Anda di halaman 1dari 5

2.3.

Intake dan Output Cairan

A. INTAKE CAIRAN

Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum


kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira
2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari
diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.

Tabel 2.1 kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan

KEBUTUHAN CAIRAN
NO UMUR BB (KG)
(ML/24 JAM)

1 3 hari 3 250-300

2 1 tahun 9,5 1150-1300

3 2 tahun 11,8 1350-1500

4 6 tahun 20 1800-2000

5 10 tahun 28,7 2000-2500

6 14 tahun 45 2200-2700

7 18 tahun 54 2200-2700

Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat


haus dikendalikan berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal
dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon
dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan
penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi
bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri.
Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses
absorbsi oleh gastrointestinal.

B. OUTPUT CAIRAN

Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :

1. Urine

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus


urinarius merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam
kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau
sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang
sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya,
bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan
dalam tubuh.

2. IWL (Insesible Water Loss)

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan


mekanisme diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan
tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi
bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat
meningkat.

3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang
panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan
impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

4. Feses

Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari,


yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus
besar (kolon).

3.2. Mekanisme Dehidrasi

3.5. Tata Laksana (Penanganan) Dehidrasi


Satu-satunya pengobatan untuk dehidrasi adalah dengan mengganti
cairan dan mineral yang hilang dengan cara minum banyak air. Dianjurkan
untuk tidak memakan buah-buahan yang berserat karena dapat
melancarkan saluran pembuangan. Minuman manis bisa membantu
menggantikan gula yang hilang, sedangkan camilan asin bisa menggantikan
garam atau sodium yang hilang. Pendekatan terbaik mengobati dehidrasi
tergantung kepada usia dan tingkat keparahan dehidrasi, serta
penyebabnya.

1. Mengobati dehidrasi pada bayi


-Berikan ia cairan seperti ASI atau susu formula dalam jumah yang
sedikit namun sering. Berikan juga air meskipun bayi Anda meminum
ASI atau susu formula. Jangan berikan jus buah apalagi minuman
berkarbonasi jika bayi Anda dehidrasi karena diare atau muntah.

-Berikan ia oralit. Oralit akan membantu menggantikan cairan, yaitu


garam dan gula yang hilang dari tubuh bayi. Baca dengan benar dosis
dan cara penggunaan oralit pada kemasannya.

-Jika bayi Anda tidak mau minum karena ia sulit menelan, berikan ia
parasetamol atau ibuprofen agar ia merasa nyaman. Tapi ingat, bayi
baru boleh diberikan parasetamol jika telah berusia dua bulan, dan
berusia tiga bulan untuk diberikan ibuprofen. Namun, sebaiknya
mintalah saran ke dokter mengenai hal ini.

-Jika bayi Anda sangat dehidrasi, ditandai dengan gejalanya yang


hebat, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit.

2. Mengobati dehidrasi pada anak-anak


Untuk penanganan dehidrasi pada anak-anak, pemberian air
berlebihan justru bisa membuat kadar mineral dalam tubuh lebih
menurun dan akibatnya memperburuk kondisi tubuhnya. Maka,
dianjurkan untuk memberikan larutan oralit pada anak-anak.
3. Mengobati dehidrasi pada atlet
-Untuk dehidrasi yang terjadi akibat olahraga, minuman berenergi
yang mengandung elektrolit dan karbohidrat atau gula adalah pilihan
terbaik.
-Hindari segala jenis minuman bersoda.

4. Mengobati dehidrasi berat


Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami dehidrasi berat harus
segera ditangani oleh petugas medis di rumah sakit, dan
kemungkinan, kondisi ini akan memerlukan rawat inap. Pasien bisa
menerima gula, garam, dan cairan melalui infus. Infus merupakan cara
yang cepat dan efektif dalam mengembalikan kadar cairan dan mineral
tubuh ke tingkat yang normal.

Sumber:
1. Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
2. Slide dosen di internet
3. http://www.alodokter.com/dehidrasi/pengobatan

jadi ambil yang no.1 aja ya hehe nti kan ada dafpus dri yang
lain.

Anda mungkin juga menyukai