Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SDIT NURUSSADAH


MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
KELAS/SEMESTER : VI/2
ALOKASI WAKTU : 2X35 MENIT

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami peranan bangsa Indonesia di era global.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya
terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

C. INDIKATOR
1.1.1 Menjelaskan Indonesia pada era globalisasi
1.1.2 Mengetahui dampak positif serta negatif terhadap kehidupan bangsa Indonesia.
1.1.3 Menyebutkan peran Indonesia dalam globalisasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menjelaskan Indonesia pada era globalisasi.
Siswa mampu mengetahui dampak positif serta negatif terhadap kehidupan bangsa
Indonesia.
Siswa mampu menyebutkan peran Indonesia dalam globalisasi.

E. MATERI PEMBELAJARAN
Indonesia pada era globalisasi

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model : Diskusi Kelas

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN:

1|RPP (IPS)
Kegiatan Awal
- Mengajak semua siswa berdoa untuk mengawali pelajaran.
- Guru mengabsen siswa.
Fase 1 : Mengklarifikasikan maksud dan establishing set
Guru membahas maksud diskusi dan mempersiapkan siswa untuk berpartisipasi.
- Guru menulis konsep yang akan didiskusikan.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
Fase 2 : Memfokuskan diskusi
Guru memberikan fokus untuk diskusi dengan mendeskripsikan peraturan dasarnya,
mengajukan pertanyaan awal, menyodorkan situasi yang membingungkan, atau
mendeskripsikan sebuah isu diskusi.

Oke, anak-anak hari ini Ibu ingin mendiskusikan tentang indonesia pada era globalisasi.
Mari kita mulai mengingat kembali apa yang di maksud globalisasi, yang pertemuan
minggu kemarin sudah dibahas, dan tentunya sudah kalian baca bukunya. Nah, setelah
itu kita akan mencari dampak positif dan negatif beserta peran Indonesia dalam
globalisasi.

Elaborasi
Fase 3 : Mengendalikan diskusi
Guru memantau interaksi siswa, melontarkan pertanyaan, mendengarkan ide-ide,
merespons ide-ide, menegakkan peraturan dasarnya, mencatat proses diskusi, dan
mengekspresikan ide-idenya sendiri.
- Guru menggunakan teknik Beach ball, agar semua siswa dapat menyampaikan ide-
idenya atau pendapat.
- Guru mencatat ide-ide siswa yang dianggap mendekati dari konsep.

2|RPP (IPS)
Fase 4 : Mengakhiri diskusi
Guru membantu mengakhiri diskusi dengan merangkum atau mengekspresikan makna
diskusi bagi dirinya.
- Guru meminta siswa untuk merangkum diskusi.

Oke, anak-anak... Menurut kalian apa hal utama yang kita dapatkan dari diskusi hari
ini?

Konfirmasi
Fase 5: Debriefing
Guru memerintahkan siswa untuk menelaah diskusinya dan memikirkan proses-prosesnya.

Bagaimana pendapat kalian tentang bagaimana diskusi kita hari ini berjalan?
Apa kalian memberikan kesempatan dan saling menyimak ide-ide yang teman kalian
berikan?
Apa yang di masa mendatang dapat kita lakukan untuk membuat diskusi kita lebih
provokatif?
- Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
- Berdoa selesai pelajaran.

H. ALAT DAN SUMBER:


White Board
Spidol
Standar isi
Buku IPS untuk SD/ MI Kelas 6 Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Pebukuan
Depdiknas. 2009. Karya Sutoyo, dkk.

3|RPP (IPS)
I. PENILAIAN:

Teknik
Indikator Pencapaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Penilaian

Memahami Indonesia Objektif lembar kerja siswa Soal


pada era globalisasi

Cikarang Utara, 24 Juni 2015


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel IPS

Drs. H. Harun Al-Rasyid Mutmainah, S.Pd.


NIP : 19650203 198610 1 005 NIP : 19620203 201810 2 003

4|RPP (IPS)
RANGKUMAN
DISKUSI KELAS / CLASROOM DISCUSSION
Bab-Bab sebelumnya mendeskripsikan tentang model-model pengajaran
tertentu, dan anda melihat pada titik tertentu di sebagian besar pelajaran apapun
modelnya, dialog atau diskusi dibutuhkan. Sebagai salah satu contoh salah satu
percakapan guru dengan siswa , biasanya dilakukan di akhir pelajaran yang
meggunakan pengajaran langsung,
Bab ini difokuskan pada iskusi kelas . diskusi, yang akan anda lihat , tidak
seperti model-model pengajaran yang di suguhkan di bab-bab sebelumnya. Diskusi
kelas adalah sebuah prosedur atau strategi mengajar yang dapat digunakan sebagai
satu - satunya strategi pengajaran yang diterapkan
Bab ini dimulai dengan ikhtisar tentang diskusi kelas, menyuguhkan
dukungan teoretis dan empirisnya, dan menelaah prosedur-prosedur spesifik yang
terlibat dalam merencanakan, melaksanakan, mengadaptasikan dan mengevalusai
diskusi kelas.
Ikhtisar tentang diskusi kelas
Diskusi dan wacana kelas merupakan aspek sentral diantara seluruh aspek
pengajaran. Para guru mungkin lebih sering menggunakan istilah diskusi karena
istilah itu mendeskripsikan prosedur yang mereka gunakan untuk mendorong
pertukaran verbal diantara siswa-siswanya
Diskusi digunakan oleh guru untuk mencapai tiga tujuan instruksioanal penting ,
seperti ditunjukkan dalam gambar diatas .
Pertama, diskusi meningkatkan kemampuan berpikir para siswa dan membantu
mereka mengekspresikan pemikiriran mereka sendiri.
Kedua, diskusi meningkatkan keterlibatan atau engagement, siswa,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dan memainkan ide ide
mereka sendiridi depan umum dan meberi motivasi untuk terlibat dalam wacana
diluar kelas.
Ketiga, diskusi digunakan oleh guru untuk membantu siswa mempelajari
berbagai ketrampilan komunikasi dan proses berpikir yang penting. Diskusi dapat
memberikan sarana bagi guru untuk mengetahui apa yang dipikirkan siswa dan
bagaimana mereka memproses ide dan informasi yang diajarkan.

5|RPP (IPS)
Ada tiga variasi yang di deskripsikan dalam bab ini, tetapi pada prinsipnya
tiga variasi ini memiliki lima sintaksis yang sama : menjelaskan maksud pelajaran,
memfokuskan dan mengendalikan diskusi, menutup diskusi dan memberikan
debriefing atas diskusi itu.
Dukungan teoritis dan Empiris
Banyak diantara dukungan teoritis untuk penggunan diskusi berasal dari
bidang-bidang yang dipelajari oleh para pakar lewat pelajaran bahasa, proses
komunikasi, dan pola pertukaran.
Wacana melalui bahasa juga sentral bagi sesuatu yang berlangsung di
kelas.courtney cazden(1986) salah seorang pakar topik wacana kelas terkemuka di
amerika , menjelaskan bahwa bahasa percakapan adalah medium yang
memungkinkanpengajaran terjadi dan medium bagi siswa dalam mendemontrasikan
segala yang telas dipelajarinya kepada guru.
Wacana dan Kognisi
Ada hubungan yang kuat antara bahasa dan berpikir, dan keduanya
menghasilkan kemampuan untuk menganalisis,untuk menalar secara deduktif dan
induktif dan membuat inferensi yang masuk akal berdasarkan pengetahuan.
Wacana dan pemikiran . wacana adalah salah satu cara bagi siswa untuk
mempratikan proses berpikir dan meningkatkan ketrampilan berpikirnya.
Aspek sosial wacana. Salah satu aspek diskusi kelas adalah kemampuanya
untuk mendukung pertumbuhan kognitif . aspek lainya adalah kemampuanya untuk
menghubungkan dan menyatukan aspek-aspek kognitif dan sosial pembelajaran.
Pola wacana Kelas
Bekerja dengan beragam perspektif, para peneliti yang mengkaji kelas telah
menemukan sebuah pola wacana yang telah konsisten selama jangka waktu yang
cukup lama. Ada tiga pola dsar yang disebut model initiation- response- evaluation
(IRE) yang dicetuskan oleh cazdsen. Berikut pennjelasanya:
Initiation (inisiasi) : guru melontarkan pertanyaan tentang pelajaran yang telah
disampaikan.
Response (respons) : siswa mwngangkat tangan dan menjawab pertanyaan
Guru.
Evaluation(evaluasi) : guru mengevaluasi respon siswa dengan pujian atau
mengoreksi respons
Pertanyaan Guru
6|RPP (IPS)
Pengajaran resitasi menyandarkan diri pada Guru yang berbicara dan
mengajukan pertanyaan . cara guru bertanya dan tipe pertanyaan yang mereka
ajukan sudah cukup lama menjadi fokus penelitian dan perhatian.selama dekade
silam , para peneliti terus meneliti kontroversi mengenai efek tipe pertanyan pada
prestasi dan pemikiran siswa. Misalnya menginterpretasikan penelitian ini dengan
dengan cara sebagai berikut :
Penekanan pada pertanyaan tentang fakta lebih efektif untuk mendukung prestasi
siswa.
Penkanan pada pertanyaan kognitif lebih efektif untuk siswa bila pemikiran yang
lebih mandiri yang dibutuhkan.
Wait Time
Lini terakhir yang penting kaitanya dengan diskusi dan wacana kelas
difokuskan pada kecepatan perukaran dan sebuah variabel yang dikenal dengan
sebutan wait time(waktu tunggu) adalah jeda antara pertanyaan guru dengan
jawaban siswa dan antara jawaban itu dengan reaksi guru terhadapnya atau dengan
pertanyaan lanjutanya.
Merencanakan dan melaksanakan diskusi kelas
Seperti model-model pengajaran yang di deskripsikan sebelumnya, diskusi
yang efektif mengharuskan guru melaksanakan tugas perencanaan, interaktif,
manajemen, adaftasi dan asesmen.
Merencanakan diskusi
Merencanakan sebuah diskusi membutuhkan usaha perencanaan yang sama
banyaknya dengan atau bahkan lebih banyak, dibanding tipe-tipe pelajaran lainya.
Meskipun spontanitas dan fleksibilitas penting dalam diskusi, perncanaan
sebelumnya yang telah dibuat oleh gurulah yang membuat fitur-fitur ini menjadi
mungkin.
Mempertimbangkan maksudnya. Memutuskan bahwa diskusi yang dimaksud
sesuai dengan pelajaran tertentuadalah langkah perencanaan pertama.
Mempertimbangkan siswanya. Mengetahui pengetahuan yang sebelumnya
sudah dimiliki siswa dalam merencanakan diskusi sama pentingnya seperti
merencanakan jenis-jenis pelajaran lainya.
Resitasi. Meskipun resitasi sering digunakan secara berlebihan ,
bgaimanapun ia memiliki tempat tersendiri. Salah satu penggunaan pentingnya

7|RPP (IPS)
adalah ketika guru meminta siswa untuk mendengarkan atau membaca tentang
informasi tentang sebuah topik tertentu.
Penyelidikan atau diskusi berbasis masalah. Diskusi kadang-kadang
digunakan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan berpikir tingkat tinggu dan
dengan demikian mendorong mereka untuk melakukan investigasi intektual sendiri.
Sharing base discussion. Sring kali guru menyelenggarakan diskusi dengan
maksud mengembangkan share menaning( makna yang sama) untuk pengalaman
yang sama atau untuk menghadapi orang lain yang berbeda pendapat denganya.
Membuat rencana. Sebuah rencana pelajaran untuk diskusi terdiri atas
sejumlah tujuan dan garis besar isi. Rencana itu mestinya tidak hanya memasukkan
isi yang ditargetkan tetapi juga focus statement(peryataan yang menjadi fokus)
Menggunakan Ruang Fisik dengan semestinya. Tugas perencanaan lainya
melibatkan lakukan penataan untuk dapat menggunakan ruang fisik yang ada
dengan baik. Bab-bab sebelumnya menjelaskan bagaimana pola-pola penataan
tempat duduk yang berbeda mempengaruhi pola komunikasi dalam kelas. Penataan
tempat duduk yang terbaik dalam diskusi kelas adalah bentuk u dan lingkaran.
Pola tempat duduk U. Yang guru menempatkan diri di depan, di ujung terbuka U,
memberikan otoritas yang banyak kepada Guru, yang merupakan salah satu fitur
penting ketika bekerja dengan sekelompok siswa yang kurang memiliki ketrampilan
diskusi. Keuntungan pola tempat duduk ini, guru bisa melakukan akses ke flip chart,
maupun ke dalam area bentuk U untuk lebih dekat dengan siswa.poal ini
kelemahanya terjadi jarak antara guru dengan murid karena tempat duduk U guru
sebagai pemimpin diskusi dengan siswa.
Pola tempat duduk berbentuk lingkaran. Dialin pihak , meminimalkan jarak fisik
maupun emosional diantara partisipan-partisipanya dan meminimalkan peluang
berbicara bagi siswa satu dengan siswa lain. Kelemahan dari bentuk ini adalah
karena bentuknya lingkaran menghambat guru untuk bergerak kepapan tulis
maupun dari siswa ke siswa.
Melaksanakan Diskusi
Agar diskusi kelas sukses, beberapa ketrampilan komunikasi dan interaksi
yang agak sophisticated baik dari guru maupun dari siswa. Sintaksis untuk
kebanyakan diskusi terdiri dari lima fase: establishing set, mempfokuskan
diskusinya, mengendalikan diskusinya, menutup diskusinya, dan debriefing.

8|RPP (IPS)
Establishing set dan memfokuskan diskusi. Banyak diskusi ditandai dengan
pembicaraan yanng tidak ada kaitanya dengan topik diskusi, guru harus mampu
menjelaskan tujuan dari diskusi dengan baik dan to the point dengan topik diskusi
tersebut yang membuat siswa ikut berpartisipasi.
Mengendalikan diskusi. Guru harus bisa memantau interaksi siswa,
melontarkan pertanyaan, mendegarkan ide-ide, dan merespon ide ide tersebut,
menegakkan peraturanya dan mencatat proses-prosesnya, dan mengekspresikan
idenya sendiri.
Mencatat diskusi. Pertukaran verbal selama diskusi berjalan lebih tertib bila
guru membuat catatan tertulis tentang diskusi sejak awal diskusi di buka. Menulis
ide-ide siswa, dan berbagai sudut pandang di papan tulis atau flip chart adalah
beberapa bentuk catatan tersebut. Atau bisa berupa jaring konseptual.
Mendengarkan ide-ide siswa. Salah satu tehnik diskusi yang digunakan oleh
banyak guru ditingkat SMA dan perguruan tinggi adalah playing the devils
advocate guru menggunakan tehnik ini dengan sengaja menggunakan sudut
pandang yang berlawanan yang bertujuan terjadi pertukaran yang hidup antara guru
dengan siswa.
Menggunakan wait time. Guru menunggu respon siswa , yang belum terlibat menjadi
terlibat dalam diskusi tersebut.
Merespon jawaban siswa. Bila siswa merespon pertanyaan guru dengan benar ,
guru efektif akan mengakui jawaban yang benar dengan peryataan singkat seperti
ya atau oke,
Mengakhiri diskusi. Seperti pelajaran-pelajaran lainya, diskusi perlu di akhiri dengan
baik.guru-guru efektif melakunkanya dengan berbagai cara , di berbagai kasus guru
merangkum nya dengan beberapa kalimat yang sudah dikemukakan selama diskusi
dan mencoba mempersatukan berbagai ide .
Debriefing. Dari waktu ke waktu diskusi mestinya di debriefing. Disini fokusnya
bukan pada isi diskusinya tapi bagaimana diskusi itu berjalan

9|RPP (IPS)
Sintaksis untuk merencanakan diskusi

FASE PERILAKU GURU


Fase 1: ~ Guru membahasmaksuddiskusi
Menklarifkasikanmaksuddanest danmempersiapkansiswauntuk
abilishing set berpartisipasi.

~ Guru memberikanfokusuntuk
Fase 2: Memfokuskandiskusi diskusidenganmendeskripsikan
peraturandasarnya, mengajukan
pertanyaanawal , menyodorkan
situasi yang
membingungkan,ataumendeskripsikansebuahisu
diskusi.

~ Guru memantauinteraksisiswa,
Fase 3: MengendalikanDiskusi melontarkanpertanyaan,
mendengarkan ide-ide, merespon
ide-ide, menegakkanperaturan
dasarnya, mencatat proses diskusi,
danmengekspresikan ide-idenya
sendiri.

~ Guru membantumengakhiridiskusi
denganmerangkumatau
Fase 4: Mengakhiridiskusi mengekspresikanmaknadiskusibagidirinya.

~ Guru
memerintahkansiswauntukmenelaaahdiskusinyad
anmemikirkan proses-prosesnya.

Fase 5: Debriefing

10 | R P P ( I P S )
Mengadaftasikan Diskusi untuk Siswa-Siswa yang Beragam
Bahkan dalam keadaan terbaikpun, sulit untuk mendapatkan diskusi yang
terbaik, yang ditandai dengan komunikasi yang terbuka dan jujur. Keanekaragaman
siswa memunculkan sejumlah kesempatan dan tantangan tertentu. Dilain pihak bila
latar belakang kultural, pengalaman, gender, penampilan siswa berbeda, diskusi
kelas menciptakan kesempatan pada mereka untuk saling belajar satu sama lain.
Wacana perbedaan gender. Gender menjadi penyebab berbagai perbedaan
penting dalam pola wacana di kelas.bagaimana laki-laki dan perempuan berbicara
dan mendengarkan dengan cara yang berbeda dibalik tindakan komunikatif mereka.
Perbedaan Ras dan Golongan. Ras dan golongan bertanggung jawab atas
berbagai perbedaan signifikan dalam wacana dan komunikasi kelas. Individu
individu yang mula-mula tersosialisasi dalam keluarga. Disini pada usia yang sangat
dini mereka diajari pola pola sopan santun komunikasi, gerak gerik yang pantas
dan tidak pantas , kapan dan dimana boleh bicara.
Mengelola lingkungan belajar
Banyak tugas manajemen yang dideskripsikan di bab bab sebelumnya juga
berlaku untuk pelajaran diskusi.akan tetapi tugas manajemen yang paling utama
adalah : mengajarkan kepada siswa berbagai ketrampilan diskusi tertentu dan
menetapkan norma-norma kelas yang mendukung pola wacana produktif.
Mengurangi kecepatan dan memperluas partisipasi
Untuk memperluas partisipasi dan diskusi benar benar berjalan dibutuhkan
beberapa perubahan subtansial pada pola wacana yang terbatas ini. Kecepatanya
harus dikurangi dan norma-norms tentang bertanya dan menggunakan giliran
berbicara harus di modifikasi.berikut ini beberapa strategi yang digunakan para guru
berpengalaman:
Think Pair-share. Startegi ini dideskripsikan di bab I sebagai sebuah struktur
cooperative learning yang meningkatkan partisipasi siswa. Strategi ini juga
merupakan cara yang efektif untuk mengurangi kecepatan pelajaran dan
memperluas pemikiran siswa.
Buzz Groups. Strategi ini adalah cara yang efektif lain untuk meningkatkan
partisipasi siswa. Bila menggunakan buzz groups , guru memerintahkan siswa
untuk membentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan masing masing 3
atau 6 siswa untuk mendiskusikan tentang topik atau pelajaran tertentu.
11 | R P P ( I P S )
Beach ball. Tehknik ini efektif untuk siswa-siswa yang lebih muda , untuk
memperluas partisipasi dan mendorong siswa untuk berbicara satu per satu.guru
memberikan bola kepada salah satu siswa untuk memulai diskusi dengan
pemahaman bahwa hanya orang yang memegang bola yang boleh bicara.
Meningkatkan sikap saling menghormati dan saling menghargai
Proses komunikasi yang jujur dan terbuka merupakan variabel yang terpenting
untuk mewujudkan diskusi dan wacana kelas yang positip.berikut adalah empat
ketrampilan yang dideskripsikan oleh schmuck :
1. Prafasa. Prafasa adalah ketrampilan untuk memeriksa apakah anda
memahami ide-ide yang dikomunikasikan kepada anda.
2. Mendeskripsikan perilaku. Dalam menggunakan sebuah deskripsi perilaku,
seseorang melaporkan perilaku yang terlihat pada orang lain tanpa
megevaluasi atau membuat interfensi tentang motif yang berada
dibelakangnya.
3. Mendeskripsikan perasaan. Meskipun orang orang sering bersusah payah
untuk memastikan bahwa orang lain memahami ide-idenya. Tetapi jarang
yang mendeskripsikan perasaanya.
4. Memeriksa kesan. Memeriksa kesan adalah ketrampilan yang melengkapi
deskripsi perasaan anda sendiri dan melibatkan tindakan memeriksa
perasaan anda tentang apa yang terjadi dalam diri orang lain.
Menggunakan Alat Alat yang menekankan Wacana dan Ketrampilan Berpikir
Frank Lyman dan James Mc tighe telah menulis secara ekstensif tentang
penggunaan alat-alat mengajar , khususnya alat-alat visual yang membantu guru
dan siswa belajar tentang ketrampilan wacana dan ketrampilan berpikir.
a. Visual Cues untuk Think Pair-Share
Strategi diskusi Think-pair-Share yang di deskripsikan sebelumnya
tidak mudah bagi siswa ketika digunakan untuk pertama kalinya.
b. Thinking Matrix
Strategi diskusi yang bisa membuat siswa dan guru lebih bnayak
bertanya dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
menganalisis sifat respons untuk berbagai jenis pertanyaan.
Asessmen dan Evaluasi
Seperti pendekatan-pendekatan lainnya, ada tugas asessmen dan evaluasi
yang harus di lakukan oleh guru setelah diskusi. Salah satunya adalah
12 | R P P ( I P S )
mempertimbangkan bagaimana sebuah diskusi harus di tindak lanjuti di pelajaran
berikutnya dan tugas lainnya adalah grading( memberi nilai)
Diskusi Tindak Lanjut
Guru-guru berpengalaman membuat catatan formal maupun mental untuk dirinya
sendiri usai diskusi. Kadang kadang catatan ini berhubungan dengan pelajaran
berikutnya.
Memberi nilai pada diskusi kelas
Memberi nilai pada diskusi kelas dapat menyuguhkan masalah yang
membingungkan bagi guru, di satu pihak bila partisipasi tidak dinilai siswa mungkin
menilai bagian tugas ini tidak terlalu penting, dibanding tugas yang diberi nilai.
Polas Wacana Kelas: Sebuah Pemikiran Akhir
Ada kesepakatan yang univrsal di kalangan pakar dan peneliti bahwa agar
pembelajaran riil terjadi , pola wacana yang berbeda dengan pola yang saat inni
ditemukan di kebanyakan kelas harus dibangun.

13 | R P P ( I P S )

Anda mungkin juga menyukai