Anda di halaman 1dari 5

A.

Golongan I A: logam alkali

Unsur-unsur golongan IA terdiri dari hidrogen, litium, natrium, natrium,


kalium, rubidium, cesium, dan fransium. Kecuali hidrogen, semua logam ini
sangat reaktif.Logam-logam ini disebut logam alkali karena oksidanya sangat
mudah larut dalam air dan larutannya sangat basa. Misalnya oksida natrium,
anhidrida natrium hidroksida yang basa.

Setiap ligam alkali hanya mempunyai satu elektron yang mudah lepas
pada kulit terluarnya. Apabila elektron lepas , maka terbentuk ion yang
bermuatan 1+. Muatan ini merupakan bilangan oksidasi satu-satunya yang
diperlihatkan unsur-unsur ini, yang menghasilkan reaksi kimia yang lebih
sederhana.

Natrium dan kalium melimpah dilitosper (2,6 dan 2,4% masing-masing)


terdapat sejumlah besar kandungan garam buatan, NaCI, dan karnalit, KCL
MgCL2.6H2O, yang dihasilkan dari penguapan air laut dalam jamngka waktu
geologis. Litium, Rb, dan Cs mempunyai kelimpahan yang lebih rendah dan
terdapat dalam beberapa mineral silikat.

Unsur fransium hanya mempunyai waktu hidup isotop yang sangat


pendek yang terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atau dalam
reaktor nuklir.

Natrium dan senyawanya sangat penting. Logamnya, sebagai aliasi


Na-Pb, dipakai untuk membuat tetraalkil-Pb dan banyak kegunaannya
industri lainnya, hidroksida, karbonat sulfat, tripolifosfat, dan silikatnya
merupakan satu diantara 50 bahan kimia industri yang penting .

Beberapa ion lainnya yang mempunyai muatan +1 dan jari-jari yang


mirip dengan alkali, mempunyai kimiawi mirip, yang paling peting adalah:

1. Ion amonium dan amonium tersubsitusi. Kelarutan dan struktur kristal


garam HN4+ mirip dengan K+.
2. Ion Ti+ mirip baik dengan Rb+ maupun Ag+; jari-jari ioniknya mirip dengan
Rb+, namun lebih polar.
3. Ion kompleks + I, yang bulat seperti (n 5 C5H5)2Co+.

B. Proses terjadinya dialam dan pembuatannya

Logam alkali yang sangat banyak adalah natrium dan kalium. Litium,
rubidium, dan cesium, ditemukan dalam kerak bumi dalam jumlah yang
relatif sedikit dibandingkan dengan natrium dan kalium. Unsur-unsur ini
beserta senywanya jarang ditemukan akibat nya unsur-unsur ini lebih mahal.
Oleh karena itu, pemakaian logam ini sangat terbatas.

Fransium merupakan logam radioaktif, meskipun isotopnya yang


hidupnya terpanjang 223Fr, waktu paruhnya hanya 21 menit. 0leh karena itu
fransium mempunyai waktu paruh yang pendek, maka diperkirakan setiap
waktu tertentu hanya ada 30 g logam ini dalam seluruh kerak bumi.

Logam alkali tidak pernah ada dalam bentuk logam murni dialam.
Selalu dalam bentuk senyawa yang ditemukan baik dalam kerak bumi
maupun dalam lautan. Kebanyakan senywa logam alkali larut dalam air, dan
dimana daerah yang banyak turun hujan, maka garam-garam tersebut
tersapu oleh air masuk kelaut dan danau atau larut masuk berkumpul dalam
air tanah. Oleh karena itu logam alkali diperoleh baik dari tanah maupun laut.

Pemisahan logam alkali dari senyawanya dapat dilaksanakan dengan


cara reduksi elektrolitik senyawa cair. Biasanya yang dipilih adalah halida
karena kebanyakan senyawa ini mempunyai titik didih lebih rendah. Contoh
adalah elektrolisis leburan natrium klorida menggunakan sel sown.

C. Sifat-sifat fisik

Sifat logam alkali yang lunak dan mempunyai titik leleh yang rendah
terlihat dari kisi-kisi logam kation yang bermuatan satu yang lemah menarik
lautan elektron. Kation terbentuk dari lepasnya elektron s tunggal dari kulit
luar atom. Oleh karena atom kulit luar terikat sangat lemah, maka logam
alkali mempunyai energi oinisasi elektron, dan keelektronegatifan yang
rendah.

Tabel : Beberapa sifat fisik logam alkali tanah


Energi Radius Titik leleh Titik didih
0
unsur onisasi E (V) M+ (PM) (0C) (0C)
(kJ/mol)
Litium 520,0 -3,05 60 180,5 1.326
Natrium 495,8 -2,71 95 97,8 883
Kalium 418,8 -2,92 133 63,7 756
Rubidium 402,9 -2,99 148 38,98 688
Cesium 375,6 -3,02 169 28,59 690

Sifat-sifat fisik dari logam alkali adalah emisi spektrumnya yang dapat
terbentuk apabila uapnya atau salah satu garamnya dibakar dengan api
bunsen. Misalnya garam litium membentuk nyala merah yang bagus, garam
natrium membentuk nyala kuning terang, dan kalium membentuk nyala
violet.
D. Sifat-sifat kimia dan senywa-senyawa yang penting

Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Logam ini


merupakan reduktor yang sangat kuat dan mampu mereduksi air untuk
pekan reduktor yang sangat kuat dan mampu mereduksi air untuk
membentuk gas hidrogen. Ingatlah energi ionisasi adalah energi yang
menunjukkan kemudahan atom dalam bentuk gas melepaskan elektron untuk
membentuk kation dalam bentuk gas. Sebaliknya potensial reduksi adalah
yang berkaitan dengan perpindahan elektron antara logam padat dengan
kationnya dalam larutan air, dimana kation tersebut dihidrasi oleh molekul air
yang yang ada disekelilingnya.

Kemudahan lepasnya elektron dari logam alkali yang dapat dilihat


adalah sifat-sifat yang menarik dalam amonia cair. Logam ini mudah
mereduksi air menghasilkan H2. Daya reduksi amonia tidak semudah seperti
air, tetapi apabila logam alkali dimasukkan kedalam larutan ini, maka logam
ini larut tanpa terjadi reaksi dan membentuk larutan yang berwarna biru tua.
Warna ini sama untuk semua larutan logam alkali dalam amonia ca, sr, dan
Badari golongan IIA merupakan hasil dari adanya elektron bebas yang yang
dilepas molekul amonia.

Kecenderungan yang kuat dari logam alkali untuk dioksidasi


memungkinkan logam ini siap bereaksi dengan kebanyakan unsur nonlogam .
desain sel down didasarkan pada kebutuhan menyimpan Cl2 dan Na yang
dipisahkan setelah terbentuk dengan cara elektrolisis. Semua halogen Fe2,
Cl2, Br2, I2. Bereaksi dengan logam alkali membentuk garamnya.

Diantara reaksi-reaksi yang penting dari logam alkali adalah sifatnya


terhadap unsur oksigen. Hanya litium yang terbakar diudara membentuk
oksida Li2O

4Li(s) - O2(g) 2Li2O(s)

Natrium juga bereaksi sama seperti itu, tetapi hanya terjadi apabila suplai
oksigennya terbatas. Apabila oksigennya berlebih,natrium membentuk
peroksida yang berwarna kuning pucat.

2Na(s) O2(s) Na2O2(s)

Zat padat ini mengandung ion peroksida O 22- yang merupakan oksidator yang
efektif. Oleh sebab itu, natrium peroksida digunakan secara komersial
sebagai oksidator. Zat itu juga digunakan sebagai zat pemutih karena
molekul berwarna dioksidasi secara intensif menghasilkan produk yang tidak
berwarna. Apabila dilarutkan dalam air, ion peroksida terhidrolisis sempurna.

Kebanyakan senyawa-senyawa penting logam alkali tanah adalah senyawa


natrium dan kalium. Hal ini disebabkan oleh berlimpahnya jumlah kedua
unsur oleh berlimbahnya jumlah kedua unsur tersebut diantara unsur-unsur
yang ada dalam golongan IA. Natrium klorida merupakan senyawa yang
paling siap digunakan.

Bahan baku awal untuk pembuatan senyawa kalium adalah kalium klorida.
Zat ini diperoleh dari sylvit, miniral yang membentuk KCL dan karnalit,
KCL.MgCL2.6H2O. zat ini penting sebagai pupuk karena dibutuhkan oleh
tanaman untuk memperoleh kalium dan magnesium.

Natrium hidroksida dibuat dari garam dengan cara elektrolisis air laut yang
merupakan industri basa yang sangat penting . nama umum laut yang
merupakan industri basa yang sangat penting. Nama umumnya adalah
larutan alkali atau soda api.

Kalium hidroksida yang diperoleh dari elektrolisis laritan KCL, lebih mahal dari
pada NaOH. Oleh sebab itu penggunaannya terbatas. Zat ini digunakan
sebagai elektrolit dalam baterai alkali Zn/MnO 2.

Karbonat dari logam alkali merupakan bentuk yang lain dari senyawa kimia
yang penting. Natrium karbonat dibuat secara kimia dari garam dan batu
kapur (CaCO3) Menggunakan proses solvay yang memanfaatkan sifat NaHCO 3
yang kurang larut dalam air dingin dibandingkan dengan Nacl.

E. Senyawaan unsur-unsur golongan I

1. Senyawaan biner
Logam-logam bereaksi langsung dengan sebagian unsur-unsur
menghasilkan senyawaan biner atau aliasisebagian besar diberikan untuk
unsur yang tepat yang penting adalah oksidam, diperoleh dengan
pembakaran. Dengan mudah terhidrolisis oleh air.

M2O + H2O = 2M+ 2OH-


M2O2 + 2H2O = 2M+ + 2OH- + H2O2
2MO2 + 2H2O = O2 + 2M+ + 2OH- + H2O2

2. Hidroksida
Hidroksidanya putih, merupakan padatan kristal NaOH yang menyerap air
dan KOH. Padatan dan larutan akuanya menyerap CO 2 dari atmosfer. Juga
larutan secara dan eksotermis dalam air dan dal alkohol juga digunakan
bilamana dibutuhkan basa alkali yang kuat.

3. Garam-garam ionik
Gram-garam dari semua asam telah diketahui; biasanya tidak berwarna,
berbentuk kristal, padatan ionik,. Warna timbul dari anion-anion yang
berwarna, kecuali bilamana kerusakan diinduksi dalam kisi, misalnya,
dengan radiasi, juga menyebabkan pusat warna, melalui penjebakan
elektron dalam lubang.
4. Solvasi dan pengompleksan kation-kation alkali
Untuk kation-kation ini, seperti yang lain, solvasi harus ditinjau dari dua
segi. Pertama adanya lapisan hidrasi primer, yang sejumlah molekul
pelarutnya langsung terkoordinasi, dan kedua adanya bilangan solvasi,
yaitu sejumlah total molekul pelarut pada ion yang memberikan pengaruh
yang cukup besar. Yang paling penting adalah lapisan hidrasi primer.

Anda mungkin juga menyukai