1. TIAGABIN
2. HEMIKOLINIUM
Transport molekul organik kecil dan ion menembus membran sel terlalu polar
kemudian membutuhkan protein pembawa yang mempunyai sisi aktif spesifik dan
2
kemudian akan beraksi sebagai penghambat pada transporter kolin ujung syaraf
autonom.
3. TIAZID
1. DIGOKSIN
Pada kondisi normal ,sel otot jantung menjaga agar Ca++ keluar menggunakan
energi yg berasal dari gerakan Na+. Jika pompa Na+/K+-ATPase dihambat oleh
3
digoksin , maka Na+ tidak bisa keluar dengan lancar ,sehingga Na+ jadi
berkurang .
Hal ini menyebabkan popa Na+ - Ca ++ menjadi kurang efektif .dengan
demikian ,ion Ca++ tetap berada diruang intrasel ,akibatnya kadar Ca++ intrasel
meningkat dan menyebabkan meningkatnya kekuatan kontrasi otot jantung.
Karena itu ,pada keadaan kontraksi jantung lemah ,digoksin sering digunakan
sebgai obat untuk memperkuat kontraksi otot jantung .
2. OMEPRAZOLE
Obat ini merupakan golongan obat anti epilepsi/anti kejang yang bereaksi pada
kanal ion Na yang sedang mengalami inaktivasi, tepatnya pada bagian
ekstraseluler kanal. Pengikatan obat tersebut pada kanal ion Na yang terinaktivasi
akan memperlambat recovery kanal menuju bentuk aktifnya.
Dengan demikian, jika adanya senyawa atau obat yang bekerja menghambat atau
memblok pembukaan kanal ion Na, maka senyawa atau obat tersebut dapat
menghambat propagasi potensial aksi.
Merupakan pemblok selektif terhadap kanal ion K+ yang sensitif terhadap ATP
(ATP-sensitive K channel, KATP) pada sel beta pankreatik. Pembukaan kanal KATP
diregulasi oleh konsentrasi intraseluler ATP. Jika terjadi peningkatan ATP kanal
akan menutup, dan jika kadar ATP menurun kanal akan membuka. Aktivasi kanal
5
KATP di sel beta pankreas diregulasi oleh konsentrasi glukosa dalam darah. Jika
glukosa darah meningkat, glukosa akan ditransport ke dalam sel beta pankreas dan
mengalami metabolisme. Metabolisme glukosa menghasilkan peningkatan kadar
ATP yang akan menyebabkan penutupan kanal KATP, penutupan kanal
Ini memicu depolrisasi yang akan membuka kanal ion Ca++, sehingga
menyebabkan peningkatan kosentrasi ion Ca++, intrasel yang pada gilirannya
memicu sekresi insulin, ( lihat gambar 2.11), insulin selanjutnya akan membantu
transpor glukosa kedalam sel sel lainnya, sehingga menurunkan kadar gula
darah. Penutupuan kanal K oleh obat golongan sulfonulurea memicu rangkaian
peristiwa yang serupa.
Pembukaan kanal ion K+ akan menyebabkan efluks K + keluar sel, sehingga terjadi
hiperpolarisasi membran. Hiperpolarisasi membran akan mencegah pembukaan
kanal Ca++,sehingga mengurangi masuknya Ca++, dan pada gilirannya akan
merileksasi otot polos vaskuler dan miokardial.
7. FUROSEMID
Bereaksi pada sisi aktif Na+/K+/2Cl- Symport pada nefron. Loop Henle ascending
merupakan tempat reabsorpsi Na-K-2Cl cotransporter yang dapat mencegah
reabsorpsi Na dan Cl sehingga menyebabkan efek diuretik.
1. NEOSTIKMINE
2. ASPIRIN
Sebagian besar efek terapi dan efek samping NSAID berdasarkan atas
penghambatan biosintesis prostaglandin (PG). Pada saat sel mengalami kerusakan,
maka akan dilepaskan beberapa mediator kimia. Di antara mediator inflamasi,
prostaglandin adalah mediator dengan peran terpenting. Enzim yang dilepaskan
saat ada rangsang mekanik maupun kimia adalah prostaglandin endoperoksida
sintase (PGHS) atau siklo oksigenase (COX) yang memiliki dua sisi katalitik. Sisi
yang pertama adalah sisi aktif siklo oksigenase, yang akan mengubah asam
arakhidonat menjadi endoperoksid PGG2. Sisi yang lainnya adalah sisi aktif
peroksidase, yang akan mengubah PGG2 menjadi endoperoksid lain yaitu PGH2.
PGH2 selanjutnya akan diproses membentuk PGs, prostasiklin dan tromboksan
A2, yang ketiganya merupakan mediator utama proses inflamasi. COX terdiri atas
dua isoform yaitu COX-1 dan COX-2.