Pemeriksaan Neurologis:
Pada pemeriksaan nervi kraniales:
Nervus VII tampak mulut mengot ke kiri, lipatan nasolabialis kanan datar,
tidak ada lagophthalmus, dan kerut dahi simetris
Nervus XII bicara pelo dan lidah deviasi ke kanan
Pada pemeriksaan fungsi motorik:
Refleks fisiologis ekstremitas kanan meningkat
Hemiparase dextra tipe spastik
Refleks patologis babinsky (+) pada kaki kanan.
A. Cara menggores
B. Ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan jari-jari
kaki
Interpretasi
Positif jika didapatkan gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, yang dapat disertai mekarnya
jari-jari lainnya
1. Tonus otot.
Pasien diminta melemaskan ekstremitas yang hendak diperiksa kemudian
ekstremitas tersebut kita gerak-gerakkan fleksi dan ekstensi pada sendi siku dan lutut
. Pada orang normal terdapat tahanan yang wajar.
Flaccid : tidak ada tahanan sama sekali ( dijumpai pada kelumpuhan LMN).
Hipotoni : tahanan berkurang.
Spastik : tahanan meningkat dan terdapat pada awal gerakan , ini dijumpai pada
kelumpuhan UMN.
Rigid : tahanan kuat terus menerus selama gerakan misalnya pada Parkinson.
2. Refleks tendon / periosteum
Refleks Biceps (BPR):
Cara : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps brachii,
posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku.
Respon : fleksi lengan pada sendi sik
Refleks Triceps (TPR)
Cara : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan
sedikit pronasi
Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku
Refleks Periosto radialis
Cara : ketukan pada periosteum ujung distal os radial, posisi lengan setengah fleksi
dan sedikit pronasi
Respon : fleksi lengan bawah di sendi siku dan supinasi karena kontraksi
m.brachiradilais
Refleks Periostoulnaris
Cara : ketukan pada periosteum prosesus styloid ilna, posisi lengan setengah fleksi
dan antara pronasi supinasi.
Respon : pronasi tangan akibat kontraksi m.pronator quadrates.
Refleks Patela (KPR)
Cara : ketukan pada tendon patella
Respon : plantar fleksi kaki karena kontraksi m.quadrisep femoris
Refleks Achilles (APR)
Cara : ketukan pada tendon Achilles
Respon : plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius
Refleks Klonus lutut
Cara : pegang dan dorong os patella ke arah distal
Respon : kontraksi reflektorik m.quadrisep femoris selama stimulus berlangsung
Refleks Klonus kaki
Cara : dorsofleksikan kki secara maksimal, posisi tungkai fleksi di sendi lutut.
Respon : kontraksi reflektorik otot betis selama stimulus berlangsung
Lemahnya otot tubuh pada manusia disebut dengan parese atau Paresis. Paresis ini
dibagi menjadi 4 yaitu
1. Monoparesis : Lemah salah satu anggota gerak. Bisa tangan kanan saja, tangan kiri
saja, kaki kanan saja atau hanya lemah kaki kiri saja.
2. Paraparesis : Lemah sepasang anggota gerak. Bisa kedua tangan lemah atau hanya
kedua kaki saja yang lemah.
3. Tetraparesis : Lemah semua anggota gerak. Semua anggota gerak sepasang kaki dan
juga sepasang tangan lemah.
4. Hemiparesis : Lemah satu sisi anggota gerak. Bisa tangan dan kaki kanan saja. Bisa
tangan dan kaki kiri saja.
Beda kelumpuhan upper motor nueron (U.M.N.) dengan kelumpuhan lower motor
neuron (L.M.N.) adalah:
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
TD : 230/120 mmHg
Nadi : 96 x/m
Pernapasan : 20 x/m
Status Neurologicus
FUNGSI MOTORIK
LENGAN
Gerakan, Kekuatan
Refleks fisiologis
Biceps
Triceps
Radius
Ulna
TUNGKAI
Gerakan,Kekuatan,Tonus
Klonus
Paha
Kaki
DIAGNOSA
Diagnosa Klinik : Hemiparese dextra tipe spastik + parese N. VII dan N.XII dextra
tipe sentral