Estrogen,prostasiklin,relaksin,PGDH,nitratoksida,hCG,CRH
Fase II:pengaktifan
fase IV:involusi
Asam arakidonat
PGH2
Prostaglandin
Reseptor oksitosin
Di buku williams obstetric gangguan gen reseptor
oksitosin tidak mempengaruhi persalinan!!! (ingat
ya_tidak mempengaruhi persalinan)
Tetapi pada sedikit kasus sedikit keraguan mengenai
peningkatan reseptor oksitosin di miometrium selama fase
2.
Bila reseptor pada gen ini diaktifkan, maka terdapat
peningkatan aktifase fosfolifase C yg diikuti peningkatan
kalsium sitosol dan kontraktilitas uterus.
Progesteron dan estradiol merupakan regulator utama
ekspresi reseptor oksitosin dan progesteron bekerja
didalam sel miometrium menghambat pengaktifan
reseptor oksitosin di permukaan sel.
Pada beberapa teori pertumbahan dan desakan kepala
bisa menimbulkan reseptor gen pada permukaan sel untuk
menghasilkan CAPs (contraction-associated protein)
apabila reseptor protein diaktifkan, semua reseptor dari
permukaan sel,kerja endokrin akan mekanotranduksi
semua reseptor,terutama beberapa matrix extrasel dan
intrasel,fibronektin miosit hipertrofik untuk proses
kontraksi.
Reseptor oksitosin juga dapat memberikan sinyal yg
dihasilkan oleh matrix extrasel yg memperngaruhi CRH
(corticotropin releasing hormon) yg dipengaruhi juga oleh
kerja kelenjar adrenal (ACTH)
Pada bayi dengan trimester akhir bisa menghasilkan
cortisol yg banyak,dan secara bersamaan dapat
meningkatkan kerja DHEAS (dehidroepiandrosteron) yg
dapat menyebabkan peningkatan estrogen ibu, terutama
estriol.
Ingat!!! Pada beberapa teori terdapat peningkatan 50x
lipat atau lebih jumlah reseptor oksitosin di miometrium,
oksitosin yg mengandung makna harafiah pelahiran cepat-
adalah uretonin pertama yg berperan pada inisiasi
persalinan
Pada manusia nanopeptida ini disentesis oleh neuron
magnoselular di neuron suprapotik dan paraventrikel,
kemudian diangkut dan oleh protein pembawanya,
termasuk disini neurofisin, sepanjang akson ke lobus
neuralis kelenjar hipofisis posterior dalam bentuk vesikel-
vesikel.
Peran oksitosin pada fase partus adalah
a. Jumlah oksitosin meningkat secara mencolok di
jaringan miometrium, dan desidua akhir
gestasional
b. Oksitosin bekerja pada jaringan desidua untuk
mendorong perlepasan prostaglandin.
c. Oksitosin disentesis langsung di desidua dan
jaringan janin extramudigah di plasenta.
CASE I
Reseptor oksitosin