Anda di halaman 1dari 86

Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu agenda Nawa Cita adalah membangun dari


pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dengan
tujuan memaksimalkan kualitas dan pemerataan pembangunan.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
dengan melibatkan kecamatan, desa, dan masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan daerah melalui proses perencanaan
partisipatif, artinya perencanaan yang menampung aspirasi
masyarakat atau buttom up planning.

Perencanaan partisipatif ini sebenarnya merupakan suatu


proses politik untuk memperoleh kesepakatan bersama (collective
agreement) melalui aktivitas negosiasi antar seluruh pelaku
pembangunan (stakeholders). Proses politik ini dilakukan secara
transparan dan aksesibel sehingga masyarakat memperoleh
kemudahan setiap proses pembangunan yang dilakukan di setiap
tahap perkembangannya. Dalam hal ini perencanaan partisipatif
lebih sebagai sebuah alat pengambilan keputusan yang diharapkan
dapat meminimalkan konflik antar stakeholder. Perencanaan
partisipatif juga dapat dipandang sebagai instrumen pembelajaran
masyarakat (social learning) secara kolektif melalui interaksi antar
seluruh pelaku pembangunan atau stakeholders tersebut.
Pembelajaran ini pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas
stakeholders dalam upaya memobilisasi sumber daya yang
dimilikinya secara luas. Musrenbang atau Musyawarah
Perencanaan Pembangunan merupakan model proses untuk
mewadahi proses perencanaan partisipatif dalam dimensi
kewilayahan. Hal tersebut sesuai dengan Permendagri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Sebagai persiapan Musrenbang perlu dilakukan penghitungan


anggaran yang akan dibagikan ke setiap wilayah sebagai cara untuk
membagikan anggaran secara proporsional ke wilayah dengan
memperhatikan azas keadilan, efektif, efisien, dan transparan.
Penghitungan PIKw sebagai upaya untuk mewujudkan amanat
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
mengamanatkan sebagai berikut RPJMD merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan
keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan
umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan
disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi
dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Proses penghitungan PIKw melalui tahapan penyusunan


Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang tata cara
penghitungan PIKw, selanjutnya besaran PIKw ditetapkan melalui
Keputusan Bupati. Adapun tata cara/aturan main penggunaan PIKw
diatur dalam pedoman PIKw. Adapun regulasi PIKw melalui regulasi
Peraturan Bupati No... tentang Revisi Pagu Indikatif Kewilayahan
Kabupaten Bandung Barat dan selanjutnya petetapan alokasi
besaran PIKw melalui Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor...
tentang Penetapan Alokasi Besaran Pagu Indikatif Kewilayahan di
Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat Tahun
Anggaran 2018. Pedoman PIKw disusun sebagai acuan
pelaksanaan perencanaan kewilayahan sejalan dengan semangat
otonomi daerah dengan prinsip-prinsip good governance. Dengan
demikian, diharapkan otonomi daerah dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud disusunnya pedoman PIKw adalah untuk memberikan
pedoman/arahan kepada SKPD, desa, dan pemangku kepentingan dalam
perencanaan anggaran dengan pendekatan/perencanaan partisipatif yang
merupakan usulan dari bawah/buttom up planning melalui mekanisme
Musrenbang.
Adapun tujuan disusunnya pedoman PIKw:
1. Menjabarkan dan mensimulasi lebih jelas rumus penghitungan PIKw
yang ada di Peraturan Bupati dan;
2. Memberikan arahan lebih detail/ jelas penggunaan PIKw;
3. memberikan acuan/arahan pemanfaatan PIKw untuk menyusun
usulan program/kegiatan pembangunan di kecamatan yang akan
dilaksanakan oleh SKPD;
4. Memberikan kepastian anggaran program kegiatan yang dapat
diusulkan di Musrenbang yang dapat mengurangi apatisme
masyarakat sehingga meningkatkan gairah partisipasi masyarakat
dalam mengawal maupun terlibat langsung dalam proses
pembangunan;
5. Menjelaskan mekanisme dan sumber data yang digunakan dalam
penghitungan PIKw;
6. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan program, kegiatan dan
anggaran antar SKPD.

1.3 LANDASAN HUKUM


Landasan hukum pedoman PIKw adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4400);

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
6. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4688);
7. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
8. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan
Keuangan daerah (Lembaran Negara republik Indonesia tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149):
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
15. Perturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik


Indinesia Tahun 2010 Nomor 517):
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 2);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 7 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 7);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 1 Tahun 2009
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Barat Tahun 2009 Nomor 1)
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 4 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Barat Tahun 2010 Nomor 4);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2012
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung Barat
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2012 Nomor 3
Seri D);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 29 Tahun 2012
tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2012 Nomor 29 seri E);
23. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015 Nomor 325 Seri A);
24. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Bandung Barat Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten
Bandung Barat Tahun 2015 Nomor 44 Seri A).
25. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tentang
Kecamatan

1.4 ISTILAH DAN PENGERTIAN


1. Pagu indikatif adalah patokan maksimal anggaran yang akan
dibelanjakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
2. Pagu Indikatif Kewilayahan yang selanjutnya disebut PIKw adalah
alokasi batas maksimal belanja langsung untuk kewilayahan dengan
pendekatan wilayah administrasi kecamatan, melalui mekanisme
Musrenbang berbasis urusan Daerah dengan mengacu kepada

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

RPJMD Kabupaten Bandung Barat yang dalam pelaksanaannya oleh


SKPD.
3. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional).
4. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu
tertentu (Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah).
5. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah
untuk mencapai tujuan (Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah).
6. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang
dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan daerah (Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah).
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota (Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah).

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

8. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang

menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan

oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan

Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan

menyejahterakan masyarakat.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

BAB II
RUMUS PENGHITUNGAN PAGU INDIKATIF KEWILAYAHAN

1.1 PENGHITUNGAN BESARAN PAGU


Dalam upaya melakukan penghitungan pagu indikatif pada dasarnya
harus memperhatikan prinsip-prinsip Anggaran Berbasis Kinerja dan
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah. Berkaitan dengan sistem
anggaran berbasis kinerja, kebijakan yang diterapkan, yaitu (1)
menyempurnakan pola pengalokasian anggaran yang mengacu pada
prinsip money follow function; (2) meningkatkan keterkaitan antara alokasi
anggaran dengan target kinerja yang akan dihasilkan; serta (3)
meningkatkan efisiensi belanja melalui penajaman atas kelayakan
anggaran terhadap sasaran kinerja dan konsistensi sasaran kinerja
dengan Renstra/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Untuk mendapatkan nilai total pagu anggaran kewilayahan,
digunakan metode proporsi share total Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw)
yang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

Total PIKw = 10 % x ( ( Block Grant + PAD ) - ( BTL +


BL Pelayanan Kpd Masy) )

Keterangan:
PIKw : Pagu Indikatif Kewilayahan.

Block Grant : Merupakan keseluruhan pendapatan yang diberikan


Pemerintah kepada Pemerintah Daerah yang tidak
disertai dengan ikatan atau syarat-syarat tertentu,
yaitu Dana Alokasi Umum (DAU), dan bagi hasil
pajak dan bukan pajak (kecuali Dana Bagi Hasil
Cukai Hasil Tembakau/DBHCHT).
PAD : Pendapatan Asli Daerah.
BTL : Belanja Tidak Langsung.
BL Pelayanan : Belanja Langsung untuk program dan kegiatan yang
Kpd Masy anggarannya terkait langsung dengan pelayanan
kepentingan/kebutuhan masyarakat (contoh: BPJS,
Belanja untuk Program Kartu Cermat Bidang

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Kesehatan dan Bidang Pendidikan/Bantuan


Operasional Manajemen Mutu (BOMM), dan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah).

Penghitungan PIKw didasarkan pada ruang fiskal APBD Kabupaten


Bandung Barat. Ruang fiskal adalah fleksibilitas yang dimiliki oleh
pemerintah untuk membiayai prioritas pembangunan. Semakin tinggi
ruang fiskal yang tersedia, maka semakin besar keleluasaan yang dimiliki
pemerintah daerah untuk membiayai prioritas pembangunan lainnya.

Rumus penghitungan PIKw tersebut di atas adalah gambaran


kemampuan APBD. Sedangkan proporsi PIKw sebesar 10% merupakan
kebijakan pimpinan terhadap gambaran kemampuan APBD tersebut.

1.2 PENGHITUNGAN PAGU INDIKATIF KEWILAYAHAN PER


KECAMATAN
Setelah besaran anggaran kewilayahan ditentukan, kemudian
anggaran tersebut dibagikan ke tiap-tiap kecamatan dengan ketentuan
sebagai berikut:

PIKw_A = Total PIKw x IKw_A

Keterangan:

PIKw_A : Pagu Indikatif Kewilayahan pada Kecamatan A


Total PIKw : Jumlah total pagu indikatif kewilayahan
IKw_A : Indeks Kewilayahan Kecamatan A

1.3 PENGHITUNGAN INDEKS KEWILAYAHAN PER KECAMATAN

Untuk menghitung Indeks Kewilayahan Kecamatan (IKw), terdapat 5


(lima) langkah yang harus ditempuh, yaitu:

Langkah 1. Menentukan Jenis Variabel

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Variabel yang digunakan dalam menghitung IKw ditentukan sebagai


berikut:
a Luas Wilayah;
b Jumlah Desa;
c Jumlah Penduduk;
d Jarak Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten;
e Prosentase Kerusakan Jalan Kabupaten;
f Angka kemiskinan;
g Pencapaian IPM;
h Jumlah Realisasi PBB.

Langkah 2. Menentukan Bobot Setiap Variabel (BVn)


Setelah ditentukan variabel apa saja yang akan digunakan,
kemudian setiap variabel diberi bobot sebagaimana terlihat pada tabel
berikut ini.

Bobot
No Variabel
(%)

1. Luas wilayah 10

2. Jumlah desa 15

3. Jumlah penduduk 10

4. Jarak ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten 15

5. Prosentase kerusakan jalan kabupaten 15

6. Angka kemiskinan 15

7. Pencapaian IPM 15

8. Jumlah realisasi PBB 5

Jumlah 100

Dari hasil diskusi disepakati variabel dan prosentase dalam


penentuan besaran PIKw tiap kecamatan seperti dalam tabel diatas.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Langkah 3. Menentukan Skor Setiap Variabel (SVn)


Skor variabel luas wilayah, jumlah desa, jumlah penduduk, dan
angka kemiskinan dihitung melalui cara proporsi, yaitu membandingkan
angka tiap kecamatan terhadap total kabupaten.
Sementara itu, untuk skor IPM terlebih dahulu dilakukan
penghitungan gap antara pencapaian IPM tiap kecamatan terhadap target
RPJMD 2018 yaitu 76,83. Selanjutnya dihitung proposi IPM kecamatan
terhadap total gap IPM. Kecamatan yang telah mencapai atau melebihi
target IPM skornya minus.
Sedangkan skor Realisasi PBB dihitung dari capaian prosentase
realisasi PBB terhadap penetapan (target) di masing-masing kecamatan,
kemudian dihitung proporsi capaian PBB terhadap 100%. Semakin tinggi
capaian realisasi PBB, maka semakin tinggi skor yang diperoleh.

Langkah 4. Menentukan Indeks Setiap Variabel (IVn)


Cara menentukan indeks setiap variabel adalah dengan perkalian
antara bobot variabel dengan skor variabel yang diperoleh masing-masing
kecamatan. Variabel dengan skor minus maka diberikan angka 0 (nol).

IVn = BVn x SVn

Keterangan:
IVn : Indeks Variabel ke-n
BVn : Bobot Variabelke-n
SVn : SkorVariabel ke-n
n : 1, 2, ..., 8

Langkah 5. Menentukan Indeks Kewilayahan Per Kecamatan


Untuk menghasilkan Indeks Kewilayahan (IKw) yang diperoleh
masing-masing kecamatan dilakukan dengan menjumlahkan indeks dari 6
(enam) variabel.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

IKw_A = IV1 + IV2 + IV3 + IV4 + IV5 + IV6 + IV7 + IV8

Keterangan:
IKw_A : Indeks Kewilayahan Kecamatan A
IV : Indeks Variabel
1,2, ..., 8 : Jenis Variabel

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

BAB III
MEKANISME PENGHITUNGAN PAGU INDIKATIF KEWILAYAHAN
UNTUK ANGGARAN TAHUN 2017

3.1 PERSIAPAN
Persiapan yang harus dilakukan untuk menghitung PIKw adalah:

1. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penghitungan PIKw adalah:
a. Anggaran Belanja murni tahun berjalan, sehingga untuk menghitung
PIKw tahun 2018 diambil dari APBD tahun 2016, adapun data yang
diperlukan:

No Uraian

I Block Grant
1. DAU
2. Bagi Hasil Pajak
II PAD
III Belanja Tidak Langsung ( BTL )
1. Belanja Pegawai
2. Hibah
3. Bantuan Sosial
4. Belanja Tak Terduga ( BTT )
5. Bantuan Keuangan
6. Bagi hasil kepada prov/kab/kota/Pemdes
IV BL ( Pelayanan Kepada Masyarakat )
1. Cermat Bidang Kesehatan
2. BPJS
3. Cermat Bidang Pendidikan (BOMM)

b. Data yang digunakan untuk variabel:

No Data Sumber Data

1. Luas wilayah Peraturan Daerah Kabupaten


Bandung Barat Nomor 2 Tahun
2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW)
(Bappeda)

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

No Data Sumber Data

2. Jumlah desa Buku Basis Data Pembangunan


Tahun 2015 (BPS)

3. Jumlah penduduk Publikasi Hasil Survey Sosial


Ekonomi Daerah (SUSEDA)
Tahun 2015 (BPS)

4. Jarak ibu kota kecamatan


ke ibu kota kabupaten
5. Prosentase kerusakan jalan
kabupaten
6. Jumlah penduduk miskin TP (Tim Penanggulangan
Kemiskinan Tahun 2015

7. Pencapaian IPM Buku Indeks Pembangunan


Manusia (IPM) Tahun 2015
(BPS)

8. Jumlah realisasi PBB Realisasi PBB Tahun 2015


(DPPKAD)

2. Menghitung Besaran Pagu PIKw

Total PIKw = 10% x ( ( Block Grant + PAD ) - ( BTL +


BL Pelayanan Kpd Masy ) )

No Uraian APBD 2016 (Rp)

I Block Grant 1.383.514.202.208


1. DAU 1.103.289.517.0
00

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

No Uraian APBD 2016 (Rp)

I Block Grant 1.383.514.202.208


2. Bagi Hasil Pajak
280.224.685.208
II PAD 297. 286.885.989
III Belanja Tidak Langsung ( BTL ) 1.229.153.221.150
1. Belanja Pegawai 864.929.511.779
2. Hibah 35.000.000.000
3. Bantuan Sosial 13.500.000.000
4. Belanja Tak Terduga ( BTT ) 9.925.000.000
5. Bantuan Keuangan 283.014.483.800
6. Bagi hasil kepada prov/kab/kota/Pemdes 22.784.225.571
IV BL ( Pelayanan Kepada Masyarakat ) 38.978.843.418
1. Cermat Bidang Kesehatan 3.275.141.418
2. BPJS 3.075.744.000
3. Cermat Bidang Pendidikan (BOMM) 18.847.958.000
4. BOS Daerah 13.780.000.000

Total PIKw = 10% x Rp 412.669.023.629,- = Rp 41.266.902.363,-

3. Menghitung Pagu Indikatif Kewilayahan


Menghitung PIKw dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

a. Menentukan Skor Setiap Variabel

Perolehan Skor Kecamatan Berdasarkan Variabel-Variabel


Jumlah Penduduk
Luas Wilayah Jumlah Desa Jumlah Penduduk Pra KS dan KS 1 IPM Realisasi PBB
Alek
Kecamatan Jumla
No. Jumlah Jumlah Jumlah Jumla h
Skor Jumlah Skor Skor Skor Gap Skor Skor
(Km2) (Jiwa) (KK) h
(%)
1 Lembang 96,07 7,36 16 9,70 188.923 11,48 10.324 7,72 76,99 (0,16) (0,28) 57,4 0,57
2 Parongpong 45,12 3,46 7 4,24 107.418 6,53 3.181 2,38 75,71 1,12 1,98 44,6 0,45
3 Cisarua 55,14 4,22 8 4,85 72.521 4,41 5.555 4,15 73,40 3,43 6,07 45,4 0,45
4 Cikalongwetan 112,95 8,65 13 7,88 119.186 7,25 12.637 9,45 72,82 4,01 7,09 43,8 0,44
5 Cipeundeuy 101,11 7,74 12 7,27 80.330 4,88 8.790 6,57 72,67 4,16 7,36 56,2 0,56
6 Ngamprah 36,01 2,76 11 6,67 169.434 10,30 13.489 10,09 75,43 1,40 2,48 59,0 0,59
7 Cipatat 125,66 9,62 12 7,27 128.343 7,80 6.661 4,98 73,65 3,18 5,62 47,9 0,48
8 Padalarang 51,40 3,94 10 6,06 171.174 10,41 13.899 10,39 75,45 1,38 2,44 70,2 0,70
9 Batujajar 31,87 2,44 7 4,24 94.317 5,73 7.202 5,38 74,98 1,85 3,27 69,1 0,69
10 Cihampelas 46,93 3,59 10 6,06 112.380 6,83 15.563 11,64 74,82 2,01 3,55 48,2 0,48
11 Cililin 77,78 5,96 11 6,67 87.472 5,32 8.332 6,23 74,80 2,03 3,59 45,2 0,45
12 Cipongkor 79,99 6,13 14 8,48 88.233 5,36 7.933 5,93 69,91 6,92 12,24 40,9 0,41
13 Rongga 113,17 8,67 8 4,85 54.627 3,32 4.614 3,45 68,84 7,99 14,13 47,2 0,47
14 Sindangkerta 120,49 9,23 11 6,67 66.800 4,06 4.393 3,28 72,62 4,21 74,44 61,5 0,62
15 Gununghalu 160,62 12,30 9 5,45 73.820 4,49 7.065 5,28 71,21 5,62 9,94 53,8 0,54
16 Saguling 51,46 3,94 6 3,64 30.006 1,82 4.108 3,07 69,43 7,40 13,09 83,1 0,83
1.305,77 100,00 165 100,00 1.644.984 100,00 133.746 100 74,92 100,00 56,34

Bappeda Kabupaten Bandung Barat 16


21
Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

b. Menentukan Indeks Setiap Variabel

Indeks Setiap Variabel Masing-Masing Kecamatan


Jumlah Penduduk
Luas Wilayah Jumlah Desa Jumlah Penduduk Pra KS dan KS 1 IPM Realisasi PBB
N Alek
Kecamatan
o
Bobo Indek Bobo Sko Indek Bobo Indek Bobo Sko Indek Bobo Indek Bobo Sko Indek
Skor Skor Skor
t s t r s t s t r s t s t r s
11,4 (0,28
1 Lembang 0,15 7,36 1,10 0,15 9,70 1,45 0,15 1,72 0,2 7,72 1,54 0,25 )
- 0,1 0,57 0,057
8
2 Parongpong 0,15 3,46 0,52 0,15 4,24 0,64 0,15 6,53 0,98 0,2 2,38 0,48 0,25 1,98 0,50 0,1 0,45 0,045
3 Cisarua 0,15 4,22 0,63 0,15 4,85 0,73 0,15 4,41 0,66 0,2 4,15 0,83 0,25 6,07 1,52 0,1 0,45 0,045
Cikalongwet
4 0,15 8,65 1,30 0,15 7,88 1,18 0,15 7,25 1,09 0,2 9,45 1,89 0,25 7,09 1,77 0,1 0,44 0,044
an
5 Cipeundeuy 0,15 7,74 1,16 0,15 7,27 1,09 0,15 4,88 0,73 0,2 6,57 1,31 0,25 7,36 1,84 0,1 0,56 0,056
10,3 10,0
6 Ngamprah 0,15 2,76 0,41 0,15 6,67 1,00 0,15 1,55 0,2 2,02 0,25 2,48 0,62 0,1 0,59 0,059
0 9
7 Cipatat 0,15 9,62 1,44 0,15 7,27 1,09 0,15 7,80 1,17 0,2 4,98 1,00 0,25 5,62 1,41 0,1 0,48 0,048
10,4 10,3
8 Padalarang 0,15 3,94 0,59 0,15 6,06 091 0,15 1,56 0,2 9
2,08 0,25 2,44 0,61 0,1 0,70 0,070
1
9 Batujajar 0,15 2,44 0,37 0,15 4,24 0,64 0,15 5,73 0,86 0,2 5,38 1,08 0,25 3,27 0,82 0,1 0,69 0,069
11,6
10 Cihampelas 0,15 3,59 0,54 0,15 6,06 0,91 0,15 6,83 1,02 0,2 4
2,33 0,25 3,55 0,89 0,1 0,48 0,048
11 Cililin 0,15 5,96 0,89 0,15 6,67 1,00 0,15 5,32 0,80 0,2 6,23 1,25 0,25 3,59 0,90 0,1 0,45 0,045
12 Cipongkor 0,15 6,13 0,92 0,15 8,48 1,27 0,15 5,36 0,80 0,2 5,93 1,19 0,25 12,24 3,06 0,1 0,41 0,041
13 Rongga 0,15 8,67 1,30 0,15 4,85 0,73 0,15 3,32 0,50 0,2 3,45 0,69 0,25 14,13 3,53 0,1 0,47 0,047
14 Sindangkerta 0,15 9,23 1,38 0,15 6,67 1,00 0,15 4,06 0,61 0,2 3,28 0,66 0,25 7,44 1,86 0,1 0,62 0,062
12,3
15 Gununghalu 0,15 1,85 0,15 5,45 0,82 0,15 4,49 0,67 0,2 5,28 1,06 0,25 9,94 2,48 0,1 0,54 0,054
0
13,0
16 Saguling 0,15 3,94 0,59 0,15 3,64 0,55 0,15 1,82 0,27 0,2 3,07 0,61 0,25 3,27 0,1 0,83 0,083
9

c. Menentukan Indeks Kewilayahan Per Kecamatan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat 17


22
Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Indeks Kewilayahan Masing-Masing Kecamatan

Indeks Jumlah
Indeks Indeks Penduduk
No Indeks Indeks Indeks Total
Kecamatan Luas Jumlah
. Jumlah Desa Pra KS dan IPM PBB Indeks
Wilayah Penduduk
KS 1 Alek
1 Lembang 1,10 1,45 1,72 1,54 - 0,057 5,88
2 Parongpong 0,52 0,64 0,98 0,48 0,50 0,045 3,15
3 Cisarua 0,63 0,73 0,66 0,83 1,52 0,045 4,41
4 Cikalongwetan 1,30 1,18 1,09 1,89 1,77 0,044 7,27
5 Cipeundeuy 1,16 1,09 0,73 1,31 1,84 0,056 6,19
6 Ngamprah 0,41 1,00 1,55 2,02 0,62 0,059 5,65
7 Cipatat 1,44 1,09 1,17 1,00 1,41 0,048 6,15
8 Padalarang 0,59 091 1,56 2,08 0,61 0,070 5,82
9 Batujajar 0,37 0,64 0,86 1,08 0,82 0,069 3,83
10 Cihampelas 0,54 0,91 1,02 2,33 0,89 0,048 5,74
11 Cililin 0,89 1,00 0,80 1,25 0,90 0,045 4,88
12 Cipongkor 0,92 1,27 0,80 1,19 3,06 0,041 7,28
13 Rongga 1,30 0,73 0,50 0,69 3,53 0,047 6,79
14 Sindangkerta 1,38 1,00 0,61 0,66 1,86 0,062 5,57
15 Gununghalu 1,85 0,82 0,67 1,06 2,48 0,054 6,93
16 Saguling 0,59 0,55 0,27 0,61 3,27 0,083 5,38

23
Bappeda Kabupaten Bandung Barat 18
Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

d. Menghitung PIKw Tiap Kecamatan

Pagu Indikatif Kewilayahan

Total Total Pagu Indikatif Pagu Indikatif


No Kecamatan
Indeks Kewilayahan Kewilayahan
1 Lembang 5,88 49.322.082.029 3.190.044.304
2 Parongpong 3,15 49.322.082.029 1.708.132.935
3 Cisarua 4,41 49.322.082.029 2.394.106.023
4 Cikalongwetan 7,27 49.322.082.029 3.944.086.414
5 Cipeundeuy 6,19 49.322.082.029 3.359.565.856
6 Ngamprah 5,65 49.322.082.029 3.066.212.531
7 Cipatat 6,15 49.322.082.029 3.337.814.433
8 Padalarang 5,82 49.322.082.029 3.155.898.465
9 Batujajar 3,83 49.322.082.029 2.075.178.434
10 Cihampelas 5,74 49.322.082.029 3.111.338.306
11 Cililin 4,88 49.322.082.029 2.646.405.421
12 Cipongkor 7,28 49.322.082.029 3.949.605.967
13 Rongga 6,79 49.322.082.029 3.685.089.377
14 Sindangkerta 5,57 49.322.082.029 3.022.363.791
15 Gununghalu 6,93 49.322.082.029 3.759.019.783
16 Saguling 5,38 49.322.082.029 2.917.219.991
Jumlah 49.322.082.029

3.2 PELAKSANAAN
1. Tingkat Kecamatan
Kecamatan bertugas untuk memfasilitasi program dan kegiatan
berbasis PIKw dengan cara: (1) menginformasikan ke desa jumlah pagu
yang menjadi alokasi tiap kecamatan; (2) mengompilasi usulan dari desa
dan memeriksa sesuai dengan urusan/kewenangan SKPD dan
persyaratan teknis serta mensinkronkan kegiatan-kegiatan tersebut
menjadi usulan kegiatan kecamatan; (3) membuat dan menyajikan usulan
kegiatan dengan urutan prioritas, kemudian menyajikannya dalam
Musrenbang kecamatan; (4) bersama dengan instansi terkait merealisasi
dan melakukan pembahasan teknis terhadap usulan kegiatan agar dapat
dilaksanakan; (5) melaksanakan verifikasi terhadap program/kegiatan
yang diusulkan, apakah program/kegiatan tersebut telah memenuhi
persyaratan perencanaan (ada dalam RPJMDes). Selanjutnya kecamatan
membacakan hasil usulan Musrenbang kecamatan dan yang menjadi

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

prioritas kewilayahan yang terinci sesuai dengan urusan kabupaten yang


nantinya akan dilaksanakan oleh SKPD.

2. Tingkat Kabupaten
Di tingkat kabupaten bertugas dalam persiapan (mengumpulkan data
dan menghitung) kemudian sosialisasi ke SKPD dan kecamatan. Setelah
dilaksanakan Musrenbang di kecamatan, di tingkat kabupaten menerima
Daftar Skala Prioritas (DSP) dari kecamatan. Selanjutnya di tingkat
kabupaten diteliti jumlah pagu PIKw yang kemudian dicocokan dengan
pagu yang telah dihitung dan disepakati (oleh Bappeda) dan memeriksa
kesesuaian dengan urusan SKPD (oleh Bappeda dan SKPD) serta
persyaratan teknis usulan Musrenbang yang akan dibiayai dari dana
PIKw. Kegiatan yang sudah final akan dituangkan dalam rancangan Renja
SKPD. Usulan kegiatan tersebut kemudian dituangkan ke dalam
rancangan RKPD sebagai bahan Musrenbang Kabupaten (oleh Bappeda).
Berikutnya, memastikan usulan Musrenbang tersebut masuk dalam
Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD).

3.3 PENGENDALIAN
Setiap kegiatan perlu dilakukan pengendalian. Sebagai pedoman,
langkah-langkah yang dilakukan dapat dilihat dalam matrik tahapan
kegiatan sebagai berikut:

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Tabel Tahapan Penyusunan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2018

Pelaksanaan Bulan:
NO KEGIATAN PELAKSANA Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
16 16 16 16 16 16 16 2016 16
A PENYUSUNAN PEDOMAN PIKw
Mengevaluasi Perbup, penetapan, dan pedoman PIKw
Pengumpulan data APBD
Pembahasan Raperbup 1
Pengumpulan data variabel
Pembahasan Raperbup 2 dan draf penetapan PIKw
Pembahasan draf pedoman PIKw
Verifikasi program kegiatan yang diakomodir di PIKw
Pembahasan akhir pedoman PIKw
B PELAKSANAAN PIKw
1. Sosialisasi Pedoman PIKw ke SKPD dan kecamatan Bappeda
2. Sosialisasi Pedoman PIKw dan penyampaian besaran PIKw ke desa Kec
C PENGENDALIAN PIKw
Bappeda &
1. Memantau/mengawal DSP dalam RKPD dan SIPPD
SKPD

26

Bappeda Kabupaten Bandung Barat 21


28
Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

A. 3.4 USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN


B. Usulan program dan kegiatan yang dapat diusulkan pada
Musrenbang 2017 untuk pelaksanaan anggaran 2018 mengacu pada
urusan pemerintah daerah yang diamanatkan melalui Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Adapun rincian
urusan wajib dan urusan pilihan daerah terdiri atas:
a. Urusan Wajib
2. Urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Pekerjaan umum dan penataan ruang
d. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
e. Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
f. Sosial
3. Urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
a. Tenaga kerja
b. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
c. Pangan
d. Pertanahan
e. Lingkungan hidup
f. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
g. Pemberdayaan masyarakat dan desa
h. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
i. Perhubungan
j. Komunikasi dan informatika
k. Koperasi, usaha kecil dan menengah
l. Penanaman modal
m. Kepemudaan dan olah raga
n. Statistik
o. Persandian
p. Kebudayaan
q. Perpustakaan
r. Kearsipan
b. Urusan Pilihan
1. Kelautan dan perikanan;
2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. Energi dan sumber daya mineral
6. Perdagangan
7. Perindustrian
8. Transmigrasi
Dari Urusan diatas perlu dibuat sesuai Peraturan Bupati
Nomor.... tahun ... tentang Pagu Indikatif Kewilayahan Kabupaten
Bandung Barat pasal 3 penjelasannya sebagia berikut :

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Ayat 1: PIKw diperuntukan:


Huruf (a) mengatasi kondisi aktual daerah yang meliputi
penanggulangan kemiskinan, infrastruktur, dan peningkatan kapasitas
aparatur/SDM kecamatan dan desa;
Sudah jelas.
Huruf (b) mendanai program dan kegiatan prioritas hasil Musrenbang
desa setelah mendapat rekomendasi Camat yang merupakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah untuk dilaksanakan
oleh SKPD;
Penjelasan: Usulan Musrenbang yang akan dilaksanakan oleh
kecamatan harus ada rekomendasi dari SKPD teknis (, contoh
rekomendasi seperti pada lampiran....
Huruf (c) mendukung tercapainya prioritas pembangunan dan
indikator penyelenggaraan pemerintahan pada RPJMD 2013-2018.
Huruf (d) mendanai kegiatan yang bukan merupakan bantuan
keuangan, bantuan sosial maupun hibah;
Diperjelas di ayat 2
C. Ayat 2: Dikecualikan hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d adalah berupa barang
D. Penjelasan : Pagu PIKw tidak mendanai bantuan keuangan,
bantuan sosial maupun hibah uang, Hibah yang dibolehkan berupa
barang. Untuk mengakomodir usulan RTLH hanya berupa CPCLnya
saja tanpa besaran biaya, dan format sebagaimana format DSP tetapi
dipisahkan dengan usulan yang lain, selanjutnya usulan diverifikasi
oleh DCKTR.

E. Program dan kegiatan yang dapat diusulkan dalam


PIKw tahun 2018 adalah sebagai berikut:
F. KODE G. URAIAN H. SKPD
I. J. K. L. M. URUSAN WAJIB N.
1
O. P. Q. R. S. PENDIDIKAN T.
1 01
U. V. W. X. Y. Program Pendidikan Anak Z. DISDIKPORA
1 01 15 Usia Dini
AA. AB. AC. AD. AE.Pembangunan gedung AF. DISDIKPORA
1 01 15 01 sekolah
AG. AH. AI. AJ. AK.Penambahan ruang kelas AL.DISDIKPORA
1 01 15 03 baru
AM.AN. AO. AP. AQ. Pembangunan sarana dan AR. DISDIKPORA
1 01 15 06 prasarana bermain

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


AS. AT. AU. AV. AW. Pembanguan taman, AX. DISDIKPORA
1 01 15 09 lapangan upacara dan
fasilitas parkir
AY. AZ. BA. BB. BC. Pembangunan sarana air BD. DISDIKPORA
1 01 15 14 bersih dan sanitary
BE. BF. BG. BH. BI. Pengadaan alat praktek dan BJ. DISDIKPORA
1 01 15 18 peraga siswa
BK. BL. BM. BN. BO. Pengadaan meubeler BP. DISDIKPORA
1 01 15 19 sekolah
BQ. BR. BS. BT. BU. Rehabilitasi sedang/berat BV. DISDIKPORA
1 01 15 42 bangunan sekolah
BW.BX. BY. BZ. CA. Program Wajib Belajar CB. DISDIKPORA
1 01 16 Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
CC. CD. CE. CF. CG. Pembangunan sarana dan CH. DISDIKPORA
1 01 16 07 prasarana olah raga
CI. CJ. CK. CL. CM. Pembanguan taman, CN. DISDIKPORA
1 01 16 09 lapangan upacara dan
fasilitas parkir
CO.CP. CQ. CR. CS. Pembangunan ruang UKS CT. DISDIKPORA
1 01 16 10
CU. CV. CW. CX. CY.Pembangunan sarana air CZ. DISDIKPORA
1 01 16 14 bersih dan sanitary
DA. DB. DC. DD. DE. Pengadaan alat praktek DF. DISDIKPORA
1 01 16 18 dan peraga siswa
DG.DH. DI. DJ. DK. Pengadaan meubeler DL. DISDIKPORA
1 01 16 19 sekolah
DM.DN. DO. DP. DQ. Rehabilitasi sedang/berat DR. DISDIKPORA
1 01 16 41 bangunan sekolah
DS. DT. DU. DV. DW. KESEHATAN DX.
1 02
DY. DZ. EA. EB. EC. Program Pengadaan, ED. DINKES
1 02 25 Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya
EE. EF. EG. EH. EI. Pengadaan sarana dan EJ. DINKES
1 02 25 06 prasarana puskesmas
EK. EL. EM. EN. EO. Pengadaan sarana dan EP. DINKES
1 02 25 07 prasarana puskesmas
pembantu
EQ. ER. ES. ET. EU. Rehabilitasi sedang/berat EV. DINKES
1 02 25 20 puskesmas pembantu
EW.EX. EY. EZ. FA. Rehabilitasi sedang/berat FB.DINKES
1 02 25 23 Puskesmas
FC. FD. FE. FF. FG. Program Upaya FH.DINKES
1 02 16 Kesehatan Masyarakat
FI. FJ. FK. FL. FM. Peningkatan Pelayanan FN. DINKES
1 02 16 59 Kesehatan Anak Usia Sekolah
FO. FP. FQ. FR. FS.Program Promosi FT. DINKES
1 02 19 Kesehatan dan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


Pemberdayaan Masyarakat
FU. FV. FW. FX. FY. Penyuluhan Masyarakat Pola FZ.DINKES
1 02 19 02 Hidup Sehat
GA.GB. GC. GD. GE. Program Perbaikan Gizi GF. DINKES
1 02 20 Masyarakat
GG.GH. GI. GJ. GK. Pemberian Tambahan GL. DINKES
1 02 20 02 Makanan dan Vitamin
GM.GN. GO. GP. GQ. Program Pengembangan GR. DINKES
1 02 21 Lingkungan Sehat
GS. GT. GU. GV. GW. Penyululuhan GX. DINKES
1 02 21 02 Menciptakan Lingkungan
Sehat
GY. GZ. HA. HB. HC. PEKERJAAN UMUM HD.
1 03
HE. HF. HG. HH. HI. Program pembangunan HJ. DBMSAP
1 03 15 jalan dan jembatan
HK. HL. HM. HN. HO. Pembangunan jalan HP. DBMSAP
1 03 15 03
HQ.HR. HS. HT. HU. Pembangunan jembatan HV.DBMSAP
1 03 15 05
HW.HX. HY. HZ. IA. Peningkatan jalan IB. DBMSAP
1 03 15 07
IC. ID. IE. IF. IG. Program pembangunan IH. DBMSAP
1 03 16 saluran drainase/gorong-
gorong
II. IJ. IK. IL. IM. Pembangunan saluran IN. DBMSAP
1 03 16 03 drainase/gorong-gorong
IO. IP. IQ. IR. IS. Program pembangunan IT. DBMSAP
1 03 17 turap/talud/bronjong
IU. IV. IW. IX. IY. Pembangunan IZ. DBMSAP
1 03 17 03 turap/talud/bronjong
JA. JB. JC. JD. JE. Program JF. DBMSAP
1 03 18 rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
JG. JH. JI. JJ. JK. Rehabilitasi/pemeliharaan JL. DBMSAP
1 03 18 03 jalan
JM. JN. JO. JP. JQ.Rehabilitasi/pemeliharaan JR. DBMSAP
1 03 18 04 jembatan
JS. JT. JU. JV. JW. Program peningkatan JX. DBMSAP
1 03 23 sarana dan prasarana
kebinamargaan
JY. JZ. KA. KB. KC. Peningkatan Sarana dan KD. DBMSAP
1 03 23 14 Prasarana Penerangan Jalan
Umum
KE. KF. KG. KH. KI. Program Pengembangan KJ. DBMSAP
1 03 24 dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan lainnya
KK. KL. KM. KN. KO. Rehabilitasi/pemeliharaan KP. DBMSAP
1 03 24 10 jaringan irigasi

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


KQ. KR. KS. KT. KU. Rehabilitasi/Pemeliharaan KV. DBMSAP
1 03 24 12 Reservoir
KW.KX. KY. KZ. LA.PERUMAHAN LB.
1 04
LC. LD. LE. LF. LG. Program Pengembangan LH.DCKTR
1 04 15 Perumahan
LI. LJ. LK. LL. LM. Fasilitasi dan stimulasi LN.DCKTR
1 04 15 06 pembangunan perumahan
masyarakat kurang mampu
LO. LP. LQ. LR. LS. Pembangunan sarana dan LT. DCKTR
1 04 15 07 prasarana rumah sederhana
sehat
LU. LV. LW. LX. LY. Pembangunan Perumahan LZ.DCKTR
1 04 15 09 Swadaya
MA.MB. MC. MD. ME. Program Lingkungan MF.DCKTR
1 04 16 Sehat Perumahan
MG.MH. MI. MJ. MK. Penyediaan sarana air ML. DCKTR
1 04 16 02 bersih dan sanitasi dasar
terutama bagi masyarakat
miskin
MM.MN. MO. MP. MQ. Penyuluhan dan MR. DCKTR
1 04 16 03 pengawasan kualitas
lingkungan sehat perumahan
MS.MT. MU. MV. MW. Pengendalian dampak MX. DCKTR
1 04 16 04 resiko pencemaran
lingkungan
MY. MZ. NA. NB. NC. Program Pemanfaatan ND. DCKTR
1 05 16 Ruang
NE. NF. NG. NH. NI. Pelatihan aparat dalam NJ. DCKTR
1 05 16 06 pemanfaatan ruang
NK. NL. NM. NN. NO. Program Pengendalian NP. DCKTR
1 05 17 Pemanfaatan Ruang
NQ.NR. NS. NT. NU. Fasilitasi peningkatan NV.DCKTR
1 05 17 03 peran serta masyarakat
dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
NW.NX. NY. NZ. OA. Sosialisasi kebijakan OB. DCKTR
1 05 17 07 pengendalian pemanfaatan
ruang
OC.OD. OE. OF. OG. PERHUBUNGAN OH.
1 07
OI. OJ. OK. OL. OM. Program Pengendalian ON. DISHUBKOMIN
1 07 19 dan Pengamanan Lalu FO
Lintas
OO.OP. OQ. OR. OS. Pengadaan rambu-rambu OT.DISHUBKOMINFO
1 07 19 01 lalu lintas
OU.OV. OW. OX. OY.Pengadaan marka jalan OZ. DISHUBKOMIN
1 07 19 02 FO
PA. PB. PC. PD. PE.Pengadaan pagar PF. DISHUBKOMINFO
1 07 19 03 pengamanan jalan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


PG. PH. PI. PJ. PK. LINGKUNGAN HIDUP PL.
1 07
PM.PN. PO. PP. PQ. Program Pengendalian PR. KLH
1 08 16 Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
PS. PT. PU. PV. PW. Peningkatan Peran Serta PX.KLH
1 08 16 14 Masyarakat Dalam
Pengendalian Lingkungan
Hidup
PY. PZ. QA. QB. QC. Program Perlindungan QD. KLH
1 08 17 dan Pemulihan Cadangan
Sumber Daya Alam
QE. QF. QG. QH. QI. Peningkatan Peran Serta QJ. KLH
1 08 17 14 Masyarakat Dalam
Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam
QK.QL. QM. QN. QO. PEMBERDAYAAN QP.BPA3KB
1 11 PEREMPUAN
PERLINDUNGAN ANAK
QQ.QR. QS. QT. QU. Program Peningkatan QV.BPA3KB
1 11 17 kualitas hidup dan
perlindungan Perempuan
QW.QX. QY. QZ. RA. Fasilitas upaya RB. BPA3KB
1 11 17 08 perlindungan perempuan
terhadap tindakan kekerasan
RC. RD. RE. RF. RG. Program Peningkatan RH. BPA3KB
1 11 18 Peran serta dan kesetaraan
jender dalam pembangunan
RI. RJ. RK. RL. RM. Kegiatan pendidikan dan RN. BPA3KB
1 11 18 2 pelatihan peningkatan peran
serta dan kesetaraan jender
RO.RP. RQ. RR. RS. Kegiatan bimbingan RT. BPA3KB
1 11 18 04 manajemen usaha bagi
perempuan dalam mengelola
usaha
RU.RV. RW. RX. RY.Keluarga berencana dan RZ. BPA3KB
keluarga sejahtera
SA. SB. SC. SD. SE.Program Keluarga SF. BPA3KB
1 12 15 Berencana
SG. SH. SI. SJ. SK.Penyediaan Pelayanan KB SL. BPA3KB
1 12 15 1 dan Alat kontrasepsi
SM.SN. SO. SP. SQ. Peningkatan Partisipasi SR.BPA3KB
1 12 15 07 Pria dalam KB dan KR
SS. ST. SU. SV. SW. Program Kesehatan SX. BPA3KB
1 12 16 Reproduksi Remaja
SY. SZ. TA. TB. TC.Advokasi dan KIE tentang TD. BPA3KB
1 12 16 01 Kesehatan Reproduksi
Remaja
TE. TF. TG. TH. TI. Program Pelayanan TJ. BPA3KB
1 12 17 Kontrasepsi

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


TK. TL. TM. TN. TO. Pelayanan Konseling KB TP. BPA3KB
1 12 17 01
TQ. TR. TS. TT. TU.Pelayanan Pemasangan TV. BPA3KB
1 12 17 03 Kontrasepsi KB
TW.TX. TY. TZ. UA. Program pembinaan UB. BPA3KB
1 12 18 peran serta masyarakat
dalam pelayanan KB/KR
yang mandiri
UC. UD. UE. UF. UG. Fasilitas pembentukan UH. BPA3KB
1 12 18 01 Kelompok masyarakat peduli
KB
UI. UJ. UK. UL. UM. Pembinaan Kelompok UN. BPA3KB
1 12 18 02 Masyarakat Peduli KB
UO.UP. UQ. UR. US. Pemberdayaan Ekonomi UT. BPA3KB
1 12 18 04 Keluarga
UU. UV. UW. UX. UY.Pengelolaan Data dan UZ. BPA3KB
1 12 18 05 Informasi Program KB
VA. VB. VC. VD. VE.Program Pengembangan VF. BPA3KB
1 12 20 pusat pelayanan informasi
dan konselin KRR
VG. VH. VI. VJ. VK.Fasilitas Forum pelayanan VL.BPA3KB
1 12 20 02 KRR bagi kelompok remaja
dan kelompok sebaya diluar
sekolah
VM.VN. VO. VP. VQ. Program peningkatatan VR. BPA3KB
1 12 21 penanggulangan
narkoba,PMS termasuk
HIV/AIDS
VS. VT. VU. VV. VW. Penyuluhan VX. BPA3KB
1 12 21 01 penanggulangan narkoba dan
PMS di sekolah
VY. VZ. WA. WB. WC. Program penyiapan WD. BPA3KB
1 12 23 tenaga pedamping
kelompok bina keluarga
WE.WF. WG. WH. WI. Pelatihan tenaga pendamping WJ.BPA3KB
1 12 23 01 kelompok bina keluarga di
kecamatan
WK.WL. WM. WN. WO. SOSIAL WP.
1 13
WQ.WR. WS. WT. WU. Program Pemberdayaan WV. DINSOSNAKER
1 13 15 Fakir miskin, Komunitas TRANS
Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainnya
WW.WX. WY. WZ. XA.Pelatihan Keterampilan XB. DINSOSNAKER
1 13 15 02 berusaha bagi keluarga TRANS
miskin
XC. XD. XE. XF. XG. Fasilitasi manajemen XH. DINSOSNAKER
1 13 15 03 keluarga miskin TRANS

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


XI. XJ. XK. XL. XM. Pemberdayaan bagi XN. DINSOSNAKER
1 13 15 05 Lanjut Usia Produktif TRANS

XO. XP. XQ. XR. XS.Program pembinaan anak XT. DINSOSNAKERTR


1 13 17 terlantar ANS

XU. XV. XW. XX. XY. Pelatihan keterampilan dan XZ. DINSOSNAKER
1 13 17 02 praktek belajar kerja bagi TRANS
anak terlantar
YA. YB. YC. YD. YE.Pengembangan bakat dan YF. DINSOSNAKERTR
1 13 17 04 keterampilan anak terlantar ANS

YG. YH. YI. YJ. YK. Program pembinaan YL. DINSOSNAKERTR


1 13 18 para penyandang cacat dan ANS
trauma
YM.YN. YO. YP. YQ. Pendidikan dan pelatihan YR.DINSOSNAKERTR
1 13 18 03 bagi penyandang cacat dan ANS
eks trauma
YS. YT. YU. YV. YW. Pendayagunaan para YX.DINSOSNAKERTR
1 13 18 04 penyandang cacat dan eks ANS
trauma
YY. YZ. ZA. ZB. ZC.Program pembinaan eks ZD. DINSOSNAKER
1 13 20 penyandang penyakit sosial TRANS
(eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial
lainnya)
ZE. ZF. ZG. ZH. ZI. Pendidikan dan pelatihan ZJ. DINSOSNAKERTR
1 13 20 01 keterampilan berusaha bagi ANS
eks penyandang penyakit
sosial
ZK. ZL. ZM. ZN. ZO. Pembangunan pusat ZP. DINSOSNAKERTR
1 13 20 02 bimbingan/ konseling bagi eks ANS
penyandang penyakit sosial
ZQ. ZR. ZS. ZT. ZU.Pemberdayaan eks ZV.DINSOSNAKERTR
1 13 20 04 penyandang penyakit sosial ANS

ZW.ZX. ZY. ZZ. AAA. Program Pemberdayaan AAB. DINSOSNAKER


1 13 21 Kelembagaan TRANS
Kesejahteraan Sosial
AAC.AAD.AAE.AAF.AAG. Peningkatan kualitas SDM AAH. DINSOSNAKER
1 13 21 03 kesejahteraan sosial TRANS
masyarakat
AAI.AAJ.AAK.AAL.AAM. KETENAGAKERJAAN AAN. DINSOSNAKER
1 14 TRANS

AAO.
AAP.AAQ.AAR.AAS. Program Peningkatan AAT. DINSOSNAKER
1 14 15 Kualitas dan Produktivitas TRANS
Tenaga Kerja
AAU.
AAV. AAW.AAX.AAY. Pendidikan dan pelatihan AAZ. DINSOSNAKER
1 14 15 06 keterampilan bagi pencari TRANS
kerja

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


ABA.
ABB.ABC.ABD.ABE. Program Peningkatan ABF. DINSOSNAKER
1 14 16 Kesempatan Kerja TRANS

ABG.
ABH.ABI. ABJ. ABK. Pengembangan ABL. DINSOSNAKER
1 14 16 05 kelembagaan produktivitas TRANS
dan pelatihan kewirausahaan
ABM.
ABN.ABO.ABP.ABQ. Peningkatan kesempatan ABR. DINSOSNAKER
1 14 16 08 kerja melalui pemanfaan TRANS
potensi lokal
ABS.
ABT.ABU.ABV.ABW. KOPERASI DAN USAHA ABX. DISPERINDAG
1 15 KECIL MENENGAH KOP DAN UMKM
ABY.
ABZ.ACA.ACB.ACC. Program penciptaan ACD. DISPERINDAG
1 15 15 iklim usaha Usaha Kecil KOP DAN UMKM
Menengah yang konduksif
ACE.
ACF. ACG.ACH.ACI. Fasilitasi pengembangan ACJ. DISPERINDAG
1 15 15 08 Usaha Kecil Menengah KOP DAN UMKM

ACK.
ACL.ACM.ACN.ACO. Program Pengembangan ACP. DISPERINDAG
1 15 16 Kewirausahaan dan KOP DAN UMKM
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
ACQ.
ACR.ACS.ACT.ACU. Fasilitasi pengembangan ACV. DISPERINDAG
1 15 16 01 inkubator teknologi dan bisnis KOP DAN UMKM

ACW.ACX.ACY.ACZ.ADA. Program Peningkatan ADB. DISPERINDAG


1 15 18 Kualitas Kelembagaan KOP DAN UMKM
Koperasi
ADC.ADD.ADE.ADF.ADG. Pembinaan, pengawasan, ADH. DISPERINDAG
1 15 18 05 dan perhargaan koperasi KOP DAN UMKM
berprestasi
ADI.ADJ.ADK.ADL.ADM. KEBUDAYAAN ADN.
1 17
ADO.ADP.ADQ.ADR.ADS. Program Pengelolaan ADT. DISBUDPAR
1 17 16 Kekayaan Budaya
ADU.ADV.ADW.ADX.ADY. Kegiatan Fasilitasi ADZ. DISBUDPAR
1 17 16 01 Partisipasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Kekayaan
Budaya
AEA.AEB.AEC.AED.AEE. Kegiatan Pengelolaan dan AEF. DISBUDPAR
1 17 16 05 Pengembangan Pelestarian
Peninggalan Sejarah
Purbakala, Museum dan
Peninggalan Bawah Air
AEG.AEH.AEI. AEJ.AEK. Program Pendidikan dan AEL. BAGIAN
1 20 29 Pelatihan Aparatur TAPEM SETDA
AEM.AEN.AEO.AEP.AEQ. Peningkatan Kinerja AER. BAGIAN
1 20 29 05 Aparatur Kecamatan TAPEM SETDA
AES.AET. AEU.AEV.AEW. Program pengembangan AEX. BPMPD
1 22 16 lembaga ekonomi pedesaan
AEY.AEZ. AFA. AFB.AFC. Pelatihan ketrampilan AFD. BPMPD
1 22 16 02 manajemen badan usaha

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


milik desa
AFE.AFF. AFG.AFH.AFI. Program peningkatan AFJ. BPMPD
1 22 17 partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
AFK.AFL. AFM.AFN.AFO. Pembinaan kelompok AFP. BPMPD
1 22 17 01 masyarakat pembangunan
desa
AFQ.AFR.AFS. AFT. AFU. Fasilitasi Peningkatan AFV. BPMPD
1 22 17 05 Sarana Prasarana Pedesaan
AFW.AFX. AFY. AFZ.AGA. Pengembangan Teknologi AGB. BPMPD
1 22 17 06 Tepat Guna
AGC.AGD.AGE.AGF.AGG. Program peningkatan AGH. BPMPD
1 22 18 kapasitas aparatur
pemerintah desa
AGI.AGJ. AGK.AGL.AGM. Pelatihan aparatur AGN. BPMPD
1 22 18 01 pemerintah desa dalam
bidang pembangunan
kawasan perdesaan
AGO.AGP.AGQ.AGR.AGS. Pelatihan aparatur AGT. BPMPD
1 22 18 02 pemerintah desa dalam
bidang pengelolaan keuangan
daerah
AGU.AGV.AGW.AGX.AGY. Pelatihan aparatur AGZ. BPMPD
1 22 18 03 pemerintah desa dalam
bidang manajemen
pemerintahan desa
AHA.AHB.AHC.AHD.AHE. PERPUSTAKAAN AHF.
1 26
AHG.AHH.AHI. AHJ.AHK. Program pengembangan AHL. KPAD
1 26 21 budaya baca dan
pembinaan perpustakaan
AHM.AHN.AHO.AHP.AHQ. Supervisi, pembinaan dan AHR. KPAD
1 26 21 03 stimulasi pada perpustakaan
umum, perpustakaan khusus,
perpustakaan sekolah dan
perpustakaan masyarakat
AHS.AHT.AHU.AHV.AHW. URUSAN PILIHAN AHX.
2
AHY.AHZ.AIA. AIB. AIC. PERTANIAN AID.
2 01
AIE.AIF. AIG. AIH. AII.Program Peningkatan AIJ. DISTANBUNHU
2 01 16 Ketahanan Pangan T
Pertanian / Perkebunan
AIK.AIL. AIM. AIN. AIO. Kegiatan Penanganan AIP. DISTANBUNHU
2 01 16 16 Pasca Panen dan T
Pengolahan Hasil Pertanian
Tanaman Pangan
AIQ.AIR. AIS. AIT. AIU. Kegiatan Penanganan AIV. DISTANBUNHU
2 01 16 17 Pasca Panen dan T
Pengolahan Hasil Pertanian

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


Hortikultura
AIW.AIX. AIY. AIZ. AJA. Kegiatan Penanganan AJB. DISTANBUNHU
2 01 16 18 pasca panen dan pengolahan T
hasil per. Perkebunan
AJC. AJD.AJE. AJF. AJG. Program Peningkatan AJH. DISTANBUNHU
2 01 18 Penerapan Teknologi T
Pertanian / Perkebunan
AJI. AJJ. AJK. AJL. AJM. Kegiatan Pengadaan AJN. DISTANBUNHU
2 01 18 02 Sarana dan Pras. Teknologi T
Pertanian / Perkebunan Tepat
Guna
AJO.AJP. AJQ. AJR.AJS. Kegiatan Pemeliharaan AJT. DISTANBUNHU
2 01 18 03 Rutin / Berkala Sarana & T
Prasarana Teknologi Pert.
Tepat Guna
AJU. AJV. AJW.AJX.AJY. Program Peningkatan AJZ. DISTANBUNHU
2 01 19 Produksi Pertanian / T
Perkebunan
AKA. AKB.AKC.AKD.AKE. Kegiatan penyediaan AKF. DISTANBUNHU
2 01 19 02 sarana produksi T
pertanian/perkebunan
AKG. AKH.AKI. AKJ. AKK. Kegiatan Penyediaan AKL. DISTANBUNHU
2 01 19 10 Sarana Produksi Pertanian T
Tanaman Pangan
AKM. AKN.AKO.AKP.AKQ. Kegiatan Penyediaan AKR. DISTANBUNHU
2 01 19 11 Sarana Produksi Pertanian T
Hortikultura
AKS. AKT.AKU.AKV.AKW. Program Pencegahan AKX. DISNAKAN
2 01 21 dan Penanggulangan
Penyakit Ternak
AKY.AKZ. ALA. ALB.ALC. Kegiatan: Pelayanan ALD. DISNAKAN
2 01 21 07 Kesehatan Hewan dan
Laboratorium
ALE. ALF. ALG.ALH.ALI. Program peningkatan ALJ. DISNAKAN
2 01 22 produksi hasil peternakan
ALK.ALL. ALM.ALN.ALO. Penyuluhan Penglolaan ALP. DISNAKAN
2 01 22 04 Bibit yang didistribusikan
pada masyarakat
ALQ. ALR. ALS. ALT. ALU. Pengembangan Agribisnis ALV. DISNAKAN
2 01 22 08 Peternakan
ALW. ALX.ALY. ALZ.AMA. Program Peningkatan AMB. DISNAKAN
2 01 24 Penerapan Teknologi
Peternakan
AMC. AMD.AME.AMF.AMG. Pengadaan sarana dan AMH. DISNAKAN
2 01 24 02 prasarana teknologi
peternakan tepat guna.
AMI.AMJ.AMK.AML.AMM. KEHUTANAN AMN.
2 02
AMO. AMP.AMQ.AMR.AMS. Program Pemanfaatan AMT. DISTANBUNHU
2 02 15 Potensi Sumber Daya Hutan T

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

F. KODE G. URAIAN H. SKPD


AMU.
AMV.AMW.AMX.AMY. Kegiatan Pengembangan AMZ. DISTANBUNHU
2 02 15 03 hasil hutan non-kayu T

ANA.
ANB.ANC.AND.ANE. Program Rehabilitasi ANF. DISTANBUNHU
2 02 16 Hutan dan Lahan T

ANG.ANH.ANI. ANJ.ANK. Kegiatan Gerakan ANL. DISTANBUNHU


2 02 16 08 Rehabilitasi Hutan dan Lahan T
(GRLK)
ANM.ANN.ANO.ANP.ANQ. Program Peningkatan ANR. DISTANBUNHU
2 02 19 Produksi Pertanian / T
Perkebunan
ANS.ANT.ANU.ANV.ANW. PARIWISATA ANX.
2 04
ANY.ANZ.AOA.AOB.AOC. Program Pengembangan AOD. DISPUDPAR
2 04 16 Destinasi Pariwisata
AOE.AOF.AOG.AOH.AOI. Kegiatan Peningkatan AOJ. DISPUDPAR
2 04 16 02 Pembangunan sarana dan
prasarana pariwisata
AOK.AOL.AOM.AON.AOO. KELAUTAN DAN AOP.
2 05 PERIKANAN
AOQ.AOR.AOS.AOT.AOU. Program Pengembangan AOV. DISNAKAN
2 05 20 Budidaya Perikanan
AOW.AOX.AOY.AOZ.APA. Kegiatan : Pembinaan dan APB. DISNAKAN
2 05 20 03 Pengembagan Perikanan
APC.APD.APE.APF.APG. Program Optimalisasi APH. DISNAKAN
2 05 23 Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi
Perikanan
API.APJ. APK.APL.APM. Kegiatan : Peningkatan APN. DISNAKAN
2 05 23 02 Pengelolaan dan Pemasaran
produksi perikanan
APO.APP.APQ.APR.APS. PERDAGANGAN APT.
2 06
APU.APV.APW.APX.APY. Program peningkatan APZ. DISPERINDAG
2 06 18 efisiensi perdagangan KOP DAN UMKM
dalam negeri
AQA.AQB.AQC.AQD.AQE. Pengembangan pasar dan AQF. DISPERINDAG
2 06 18 03 distribusi barang/produk KOP DAN UMKM
AQG.AQH.AQI. AQJ.AQK. PERINDUSTRIAN AQL.
2 07
AQM.AQN.AQO.AQP.AQQ. Pembinaan industri kecil AQR.
2 07 16 02 dan menengah dalam
memperkuat jaringan klaster
indusri
AQS.AQT.AQU.AQV.AQW. Program peningkatan AQX.
2 07 17 kemampuan teknologi
industr1
AQY.AQZ.ARA.ARB.ARC. Pembinaan kemampuan ARD.
2 07 17 01 teknologi industri
ARE.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARF.3.5 PENJELASAN SETIAP PROGRAM DAN KEGIATAN


ARG. KODE ARH. URAIAN
ARI.ARJ. ARK. ARL. ARM. URUSAN WAJIB ARN.
1
ARO.ARP. ARQ. ARR.ARS. PENDIDIKAN ART. A. Status hukum:
1 01 ARU. a) Fasilitas Milik
Pemerintah
ARV. Lahan fasilitas
pendidikan memiliki status
hukum yang jelas, jika tanah
carik desa ditetapkan oleh
keputusan kepala desa atau
peraturan desa dan jika hak
milik harus ada akta atau
sertifikat tanahnya.
ARW. b) Fasilitas milik
swasta/ masyarakat:
ARX. 1.
Mempunyai izin
operasional.
ARY. 2. Lahan
fasilitas pendidikan
memiliki status hukum
yang jelas dibuktikan
dengan akta atau
sertifikat atas nama
yayasan.
ARZ. B. Usulan
dikoordinasikan dengan
Disdikpora.
ASA. C. Usulan mengacu
kepada peraturan
standarisasi yang ada
seperti Permendiknas No.
24 tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan
Prasarana
Sekolah/Madrasah
Pendidikan Umum.
ASB.
ASC.ASD. ASE. ASF. Program ASG.
1 01 15 Pendidikan Anak
Usia Dini
ASH.
ASI. ASJ. ASK. ASL. Pembangunan - Usulan gedung sekolah
1 01 15 01 gedung sekolah (disesuaikan dengan
RENSTRA Disdikpora).
- Satuan harga Rp 2.400.000,- /
m2.
ASM.
ASN. ASO. ASP. ASQ. Penambahan - Usulan penambahan ruang
1 01 15 03 ruang kelas baru kelas baru.
- Satuan harga Rp 2.400.000,- /
m3.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


ASR.
ASS. AST. ASU. ASV. Pembangunan - Usulan sarpras bermain
1 01 15 06 sarana dan prasarana - Satuan harga Rp
bermain 70.000.000 ,- / paket.
ASW.
ASX. ASY. ASZ. ATA. Pembanguan - Usulan taman, lapangan
1 01 15 09 taman, lapangan upacara, fasilitas parkir, TPT,
upacara dan fasilitas kimir, pagar.
parkir - Satuan harga Paving Blok
Lapang Rp 450.000 ,- / m2
- Satuan harga TPT Rp
1.250.000,- / m2.
- Satuan harga Pembentengan
Rp 2.000.000,- / m.
ATB.ATC. ATD. ATE. ATF. Pembangunan - Usulan toilet,tempat cuci
1 01 15 14 sarana air bersih dan tangan, tempat wudhu,tempat
sanitary gosok gigi.
- Satuan harga Rp
35.000.000,- / paket
ATG.ATH. ATI. ATJ. ATK. Pengadaan alat - Usulan alat praktek dan
1 01 15 18 praktek dan peraga peraga siswa.
siswa - Satuan harga Rp
25.000.000,- /paket.
ATL.ATM. ATN. ATO. ATP. Pengadaan - Usulan meja, kursi, lemari,
1 01 15 19 meubeler sekolah white board dll.
- Satuan harga Rp
10.000.000 ,- (Bahan Dari
Kayu).
ATQ.
ATR.ATS. ATT. ATU. ATV. Rehabilitasi - Usulan rehabilitasi gedung
1 01 15 42 sedang/berat sekolah.
bangunan sekolah - Satuan harga tergantung dari
% besaran kerusakan
bangunan dimaksud,
dikalikan dengan besaran
nilai Ruang Kelas baru
(RKB).
ATW.
ATX. ATY. ATZ. AUA. Program Wajib AUB.
1 01 16 Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan
Tahun
AUC.
AUD.AUE. AUF. AUG. Pembangunan - Usulan sarpras olah raga.
1 01 16 07 sarana dan prasarana
olah raga
AUH.
AUI. AUJ. AUK. AUL. Pembanguan - Usulan taman, lapangan
1 01 16 09 taman, lapangan upacara, fasilitas parkir, TPT,
upacara dan fasilitas kimir, pagar.
parkir - Satuan harga Paving Blok
Lapang Rp 450.000,- / m2.
- Satuan harga TPT Rp
1.250.000,- / m2.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


- Satuan harga Pembentengan
Rp 2.000.000,- / m.
AUM.
AUN.AUO. AUP. AUQ. Pembangunan - Usulan ruang UKS.
1 01 16 10 ruang UKS - Satuan harga
Rp140.000.000,-.
AUR.
AUS. AUT. AUU. AUV. Pembangunan - Usulan toilet, tempat cuci
1 01 16 14 sarana air bersih dan tangan, tempat wudhu,
sanitary tempat gosok gigi.
- Satuan harga Rp
35.000.000,- / paket.
AUW.
AUX. AUY. AUZ. AVA. Pengadaan alat - Usulan alat praktek dan
1 01 16 18 praktek dan peraga peraga siswa.
siswa - Satuan harga Rp
85.000.000,- / paket.
AVB.AVC. AVD. AVE. AVF. Pengadaan - Usulan meja, kursi, lemari,
1 01 16 19 meubeler sekolah white board dll.
- Satuan harga:
- Rp 17.000.000 ,- (SD, Bahan
Dari Kayu)
- Rp 30.000.000 ,- (SD, Bahan
Dari Besi)
- Rp 18.000.000 ,- (SMP, Bahan
Dari Kayu)
- Rp 40.000.000 ,- (SMP, Bahan
Dari Besi)
AVG.
AVH. AVI. AVJ. AVK. Rehabilitasi - Usulan rehabilitasi gedung
1 01 16 41 sedang/berat sekolah.
bangunan sekolah - Satuan harga tergantung dari
% besaran kerusakan
bangunan dimaksud,
dikalikan dengan besaran
nilai Ruang Kelas baru
(RKB).
AVL.AVM.AVN. AVO. AVP. KESEHATAN - Pembangunan Puskesmas
1 02 dan Jaringannya didasarkan
pada Permenkes no. 75
tahun 2014 tentang
Puskesmas.
- Status Hukum lahan fasilitas
kesehatan memiliki status
hukum yang jelas, jika tanah
carik desa ditetapkan oleh
keputusan kepala desa atau
peraturan desa dan jika hak
milik harus ada akta atau
sertifikat tanahnya.
- Untuk usulan pemenuhan
sarana prasarana puskesmas
dan jaringannya harus

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


berkoordinasi dengan
kepala puskesmas dan
kepala UPT Kesehatan
wilayah setempat serta
Bidang terkait di Dinas
Kesehatan Kabupaten
Bandung Barat.
AVQ.
AVR. AVS. AVT. AVU. Program AVV.
1 02 25 Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana
dan Prasarana
puskesmas/puskesm
as pembantu dan
jaringannya
AVX. AVY. AVZ. AWA. Pengadaan sarana - Usulan berupa: sanitary, air
AVW.
1 02 25 06 dan prasarana bersih, penataan halaman,
puskesmas garasi, TPT, kirmir, pagar, dll
- Harga satuan sarana
prasarana pembangunan
Puskesmas dengan jumlah
lantai s.d 2 lantai dengan luas
s.d 500 M2 dihitung
Rp3.787.300,- /M2
- Harga satuan pembangunan
sarana dan prasarana
Puskesmas 1 lantai dengan
luas s.d 500M2 dihitung
Rp2.544.300,- /M2
- Harga satuan pemagaran
Puskesmas/Pustu/Rumah
Dinas: Pagar Depan Rp
1.378.190/ M2, Pagar
Samping/ Belakang Rp
1.430.220/M2
AWC.AWD. AWE.AWF. Pengadaan sarana - Usulan berupa: sanitary, air
AWB.
1 02 25 07 dan prasarana bersih, penataan halaman,
puskesmas pembantu garasi, TPT, kirmir, pagar.
- Harga satuan sarana
prasarana pembangunan
Puskesmas pembantu
dengan jumlah lantai s.d 2
lantai dengan luas s.d 500 M2
dihitung Rp 3.787.300,- /M2
- Harga satuan pembangunan
sarana dan prasarana
Puskesmas pembantu 1
lantai dengan luas s.d 500 M2
dihitung Rp2.544.300,- /M2
- Harga satuan pemagaran
Puskesmas/Pustu/Rumah

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Dinas : Pagar Depan Rp
1.378.190,-/ M2, Pagar
Samping/Belakang Rp
1.430.220,-/M2
AWG.
AWH.AWI. AWJ. AWK. Rehabilitasi - Pembangunan Puskesmas
1 02 25 20 sedang/berat dengan jumlah lantai s.d 2
puskesmas pembantu lantai dengan luas s.d 500M2
dihitung Rp3.787.300,- /M2
- Usulan berupa rehabilitasi:
gedung, sanitary, air bersih,
penataan halaman, garasi,
TPT, kirmir, pagar, dll.
AWL.
AWM.AWN. AWO.AWP. Rehabilitasi - Pembangunan Puskesmas
1 02 25 23 sedang/berat dengan jumlah lantai s.d 2
Puskesmas lantai dengan luas s.d 500 M2
dihitung Rp3.787.300,- /M2
- Usulan berupa
rehabilitasi:gedung, sanitary,
air bersih, penataan halaman,
garasi, TPT, kirmir, pagar, dll.
AWQ.
AWR.AWS. AWT.AWU. Program Upaya AWV.
1 02 16 Kesehatan
Masyarakat
AWW.
AWX.AWY. AWZ. AXA. Peningkatan - Pelatihan Dokter Kecil.
1 02 16 59 Pelayanan Kesehatan - Kriteria Peserta: SiswaSD/MI
Anak Usia Sekolah Kelas 3, 4 dan 5, berbadan
sehat, berprestasi dan
bersedia membantu guru dan
teman sekolah dalam
kegiatan promosi kesehatan
di sekolah.
- Jumlah peserta minimal 50
orang.
- Lama kegiatan: 2 hari.
- Biaya pelatihan per orang = Rp
300.000,-
- Pelatihan Kader Kesehatan
Remaja (KKR).
- Kriteria Peserta: Siswa
SMP/MTs/SMA/MA/SMK,
berbadan sehat, berprestasi
dan bersedia membantu guru
dan teman sekolah dalam
kegiatan promosi kesehatan
di sekolah.
- Jumlah peserta minimal 50
orang.
- Lama kegiatan: 2 hari.
AXB.
AXC.AXD. AXE. AXF. Program Promosi AXG.
1 02 19 Kesehatan dan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Pemberdayaan
Masyarakat
AXH.
AXI. AXJ. AXK. AXL. Penyuluhan - Pelatihan/refreshing kader
1 02 19 02 Masyarakat Pola Hidup PHBS Kecamatan.
Sehat - Kriteria peserta: kader PHBS
yang ada di desa.
- Jumlah Peserta pelatihan
minimal 50 orang.
- Lama kegiatan: 2 hari.
- Biaya pelatihan per orang = Rp
250.000,-
AXM.
AXN.AXO. AXP. AXQ. Program AXR.
1 02 20 Perbaikan Gizi
Masyarakat
AXS.AXT. AXU. AXV. AXW. Pemberian AXX. PMT pemulihan Balita
1 02 20 02 Tambahan Makanan Gizi Sangat Kurus dan
dan Vitamin Kurus
- Diajukan hanya jika ada kasus
balita dengan status gizi
sangat kurus/kurus
berdasarkan indeks
antropometri BB/TB yang
sudah divalidasi oleh TPG
(Tenaga Pelaksana Gizi)
Puskesmas.
- Lama pemberian PMT selama
90 hari berturut-turut tanpa
terputus.
- Biaya / orang / hari kasus
balita sangat kurus: Rp
22.000 untuk PMT lokal, Rp
16.500 untuk PMT pabrikan.
- Biaya per orang per hari kasus
balita kurus: Rp16.500 untuk
PMT lokal dan Rp11.000
untuk PMT pabrikan.
- Bila PMT lokal harus
mempertimbangkan
pembiayaan untuk tenaga
pengolah PMT.
AXY. PMT Pemulihan Ibu
hamil Kurang Energi
Kronik (KEK)
- Diajukan hanya jika ada kasus
ibu hamil KEK yaitu ibu hamil
dengan ukuran lingkar lengan
atas (LiLA) di bawah 23,5 cm.
- Biaya per orang per hari kasus
Bumil KEK : PMT Lokal Rp

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


16.500, PMT Pabrikan.
- Bila PMT lokal harus
mempertimbangkan
pembiayaan untuk tenaga
pengolah PMT.
AXZ. PMT Penyuluhan
- Diajukan untuk penyuluhan
gizi di posyandu pada saat
hari buka posyandu dengan
memberikan makanan lokal
yang dimasak/ diolah sebagai
contoh makanan sehat untuk
balita pengunjung posyandu
(edukasi untuk ibu balita
dengan memberikan contoh
makanan bergizi).
- Diajukan untuk penyuluhan
gizi di posyandu pada saat
hari buka posyandu dengan
memberikan makanan lokal
yang dimasak/ diolah sebagai
contoh makanan sehat untuk
balita pengunjung posyandu
(edukasi untuk ibu balita
dengan memberikan contoh
makanan bergizi).
- Makanan yang digunakan
harus makanan lokal
setempat.
- Diberikan setiap bulan
(minimal selama 3 bulan
berturut-turut).
- Diprioritaskan untuk posyandu
dengan cakupan partisipasi
masyarakat (D/S) yang
rendah atau posyandu di
daerah miskin.
- Rp165.000,- per posyandu per
bulan (minimal selama 3
bulan berturut-turut).
AYA.AYB. AYC. AYD. AYE. Program AYF.
1 02 21 Pengembangan
Lingkungan Sehat
AYG.
AYH. AYI. AYJ. AYK. Penyuluhan - Bantuan stimulan
1 02 21 02 Menciptakan pembangunan jamban sehat
Lingkungan Sehat untuk desa.
- Satuan harga untuk tiap
stimulan jamban sehat Rp
1.750.000/jamban.
AYL.AYM.AYN. AYO. AYP. PEKERJAAN AYQ.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


1 03 UMUM
AYR.AYS. AYT. AYU. AYV. Program AYW.
1 03 15 pembangunan jalan
dan jembatan
AYX.AYY. AYZ. AZA. AZB. Pembangunan - Usulan pembangunan jalan
1 03 15 03 jalan berupa pembangunan jalan
baru atau lanjutan dari
pembangunan tahun
sebelumnya.
- Pembangunan jalan yang
dapat diusulkan adalah ruas
jalan dengan status fungsi
jalan kabupaten
berdasarkan SK Bupati dan
poros desa (sesuai dengan
SK Bupati).
- Jalan poros desa adalah jalan
yang menghubungkan antar
desa dengan desa, antar
kecamatan dengan
kecamatan.
- Berkoordinasi dengan UPT
atau Dinas PU (DBMSDAP)
AZC. 1. Semua
usulan Kegiatan harus
dituangkan dalam Peta
Lokasi Sekala 1:25.000.
AZD. 2. Semua
usulan harus
menyesuaikan
nama/istilah yang baku
pada DBMSDAP.
AZE. 3. Semua
usulan disesuaikan
dengan standar biaya
kabupaten
AZF.AZG. AZH. AZI. AZJ. Pembangunan - Usulan pembangunan
1 03 15 05 jembatan jembatan berupa
pembangunan jembatan
kabupaten, poros desa,
jalan inspeksi, jembatan
desa tetapi memerlukan
teknis yang sesuai dengan
syarat dan ketentuan yang
diterapkan sesuai dengan
standar pelayanan minimal.
- Pembangunan jembatan di
jalan yang merupakan ruas
jalan dengan status fungsi
jalan kabupaten ( SK

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Bupati) dan poros desa (SK
Bupati), jalan desa (SK
kepala desa).
- Berkoordinasi dengan UPT
atau Dinas PU.
AZK.AZL. AZM. AZN. AZO. Peningkatan jalan - Peningkatan jalan dan
1 03 15 07 jembatan yang dapat
diusulkan adalah ruas jalan
dengan status fungsi jalan
kabupaten ( SK Bupati) dan
poros desa (sesuai dengan
SK Bupati)
- Jalan poros desa adalah jalan
yang menghubungkan antar
desa dengan desa, dan
kecamatan dengan
kecamatan.
- Berkoordinasi dengan UPT
atau Dinas PU
- Belum tertangani sekurang-
kurangnya 5 tahun terakhir.
- Tingkat kerusakan diatas 30%
dari keseluruhan panjang
jalan/jembatan
- Memiliki konstruksi (kondisi)
awal sekurang-kurangnya
aspal atau batu
kerikil/telford
- Peta (jelas titik awal dan
akhirnya)
AZP.AZQ.AZR. AZS. AZT. Program AZU.
1 03 16 pembangunan
saluran
drainase/gorong-
gorong
AZV.AZW.AZX. AZY. AZZ. Pembangunan - Usulan pembangunan saluran
1 03 16 03 saluran drainase/gotong royong
drainase/gorong- pada jalan pembangunan
gorong jalan baru atau lanjutan dari
pembangunan tahun
sebelumnya.
- Pembangunan saluran/gorong-
gorong jalan yang dapat
diusulkan adalah ruas jalan
dengan status fungsi jalan
kabupaten (SK Bupati) dan
poros desa (sesuai dengan
SK Bupati).
- Jalan poros desa adalah jalan
yang menghubungkan antar

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


desa dengan desa, antar
kecamatan dengan
kecamatan.
- Berkoordinasi dengan UPT
atau Dinas PU.
BAA.
BAB.BAC. BAD. BAE. Program BAF.
1 03 17 pembangunan
turap/talud/bronjong
BAG.
BAH. BAI. BAJ. BAK. Pembangunan - Usulan pembangunan
1 03 17 03 turap/talud/bronjong turap/talud/bronjong pada
jalan pembangunan jalan
baru atau lanjutan dari
pembangunan tahun
sebelumnya.
- Pembangunan
turap/talud/bronjong jalan
yang dapat diusulkan
adalah ruas jalan dengan
status fungsi jalan
kabupaten (SK Bupati) dan
poros desa.
- Jalan poros desa adalah jalan
yang menghubungkan antar
desa dengan desa, antar
kecamatan dengan
kecamatan.
- Berkoordinasi dengan UPT
atau Dinas PU.
BAL.BAM.BAN. BAO. BAP. Program BAQ.
1 03 18 rehabilitasi/pemelihar
aan jalan dan
jembatan
BAS. BAT. BAU. BAV. Rehabilitasi/pemeli - Rehabilitasi/pemeliharaan
BAR.
1 03 18 03 haraan jalan jalan yang dapat diusulkan
adalah ruas jalan dengan
status fungsi jalan
kabupaten (SK Bupati) dan
poros desa (sesuai dengan
SK Bupati).
- Tingkat kerusakan antara 15-
30% (pemeliharaan
periodik) dan kurang dari
15% (pemeliharaan rutin)
dari panjang jalan.
- Memiliki lintas harian rata-rata
(LHR) untuk fungsi Kolektor
Primer (KP) 2 >= 1000
kendaraan, Lokal Primer
(LP) 1 antara 500-1000,
serta LP 2 sampai dengan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


500 kendaraan per hari.
- Memiliki konstruksi (kondisi)
awal sekurang-kurangnya
aspal atau batu
kerikil/telford.
BAX. BAY. BAZ. BBA. Rehabilitasi/pemeli - Rehabilitasi/pemeliharaan
BAW.
1 03 18 04 haraan jembatan jembatan yang dapat
diusulkan adalah jembatan
pada ruas jalan dengan
status fungsi jalan
kabupaten (SK Bupati) dan
poros desa (sesuai dengan
SK Bupati).
- Belum tertangani sekurang-
kurangnya 1-3 tahun sejak
ditingkatkan.
- Tingkat kerusakan antara 15-
30% (pemeliharaan
periodik) dan kurang dari
15% (pemeliharaan rutin)
dari panjang jalan.
- Memiliki lintas harian rata-rata
(LHR) untuk fungsi Kolektor
Primer (KP) 2 >= 1000
kendaraan, Lokal Primer
(LP) 1 antara 500-1000,
serta LP 2 sampai dengan
500 kendaraan per hari.
- Memiliki konstruksi (kondisi)
awal sekurang-kurangnya
aspal atau batu
kerikil/telford.
BBB.
BBC. Kriteria Khusus
BBD. 1. Akibat bencana
alam.
BBE. 2. Lokasi sasaran
kegiatan termasuk di dalam
wilayah lintas batas daerah
kabupaten/kota/provinsi.
BBF. 3. Sesuai dengan
indikasi program seperti
RTRW/RDTRK/RTRK serta
dokumen perencanaan
lainnya.
BBG. 4. Sudah tersedianya
Desain Rekayasa Detail
(DED) untuk pelaksanaan
kegiatan sampai dengan
bentuk komitmen/
kerjasama atau

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


kesepakatan/kebijakan yang
telah ditetapkan.
BBH. 5. Jalan-jalan Protokol,
Angkutan Umum, menuju
Tempat Wisata, menuju
Hasil Bumi dan menuju
Ibukota Kabupaten Bandung
Barat.
BBI.BBJ. BBK. BBL. BBM. Program BBN.
1 03 23 peningkatan sarana
dan prasarana
kebinamargaan
BBO.
BBP. BBQ. BBR. BBS. Peningkatan BBT. Nama Ruas jalan yang
1 03 23 14 Sarana dan Prasarana diusulkan untuk
Penerangan Jalan pembangunan PJU adalah
Umum jalan kabupaten.
BBU.
BBV. BBW. BBX. BBY. Program BBZ.
1 03 24 Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan
lainnya
BCA.
BCB. BCC. BCD. BCE. Rehabilitasi/pemeli BCF. 1. Tingkat kerusakan
1 03 24 10 haraan jaringan irigasi akan mengakibatkan
berkurangnya debit air yang
masuk ke areal
pesahawahan.
BCG. 2. Operasi dan
pemeliharaan dilakukan
secara periodik untuk
kelancaran fungsi irigasi
dlam pencapaian target
areal pesawahan.
BCH. 3. Memiliki luas
cakupan pelayanan
pengairan antara 500 ha
sampai dengan 1000 ha,
dengan pola tanam dua kali
dalam setahun.
BCI.
BCJ. Kriteria Khusus
BCK. 1. Akibat bencana
alam.
BCL. 2. Lokasi sasaran
kegiatan termasuk di
dalam wilayah lintas batas
daerah kabupaten/kota/
provinsi.
BCM. 3. Sesuai dengan
indikasi program seperti
RDTRK/RTRK/RTRW

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


serta dokumen
perencanaan teknis
lainnya.
BCN. 4. Sudah tersedianya
Detail Engineering Design
(DED) untuk pelaksanaan
kegiatan sampai dengan
bentuk
komitmen/kerjasama atau
kesepakatan/kebijakan
yang telah ditetapkan.
BCO. 5. Usulan
pekerjaan/nama lokasi
disesuaikan dengan nama
baku yang ada di
DBMSDAP
BCP.BCQ.BCR. BCS. BCT. Rehabilitasi/Pemeli BCU. A. Kriteria Umum
1 03 24 12 haraan Reservoir BCV. 1. Irigasi dan
bangunan pelengkapnya
yang akan ditangani harus
termasuk ke dalam irigasi
yang ada pada DBMSDAP.
BCW. 2. Irigasi dan bangunan
pelengkapnya yang akan
ditangani harus merupakan
kegiatan lanjutan dari tahun
sebelumnya.
BCX. 3. Irigasi dan bangunan
pelengkapnya yang akan
ditangani harus diusung dan
dituangkan di dalam usulan
Musrenbang Kecamatan
tahun bersangkutan.
BCY. 4. Usulan kegiatan
pembangunan/rehabilitasi
jaringan irigasi harus dalam
satu kesatuan tersier
melalui pelibatan GP3A.
BCZ. 5. Semua usulan
kegiatan harus di tuangkan
dalam peta lokasi skala 1 :
25.000.
BDA. 6. Semua usulan harus
menyamakan nama/istilah
yang baku pada DBMSDAP.
BDB. 7. Termasuk irigasi
primer/sekunder
berdasarkan SK bupati
BDC.
BDD. B. Kriteria Teknis
Pembangunan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


BDE. Adanya faktor
ketersediaan sumber daya
air dan areal pesawahan
yang ada sesuai
kebutuhkan.
BDF. Terbatas pada
saluran irigasi primer,
sekunder dan tersier
beserta bangunan
pelengkapnya.
BDG.
BDH.BDI. BDJ. BDK. PERUMAHAN BDL. Syarat pengajuan
1 04 kegiatan :
BDM.
BDN.BDO. BDP. BDQ. Program - Kegiatan merupakan skala
1 04 15 Pengembangan kecamatan (minimal
Perumahan melibatkan/mencakup 2
BDS.
BDT. BDU. BDV. BDW. Fasilitasi dan (dua) desa).
1 04 15 06 stimulasi - Ketersediaan lahan.
pembangunan
perumahan
masyarakat kurang
mampu
BDY.BDZ. BEA. BEB. BEC. Pembangunan
1 04 15 07 sarana dan prasarana
rumah sederhana
sehat
BEE.BEF. BEG. BEH. BEI. Pembangunan
1 04 15 09 Perumahan Swadaya
BEK.
BEL. BEM. BEN. BEO. Program
1 04 16 Lingkungan Sehat
Perumahan
BEQ.
BER. BES. BET. BEU. Penyediaan sarana
1 04 16 02 air bersih dan sanitasi
dasar terutama bagi
masyarakat miskin
BEW.
BEX. BEY. BEZ. BFA. Penyuluhan dan
1 04 16 03 pengawasan kualitas
lingkungan sehat
perumahan
BFC.BFD. BFE. BFF. BFG. Pengendalian
1 04 16 04 dampak resiko
pencemaran
lingkungan
BFI.BFJ. BFK. BFL. BFM. Program BFN.
1 05 16 Pemanfaatan Ruang
BFO.BFP. BFQ. BFR. BFS. Pelatihan aparat BFT. Bentuk kegiatan
1 05 16 06 dalam pemanfaatan pelatihan
ruang
BFU.
BFV. BFW. BFX. BFY. Program BFZ.
1 05 17 Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
BGA.
BGB.BGC. BGD.BGE. Fasilitasi BGF. Bentuk kegiatan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


1 05 17 03 peningkatan peran sosialisasi/pelatihan
serta masyarakat
dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
BGG.
BGH.BGI. BGJ. BGK. Sosialisasi BGL. Bentuk kegiatan
1 05 17 07 kebijakan sosialisasi
pengendalian
pemanfaatan ruang
BGM.
BGN.BGO. BGP. BGQ. PERHUBUNGAN BGR.
1 07
BGS.
BGT. BGU. BGV. BGW. Program BGX.
1 07 19 Pengendalian dan
Pengamanan Lalu
Lintas
BGY.
BGZ. BHA. BHB. BHC. Pengadaan rambu- BHD. Larangan, petunjuk,
1 07 19 01 rambu lalu lintas perhatian, Rambu
Pendahulu Penunjuk
Jurusan (RPPJ), cermin
tikung
BHE.
BHF. BHG. BHH. BHI. Pengadaan marka BHJ. Zebra cros, paku jalan
1 07 19 02 jalan
BHK.
BHL. BHM. BHN. BHO. Pengadaan pagar BHP. Gadril harga perbatang
1 07 19 03 pengamanan jalan (4 m) 4.000.000
BHQ.
BHR.BHS. BHT. BHU. LINGKUNGAN BHV.
1 07 HIDUP
BHW.
BHX.BHY. BHZ. BIA. Program BIB.
1 08 16 Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan
Lingkungan Hidup
BIC.BID. BIE. BIF. BIG. Peningkatan Peran - Komposter Takakura: harga
1 08 16 14 Serta Masyarakat satuan Rp 250.000,
Dalam Pengendalian penerima bantuan wajib
Lingkungan Hidup berbadan hukum, minimal
pengajuan 20 unit.
- Komposter Segitiga: tersedia
lahan minimal 9 m, status
lahan milik pemerintah atau
tanah kas desa, penerima
bantuan wajib berbadan
hukum, harga satuan Rp
2.500.000,-
- Bank Sampah: tersedia lahan
minimal 20 m, status lahan
milik pemerintah atau tanah
kas desa, penerima bantuan
wajib berbadan hukum,
harga satuan Rp
50.000.000,-
BIH.BII. BIJ. BIK. BIL. Program BIM.
1 08 17 Perlindungan dan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Pemulihan Cadangan
Sumber Daya Alam
BIN.BIO. BIP. BIQ. BIR. Peningkatan Peran - Alat Biopori: harga satuan Rp
1 08 17 14 Serta Masyarakat 150.000, penerima bantuan
Dalam Perlindungan wajib berbadan hukum,
dan Konservasi minimal pengajuan 20 unit.
Sumber Daya Alam Kriteria teknis : 1 alat
minimal membuat 10 lubang
biopori.
- Sumur Resapan: tersedia
lahan minimal 2 m, status
lahan milik pemerintah atau
tanah kas desa, pengelola
sumur resapan wajib
berbadan hukum, harga
satuan Rp 7.500.000,-
BIS.BIT. BIU. BIV. BIW. PEMBERDAYAAN BIX.
1 11 PEREMPUAN
PERLINDUNGAN
ANAK
BIY.BIZ. BJA. BJB. BJC. Program BJD.
1 11 17 Peningkatan kualitas
hidup dan
perlindungan
Perempuan
BJE.BJF. BJG. BJH. BJI. Fasilitas upaya - Sasaran Keluarga Pra KS dan
1 11 17 08 perlindungan KS 1 alasan Ekonomi.
perempuan terhadap - Tujuan peningkatan
tindakan kekerasan Pengarusutamaan Gender
dan Anak.
- Bentuk pelatihan dan bintek
- Peserta maximal 50 orang dari
100 KK binaan.
- Lebih diutamakan lokasi
gempungan dan P2WKSS.
- Tujuan menigkatakan
Perlindungan anak dan
perlindungan perempuan.
- koordinasi dengan UPT
setempat.
BJJ.BJK. BJL. BJM. BJN. Program BJO.
1 11 18 Peningkatan Peran
serta dan kesetaraan
jender dalam
pembangunan
BJP.BJQ. BJR. BJS. BJT. Kegiatan - Bentuk pelatihan dan bintek.
1 11 18 2 pendidikan dan - Lebih diutamakan lokasi
pelatihan peningkatan gempungan dan P2WKSS.
peran serta dan - Sasaran keluarga Pra KS dan
kesetaraan jender

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


KS 1 alasan ekonomi.
- Tujuan:
peningkatan
Pengarusutamaan Gender
dan Anak
meningkatkan
perlindungan anak dan
perlindungan perempuan
meningkatkan life skill dan
motivasi berprestasi
- Sasaran 100 KK binaaan.
- Koordinasi dengan UPT
setempat.
BJU.BJV. BJW. BJX. BJY. Kegiatan - Bentuk pelatihan dan Bintek
1 11 18 04 bimbingan manajemen BJZ. lebih diutamakan
usaha bagi perempuan Perempuan Kepala keluarga
dalam mengelola (PEKKA).
usaha - Bentuk pelatihan dan Bintek
BKA. Peningkatan
Pengarusutamaan Gender
dan Anak.
- Sasaran keluarga Pra KS dan
KS 1 alasan ekonomi.
- Sasaran 100 KK binaaan.
- Tujuan untuk meningkatkan life
skill dan motivasi berprestasi.
- Lokasi gempungan dan
P2WKSS.
- Koordinasi dengan UPT
setempat.
BKB.
BKC.BKD. BKE. BKF. Program Keluarga BKG.
1 12 15 Berencana
BKH.
BKI. BKJ. BKK. BKL. Penyediaan - Diperuntukan keluarga Pra KS
1 12 15 1 Pelayanan KB dan Alat dan KS 1 Alasan Ekonomi.
kontrasepsi - Bentuk Pelayanan KB melalui
TMKK, Kesrak PKK-KB-Kes,
Bhati IBI, TKBK, Hari
Kontrasepsi, Hari Jadi KBB,
P2WKSS, Gempungan, Hari
Keluarga Tk Kabupaten,
Rakor teknis Medis.
- Meningkatkan usia kawin.
- Koordinasi dengan UPT
setempat.
- Tujuan mengendalikan Tingkat
Kelahiran.
BKM.
BKN. BKO. BKP. BKQ. Peningkatan - Sasaran Keluarga Pra KS dan
1 12 15 07 Partisipasi Pria dalam KS1 Alasan Ekonomi.
KB dan KR - Bentuk pelatihan dan bintek

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


- Tujuan:
terwujudnya kualitas
pelayanan Keluarga
Berencana terutama MOP
Peningkatan Partisipasi
pria dalam KB dan KR
Mengendalikan Tingkat
Kelahiran
- Peserta maksimal 50 orang
- Koordinasi dengan UPT
setempat
BKR.BKS.BKT. BKU. BKV. Program BKW.
1 12 16 Kesehatan
Reproduksi Remaja
BKX.BKY. BKZ. BLA. BLB. Advokasi dan KIE - Sasaran Keluarga Pra KS dan
1 12 16 01 tentang Kesehatan KS1 Alasan Ekonomi
Reproduksi Remaja - Tujuan meningkatkan Usia
Kawin
- Koordinasi dengan UPT
setempat
BLC.BLD. BLE. BLF. BLG. Program BLH.
1 12 17 Pelayanan
Kontrasepsi
BLI.BLJ. BLK. BLL. BLM. Pelayanan - Sasaran Keluarga Pra KS dan
1 12 17 01 Konseling KB KS 1 Alasan Ekonomi
- Tujuan mengendalikan Tingkat
Kelahiran
- Koordinasi dengan UPT
Setempat
BLN.BLO. BLP. BLQ. BLR. Pelayanan - Sasaran Keluarga Pra KS dan
1 12 17 03 Pemasangan KS 1 Alasan Ekonomi
Kontrasepsi KB - Tujuan mengendalikan Tingkat
Kelahiran
- Koordinasi dengan UPT
Setempat
BLS.BLT. BLU. BLV. BLW. Program BLX.
1 12 18 pembinaan peran
serta masyarakat
dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri
BLY.BLZ. BMA. BMB. BMC. Fasilitas - Sasaran Pra KS dan KS 1
1 12 18 01 pembentukan Alasan Ekonomi
Kelompok masyarakat - Memperluas jejaring Institusi
peduli KB Masyarakat Pedesaan (IMP)
- Koordinasi dengan UPT
setempat
BMD.BME.BMF. BMG.BMH. Pembinaan - Sasaran Pra KS dan KS 1
1 12 18 02 Kelompok Masyarakat Alasan Ekonomi
Peduli KB - Bentuk pelatihan dan bintek

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


- Memperluas jejaring Institusi
Masyarakat Pedesaan (IMP)
- Peserta maksimal 50 orang
- Lebih diutamakan di lokasi
gempungan dan P2WKSS
- Koordinasi dengan UPT
setempat
BMI.BMJ. BMK. BML. BMM. Pemberdayaan - Sasaran Pra KS dan KS 1
1 12 18 04 Ekonomi Keluarga Alasan Ekonomi
- Memperluas jejaring Institusi
Masyarakat Pedesaan (IMP)
- Koordinasi dengan UPT
setempat
BMN.
BMO.BMP. BMQ.BMR. Pengelolaan Data - Sasaran keluarga Pra KS dan
1 12 18 05 dan Informasi Program KS 1 Alasan Ekonomi
KB - Mengendalikan Tingkat
Kelahiran
- Koordinasi dengan UPT
BMS.
BMT.BMU. BMV. BMW. Program BMX.
1 12 20 Pengembangan
pusat pelayanan
informasi dan
konselin KRR
BMY.
BMZ.BNA. BNB. BNC. Fasilitas forum - Sasaran keluarga Pra KS dan
1 12 20 02 pelayanan KRR bagi KS 1 Alasan Ekonomi
kelompok remaja dan - Meningkatkan Usia Kawin
kelompok sebaya di - Mengendalikan Tingkat
luar sekolah Kelahiran
- Koordinasi dengan UPT
BND.
BNE.BNF. BNG. BNH. Program BNI.
1 12 21 peningkatatan
penanggulangan
narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS
BNJ.BNK. BNL. BNM. BNN. Penyuluhan - Sasaran masyarakat
1 12 21 01 penanggulangan Kabupaten Bandung Barat
narkoba dan PMS di keluarga Pra KS dan KS 1
sekolah Alasan Ekonomi
- Pencegahan dan
penanggulangan narkoba dan
PMS
- Koordinasi dengan UPT
BNO.
BNP. BNQ. BNR. BNS. Program BNT.
1 12 23 penyiapan tenaga
pedamping kelompok
bina keluarga
BNU.
BNV. BNW. BNX. BNY. Pelatihan tenaga - Sasaran keluarga Pra KS dan
1 12 23 01 pendamping kelompok KS 1 Alasan Ekonomi
bina keluarga di - Meningkatkan kualitas

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


kecamatan ketahanan keluarga
- Mengendalikan tingkat
kelahiran
- Meningkatkan usia kawin
- koordinasi dengan UPT
setempat.
BNZ.
BOA.BOB. BOC. BOD. SOSIAL BOE.
1 13
BOF.
BOG.BOH. BOI. BOJ. Program BOK.
1 13 15 Pemberdayaan Fakir
miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainnya
BOL.BOM.BON. BOO. BOP. Pelatihan - Kelompok Usaha Bersama
1 13 15 02 Keterampilan berusaha (KUBE)
bagi keluarga miskin - KUBE terdiri atas 10 orang
(KK) fakir miskin yang telah
terpilih melalui seleksi
sebagai Keluarga Binaan
Sosial (KBS), adanya
kemauan anggota KUBE
untuk bekerja secara
kelompok dan adanya
kesamaan minat dari anggota
untuk melaksanakan suatu
jenis usaha. Apabila sudah
berkembang kelompok
tersebut harus memiliki
kepedulian sosial kepada
PMKS lain sebagai wujud
kesetiakawanan sosial
- Bantuan KUBE maksimal
Rp20.000.000,- /Kelompok
BOQ.
BOR.BOS. BOT. BOU. Fasilitasi BOV. Diperuntukkan bagi
1 13 15 03 manajemen keluarga keluarga miskin/Wanita
miskin Rawan Sosial Ekonomi
(WRSE) diberikan bantuan
melalui KUBE dan
bimbingan pengelolaan
manajemen usahanya
BOW.
BOX.BOY. BOZ. BPA. Pemberdayaan BPB. Pemberdayaan dan
1 13 15 05 bagi Lanjut Usia pemberian stimulan yang
Produktif diberikan kepada lanjut
usia yang tidak mampu
namun masih produktif
usia minimal 56 tahun
BPC.
BPD.BPE. BPF. BPG. Program BPH. Program diberikan
1 13 17 pembinaan anak kepada anak yang

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


terlantar mengalami keterlantaran
baik secara ekonomi,
sosial maupun psikologis
usia maksimal 18 tahun
BPI.BPJ. BPK. BPL. BPM. Pelatihan BPN. Bantuan berusaha bagi
1 13 17 02 keterampilan dan anak yang sudah tidak
praktek belajar kerja mungkin bersekolah
bagi anak terlantar sehingga mereka bisa
belajar untuk berusaha
sendiri
BPO.
BPP. BPQ. BPR. BPS. Pengembangan BPT. Bantuan kepada anak
1 13 17 04 bakat dan terlantar yang masih
keterampilan anak bersekolah bantuan berupa
terlantar perlengkapan bagi anak
untuk kelangsungan
sekolah maupun bantuan
modal usaha bagi orang
tua
BPU.
BPV. BPW. BPX. BPY. Program BPZ.
1 13 18 pembinaan para
penyandang cacat
dan trauma
BQA.
BQB.BQC. BQD. BQE. Pendidikan dan BQF. Usulan kegiatan berupa
1 13 18 03 pelatihan bagi pendidikan dan pelatihan
penyandang cacat dan bagi penyandang cacat
eks trauma dan eks trauma
BQG.
BQH.BQI. BQJ. BQK. Pendayagunaan BQL. Usulan kegiatan modal
1 13 18 04 para penyandang usaha bersama/kelompok
cacat dan eks trauma
BQM.
BQN.BQO. BQP. BQQ. Program BQR.
1 13 20 pembinaan eks
penyandang penyakit
sosial (eks
narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit
sosial lainnya)
BQS.
BQT. BQU. BQV. BQW. Pendidikan dan BQX. Kegiatan diperuntukan
1 13 20 01 pelatihan keterampilan bagi eks anak nakal, eks
berusaha bagi eks Narkoba, Anak Bermasalah
penyandang penyakit Hukum (ABH), eks
sosial narapidana, ODHA/HIV
AIDS berupa pemberian
motivasi, bimbingan sosial
dan pemberian bantuan
stimulan agar mereka
dapat kembali
kemasyarakat dan
diberikan bantuan stimulan
sesuai dengan minat dan
harus berkelompok (10/5
orang)

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


BQY.BQZ. BRA. BRB. BRC. Pembangunan BRD. Kegiatan diperuntukan
1 13 20 02 pusat bimbingan/ bagi eks narkoba, eks napi
konseling bagi eks dan anak yang berhadapan
penyandang penyakit dengan hukum berupa
sosial pemberian motivasi,
bimbingan sosial dan
pemberian bantuan
stimulan agar mereka
dapat kembali
kemasyarakat dan
diberikan bantuan stimulan
sesuai dengan minat dan
harus berkelompok (10/5
orang)
BRE.BRF. BRG. BRH. BRI. Pemberdayaan eks BRJ. Kegiatan diperuntukan
1 13 20 04 penyandang penyakit bagi eks Tuna Susila,
sosial Gelandangan, Pengemis
berupa pemberian
motivasi, bimbingan sosial
dan pemberian bantuan
stimulan agar mereka
dapat kembali
kemasyarakat dan
diberikan bantuan stimulan
sesuai dengan minat dan
harus berkelompok (10/5
orang)
BRK.BRL. BRM. BRN. BRO. Program BRP.
1 13 21 Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
BRQ.BRR.BRS. BRT. BRU. Peningkatan BRV. Program
1 13 21 03 kualitas SDM Pemberdayaan bagi
kesejahteraan sosial Karang Taruna, PSM dan
masyarakat Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial
(PSKS)
BRW.BRX.BRY. BRZ. BSA. KETENAGAKERJ BSB.
1 14 AAN
BSC.BSD.BSE. BSF. BSG. Program BSH.
1 14 15 Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas
Tenaga Kerja
BSI.BSJ. BSK. BSL. BSM. Pendidikan dan BSN. Pelatihan berbagai
1 14 15 06 pelatihan keterampilan aneka kejuruan dengan
bagi pencari kerja sasaran pencari kerja
setiap kelompok terdiri dari
20 orang anggota dengan
anggaran Rp. 45.000.000,-
BSO.BSP. BSQ. BSR. BSS. Program BST.
1 14 16 Peningkatan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Kesempatan Kerja
BSU.
BSV. BSW. BSX. BSY. Pengembangan BSZ. Peningkatan
1 14 16 05 kelembagaan kemampuan pencari
produktivitas dan kerja/penganggur yang
pelatihan berusia produktif untuk
kewirausahaan bewirausaha dengan
diberikan bantuan
stimulan, setiap kelompok
20 orang
BTA.
BTB.BTC. BTD. BTE. BTF. Peningkatan BTG. Peningkatan
1 14 16 08 kesempatan kerja kemampuan pencari
melalui pemanfaatan kerja/penganggur yang
potensi lokal berusia produktif untuk
bewirausaha dengan
diberikan bantuan stimulan
yang disesuaikan dengan
potensi yang ada di
wilayah tersebut setiap
kelompok terdiri dari 20
orang
BTH.
BTI. BTJ. BTK. BTL. KOPERASI DAN BTM.
1 15 USAHA KECIL
MENENGAH
BTN.
BTO.BTP. BTQ. BTR. Program BTS.
1 15 15 penciptaan iklim
usaha Usaha Kecil
Menengah yang
konduksif
BTT.BTU. BTV. BTW. BTX. Fasilitasi - Usulan kegiatan yang
1 15 15 08 pengembangan Usaha merupakan kewenangan
Kecil Menengah tingkat Kabupaten.
- Merupakan usulan dari atau
kelompok
- Memenuhi syarat sebagai
penerima hibah
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam teknis
produksi dalam rangka
meningkatkan kualitas dan
atau kemasan produk yang
dihasilkan oleh kelompok
pengusul sesuai dengan
keinginan pasar
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam bentuk
pelatihan dan bintek bagi
UMKM
- Kelompok UMKM pengusul
merupakan kategori Usaha

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


kecil memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp 50 Juta
sampai dengan paling
banyak Rp 500 Juta tidak
termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari
Rp 300 juta sampai dengan
paling banyak Rp 2,5 milyar
- Kelompok UMKM pengusul
merupakan kategori Usaha
Menengah memiliki
kekayaan bersih lebih dari
Rp 500 juta sampai dengan
paling banyak Rp 10 milyar
tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari
Rp 2,5 milyar sampai
dengan paling banyak Rp
50 milyar
- Memiliki Badan
Hukum/Legalitas
BTY.BTZ. BUA. BUB. BUC. Program BUD.
1 15 16 Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
BUE.
BUF. BUG. BUH. BUI. Fasilitasi - Usulan kegiatan yang
1 15 16 01 pengembangan merupakan kewenangan
inkubator teknologi dan tingkat kabupaten.
bisnis - Merupakan usulan dari
perorangan dan atau
kelompok
- Memenuhi syarat sebagai
penerima hibah
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam teknis
produksi dalam rangka
meningkatkan kualitas dan
atau kemasan produk yang
dihasilkan oleh kelompok
pengusul sesuai dengan
keinginan pasar
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam bentuk
pelatihan dan bintek bagi
UMKM

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


- Kelompok UMKM pengusul
merupakan kategori Usaha
kecil memiliki kekayaan
besrsih lebih dari Rp 50 juta
sampai dengan paling
banyak Rp 500 juta tidak
termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari
Rp 300 juta sampai dengan
paling banyak Rp 2,5 milyar
- Kelompok UMKM pengusul
merupakan kategori Usaha
Menengah memiliki
kekayaan bersih lebih dari
Rp 500 juta sampai dengan
paling banyak Rp 10 milyar
tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari
Rp 2,5 milyar sampai
dengan paling banyak Rp
50 milyar
- Memiliki Badan
Hukum/Legalitas
BUJ.BUK. BUL. BUM. BUN. Pembinaan, 1. Tata cara Pengesahan Akta
1 15 18 05 pengawasan, dan Pendirian:
perhargaan koperasi a. Dihadiri oleh para
berprestasi pendiri minimal 20
orang
b. Para pendiri
menentukan:
- Simpanan pokok dan
simpanan wajib
anggota
- Susunan pengurus
(Ketua, sekretaris dan
bendahara)
- Susunan pengawas
(Ketua dan 2 orang
anggota pengawas)
- Masa bhakti pengurus
dan pengawas
- Rencana kegiatan
usaha yang akan
dikelola
c. Membuat berita acara
rapat pendirian/
pembentukan koperasi

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


d. Melengkapi fotokopi
KTP para pendiri
e. Membuat neraca awal
koperasi
f. Membuat surat
keterangan domisili
koperasi dan Kepala
Desa mengetahui
Camat yang
bersangkutan
2. Tata cara Akta Perubahan
Anggaran Dasar:
a. Dihadiri minimal 2/3
dari jumlah anggota
b. Rapat dapat
menentukan:
- Perubahan nama
koperasi dan alamat
koperasi
- Merubah nama
pengurus dan
pengawas
- Merubah besarnya
simpanan pokok dan
simpanan wajib
anggota
- Merubah masa bhakti
pengurus dan
pengawas
- Merubah besarnya
pembagian Sisa Hasil
Usaha (SHU)
berdasarkan
prosentase
- Menambah kegiatan
usaha yang akan
dikelola
c. Membuat berita acara
rapat perubahan
anggaran dasar
koperasi
3. Pengajuan Perkuatan
Koperasi:
a. Berbadan Hukum
b. Pengurus aktif dan
lengkap
c. Rapat Anggota Tahunan
minimal Tahun Buku
Terakhir
d. Telah diverifikasi
e. Khusus Simpan Pinjam

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


telah mendapatkan
Penilaian Kesehatan
minimal Cukup Sehat
f. Usaha yang akan
dibiayai sudah berjalan
dan layak
g. Belum pernah menerima
Bantuan Perkuatan
Pemodalan
h. Memiliki legalitas lainnya
(SIUP, SITU/HO, TDP)
dan NPWP
BUO.
BUP. BUQ. BUR. BUS. KEBUDAYAAN BUT.
1 17
BUU.
BUV. BUW. BUX. BUY. Program BUZ.
1 17 16 Pengelolaan
Kekayaan Budaya
BVA.BVB. BVC. BVD. BVE. Kegiatan Fasilitasi 1. Bantuan yang diberikan
1 17 16 01 Partisipasi Masyarakat berupa peralatan kesenian
dalam Pengelolaan 2. Merupakan usulan dari
Kekayaan Budaya kelompok seni/grup minimal
beranggotakan 15 orang
yang memiliki
kepengurusan yang jelas
dan memiliki AD/ART dan
telah terdaftar di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bandung Barat
3. Pernah berprestasi minimal
tingkat Kecamatan dengan
menyertakan bukti
penghargaan yang
diperoleh
4. Agar usulan yang diberikan
untuk peralatan kesenian
tersebut sesuai dengan
standar harga yang
terlampir
5. Adanya persetujuan dari
Desa dan Kecamatan
6. Belum pernah menerima
bantuan/kegiatan serupa
pada tahun-tahun
sebelumnya
7. Lulus verifikasi tingkat
Kabupaten
BVF.BVG.BVH. BVI. BVJ. Kegiatan 1. Bantuan yang diberikan
1 17 16 05 Pengelolaan dan berupa pemeliharaan
Pengembangan terhadap benda cagar
Pelestarian budaya dan situs bersejarah
Peninggalan Sejarah yang terdapat di Kabupaten

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Purbakala, Museum Bandung Barat
dan Peninggalan 2. Mempunyai nilai-nilai
Bawah Air sejarah dan silsilah yang
jelas
3. Kejelasan kepemilikan
situs/cagar budaya/naskah
kuno/ (tidak ada sengketa)
4. Ada bukti keberadaan Situs,
Cagar Budaya dan Balai
Arkeologi (Balar)
5. Terfokus pada
pembangunan fisik dengan
melihat kondisi dampak
yang ada dengan
memperlihatkan ruang
terbuka
6. Adanya persetujuan dari
Desa dan Kecamatan
7. Belum pernah menerima
bantuan/kegiatan serupa
pada tahun-tahun
sebelumnya
8. Lulus verifikasi tingkat
Kabupaten
BVK.
BVL. BVM. BVN. BVO. Program BVP.
1 20 29 Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur
BVQ.
BVR. BVS. BVT. BVU. Peningkatan BVV. Pelatihan untuk
1 20 29 05 Kinerja Aparatur meningkatkan kapasitas
Kecamatan aparatur kecamatan
BVW.
BVX. BVY. BVZ. BWA. Program BWB.
1 22 16 pengembangan
lembaga ekonomi
pedesaan
BWC.
BWD.BWE. BWF. BWG. Pelatihan BWH. Usulan pelatihan untuk
1 22 16 02 ketrampilan peningkatan BUMDes
manajemen badan
usaha milik desa
BWI.BWJ.BWK. BWL. BWM. Program BWN.
1 22 17 peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam
membangun desa
BWO.
BWP.BWQ. BWR.BWS. Pembinaan BWT. Usulan tentang lokasi
1 22 17 01 kelompok masyarakat dan alokasi desauntuk
pembangunan desa kegiatan BSMSS/TMSS
BWU.
BWV.BWW. BWX.BWY. Fasilitasi BXA. Bimtek peningkatan
1 22 17 05 Peningkatan Sarana kapasitas desa dalam
Prasarana Pedesaan pelaksanaan
pembangungunan sarana

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


BWZ. prasarana desa
BXB.BXC. BXD. BXE. BXF. Pengembangan BXG. Usulan tentang
1 22 17 06 Teknologi Tepat Guna bantuan modal bergulir dan
pembangunan gedung
posyantek dg syarat tanah
sudah tersedia dan sudah
menjadi aset pemda
BXH.
BXI. BXJ. BXK. BXL. Program BXM.
1 22 18 peningkatan
kapasitas aparatur
pemerintah desa
BXN.
BXO.BXP. BXQ. BXR. Pelatihan aparatur BXS. Bimtek bagi aparatur
1 22 18 01 pemerintah desa desa dalam pembangunan
dalam bidang kawasan perdesaan di
pembangunan Kecamatan Cipatat di 9
kawasan perdesaan desa (Cipatat, Ciptagumati,
Nyalindung, Rajamandala
Kulon, Citatah, Gunung
Masigit, Sumur Bandung,
Mandalawangi, Cirawa
Mekar)
BXT.BXU. BXV. BXW.BXX. Pelatihan aparatur BXY. Pelatihan penausahaan
1 22 18 02 pemerintah desa keuangan, aplikasi,
dalam bidang pelaporan dan
pengelolaan keuangan pertanggung jawaban
daerah
BXZ.BYA. BYB. BYC. BYD. Pelatihan aparatur BYE. Pelatihan tentang
1 22 18 03 pemerintah desa manajemen pemerintahan
dalam bidang desa dengan sasaran Kasi
manajemen Pemerintahan
pemerintahan desa
BYF.BYG.BYH. BYI. BYJ. PERPUSTAKAAN BYK.
1 26
BYL.BYM.BYN. BYO. BYP. Program BYQ.
1 26 21 pengembangan
budaya baca dan
pembinaan
perpustakaan
BYR.
BYS. BYT. BYU. BYV. Supervisi, - Usulan sesuai dengan standar
1 26 21 03 pembinaan dan Nasional Perpustakaan
stimulasi pada Desa/ Kelurahan Tahun
perpustakaan umum, 2010
perpustakaan khusus, - Pengadaan gedung/ruangan
perpustakaan sekolah perpustakaan luas minimal
dan perpustakaan 56 m2
masyarakat - Pengadaan 1000 (seribu) judul
buku
- Pengadaan 2 (dua) unit rak
buku perpustakaan ukuran
100 x 185 cm2

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


- Pengadaan 1 (satu) unit meja
kerja
- Pengadaan 2 (dua) unit meja
baca
- Pengadaan 10 (sepuluh) unit
kursi perpustakaan
- 1 paket pengadaan sarana
dan prasarana
Perpustakaan Desa senilai
Rp50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah)
BYW.
BYX.BYY. BYZ. BZA. URUSAN PILIHAN BZB.
2
BZC.
BZD. BZE. BZF. BZG. PERTANIAN BZH. 1. Aspek Hukum /
2 01 Legalitas
BZI. Usulan bantuan
mengacu kepada: Undang-
Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan
Permendagri No.32 Tahun
2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang
Bersumber dari APBD
sebagaimana diubah
dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 39
Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri
No.32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial
yang Bersumber dari
APBD, serta Surat Edaran
Mendagri No. 900/4627/SJ
tentang Penajaman
Ketentuan Pasal 298 ayat
(5) UU Nomor 23 Tahun
2014 tentang
Pemerintahan Daerah
tanggal 18 Agustus 2015,
dan Peraturan Bupati
Bandung Barat Nomor 30
Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Belanja Hibah
dan Belanja Bantuan
Sosial yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


BZJ.
BZK. 2. Persyaratan
Penerima Bantuan
a. Berbadan hukum Indonesia
b. Memiliki kepengurusan yang
jelas; dan
c. Telah terdaftar pada
pemerintahan daerah
setempat sekurang-
kurangnya 3 tahun, kecuali
ditentukan lain oleh
peraturan perundang-
undangan;
d. Mempunyai alamat yang
lengkap dan jelas serta
berkedudukan dalam
wilayah Kabupaten
Bandung Barat, dan
memiliki sekretariat yang
tetap
e. Belum pernah menerima
bantuan atau kegiatan
serupa dari pemerintah
pada tahun sebelumnya.
f. Kegiatan atau bantuan
diusulkan melalui proposal
yang telah
disetujui/diketahui/
direkomendasi kepala
desa/camat/PPL/PKL dan
ditujukan kepada Bupati.
g. Sebelum penetapan calon
penerima kelompok,
dilakukan verifikasi
lapangan terlebih dahulu
oleh tim verifikasi SKPD;
h. Bersedia menandatangani
berita acara dan diwajibkan
membuat laporan secara
berkala kepada Kepala
Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Bandung Barat.
i. Kelompok harus ulet, mau
bekerja keras, bersedia
dibina, mengikuti teknologi
anjuran dari pernerintah,
serta dapat memenuhi
kewajiban sebagaimana
yang telah ditentukan.
j. Kegiatan yang diusulkan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


merupakan kewenangan
Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan
k. Harga usulan mengikuti
Standar Harga Bupati
Bandung Barat.
l. Persyaratan lain sesuai
dengan ketentuan
persyaratan yang berlaku.
BZL.BZM.BZN. BZO. BZP. BIDANG BZQ. Aspek SDM dan
TANAMAN PANGAN Teknis
BZX.BZY. BZZ. CAA.CAB. Program a. Pihak pengusul harus
2 01 16 Peningkatan dalam bentuk organisasi
Ketahanan Pangan berbadan hukum berupa
Pertanian / Gapoktan, Poktan, GP3A,
Perkebunan P3A, P3AT, UPJA, P4S,
CAD.
CAE. CAF. CAG. CAH. Kegiatan Gemar, LM3, PUAP, KTH,
2 01 16 16 Penanganan Pasca LMDH, KTP, Assosiasi
Panen dan Pertanian, Kelembagaan
Pengolahan Hasil Pertanian, dll. yang telah
Pertanian Tanaman mendapat pengukuhan
Pangan baik
CAJ.CAK.CAL. CAM.CAN. Program pemula/lanjut/madya/utam
2 01 18 Peningkatan a, dengan jumlah anggota
Penerapan Teknologi idealnya 20 s/d 30 orang.
Pertanian/Perkebuna Masyarakat anggota
n kelompok harus memiliki
CAP.CAQ.CAR. CAS. CAT. Kegiatan keinginan kuat untuk
2 01 18 03 pemeliharaan berusaha di sektor
rutin/berkala sarana pertanian dan memiliki
dan prasarana lahan untuk diusahakan
teknologi pertanian yang sesuai dengan jenis
tepat guna komoditi, kesesuaian
CAV.CAW.CAX. CAY. CAZ. Program agroklimat dan persyaratan
2 01 19 Peningkatan tumbuh;
Produksi Pertanian/ b. Pengurus dan anggota
Perkebunan kelompok bukan anggota /
CBB.
CBC.CBD. CBE. CBF. Kegiatan unsur PNS / TNI / POLRI
2 01 19 10 Penyediaan Sarana atau aparat desa /
Produksi Pertanian kecamatan yang masih
Tanaman Pangan aktif;
c. Kelompok telah
melaksanakan kegiatannya
di bidang pertanian
tanaman pangan
sekurang-kurangnya satu
tahun;
d. Usulan kegiatan dapat
berupa:
BZR. 1). Pelatihan /Bintek/
BZS. pendampingan/magang

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


teknis pertanian Total
Quality Management
(TQM) berupa : SL-PTT
GAP/GFP (Good
Agriculture/Farming
Practices) Produksi
Pertanian, SL-GHP (Good
Higiene Practices)
Penaganan, SL-GMP
(Good Manufacturing
Practices) Pengolahan,
SL-GDP (Good Distribution
Practices) Distribusi, SL-
GRP (Good Retailing
Practices) Pasar, GCP
(Good Consumption
Practices) Konsumen dan
SL-PHT;
BZT. 2). Bantuan Sarana
Produksi Pertanian
(benih/bibit, pupuk organik,
pestisida, bahan dan alat
mesin pertanian)
BZU. 3). Penanganan pasca
panen dan pengolahan
hasil pertanian Tanaman
Pangan berupa Alsintan
pasca panen dan
pengolahan hasil
pertanian)
BZV. 4). Sarana dan
prasarana pertanian
berupa rehabilitasi jaringan
irigasi tersier, jalan usaha
tani, jalan produksi, pompa
air tanpa motor,
pengembangan jaringan
irigasi tersier, sarana dan
prasarana pengairan
(irigasi air tanah, irigasi air
permukaan, embung, dam
parit)
BZW. Aspek
Pengembangan Wilayah
Kawasan Pertanian
Tanaman Pangan
a. Berdasarkan aspek
pengembangan wilayah
kawasan pertanian dan
kesesuaian lahan
pertanian tanaman pangan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


/ komoditas / jenis usaha
terutama di wilayah
Kecamatan : Cipeundeuy,
Cikalongwetan, Cipatat,
Padalarang, Ngamprah,
Batujajar, Cililin,
Cihampelas, Sindangkerta,
Cipongkor, Gununghalu,
Rongga, Saguling segmen
budidaya padi, jagung,
kedelai, umbi jalar, kacang
hijau.
b. Segmen pengembangan
budidaya : padi, jagung,
kedelai (Pajale), kacang
hijau, ubi kayu, umbi jalar,
tanaman serelia dan umbi-
umbian
c. Segmen pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian
: (padi) penggilingan padi,
beras organik, penepung
beras, perontok padi,
pengeringan padi,
pengemasan padi/beras;
(jagung) perontok / pemipil
jagung, penepung jagung,
pengeringan jagung,
minyak canola,
pengemasan jagung;
(kedelai) perontok kedelai,
pengeringan kedelaiiris,
pengeringan, pengemasan
dll.
d. Segmen pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian
: agroindustri penggilingan,
pengeringan, penepung
dan pengemasan hasil
pertanian.
CBH.
CBI. CBJ. CBK. CBL. BIDANG CBM. Aspek SDM dan
PERTANIAN Teknis
HOLTIKULTURA a. Pihak pengusul harus
CBU.
CBV. CBW. CBX. CBY. Program dalam bentuk organisasi
2 01 16 Peningkatan berbadan hukum berupa
Ketahanan Pangan Gapoktan, Poktan, UPJA,
Pertanian / P4S, Gemar, LM3, PUAP,
Perkebunan KTH, LMDH, KTP,
CCA.
CCB.CCC. CCD. CCE. Kegiatan Assosiasi Pertanian,
2 01 16 17 Penanganan Pasca Kelembagaan Pertanian,
Panen dan dll. yang telah mendapat

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Pengolahan Hasil pengukuhan baik
Pertanian Hortikultura pemula/lanjut/madya/utam
CCG.
CCH.CCI. CCJ. CCK. Program a, dengan jumlah anggota
2 01 18 Peningkatan idealnya 10 s/d 30 orang.
Penerapan Teknologi Masyarakat anggota
Pertanian/Perkebuna kelompok harus memiliki
n keinginan kuat untuk
CCM.
CCN.CCO. CCP. CCQ. Kegiatan berusaha di sektor
2 01 18 02 Pengadaan Sarana pertanian dan memiliki
dan Prasarana lahan untuk diusahakan
Teknologi Pertanian/ yang sesuai dengan jenis
Perkebunan Tepat komoditi, kesesuaian
Guna agroklimat dan persyaratan
CCS.
CCT. CCU. CCV. CCW. Program tumbuh serta kemiringan
2 01 19 Peningkatan tidak lebih dari 30%;
Produksi Pertanian/ b. Pengurus dan anggota
Perkebunan kelompok bukan anggota /
CCY.
CCZ. CDA. CDB. CDC. Kegiatan unsur PNS / TNI / POLRI
2 01 19 11 Penyediaan Sarana atau aparat desa /
Produksi Pertanian kecamatan yang masih
Hortikultura aktif;
c. Kelompok telah
melaksanakan kegiatannya
di bidang pertanian
hortikultura sekurang-
kurangnya satu tahun;
d. Usulan kegiatan dapat
berupa:
CBN. 1). Pelatihan /Bintek/
CBO. pendampingan/magang
teknis pertanian Total
Quality Management
(TQM) berupa : SL-PTT
GAP/GFP (Good
Agriculture/Farming
Practices) Produksi
Pertanian, SL-GHP (Good
Higiene Practices)
Penaganan, SL-GMP
(Good Manufacturing
Practices) Pengolahan,
SL-GDP (Good Distribution
Practices) Distribusi, SL-
GRP (Good Retailing
Practices) Pasar, GCP
(Good Consumption
Practices) Konsumen dan
SL-PHT;
CBP. 2). Bantuan Sarana
Produksi Pertanian
(benih/bibit, pupuk organik,

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


pestisida, bahan dan alat
mesin pertanian)
CBQ. 3). Penanganan pasca
panen dan pengolahan
hasil pertanian hortikultura
berupa Alsintan pasca
panen dan pengolahan
hasil hortikultura)
CBR. 4). Sarana dan
prasarana pertanian
berupa green house,
pacaging house, screen
house, jalan usaha tani,
jalan produksi, sarana dan
prasarana pengairan
CBS. Aspek
Pengembangan Wilayah
Kawasan Pertanian
Hortikultura
CBT. Aspek Pengembangan
Wilayah Kawasan
Pertanian dan Kesesuaian
Lahan Pertanian
Holtikultura / Komoditas /
Jenis Usaha :
a. Kecamatan Lembang,
Cisarua, Parongpong,
Ngamprah, Sindangkerta,
Gununghalu segmen
agrobisnis dan
agroindustry budidaya,
pengolahan dan
pemasaran : sayuran,
tanaman hias, buah-
buahan, biofarmaka,
sayuran ekseklusif,
pembenihan, dan
pembibitan dll.
b. Kecamatan Cipeundeuy,
Cikalongwetan, Cipatat,
Padalarang, Batujajar,
Cihampelas, Cililin,
Cipongkor, Rongga
segmen agrobisnis dan
agroindustry budidaya,
pengolahan dan
pemasaran : sayuran
dataran rendah (kangkung,
sosin, kacang panjang,
mentimun, tomat, cabe,
labu siam, dll) buah-

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


buahan (durian, rambutan,
nangka, pisang, salak,
jeruk, dll), biofarmaka
(jahe, kunyit, laos, dll.)
c. Kecamatan Cipeundeuy,
Cikalongwetan, Cipatat,
Padalarang, Batujajar,
Cihampelas, Cililin,
Cipongkor, Rongga
segmen agrobisnis dan
agroindustry budidaya,
pengolahan (makanan
olahan) dan pemasaran
buah-buahan, manisan,
salak, dodol, wajid, obat
herbal, dll.
CDE.
CDF. CDG. CDH.CDI. BIDANG CDJ. Aspek SDM dan
PERTANIAN Teknis
PERKEBUNAN a. Pihak pengusul harus
CDV.
CDW.CDX. CDY. CDZ. Program dalam bentuk organisasi
2 01 16 Peningkatan berbadan hukum berupa
Ketahanan Pangan Gapoktan, Poktan, UPJA,
Pertanian / P4S, Gemar, LM3, PUAP,
Perkebunan KTH, LMDH, KTP,
CEB.
CEC.CED. CEE. CEF. Kegiatan Assosiasi Pertanian,
2 01 16 18 Penanganan pasca Kelembagaan Pertanian,
panen dan pengolahan dll. yang telah mendapat
hasil per. Perkebunan pengukuhan baik
CEH.
CEI. CEJ. CEK. CEL. Program pemula/lanjut/madya/utam
2 01 19 Peningkatan a, dengan jumlah anggota
Produksi Pertanian/ idealnya 10 s/d 30 orang.
Perkebunan Masyarakat anggota
CEN.
CEO.CEP. CEQ. CER. Kegiatan kelompok harus memiliki
2 01 19 02 penyediaan sarana keinginan kuat untuk
produksi berusaha di sektor
pertanian/perkebunan pertanian dan memiliki
lahan untuk diusahakan
yang sesuai dengan jenis
komoditi, kesesuaian
agroklimat dan persyaratan
tumbuh.
b. Pengurus dan anggota
kelompok bukan anggota /
unsur PNS / TNI / POLRI
atau aparat desa /
kecamatan yang masih
aktif;
c. Kelompok telah
melaksanakan kegiatannya
di bidang pertanian
tanaman pangan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


sekurang-kurangnya satu
tahun;
d. Usulan kegiatan dapat
berupa:
CDK. 1). Pelatihan /Bintek/
CDL. pendampingan/magang
teknis pertanian Total
Quality Management
(TQM) berupa : SL-PTT
GAP/GFP (Good
Agriculture/Farming
Practices) Produksi
Pertanian, SL-GHP (Good
Higiene Practices)
Penaganan, SL-GMP
(Good Manufacturing
Practices) Pengolahan,
SL-GDP (Good Distribution
Practices) Distribusi, SL-
GRP (Good Retailing
Practices) Pasar, GCP
(Good Consumption
Practices) Konsumen dan
SL-PHT;
CDM. 2). Bantuan Sarana
Produksi Pertanian
(benih/bibit, pupuk organik,
pestisida, bahan dan alat
mesin perkebunan)
CDN. 3). Penanganan pasca
panen dan pengolahan
hasil perkebunan berupa
Alsintan pasca panen dan
pengolahan hasil
perkebunan)
CDO. 4). Sarana dan
prasarana pertanian
berupa rumah pengolahan,
pengemasan dan
pemasaran, jalan usaha
tani, jalan produksi, sarana
dan prasarana pengairan
CDP. Aspek
Pengembangan Wilayah
Kawasan Pertanian
Perkebunan
CDQ. Aspek Pengembangan
Wilayah Kawasan
Pertanian dan Kesesuaian
Lahan Perkebunan /
Komoditas / Jenis Usaha /

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


dll.
CDR. a. Kecamatan
Lembang, Cisarua,
parongpong, Gununghalu,
Sindangkerta, Cipongkor,
Rongga segmen agrobisnis
dan agroindustry budidaya,
pengolahan dan
pemasaran kopi, teh,
cengkeh, aren
CDS. b. Kecamatan
Lembang, Cisarua,
parongpong, Gununghalu,
Sindangkerta, Cipongkor,
Rongga segmen agrobisnis
dan agroindustry budidaya,
pengolahan dan
pemasaran teh hijau
(green tea), gula aren, gula
semut, kopi tubruk, minyak
atsiri
CDT. c. Kecamatan
Cikalongwetan dan
Cipeundeuy, Cipatat,
Padalarang, Ngamprah,
Batujajar, Cihampelas,
Cililin segmen agrobisnis
dan agroindustry budidaya,
pengolahan dan
pemasaranbudidaya karet,
kelapa, kakao, cengkeh,
kopi.
CDU. d. Kecamatan
Cikalongwetan dan
Cipeundeuy, Cipatat,
Padalarang, Ngamprah,
Batujajar, Cihampelas,
Cililin segmen agrobisnis
dan agroindustry budidaya,
pengolahan dan
pemasaran Sheet karet
minyak kelapa, arang
batok, coklat, penggilingan
kopi.
CET.CEU.CEV. CEW.CEX. PETERNAKAN CEY. Berdasarkan UU 23
tahun 2014 pasal 298 ayat
(5) menegaskan bahwa
Penerima Bantuan Hibah
dan Bantuan Sosial dapat
diberikan kepada Badan,
Lembaga dan Organisasi

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Kemasyarakatan yang
berbadan Hukum
Indonesia. Adapun
Organisasi
Kemasyarakatan yang
berbadan hukum dapat
berupa yayasan atau
perkumpulan yang telah
mendapat pengesahan
badan hukum dari
kementrian hukum dan
HAM sesuai kerentuan
peraturan perundang-
undangan.
CEZ.
CFA. Wilayah
Pengembangan Kawasan
Peternakan
1. Wilayah Pengembangan
Kawasan Budidaya
Peternakan : sapi perah,
sapi potong, domba,
kambing PE, kelinci, ayam
buras, itik di Kecamatan:
Lembang, Parongpong,
Cisarua, Ngamprah,
Cikalong Wetan,Cipeundeuy,
Batujajar, Cililin,
Cihampelas, Sindangkerta,
Cipongkor dan Saguling.
2. Wilayah Pengembangan
Kawasan Pembibitan
Peternakan : sapi perah,
sapi potong, domba, kelinci,
ayam buras, itik di
Kecamatan: Gununghalu,
Cipeundeuy, Cikalongwetan,
Batujajar, Cililin, Rongga,
Lembang.
3. Wilayah Pengembangan
Kawasan Pembesaran
(Rearing) Peternakan : sapi
perah, sapi potong, domba,
ayam buras dan kerbau di
Kecamatan: Lembang,
Cisarua, Parongpong,
Padalarang, Ngamprah,
Cipatat, Gununghalu,
Cipongkor.
CFB.
CFC. CFD. CFE. CFF. Program CFG.
2 01 21 Pencegahan dan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


Penanggulangan
Penyakit Ternak
CFH.
CFI. CFJ. CFK. CFL. Kegiatan : CFM. Usulan : Obat-obatan
2 01 21 07 Pelayanan Kesehatan ternak
Hewan dan CFN.
Laboratorium
CFO.
CFP. CFQ. CFR. CFS. Program CFT.
2 01 22 peningkatan
produksi hasil
peternakan
CFU.
CFV. CFW. CFX. CFY. Penyuluhan CFZ. Usulan : Bimbingan
2 01 22 04 Pengelolaan Bibit yang teknis peternakan
didistribusikan pada CGA.
masyarakat
CGB.CGC.CGD. CGE. CGF. Pengembangan CGG. Usulan : bibit ternak
2 01 22 08 Agribisnis Peternakan CGH.
CGI.CGJ. CGK. CGL. CGM. Program CGN.
2 01 24 Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan
CGO.
CGP.CGQ. CGR. CGS. Pengadaan sarana CGT. Usulan : Sarana dan
2 01 24 02 dan prasarana Prasarana Peternakan
teknologi peternakan CGU. Usulan : Bibit Hijauan
tepat guna. Pakan Ternak
CGV.CGW.CGX. CGY. CGZ. KEHUTANAN CHA.
2 02
CHB.CHC.CHD. CHE. CHF. BIDANG CHG. Aspek SDM dan
KEHUTANAN Teknis
CHJ.CHK.CHL. CHM.CHN. Program
2 02 15 Pemanfaatan Potensi a. Pihak pengusul harus dalam
Sumber Daya Hutan bentuk organisasi berbadan
CHP.CHQ.CHR. CHS. CHT. Kegiatan hukum berupa Gapoktan,
2 02 15 03 Pengembangan hasil
Poktan, UPJA, P4S, Gemar,
hutan non-kayu
LM3, PUAP, KTH, LMDH,
CHV.CHW.CHX. CHY. CHZ. Program
2 02 16 Rehabilitasi Hutan KTP, Asosiasi Kehutanan,
dan Lahan Kelembagaan Kehutanan,
CIB.CIC. CID. CIE. CIF. Kegiatan Gerakan yang telah mendapat
2 02 16 08 Rehabilitasi Hutan dan pengukuhan baik
Lahan (GRLK) pemula/lanjut/madya/utama,
dengan jumlah anggota
idealnya 10 s/d 30 orang.
Masyarakat anggota
kelompok harus memiliki
keinginan kuat untuk
berusaha di sektor
kehutanan dan memiliki
lahan untuk diusahakan
yang sesuai dengan jenis

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


komoditi, kesesuaian
agroklimat dan persyaratan
tumbuh.
b. Pengurus dan anggota
kelompok bukan anggota /
unsur PNS / TNI / POLRI
atau aparat desa /
kecamatan yang masih aktif;
c. Kelompok telah
melaksanakan kegiatannya
di bidang pertanian tanaman
pangan sekurang-
kurangnya satu tahun;
d. Usulan kegiatan dapat
berupa:
1) Pelatihan/bintek/
pendampingan/magang
teknis kehutanan berupa:
pelatihan budidaya
tanaman kehutanan
(hutan rakyat,
penghijauan, penanaman
bawah tegakan,
persemaian, agroforestry,
silvofasture, silvofishery),
aneka usaha kehutanan
(budidaya lebah madu,
budidaya bambu,
budidaya ulat sutera,
arang), perlindungan
hutan (pencegahan dan
pemadaman kebakaran
hutan, penamanan hutan),
konservasi sumber daya
alam (keanekaragaman
hayati, teknik teras siring,
bangunan konservasi
tanah), wisata alam,
pencinta alam, tata usaha
hasil hutan dan teknologi
hasil hutan.
2) Bantuan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (bantuan
benih/bibit, hutan rakyat,
penghijauan, penanaman
bawah tegakan,

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


pengkayaan tanaman,
kebun bibit rakyat, pohon
induk, green belt,
penanaman kanan-kiri
sungaai, penanaman
kanan-kiri jalan / turus
jalan, penanaman sekitar
danau/mata air/jurang,
pupuk organik, pestisida.)
3) Bantuan bangunan
konservasi : sumur
resapan, sumur biofory,
gully plug, dam penahan,
dam pengendali, embung,
perlindungan mata air
4) Bantuan sarana dan
prasarana pencegahan
dan penanggulangan
kerusakan hutan

CHH. Aspek
Pengembangan Wilayah
Kawasan Kehutanan

CHI. Aspek Pengembangan


Wilayah Kawasan
Pertanian dan Kesesuaian
Lahan Perkebunan/
Komoditas / Jenis Usaha /
dll

a. Segmen yang dapat


dikembangkan agroforestry
berupa : hutan rakyat,
kebun rakyat, penghijauan,
budidaya bambu, budidaya
lebah madu, budidaya ulat
sutera, getah-getahan,
arang kayu sumur resapan,
gully plug, dam penahan,
dam pengendali,
perlindungan mata air,
persemain, wisata alam.
b. Segmen Konservasi yang
dapat dikembangkan berupa
: perlindungan sekitar mata

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


air/ sungai / danau / jurang,
sumur resapan, gully plug,
dam penahan, dam
pengendali, pencegahan
dan penanggulangan
kerusakan hutan.
c. Segmen wisata alam dan
jasa lingkungan yang dapat
dikembangkan berupa :
pemandu wisata alam,
obyek wisata alam dan jasa
lingkungan, penumbuh
kembangan pencinta alam.

CIH.CII. CIJ. CIK. CIL. PARIWISATA CIM.


2 04
CIN.CIO. CIP. CIQ. CIR. Program CIS.
2 04 16 Pengembangan
Destinasi Pariwisata
CIT.CIU. CIV. CIW. CIX. Kegiatan 1. Bantuan diberikan kepada
2 04 16 02 Peningkatan pemeliharaan sarana dan
Pembangunan sarana prasarana pariwisata yang
dan prasarana
telah ada ataupun
pariwisata
pembangunan sarana dan
prasarana pariwisata baru
2. Bantuan diberikan dengan
syarat berupa lahan milik
BUMN, BUMD, Pemerintah
Pusat, Pemerintah dan
Daerah sebagai pendukung
sarana pariwisata dengan
melihat kondisi dan dampak
pada lingkungan sekitar dan
melampirkan bukti
kepemilikan
3. Adanya proposal yang
dilengkapi dengan profil
Desa/Perdes, potensi wisata
di lokasi yang bersangkutan
4. Belum pernah menerima
bantuan/kegiatan serupa
pada tahun-tahun
sebelumnya dan atau
sesuai sesuai dengan
peraturan yang berlaku
5. Melampirkan nota
kerjasama dengan pihak

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


lain (bila ada)
6. Adanya persetujuan dari
Desa dan Kecamatan

CIY.CIZ. CJA. CJB. CJC. KELAUTAN DAN CJD. Berdasarkan UU 23


2 05 PERIKANAN tahun 2014 pasal 298 ayat
(5) menegaskan bahwa
Penerima Bantuan Hibah
dan Bantuan Sosial dapat
diberikan kepada Badan,
Lembaga dan Organisasi
Kemasyarakatan yang
berbadan Hukum
Indonesia. Adapun
Organisasi
Kemasyarakatan yang
berbadan hukum dapat
berupa yayasan atau
perkumpulan yang telah
mendapat pengesahan
badan hukum dari
kementrian hukum dan
HAM sesuai ketentuan
peraturan perundang-
undangan.

CJE. Wilayah
Pengembangan Kawasan
Perikanan

1. Wilayah Pengembangan
Kawasan Perikanan
Pembenihan ikan nila, patin,
mas, lele dengan Kolam Air
Tenang di Kecamatan :
Gununghalu, Cipongkor,
Rongga, Cipeundeuy.
2. Wilayah Pengembangan
Kawasan pendederan,
Pembesaran ikan nila, patin,
mas. dengan Kolam Air
Tenang (KAT) dan Kolam
Jaring Apung (KJA) di
Kecamatan : Cililin,
Cihampelas, Cipatat dan
Cipeundeuy.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


3. Wilayah Pengembangan
Kawasan Perikanan
Pembesaran (rearing) dan
Pengembangan Ikan Hias
ikan nila, patin, mas, lele,
dan ikan hias dengan (KAT)
dan (KJA) di Kecamatan :
Cihampelas, Padalarang,
Ngamprah, Cikalongwetan,
Cipeundeuy, Cililin,
Batujajar, Cipongkor.

CJF.CJG. CJH. CJI. CJJ. Program CJK.


2 05 20 Pengembangan
Budidaya Perikanan
CJL.CJM. CJN. CJO. CJP. Kegiatan : CJQ. Usulan : Bibit ikan
2 05 20 03 Pembinaan dan CJR. Usulan : Pakan ikan
Pengembangan CJS. Usulan : Obat-obatan
Perikanan perikanan
CJT. Usulan : Sarana dan
Prasarana Produksi
Perikanan
CJU. Usulan : Bimbingan
Teknis Perikanan
CJV. Usulan : Pengolahan
hasil perikanan
CJW.CJX. CJY. CJZ. CKA. Program CKB.
2 05 23 Optimalisasi
Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi
Perikanan
CKC.CKD.CKE. CKF. CKG. Peningkatan CKH. Usulan : Pengolahan
2 05 23 02 pengelolaan dan Hasil perikanan
pemasaran produksi
perikanan
CKI.CKJ. CKK. CKL. CKM. PERDAGANGAN CKN.
2 06
CKO.CKP. CKQ. CKR. CKS. Program CKT.
2 06 18 peningkatan efisiensi
perdagangan dalam
negeri
CKU.CKV. CKW. CKX. CKY. Pengembangan - Merupakan usulan dari
2 06 18 03 pasar dan distribusi kelompok dengan anggota
barang/produk minimal 20 orang
pengusaha/pedagang kecil
dan menengah
- Kelompok pengusul
merupakan kategori
pedagang kecil (investasi

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


tidak lebih dari Rp
200.000.000,-; tidak
Termasuk tanah dan
bangunan)
- Substansi usulan merupakan
permasalahan pemasaran
produk kelompok
pengusaha
- Memfasilitasi aksestabilitas
bagi produk-produk industri
kecil yang sudah memenuhi
kualitas pasar
- Objek yang diusulkan
merupakan kewenangan
kabupaten
- Objek yang diusulkan tidak
sedang dalam status quo
perihal kepemilikannya dan
atau tidak sedang
bermasalah di pengadilan
- Objek usulan tidak dalam
rencana untuk relokasi
- Disperindagkop dan UMKM
hanya melakukan
pembinaan dan penataan di
9 pasar tradisional, yaitu:
1. Pasar Panorama
Lembang
2. Pasar Buah-buahan
Lembang
3. Pasar Cisarua
4. Pasar Tagog Padalarang
5. Pasar Curug Agung
Padalarang
6. Pasar Rajamandala
7. Pasar Cililin
8. Pasar Sindangkerta
CKZ.
CLA. CLB. CLC. CLD. PERINDUSTRIAN CLE.
2 07
CLF.CLG.CLH. CLI. CLJ. Program CLK.
2 07 16 pengembangan
industri kecil dan
menengah
CLL.CLM.CLN. CLO. CLP. Pembinaan industri - Usulan kegiatan yang
2 07 16 02 kecil dan menengah merupakan kewenangan
dalam memperkuat tingkat Kabupaten
jaringan klaster industri - Merupakan usulan dari
kelompok dengan anggota
minimal 20 orang pengrajin/
pengusaha

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


- Memenuhi syarat sebagai
penerima hibah
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam teknis
produksi dalam rangka
meningkatkan kualitas dan
atau kemasan produk yang
dihasilkan oleh kelompok
pengusul sesuai dengan
keinginan pasar
- Bahan baku komoditi yang
dihasilkan tersedia di
wilayah kelompok pengusul
- Kelompok industri pengusul
merupakan kategori industri
kecil (Aset tidak lebih dari
Rp 200.000.000,-; tidak
termasuk tanah dan
bangunan)
- Belum pernah mendapatkan
pelatihan baik secara
insidentil maupun
berkesinambungan
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam bentuk
pelatihan dan bintek bagi
Industri Kecil
- Memiliki Badan
Hukum/Legalitas
CLQ.
CLR. CLS. CLT. CLU. Program CLV.
2 07 17 peningkatan
kemampuan
teknologi industri
CLW.
CLX. CLY. CLZ. CMA. Pembinaan - Usulan kegiatan yang
2 07 17 01 kemampuan teknologi merupakan kewenangan
industri tingkat Kabupaten
- Merupakan usulan dari
kelompok dengan anggota
minimal 20 orang pengrajin/
pengusaha
- Memenuhi syarat sebagai
penerima hibah
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam teknis
produksi dalam rangka
meningkatkan kualitas dan
atau kemasan produk yang
dihasilkan oleh kelompok
pengusul sesuai dengan
keinginan pasar

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

ARG. KODE ARH. URAIAN


- Bahan baku komoditi yang
dihasilkan tersedia di
wilayah kelompok pengusul
- Kelompok industri pengusul
merupakan kategori industri
kecil (Aset tidak lebih dari
Rp 200.000.000,-; tidak
termasuk tanah dan
bangunan)
- Belum pernah mendapatkan
pelatihan baik secara
insidentil maupun
berkesinambungan
- Substansi usulan merupakan
pembinaan dalam bentuk
pelatihan dan bintek bagi
Industri Kecil
- Memiliki Badan
Hukum/Legalitas
CMB.
CMC.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

CMD. BAB IV
CME. PENUTUP
CMF.
CMG. Buku pedoman ini dibuat sebagai pegangan dalam
penyelenggaraan perencanaan pembangunan dengan pendekatan
partisipatif, yaitu melalui pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjenjang mulai
dari tingkat dusun, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai dengan
nasional.
CMH. Besarnya total Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) adalah
10% (sepuluh persen) dari block grant ditambah PAD dikurangi belanja
tidak langsung, belanja langsung kepada masyarakat, dan dana
pendamping. Dari total PIKw tersebut kemudian dibagikan kepada
kecamatan-kecamatan dengan jumlah yang berbeda-beda. Alokasi
besarnya PIKw tiap kecamatan dipengaruhi oleh luas wilayah, jumlah
desa, jumlah penduduk, jumlah penduduk Pra KS dan KS I Alek (Alasan
Ekonomi), pencapaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia), dan jumlah
realisasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
CMI. Anggaran PIKw digunakan untuk mendanai
program/kegiatan yang menjadi urusan kewenangan daerah yang akan
dilaksanakan oleh SKPD. Untuk tahun 2017, PIKw difokuskan pada
penanggulangan kemiskinan, infrastruktur, dan pemberdayaan aparatur
kecamatan dan desa.
CMJ.
CMK.
CML.
CMM.
CMN.
CMO.
CMP.
CMQ.
CMR.
CMS.
CMT.
CMU. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Pasal 260 Ayat (1) menyatakan, Daerah sesuai
dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah
sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

nasional. Perencanaan yang disusun adalah perencanaan dalam konteks


pembangunan daerah dengan mengacu kepada urusan pemerintah.
Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian
negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi,
melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
CMV. Selanjutnya Pasal 261 Ayat (1) menyatakan bahwa
perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan
teknokratik, partisipatif, politis, serta atas-bawah dan bawah-atas.
CMW. Model perencanaan dengan pendekatan teknokratis
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan daerah dengan mengedepankan hasil
analisis para teknokrat. Adapun pendekatan partisipatif dilaksanakan
dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terkait,
sedangkan pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi
dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.
CMX. Dalam implementasinya, perencanaan pembangunan
memiliki berbagai dimensi yaitu dimensi anggaran, dimensi waktu serta
dimensi keruangan/kewilayahan. Berkaitan dengan dimensi anggaran,
program dan kegiatan yang tertuang dalam perencanaan pembangunan
daerah harus terukur dalam suatu kerangka pendanaan baik besaran
anggaran yang diperlukan serta sumber anggaran yang akan
dipergunakan dengan mengacu kepada prakiraan maju (laju inflasi dan
penambahan jumlah penduduk), memperhatikan kerangka pengeluaran
jangka menengah serta penyusunan anggaran berbasis kinerja.
CMY.
CMZ. Dari pasal tersebut dijelaskan bahwa penganggaran
program kegiatan di SKPD maupun kewilayahan harus dituangkan dalam
dokumen perencanaan dengan besaran pagu anggaran yang bersifat
indikatif. Bersifat indikatif adalah bahwa data dan informasi, baik tentang
sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang
tercantum di dalam dokumen rencana, hanya merupakan indikasi yang
hendak dicapai dan tidak kaku (Permendagri Nomor 54 Tahun 2010).

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

Pola pembangunan partisipatif dan berbasis kewilayahan juga


selaras dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025 misi ke 5, yaitu: Mewujudkan pemerataan pembangunan dan
berkeadilan dengan meningkatkan pembangunan daerah;
mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan
kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih
lemah; menanggulangi pengangguran dan kemiskinan secara
drastis; menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap
berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi;
serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai asp Catatan
yang perlu diingat/dicermati bahwa :
-
- Pagu PIKw tidak mendanai bantuan keuangan, bantuan sosial
maupun hibah uang, Hibah yang dibolehkan berupa barang.
- Usulan RTLH hanya berupa CPCLnya saja tanpa besaran biaya, dan
format sebagaimana format DSP tetapi dipisahkan dengan usulan
yang lain, selanjutnya usulan diverifikasi oleh DCKTR.
CNA.
CNB.
CNC.
CND.Mengacu kepada rincian urusan tersebut maka
pembangunan yang dilakukan oleh daerah harus mengacu
kepada urusan yang menjadi kewenangan daerah. Untuk itu maka
pasal 17 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan
bahwa, Daerah berhak menetapkan kebijakan daerah untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, Pasal 260
ayat (1) menyatakan, Daerah sesuai dengan kewenangannya
menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
a. mendanai program/kegiatan yang menjadi urusan kewenangan
daerah yang akan dilaksanakan oleh SKPD;
b. mendukung tercapainya prioritas pembangunan dan indikator
penyelenggaraan pemerintahan pada RPJMD 2013-2018;
c. mengatasi kondisi aktual daerah yang dihadapi meliputi
kemiskinan, infrastruktur, dan pemberdayaan aparatur kecamatan
dan desa;
d. kegiatan yang bukan merupakan bantuan keuangan, bantuan
sosial maupun hibah berupa uang.
e. Hibah berupa barang dan jasa mengikuti aturan hibah yang
berlaku

Bappeda Kabupaten Bandung Barat


Pedoman Pagu Indikatif Kewilayahan (PIKw) Tahun 2017

CNE. hal ini sesuai dengan pasal 17 Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa, daerah berhak menetapkan kebijakan daerah untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah
CNF. ek termasuk gender.

Bappeda Kabupaten Bandung Barat

Anda mungkin juga menyukai