Pada dasarnya, Tang Ampere (Clamp Meter) menggunakan prinsip induksi Magnetik untuk
menghasilkan pengukuran non-kontak terhadap arus listrik AC. Arus Listrik yang mengalir di
kabel konduktor akan menghasilkan Medan Magnet. Seperti yang diketahui bahwa, arus AC
adalah arus dengan polaritas yang bolak-balik, hal ini akan menyebabkan fluktuasi dinamis
dalam medan magnet yang sebanding dengan aliran arus listriknya. Sebuah Transformator yang
terdapat di dalam Clamp Meter/Tang Ampere akan merasakan fluktuasi magnet tersebut dan
kemudian mengkonversikannya menjadi nilai Ampere (arus listrik) sehingga kita dapat
membacanya di layar Clamp Meter. Cara Pengukuran dengan teknologi ini sangat
mempermudahkan kita dalam mengukur arus listrik AC terutama pada arus listrik AC yang tinggi.
Sistem clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang mengatakan bahwa perubahan fluks
magnet dalam sebuah kumparan sehingga akan menimbulkan arus yang akan mengalir pada
kumparan tersebut. Dan secara umum, Faraday mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam
sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang mengalir pada kumparan.
Apabila jumlah lilitan semakin besar, maka semakin besar pula tegangan yang dapat diukur di kedua
ujung kumparan tersebut sebagai sekelumit prinsip kerja tang ampere. Tegangan yang terukur di
kumparan itu biasanya terkategori dalam hitungan orde mili volt.
Sehingga arus AC yang mengalir pada sebuah kabel akan memberikan perubahan fluks, sehingga
besarnya arus tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem clamp.
Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka akan langsung diolah oleh
komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang Ampere) sesuai dengan tang ampere apa yang
digunakan, apakah tang ampere digital atau tang ampere analog.