kognitif
Afektif
Psikomotor
b. Sistem Pembelajaran:
Program Pembelajaran
Hasil Pembelajaran
Sikap
Kecerdasan
Perkembangan Jasmani
Keterampilan
Kompetensi Tamatan
Keterampilan Hidup
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Penelitian ini merupakan uji mind mapping sebagai alternatif alat evaluasi
domain kognitif.
C. KemampuanBerpikir Siswa
1. Taksonomi Berpikir
alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu, media
sasaran. Hasil berpikir dapat berupa ide, gagasan, penemuan dan pemecahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
2. Kompleksitas Pemahaman
(Sousa, 2012).
3. Pemahaman Komprehensif
mampu menangkap (menerima) dengan baik; konten isi luas dan lengkap;
konsep dapat dipakai sebagai salah satu indikasi taraf pemahaman siswa
struktur kognitif dalam pikiran siswa dapat dilihat dari proses pemetaan
salah satu srategi yang dapat memberi peluang pada siswa berperan serta
dan menyatakan kembali definisi dari suatu konsep, prinsip, dan hukum
secara tepat dalam jaringan (peta) pengetahuan yang telah dimilikinya, dan
Konsep yang berdiri sendira yang tidak mempunyai kaitan dengan konsep
lain, kecuali tidak fungsional dan tidak penting, juga mudah dilupakan.
peta konsep dapat dilihat keutuhan (unity) dari bangunan pengetahuan (body
(banyaknya konsep yang dapat ditangkap dari apa yang dipelajari) dan
dapat dinyatakan). Dari peta konsep dapat diketahui apakah suatu konsep
dipelajari bermakna atau secara hafalan. Bila suatu konsep yang seharusnya
diletakkan dalam peta konsep yang telah dimiliki, maka konsep tersebut
Hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain dapat
jaringan konsep (concept network). Dalam arti luas peta konsep adalah peta
arti yang lebih spesifik peta konsep dapat menyatakan hubungan hierarkis
antara konsep yang satu dengan konsep yang lain (Moreire,1987 dalam
Kartika, 1990).
tunggal. Bila ada dua orang yang membangun peta konsep tentang teori
yang sama, kiranya tidak dapat diharapkan hasilnya adalah peta konsep
yang sama. Bahkan hampir dapat dipastikan bahwa peta konsep dari kedua
orang itu akan berbeda. Dapat dipastikan demikian karena kekayaan atau
1990).
yang paling umum ke yang paling khusus (bila peta konsep akan dibuat
yang satu dengan konsep lainnya dengan membuat garis penghubung dan
dari suatu konsep, disusun secara linear, berkembang, sangat variatif, mind
materi, penggunaan mind mapping lebih sesuai untuk tingkat kognitif siswa
di lokasi penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
dan membuat siswa belajar mandiri dan kreatif dalam pengolahan informasi.
pokok bahasan yang dipelajari. Secara psikologis, suasana tes akan berbeda
dengan tes konvensional yang biasa dilakukan guru. Siswa menjadi nyaman
dengan kegiatan pembuatan mind map yang dilakukan dan tidak seperti tes
membantu siswa lebih kreatif, siswa menentukan sendiri isi mind map yang
dibuat, sehingga guru akan lebih dapat melihat penguasaan siswa akan suatu
ganda yang dimiliki siswa. Tetapi, penggunaan mind map sebagai alat
evaluasi ini secara teknis akan membutuhkan alokasi waktu belajar yang
lebih lama. Siswa harus mengenal mind mapping dengan baik, sehingga saat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
pelaksanaan evaluasi, siswa dapat membuat dengan tepat. Selain siswa yang
pemahaman siswa:
konsep khusus.
rasio. Skala ini merupakan skala ukur yang paling tepat dan presisi baik
dalam kegiatan penelitian maupun dalam evaluasi program. Alat ukur ini
penelitian yang berjudul Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alternatif untuk
moment dari Pearson antara tes hasil pemahaman dengan peta konsep yang
Konsep sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Pemahaman Siswa dalam Belajar
pemahaman sebagai kontrol dan tes pembuatan peta konsep yang diuji
cobakan. Perbandingan antara hasil tes pemahaman dengan tes peta konsep
konsep yang dibuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa peta konsep dapat
Sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa pada pokok besaran dan
yaitu alat evaluasi dan variabel terikat yaitu pemahaman siswa dapat
siswa.
F. Materi
halaman 72.
map dirasa tepat untuk membantu siswa memahami materi dengan berfikir
kreatif saat membuat mind map, selain itu juga mind map dapat
hari.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
G. Kerangka Berpikir
penggunaan metode, bahan ajar, dan setiap proses yang terlaksana dalam
atau aktifitas yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian. Saat ini,
kurang dapat melihat aspek lain di luar aspek kognitif. Mind map yang
komprehensif pemahaman siswa dari materi yang dipelajari, selain itu mind
map akan membuat siswa lebih kreatif karena dibuat berdasarkan pemikiran
c. Siswa berlatih membuat mind map dari materi/ pokok bahasan yang
e. Peneliti menugaskan siswa untuk membuat mind map dari materi yang
telah diajarkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
yang dipelajari.
Dari kegiatan yang dilakukan akan diperoleh data berupa skor mind
map dan skor tes esai. Kedua hasil akan di analisis secara statistik
H. Hipotesa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Pendidikan. Gabungan antara
B. Setting Penelitian
1. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XA SMA Santo Mikael dengan
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah mind mapping yang menjadi alat evaluasi untuk
vertebrata.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Santo Mikael Warak, Sumberadi Mlati
Sleman Yogyakarta.
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian bulan Mei 2015
24
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
C. Treatmen
untuk membuat mind map, dengan memberikan contoh mind map dari
konsep sederhana.
menjadi materi ajar hari itu dan meminta siswa membuat mind map dari
4. Siswa diminta untuk berlatih membuat mind map, baik secara individu dan
kelompok.
mapping dari seluruh materi vertebrata yang dipelajari dan juga tes
pemahaman berupa tes esai untuk membandingkan antara hasil mind map
D. Instrumen Penelitian
data.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini meliputi:
a. Silabus
59.
c. Materi Vertebrata
a. Tes
materi vertebrata. Tes akhir ini dilakukan dalam bentuk tes esai. Tes
esai adalah butir soal yang jawabannya diisi oleh peserta tes dengan
gabungan dari tes esai bebas dan tes esai terbatas. Kelebihan tes esai
berbagai sumber ke dalam satu pikiran utama. Selain itu, tes esai cocok
bentuk tulis sesuai dengan gaya pikir dan gaya bahasa sendiri (Munthe,
2009).
yang satu dengan konsep yang lain yang saling berkaitan. Penyusunan
Menentukan indikator
skor maksimal 10, kurang lengkap dan kurang tepat sebuah konsep skor
contoh dari suatu konsep, merupakan suatu ciri dari keluasan sebuah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
skor 1.
2. Kriteria penilaian mind map seperti pada tabel 3.1 dibawah ini.
Hasil penelitian berupa skor mind mapping yang telah dibuat oleh siswa
serta skor dari tes pemahaman.Untuk menunjukkan bahwa hasil kedua uji
ini juga dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji tersebut dilakukan
dengan metode uji homogenitas varian. Kedua skor diolah dengan analisis
yang tinggi pula dalam tes pemahaman. Menurut Suparno (2011), Koefisien
Keterangan:
1. Analisis Statistik
Data yang diperoleh dari nilai tes pemahaman siswa dan nilai mind
a) Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari
statistik uji normalitas yang dilakukan diperoleh hasil seperti pada tabel 3.2
berikut ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
Nilai P 0.625 lebih besar dari P 0.05, sehingga diketahui bahwa variabel
probabilitas 0.885 lebih besar dari P 0.05, adalah normal, memenuhi syarat
b) Uji Homogenitas
populasi dengan varian sama atau tidak. Data yang diperoleh dari nilai tes
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Data Based on Mean 2.750 1 38 .106
Based on Median 1.925 1 38 .173
Based on Median and 1.925 1 37.407 .173
with adjusted df
Based on trimmed mean 2.716 1 38 .108
and With Adjusted df) = 0.173 dan probabilitas berdasarkan Mean yang
dapat diketahui bahwa data memiliki varian yang homogen atau dengan kata
c) Uji Korelasi
Mind mapping ditunjukkan dalam analisis pada tabel 3.4 berikut ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
Mindmapping Tes
mindmapping Pearson 1 .780**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
Tes Pearson .780** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Skor 0.780 merupakan angka korelasi pearson dari uji korelasi data antara
mind map dengan tes. Hasil perhitungan korelasi dituliskan robs= 0.780. Dari
hasil uji korelasi diatas dapat diinterpretasikan adanya hubungan antara tes
Berdasarkan probabilitas:
Korelasi Pearson)
7) Kesimpulan: / robs / > / rcrit / = 0.780 > 0.561. Berarti ada korelasi antara
mapping.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
sebagai alat evaluasi. Materi pisces dan amphibi disampaikan dalam bentuk
37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
2. Pertemuan II : Pertemuan kedua pada hari Rabu, 6 Mei 2015 pukul 08.30-
mendiskusikan dan mengerjakan lembar kerja dari materi aves dan reptil
yang sudah dipelajari seperti pada gambar 4.2. Pembuatan mind mapping
membuat mind mapping setara dan saling melengkapi ide dan gagasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
masuk kelas, sehingga waktu untuk mengerjakan tes terbatas. Siswa kurang
B. Hasil Penelitian
meliputi hasil tes pemahaman dengan menggunakan mind mapping dan tes
pemahaman berupa tes esai pada pokok bahasan Vertebrata. Data berupa
16 40 54.5
17 14.5
18 63 63
19 70 71.5
20 50 67.5
21 22.5 40
nilai tes esai 44,24. Meskipun lebih rendah dari nilai KKM, nilai ini lebih
tinggi daripada nilai mind map. Jika dilihat secara umum, rata-rata nilai
materi, sehingga pokok bahasan kurang dapat dipahami siswa dengan baik
dan optimal.
nilai tes lebih tinggi dibandingkan nilai mind mapping. Siswa belum terbiasa
dengan mind map, sehingga saat tes berlangsung siswa kesulitan untuk
membuat mind map dengan lebih optimal, siswa juga cenderung terpola
dengan pola hafalan yang dimiliki siswa. Secara keseluruhan dapat di lihat
bahwa siswa dengan nilai mind map tinggi cenderung memiliki nilai tes
yang tinggi pula, demikian juga dengan siswa yang memiliki nilai mind
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
maprendah mendapat nilai tes yang rendah. Tetapi terjadi tidak konsisten
rendah tetapi memiliki nilai tes yang tinggi. Ada banyak faktor yang
mapping ini, diantaranya selama proses pelatihan membuat mind map siswa
tersebut tidak mengikuti proses dengan baik. Tidak mengerjakan mind map
melatih siswa menggunakan mind mapping. Selain itu juga, mind map
1) Konsep
siswa dapat menyusun mind map dengan menuliskan konsep lengkap dan
menuliskan ciri umum dari kelas dalam vertebrata dan tidak memberikan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
ciri kelas amphibi hidup di dua tempat, kulit licin, tidak bersisik. Seperti
dapat dilihat pada lampiran 6.3, siswa memberikan penjelasan umum dan
3) Menyebutkan contoh
dan mendapatkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
dapat dilihat pada lampiran 6.1, siswa menyebutkan contoh hewan dari
mapping pada lampiran 6.2 siswa yang menuliskan contoh pada kelas
aves burung merpati dan burung elang. Tidak menunjukkan ordo dari
b) Komprehensif
terlihat dari hasil penilaian yang sangat jauh dari KKM yang ditentukan
sekolah. Selain itu, keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang harus
2. Pembahasan
Penelitian tentang mind mapping sebagai alat evaluasi yang
diuji dengan uji normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov dan uji
yang signifikan. Artinya ada kaitan antara mind mappingyang dibuat siswa
yang dimiliki suatu ordo dan perbedaan yang menonjol. Sehingga siswa
Demikian halnya dengan siswa yang memiliki nilai tes pemahaman rendah,
dalam mind mapping penjelasan ciri khas dari suatu ordo tidak spesifik
hewan dari ordo Apoda kelas Amphibia berupa cacing tanah. Hewan dari
ordo apoda yang dimaksud adalah sesilia yang berbentuk seperti cacing,
dapat digunakan sebagai salah satu alternatif alat evaluasi untuk mengetahui
akan menggunakan kata kunci dan simbol yang khas dan membuat siswa
5. Keterbatasan Penelitian
Kegiatan penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 21 siswa, dan hanya
20 data yang dapat diolah. Jumlah sampel ini sangat kurang, sehingga
hasil penelitian ini hanya berlaku bagi sampel yang diteliti. Penelitian ini
2. Keterbatasan waktu
BAB V
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
vertebrata.
Hal ini dibuktikan dengan adanya korelasi antara skor tes pemahaman
dengan skor pembuatan mind mapping yang dibuat siswa pada pokok
bahasan vertebrata. Korelasi bernilai positif, artinya siswa dengan skor tes
siswa dengan skor tes pemahaman tinggi memiliki skor mind mapping
50
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
52
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
53
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
56
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Pertemuan III
Afektif Sosial
1. Materi pembelajaran 1. Mampu bekerja
57
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Karakter Afektif
Pribadi
1. Jujur dalam
mengerjakan tugas.
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
A. Indikator
Kognitif Produk
1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas vertebrata kelas pisces dan
amphibi.
2. Mengelompokkan hewan ke dalam kelas-kelas vertebrata.
3. Menjelaskan kembali pemahaman dalam mind mapping yang ditampilkan.
Kognitif Proses
Psikomotor
Afektif Karakter :
Afektif Sosial :
B. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan ciri-ciri
vertebrata kelas pisces dan amphibi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Kognitif Proses
Psikomotor
Afektif Karakter
Afektif Sosial
C. Materi Pembelajaran
Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas pisces, dan amphibi.
E. Kegiatan Pembelajaran
F. Sumber Belajar
1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi
Aksara. Jakarta
2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta
H. Penilaian
1. Lembar kerja mind mapping.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
Lampiran 2.2
Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman
A. Indikator
Kognitif Produk
1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas vertebrata reptil dan aves.
2. Mengelompokkan hewan ke dalam kelas-kelas vertebrata reptil dan aves.
3. Menjelaskan kembali informasi dan pemahaman dari materi vertebrata reptil
dan aves dengan menggambarkannya dalam mind mapping.
Kognitif Proses
Psikomotor
Afektif Karakter :
Afektif Sosial :
B. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri hewan
dalam kelas vertebrata reptil dan aves.
2. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan hewan ke
dalam kelas-kelas vertebrata reptil dan aves.
3. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan kembali informasi
dan pemahaman yang diperoleh dari materi vertebrata kelas reptil dan aves
dalam mind mapping.
Kognitif Proses
Psikomotor
Afektif Karakter
Afektif Sosial
C. Materi Pembelajaran
Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas reptil dan aves.
E. Kegiatan Pembelajaran
F. Sumber Belajar
1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi
Aksara. Jakarta
2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
H. Penilaian
1. Lembar kerja siswa.
2. Penilaian mind mapping.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Lampiran 2.2
Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman
A. Indikator
Kognitif Produk
1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam vertebrata kelas mamalia.
2. Mengelompokkan hewan yang termasuk kedalam kelas mamalia.
Kognitif Proses
Afektif Karakter :
Afektif Sosial :
B. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri hewan
dalam kelas mamalia.
2. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan hewan ke
dalam kelas mamalia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Kognitif Proses
Afektif Karakter
Afektif Sosial
C. Materi Pembelajaran
Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas mamalia.
E. Kegiatan Pembelajaran
F. Sumber Belajar
1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi
Aksara. Jakarta
2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta
H. Penilaian
1. Lembar kerja siswa.
2. Penilaian mind mapping.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
Lampiran 2.2
Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman
A. Indikator
Kognitif Produk
1. Menjelaskan kembali informasi dan pemahaman yang diperoleh dari materi
vertebrata kedalam mind mapping.
Kognitif Proses
Psikomotor
Afektif Karakter :
Afektif Sosial :
1. Menghargai diri sendiri, dengan yakin dan percaya diri dalam mengerjakan
tes dan mind mapping.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
B. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan kembali informasi
dan pemahaman yang diperoleh dari materi kelas-kelas vertebrata dalam
mind mapping.
Kognitif Proses
Psikomotor
Afektif Karakter
Afektif Sosial
C. Materi Pembelajaran
Dunia hewan subfilum vertebrata.
E. Kegiatan
F. Sumber Belajar
1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi
Aksara. Jakarta
2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta
Materi Vertebrata
Lampiran 2.3
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam
sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata
meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri berikut:
Subfilum Urochordata (Tunikata): tidak memiliki notochord, tali saraf, dan ekor
saat dewasa; memiliki celah faring
Vertebrata
Ukuran dan bentuk tubuh vertebrata beragam dari hanya beberapa milimeter,
misalnya katak beracun, sampai yang berukuran beberapa meter, misalnya paus
biru.
Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor
pada sebagian vertebrata;
Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan
menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar, atau tanduk;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Habitat
Klasifikasi
Superkelas Agnatha
Hewan yang tergolong agnatha berbadan panjang dan ramping seperti belut serta
tidak memiliki rahang. Sekitar 60 spesies Agnatha tercakup dalam Kelas
Cephalospidomorphi (Lamprey) dan Kelas Mycini (hagfish). Lamprey hidup di
perairan tawar dan laut. Hewan ini mengambil makanan dengan cara mengaitkan
mulutnya yang bergigi ke sisi tubuh ikan kemudian mengisap darahnya. Larvanya
memakan partikel makanan di air. Larva lamprey laut hidup di perairan tawar.
Hagfish hanya hidup di laut. Hewan ini tidak memiliki tahapan larva.
Makanannya adalah ikan mati yang diisap dengan mulutnya. Sebagian lainnya
memakan cacing laut. Mulut hagfish tidak bergigi, tetapi memiliki tentakel
peraba.
Superkelas Gnathostomata
Hewan dalam kelompok ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke
atas dan ke bawah. Hewan yang tergolong Gnathostomata memiliki keragaman
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Kelas Chondrichthyes
Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut. Chondrichthyes yang masih
hidup mencakup sekitar 750 spesies, termasuk hiu, pari, dan chimera.
Hiu bertubuh langsing. Sirip ekor bagian atas lebih panjang daripada bagian
bawah. Hiu tidak memiliki kantung udara sehingga kebanyakan spesies terus
berenang untuk menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak tenggelam. Hiu juga
memiliki garis lateral pada bagian punggung memanjang dari kepala hingga ekor
berguna untuk mengetahui letak makanannya. Spesies lainnya memendamkan diri
di pasir dan mengambil air untuk pernapasannya melalui sepasang lubang
(spirakel) di atas kepala.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
Pari memiliki badan pipih. Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri
di dasar perairan dan untuk menggali pasir mencari makanannya berupa hewan
lunak dan udang-udangan. Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya
yang seperti pecut untuk melindungi diri. Jenis lainnya menghasilkan sengatan
listrik.
Kelas Ostheichthyes
Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan pada hampir setiap habitat air
tawar termasuk kolam, sungai, danau, dan rawa.
Hewan jantan dan betina dari jenis yang sama pada ikan ini tampak berbeda. Jenis
lainnya tidak memiliki sisik sama sekali. Contoh ikan bersirip duri adalah ikan
mas (Cyprinus carpio), ikan cupang (Betta splendes), ikan gurami (Osphronemus
gouramy), ikan badut (Premnas biaculeatus), ikan kakap merah (Lutjanus
bitaeniatus), dan ikan luohan (Cichlasoma sp.).
Sacropterygii memiliki sirip dada dan sirip pelvis yang berotot. Beberapa spesies
menggunakannya untuk berjalan di dasar perairan atau di darat. Ikan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Kelas Amphibia
Tidak semua Amphibia hidup di dua tempat. Beberapa jenis katak, salamander,
dan sesilia ada yang hidup di air dan ada yang hanya hidup di darat. Namun,
sebagian besar Amphibia hidup di dekat air dan tempat yang lembab seperti rawa
dan hutan hujan tropis. Amphibia terdiri dari tiga ordo yaitu Anura, Urodela, dan
Apoda.
Anura mencakup hampir 3500 spesies. Anura memiliki ciri tidak berekor saat
dewasa. Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan
untuk melompat. Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap
mangsanya.
Urodela merupakan Amphibia yang memiliki ekor saar larva, muda, maupun
dewasa. Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depan yang
sama ukurannya dengan kaki belakang. Beberapa jenis hanya hidup di air,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
sedangkan yang lainnya hidup di darat. Hewan yang tergolong kelompok ini
adalah berbagai jenis salamander. Baik larva maupun salamander dewasa
merupakan hewan karnivora.
Apoda yang disebut juga sesilia merupakan Amphibia tidak berkaki. Bentuk
tubuhnya seperti cacing tanah atau belut. Larva sesilia sangat menyerupai sesilia
dewasa. Sesilia hidup terutama dengan bersarang dalam lubang di tanah.
Kelas Reptilia
Jenis reptilia mencakup sekitar 7000 spesies. Reptilia (Latin, reptil= melata)
memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi
mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah:
Reptilia hidup di habitat darat dan perairan. Reptilia yang hidup di laut memakan
ganggang laut, ikan, ubur-ubur, dan kepiting. Reptilia mencakup tiga ordo besar
yaitu Chelonia atau Testudines, Squamata atau Lepidosauria, dan Crocodilia.
Chelonia adalah Reptilia yang memiliki cangkang. Cangkang bagian dorsal
disebut karapaks, sedangkan bagian ventralnya disebut plastron. Cangkang
merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi tulang rusuk. Cangkang
berfungsi sebagai pelindung dari pemangsanya. Chelonia yang hidup di laut
contohnya penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys
coriacea) yang memiliki kaki berbentuk dayung untuk berenang. Cangkang
Chelonia laut lebih tipis dibandingkan cangkang Chelonia darat. Contoh Chelonia
darat adalah kura-kura papua (Chelonia novaeguinaeae). Chelonia termasuk
hewan yang berumur panjang. Umur penyu hijau dapat mencapai 200 tahun.
Squamata adalah Reptilia yang umumnya memiliki kulit bersisik. Reptil yang
termasuk golongan ini adalah kadal dan ular. Kadal memiliki sisik yang licin dan
berbentuk membulat. Tubuhnya berkaki empat dan memiliki ekor. Kadal
merupakan Reptilia paling banyak jumlahnya, mencakup kadal bertubuh kecil
seperti kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus
platyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal bertubuh besar
seperti komodo (Varanus komodoensis).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Ular tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang. Seperti kadal, ular memiliki sisik.
Tulang rahang ular bersambungan secara longgar sehingga memungkinkan
menelan mangsa yang lebih besar daripada tubuhnya. Gigi di mulut ular tidak
memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan untuk memegang mangsanya
selama menelan. Ular berbisa memiliki sepasang gigi tajam untuk menyuntikkan
bisa ke mangsanya. Lidah ular dapat dijulurkan untuk merasakan lingkungannya.
Lidah tersebut dapat membantu ular mengenali partikel yang ada di udara. Ular
juga memiliki kepekaan terhadap getaran. Jenis ular tertentu memiliki kepekaan
terhadap suhu sehingga bisa membedakan benda hidup dan benda mati. Sebagian
jenis ular bersifat ovovivipar, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk. Contoh
ular adalah ular sendok (Naja sumatrana), ular kobra (Ophiophagus hannah), dan
ular sanca (Phyton sp).
Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan lempeng tulang
yang disebut skuta. Tidak seperti pada ular, sisik pada Crocodilia rontok satu
persatu. Buaya memiliki ekor tebal berotot. Kaki depannya berjari lima,
sedangkan kaki belakang berjari empat, sebagian jari berselaput untuk berenang.
Lubang hidung terletak di ujung monongnya yang memungkinkannya untuk
bernapas saat di dalam air. Jantungnya beruang empat dan memiliki pori di antara
bilik kiri dan kanan. Contoh spesies buaya adalah buaya muara (Crocodylus
porosus).
Kelas Aves
Kelompok Aves mencakup 10.000 jenis. Aves atau burung memiliki bulu yang
terbuat dari keratin. Bulu pada sayap berperan untuk terbang. Selain bulu, ciri-ciri
lain pada burung adalah:
Aves mencakup 30 ordo yang bervariasi. Kelompok vertebrata berbulu ini dapat
dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuan terbangnya yaitu
karinata dan ratita.
Burung yang tergolong karinata memiliki lunas pada tulang dada (carina). Lunas
berfungsi menyokong otot dada selama terbang. Pada penguin contohnya pinguin
getoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang, otot
dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan. Hampir 60% spesies
burung karinata adalah ordo Passeriformes atau burung bertengger. Burung
bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon. Contoh
burung karinata yang bertengger adalah burung layang-layang besar (Hirundapus
giganteus), burung merpati (Columba livia), burung pipit (Anthus sp), burung
dara, dan berbagai burung pengicau. Burung layang-layang adalah burung yang
paling cepat terbangnya yakni dapat terbang 170km/jam. Ayam tergolong
karinata.
Burung yang tergolong ratita tidak memiliki lunas pada tulang dadanya dan
biasanya tidak terbang. Tulang dadanya juga tidak sebesar tulang dada burung
karinata. Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), dan emu
(Dromaius novaehollandiae) adalah contoh burung ratita.
Kelas Mamalia
Tiga tulang pada telinga tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan
tulang sanggurdi. Ketiga tulang tersebut berperan dalam pendengaran, yaitu
meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke gendang
telinga dalam.
Mamalia hidup di berbagai habitat baik di darat maupun di perairan. Mamalia ada
yang hidup di kutub, gurun, hutan tropis, sungai, dan laut. Beberapa spesies
menyelam ke lautan dalam untuk mencari makanan. Kelompok Mamalia tertentu
merupakan hewan arboreal yang hidup di atas pohon dan di atas tanah.
Kelompok metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal
sehingga masa kehamilannya singkat. Contohnya kanguru merah, anaknya yang
masih berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah fertilisasi. Bayi
kanguru tersebut merangkak masuk ke dalam kantung induknya yang disebut
marsupium. Di dalam marsupium embrio menyusu pada puting susu dan
mengalami perkembangan selanjutnya. Hewan ini digolongkan dalam ordo
Marsupialia atau hewan berkantung, contohnya adalah kanguru (Macropus sp),
koala (Pucadelphys andinus).
Sebagai sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu
sapi.
Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba
untuk dijadikan wol.
Sebagai objek penelitian.
Sebagai hewan peliharaan, misalnya kucing, kelinci, burung dan
anjing.Namun, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia
misalnya tikus. Tikus dapat menjadi hama tanaman pertanian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
Lampiran 2.4
1
6
9
3 5 8
4
5
10
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Mendatar Menurun
1. Reptilia berarti.. 1. Kaki reptil... jari.
2. Berfungsi mencegah kekeringan tubuh 2. Reptil bernapas dengan..
reptil.. 3. Suhu tubuh sesuaikan lingkungan..
3. Cangkang telur reptil... 4. Reptilia bercangkang...
4. Komodo... 5. Contoh Chelonia darat...
5. Chelonia laut penyu hijau Chelonia.. 6. Reptilia bersisik...
6. Ular Sanca.. 7. Cicak dinding..
7. Squamata tidak berkaki.. 8. Berfungsi untuk memegang mangsa
8. Ophiophagus hannah.. atau menyuntikkan bisa..
9. Reptilia bersisik tebal.. 9. Beruang empat dan terdapat pori yang
10. Buaya muara.. membatasi bagian kanan dan kiri..
10. Lempeng tulang yang memperkuat
sisik crocodilia..
Soal
No Indikator
CI CII CIII CIV CV C VI
1. Menjelaskan karakteristik hewan 1
vertebrata secara umum.
2. Menjelaskan peran hewan pada setiap 10
kelas dan menyebutkan contoh hewan dari
setiap kelas.
3. Menguraikan ciri khas dari ordo dalam 2
kelas Pisces dan menemukan contoh dari
hewan kelas tersebut.
4. Mengetahui kekhasan yang dimiliki ordo 5
Chelonia kelas Reptilia.
5. Menganalisis karakteristik yang dimiliki 6
ordo dalam kelas Reptilia.
5. Menjelaskan ciri khas yang dimiliki kelas 4
Amphibi, contoh dari setiap ordo.
6. Menganalisis karakteristik suatu ordo 7
dalam kelas aves.
7. Menganalisis karakteristik ordo dalam 3 8 9
kelas Mammalia.
Jumlah Soal 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Lampiran 3.3
Hewan tersebut tergolong dalam ordo apa? Uraikanlah ciri khas yang
dimiliki ordo tersebut!
3. Manusia, Gajah, dan Lumba-lumba secara morfologi nampak sangat
berbeda. Mengapa ketiganya termasuk dalam kelas Mamalia? Tergolong
dalam Ordo apa saja ketiga hewan tersebut?
4. Ordo dalam kelas Amphibia adalah Anura, Urodela, dan Apoda. Jelaskan
ciri khas dari masing-masing ordo dan berikan contoh hewan dari ketiga
orda tersebut!
5. Modifikasi dari tulang belakang dan tulang rusuk menjadi cangkang
pertahanan diri, dimiliki oleh kelas Reptilia. Ordo apa yang memiliki
kekhasan tersebut? Berikan contoh hewan yang termasuk dalam ordo
tersebut!
6. Jelaskan mengapa ular dan buaya termasuk kedalam kelas Reptil!
7. Berdasarkan kemampuan terbang, burung Unta tergolong ordo ratita.
Samakah dengan burung penguin? Berikan alasannya!
8. Kelelawar dan Kanguru meskipun memiliki ciri morfologi yang sangat
berbeda, tetepi keduanya termasuk dalam kelas yang sama. Termasuk dalam
kelas apakah kedua hewan tersebut? Mengapa demikian? Berikan
penjelasanmu!
9. Platipus berkembangbiak secara Ovipar (bertelur), dan termasuk dalam
kelas mamalia. Benarkah kalimat tersebut? Berikan penjelasannya!
10. Berikan minimal 3 contoh dari masing-masing kelas dalam vertebrata dan
sebutkan peran dari hewan tersebut!
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
Total skor 70
Nilai =
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
Lampiran 4.1
DAFTAR NILAI SISWA KELAS XA
SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA
BIOLOGI VERTEBRATA
Keterangan:
Mind Map 1 : Latihan individu
Mind Map 2 : Kelompok
Mind Map 3 : Tes Individu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
Lampiran 5.1
Descriptives
Perlakuan Statistic Std. Error
data Mind Mean 37.1500 3.07967
mapping 95% Confidence Lower Bound 30.7042
Interval for Mean Upper Bound 43.5958
5% Trimmed Mean 36.1389
Median 36.2500
Variance 189.687
Std. Deviation 13.77268
Minimum 22.50
Maximum 70.00
Range 47.50
Interquartile Range 18.75
Skewness .955 .512
Kurtosis .469 .992
Tes Mean 44.2400 3.86640
95% Confidence Lower Bound 36.1475
Interval for Mean Upper Bound 52.3325
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
Uji Normalitas
Correlations
mindmapping tes
Mindmapping Pearson 1 .780**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
Tes Pearson .780** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
Lampiran 7.1
Lampiran 7.2
Lampiran 7.3