Anda di halaman 1dari 10

PROSES PEMBENTUKAN ATP MELALUI PROSES AEROBIK

Hasyim
Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14,
Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602

Abstract: Proses Pembentukan Atp Melalui Proses Aerobik. Secara umum,


pembentukan ATP didalam mitokondria merupakan hasil dari pemecahan glukosa atau
asam lemak (glyserol) secara aerobic menjadi asam piruvat hingga proses akhir berupa
transport electron (gambar 6). Sebelum melangkah lebih jauh dalam pembahasan perlu
diketahu tentangbeberapa istilah kimia berikut: Acetyl, Acetyl-CoA, NAD+, NADH,
FAD+, dan FADH2. Acetyl merupakan kumpulan dari dua molekul karbon. Contoh dalam
pemecahan karbohidrat, asam piruvat kehilangan CO2 menjadi Asetyl yang berkombinasi
dengan ko enzim A membentu acetyl-CoA sebelum memasuki siklus krebs. Begitu juga,
dalam metabolisme asam lemak, dua kelompok asetyl dibutuhkan dalam proses beta-
oksidasi dan kemudian memasuki siklus krebs. Setiap aktivitas fisik selalu memerlukan
energi, baik yang diperoleh secara anaerobic maupun secara aerobic. Secara anaerobic
yang prosesnya terjadi pada sitosol, system energi yang berkerja adalah system energi
ATP-PC, dan Alactid Glycolytic. Sedangkan secara aerobic yang terjadi intra-
mitochondria diperoleh melalui tiga proses kimia yaitu (1) Aerobic glycolysis, (2) The
Krebs Cycle, dan (3) Electron Transport System (ETS). Sedangkan jumlah ATP
terbanyak yang dihasilkan berasal dari system energi aerobic yang terjadi dalam
mikondria yaitu 36 ATP.

Kata Kunci: ATP, energi, aerobik

Pada proses pembentukan ATP melalui tenaga, serta memiliki bentuk yang paling
proses aerobic terjadi pada organel sel yang sempurna pada bagian-bagian sel yang
disebut Mitokondria. Untuk menambah memerlukan proses penyediaan energi
kedalaman pembahasan, selain proses (Ganong, 1999).
pembentukan ATP intra-mitokondria, Hasil kutipan penulis dari beberapa
dalam subbab ini akan dibahas juga tentang sumber ada empat penjelasan tentang
struktur motokondria. Pada proses dalam pengertian mitochondria, yaitu: Menurut
mitokondria dihasilkan 36 ATP (Foss, Fox and Bower (1993 : 127) Mitochondria
1998; Fox dan Bowers, 1993; Armstrong, merupakan satuan unit sel yang berada
1995; Harper, 1996; Guyton, 1999; didalam sel otot yang mempunyai peranan
Ganong, 1999). Begitu besarnya ATP yang sebagai tempat pemorosesan terjadinya
dihasilkan dibandingan dengan kedua energi. Dalam jurnal penelitian Suyanto
system energi sebelumnya, maka Hadi (Guru besar fakultas kedokteran
mitokondria dikenal juga sebagai pabrik Universitas Diponegoro, spesialis
energi. Berikut ini akan dijelaskan tentang rematologi bagian dalam menjelaskan
struktur mitokondria dan pembentukan Mitokondrion (jamak mitokondria: berasal
ATP didalam mitokondria. dari bahasa Inggris yaitu mitochondrion,
Mitokondria terbentuk dari mitochondria) yang artinya adalah bagian
membrana luar dan membrane dalam yang sel (kompartemen) atau organel tempat
terlipat berbentuk Krista (Gambar 5). proses perubahan sistem (konversi) energi
Ruang diantara 2 membran tersebut disebut dalam bentuk molekul ATP (adenosine
ruang intrakrista dan ruang disisi dalam triphosphate) yang dibutuhkan berbagai
membrana dalam disebut ruang matriks. aktivitas fungsi sel tubuh. (http.
Secara umum mitochondria mengambil www.kalbefarma.com/cdk). Mitokondria
tempat dilokasi yang membutuhkan banyak berasal dari kata Yunani mito yang berarti
energi. Mitokondria (gambar 4) adalah benang, dan chondrion yang berarti seperti
satuan unit sel yang paling banyak granul (butiranbutiran), dapat diartikan
ditemukan didalam sel (gambar 3) dan sebagai organela yang memiliki DNA
mempunyai peranan sebagai penghasil dengan rangkaian butir-butir yang tersusun

17
18 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, Pembentukan
Hasyim, Proses hlm. 17 -26 Atp Melalui Proses Aerobik 18

seperti benang. (Penjelasan Prof Xavier sebuah protein komplek (MOM Complex)
Leverve pada Pertemuan Ilmiah Tahunan II dan membrane dalam (Mim Complex)
Spesialis Kedokteran Okupasi (PERDOKI) memiliki fungsi sebagai bagian mesin
19 Februari 2005 di FKUI pengimport protein. Secara lebih jelas lagi,
(http://www.kalbefarma.com). oleh Guyton, (1999), Sherwood, (2001)
Pada dasarnya mitokondria itu struktur mitokondria dijelaskan sebagai
merupakan struktur yang dapat berikut: Membran luar, Membran luar
memperbanyak dirinya sendiri, yang berarti mengandung protein transport yang disebut
bahwa satu mitokondria dapat membentuk porin. Porin membentuk saluran yang
mitokondria kedua, ketiga dan seterusnya, berukuran relatif lebih besar di lapisan
hal ini diperlukan oleh sel untuk ganda lipid membran luar; sehingga
meningkatkan jumlah ATP-nya (Guyton, membran luar dapat dianggap sebagai
1996). Ukuran dan bentuk mitokondria saringan yang memungkinkan lolosnya ion
ternyata berbeda-beda, beberapa maupun molekul kecil berukuran 5 kDa
diantaranya hanya berdiameter sebesar atau kurang, termasuk protein berukuran
beberapa ratus milimikron, dan bentuknya kecil. Molekul-molekul tersebut bebas
globular, sedangkan yang lain diameternya memasuki ruang antar membran, namun
dapat mencapai 1 mikron hingga 7 mikron sebagian besar tidak melewati membran
dan berbentuk filamen (Guyton, 1996). dalam yang bersifat impermeabel. Ini
Meskipun morfologi mitokondria dari sel berarti bahwa dalam hal kandungan
ke sel bervariasi, namun tiap mitokondria molekul kecil, di ruang antar membran
pada dasarnya mempunyai struktur yang bersifat ekuivalen dengan sitosol
menyerupai sosis, yang mempunyai sedangkan di ruang matriks berbeda.
membran luar (outer membrane) dan Protein yang terletak pada membran luar
membran dalam (inner membrane) dan meliputi berbagai enzim yang terlibat
yang terliapt-lipat membentuk rak disebut dalam biosintesis lipid mitokondria dan
cristae. Ruang yang terdapat diantara dua enzim-enzim yang mengubah substrat lipid
membran dinamakan ruang intra cista atau menjadi bentuk lain untuk selanjutnya
inter membrane dan ruang yang terdapat dimetabolisme di matriks mitokondria.
disisi dalam pada inner membrane disebut Membran dalam dan Krista, Membran
ruang matriks. Membran luar mitokondria dalam dan matriks mitokondria terkait erat
terdapat enzim yang berkaitan dengan dengan aktivitas utama mitokondria yaitu
oksidasi biologi, menyediakan bahan terlibat dalam siklus asam trikarboksilat,
mentah untuk terjadinya reaksi didalam oksidasi asam lemak dan pembentukan
mitokondria. Sedangkan enzim yang energi. Rantai respirasi terdapat dalam
mengkonversi hasil-hasil karbohidrat membran dalam ini. Ruang antar
terdapat pada siklus Krebs (Tricarboxylat membrane, Ruang antar membran adalah
acyd Cycle, atau TCA cycle) serta gula dan ruang yang berada di antara membran luar
air (Sheeler & Bianchi, 1996). dan membran dalam mitokondria. Ruang
Ukuran Mitokondria kira-kira sama ini mengandung sekitar 6% dari total
dengan bakteri. Pada hepar agak protein mitokondria dan beberapa enzim
memanjang 0,5-1,0 um x 3 um. yang bekerja menggunakan ATP
Mitokondria seperti juga sel-sel yang lain (adenosine triphosphate) yang tengah
(benda bebas di sitosol) seperti pada ginjal, melewati ruang tersebut untuk
pancreas. Bila mitochondria terdapat pada memfosforilasi nukleotida lain. Matriks,
tempat yang terbatas, bentuknya lebih Sebagian besar (sekitar 67%) protein
bervariasi. Mitokondria memiliki dua mitokondria dijumpai pada bagian matriks.
dinding yaitu outer dan inner membran. Enzim-enzim yang dibutuhkan untuk
Dalam memasukkan protein kedalam proses oksidasi piruvat, asam lemak dan
matrik mitokondria terjadi mekanisme untuk menjalankan siklus asam
khusus. Pada mitokondria menurut Jutta, B. trikarboksilat terdapat pada matriks ini.
Mathias, F. Bauer Hans, G.S. Cristian, C.D. Rantai respirasi, Rantai respirasi dan
Walter, N and Bruner, M (1995) membran inhibitornya dapat dilihat pada Tabel 3
bagian luar mitokondria mengandung yang juga merupakan ringkasan jalur
Hasyim, Proses Pembentukan Atp Melalui Proses Aerobik 19

metabolik mitokondria. Semua kompleks yang dapat dianggap sebagai pengetahuan


ini berada di membran dalam dan mereka awal dari mitochondrial medicine.
dapat dicapai oleh substrat baik yang Tabel 3. Kompleks enzim respirasi
berada pada membran maupun pada mitokondria, sub unit yang disintesa
matriks. Telah diketahui pula berbagai oleh mitokondria dan inhibitor rantai
inhibitor rantai respirasi dan efek kliniknya respirasi.

Jumlah Polipeptida
Kompleks
enzim (yang disintesis di Pusat redoks Inhibitor
Aktivitas
mitokondria)
NADH-coQ Rotenone
>45[7;ND1-4,4L,5,6] 8 FeS(3 pusat)
I reductase Piericidine
Amytal
succinate- coQ 2Cytochrome b
4[tidak ada] Malonate
II reductase Cytochrome c1
2FeS(1pusat)
CoQH2 7-8 [1;cytochrome b] Cytochrome a
III Antimycin A
Cytochrome c Cytochrome a3
reductase 10 [3;CO I, CO
IV 2 Cu
Cytochrome c COII,COIII] CN
oxidase 10-16[2;ATP6,ATP8] tidak relevan Oligomycin
V
ATP shyntase

Keterangan: NADH : nicotinamide adenine dinucleotide;CoQ:coenzyme Q;ATP : adenosine


triphospate
20 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, Pembentukan
Hasyim, Proses hlm. 17 -26 Atp Melalui Proses Aerobik 20

Gambar Struktur Sel

Gambar Struktur Mitokondria

Gambar . Matriks di dalam mitokondria

Pembentukan Atp Intra-Mitochondria transport electron (gambar 6). Sebelum


Secara umum, pembentukan ATP melangkah lebih jauh dalam pembahasan
didalam mitokondria merupakan hasil dari perlu diketahu tentangbeberapa istilah
pemecahan glukosa atau asam lemak kimia berikut: Acetyl, Acetyl-CoA, NAD+,
(glyserol) secara aerobic menjadi asam NADH, FAD+, dan FADH2. Acetyl
piruvat hingga proses akhir berupa merupakan kumpulan dari dua molekul
Hasyim, Proses Pembentukan Atp Melalui Proses Aerobik 21

karbon. Contoh dalam pemecahan Siklus Asam Sitrat atau Siklus Krebs.
karbohidrat, asam piruvat kehilangan CO2 Tahap selanjutnya dalam degradasi
menjadi Asetyl yang berkombinasi dengan molekul glukosa dalam mitokondria
ko enzim A membentu acetyl-CoA sebelum disebut siklus asam sitrat (juga disebut
memasuki siklus krebs. Begitu juga, dalam sebagai siklus asam trikarbosilat atau siklus
metabolisme asam lemak, dua kelompok krebs) (Foss, 1998; Fox dan Bowers, 1993;
asetyl dibutuhkan dalam proses beta- Armstrong, 1995; Harper, 1996; Guyton,
oksidasi dan kemudian memasuki siklus 1999; Ganong, 1999). Siklus ini merupakan
krebs. Sedangkan, metabolisme asam suatu urutan reaksi kimia dimana gugus
amino lebih kompleks lagi karena hanya asetil dari asetil-KoA dipecah menjadi
beberapa dari asam pemecahan asam amino karbon dioksida dan atom hydrogen.
yang dapat memasuki siklus krebs. NAD+ Reaksi ini terjadi di dalam matrik
,(nicotinamide adenine dinucleotide) dan mitokondria. Gambar 7 memperlihatkan
FAD+ (flavin adenine dinucleotide) urutan reaksi asam sitrat ini. Penjelasan
merupakan reseptor hydrogen dan dari rangkaian proses kimia di atas adalah
mengangkutnya. Sedangkan NADH dan sebagai berikut: Pemecahan asam piruvat
FADH diturunkan dari NAD+ dan FAD+ menjadi CO2 dan H2O di dalam
yang berfungsi membawa electron ke mitochondria dengan mempergunakan
system transport electron (Fox dan Bowers, O2.Setiap molekul asam piruvat kehilangan
1993). atom karbon dan 2 atom oksigen sebagai
Pada dasarnya terdapat beberapa CO2. Pada bersamaan setiap molekul asam
reaksi sistem aerobik yang terjadi di dalam piruvat dioksidasi dengan adanya NAD+,
mitokondria, yaitu: (1) Aerobic glycolysis, dan kehilangan 2 elektron dan 2 ion H.
(2) The Krebs Cycle, dan (3) Electron Elektron sangat penting untuk produksi
Transport System (ETS) (Foss, 1998; Fox ATP. Dua molekul karbon yang tersisa
dan Bowers, 1993; Armstrong, 1995; setelah setiap molekul asam piruvat
Harper, 1996; Guyton, 1999; Ganong, kehilangan CO2, elektron dan ion hidrogen
1999). Glikolisis Aerobik, Reaksi pertama dinamakan kelompok asetil dan kemudian
adalah pemecahan glikogen menjadi CO2 bergabung dengan kelompok lain
dan H2O disebut glikolisis. Pada dasarnya, dinamakan Ko enzim A (Co A) untuk
hanya terdapat satu perbedaan antara proses membentuk asetil Ko A. (reaksi A).
glikolisis anaerobic dengan aerobic, yaitu Setiap molekul asetil Ko A kemudian
pada glikolisis aerobic tidak terjadi masuk ke reaksi rangkaian daur yang
akumulasi asam laktat (Coyle, 1984). dinamakan daur kreb. Pada gambar dapat
Dengan kata lain, terdapatnya aksigen dilihat bahwa Asetil Ko A bergabung
menghambat terbentuknya asam laktat, dengan asam oksaloasetat dan kehilangan
tetapi tidak terjadi proses pembentukan molekul koenzim A. Hasil reaksinya
kembali ATP. Dalam glikolisis, hasil molekul Asam sitrat. Asam sitrat kemudian
akhinya berupa dua molekul asam piruvat, dikonversi menjadi asam sis-asonitat dan
dua ATP dan 4H. Secara singkat dapat selanjutnya diubah menjadi asam isositrat.
dituliskan dalam rumus kimia berikut: Reaksi B Asam isositrat (dengan bantuan
pengangkut elektron, NAD+) menjadi asam
Glukosa + 2 ADP + 2PO4 2 Asam oksalosuksinat. Pada reaksi C Asam
piruvat + 2 ATP + 2ATP dan 4H oksalosuksinat melepaskan molekul CO2
dan menjadi asam Alfa-ketoglutarat. Pada
Asam piruvat yang terbentuk kemudian reaksi D dilepaskan kembali karbon yaitu
dikonversi menjadi molekul asetikoenzim pada waktu asam alfa-ketoglutarat
A (asetil KoA). Dalam proses konversi ini, mengalami oksidasi dengan NAD+ dan
tidak terbentuk ATP, tetapi 4 atom kehilangan CO2 ketika menghasilkan 1
hydrogen yang dilepaskan akan ATP. Didalam reaksi E pengangkut
membentuk 6 molekul ATP jika keempat elektron adalah FAD (Flavin Adenin
atom hydrogen tersebut di oksidasi, seperti Denukleotida).
yang akan dibahas dalam siklus asam sitrat Pada reaksi F Asam oksaloasetat
atau siklus Krebs. mengalami regenerasi dan dapat dimulai
22 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010,Pembentukan
Hasyim, Proses hlm. 17 -26 Atp Melalui Proses Aerobik 22

dengan yang baru lagi. Untuk transport elektron yang diketahui sebagai
menghasilkan sejumlah ATP yang lebih fosforilasi oksidasi (oxidative
besar melalui pemecahan asam piruvat phosphorylation). Proses ini menyediakan
secara aerobik, elektron dan ion hidrogen jumlah ATP yang terbesar untuk kontraksi
dikeluarkan ke perangkat elektron NAD otot. Reaksi A terjadi oksidasi NADH
dan FAD dan harus diangkut ke oksigen dan pada reaksi B adalah Flavoprotein H2
melalui sistem transport electron yang mengalami reaksi pada A, sekarang
(Armstrong, 1995; Guyton, 1999; Ganong, mengalami oksidasi. Dari sini sampai
1999). Sistem Tranpor Elektron (ETS. langkah H hanya elektron yang ditransfer
Setelah siklus asam sitrat selesai maka diantara persenyawaan, sedangkan 2 ion
proses selanjutnya adalah system transpor hidrogen (H+) yang telah terikat ke
electron (ETS). Menurut Armstrong, 1995; flavoprotein H2 sekarang masuk ke dalam
Guyton, 1999; dan Ganong, 1999, larutan dan dapat dipergunakan lagi pada
penjelasan rangkaian reaksi di atas sebagai H, pada reaksi oksidasi-reduksi.
berikut: Pada sistem transport elektron ion Oksigen dari darah menerima 2 elektron
hidrogen dan elektron ditransfer dari dari persenyawaan G (cytochrome
persenyawaan yang satu ke persenyawaan oxidase) dan bergabung dengan larutan ion
berikutnya. Energi kimia dibebaskan pada Hidrogen (H+) untuk membentuk air (H2O).
3 langkah (A, D, G) untuk menyediakan Berdasarkan dari keterangan proses
energi dalam pembentukan ATP dari ADP pembentukan ATP secara aerobic intra-
dan kelompok fosfat. Hilangnya elektron mitochondria di atas, maka dapat
(oksidasi) pada waktu mengalami berbagai disederhanakan tentang jumlah ATP yang
persenyawaan adalah bertanggung jawab dihasilkan oleh tiap Reasksi, yaitu sebagai
untuk mengikat fosfat (fosforilasi) terhadap berikut:
ADP untuk membentuk ATP di dalam
mitokondria berhubungan dengan oksidasi
molekul yang berurutan dua dalam sistem

Step coenzyme ATP Source of ATP


yield yield
Glycolysis -2 Phosphorylation of glucose and fructose 6-
preparatory phosphate uses two ATP from the cytoplasm.
phase
Glycolysis pay- 4 Substrate-level phosphorylation
off phase 2 NADH 4 Oxidative phosphorylation. Only 2 ATP per NADH
since the coenzyme must feed into the electron
transport chain from the cytoplasm rather than the
mitochondrial matrix.
Oxidative 2 NADH 6 Oxidative phosphorylation
decarboxylation
Krebs cycle 2 Substrate-level phosphorylation
6 NADH 18 Oxidative phosphorylation
2 FADH2 4 Oxidative phosphorylation
Dikutip dari http://www.en.wikipedia.org/wiki/Mitochondrion

Sedangkan rangkaian keseluruhan hari/minggu telah berhasil menunjukkan


dalam proses pembentukan ATP dari bahwa latihan aerobic berpengaruh dalam
pemecahan glukosa di dalam mitokondria peningkatan jumlah mitokondria dalam otot
adalah sebagai berikut: ATP dari skelet (Holozzy, 1967). Untuk memberikan
pemecahan Glukosa secara Aerobik. peningkatan yang berarti, kecepatan dan
Adaptasi Mitokondria Terhadap Latihan durasi latihan ditingkatkan secara bertahap,
Aerobik. Penelitian pertama kali yang Setelah tiga minggu, tikus berlari dengan
dilakukan pada tikus muda yang latih kecepatan 31m/menit, dengan suduk
dengan berlari di treadmill selama 5 kemiringan treadmill 80, dan total waktu
Hasyim, Proses Pembentukan Atp Melalui Proses Aerobik 23

berlari 120 menit per hari. Latihan cytocrom oksidase per gram otot meningkat
dilakukan secara interval dengan 12 kali duakali lipat sebagai respon atas latihan
interval, 10 persesi, istirahat 30 detik yang telah dilakukan (Holozzy, 1967).
diantara sesi interval dan kecepatan interval Konsentrasi cytocrom c juga meningkat
lari 42 m/menit. Hasil dari penilitian ini duakali lipat, ini merupakan bukti bahwa
adalah terjadi peningkatan kemampuan protein enzim dalam mitokondria juga
dayatahan aerobic yang sangat besar. meningkat. Jumlah total protein dalam
Penemuan hasil tersebut didukung mitokondria meningkat 60%. Secara umum
dengan ditemukan bukti bahwa jumlah peningkatan kapasitas respirasi sel
mitokondria dalam sel otot skelet menjadi meningkat, karena meningkatnya tingkat
lebih banyak dari pada sebelum latihan respon enzyme terhadap aktivasi, transport,
(Coyle, dkk. 1984). Selain itu, Succinate dan oksidasi asam lemak. Enzim yang
dehidrogenase, NADH dehidrogenase, digunakan dalan oksidasi keton, sklus asam
NADH-cytocrom c reductase, dan aktivitas sitrat juga meningkat.

Gambar. A. ilustrasi pembentukan energi di Hal ini menyebabkan jenis system energi
dalam mitokondria, dan B.ilustrasi predominan dalam tiap cabang olahraga
pembentukan juga berbeda. Dengan mengetahui system
Sedangkan perubahan komposisi energy yang bekerja dalam cabang olahraga
mitokondria, selain peningkatan enzim tertentu, maka latihan tidak akan menjadi
yang mencapai tiga kali lipat, adalah sia-sia (Bompa, 1999). Bagaimana
peningkatan protein motokondria seperti mungkin, seorang sprinter yang sebagian
creatine kinase, adenylate kinase, dan alfa- besar energy diperloleh dari system energy
glyserophosphate dehydrogenase yang anaerobic dilatih dengan lari jarah jauh,
berperan dalam peningkatan kapasitas tentunya ini sangat tidak sesuai dengan
respirasi otot (Coyle, dkk. 1984). prinsip kekhususan dalam latihan (Hare,
Peningkatan komposisi ini, membuat 1982; Quinn, 2006). Untuk membedakan
mitokondria tampak lebih besar. system energy yang bekerja pada suatu
Latihan Berdasarkan Sistem Energi. aktivitas fisik, dapat digunakan acuan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui waktu dalam melakukan aktivitas sebagai
bahwa dalam tubuh manusia berkeja dua panduaanya, sebagaimana di jelaskan di
system energi utama yaitu system energi bawah ini:
anaerobic dan aerobic. Aktivitas dalam Tabel. Perkiraan durasi waktu dan
suatu cabang olahraga, sangat bervariasi. klasifikasi system energi yang bekerja
menurut fox dan bower, 1993
24 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010,Pembentukan
Hasyim, Proses hlm. 17 -26 Atp Melalui Proses Aerobik 24

Durasi Klasifikasi Energy Supplied By


(detik)
1-4 Anaerobic ATP (dalam otot)
4 - 20 Anaerobic ATP + PC
20 45 Anaerobic ATP + PC + Glikogen Otot
45 - 120 Anaerobic, Lactic Glikogen Otot
120 - 240 Aerobic + Glikogen Otot + Error! Hyperlink
Anaerobic reference not valid. Laktat
240- 600 Aerobic Glikogen Otot + asam lemak

Tabel 4. Perkiraan system energi yang bekerja pada tubuh pada durasi waktu tertentu

Latihan untuk system anaerobik (ATP-PC). menyebabkan akumulasi asam laktat dan
Untuk membentuk kemampuan ini, sesi hydrogen dalam otot yang menyebabkan
latihan dilakukan selama 4 sampai 7 detik capek. Salah satu contoh latihan untuk
dengan intensitas kerja tinggi mendekati membentuk system ini adalah: 5 - 8 300
puncak kecepatan. 3 10 30 meter m fast - 45 detik rekavery sampai pace
dengan rekavery 30 detik/repetisi dan 5 terlihat sangat lambat, 150 m intervals pada
menit per set, 15 60 meter dengan 60 400 m pace - 20 s rekavery - sampai pace
detik rekavery, 20 20 meter shuttle runs terlihat sangat lambat, 8 300 m - 3 menit
dengan 45 detik rekavery. Latihan untuk rekavery (lactate recovery training).
system laktat anaerobic. Ketika PC yang Terdapat tiga jenis didalam kerja system
ada dalam otot telah habis, maka akan energi ini, yaitu: Speed Endurance, Special
dilakukan pemecahan glukosa secara Endurance 1 and Special Endurance 2.
anaerobic agar kebutuhan ATP tetap Setiap unit dapat dibentuk melalui cara
terpenuhi. Pemecahan dalam keadaan ini, sebagai berikut:

Speed Endurance Special Endurance 1 Special Endurance 2


Intensitas 95 - 100% 90 to 100% 90 to 100%
Jarak 80 - 150 m 150 to 300 m 300 to 600 m
No of Repetitions/Set 2-5 1 to 5 1 to 4
No of Sets 2-3 1 1
Total Jarak/Sesi 300- 1200 m 300 to 1200 m 300 to 1200 m
Contoh 3 (60, 80, 100) 3 500 m
2 150 m +
2 200 m

Latihan Aerobik. Sistem energi aerobic dibentuk dengan berbagai intensitas


menggunakan protein, lemak, dan (tempo). Jenis tempo berlarinya adalah
karbohidrat (glikogen) dalam membentuk sebagai berikut: Continuous Tempo
kembali ATP. System Energy ini dapat berlari lama tapi pelan pada 50 sampai 70%
Hasyim, Proses Pembentukan Atp Melalui Proses Aerobik 25

dari detak jantung maksimal. Disini dari ketepatan pengembangan system


membutuhkan glikogen otot dan glikogen energi yang dilatih. Walaupun telah banyak
dalam hati. Respon normal dari system ini referensi yang telah menyebutkan system
adalah meningkatkan simpanan glikogen energi yang dominant pada cabang
dalam otot dan hati serta aktivitas glikolisis olahraga tertentu, masih perlu diadakan lagi
yang juga meningkat. Extensive Tempo kajian tentang system energi dalam
berlari terus menerus pada 60 to 80% detak aktivitas olahraga, terutama untuk olahraga
jantung maksimal. Latihan ini sudah yang baru berkembang di tingkat Asia
menyebabkan akumulasi laktat. Respon Tenggara atau Asia.
normal dari system ini adalah
meningkatkan kemampuan tubuh dalam DAFTAR RUJUKAN
menoleransi laktat serta melatih kerja
system dalam mengolah kembali asam Altmand, P.L dan D.S Dittmer., 1966.
laktat yang terbentuk. Intensive Tempo - Environmental Biology.
berlari terus menerus pada 80 to 90% detak Federation of American Society for
jantung maksimal.. Pada latihan ini akan Eperimental Biology. Pp. 4-5.
terjadi akumulasi laktat yang sangat tinggi, Available at www.American-
latihan ini juga membentuk speed Sportsjournal.org
endurance dan special endurance serta daya Amstrong, F.B. 1995. Buku Ajar Biokimia
tahan anaerobic. 3rd Edition. Jakarta: EGC
Bentul latihan untuk membentuk system Bompa, T.O. 1999. Periodization: Theory
ini: Lari 4 -6 2 to 5 menit - 2 - 5 menit and Methodology of Training.
rekavery, 20 200m - 30 s rekavery, 10 Champaign, IL: Human Kinetics.
400m - 60 - 90 s rekavery, lari 5 - 10 km Coyle, dkk, 1984. Adaptation of Sceletal
Muscle to Endurance Exerciseand
KESIMPULAN DAN SARAN Their Metabolic Consequences.
American Physilogy
Kesimpulan Society.Retrieved by Fax
12/03/2003
Setiap aktivitas fisik selalu Fahey T.D. dan G.A. Brooks. 1984.
memerlukan energi, baik yang diperoleh Exercise Physilogy: Human
secara anaerobic maupun secara aerobic. Bioenergetics and Its Applications.
Secara anaerobic yang prosesnya terjadi New York: John Wiley.
pada sitosol, system energi yang berkerja Fox, E. L., dan D. L. Costill, 1972.
adalah system energi ATP-PC, dan Alactid Estimated Cardiorespiratory
Glycolytic. Sedangkan secara aerobic yang Responses During Marathon
terjadi intra-mitochondria diperoleh Running. Arch Environ Health.
melalui tiga proses kimia yaitu (1) Aerobic 24:315-324.
glycolysis, (2) The Krebs Cycle, dan (3) Fox EL, and Bower WR. 1993. The
Electron Transport System (ETS). Phisiological Basic for Exercise
Sedangkan jumlah ATP terbanyak yang and Sport 5th Ed. WBC. Brown &
dihasilkan berasal dari system energi Bencmark Publisher.
aerobic yang terjadi dalam mikondria yaitu Ganong WF. 1999. Review of Medical
36 ATP. Physiology, New Jersey:
PrinticHall.
Saran Guyton AC and Hal JE. 1999. Teks Books
of Medical Physiology, 9th Ed.
Penting bagi para pelatih untuk Philadelpia: WB Soudners
mengetahui system energi diminan yang Company.
berkerja pada cabang olahraga yang
dilatihnya. Karena dengan begitu, program Hare, Dietrich. 1982. Principles of Sports
yang disusun akan sesuai dan Training. Berlin: Sportverlag
meningkatkan performan atlet ketika Berlin.
bertanding atau berlomba sebagai akibat
26 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, hlm.
Hasyim, Proses 17 -26 Atp Melalui Proses Aerobik
Pembentukan 26

Hesterlee S. Mitochondrial Disease in Philips W.T dan Zuraitis J.R. 2003. Energy
Perspective Symptoms, Cost of The ACSM Single Test
Diagnosisand Hope for The Resistance Training Protocool.
Future.( Journal of Strength
http://www.mitoresearch.org/Quest angConditioning Researh Vol
_6_5.htm) 17:350-355.
Hickson, J.F., Buono, M.J., Wilmore, J.H. Power, S. K. 1993. Fundamentals of
dan Constable, SH. 1984.Energy Exercise Metabolism.
Cost Of Weight Training Exercise. ACSMSResourch Manual For
National Strength andConditioning Guidelines For Exercise Testing
Assosiation Journal Vol 3:22-24. AndPresription: second edition.
Hollozy, J.O. Biochemical Adaptation in Indianapolis: A Warley Company.
Muscle. Efect of Exercise Quinn, Elizabeth. 2006. The Principles of
onMitochondrial Oxigen Uptake Sports Conditioning. Retrieved
dan Repiratory Enzym Activity from Http://www.coachesinfo.com
inSceletal Muscle. Journal up date 12/09/06. Downloaded
Biochemical. 242:2278-2282. 19/10/2006.
Hurltman E.J. 1967. Studies on Muscle Richard A. Berger. 1982. Applied Exercise
Metabolism of glycogen andAktive Physiologi. United States
Phospate in Man with Special ofAmerica, Philadelphia : Lea and
Reference to Exercise and Diet. Febiger.
Scand J Clin Lab Invet (Supll 94). Sheeler, Philip and Bianchi, Donald E.
19:1-63. 1995. Cell and Molecular
th
Karlson. 1971. Lactate and Phosphagen Biology,3 Ed. New York : John
Concentration in Working Wiley & Sons, Inc.
Muscleof Man. Acta Physiol Scan Sherwood, Laure. 2001. Fisiologi Manusia
(Supll) 358:1-72 dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC.
Morgan, Beth., Sarah J. woodruuf dan http://www.en.wikipedia.org/wiki/Mitocho
Peter M. Tiidus. 2003. ndrion, retrieved 25-12-2006
AerobicEnergy Expenditure http://www.kalbefarma.com
During Recreational Weight http://pharmrev.aspetjournals.org/cgi/conte
Training in Females dan Males. nt/full/54/1/101.
Journal of Sports Science and Medicine
Vol 2:117-122. Retrieved From
WWW.JSSM.ORG
.

Anda mungkin juga menyukai