Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

Paper Peta Kendali Atribut, Peta Kendali Variabel, Kesalahan Type 1 dan
2, dan Pola Data

Disusun Oleh :
Dinda Ayu R
21070114120015
Kelas C

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

KETERKAITAN PETA KENDALI ATRIBUT DAN VARIABEL


DENGAN KESALAHAN TIPE 1 DAN 2 SERTA
POLA DATA

Dinda Ayu R.
Program Studi Teknik Industri. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang 50239
Telp. (024)7460052
Email: dindaayu@student.undip.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memahami tentang konsep Peta
Kendali Atribut dan Variabel pada proses produksi produk, dengan memperhatikan aspek
utama pada pencegahan dan pengawasan proses produksi. Serta penalarannya dengan
Kesalahan Tipe I dan II.
Fakta menunjukkan bahwa banyak mahasiswa Teknik khususnya Teknik Industri
kurang memahami tentang konsep Peta Kendali Atribut dan Variabel, padahal hal ini
menjadi aspek penting yang vital dalam dunia industri agar produksi dapat berjalan dengan
efektif dan efisien serta menghasilkan produk yang selalu berada di dalam kendali. Dalam
hal ini, kendali yang dimaksud adalah produk masih berada di batas aman berdasarkan
spesifikasi dan kriteria yang ditentukan.
Kata kunci : peta kendali atribut, peta kendali variabel, batas aman, konsep peta kendali,
kesalahan tipe I dan II, data out of control.

PENDAHULUAN
Memilih produk barang dan jasa seorang konsumen selalu mempertimbangkan
variabel kualitas. Setiap perusahaan pastinya ketika melakukan proses produksi akan
menghasilkan produk dengan kuantitas yang banyak dan dilakukan secara terus menerus.
Meskipun setiap proses produksi sudah dirancang dan diatur sedemikian rupa agar
sesuai dengan keinginan, tetapi pasti produk yang dihasilkan memiliki perbedaan sekecil
apapun. Baik ukuran, bentuk, warna, isi, dan sebagainya pasti ada perbedaan, dan oleh karena
itulah selalu ditetapkan batas toleransi produk yang berguna untuk mengawasi dan
menjadikan standar apakah produk ini layak untuk dipasarkan atau tidak.
Kualitas yang baik berasal dari suatu proses yang terkendali dan stabil. Salah satu alat
yang dapat dipakai untuk memeriksa pengendalian proses adalah peta kendali. Dan
berdasarkan hal inilah, peta kendali, khususnya peta kendali atribut dikaji untuk membahas
tentang batasan batasan toleransi terhadap produk.

KAJIAN LITERATUR
I. Peta Kendali Atribut
Data kuantitatif yang diukur untuk keperluan analisis. Contoh dari data variabel
karakteristik kualitas adalah: diameter pipa, ketebalan produk kayu lapis, berat semen dalam
kantong, dll. Ukuran-ukuran berat, panjang, lebar, tinggi, diameter, volume biasanya data
variabel.
1. Peta kendali p merupakan peta kendali yang digunakan untuk mengendalikan bagian
produk cacat dari hasil produksi
2. Peta kendali np merupakan peta kendali yang digunakan untuk mengukur banyaknya
produk cacat per item
3. Peta kendali c merupakan petakendali untuk jumlah cacat unit dengan jumlah sampel
sama untuk mengukur ketidaksesuaian dalam satu unit.
4. Peta kendali u merupakan peta kendali untuk jumlah cacat suatu unit dengan jumlah
sampel yang berbeda.

II. Peta Kendali Variabel


Data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh dari data
atribut karakteristik kualitas adalah ketiadaan label pada kemasan produk, kesalahan proses
administrasi, banyaknya jenis cacat pada produk, banyaknya produk kayu lapis yang cacat
karena corelap, dll. Data atribut biasanya diperoleh dalam bentuk unit-unit non-conforms atau
ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan.
1. Peta kendali x-bar R merupakan peta kendali untuk menentukan rata-rata dan range
dari variabel yang diteliti melalui beberapa pengamatan.Contoh: Kita meneliti sebuah
perusahaan kayu, akan mengetahui ukuran panjang kayu yang baik dengan 25 kali
observasi dan setiap kali observasi dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali. Nah, dari
setiap pengukuran itu akan kita tentukan rata-rata dan rangenya.
2. Peta kenda x-bar S merupakan peta kendali untuk menentukan rata-rata dan standar
deviasi dari variabel yang diteliti melalui beberapa pengamatan.
3. Peta kendali Moving Avrange (MA) merupakan peta kendali yang diperluas dari peta
kendali x-bar, dimana peta kendali x-bar mempunyai kelemahan yaitu tidak peka
terhadap pergeseran rata-rata proses.
4. Peta Kendali T-Square merupakan peta kendali yang diketahui dari menghitung nilai
masing-masing karateristik suatu hasil produksi yang diteliti.

III. Pengambilan Keputusan


Dalam pengambilan keputusan dalam suatu pengujian hipotesis kita dapat dihadapkan
dengan suatu kesalahan pengambilan keputusan. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah
Kesalahan Tipe I
Terjadi ketika kita sudah menolak hipotesis awal, tetapi ternyata hipotesis awallah
yang benar. Kesalahan ini disebut juga resiko produsen. Probabilitas untuk melakukan
kesalahan tipe I level of significance ().
Kesalahan Tipe II
Terjadi ketika kita sudah menerima hipotesis awal, tetapi ternyata hipotesis awal itu
salah. Kesalahan ini disebut juga resiko konsumen. Probabilitas untuk melalukan
kesalahan tipe II tidak dapat dihitung kecuali mempunyai tandingan yang spesifik ()

PEMBAHASAN
Peta kendali dibuat dengan berdasarkan sistematika tertentu:
1 Menetapkan tujuan dan karakteristik kualitas yang dikendalikan.
2 Mementukan tipe data yang digunakan. Apakah data diskrit atau kontinyu.
3 Mementukan pendekatan sampling. Dengan menentukan ukuran sampel.
4 Menentukan peta kendali yang sesuai.
a Peta p = Memetakan proporsi presentase item cacat.
b Peta np = memetakan jumlah item cacat diskrit.
c Peta c = memetakan jumlah cacat per unit yang terjadi dalam area peluang
yang konstan diskrit.
d Peta u = mirip peta c.
e Peta individual = memetakan pengukuran individual kontinyu.
f Peta moving average/MA = memetakan variabilitas proses untuk pengukuran
individual kontinyu.
g Peta R = memetakan variabilitas proses untuk sampling n > 1.
h Peta Xbar = memetakan rata rata proses subgrup kontinyu.
i Peta EMWA (Exponentially Weighted Moving Average) = alternatif peta Xbar
untuk deteksi pergeseran proses kecil.
5 Lakukan sampling dan pencatatan data pada lembar data yang sesuai.
6 Menghitung garis tengah dan batas kendali awal.
7 Koreksi garis tengah dan batas kendali. Untuk peta atribut dilakukan dengan:
menghilangkan titik di luar batas kendali atas (BKA) yang dapat diidentifikasi
penyebabnya, dan tidak disarankan untuk menghilangkan titik di bawah batas
kendali bawah (BKB).
8 Implementasikan peta kendali, monitor stabilitas proses melalui peta kendali. Jika
terjadi signal tertentu, ambil tindakan yang perlu.
9 Hitung ulang garis tengah dan batas kendali, jika terjadi perubahan proses secara
signifikan.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa peta kendali atribut berguna
untuk:
1 Menyelidiki dengan cepat sebab sebab terduga atau pergeseran proses, sehingga
perbaikan dapat dilakukan dengan cepat.
2 Mengendalikan proses produksi dalam menentukan kemampuan proses dan dapat
memberikan informasi untuk meningkatkan proses reduksi.
Sebagai alat yang sangat efektif dalam mengurangi sebanyak mungkin variabilitas
dalam proses sesuai dengan tujuan utama pengendalian proses.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2004.Peta Kendali Atribut, [pdf].
Anonim.____.Pengendalian Kualitas Statistika Untuk Data Atribut, [pdf]

Anda mungkin juga menyukai