21
2. Metode Penelitian Proses pengujian alat meliputi:
- Prosentase jumlah pecah kulit
Metode yang digunakan dalam merancang
- Bentuk dan warna beras yang dihasilkan
pembuatan mesin penggiling gabah ini
- Daya yang dipilih.
adalah:
Perancangan 3. Hasil dan Pembahasan
Mengamati mesin pengiling gabah yang Setelah melakukan perancangan dengan
sudah ada sebagai acuan rancang bangun kaidah yang benar kemudian dilakukan
yang akan dibuat, mencari data yang proses pembuatan /fabrikasi mesin
diperlukan dan mencatat perumusan masalah dilanjutkan dengan pengujian adapun desain
yang ada. mesin yang dibuat seperti ditunjukkan pada
Melakukan studi mengenai berbagai hal yang Gambar 1, sedangakan mesin yang dibuat
berkaitan dengan teori dan perhitungan untuk pada Gambar2 di bawah ini :
penyelesaian masalah.
Setelah melakukan studi pustaka dan
beberapa percobaan,dilanjutkan dengan
perancangan desain yang akan dibuat untuk
tugas akhir untuk itu diperlukan sebuah
desain dan gambar kerjakemudian dipilih
desain terbaik yang telah digambar sesuai
dengan tujuan.
Pembuatan alat
Setelah melakukan proses perancangan
dengan berbagai pertimbangan yang telah
ditetapkan dari sebuah gambar kerja.
Setelah semua komponen telah dibutuhkan
untuk mewujudkan suatu mesin yang dapat
membantu pekerjaan sesuai fungsi dan tujuan
dari alat tersebut terpenuhi,maka dilanjutkan
dengan perakitan dari komponen-komponen
Gambar 1. Desain mesin
Pengujian alat
Keterangan gambar :
Pengujian mesin dilakukan dengan tujuan 1. Hopper, 2. Puli, 3. Pengatur jarak rol, 4.
untuk mengetahui hasil pada benda yang poros, 5. Blower, 6. Rangka ,7. Pillow block,
harus dicapai oleh mesin tersebut,sehingga 8. rangka, 9.Motor penggerak, , 10. Gear box
akan diketahui tingkat keberhasilan atas reducer., 11. Roda, 12. Saluran pembuangan
perancanaan pembuatan mesin tersebut. Apa bekatul,.13. Saluran pengeluaran beras, ,
bila nanti masih ada kekurangan diharapkan 14.Pengatur sosohan (pemutih),15.Saluran
mesin ini dapat diperbaiki dan pengeluaran beras, 16. Pengatur sosohan
disempurnakan kembali sehingga tujuan (pemutih), 17.Rangka (badan mesin), 18.
pembuatan mesin dapat mencapai hasil yang Saluran pembuangan sekam, 19. Rol karet).
maksimal.
22
3.1. Prinsip kerja alat : Tabel. Data Hasil Percobaan
Puli (mm) Kecepatan V (Rpm) Celah Hasil (100%)
Gabah dimasukan ke dalam hopper, gabah Motor
Tekanan
(2) (3) Rol (5) Udara
(HP)
yang jatuh akan terjepit oleh kedua rol yang Poros Poros (mm)
(m/s)
(1)
Motor Rol Motor Rol Beras Menir Katul Sekma (6)
berputar, karena terjadi perbedaan kecepatan Utama Utama (4)
putar pada kedua rol terhadap gabah 1 63,5 76,2 100 1400 1167 889 1 10 55 20 20 3,5
23
2) Pada pengujian pertama menggunakan Disamping itu kalau keluaran gabah terlalu
motor dengan daya 1 Pk, hasilnya sangat besar maka gabah yang terkelupas lebih
buruk, putaran tidak stabil sehingga beras sedikit dikarenakan pada saat penggilingan
yang dihasilkan jauh dari harapan, beras celah karet melebar karena terlalu banyak
10%, gabah 58%, menir 20%, katul 20%, material yang masuk (gabah).
sekam 2%. Pengujian kedua
menggunakan motor dengan daya 2 Pk, 3.6. Perawatan
hasilnya cukup baik, beras 45%, gabah
Suatu usaha untuk menjaga dan
5%, menir 20%, katul 15%, sekam 15%.
mempertahankan kwalitas dan
Sehingga dapat disimpulkan daya yang
mempertahankan umur mesin agar dapat
dihasilkan motor sangat berpengaruh
terus berfungsi dengan baik.
terhadap hasil dan kualitas beras,
semakin stabil kecepatan putaran rol dan 1). Perawatan Harian
kecepatan poros utama semakin baik Perawatan harian dilakunan setiap hari
kualitas dan prosentase beras kepala yang setelah digunakan dengan cara
cukup tinggi. membersihkan alat dari kotoran/sisa-sisa
proses pengilingan serta pemberian
3.5. Analisa hasil pengujian
pelumasan. Adapun perawatan harian ini
Pada pengujian pertama, kedua rol bergerak dilakukan guna :
berlawanan arah dan berputar pada a. Menghindari keausan komponen.
kecepatan yang sama digerakkan dengan b. Perlindungan terhadap korosi.
menggunakan bantuan roda gigi, hasilnya c. Mempertahankan fungsi dari berbagai
50% lebih kulit gabah belum terkelupas. komponen.
Pengujian kedua, kedua rol tidak saling 2). Perawatan Mingguan
terhubung, salah satu rol tidak menerima
gaya langsung dari motor dan rol yang Tindakan yang perlu dilakukan dalam
satunya terpasang puli dengan bantuan v- perawatan mingguan yaitu dengan
belt menerima gaya dari motor. Hasilnya melakukan pengecekan - pengecekan atau
70% lebih kulit gabah mampu terkelupas. inspeksi pada komponen alat yang mungkin
Jadi putaran yang berbeda pada kedua rol mengalami keausan atau kerusakan.
penggiling mampu mempengaruhi kualitas Tindakan tersebut dapat berupa :
dan mutu dari hasil penggilingan. a. Melakukan pengecekan terhadap baut-
Pengujian ketiga rangkaianya sama dengan baut yang kendor.
pengujian kedua tetapi karena putaran pada b. Mengecek keadaan pisau sosoh, bantalan.
poros utama dipercepat agar mendapatkan c. Melakukan inspeksi rutin terhadap alat.
hasil tekanan angin 12 m/s ternyata dengan 3). Perawatan Bulanan
tekanan angin 10 m/s mampu mendorong Perawatan bulanan akan terasa ringan apabila
sekam tetapi dengan putaran yang lebih perawatan harian dan perawatan mingguan
tinggi pada poros utama dimana disitu yang kita lakukan berjalan dengan lancar.
terdapat proses sosoh maka dengan Apabila ditemukan kerusakan komponen
kecepatan yang cukup besar beras pecah yang cukup berat maka perlu dilakukan
(menir) yang dihasilkan cukup banyak. penggantian terhadap komponen tersebut.
24
4. Kesimpulan dan Saran 4.2. Saran
4.1. Kesimpulan a. Mesin ini masih ada kemungkinan untuk
dilakukan modifikasi guna memenuhi
Dari keseluruhan proses rancang bangun
kebutuhan baik kapasitas dan
Mesin Penggiling Gabah dan Pemutih Beras
keselamatan. Misalnya mekanisme di
Skala Rumah Tangga Dengan Penggerak
dalam penggilingannya.
Motor Bensin 5,5 HP maka dapat b. Bahan-bahan untuk modifikasi mesin
disimpulkan beberapa hal diantaranya : harus melalui pertimbangan kekuatan,
a. Pada pengujian 1, 2 dan 3 dapat harga, biaya pengerjaan, biaya perakitan
disimpulkan penyebab tidak sesuainya dan pemeliharaan.
hasil pengujian dengan tujuan penulisan c. Bahan-bahan untuk modifikasi mesin
karena beberapa faktor yaitu faktor harus melalui pertimbangan dari
rendemen air yang terkadung pada gabah, kehigenisan bahan yang akan digunakan,
faktor tekanan pada blower, faktor celah karena mesin ini berkaitan dengan
pada rol dan faktor putaran pada kedua makanan.
rol. d. Karena kheandalan mesin ini belum
b. Rancang bangun Mesin Penggiling terbukti, maka sebaiknya diuji
Gabah dan Pemutih Beras Skala Rumah kehandalannya guna bias diterapkan di
Tangga Dengan Penggerak Motor Bensin industri kecil maupun industry menengah.
5,5 HP,dilakukan mulai dari proses
perancangan sampai dihasilkan mesin 5. Daftar Pustaka
dengan spesifikasi umum pada mesin Sato, G. Takhesi & N. Sugiarto H. 1999.
sebagai berikut : Menggambar Menurut Standart
- Panjang = 1200 mm ISO. PT. Pradyan Paramita, Jakarta.
- Lebar = 600 mm Khurmi, R.S and Gupta, J.K 2005. A Text
- Tinggi = 1700 mm Book of Machine Design. Eurasia
- Berat = 130 Kg Publishing House Ltd, New Delhi.
- Daya motor = 5,5 HP Sularso dan Kiyokatsu Suga. 2002. Dasar
c. Mesin penggiling gabah dan pemutih Perencanaan dan Pemilihan Elemen
beras ini dapat digunakan untuk kalangan Mesin. PT. Pradnya Paramita,
industri kecil atau industri menengah Jakarta.
dengan biaya pembuatan mesin Rp Shigley, Joseph E & Mitchell, Larry.
5.117.000,00. 1991. Perancanaan Teknik Mesin.
d. Mesin penggiling gabah dan pemutih Erlangga, Jakarta.
beras ini lebih efisien, praktis, ekonomis, Suryanto. 1995. Elemen Mesin 1. Pusat
mempersingkat waktu serta menghemat Perkembangan Pendidikan
tenaga kerja dan memperoleh hasil yang Politekinik Bandung, Bandung
maksimal dibandingkan dengan Waldiono, Dr. Ir. M. S. 2008. Ekonomi
pencetakan secara manual. Teknik. Pustaka Pelajar. Jakarta
e. Mesin penggiling gabah dan pemutih Tedjosukmono, Chondro Utomo. 1995.
beras ini menggunakan sistem two systems Perancanaan Sistem Pengendalian
Pada Mesin Pengupas Kulit Gabah/
in one machine/dua sistem dalam satu
Sekam Dengan Bantuan Pneumatik.
mesin (sistem giling dan sistem pemutih).
Uneversitas Kristen Petra. Surabaya.
25