Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Human Resources Departement atau yang sering disebut dengan Personalia
adalah suatu bagian dari rumah sakit yang memberikan pelayanan pemenuhan sumber
daya manusia khususnya tenaga kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan
mempunyai kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Seleksi tenaga kesehatan
tersebut harus dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan dari setiap unit kerja yang
ada di rumah sakit.
Untuk dapat menunjang pencapaian dalam hal pelayanan maka proses
Manajemen Human Resources Development (HRD) diperlukan sebuah pedoman kerja
sehingga didapatkan hasil yang baik dan bermutu. Pelayanan yang bermutu di rumah
sakit akan membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya sesuai dengan profesi,
pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan pada customer
di rumah sakit sehingga customer yang datang berobat ke rumah sakit merasa pua
s terhadap pelayanan yang diberikan, yang berarti pula customer tersebut nantinya akan
sebagai sarana dalam mempromosikan rumah sakit. Keuntungan lain jika pasien cepat
sembuh adalah mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga.
Pelayanan Manajemen tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani
semua karyawan baik untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta merupakan salah
upaya peningkatan sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
baik sesuai dengan standar rumah sakit.
Bentuk penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan di rumah sakit bisa secara
Sistem Outsourcing atau Sistem Swakelola. Pada Sistem Outsourcing, pengusaha tenaga
kerja selaku penyelenggara sumber daya manusia dalam merencanakan,merekruitmen
dan menentukan standar karyawan sesuai dengan spesifikasi standar karyawan yang
telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar kontrak kerja. Sistem Swakelola, dalam
penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan dilakukan dengan cara merekruitmen
sendiri sesuai dengan standar yang diberikan oleh rumah sakit.
Pelayanan untuk karyawan di rumah sakit ini dijalankan berpedoman kepada
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Manajemen Perusahaan dengan Serikat
Pekerja dan Undang Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003.
Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk mengubah, maka untuk perubahan
yang dapat dilakukan oleh perorangan, group dan organisasi dalam rangka meningkatkan
efektivitas jadi pelatihan sangat penting dalam rangka mengubah dari yang terlatih
menjadi lebh mahir dan dari yang belum terlatih menjadi terlatih.
Dalam manajemen sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan
pengembangan sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan pengembangan
merupakan salah satu penunjang untuk mencapai mutu pelayanan suatu perusahaan
menjadi lebih optimal.
B. TUJUAN
Tujuan utama Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk meningkatkan
kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap Rumah Sakit IslamAt-Tin Husada.
Halini dapat dipahami bahwa semua kegiatan Rumah Sakit IslamAt-TinHusada
dalam mencapaitujuannya tergantung pada orang orang yang mengelola Rumah Sakit Isl
am At-Tin Husada.
Oleh karena itu karyawan tersebut harus dikelola dengan baik agar karyawan tersebut
3. Semua data karyawan yang sudah lulus proses rekruitmen dan seleksi har
us
dimasukkan pada daftar karyawan Rumah Sakit sesuai peraturan yang berlaku.
4. Semua data file karyawan harus disimpan di Bagian SDM.
5. Semua karyawan baru atau mutasi harus mengikuti Masa Orientasi yang diadak
an
oleh Bagian SDM.
6. Semua karyawan baru atau mutasi yang sudah lulus Masa Orientasi harus dilap
orkan
pada Bagian SDM oleh Unit kerja terkait.
7. Setiap karyawan yang sudah menjalani Masa Orientasi dan dinyatakan lulus aka
n
mendapatkan atribut/perlengkapan kerja dan harus didata ulang sesuai d
engan
peraturan yang berlaku.
8. Proses pemberian jaminan sosial pada karyawan dilakukan oleh Bagian SDM.
9. Proses pengupahan, tunjangan dan bantuan pada karyawan dilakukan oleh Bagi
an
SDM.
10. Proses pemberian penghargaan pada karyawan berdasarkan produktifitas dan ki
nerja
dilakukan oleh Bagian SDM.
11. Proses pemindahan tugas oleh Manajemen Kerja terkait harus berkoordinasi de
ngan
Bagian SDM.
12. Semua Manajer pada Manajemen kerja yang telah mendelegasikan tugas/pelim
pahan
wewenang sementara kepada pejabat pengganti harus dilaporkan pada Bagian
SDM.
13. Semua karyawan pada Unit kerja yang telah mendapat tugas/pelimpahan wewe
nang
sementara dari Manajer unit kerja terkait harus dilaporkan pada Bagian SDM.
14. Pengaturan waktu kerja karyawan ditetapkan oleh Bagian SDM dengan
berkoordinasi pada Unit Kerja terkait.
15. Semua karyawan yang mendapatkan tugas untuk pertemuan ke luar ruma
h sakit
harus dilaporkan pada Bagian SDM.
16. Proses pendistribusian dokumen ke/dari luar dan dalam rumah sakit melalui Bagi
an
SDM.
17. Pelaksanaan rapat di masing masing Unit Kerja dilaksanakan berdasarka
n
kepentingan Unit Kerja terkait dan Manajemen.
18. Proses Istirahat mingguan, hari libur, cuti dan izin ditetapkan oleh Bagian
SDM
dengan berkoordinasi pada Unit Kerja terkait.
19. Peraturan tentang tata tertib ditetapkan oleh Bagian SDM.
20. Semua karyawan yang berobat di Rumah Sakit harus mempunyai barkode/nom
or
kode untuk berobat dari Bagian SDM.
21. Semua Unit Kerja harus memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap a
khir
tahun pada Bagian Diklat.
22. Semua karyawan wajib mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yan
g
diadakan Bagian Diklat.
23. Semua karyawan yang mengajukan mengikuti program pendidikan dan pel
atihan
dengan biaya rumah sakit 100% (seratus persen) harus melalui Unit Kerja terkait
dan
Bagian Diklat.
24. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan
yang
dibiayai oleh rumah sakit 100% (seratus persen) harus mendapatkan surat tugas
dari
Bagian SDM dan Direktur.
25. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan
atas
biaya rumah sakit 100% (seratus persen) harus menandatangi Surat Ikatan Dina
s dari
Bagian Diklat.
26. Semua karyawan yang sudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas
biaya
rumah sakit 100% (seratus persen) harus menyerahkan sertifikat dan m
ateri
pendidikan atau pelatihan tersebut pada Bagian Diklat.
27. Semua Program Praktik Kerja Lapangan harus melalui Unit Diklat.
E. LANDASAN HUKUM
- Undang - Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerja
an
- Undang - Undang No.21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
- Undang - Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 tentang Tena
ga
Kesehatan
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH
KEBUTUHAN
1. Manajer SDM S2 D3 Manajemen Rumah Manajemen SDM 1 orang
Sakit
2. Koordinator D3 Sekretaris - SM Memahami tentang 1 orang
Sekretaris K Tata Naskah 4
3. Sekretaris Pelaksana Sekretaris/perkantoran
D3 Sekretaris - SM Memahami tentang 1 orang
K Tata Naskah
4. Sekretaris Pelaksana D3 Sekretaris - SM Memahami tentang 1 orang
Komite Medis K Tata Naskah
5. Office Girl Sekretaris/perkantoran
SMK Perkantoran
BAB II Memahami tentang 1 orang
STANDAR KETENAGAAN Dasar Administrasi
6. Penanggung Jawab D3 Akutansi- SM Memahami tentang 1 orang
Payroll K Manajemen SDM
7. Staf Kepegawaian Akutansi/perkantoran
D3 Akutansi- SM Memahami tentang 1 orang
K
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Manajemen SDM
8. Ka. Instalasi Diklat Akutansi/perkantoran
S1 Manajemen Rumah Sakit Memahami tentang 1 orang
Manajemen SDM
9. Staf Diklat D3 Manajemen Rumah Sakit Memahami tentang 1 orang
Manajemen SDM
B. DITRIBUSI KETENAGAA
1. PENETAPAN JAM KERJA
Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dan jam kerja stan
dar
perusahaan adalah 40 jam seminggu. Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
merupakan rumah sakit
yang dibuka selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan dises
uaikan
dengan ketentuan jam kerja standar perusahaan.
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjanya akan diatur terse
ndiri
oleh perusahaan dan tetap mengacu pada jam kerja standar 40 jam/6 hari kerja seming
gu.
Untuk karyawan yang waktu kerjanya melebihi jam kerja standar, maka kelebihan wakt
u
kerjanya akan diperhitungkan sebagai lembur.
Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut :
- Batas toleransi keterlambatan 4 (empat) menit/hari
- Apabila keterlambatan terjadi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu, akan diberik
an
evaluasi disiplin berupa pemberian informasi dari atasan langsung.
- Apabila terjadi keterlambatan 3 (tiga) kali dalam seminggu dan selama 3 (tiga
)
kali dalam setahun maka akan diberikan Surat Teguran.
- Ijin meninggalkan jam kerja maksimal 2 (dua) jam dengan persetujuan atasan
langsung dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan urgensinya, de
ngan
jumlah maksimal 3 (tiga) kali dalam setahun.
Pengaturan tenaga kerja di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
ini berdasarkan berdasarkan shift dan non
shift.
1. Jajaran Umum dan Keuangan
- Senin Jumat : 08.00 17.00 WIB
2. KUANTITAS SDM
Pengaturan tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
ini berdasarkan non
shift. Tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
saat ini berjumlah 7 orang yang
terdiri dari jam kantor biasa dengan komposisi sebagai berikut :
a. Yang bertugas 3 orang karyawan untuk Unit SDM
Terdiri dari :
1 Manajer SDM
1 Penanggung Jawab Payroll
1 Staf Kepegawaian
b. Yang bertugas 4 orang karyawan untuk Unit Sekretariat
Terdiri dari :
1 Koordinator Sekretaris
1 Staf Sekretaris (menjabat juga sebagai Koordinator Unit Diklat)
1 Staf Sekretaris Komite medis
1 Staf Office Girl
3. ANALISA SDM
Kebutuhan ketenagaan di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
dihitung berdasarkan Beban Kerja
dan telah mencukupi untuk melayani semua karyawan sebanyak kurang lebih 450 or
ang
karyawan.
Pengadaan, pembinaan dan pengembangan karyawan di Rumah Sakit Isl
am At-Tin
Husada memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu maka
diperlukan suatu perencanaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuh
an
perunit kerja di rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan u
ntuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit SDM memiliki kesemp
atan
yang luas untuk menentukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan y
ang
diinginkan.
Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan Ekster
nal
Recources. Internal Recources adalah proses rekruitment dari dalam Rumah S
akit;
dimana pelamar adalah sudah menjadi karyawan rumah sakit namun ingin mencoba
di
unit yang berbeda atau karyawan yang memang dipromosikan oleh atasan lan
gsung
6
untuk dapat menempati jabatan tertentu sebagai upaya untuk peningkatan kari
r.
Sedangkan untuk Eksternal Recources adalah proses rekruitment dari luar Rumah S
akit,
dimana pelamar adalah dari orang luar rumah sakit. Proses rekruitmen dapat dilakuk
an
melalui iklan, Depnaker, Outsourching, Lembaga pendidikan. Adapun prose
s
rekruitment tersebut pada tiap unit mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan
unit
kerjanya
5. Instalasi Farmasi
- Pendidikan minimal S-1 Apoteker untuk Penanggung Jawab Farmasi
- Pendidikan minimal SMF (sekolah Menengah Farmasi)/D-3 Farmasi
untuk Asisten Apoteker
- Minimal SMA jurusan IPA untuk Juru Resep
- Memiliki SIKAA (Surat Ijin Kerja Asisten Apoteker)
6. Unit Marketing
- Pendidikan minimal S-1, diutamakan Jurusan Public Relation
- Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik
- Memiliki kemampuan analisa dengan baik
- Berpenampilan menarik
- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing
7. Unit Customer Service
- Pendidikan minimal D-3, diutamakan Jurusan Pariwisata
- Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik
- Memiliki daya tangkap yang baik
- Memiliki kemampuan pengalaman sebagai event organizer
- Berpenampilan menarik
- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing
8. Unit Rekam Medis dan Admission
- Pendidikan minimal D-3 Rekam Medis
- Diutamakan yang bersertifikat
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
9. Unit Keuangan
7
Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Dari dalam Rumah Sakit Islam At-Tin Husada sendiri (Internal Resources).
Menerima calon dari dalam Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
sendiri memiliki keuntungan lebih yaitu calon
sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding deng
an
mengambil calon dari luar Rumah Sakit Islam At-Tin
Husada. Calon karyawan nantinya akan masuk ke
Unit SDM akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat mel
alui
:
- Informasi dari mulut ke mulut.
- Berkas berkas pelamar yang datang sendiri.
8
- Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuha
n
tenaga di Instalasi Latbang.
2. Dari luar Rumah Sakit Islam At-Tin Husada (Eksternal Resources)
Proses penerimaan calon dari luar RS. Royal Progress, ini dapat dilakukan dengan c
ara :
- Dari mulut ke mulut
- Iklan
- Lembaga lembaga pendidikan
masing serta upah yang diterima oleh karyawan sesuai dengan peraturan dan stand
ar yang
berlaku di pemerintah dan rumah sakit.
Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua calon karyawan disetiap unit kerj
a,
terdiri dari :
1. Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis dan Praktek), yaitu proses tes untuk
kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan unit kerjanya.
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ataupun tanya jawab dengan materi y
ang
meliputi : Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus dimiliki calo
n
karyawan. Batas keseluruhan benar adalah 70% benar.
2. Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai d
engan
curriculum vite yang dikirmkan dan unit kerja yang membutuhkan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang ak
an
bekerja di salah satu unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga ya
ng
dibutuhkan di unit kerja tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas calo
n
karyawan.
9
10
BAB III
STANDAR FASILITAS UNIT
SUMBER DAYA MANUSIA
11
Proses
14
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Permintaan
Pelayanan
Permintaan Dana
Pelatihan
IV. 3. PELAYANAN UNTUK KARYAWAN
IV. 3. 1. Pemenuhan SDM
* Penggantian/Penambahan Karyawan
Permintaan akan penyediaan karyawan baik untuk penggantian atau penambahan har
us
menggunakan form khusus untuk permintaan karyawan berdasarkan Analisa Beban Ke
rja
yang ada di semua unit kerja (form terlampir).
Semua karyawan yang telah menjalani proses seleksi maka diadakan wawancara da
n
pengisian untuk data awal yang nantinya akan diproses untuk penerimaan karyawan se
suai
dengan kebutuhan (form terlampir).
* Pengisian Data Karyawan
Semua karyawan yang telah lulus masa percobaan/orientasi selama 3 6 bula
n akan
mengisi semua data diri yang nantinya akan disimpan oleh Personalia/HRD untuk dapat
diproses sehingga karyawan tersebut sudah dapat menggunakan haknya secara penuh
dalan
hal berobat (form terlampir).
* Permohonan Cuti/Izin
1. Cuti Tahunan
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut tur
ut
atau 1 (satu) tahun terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatk
an
15
hak cuti selama 12 hari kerja atau secara proporsional. Adapun jangka waktu jatu
h
tempo cuti tahunan adalah tahun berikutnya paling lambat bulan Februari. Maka j
ika
karyawan ingin menggunakan hak cuti tahunan dapat mengajukan permohonan c
uti
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form terlampir)
2. Cuti Besar
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 5 tahun berturut
turut
terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti besar sel
ama
24 hari kerja. Adapun jangka waktu jatuh tempo cuti besar adalah selama 3 tahu
n
terhitung dari keluarnya cuti besar tersebut.
Maka jika karyawan ingin menggunakan hak cuti besar dapat mengajukan permohona
n
cuti tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form sama dengan form c
uti
tahunanan).
3. Cuti Sakit
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut tur
ut
terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti sakit sela
ma
6 hari kerja. Jika cuti sakit tersebut tidak digunakan maka cuti sakit tersebut dap
at
diuangkan. Surat cuti sakit hanya dapat dikeluarkan dari tempat karyawan tersebu
t
dirawat. Jika beRobat diluar Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
dan mendapatkan surat sakit maka
harus harus mendapatkan persetujuan dari minimal Karu sampai dengan Manajer
unit
terkait dan diketahui oleh Dr. IGD.
4. Cuti Melahirkan
Semua karyawan wanita yang telah menjadi karyawan tetap yang bekerja selama
2
tahun berturut turut, maka akan mendapatkan hak cuti melahirkan selama 1 b
ulan
menjelang kelahiran dan 1 bulan sesuah melahirkan. Berdasarkan
perhitungan/perkiraan dokter kandungan yang ditunjuk oleh perusahaan (form sa
ma
dengan form cuti tahunanan).
5. Izin Meninggalkan Pekerjaan
Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan unt
uk
keperluan keperluan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan
mendapatkan upah penuh. Adapun ketentuannya sebagai berikut :
a. Pernikahan karyawan sendiri 3 hari kerja, syarat : buku nikah
(form terlampir)
b. Pernikahan anak karyawan 2 hari kerja, syarat : surat keterangan
c. Khitanan/pembaptisan/upacara/ 2 hari kerja , syarat : surat keterangan
potong gigi (pangkur) anak karyawan
d. Istri karyawan melahirkan 2 hari kerja , syarat : surat kelahiran
e. Suami/istri/anak/orang tua/ 2 hari kerja, syarat : surat keterangan
Mertua meninggal dunia
f. Anggota keluarga dalam satu rumah
Meninggal dunia 1 hari kerja, syarat : surat keterangan
Point b d (form sama dengan form cuti tahunanan).
6. Izin Meninggalkan Tugas
Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan un
tuk
keperluan keperluan tertentu mendadak 2 jam sebelum meninggalkan tugas (for
m
terlampir).
7. Izin Terlambat Kerja
Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang terlambat kerja untuk keperlu
an
keperluan tertentu mendadak dengan batas toleransi 15 menit sebelum jam masu
k
kerja (form terlampir).
16
17
18
Tabel pemotongan harga pelayanan kesehatan Rumah Sakit Royal Progress bagi karyawan dan
keluarga karyawan.
19
4. Yang termasuk biaya persalinan adalah biaya kelahiran secara normal atau secti
o
caesaria karena adanya keharusan medis di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
Setiap istri
karyawan tetap yang akan melakukan persalinan harus menggunakan jasa
dokter
kebidanan penuh waktu Rumah Sakit Islam At-Tin Husada.
5. Untuk kelahiran diluar ketentuan tersebut diatas maka seluruh biaya akan menja
di
tanggung jawab karyawan sepenuhnya.
6. Apabila tunjangan pengobatan perawatan dan persalinan dijamin oleh PT. Jams
ostek
maka tunjangan pengobatan dari Rumah Sakit Islam At-Tin
Husada, kecuali untuk kasus/
penyakit tertentu yang tidak masuk dalam jaminan jamsostek.
21
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak atas jaminan kecelakaan kerja
dari
Jamsostek berupa penggantian biaya yang meliputi :
a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke Rumah
Sakit
dan atau kerumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan;
b. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan selama di Rumah Sa
kit,
termasuk rawat jalan;
c. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (Orthese) dan atau alat ganti (prothese)
bagi
tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelaka
an
kerja.
Selain penggantian biaya sebagaimana dimaksud diatas, kepada karyawan yang ter
timpa
kecelakaan kerja diberikan juga santunan dari Jamsostek berupa uang yang meliputi
:
a. Santunan sementara tidak mampu bekerja.
b. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya
c. Santunan cacat total untuk selama-lamanya, baik fisik maupun mental
d. Santunan kematian.
(2) Jaminan Kematian
Jaminan kematian dari Jamsostek dibayar sekaligus kepada janda atau duda atau a
nak
dan meliputi:
a. Santuan kematian sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan
b. Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah)
(3) Jaminan Hari Tua dari Jamsostek
a. Besarnya jaminan hari tua adalah keseluruhan iuran yang telah disetor, beserta
hasil
pengembangannya.
b. Jaminan hari tua dibayar kepada karyawan yang telah mencapai usia 55 (lima p
uluh
lima) tahun atau cacat total untuk selama-lamanya.
Medical Cek Up Karyawan
Kinerja dari pekerja merupakan resultante dari 3 komponen kesehatannya, yaitu kapa
sitas
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pek
erja.
Bila ke 3 komponen tersebut serasi, maka dapat dicapai suatu derajat kesehatan yang opti
mal
dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak sesuaian dapat menimbulk
an
masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yan
g dapat
menurunkan produktivitas
Kapasitas Kerja
Kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih sangat rendah, hal ini tercermin d
alam
pendidikan pencari kerja. Studi menunjukkan 30-49 % angkatan kerja kurang kalori d
an
protein, 30 % menderita anemia gizi dan 35 % kekurangan besi tanpa anemia.
Beban Kerja
Pelayanan rumah sakit menuntut adanya pola kerja bergilir / tugas jaga malam. Tena
ga
yang bertugas jaga malam dapat mengalami kelelahan yang meningkat akibat terjadi
nya
perubahan bioritmik.
Lingkungan Kerja
Lingkungan kegiatan rumah sakit dapat mempengaruhi kesehatan kerja dalam 2 ben
tuk
yaitu kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pekerja RS adalah pekerja dilingkungan RS terdiri dari :
a. Tenaga Medis :
- Dokter
- Perawat
- Bidan
b. Tenaga non medis :
- Insinyur
- Teknisi
22
- Apoteker
- Asisten apoteker
- Ahli gizi
- Fisiotherapi
- Penata Anasthesi
- Penata Rontgen
- Analis Kesehatan
- Tenaga Administrasi
Semua pekerja rumah sakit sebelum diterima sebagai calon karyawan akan menjala
ni tes
kesehatan untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan calon karyawan terseb
ut. Tes
kesehatan tersebut meliputi :
1. Pemeriksaan fisik /tanda tanda vital (tekanan darah, suhu, berat badan, dll)
2. Pemeriksaan thorax
3. Pemeriksaan HbSAg
4. Psikotest
Apabila pada hasil pemeriksaan terdapat adanya kelainan akibat suatu penyakit mak
a
karyawan tersebut tidak dapat diterima sebagi calon karyawan. Adapun standar
untuk
pemeriksaan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit TBC
2. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit Hepatitis
3. Hasil psikotets personality calon karyawan sesuai dengan unit ker
ja
tempat karyawan tersebut akan berdinas
Untuk pemeriksaan Medical cek Up Karyawan diberlakukan pada tenaga kerja
yang
beresiko terpapar zat zat berbahaya atau kuman penyakit akibat memberikan pela
yanan
kesehatan. Apabila pada hasil pemeriksaan Medical Cek up terdapat indikasi karyawan ter
kena
Penyakit Akibat Kerja maka diberikan penangangan secara tepat dan cepat dengan berkoo
rdinasi
pada Panitia Kesehatan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
23
b. Frekwensi pelanggaran.
c. Unsur-unsur kesengajaan.
4. Jenis tindakan kedisiplinan adalah :
a. Peringatan/ teguran lisan.
Teguran ini diberikan apabila karyawan tidak mengikuti aturan-aturan kerja dan atau
melanggar tata tertib perusahaan, yang dilakukan tidak berulang kali. Teguran
lisan
hanya dilakukan bagi jenis pelanggaran ringan dan sedang sebanyak maksimal 2 (d
ua)
kali, dan lebih dari itu wajib diberikan Surat Peringatan.
b. Surat Peringatan.
Surat Peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh Kasi SDM Perusahaan k
arena
adanya tindakan atau perbuatan yang melanggar tata tertib atau peraturan yang berl
aku,
atau karena diabaikannya teguran lisan.
Surat Peringatan tersebut terdiri dari :
Surat Peringatan Pertama.
Surat Peringatan Kedua.
Surat Peringatan Ketiga.
Pemberian surat peringatan ini tidak harus dilakukan secara bertahap, akan te
tapi
disesuaikan dengan jenis dan bobot pelanggaran sesuai dengan Pasal 37 PKB ini.
Setiap surat peringatan harus melalui Kasi SDM Perusahaan.
Kasi SDM Perusahaan berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab
untuk
membuat, menanda tangani dan menyampaikan surat peringatan kepada setiap kar
yawan
yang melakukan pelanggaran Tata Tertib. Setiap surat peringatan dibuat oleh Kasi S
DM
Perusahaan harus berdasarkan hasil pengamatannya sendiri atau perintah dari atas
annya
atau usulan tertulis dari pimpinan karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya karyaw
an
yang bersangkutan wajib menerima dan menanda tangani surat teguran tersebut.
c. Skorsing.
Skorsing adalah pembebasan tugas sementara.
Skorsing dapat dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran bera
t atau
melakukan pelanggaran setelah mendapat teguran, surat peringatan atau tindakan y
ang
merugikan Perusahaan.
Jangka waktu skorsing paling lama 1 (satu) bulan.
d. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pemutusan Hubungan Kerja dapat dilakukan oleh perusahaan, sanksi atas pelangga
ran
berat yang dilakukan karyawan.
Dilihat dari tindakan pelanggarannya yang dilakukan oleh karyawan, maka tind
akan
PHK dapat dibagi dalam 2 kategori :
1. Pelanggaran yang tidak termasuk dalam wilayah hukum pidana, maka akan dite
mpuh
prosedur PHK sesuai dengan PKB.
2. Pelanggaran yang termasuk wilayah hukum pidana, maka dapat ditempuh prose
dur
PHK sesuai dengan PKB dan prosedur hukum pidana yang berlaku secara paral
el.
e. Wewenang melakukan tindakan PHK.
PHK terhadap jabatan Kepala Seksi dan keatas yang dilakukan oleh Kasi SDM haru
s
disetujui atas persetujuan Badan Pengurus terlebih dahulu, sedangkan PHK te
rhadap
setiap karyawan Perusahaan lainnya harus atas persetujuan Direksi perusahaan terl
ebih
dahulu.
maka dilakukan proses verifikasi data. Proses verifikasi data dilaksanakan beradasarka
n
pendidikan terakhir dan surat referensi kerja calon karyawan yang bersangkutan. Setelah pro
ses
kelulusan sudah dilaksanakan pada calon karyawan tersebut maka dilakukan kredensia
l
berdasarkan standar kompetensi calon tersebut, yang kemudian disyahkan dengan adanya S
urat
Penugasan Karyawan utnuk ditempatkan pada unit kerja sesuai dengan satandar kompeteni
yang
dimilik karyawan tersbut.
Dengan adanya proses rekruitmen dan pengunduran diri karyawan serta banyak
nya
dokumen yang berhubungan dengan karyawan makin bertambah dan memerlukan tem
pat
penyimpanan yang lebih luas. Sehingga untuk efisiensi dan utilitas ruangan yang ada maka a
da
proses retensi/pemusnahan dokumen atau berkas karyawan setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
yang
disertai dengan berita acara.
UNIT SDM
EKSTERN
INTERN
PT. JAMSOSTEK
KEUANGAN
UMUM DEPNAKER
INSTALASI GIZI
YANMED
IGD
IRJ
IRNA
ADM UMUM
JANG. MEDIS
26
BAB V
LOGISTIK
V. 2. KONSUMSI
Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi khususnya untuk pegawai baru dapat diperol
eh
dari Instalasi Gizi, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Konsu
msi.
Permintaan konsumsi untuk Unit SDM dilakukan berdasarkan masuknya pegawai baru set
elah
menjalani proses seleksi.
Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi untuk pelatihan dapat diperoleh dari Instalasi
Gizi,
dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack dengan disertai ja
dwal
dan jumlah peserta untuk Unit Diklat. Jikalau ada permintaan snack harus melalui persetuju
an
Direktur Umum dan Keuangan.
Selain itu jika ada kunjungan dari pihak luar berupa studi banding yang memerlukan
adanya konsumsi juga menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack den
gan
disertai keterangan berupa harga jual untuk pihak luar yang sebelumya sudah didiskusikan
dan
dikoordinasikan pada Manajer Keuangan dan Kepala Instlasi Gizi.
V. 3. PROSEDUR PERMINTAAN
V. 3. 1. PERMINTAAN KE LOGISTIK UMUM
Prosedur permintaan ke logistik umum adalah suatu permintaan alat tulis kantor yan
g
akan digunakan untuk pelayanan pada karyawan dan dibuat oleh petugas yang sedang ber
tugas,
serta diserahkan kebagian logistik umum untuk didapatkan penggantinya.
KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat
dengan kejadian yang disebabkan akaibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan
penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja.Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjad
inya kecelakaan dalam prosespelayanan terhadap karyawan ataupun penyelenggaraan pelatiha
n dikarenakan pekerjaan yang
terorganisir dengan baik, dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan
terjamin kebersihannya serta istirahat yang cukup.Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan sendiriny
a,biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan
tidak direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai
petugas.
VI. 1. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus di
terapkan
dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas at
aupun
kelalaian dan kesengajaan.
VI. 2. TUJUAN
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat-syarat k
eselamatan
kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu keb
akaran atau
kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi,
suara dan
getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik f
isik/psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara d
an proses
kerjanya.
2
9
2. Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab dan
terciptanya kebiasaan kerja yang baik oleh pegawai.
3. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari
pegawai.
4. Volume kerja yang dibebankan sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan.
5. Perawatan pada peralatan dilakukan secara kontinyu sehingga peralatan tetap
dalam kondisi yang layak.
6. Adanya pelatihan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai.
7. Adanya fasilitas pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang cukup.
8. Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja.
2. Ruang Rapat
Keamanan kerja di ruang rapat ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang
tajam (isi streples, paku payung).
Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat
pengangkut yang tersedia untuk barang tersebut.
Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan
bila tidak diperlukan.
Semua kabel kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak
membuat tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang
lain.
Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan
dan kualitas barang.
30
Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat
pekerjaan rutin pemeliharaan sarana RS (pemberihan AC).
Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah
dijangkau.
4. Ruang Sekretariat
Keamanan kerja di ruang sekretariat ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang
tajam (isi streples, paku payung).
Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat
pengangkut yang tersedia untuk barang tersebut.
Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan
bila tidak diperlukan.
Semua kabel kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak
membuat tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang
lain.
Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan
dan kualitas barang.
Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat
pekerjaan rutin pemeliharaan sarana RS (pemberihan AC).
Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah
dijangkau.
31
BAB VII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
VII.1. PENGERTIAN
VII.1. 1. PENGAWASAN
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana
sesuai dengan standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang telah ditetapkan
sebelumnya agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengawasan terhadap pelayanan karyawan harus selalu dikomunikasikan pada Manajer
perunit kerja, terutama masalah Cuti/Izin serta absensi sehingga Unit SDM dapat menjalankan
pelayanan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
VII. 2. TUJUAN
1. Umum
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan unit SDM di
Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
2. Khusus
a. Tersusunnya system monitoring pelayanan Unit SDM melalui indikator mutu
pelayanan
b. Mengetahui cara cara /langkah langkah dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan Unit SDM
c. Peningkatan mutu pelayanan Unit SDM dapat dilakukan secara paripurna dan
berkesinambungan serta efisien dan efektif
VII. 3. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah sebagi berikut :
1. Untuk meningkatkan pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
2. Untuk mencegah dan menghindari masalah masalah yang berkaitan dengan pelayanan
Unit SDM sebagai support pelayanan kesehatan seperti : komplain karyawan
4. Hasil pengendalian mutu pelayanan Unit SDM dilaporkan pada panitia mutu pelayanan
33
BAB VIII
PENUTUP
Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang telah diberikan pelayanan baik terhadap hak
dan kewajibannya juga untuk menunjang karir atau pekerjaan yang dilakukan maka akan
terkumpul sebuah Sistem Infomasi Sumber Daya Manusia dimana didalamnya terdapat suatu
prosedur sistematik pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan dan perolehan semua data data
tentang semua karyawan.
Selain itu untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia akan terus berorginisir dengan baik
sehingga jika terjadi permintaan ataupun penambahan karyawan perunit kerja sudah tersedia
Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan standar perunit kerja yang ada di rumah
sakit.
Adapun suplai Sumber Daya Manusia dapat berasal dari internal dan eksternal. Suplai
internal berasal dari karyawan yang sudah ada saat ini, karyawan yang dapat dipromosikan,
dipindahkan atau didemosikan untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk suplai eksternal
adalah dari orang yang melamar pekerjaan.
Personalia sebagai badan kepegawaian harus terus selalu memperbaharui sistem da
n
selalu memfile estimasi kebutuhan tenaga yang ada untuk mendukung semua proses pelayanan
di rumah sakit. Sehingga proses pelayanan terhadap customer dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
34