Anda di halaman 1dari 23

BEKERJA DI RUANG PRAKTIK MIKROBIOLOGI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

NAMA : NURUL HIKMAH


NIM : J1C113012
ASISTEN : DELLY ROSADEA NOOR
KELOMPOK : II (SHIF II)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
BANJARBARU
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari jasad hidup yang terlalu kecil,
sulit diamati dengan mata telanjang tanpa bantuan alat perbesaran seperti
mikroskop. Jasad yang sangat kecil ukurannya disebut mikrobia. Jasad hidup yang
tergolong mikrobia adalah bakteri, khamir, jamur benang (mold), ganggang biru,
protozoa, virus, mycoplasma, jasad pleuropneumonia (Suharni et al, 2008). Untuk
memudahkan dalammemahami alat-alat laboratorium yang dapatdigunakan dalam
waktu relative lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan
dan penyimpanan yang memadai. Untuk itu penting bahwa kita harus mengenal
dan mengetahui nama alat serta spesifikasi alat tersebut. Bukan hanya itu saja
kita pun harus memahami bagaimana cara kerja alat tersebut dan apa prinsip
kerjanya ( Alaydrus, 2013).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau
bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Oleh sebab
itu penting dilakukannya pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat di minimalisir sedikit mungkin
( Alaydrus, 2013). Alat diruang praktikum pada dasarnya memiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika
alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya
(Jumadi, 2009).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan mahasiswa prinsip-


prinsip berpraktikum, alat atau bahan, serta cara penggunaan dan pemeliharaan
yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi peralatan yang terbuat dari gelas seperti erlenmeyer, test


tube, petri disk disterilkan dengan autoclave. Sebelum digunakan peralatan dicuci
dandisikat dengan detergen kemudian dibilas air tawar, tunggu kering, setelah
ituditutup rapat dengan alumunium foil dan plastik, sedangkan tabung reaksi
dan pipet ditutup kapas, dibungkus alumunium foil dan plastik (Sari, 2012).
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung
kegiatan praktikum. Mahasiswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka
mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat,
fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan
mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum
mahasiswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Mahasiswa
yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum
sehingga mahasiswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Laila,
2006).
Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoclave) dapat digunakan untuk
mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap
pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan
pemanasan kering karena dengan autoclave tidak hanya mematikan
mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat
bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu
sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan yang disterilkan.
Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan kering (oven)
(Novilia, 2008).
Praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan
dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat
tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia
yang tidak diinginkan. Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk
membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yang tidak diinginkan.
Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya agar
mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau
prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku
teks. (Sudarmadji, 2005). Banyak alat-alat yang digunakan di laboratorium seperti
mikroskop cahaya, cawan petri, tabung reaksi, labu erlenmeyer, bunsen, beaker
glass, gelas ukur, batang pengaduk, pinset, jarum Ose, kaca preparat, spatula,
timbangan analitik, oven, autoklaf serta Laminar Air Flow dan sebagainya. (Laila,
2006).
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada
suhuyang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuhsetelah diinkubasi di dalam cawan, karena adanya kaca pembesar. Selain
itu alatini juga dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna
untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset.Mikropiper adalah alat
untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari
1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang
dapat diatur volume pengambilannya antara 1 l sampai 20 l, atau mikropipet
yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume misalnya
mikropipet 5 l. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip. Cawan Petri
berfungsi untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme. Mediumdapat dituang ke
cawan bagian bawah dan bagian atasnya digunakan sebagaipenutup. Cawan Petri tersedia
dalam berbagai macam ukuran,diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm,
dapat menampung media sebanyak 15-20ml, sedangcawan yang berdiameter 9
cm, kira-kira cikup diisi media sebanyak 10 ml.Pipet ukur meruapakan alat yang
digunakan untuk memindahkan larutandengan volume yang diketahui. Tersedia
berbagai macam ukuran kapasitas pipetukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5
ml, dan 10 ml. Cara penggunaannya adalah cairan disedot dengan
bantuan filler sampai pada volume yang diinginkan. Kebersihan alat-alat yang
digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan
perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan
dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan
kegagalan pda praktikum yang dilakukan.(Sudarmadji, 2005).
Hasil eksperimen yang baik dapat dicapai antara lain dengan menggunakan
alat-alat yang bersih. Alat-alat ukur yang kotor dapat mengakibatkan kesalahan
pengukuran. Wadah-wadah yang digunakan untuk menyimpan larurtan harus
dalam keadaan bersih, sebab bila kotor maka larutan itu dapat mempengaruhi data
hasil pegamatan. Alat-alat dilaboratorium harus selalu disimpan dalam keadaan
bersih. Untuk membersihkan alat-alat tersebut dilakukan dengan cara dicuci
dengan deterjen, kemudian dibilas dengan air kran. Pada saat ini alat merupakan
salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium.
Sehingga untuk memudahkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai
alat sangat diperlukan. Selain peralatan gelas tersebut pada laboratorium
mikrobiologi masih ada sejumlah alat khususnya antara lain autoclave, oven,
mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, inkubator, lamina air flow,
spektrofotometer untuk mengukur kepekaan suspensi atau larutan. Cawan Petri
berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikrob secara kuantitatif dan sebagai
tempat pengujian sampel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak
kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya
yaitu medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas
sebagai penutup (Waluyo, 2005).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 03 Maret 2015, pada
pukul 14.00-15.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarbaru.

3.2 Bahan dan Alat

Praktikum kali ini tidak menggunakan bahan karena hanya mengamati dan
mempelajari alat-alat yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi.

Alat-alat yang digunakan pada pengamatan antara lain autoclave, inkubator,


laminar air flow, spectronic 20D+, neraca analitik, vortex mixer, mikro pipet,
jarum inokulasi/ose, cawan Petri, gelas Erlenmeyer, gelas ukur, pipet volumetrik,
tip pipet, beaker glass, tabung reaksi, haemocytometer, destilator, colony counter,
waterbath, orbital shaker, mikroskop binokuler, hot plate magnetik stirrer,
fermentor, oven, sentrifuge, bulb pipet, refrigerator dan freezer dan lemari bahan,

3.3 Prosedur Kerja

1. Alat-alat yang terdapat di laboratorium mikrobiologi diamati dan difoto.


2. Fungsi dari alat-alat tersebut dicatat, serta ditanyakan cara kerja alat-alat
tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

No
Nama Alat Gambar Fungsi
.
1. Autoclave Untuk mensterilkan alat

dan bahan.

2. Inkubator Tempat menyimpan

hasil penanaman

mikrob.

3. Laminar air flow Tempat inokulasi

mikrob agar tidak

terjadi kontaminasi.

4. Spectronic 20 D+ Menghitung mikrob

berdasarkan kekeruhan

atau turbidimetri.
5. Neraca analitik Menimbang bahan yang

akan di gunakan dengan

tingkat ketelitian yang

tinggi.

6. Vortex Mixer Untuk

menghomogenkan

suatu larutan.

7. Mikro pipet Untuk mengambil

cairan media dengan

volume kecil.

8. Jarum Untuk mengambil /

inokulasi/ose memindahkan

cendawan
9. Cawan Petri Sebagai wadah

penyimpanan dan

pembuatan kultur

media.

10. Gelas Erlenmeyer Untuk menampung

larutan, bahan atau

cairan, mereaksikan

larutan dan membuat

media.

11. Gelas Ukur Untuk mengukur

volume cairan.

12. Pipet volumetrik Untuk mengambil atau

meneteskan cairan

dengan volume tertentu.


13. Tip pipet Untuk mengambil

cairan media dengan

volume kecil. Pipet ini

di pasang pada mikro

pipet.

14. Beaker Glass Untuk mengeluarkan

sejumlah volume cairan

secara tidak tepat dan

untuk mengukur

volume cairan.

15. Tabung reaksi Untuk menumbuhkan

biakan (kultur) mikrob

dan melakukan

perlakuan.

16. Haemocytometer Untuk penentuan

kepadatan sel mikrob

dan dapat digunakan

dalam penentuan laju

pertumbuhan sel

mikrob
17. Destilator Untuk mendestilasi air

menjadi air murni

(aquades).

18. Colony counter Untuk menghitung

jumlah koloni mikrob.

19. Waterbath Peralatan berisi air yang

bisa mempertahankan

suhu air pada posisi

tertentu selama selang

waktu tertentu (900C

1000C).
20. Orbital Shaker Untuk mengocok

larutan hingga

homogen dengan

gerakan bergoyang.
21. Mikroskop Untuk mengamati

Binokuler mikroorganisme yang

tidak dapat dilihat

dengan mata secara

langsung.

22. Hot plate magnetik Untuk pemanasan

stirrer dalam pembuatan atau

pelarutan medium

dilengkapi dengan

sensor temperature

tertentu serta sistem

pengadukan dengan

menggunakan magnet.
23. Fermentor Untuk fermentasi dan

menentukan/membuat

pH larutan yang

diinginkan.

24. Oven Sebagai tempat

sterilisasi kering.
25. Sentrifuge Untuk mengekstrak

seperti protein dll.

26. Bulp pipet Untuk mengambil

cairan dengan volume

tertentu, dihubungkan

dengan pipet

volumetrik.

27. Refrigerator dan Tempat menyimpan

freezer hasil penanaman

mikrob atau bahan

dengan suhu dingin.


28. Lemari bahan Tempat menyimpan

bahan pembuatan

medium

4.2 Pembahasan
Prinsip penggunaan serta pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam
bekerja akan berpengaruh pada hasil praktikum. Peralatan yang biasa ditemukan
dalam laboratorium mikrobiologi yaitu dari bahan gelas maupun non gelas.
Peralatan di ruang mikrobiologi banyak menggunakan peralatan yang terbuat dari
gelas, karena gelas memiliki titik lebur yang tinggi selain itu mudah
disterilisasikan. Pada praktikum pertama ini, praktikan diajarkan cara
membungkus alat-alat, bagaimana tata ruang lab mikrobiologi, cara menggunakan
alat, serta fungsi fungsi alat yang ada di lab mikrobiologi.
Kegiatan praktikum mikrobiologi sudah tentu akan melibatkan penggunaan
alat-alat yang khusus maupun yang sudah umum digunakan. Kita melihat
kebanyakan alat-alat yang ada dalam laboratorium mikrobiologi banyak yang
terbuat dari kaca, hal ini disebabkan karena bahan kaca tidak mudah meleleh dan
pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan
dapat dilihat dari luar karena kaca transparan dan memudahkan pembacaan
volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kebersihan alat sangat
penting untuk orang yang bekerja di laboratorium mikrobiologi. Alat yang bersih
membatu kita mendapatkan hasil yang akurat. Cara membungkus alat seperti
cawan petri. Langkah pertama ambil cawan petri saat dibungkus dengan kertas
pastikan cawan harus terbalik dan bila memakai kertas bekas gunakan bagian
kertas yang kosong dibagian dalam dan yang ada tulisan diluar, hal ini disebabkan
karbon yang dikandung oleh tinta kertas itu sendiri. Lipat bagian sisi kanan dan
kiri yang berbentuk segitiga dengan rapat, agar saat diserilkan tidak ada uap air
yang masuk.
Proses baik fisika, kimia, dan mekanik yang membunuh semua bentuk
hidup terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi. Sterilisasi dapat
dilakukan secara fisik, kimia, ataupun mekanik. Proses sterilisasi secara fisik
biasanya membunuh mikroba dengan memakai panas. Cara kerja dari panas
tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena mendenaturasi protein,
terutama enzim-enzim dan membran sel, dengan metode panas tersebutlah
makanya digunakan peralatan yang mudah disterilisasikan namun tahan panas,
sehingga disimpulkan bahwa kaca baik untuk sterilisasi.
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati morfologi
mikroba atau benda- benda yang sangat kecil, memvisualisasi detail yang sangat
kecil dalam struktur suatu obyek, untuk menampilkan gambar dari obyek yang
diperbesar, untuk mengukur panjang, sudut, area pada suatu obyek (Hartati et al,
2011). Cara menggunakan mikroskop adalah benda yang akan diamati diletakkan
di antara F dan 2F dari lensa objektif. Pemeliharaan mikroskop adalah dengan
membersihkan dari debu, terutama pada lensa. Sebaiknya mikroskop selalu
dimasukkan ke dalam kotaknya atau ke dalam kabinet dan senantiasa ditutup. Bila
kelembaban tempat menyimpan mikroskop tinggi, dianjurkan alat-alat optik
disimpan dalam ruangan yang ditutup dengan memakai dessicant untuk
menghindarkan jamur atau ruangannya dipanaskan dengan lampu, sehingga udara
mencapai suhu 40-50oC. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat penggunaan
mikroskop antara lain : pastikan kabel tidak membelit badan mikroskop saat
terhubung sumber listrik, bagian-bagian optik sudah bersih dari partikel debu,
minyak dan kotoran lain yang dapat mengurangi ketajaman gambar atau
mengurangi kontrasnya. Bagian optik dibersihkan dengan mengelap beberapa kali
menggunakan cleaner, xylol atau lap khusus. Dapat juga menggunakan kertas
pembersih lensa. Kelebihan alat ini adalah pada mikroskop cahaya memiliki
perbesaran maksimal 1000 kali. Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop
adalah bahwa aperture numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur
beam/cahaya ganda. Mikroskop kekuatan atom (AFM) memiliki berbagai aplikasi
dan berkembang pesat dalam penelitian dan pengembangan. Teknik yang kuat ini
telah digunakan untuk memvisualisasikan permukaan baik dalam media cair atau
gas (Mohammad et al., 2011).
Pembakar bunsen berfungsi untuk mensterilkan peralatan seperti ose, jarum,
dan spatula dengan cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api bunsen
sampai berpijar. Oven, untuk mensterilkan cawan petri. Penggunaan alat ini
dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam oven dan dipanaskan dengan suhu
160-170oC selama 1-2 jam. Autoclave untuk mensterilkan tabung reaksi bertutup
dan erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut
kedalam autoklave yang ditutup dengan rapat dan nyalakan autoclave dengan
temperature 121 dan tekanan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1
atm selama 1 jam (Kharisma & Manan, 2012).
Pipet volumetrik digunakan untuk meneteskan cairan dengan volume
tertentu biasanya dibuat dari bahan getah untuk memudahkan pembacaan volume.
Alat ini harus dapat disterilkan dengan autoclave dan terlebih dahulu dilakukan
pembungkusan. Cara penggunaan alat ini adalah tekan karet pada ujung pipet
sampai volume sesuai dengan yang diinginkan, pindahkan cairan kedalam wadah
dengan menekan karet pada ujung pipet. Kelebihan dari alat ini adalah tidak
mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan
reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca transparan, memudahkan
pembacaan volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat
ini adalah mudah pecah bila terjatuh. Cawan Petri merupakan alat kimia yang
berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas. Berfungsi untuk tempat medium menumbuhkan mikroba,
wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi. Kelebihan dari
alat ini adalah tidak mudah meleleh dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila
terkena bahan dan reaksi kimia, bahan dapat dilihat dari luar karena kaca
transparan serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah mudah pecah bila
terjatuh.
Jarum Inokulasi berfungsi untuk mengambil bakteri dari medium pada
waktu inokulasi. Cara penggunaannya adalah dengan mengambil biakan dengan
cara menggoreskan biakan dan tidak boleh ditekan agar biakan tidak sobek.
Kelebihan alat ini adalah dapat mengambil mikroorganisme yang berukuran kecil.
Kekurangannya adalah mudah patah bila digunakan pada bahan tang keras. Oven
berfungsi sebagai sterilisasi alat-alat gelas/yang tidak boleh basah waktu
sterilisasi, menggunakan udara panas kering dengan suhu 170-180 0C selama 2-3
jam. Cara pemakaiannya adalah pada botol-botol yang sudah dicuci bersih,
dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160 oC.
Alat ini memiliki kelebihan yaitu dapat menyeterilkan botol-botol/tabung
reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah. Kelemahan alat ini adalah
bahan-bahan yang terbuat dari plastik tidak dapat disterilkan dengan alat ini dan
juga penggunaan oven dalam waktu lama dapat membuat bahan kaca menjadi
pecah.
autoclave adalah alat yang digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan
tekanan tinggi. Cara penggunaan alat ini adalah pada alat diisi dengan air
kemudian alat dan bahan yang akan disterilkan lebih baik ditempatkan dalam
beberapa botol yang agak kecil daripada dikumpulkan dalam satu botol besar, lalu
di masukan kedalam autoclave. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah
kran pada pipa uap dibuka, panaskan sampai mendidih dan dari katup pengaman
kelaur uap air dengan lancar lalu ditutup, suhu akan naik sampai 121 oC dan
biarkan selama 15 menit. Lalu biarkan dingin sampai tekanan normal dan klep
pengaman dibuka, cara ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi panas ke
dalam sel atau spora sehingga lebih cepat. Autoclave ini mempunyai kelebihan
yaitu dapat mematikan spora mikroorganisme, harga relatif murah. Pada
autoclave yang menggunakan sumber energi dari listrik. Alatnya dilengkapi
dengan timer dan thermostat. Kelemahannya adalah bila salah satu pengatur tidak
bekerja, maka pekerjaan persiapan media menjadi sia-sia dan kemungkinan
menyebabkan kerusakkan total pada autoclave. Destilator adalah metode
pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen yang ada di
dalam campuran. Berfungsi untuk membuat air destilasi atau menyaring air kotor
agar menjadi bersih dan jernih. Cara menggunakannya adalah dengan menyedot
air pada jerigen lalu alat ini akan memfiltrasinya sehingga air menjadi bersih, dan
air siap digunakan. Kelebihan alat ini adalah dapat menyaring air kotor menjadi
bersih, kekurangannya tidak dapat digunakan untuk menyaring bahan kimia, dapat
menembus setiap alat yang disterilkan. oleh karena itu, autoclave tidak boleh
terlalu penuh, agar uap air benar-benar menembus semua area (Adji et al.,2013).
Neraca Analitik berfungsi untuk menimbang bahan secara teliti. Cara
menggunakannya adalah menyalakan tombol ON pada alat lalu bahan yang akan
ditimbang dimasukan kedalam alat tersebut dan ditutup pintunya. Lihat hasil pada
layar. Kelebihan alat ini adalah menghitung bahan secara teliti sedangkan
kekurangannya adalah tidak dapat digunakan untuk menimbang bahan dalam
jumlah banyak. Inkubator adalah peralatan yang digunakan untuk inkubasi
mikrobia selama waktu, suhu dan suhu dipertahankan tetap. Cara menggunakan
alat ini adalah alat yang akan diinkubasi disimpan dalam ruangan inkubasi, tutup
pintu dan atur suhu agar konstan. Kelebihan alat ini adalah membuat suhu stabil
dan konstan. Kekurangannya adalah tidak dapat digunakan dalam waktu yang
lama.
Refrigerator inkubator adalah alat ntuk menyimpan biakan mikroba atau
bahan lain pada suhu sekitar 40C, menyimpan sampel yang dianalisa serta media-
media yang mudah menguap dan media yang tidak tahan terhadap panas. Cara
penggunaan alat ini, bahan yang akan dimasukan kedalam alat tersebut
ditempatkan didalam wadah yang tertutup, lalu masukan bahan tersebut dalam alat
ini dan tutup pintu agar udara yang ada diluar tidak masuk kedalam yang dapat
menyebabkan masuknya mikroorganisme yang tidak diingikan. Kelebihan alat ini
adalah dapat membuat suhu rebih rendah dari pada suhu kamar sehingga dapat
menyimpan bahan yang memerlukan kondisi tersebut. Kekurangan alat ini adalah
alat ini tidak dapat memasukan bahan yang mengandung larutan garam atau asam.
Spectronic 20 D+ adalah peralatan yang digunakan untuk penghitungan
mikrobia berdasarkan kekeruhan atau turbidimetri dan juga digunakan untuk
mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri. Kelebihan
alat ini adalah dapat menghitung mikroba dalam kekeruhan. Colony Counter
adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni dengan satuan. Cara
menggunakan alat ini, biakan mikroba ditempatkan pada kaca yang ada
ditengahnya laku dihitung dengan bolpoin yang ada pada alat itu. Angka akan
muncul pada layar. Kelebihan alat ini adalah dapat menghitung jumlah mikroba
yang sangat kecil. Sentrifuge adalah alat yang berfungsi untuk mengendapkan dan
memisahkan molekul-molekul yang ada pada biakan atau padatan dari larutan.
Laminar air flow cabinet berfungsi sebagai tempat kerja dan membuat
biakan agar tetap steril. Cara menggunakannya yaitu dengan menyalakan lampu
U.V minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan
sinarnya dari badan dan mata. Siapkan semua alat-alat steril yang akan
dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet,
disemprot terlebih dahulu dengan alkohol 70% atau spiritus. Meja dan dinding
dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF.
Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam
LAF. LAF sudah siap untuk digunakan, bila sudah selesai bersihkan alat seperti
semula. Shaker adalah alat untuk mencampurkan atau menghomogenkan bahan.
Cara menggunakannya adalah dengan meletakan tabung pada alat lalu menekan
tombol ON, matikan alat bila cairan sudah homogen. Kelebihan alat ini adalah
dapat menghomogenkan bahan secara sempurna. Kekurangan alat ini adalah tidak
dapat digunakan bila listrik padam. Penjepit digunakan untuk menjepit tabung
reaksi pada saat pemanasan. Cara penggunaannya, buka pegangannya sesuai
dengan ukuran tabung reaksi. Kelebihan alat ini adalah memudahkan memegang
tabung reaksi pada saat pemanasan, kekurangan alat ini adalah pegangannya
mudah lepas dari kawat, apabila tidak berhati hati. Stirrer magnetic adalah
magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan. Cara menggunakan alat ini
adalah alat ini dimasukan pada tabung reaksi yang akan dipanaskan maka magnet
tersebut akan berputar dengan sendirinya mengaduk larutan tersebut. Kelebihan
alat ini adalah mengaduk larutan dengan sendirinya tanpa menggunakan spatula.
Kekurangan alat ini adalah magnet akan kehilangan kekuatannya bila terlalu lama
dipanaskan. Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki
bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan
pendek. Cara menggunakan alat ini adalah dengan memasukan alat ini kedalam
botol atau tabung, lalu tuangkan cairan yang akan dimasukan. Kelebihan alat ini
adalah dapat memasukkan bahan ketempat yang sempit, sedangkan
kekurangannya adalah alat ini mudah pecah bila terbuat dari kaca, sedangkan
yang terbuat dari plastik.
Prinsip penggunaan serta pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam
bekerja akan berpengaruh pada hasil praktikum. Peralatan yang biasa ditemukan
dalam laboratorium mikrobiologi yaitu dari bahan gelas maupun non gelas.
Peralatan di ruang mikrobiologi banyak menggunakan peralatan yang terbuat dari
gelas, karena gelas memiliki kelebihan antara lain bersifat tidak mudah berkarat
dalam penyimpanan yang lama, transparan sehingga mempermudah untuk
pembacaan skala ukur, tahan panas apabila disterlisasi di otoklaf dan oven pada
suhu tinggi, tidak mudah bereaksi dengan zat-zat kimia, serta mudah dibersihkan
dari kotoran bekas larutan.
Tabung reaksi digunakan untuk membuat biakan mikroba maupun tempat
mereaksikan suatu larutan. Cara penggunaannya perlu diperhatikan, ketika tabung
reaksi dipanaskan hendaknya tidak boleh lebih sepertiga panjang tabung, untuk
memegang perlu alat pemegang sehingga dengan mudah membentuk 45 0C. Gelas
piala digunakan dalam berbagai keperluan salah satu contoh yaitu memanaskan
cairan. Selain dari kaca, gelas piala juga terbuat dari plastik, porselin, logam dan
silika sesuai dengan kegunaannya masing-masing dengan ukuran bervariasi. Gelas
ukur digunakan untuk mengeluarkan sejumlah volume cairan secara tidak tepat
dengan ukuran bervariasi. Cawan Petri digunakan untuk menumbuhkan mikroba
selain digunakan tabung reaksi, dibagi menjadi 2 bagian yaitu ada alas ada tutup.
Untuk mensterilkan dimasukkan ke oven maka sebelumnya harus dilakukan
pembungkusan agar hasilnya optimal. Pipet volumetrik digunakan untuk
meneteskan cairan dengan volume tertentu biasanya dibuat dari bahan getah untuk
memudahkan pembacaan volume. Alat ini harus dapat disterilkan dengan autoklaf
dan terlebih dahulu dilakukan pembungkusan. Pipet volumetrik yang diteteskan
dengan tangan sering mengeluarkan cairan dengan volume tidak tepat. Untuk
mengatasinya dapat digunakan Eppendorf Pipet. Alat ini dilengkapi dengan ujung
(tip pipet) yang volumenya tepat dan bagian ini dapat dilepaskan serta disterilkan
dengan otokalf. Pinset digunakan untuk menjepit bahan maupun alat.
Spectronic 20 D+ adalah peralatan yang digunakan untuk penghitungan
mikrobia berdasarkan kekeruhan atau turbidimetri dan juga digunakan untuk
mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri. Kelebihan
alat ini adalah dapat menghitung mikroba dalam kekeruhan. Sentrifuge adalah alat
yang berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan molekul-molekul yang ada
pada biakan atau padatan dari larutan. Sampai saat ini kekuatan sentrifugal
diperlukan untuk mengendapkan partikel dalam suatu cairan yang akan diteliti
dengan menggunakan kecepatan putaran dalam rpm. Sedimentasi atau hasil
endapan yang tepat sangat bergantung dari kecepatan putaran yang diberikan.
Sentrifugator dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan kecepatan putarannya,
antara lain clinical centrifuges (3000 rpm), microfuges (14.000 rpm), high speed
centrifuges (25.000 rpm), dan ultracentrifuges (75.000 rpm).
Stirrer magnetic adalah magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.
Kelebihan alat ini adalah mengaduk larutan dengan sendirinya tanpa
menggunakan spatula. Kekurangan alat ini adalah magnet akan kehilangan
kekuatannya bila terlalu lama dipanaskan. Labu Erlenmeyer berupa gelas yang
diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya.
Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Untuk menyimpan dan memanaskan
larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, menampung titran (larutan yang
dititrasi) pada proses titrasi. Kelebihan dari alat ini adalah tidak mudah meleleh
dan pecah bila dipanaskan, tidak rusak bila terkena bahan dan reaksi kimia, bahan
dapat dilihat dari luar karena kaca transparan dan memudahkan pembacaan
volume cairan didalamnya serta mudah dibersihkan. Kekurangan alat ini adalah
mudah pecah bila terjatuh. Cara perawatan alat ini adalah dengan membersihkan
alat dengan air dan sabun lalu disimpan.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan dari praktikum ini adalah kebersihan alat dan juga ruang
laboratorium sangat berpengaruh pada pengamatan yang dilakukan. Alat alat
praktikum banyak tebuat dari kaca, Karena bahan kaca mempunyai kelebihan
dibanding bahan lainnya, salah satunya adalah tidak mudah terkontaminasi oleh
zat lain dan lebih steril jika di cuci dengan benar. Alat-alat yang ada dalam
laboratotium mikrobiologi harus terbuat dari gelas atau kaca karena sifat kaca
yang tidak meleleh, transparan, dan tahan panas. Ketika bekerja di laboratorium
mikrobiologi sangat penting mengenal alat atau bahan yang nantinya akan
digunakan beserta prinsip kerjanya, selain itu sangat penting mengetahui hal-hal
yang perlu diperhatikan ketika berada didalam Laboratorium Mikrobiologi dan
pemeliharaan alat dilakukan dengan membersihkan alat dan ruangan agar hasil
yang diperoleh maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Adji, D. Zuliyanti, & H. Larashantyz. 2013. Perbandingan Efektivitas Sterilisas I


Alkoh Ol 70 0/0, Inframerah, Otoklaf Dan Ozon Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Bacillus subtilis. J. Sain VeL. 25 (1 ):17-24.
Alaydrus, S. Ismail. 2013. Pengenalan Alat-alat Praktikum Ekologi
Terestria.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah : Jakarta.

Hartati, S. Agus Harjoko & Tri Wahyu Supardi. 2011. The Digital Microscope
and Its Image Processing Utility. Telkomnika 9 (3):1693-6930.

Jumadi.2009. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga.


Kharisma, A dan Manan, A. 2012. Kelimpahan Bakteri Vibrio Sp. Pada Air
Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Sebagai Deteksi
Dini Serangan Penyakit Vibriosis. Jurnal ilmiah perikanan dan kelautan.4
(3) : 129-134.

Laila, K. 2006, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum . Semarang : Univ.


Negeri semarang.
Mohammad, A. W., N. Hilal., L. Y. Pel., I. N. Hasyimah., M. Amin, & R. Raslan.
2011. Atomic Force Microscopy As A Tool For Asymmetric Polymeric
Membrane Characterization. Sains Malaysiana. 40 (3): 237-244.
Novilia, 2008. Artikel Ilmiah Penelitian Mikroba. Jakarta: Gramedia..
Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdikbud.

Anda mungkin juga menyukai