Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

K DENGAN DENGAN PENYAKIT


ASMA

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. K


2. Umur : 79 tahun
3. Alamat : Sembungan RT 04, Bantul Yogyakarta.
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : -
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SR
6. Agama : Islam
7. Suku Bangsa : Jawa
No Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan Ket
1 Ny. K P Istri 75 th SR Islam - Sakit
2 Tn. W L Menantu 40 th SD Islam Buruh Sehat
3 Ny. B P Anak 38 th SMP Islam IRT Sehat
4 An. A L Cucu 14 th SMP Islam Pelajar Sehat

8. Komposisi Keluarga
9. Genogram :

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Laki-laki dan perempuan sudah meninggal

10. Tipe Keluarga : Extended family


11. Status Sosial ekonomi keluarga : Menengah ke bawah.
12. Aktifitas rekreasi keluarga : Aktifitas hiburan keluarga Tn. K adalah
berkumpul bersama anggota keluarga.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan
suasana rumah yang menyenangkan. Suasana rumah Tn. K khususnya kamar tidur
Tn. K terasa kurang nyaman. Kondisi ruangan yang sempit, berdebu, barang-
barang berantakan. Kondisi seperti ini tidak mendukung kesehatan keluarga.
3. Riwayat keluarga inti:
a. Tn. K sudah menderita asma sejak 2 tahun yang lalu. Gejala yang timbul
berupa batuk, sesak nafas, lemah, dan kekuatan fisik menurun serta sulit untuk
melakukan komunikasi secara verbal. Dahulu klien berobat secara rutin di
panti sosial dekat lingkungan rumah. Sejak September 2015 yang lalu, klien
tidak dapat beraktivitas seperti biasa disebabkan sesak yang persisten. Satu
kali sebulan klien dikunjungi petugas kesehatan dari panti. Saat ini klien mulai
dapat berjalan beberapa meter, sesak masih ada. Sediaan terapi farmaka tidak
ada, jika sesak muncul klien hanya dilakukan kerokan.
b. Ny. K menderita hipertensi yang diketahui sejak 3 tahun yang lalu. September
2014 yang lalu tekanan darah klien sempat mencapai 200/110 mmHg sehingga
klien tidak dapat beraktivitas. Riwayat pengobatan, klien hanya dikunjungi
tenaga kesehatan panti di lingkungan rumah. Saat ini klien mendapatkan terapi
reserpin, diazepam, dan hidrochlorotiazid. Aktivitas klien sudah mampu
berjalan keluar rumah.
c. Tn. W, kondisi kesehatan baik dan tidak ada mengeluh tentang kesehatannya.
d. Ny. B, kondisi kesehatan baik dan tidak ada keluhan apa-apa.
e. An. A, kondisi kesehatan baik.
4. Riwayat keluarga sebelumnya :
Menurut pengakuan keluarga, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
asma. Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan lain atau penyakit
menular. Anggota keluarga belum ada yang pernah mondok di rumah sakit.

C. Lingkungan

1. Karakteristik rumah :
a. Denah rumah:
b. Keadaan lingkungan dalam rumah
1) Penerangan : Siang hari penerangan memanfaatkan cahaya matahari.
Pencahayaan cukup bagus, namun pencahayaan terasa kurang di dapur.
Pada malam hari penerangan menggunakan listrik.
2) Ventilasi : Ventilasi di ruang tamu cukup sedangkan ventilai di ruang tidur
dan dapur kurang. Di kamar tidur hanya mempunyai satu jendela dan
jarang dibuka sedangkan di dapur tidak ada jendela.
3) Dapur : Penerangan dan ventilasi udara kurang sehingga asap dapur saat
memasak akan mengumpul.
4) Kebersihan : Kebersihan secara umum baik. Kamar Tn. K yang
berdekatan dengan jalan sering berdebu. Selain itu rumah tidak memiliki
loteng yang memungkinkan debu jatuh ke lantai.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
1) Pemanfaatan halaman : Halaman rumah dimanfaatkan untuk menanam
buah dan bunga, tempat jemuran pakaian.
2) Sumber air minum : Sumber air minum dan air bersih keluarga diambil
dari sumur.
3) Pembuangan air kotor : Keluarga tidak mempunyai saluran khusus
pembuangan air kotor. Air dibuang begitu saja sehingga meresap ke tanah.
4) Pembuangan sampah : Sampah dibuang ke lubang tanah yang tertutup.
Jika sampah sudah penuh akan dibakar atau ditimbun.
5) Jamban : Keluarga mempunyai jamban. Septic tank berbentuk leher angsa.
6) Sumber pencemaran : Sumber pencemaran adalah debu jalanan.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas : Kondisi lingkungan sekitar cukup bersih.
Jarak antar rumah sekitar 4-5 m. Komunitas mempunyai aturan-aturan tertentu
yang disepakati dan dilaksanakan oleh warga.
3. Mobilitas geografis keluarga : Tn. K, Ny. K, dan Ny. B tidak ada aktivitas keluar
rumah. Sedangkan Tn. W mulai jam 07.00 sampai jam 14.00 bekerja sebagai
buruh di pabrik gula, sedangkan An. A sehari-hari berangkat sekolah jam 07.00
sampai jam 14.00.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: tidak ada perkumpulan
keluarga secara rutin. Perkumpulan keluarga hanya dilakukan sewaktu-waktu,
pada acara-acara tertentu.
5. Sistem pendukung keluarga: Rumah keluarga Tn. K berdekatan dengan panti
social dan setiap sebulan sekali dikunjungi tenaga kesehatan dari panti.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga :


Komunikasi keluarga sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Komunikasi
dilakukan secara terbuka. Setiap permasalahan selalu diungkapkan dan dicari
pemecahannya bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga :
Dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya
sikap saling menyayangi dan saling membantu sangat menunjang keluarga dalam
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
3. Struktur peran (formal dan informal) :
Tn. K berperan sebagai kepala keluarga yang memimpin dan melindungi anggota
keluarganya. Tn. K sebelumnya juga aktif di masyarakat dan di Panti Sosial
Tresna Werdha.
4. Nilai dan norma keluarga :
Sebagai keeturunan Jawa, keluarga menanamkan dan menjalankan nilai dan
norma budaya Jawa.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi biologis keluarga:


a. Keadaan kesehatan
Saat ini yang sedang menderita sakit adalah Tn. K dan Ny. K sedangkan
anggota keluarga yang lain dalam kondisi yang sehat.
b. Kebersihan perorangan
Keluarga biasa mandi sehari dua kali, gosok gigi sehari dua kali, keramas
seminggu tiga kali. Keluarga juga membiasakan cuci tangan sebelum makan
dan tidak memanjangkan kuku.
c. Penyakit sering diderita
Penyakit yang diderita keluarga adalah flu, tidak enak badan, dan pusing.
d. Penyakit keturunan
Keluarga mengatakan tidak tahu apakah keluarganya terdahulu mempunyai
riwayat penyakit asma ataupun hipertensi.
e. Penyakit kronis/menular
Keluarga megatakan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis/menular.
f. Kecacatan keluarga
Tidak ditemukan kecacatan dalam anggota keluarga.
g. Pola makan
Keluarga biasa makan tiga kali sehari dengan menu yang selalu berganti-
ganti walaupun ala kadarnya.
h. Pola istirahat
Pola istirahat setiap anggota keluarga berbeda. Istirahat siang dilakukan jika
perlu. Istirahat malam selama kurang lebih 6-7 jam. Namun Tn. K dan Ny. K
kadang-kadang tidur hanya beberapa jam saja di malam hari, terutama Tn. K
yang terganggu karena sesaknya.
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi
Keadaan emosi keluarga dalam kondisi yang stabil. Keluarga selalu menjaga
perasaan masing-masing anggota keluarga sehingga tidak terjadi
pertengkaran.
b. Kebiasaan buruk
Pola makan pagi keluarga tidak teratur.
c. Pengambilan keputusan
Keputusan keluarga diambil oleh Tn. W dan Ny. B yang sebelumnya
dibicarakan bersama dengan anggota keluarga yang lain.
d. Ketergantungan obat/bahan
Tidak ada riwayat ketergantungan obat pada Tn. K ataupun Ny. K yang sakit.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Jika asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur
punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn. K.
3. Fungsi sosial keluarga:
a. Hubungan antar keluarga
Hubungan antar keluarga baik karena keluarga menanamkan sikap saling
menyayangi, menghargai dan saling membantu.
b. Hubungan dengan orang lain
Hubungan keluarga dengan orang lain baik, antara tetangga saling bertegur
sapa dan jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan tetangga untuk
sekedar ngobrol.
c. Kegiatan organisasi sosial
Ny. B aktif mengikuti kegiatan sosial yang ada di desanya.
d. Keadaan ekonomi
Menengah ke atas, pendapatan keluarga didapatkan dari Tn. S.
4. Fungsi spiritual:
a. Ketaatan beribadah
Keluarga mengatakan berusaha menjalankan ibadah secara rutin namun
kadang-kadang belum teratur menjalankan solat lima waktu.
b. Keyakinan kesehatan
Keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita merupakan ujian dari Tuhan
yang harus dijalani dengan sabar dan setiap manusia pasti mengalaminya.
Keluarga percaya, di samping ujian yang diberikan Tuhan pasti ada
kenikmatan lain yang diperolehnya juga.
5. Fungsi kultural :
a. Pengambilan keputusan
Keputusan diambil oleh Tn. W dan Ny. B dengan membicarakan terlebih
dahulu dengan anggota keluarga yang lain.
b. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Menurut keluarga tidak ada adat yang mempengaruhi kesehatan keluarga.
c. Tabu-tabu
Keluarga menganggap membicarakan sex didepan anak-anak adalah hal yang
tabu.
6. Fungsi reproduksi :
Tn. K dan Ny. K tidak aktif lagi melakukan hubungan suami isteri dan tidak tidur
sekamar. Ny. B tidak menggunakan KB, walaupun aktif dalam hubungan badan.
7. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sering dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah): Keluarga mengatakan bahwa asma adalah sesak nafas yang terjadi
karena keletihan. Keluarga mengatakan tidak tahu lebih jauh tentang asma
walau pun sudah lama menderita penyakit tersebut.
b. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami: asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di
sekujur punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn. K.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan: Keluarga menangani sendiri dulu masalah
kesehatan tersebut, namun jika tidak tertangani baru ke puskesmas.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan: Keluarga membiasakan diri makan teratur, istirahat cukup, dan
tidak terlalu lelah bekerja.

F. Stres Dan Koping Keluarga


1. Jangka pendek dan jangka panjang
Stresor jangka panjang adalah gejala sesak nafas pada Tn. K sudah diderita sejak
2 tahun yang lalu.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor.
Keluarga menganggap bahwa semua itu ujian dari Tuhan yang harus dijalani
dengan hati yang ikhlas. Keluarga juga percaya bahwa Tuhan pasti akan
memberikan sesuatu yang lain yang lebih baik.

G. Pemeriksaan Fisik

N Nama TD N RR Keterangan
o

1 Tn. K 130/90 90 x/m 26 x/m I: bentuk dada pigeon,


mmHg retraksi dinding dada (+). P:
pengembangan paru sama
kiri-kanan. A: wheezing (+).

2 Ny. K 160/100 92 x/m 18 x/ m S1 dan S2 (+), Tidak ada


mmHg bunyi jantung tambahan.
Tidak ada pembesaran
jantung.

H. Harapan Keluarga

1. Persepsi keluarga terhadap masalah


Keluarga menganggap bahwa penyakit yang diderita Tn. K dan Ny. S sudah
merupakan sesuatu hal yang biasa bagi keluarga karena penyakit tersebut telah
berlangsung cukup lama.
2. Harapan keluarga terhadap masalah
Keluarga berharap kedatangan petugas kesehatan dapat membantu perawatan
klien dan memberikan berbagai macam pengetahuan baru bagi klien dan
keluarga.

I. ANALISA DATA

DATA TIPOLOGI PENYEBAB MASALAH


Data subyektif :
- Tn. K mengatakan sudah sejak 2 Tidak/kurang Ketidakmampuan Penurunan status
tahun menderita asma. sehat merawat anggota kesehatan Tn. K
- Klien mengatakan susah untuk keluarga yang sakit. yang menderita
bernapas, terutama semenjak puasa asma bronkial
kemarin.
- Klien mengatakan dahaknya
susah untuk dikeluarkan.
- Ny. B mengatakan jika serangan
sesak datang hanya diolesi dengan
minyak kayu putih atau dikerok.
Data obyektif :
- Sesak saat istirahat dan hanya bisa
berjalan beberapa meter.
- Wheezing.
- Pernapasan 26x/mnt.

Data subyektif :
- Ny. S mengatakan badannya Tidak/kurang Ketidakmampuan Penurunan status
keju-keju. sehat keluarga mengambil kesehatan Ny.K
- Ny. B mengatakan takut minum keputusan. yang menderita
obat dari dokter dan hanya minum hipertensi
rebusan daun-daun jika TD Ny. S
tinggi.

Data obyektif :
- TD 170/100 mmHg
- Klien mendapat terapi dari PSTW,
namun tidak dikonsumsi.

J. SKORING
1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan
dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.

Bobot Nilai Pembenaran


Kriteria

Sifat masalah : - Frekwensi napas Tn. K 26 x/m


- Tidak/kurang sehat 3 Retraksi iga.
- Ancaman 2 1 3/3X1=1 - Menggunakan otot bantu
- Sejahtera 1 pernapasan.
- Wheezing (+)
Kemungkinan masalah - Ada kunjungan tenaga kesehatan
dapat diubah : panti.
- Mudah 2 - Anak Tn. K (Ny. B) yang selalu
- Sebagian 1 merawat.
2 1/2X2=1
- Tidak dapat 0 - Ada pengalaman keluarga tentang
perawatan klien.
- Ada fasilitas PSTW di lingkungan
rumah.
Potensi masalah untuk Masalah sudah lama terjadi.
dicegah : Peningkatan pengetahuan keluarga
- Tinggi 3 1 2/3X1=2/3 tentang perawatan asthama dapat
- Cukup 2 membantu keluarga untuk mengatasi
- Rendah 1 permasalahn yang sedang dihadapi.
Menonjolnya masalah : Keluarga tahu bahwa klien
- Masalah berat harus 2 mempunyai penyakit asma dapat
ditangani mengganggu kesehatan klien.
- Ada masalah tetapi tidak 1 1 1/2X1=1/2 Keluarga merasa sudah terbiasa
perlu segera ditangani dengan kondisi tersebut karena
- Masalah tidak dirasakan 0 penyakit tersebut telah lama diderita
klien.
TOTAL SKOR 3 1/6

2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.

Bobot Nilai Pembenaran


Kriteria

Sifat masalah : - Keluhan klien keju-keju.


- Tidak/kurang sehat 3 - TD 160/100 mmHg.
1 3/3X1=1
- Ancaman 2
- Sejahtera 1
Kemungkinan masalah - Ada kunjungan tenaga kesehatan
dapat diubah : panti.
- Mudah 2 2 1/2X2=1 - Di rumah klien dirawat anaknya.
- Sebagian 1 - Ada fasilitas PSTW di lingkungan
- Tidak dapat 0 rumah.
Potensi masalah untuk - Masalah sudah lama terjadi.
dicegah : - Peningkatan pengetahuan keluarga
- Tinggi 3 1 2/3X1=2/3 tentang perawatan hipertensi dapat
- Cukup 2 membantu keluarga untuk mengatasi
- Rendah 1 permasalahn yang sedang dihadapi.
Menonjolnya masalah : - Keluarga tahu bahwa klien
- Masalah berat harus 2 mempunyai penyakit hipertensi
ditangani tetapi itu bukan masalah.
- Ada masalah tetapi tidak 1 1 0/2X1=0 - Keluarga merasa sudah terbiasa
perlu segera ditangani dengan kondisi tersebut karena
- Masalah tidak dirasakan 0 penyakit tersebut telah lama diderita
klien.
TOTAL SKOR 2 2/3

K. CATATAN PERKEMBANGAN

1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan


dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.

IMPLEMENTASI EVALUASI ( SOAP


Kunjungan ke I, Rabu 13 april jam 10.00 -11.00. S:
a. Melakukan pengkajian struktur keluarga. Ny. B mengatakan ayahnya (Tn. K)
b. Melakukan pengkajian riwayat penyakit dalam keluarga. menderita sakit asma dan hipertensi na
c. Melakukan pemeriksaan fisik pada Tn. K. ada riwayat dari keluarga pendahulunya.
O:
Sesak (+).
Wheezing (+).
A:
Asma bronkial pada Tn. K
P:
Kontrak kunjungan Rabu, 7/10 jam
pengkajian lanjutan.

Kunjungan ke II, kamis, 14 april jam 09.00 -10.00. S:


a. Melakukan pengkajian pemahaman klien dan keluarga tentang - Ny. B mengatakan sebelumnya kelua
asma bronkial. tentang asma bronkial.
b. Mendiskusikan faktor risiko kekambuhan asma bronkial. - Ny. B mengatakan mengerti tent
serangan asma
- Ny. B mengharapkan diberikan peng
menangani serangan asma.
O:
Keluarga antusias dengan diskusi.
A:
Peningkatan pengetahuan keluarga tenta
P:
Kontrak kunjungan jumat 15 april ja
mendiskusi cara penatalaksanaan serang

Kunjungan ke III, jumat, 15 april jam 09.00 -10.00. S:


a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang - Tn. K mengatakan jalan napas
penatalaksanaan asma bronkial. menggunakan steam therapy.
b. Mengajarkan keluarga teknik steam therapy sederhana untuk - Ny. B mengatakan paham tentang ca
penatalaksaan asma. bronkial.
c. Mendemonstrasikan cara pembuatan dan penggunaan steam - Ny. B mengatakan mampu membuat fo
therapy. O:
Keluarga antusias dengan diskusi.
A:
Peningkatan pengetahuan keluarga tent
bronkial.
P:
Kontrak kunjungan sabtu 16 april ja
mendiskusi ulang cara penatalaksanaan s
Kunjungan ke IV, sabtu 16 april jam 11.00 -12.00. S:
a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang - Ny. B mengatakan baru tahu tenta
penatalaksanaan asma bronkial. dengan kain lembab.
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengelolaan debu O:
ruangan kamar dengan kain lembab untuk mencegah cetusan - Keluarga antusias dengan diskusi.
serangan. A:
Peningkatan pengetahuan keluarga tent
bronkial.
P:
Kontrak kunjungan minggu 17 april ja
mendiskusikan dan mengevaluasi k
tentang cara penatalaksanaan serangan a

Kunjungan ke V, minggu 17 april jam 09.00-10.00. S:


Mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang - Ny. B mengatakan senang dapat ilmu b
penatalaksanaan asma bronkial. Tn. K bila sesak.
- Tn. K dan Ny. B mengatakan te
melakukan steam therapy dan merasa pu
O:
- Klien baru saja selesai menggunakan s
- Pemeriksaan fisik, wheezing (-).
A:
Peningkatan pengetahuan keluarga tent
bronkial.
P:
Kontrak kunjungan Sabtu, 17/10 jam
evaluasi dan terminasi.

2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.

IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)


Kunjungan ke I, Senin 19 april jam 10.00 S:
-11.00. - Ny. B mengatakan ayahnya (Tn. K) dan
a. Melakukan pengkajian struktur keluarga. ibunya (Ny. K) menderita sakit asma dan
b. Melakukan pengkajian riwayat penyakit hipertensi namun tidak mengetahui ada
dalam keluarga. riwayat dari keluarga pendahulunya.
c. Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. - Ny. K mengatakan badannya keju-keju
K. O:
TD Ny. K 170/100 mmHg
A:
Hipertensi pada Ny. K
P:
Kontrak kunjungan selasa 20 april jam
09.00-10.00 untuk pengkajian lanjutan.

Kunjungan ke II, selasa 20 april jam 09.00 S:


-10.00. - Ny. B mengatakan sebelumnya keluarga
a. Melakukan pengkajian pemahaman klien hanya tahu sekilas tentang hipertensi.
dan keluarga tentang hipertensi. - Ny. B mengharapkan diberikan
b. Mendiskusikan faktor risiko hipertensi. pengetahuan tentang cara menangani
hipertensi.
O:
Keluarga antusias dengan diskusi.
A:
Peningkatan pengetahuan keluarga tentang
hipertensi.
P:
Kontrak kunjungan Kamis, 8/10 jam 09.00-
10.00 untuk mendiskusi cara
penatalaksanaan hipertensi.

Kunjungan ke III, Rabu 21 april jam 09.00 S:


-10.00. - Ny. B mengatakan paham tentang manfaat
a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga terapi farmaka untuk penderita hipertensi.
tentang penatalaksanaan hipertensi. - Ny. B mengatakan mampu mengelola
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pemberian terapi farmaka kepada Ny. K.
manfaat terapi farmaka dan aturan O:
pakainya. Keluarga antusias dengan diskusi.
c. Mendiskusikan dengan keluarga tentang A:
pemanfaatan jenis sayuran untuk Peningkatan pengetahuan keluarga tentang
menurunkan tekanan darah. penanganan hipertensi.
P:
Kontrak kunjungan kamis 22 april jam 11.00
-12.00 untuk diskusi jenis makanan yang
tidak dianjurkan dan komplikasi hipertensi.

Kunjungan ke IV, kamis 22 april jam 11.00 S:


-12.00. - Ny. B mengatakan mampu membuatkan jus
a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga timun untuk Ny. K yang menderita
tentang komplikasi hipertensi. hipertensi.
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Ny. K masih mengeluh keju-keju dan tidak
makanan pantangan dan pengaturan menu. bisa istirahat.
c. Mendiskusikan dengan keluarga tentang O:
pengelolaan sayuran untuk terapi - Keluarga antusias dengan diskusi.
hipertensi. - TD Ny.K 170/100 mmHg.
A:
Peningkatan pengetahuan keluarga tentang
penanganan hipertensi.
P:
Kontrak kunjungan Kamis, 15/10 jam 09.00-
10.00 untuk mengevaluasi kondisi fisik Ny.
K.

Kunjungan ke V, jumat 23 april jam 09.00 S:


-10.00. - Ny. B mengatakan senang dapat ilmu baru
Mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan untuk penanganan hipertensi Ny. K.
keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi. - Ny. K dan Ny. B mengatakan telah
mencoba melalap timun
- Ny. K mengatakan sudah bisa istirahat.
O:
TD 135/90 mmHg.
A:
Peningkatan pengetahuan keluarga tentang
penanganan hipertensi.
P:
Kontrak kunjungan Sabtu, 17/10 jam 09.00-
10.00 untuk evaluasi dan terminasi.

L. RENCANA TINDAK LANJUT

Anggota KK Masalah Intervensi yang Rencana tindak Paraf


kesehatan dilakukan lanjut
Tn. K Tn. K yang a. Melakukan -Melakukan
menderita asma pengkajian pendidikan
bronchial pemahaman kesehatan
klien dan tentang Asma
keluarga tentang bronchial
hipertensi. - Mengevaluasi
b. Mendiskusikan kembali
faktor risiko pengetahuan
hipertensi. keluarga
c. Mendiskusikan tentang Asma
dengan klien Bronchial
dan keluarga
tentang
penatalaksanaan
hipertensi.
d. Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang manfaat
terapi farmaka
dan aturan
pakainya.
e. Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang
pemanfaatan
jenis sayuran
untuk
menurunkan
tekanan darah.

Ny. S Ny. S yang a. Mendiskusikan - Melakukan


menderita dengan klien dan pendidikan
hipertensi keluarga tentang kesehatan
komplikasi tentang
hipertensi. Hipertensi
b. Mendiskusikan - Mengevaluasi
dengan keluarga kembali
tentang makanan pengetahuan
pantangan dan keluarga
pengaturan tentang Asma
menu. Bronchial
c. Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang
pengelolaan
sayuran untuk
terapi hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson Elisabeth T, McFarlane Judith. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas


Teori Dan Praktek Edisi 3. Jakarta: EGC.

Bull, Eleanor. 2007. Asma Simple Guides. Jakarta: Erlangga.

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayat, A Aziz Alimul. 2008. Pengantar konsep dasar keperawatan edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.

Nanda Internasional. 2011. Nanda Internasional: Diagnosis Keperawatan: Definisi


dan Klasifikasi 2009-2011. Jakarta: EGC.

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai