Anda di halaman 1dari 2

Menjelaskan Tentang Ilmu Tasawuf

Lafadz tasawuf terdiri dari 4 huruf ,yaitu Ta',Shad,Waw dan dan Fa'.Huruf Ta' diambil dari
kata at-taubah atau tobat.Tobat sendiri terbagi dua,yaitu tobat lahir dan tobat batin.Tobat lahir
adalah manusia kembali dengan seluruh badan lahiriahnya dari dosa dan sifat tercela kepada
perbuatan taat,dan dari menentang perintah Allah SWT kepada ketundukan,baik dalam
perkataan maupun perbuatan,baik dalam perkataan maupun perbuatan.Adapun tobat batiniah
ialah kembalinya seseorang dengan segala potensi batinnya dari segala pertentangan batiniah
pada ketundukan batiniah yakni dengan selalu membersihkan kalbu.Bila telah berhasil
menggantikan sifat tercela dengan sifat terpiji,maka seorang salik telah mencapai maqam
huruf Ta' ini.Adapun huruf Shad diambil dari kata Shafa' yang artinya bersih.Bersih terbagi
dua,bersih kolbu dan bersih rasa ( sirri ).Bersih kolbu ialah ketika seorang salik
membersihkan kalbunya dari kotoran sifat manusiawi seperti syahwat yang didorong oleh
kolbu.Contohnya,banyak makan,minum,tidur dan berbicara; menyenangi hal hal yang
duniawi,seperti usaha yang berlebihan dalam mencintai anak anak dan keluarga dan berebih
lebihannya hawa nafsu lainnya yang dilarang.Untuk membersihkan kalbu dari sifat sifat
seperti itu,hanya dapat dilakukan dengan me-mulazamah-kan dzikir melalui
talqin.Awalnya,dzikir dilakukan dengan jahr bagi pemula, hingga kelak ( tanpa huruf dan
suara ketika ) mencapai maqam hakikat.Sebagaimana firman Allah SWT ,

"sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetarlah kolbu mereka".( QS. Al-Anfal (8);2 )

Artinya,kolbu mereka takut kepada Allah SWT.Rasa takut kepada Allah SWT ini,hanya
tumbuh di dalam kalbu yang telah bangun dari kelalaian, dan telah dibersihkan. Bila kolbu
telah dibersihkan,akan terukir didalamnya gambaran gaib dari kebaikan maupun
keburukan.Nabi SAW bersabda, "Orang alim mengukir,sedangkan orang arif membersihkan."

Adapun bersihnya rasa (sirri) ini,bisa dicapai dengan menjauhi segala sesuatu selain Allah
SWT dan menjauhi dari mencintai segala sesuatu selain Allah SWT yakni dengan me-
mulazamah-kan diri pada Asma Tauhid melalui lisan rasa (sirri).Bila pembersihan telah
berhasil maka salik telah mencapai maqam huruf Shad.
"Ingatlah wali-wali Allah itu,tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih
hati"( QS.Yunus 10:62 )
Hasil dari al-wilayah ini adalah mampu berakhlak dengan akhlak Allah SWT.Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW , "Berakhlaklah kamu sekalian dengan akhlak Allah"
Artinya ,para salik dapat masuk sifat sifat Allah SWT setelah menghilangkan sifat-sifat
basyariyah-nya.Allah SWT berfirman dalam Hadist Qudsi,

"Bila Aku mencintai seorang hamba ,maka Aku akan menjadi


pendengarannya,penglihatannya,lidahnya,tangannya dan kakinya.Maka oleh-Ku dia
mendengar,oleh-Ku dia melihat,oleh-Ku dia marah dan oleh-Ku dia berjalan".

Wahai saudara saudaraku,bersihkan dirimu dari selain Allah tabaraka wa ta'ala.Sebagaimana


firman Allah SWT,

"Katakanlah,Yang haq telah datang dan yang batil telah lenyap,".Sesungguhnya yang batil itu
adalah sesuatu yang pasti lenyap. ( QS. Al-Isra' 17:81)

Bila seseorang telah mencapai sifat ini,maka berarti dia telah mencapai maqam huruf Waw.
Huruf Fa' diambil dari lafadz al-fana',artinya peleburan diri pada Allah SWT.Jika seorang
salik telah meleburkan sifat basyariyah-nya,maka yang ada hanya sifat ahadiyah.Sifat
ahadiyah adalah sifat Allah SWT yang tidak akan sirna,rusak atau hilang.Oleh karena itu
,seorang hamba yang telah fana dengan Tuhannya,berarti dia pun kekal dengan Tuhannya dan
keridhaan-Nya.Akhirnya,kolbu yang sudah fana akan kekal beserta rasa (sirri) yang kekal dan
pandangannya ( pada Allah ) yang kekal.Allah SWT berfirman,

"Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah"(QS.AL-Qashash 28:88)

Ahli Tasawuf menakwilkan ayat ini bahwa yang dimaksud dengan wajhullah adalah ridha
Allah SWT.Artinya,segala amal saleh yang dihadapkan pada Allah SWT untuk mendapatkan
ridhaNya.Sesuai konsep fana di atas,maka ayat tersebut menegaskan bahwa antara yang
meridhai dan yang diridhai sama sama kekal.

Hasil daripada amal saleh di tingkat Fa' ini adalah hidupnya Al Insan Al-Haqiqi atau yang
disebut dengan Thiflul Ma'ani.Allah SWT berfirman,

"Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik,dan amal kebajikan dia akan
mengangkatnya"( QS.Fathir 35:10 )

Setiap amal yang ditujukan kepada selain Allah SWT yang itu berarti mempunyai
persekutuan-maka akan hancur dan sia sia bagi yang melakukannya.Bila fana telah
sempurna,maka hasilnya adalah baqa',artinya abadi diAlam Al-Qurbah.Allah SWT berfirman,

"Ditempat yang disenangi ( maq'adi shidqin ) disisi Tuhan Yang Maha Kuasa"(QS.Al-Qamar
54:55 ).

Itulah maqam para nabi dan wali di Alam Lahut.Allah SWT berfirman,

"Dan bersamalah orang orang yang benar ( ash-shiddiqun )" ( QS. At-Taubah 9 : 119 )

Jika dzat yang bersifat baru (hadits) itu menyatu dengan Dzat yang bersifat qadim,maka tidak
akan lagi ada wujud.Seorang ahli syair berkata,

"Sifat Dzat dan Af'al akan datang seluruhnya menjadi qadim dan terjaga dari hilang".

Bila fana ini telah sempurna maka dia menjadi seorang sufi,bersih,dan bersama Allah
SWT,selamanya.Allah SWT berfirman

"mereka itu penghuni surga.Mereka kekal di dalamnya".(QS Al-Baqarah 2:82 )

"Allah beserta orang-orang yang sabar".(QS.Al-Baqarah 2:249 ).

Kutipan Sirrul Asrar ( Syekh Abdul Qadir Al- Jailani )


penerjemah : K.H. Zezen Zaenal Abidin Zayadi Bazul Asyhabb

Anda mungkin juga menyukai