Unwanted Revenge (E01)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Title : Unwanted Revenge

Author : Devi

Cast : Jeon Jungkook, Kim Nana, Kim Taehyung, Park Jimin, Choi Heera

Genre : Action, Romance

Rating : Teenage

Length : Chaptered

Disclaimer : This story belong to me.

EPISODE 1: Dont judge a book by its cover.

Halaman kampus boleh dibilang belum terlalu ramai ketika dua orang gadis yang berparas cantik
alami tapi tidak populer turun dari sebuah bus kota lalu memasuki gerbang utama
Universitas Kyunghee. Mereka berjalan beriringan dengan ceria. Tidak mempedulikan sudah
berapa banyak mobil-mobil mewah milik mahasiswa lain yang lebih populer, menyalip mereka.

Oke. Untuk paragraf deskripsi, terlihat gadis yang satu lebih tinggi dari gadis yang satunya lagi.
Gadis yang kurang tinggi itu memiliki rambut panjang kecoklatan. Wajahnya cantik dengan
sedikit unsur kebaratan. Pakaian yang dikenakannya terbilang sederhana, tapi tidak culun. Dan
sebuah tas yang tidak terlihat branded tersampir dibahunya. Dia berjalan dengan anggun dan
tangan kanannya memegang beberapa lembar kertas partitur. Oke. Selanjutnya, kita sebut gadis
yang kurang tinggi ini dengan nama Choi Heera. Mahasiswa tahun kedua jurusan modern music.
Ayahnya memang berasal dari Amerika, dan ini menjelaskan darimana unsur kebaratan di
wajahnya itu berasal.

Well, sementara gadis satunya lagi, gadis yang lebih tinggi dari Choi Heera itu bernama lengkap
Kim Nana. Mahasiswa tahun kedua jurusan Fashion Design. Secara penampilan, Nana tidak
jauh berbeda dengan Heera. Namun mari kita katakan bahwa Nana ada di jurusan Fashion
Design, maka pakaian mix and match-nya setidaknya sedikit lebih trendy dari gaun sederhana
Heera.

Then, jika wajah Heera kebaratan, maka wajah Nana adalah wajah oriental yang terbingkai indah
dengan rambut hitam panjang-nya. Lalu, jika Heera membawa kertas partitur, maka Nana
berjalan anggun dengan buku sketsa di tangannya.

Sebagai pertimbangan, mayoritas mahasiswa Kyunghee adalah mereka-mereka yang kaya dan
memiliki background keluarga yang terhormat. Nana dan Heera adalah salah dua pengecualian.
Mereka bisa masuk ke kampus ini dengan apa yang disebut sebagai scholarship. Beasiswa.

Oleh karena hal itu, mereka berdua berbeda dari kebanyakan mahasisiwi-mahasiswi lain yang
menghabiskan uang ayah-ibu untuk mempermak wajah, ke salon, pergi berbelanja dan
sebagainya. Bagi mereka, jika mendapat uang lebih dari kerja sampinganyang mereka berdua
lakukan sebagai pelayan cafe maka uang itu pastinya akan mereka tabung, atau digunakan
untuk membayar sewa apartemen yang mereka tinggali berdua.

Ya. Heera dan Nana tinggal bersama di sebuah apartemen murah yang tidak begitu jauh dari
kampus dan kafe tempat kerja part time mereka.

Dua gadis itu terus berjalan berdua hingga pada saat sampai di sebuah taman kecil dekat gedung
olahraga, keduanya berpisah. Nana ke kanan, Heera ke kiri, menuju kelas masing-masing.
Biasanya mereka akan bertemu lagi saat makan siang di food court kampus, atau jika tidak,
mereka akan bertemu lagi di cafe tempat kerja. Bagaimana dengan hari ini? Apakah semuanya
akan berjalan seperti biasa?[]

Food Court. Lunch Time. Kyunghee University.

Suasana food court (kantin) entah kenapa terlihat lebih ramai dari biasanya. Jika dilihat-lihat,
hanya tersisa beberapa meja kosong. Meja lainnya sudah penuh dengan mahasiswa-mahasiswa
yang menikmati makan siangnya. Atau ada pula yang hanya memesan jus, lalu duduk santai
mengobrol, membicarakan siapa yang sedang jatuh cinta, siapa yang sedang patah hati, siapa
yang baru operasi plastik, semacam itulah.

Di antara sekian banyak mahasiswa, Nana dan Heera termasuk kelompok yang kedua. Mereka
hanya memesan minuman, lalu duduk berhadapan dan mengobrol. Bedanya, mereka tidak
tertarik untuk membicarakan topik-topik seperti mahasiswa lain. Mereka menganggap topik
seperti itu adalah sebuah hal konyol.

Nana-ya. Kau lihat itu, Heera berkata pada Nana sambil menunjuk ke arah pintu masuk. Dari
yang kudengar, liburan kemarin, Angel baru saja melakukan operasi pada hidungnya, lanjut
Heera.

Mendengar ucapan Heera, Nana tersenyum sinis kemudian berkata, Seperti kita peduli saja Ra.

Heera mengangguk. Apa mereka tidak risih jika seluruh tubuhnya sudah dipenuhi plastik?
Haha.

Nana ikut tertawa. Aku jadi penasaran apa mereka akan meleleh jika dipanaskan. Hahaha.

Mereka berdua tertawa bersama. Menertawakan sebagian besar mahasiswi yang merasa bangga
dengan wajah cantik dan tubuh seksi hasil operasi plastik.

Nana-ya. Aku akan ke counter dan meminta sedikit susu pada jus-ku. Kau mau juga? Heera
bertanya sambil beranjak berdiri. Membawa serta jus alpukat miliknya.
Aniya, Nana mengibaskan tangannya, membuat Heera mengangguk mengerti, lalu balik kanan
untuk menuju counter.

Dan sepersekian detik setelah Heera membalikkan badannya, terdengar suara

Buk!

Prang!

Dan seorang laki-laki mengumpat, Shit!

Heera memandang ke bawah, tempat gelas jus-nya jatuh dan pecah. Dia agak memundurkan
tubuhnya, menghindari terkena pecahan beling.

Sedangkan laki-laki yang mengumpat kesal akibat jus yang tumpah di bagian dadanya itu, masih
menceracau tidak jelas. Dari ekspresinya, terlihat bahwa dia sangat marah.

What the Kau pikir apa yang kau lakukan gadis bodoh?! laki-laki itu meneriaki Heera yang
masih menunduk, Kau buta?! Dimana matamu, hah?! lanjut laki-laki itu dengan mendorong
bahu Heera.

Heera melirik wajah laki-laki itu sebentar, lalu buru-buru menundukkan kepalanya dalam.
Sekarang dirinya bahkan berulang kali membungkuk sambil berkata, Mianhaeyo. Jeongmal
mianhaeyo, Jungkook-ssi.
Kejadian tak terduga ini sontak membuat semua mata terpaku dan semua orang membatu. Bukan
apa-apa, tapi yang terkena tumpahan jus adalah Jeon Jungkook. Anak dari donatur terbesar
kampus ini. Jeon Jungkook yang kaya raya, pintar, dan sangat tampan. Semua gadis di kampus
ini rasa-rasanya bersedia melakukan apapun demi ditatap olehnya. Meski mereka semua tahu,
bahwasannya nama belakang Jeon Jungkook adalah: playboy!

Mianhae?! Gadis sepertimu, Jungkook menahan kalimat pedasnya untuk memandang


penampilan Heera dari atas ke bawah. Bahkan tidak pantas meminta maaf padaku!

Heera semakin menundukkan kepala. Sedikit tidak menyangka bahwa niat awalnya menambah
susu ke jus ternyata berakhir seperti ini.

Dengan suara bergetar menahan tangis, Heera berkata, Aku benar-benar minta maaf Jungkook-
ssi. Aku tidak sengaja. Kalau kau mau, aku bisa mengganti kemejamu dengan yang baru.

Mendengar perkataan Heera, Jungkook mendecak meremehkan. Lalu tangannya tergerak untuk
mendorong Heera hingga gadis itu jatuh tersungkur di bawah kakinya.

Kau menghinaku?! Kau pikir aku tidak mampu membeli kemeja baru, hah?! kemarahan
Jungkook sepertinya tambah menjadi. Dia berteriak sambil berkacak pinggang.

Dan selesai berkata seperti itu, Jungkook mulai melepas kancing kemejanya dan ketika kemeja
itu telah terlepas dari tubuhnya, dia melemparkannya tepat pada muka Heera. Lalu berkata, Kau
tidak akan mampu mengganti kemeja ini, bahkan jika kau menjadi pelacur sekalipun!

CUKUP!!!!
Tiba-tiba terdengar suara keras dan tegas milik seorang wanita yang mampu membuat semua
tatapan kini tertuju padanya.

Kim Nana. Suara itu suara Kim Nana. Gadis itu sedari tadi hanya mampu berdiri mematung
memandang sahabatnya diperlakukan seperti itu. Namun sekarang, kakinya melangkah ke depan
Jungkook. Setelah wajahnya berhadapan dengan wajah laki-laki itu, Nana menatap Jungkook
tajam, dan dengan seluruh tenaga, tangannya terangkat untuk menampar pipi Jungkook.

Keras sekali.

Dan belum sempat Jungkook mengeluarkan reaksi, tangan Nana kembali bergerak untuk
mengirimkan tinjunya ke pelipis Jungkook, disusul lututnya yang menendang perut Jungkook,
dan serangkaian serangan-serangan lain yang diperolehnya dari kelas karate sewaktu high
school.

Mendapat serangan mendadak dan bertubi-tubi itu, Jungkook tidak mampu berbuat apa-apa.
Pukulan dan tendangan Nana membuatnya jatuh berlutut di depan gadis itu, dan membuat semua
orang tertegun dengan keberanian Nana menghajar seorang Jeon Jungkook.

Tanpa mengindahkan orang-orang di sekitarnya, Nana menunjuk Jungkook yang tersungkur di


bawahnya, lalu berkata, Hei Jungkook atau apapun! Jangan pernah sekali-kali kau menghina
sahabatku! Nana menghentikan kalimatnya sejenak, memperhatikan Jungkook yang sedang
mengusap darah di ujung bibirnya.
Lalu kembali berkata, Kau seharusnya melihat cermin! Kau itu tidak ada apa-apanya jika kau
melepas nama orang tuamu! Kau miskin! Semua uang yang ada di dompetmu itu adalah uang
orang tuamu! Kau tidak punya apa-apa, jadi jangan berani menghina orang lain!

Nana mengakhiri makiannya dengan sedikit tendangan kecil pada kaki Jungkook. Kemudian,
Nana membantu Heera untuk berdiri dan memapahnya berjalan keluar dari kerumunan itu.
Ketika melewati Jungkook, Nana menyempatkan untuk menatapnya tajam, dan berkata, Satu
lagi. Jangan pernah berbuat kasar pada wanita. Pengecut!

Dan Nana serta Heera melangkah meninggalkan kantin dengan diiringi tatapan tak terdefinisi
dari setiap manusia yang ada di situ. Meninggalkan Jungkook dengan segala kemarahan dan
dendam yang bercokol di hatinya.

Samar-samar, terdengar perkataannya, Berani-beraninya kau menghajar dan mempermalukanku


di depan banyak orang. Siapapun kau, tunggu sampai aku memperlihatkanmu apa arti
kekejaman.[]

To Be Contimue. . .

Voilaaa

FF Bangtan pertama aku :D Minta kritik sarannya ya readers :D

Oiya, FF ini sebenernya another version dari FF aku yg aku publish di Kyuyoungshipperindo
tahun 2014 yg judulnya The Rich. FF itu berhenti ditengah jalan dan aku niatnya lanjutin FF itu
tapi cast-nya ganti jadi Bangtan, hehe :D

Any kind of comment will be apreciated. :)

Visit me on wattpad: devipratiwi_98

Byeee~~ :*
Next Episode. . .

Kita lihat apa yang akan terjadi dengan gadis manis sepertimu Kim Nana. Kau punya urusan
besar dengan Jeon Jungkook. Tak akan kubiarkan kau lepas dari genggamanku![]

Nona Muda Kim? Putri Presdir Kim? Kim Nana? No way![]

Eomma. Sudah kubilang aku benci pesta.[]

Kim Nana akan ada di pesta nanti malam? Seketika itupun Jungkook menyeringai.[]

Anda mungkin juga menyukai