3 Fungsi Kapiler
1. Difusi Pasif
Di dinding kapiler tidak terdapat sistem transportasi, maka dari itu zat-
zat terlarut berpindah melalui proses difusi yang menuruni gradien
konsentrasi mereka. Proses homeostatik ini dilakukan secara terus
menerus menambahkan nutrien dan O2. Serta mengeluarkan CO2 dan
zat-zat sisa sewaktu darah melewati organ-organ. Karena dinding
kapiler tidak membatasi lewatnya konstituen apapun kecuali protein
plasma tingkat pertukaran untuk setiap zat terlarut secara independen
ditentukan oleh gradien konsentrasi antara darah dan jaringan. Difusi
ini dilakukan sampai tidak ada perbedaan konsentrasi.
2. Bulk Flow
Suatu volume cairan bebas protein sebenarnya tersaring keluar kapiler
bercampur dengan cairan interstisium dan kemudian direabsorbsi
proses ini disebut Bulk Flow. Dinding kapiler berfungsi sebagai ayakan,
dengan cairan bergerak melalui pori-porinya yang terisi air. Apabila
tekanan di dalam kapiler melebihi tekanan di luar, cairan terdorong ke
luar melalui pori-pori tersebut dikenal sebagai ultrafiltrasi. Sebagian
besar protein plasma tertahan di bagian dalam selama proses ini
karena efek filtrasi pori, meskipun beberapa tetap lolos. Ketika tekanan
yang mengarah ke dalam melebihi keluar kapiler, terjadi perpindahan
neto cairan masuk dari cairan interstisium ke dalam kapiler melalui
pori, suatu proses yang dikenal sebagai reabsorbsi.
Sumber:
Kamus Dorland
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta:
EGC