Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN MINGGUAN

(Tanggal 30 januari 2017 s/d 3 februari 2017)

NAMA : AGUS WIJAYA

JURUSAN : Teknik Mesin

Universitas : Sumatera Utara

Tugas khusus : Proses Beading

1. Pengenalan inspeksi keamanan di PT. SOCI MAS.


Pengenalan keamanan pada PT. SOCI MAS merupakan hal yang sangat penting.
Kita diajarkan untuk memakai helm safety dan sepatu safety di daerah pabrik serta
dilarang menggunakan handphone di daerah hydrogenasi karena dapat memicu
api yang dapat membuat tangki hydrogen meledak dengan radius 6 km. dan jika
ada yang merokok harap pergi ke daerah belakang satpam pos.
2. Mengetahui proses produksi fatty acid secara umum
Urutan proses yang didapatkan :
1. Proses Hidrolisa (Splitting #100 dan #400)
Merupakan proses awal dari proses ini. Proses ini menghasilkan PKOFA yang
berasal dari PKO dan PSOFA yang berasal dari RBDPS.
2. Proses Hidrogenasi (Hydrogenation #200)
Hidrogenasi adalah proses kimia pengolahan minyak atau lemak dengan jalan
menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak (fatty acid),
sehingga akan meningkatkan tingkat kejenuhan minyak atau lemak itu sendiri.
Pada proses ini ditambahkan katalis Nikel.
3. Proses destilasi (Distillation #300)
Pada proses ini adalah proses pemurnian fatty acid berdasarkan titik didih
pada temperatur tertentu yang berguna untuk memperbaiki warna fatty acid,
menghilangkan bau, dan mengurangi kadar air yang terkandung pada fatty
acid tersebut.

4. Proses Fraksinasi (Fractionation #500)


Proses pengolahan yang terjadi pada unit fraksinasi yang bertujuan untuk
memisahkan berdasarkan fraksi-fraksi berdasarkan titik didih.
5. Proses Granulasi (Granulation #800)
Pada proses ini terjadi pengkristalan fatty acid dengan dialirkan udara dingin
dari bawah dengan blower dan fatty acid panas dari atas dengan pompa dan
atomizer untuk memutarkan fatty acid tersebut.
6. Proses Flaking (Flaking #810, #820, #830)
Fatty acid yang berada pada wadahnya akan berputar mengikuti putaran drum
yang berisi air dingin dengan temperatur 12 -17C dan fatty acid akan menjadi
padat dengan sendirinya yang disebabkan oleh air dingin tersebut. Fatty acid
padat akan membentuk ketebalan pada dinding drum dan pada saat ketebelan
tertentu (sesuai yang diinginkan) fatty acid padat akan terpotong oleh pisau.
3. Mengetahui proses produksi gliserin secara umum
Urutan proses yang didapatkan :
1. Proses Gliserin Pretreatment (Glycerine Pretreatment #710)
Proses ini bertujuan untuk mengikat FA atau kotoran lain ynag mungkin masih
terkandung di SW. Pada proses ini dilakukan penambahan Alum Sulfat
(Al2(SO4)3) sebagai koagulan dan NaOH untuk menaikan PH.
2. Proses Gliserin Evaporasi (Glycerine Evaporation #720)
Proses ini bertujuan untuk menguapkan air yang masih terkandung di SW
sehingga diperoleh kadar gliserin hingga 80%.
3. Proses Gliserin Destilasi (Glycerine Distillation #750)
proses ini juga bertujuan untuk memperbaiki warna, menghilangkan zat zat
karoten serta menaikan konsentrasi gliserin hingga 99,8%.
4. Proses Ion Exchanger (Ion Exchanger #770)
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan logam-logam yang terdapat pada
gliserin.
5. Final Evaporasi (#780)
Proses ini bertujuan untuk memekatkan (memurnikan) refine glyserin (RG)
hasil dari proses bleaching sehingga diperoleh konsentrasi 99,7% dengan cara
penguapan air yang terkandung didalamnya.

4. Mengetahui mesin yang digunakan pada proses beading :


1. Service tank sebagai tangki sementara dari FA sebelum dipompakan ke
atomizer
2. Atomizer sebagai pembuat butiran cair FA.
3. Pompa untuk memindahkan FA dari lantai 1 ke lantai 2.
4. Heat exchanger sebagai pertukaran panas udara dengan air dari chiller.
5. Chiller sebagai unit pendingin.
6. Filter udara sebagai penyaring udara yang akan dialirkan untuk mendinginkan
FA.
7. Cooling chamber sebagai tempat terjadinya kristal FA.
8. Blower untuk mengalirkan udara pada proses ini.
9. Cyclone press untuk menyaring udara yang keluar dari Cooling chamber yang
masih mengandung bead-bead. Mesin ini menyaring berdasarkan perbedaan
berat jenis.

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut ini :

1. Pipa pembuangan air pada Heat Exchanger di proses beading harap segera
diperbaiki agar tidak terjadi kebocoran yang mengakibatkan lantai berkarat
karena sangat membahayakan.
2. Pipa pembuangan sisa bead pada Cooling Chamber sebaiknya di perbesar agar
tidak terjadi penyumbatan ketika pembersihan dilakukan.
3. Sisa baut yang lengket pada tanah di sekitar proses flaking sebaiknya dibuang
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Jika terjadi kebocoran pada pipa steam harap segera diperbaiki karena sangat
berbahaya bagi orang yang melintasi daerah tersebut dan bagi mesin yang
terkena steam tersebut.
5. Kebersihan helm PKL sebaiknya diperhatikan agar tidak menyebabkan
kegatalan.

Anda mungkin juga menyukai