Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

Kajian Pustaka

2.1 Pengertian Lahan Terbuka Hijau


Menurut UU No. 26 tahun 2007 ayat (1) ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang
laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai suatu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makhluk hidup lain, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Lahan/ruang terbuka hijau adalah area memanjang atau mengelompok, yang penggunannya
lebih bersifat terbuka dan sebagai tempat tumbuh tanaman yang baik. Penyediaan dan pemanfaatan
lahan/ruang terbuka hijau dalam suatu wilayah, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang
cukup bagi pengendalian air, tempat rekreasi dan olahraga masyarakat, kawasan konservasi,
penciptaan iklim mikro, pereduksi polutan, pemakaman umum.
2.2 Pengertian Psikologi
Psikologi lingkungan merupakan ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik,
merupakan salah satu cabang psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori psikologi lingkungan
dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin maupun di luar psikologi.
Averill (Fisher, 1984) mengatakan bahwa kontrol lingkungan mengarahkan perilaku untuk
mengubah lingkungan misalnya mengurangi suasana yang bising, membuat jalan tidak berkelok-
kelok, atau membuat pagar hidup untuk membuat rumah bernuansa ramah lingkungan.
BAB 3
Pembahasan

3.1

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya relatif
sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 C dan kelembaban udaranya kurang
lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 C, paling sering terjadi pada
Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson.
Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 015% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai
kemiringan antara 1530%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan
dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka
terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya
akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman
dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi
hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota
Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan
menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

3.2

Luas Administrasi Kota Bogor sebesar 11.850 Ha. Berdasarkan undang-undang, Kota Bogor
harus menyediakan Ruang Terbuka Hijau minimal seluas 3.555 Ha (2.370 Ha ruang terbuka hijau
publik + 1.185 Ha ruang terbuka hijau privat). Berdasarkan hasil interpretasi citra, saat ini Kota Bogor
memiliki luas ruang terbuka hijau sebesar 4.691 Ha ( 39,59% dari luas kota ). Luasan tersebut terdiri
dari :

- Ruang Terbuka Hijau Privat : 36,84%

- Ruang Terbuka Hijau dan Taman Terpelihata : 2,70%

Total luasan Ruang Terbuka Hijau dan Taman Terpelihara (yang dikelola Pemkot) di Kota Bogor
adalah : 405.324,07 m2 (tersebar di 6 Kecamatan di Kota Bogor). Jumlah taman (Aktif dan Pasif) di
Kota Bogor yang terpelihara : 197 Taman. Jumlah taman aktif sebanyak 32 Taman dengan total luasan
90.030,40 m2, dan taman pasif sejumlah 165 Taman dengan total luasan 315.293,67 m 2.
3.3 kondisi psikologi wilayah kota bogor
Kondisi psikologi wilayah kota bogor, kami bagi menjadi dua bagian, yaitu masyarakat
pedesaan dan perkotaan.

3.4 Pengaruh lahan terbuka hijau terhadap psikologi manusia


Berdasarkan survei yang telah dilaksanakan, lahan atau ruang terbuka hijau sangat
mempengaruhi kondisi manusia secara psikologis. Masyarakat desa lebih sedikit untuk pergi
mencari hiburan ke kota karena apa yang mereka butuhkan sudah ada di lingkungan mereka.
Seperti lahan hijau, ketenangan, sosialisasi dengan sesama, kekeluargaan dan musyawarah.
Sedangkan, masyarakat perkotaan lebih sering pergi keluar dari lingkungan rumahnya untuk
mencari hiburan seperti ke mal, Pedesaan, dll. Hal itu disebabkan oleh tipe masyarakat kota
yang cenderung tertutup dan individualisme terhadap lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai