Perkiraan Sebaran Titik Panas Di Daerah Hidrotermal Sekitar Gunung Lokon Berdasarkan Seismo-Vulkanik
Perkiraan Sebaran Titik Panas Di Daerah Hidrotermal Sekitar Gunung Lokon Berdasarkan Seismo-Vulkanik
OLEH
NAOMI RORING
14 528 037
BAB I
PENDAHULUAN
dunia saat ini, mereka berlomba untuk mencari sumber energy selain energy fosil yang
dinyatakan lebih ramah lingkungan dan dapat mencukupi kebutuhan energinya. Ada beberapa
energy alternative yang ramah lingkungan dengan jumlah yang sangat melimpah, seperti
energy matahari (solar energy), tenaga air, tenaga angin dan panas bumi.
Dalam RENSTRA KESDM, 2015-2019 hingga tahun 2013 telah teridentifikasi sebanyak
312 titik potensi panas bumi tersebar sepanjang jalur sabuk gunung api mulai dari Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan Maluku. Adapun total potensi panas
buminya sebesar 28.910 MW dengan total cadangan sekitar 16.524 MW. Namun, kapasitas
terpasang pembangkit listrik panas bumi (PLTP) hingga tahun 2014 baru mencapai 1.403,5
Sumber daya panas bumi pada umumnya berkaitan dengan mekanisme pembentukan
magma sebagai sumber panas, baik berupa vulkanisme maupun pliutonisme. Sistem panas
bumi dengan suhu tinggi, umunya terletak di sepanjang zona vulkanik, punggungan
pemekaran benua, di atas zona subduksi atau tumbukan tektonik lempeng serta munculnya
Salah satu daerah potensi panas bumi yang dikembangkan di Indonesia yaitu panas bumi
sekitar kawasan gunung lokon dimana gunung lokon merupakan salah satu dari 129 buah
gunung api aktif di Indonesia yang sering erupsi (Badan Geologi, 2011) yang akan dibahas
dalam penelitian ini. Untuk mendeteksi adanya aktivitas hidrotermal daerah panas bumi
tersebut menggunakan data seismic vulkanik, data ini diperoleh dari rekaman gelombang
seismic secara kontinyu di pos pengamatan gunung api. Gelombang seismik merupakan
gelombang yang menjalar di dalam bumi disebabkan adanya deformasi struktur, tekanan
ataupun tarikan karena sifat keelastisan kerak bumi. Gelombang ini membawa energi
kemudian menjalarkan ke segala arah di seluruh bagian bumi dan mampu dicatat oleh
produktivitas dan konseptual model panas bumi yang memberikan informasi mengenai
sistem panas bumi daerah sekitar gunung lokon tersebut (Sigit, 2011). Setelah diselidiki
belum pernah ada penelitian menggunakan data seismic vulkanik di daerah kawasan sekitar
gunung lokon.
Salah satu metode untuk mengetahui adanya persebaran sumber panas serta kedalaman
dari persebaran sumber di lapangan panas bumi adalah analisis pergerakan partikel seismic.
Pergerakan partikel pada komponen horisontal dan vertikal untuk menentukan episenter dan
hiposenter seismic. Pada dasarnya sistem panas bumi jenis hidrothermal terbentuk sebagai
hasil perpindahan panas dari suatu sumber ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan
secara konveksi. Metode seismic tiga komponen ini efektif digunakan di area panas bumi,
dimana hasil dari pengukuran diperoleh getaran tanah dan fungsi waktu yang terdiri dari tiga
1. Berapakah jumlah titik episenter dan hiposenter berdasarkan data seismic vulkanik ?
2. Apakah ditemukan aktivitas fluida di daerah sekitar kawasan gunung lokon berdasarkan
3. Berapakah jumlah titik panas akibat aktivitas fluida di sekitar kawasan gunung lokon ?
2. Mengetahui adanya aktivitas fluida di daerah sekitar kawasan gunung lokon berdasarkan
3. Mengetahui jumlah titik panas aktivitas fluida di sekitar kawasan gunung lokon