Anda di halaman 1dari 13

APLIKASIKOMPUTER

PENGARUHKEMASANPRODUKPOCARISWEAT

TERHADAPKEPUTUSANPEMBELIANKONSUMEN

PT.BAHAGIAINTRANIAGAPASURUAN

(Studi Kasus Alfamart Gambir Kuning, Kecamatan Kraton)

Nama :

Brina Yustikasari 14.61201.01858

Emiliani ika Fitri islamiyah 14.61201.01882

Ahmad Rizki firmansyah 14.61201.01830

UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN

FAKULTAS EKONOMI

2016

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam memperebutkan konsumen semakin lama menjadi

semakin ketat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya alternatif produk yang

dapat dipilih oleh konsumen. Munculnya produk-produk yang inovatif secara

terus-menerus dalam waktu yang relatif singkat menuntut perusahaan untuk

berupaya mengembangkan produk-produknya agar konsumen tertarik untuk

melalukan pembelian terhadap produk-produk yang mereka tawarkan.

Keputusan membeli suatu produk ada pada diri konsumen karena pasar

menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang beragam.Konsumen

bebas memilih berbagai produk dengan menggunakan berbagai kriteria yang

sesuai dengan kebutuhan. Para pihak-pihak bagian pemasaran yang

memahami keinginan konsumen memilih suatu produk, memungkinkannya

mempengaruhi keputusan pembelian dan memiliki kemampuan yang lebih

baik untuk memenangkan kompetisi pasar.

Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan.

Namun ada alasan atau faktor- faktor lain yang turut serta mempengaruhi

konsumen dalam keputusan pembeliannya, seperti visual(warna dan layout),

bentuk dan ukuran,teknologi,label informasi yang terdapat pada kemasan

suatu produk. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mulai membuat suatu

inovasi terhadap produknya yaitu dengan cara membuat kemasan siap saji

2
dengan kombinasi desain gambar dan warna yang cerah dan menarik sehingga

membuat konsumen tertarik untuk membelinya.

Salah satu industri yang mengalami persaingan ketat saat ini adalah

industri minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready

to drink (RTD). RTD sudah menjadi kebutuhan sehari-hari di dalam kehidupan

manusia, dan pada saat ini semakin banyak jenis dan merek RTD yang beredar

di pasaran. Oleh karena itu, konsumen memiliki kekuatan yang sangat besar

dalam menentukan pilihannya, konsumen juga akan semakin jeli dan kritis

dalam memilih RTD yang ada. Konsumen akan menggunakan produk RTD

yang menurut persepsinya terbaik dari beberapa segi sudut pandang.

Kemasan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu produk,

dengan kemasan ini suatu produk akan mempunyai suatu ciri khas yang akan

dikenal oleh konsumen, kemasan juga merupakan faktor yang penting karena

konsumen akan membeli suatu produk dengan kemasan yang sangat efektif.

Industri kemasan dari tahun ke tahun telah banyak mengalami perkembangan.

Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kemasan yang dituntut untuk dapat

memberikan kemudahan-kemudahan kepada kenyamanan konsumen,

misalnya mudah dibuka, mudah dibawa dan mudah diletakkan.Pada tahun

1985, pengemasan mengalami kemajuan karena kemasan tidak hanya dituntut

untuk dapat memberikan kemudahan tetapi kemasan juga berperan penting

dalam memberikan identitas atau brand kepada suatu produk.

Melalui tindakan dan pembelajaran, konsumen mendapatkan sikap dan

keyakinan pada waktunya, akan mempengaruhi tingkah laku pembeli

(Kotler,2008). Begitu juga dengan desain kemasan yang baik, bagus, dan

3
menarik tentu akan mempengaruhi sikap konsumen. Selain itu, konsumen juga

dapat mengevaluasi, perasaan dan kecenderungan terhadap suatu objek yang

relatif konsisten yang nantinya ditunjukkan melalui sikap menyukai desain

kemasan atau tidak menyukai desain kemasan tersebut. Pada dasarnya, trend

kemasan di Indonesia biasanya dipengaruhi oleh desain, label dan warna.

Menurut berita pengemasan (2003), kemasan-kemasan produk yang dijual di

pasaran biasanya bias berbeda dari segi warna, label dan masyarakat

cenderung membeli produk yang menurut mereka menarik, sehingga pamasar

harus paham bagaimana tingkah laku membeli konsumen dipengaruhi oleh

karakteristik pembeli tertentu dan proses pengambilan keputusan pribadi.

Selama berabad-abad, kemasan merupakan suatu konsep fungsional

sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa

dan masih terkesan apa adanya. Seiring dengan perkembangan zaman yang

semakin maju dan semakin kompleks barulah terjadi penambahan nilai-nilai

fungsional, Terutama pada abad sekarang dimana persaingan didalam dunia

usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba merebut

perhatian calon konsumen. Dengan demikian, konsep fungsional pengemasan

telah menjadi bagian penting yang harus mencakup seluruh proses pemasaran

dari konsepsi produk sampai ke pemakai terakhir. Kemasan adalah

komunikasi yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen.

Berdasarkan uraian di atas, dimana pasar selalu dinamis dan semakin

menuntut pihak pemasar untuk melakukan antisipasi pemasaran

produknya,maka penulis akan meneliti tentang Pengaruh Kemasan Produk

Pocari Sweat terhadap Keputusan Pembelian konsumen PT. BAHAGIA

4
INTRA NIAGAPasuruan (Studi kasus Alfamart Cabang Gambir

Kuning Kecamatan Kraton).

B. Rumusan Masalah

PT. BAHAGIA INTRA NIAGA Pasuruan, merupakan perusahaan

distributor yang menjadi obyek penelitian dengan menitik beratkan kepada

manejemen pemasaran dan kemudian dikhususkan dengan hanya meneliti

tentang pengaruh kemasan produk dan keputusan pembelian konsumen pada

Alfamart cabang Gambir Kuning Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.

Untuk produk yang diteliti adalah minuman Isotonik Merk Pocari Sweat

kemasan 500 ml karena merupakan produk Pocari Sweat yang paling banyak

di Konsumsi Masyarakat.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemasan

pocari sweat terhadap keputusan pembelian konsumen PT. BAHAGIA INTRA

NIAGA Pasuruan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi-informasi

tentang pemasaran produk pocari sweat dan menjadi acuan untuk

menentukan langkah-langkah pemasaran produk tersebut.

2. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan

pengaplikasian ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pemasaran

5
produk yang berkaitan dengan pengaruh kemasan terhadap keputusan

pembelian konsumen.

3. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan untuk

pengembangan ide-ide baru penelitian selanjutnya dan sebagai bahan

pertimbangan perusahaan atau instansi lain yang menghadapi permasalahan

sama.

6
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Berdasarkan judul skripsi yang diambil penulis yaitu pengaruh kemasan

produk Pocari Sweat terhadap keputusan pembelian konsumen PT.

BAHAGIA INTRA NIAGA Pasuruan . Maka, penulis mendefinisikan

masing-masing variabel dan membuat operasional variabel.

a) Kemasan (X).

Menurut Susilo (MIX edisi November 2005) mengemukakan 4 variabe


lyang digunakan untuk menilai kemasan antara lain :
1) Portability artinya kemudahan konsumen dalam menggunakan
produk dalam kemasan itu kapan pun tanpa kesulitan.
- Praktis dibawa
- Mudah dibuka
- Ringan dibawa
- Mudah dipegang
2) Memorable artinya mencakup kemudahan konsumen untuk
mengingat visual dari produk (warna, desain dan bentuk kemasan)maupun
penggunaannya.
- Warna kemasan
- Desain mudah diingat
- Bentuk kemasan
3) Easy to read artinya mudah dibaca mencakup cetakan huruf-huruf yang berisi
informasi didalam kemasan yang dapat dibacaoleh konsumen.

7
- Tulisan dapat dibaca
- Dapat dimengerti
- Informasi komposisi
- Kombinasi warna unik

4) Visual Protection artinya melindungikemasannyayang mencakup fungsi, bahan


produk, serta struktur produknya. Kemudahan konsumen untukmengingat visual
dari produk (warna, desain dan bentuk kemasan) maupun penggunaannya.
- Isi tetap segar
- Terlindung dari cuaca
- Tidak mudah rusak
- Higienis

b) Keputusan pembelian (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah proses keputusan

pembelian yaitu Perilaku pembelian konsumen adalah perilaku

pembelian akhir dari konsumen, baik individual maupun rumah tangga

yang membeli barang-barang dan jasa untuk konsumsi pribadi, secara

umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam

pengambilan keputusan (Kotler dan Amstrong, 2008:178). dengan

indikator sebagai berikut:

- Mudah penggunaannya

- Berbeda dari yang lain

- Karakter

- Menarik dari yang lain

- Ingin membeli kembali

B. Ruang lingkup penelitian

8
PT. BAHAGIA INTRA NIAGA Pasuruan, merupakan perusahaan

distributor yang menjadi obyek penelitian dengan menitik-beratkan kepada

manajemen pemasaran. Dan kemudian dikhususkan dengan hanya meneliti

tentang penilaian kemasan produk dan keputusan pembelian konsumen pada

Toko Alfamart cabang Gambir Kuning Kecamatan Kraton, Kabupaten

Pasuruan.

C. Lokasi Penelitian

PT. BAHAGIA INTRA NIAGA Pasuruan terletak di Jalan Raya

Surabaya-Pasuruan Karangketug, Gadingrejo, Pasuruan. Sedangkan lokasi

target pembagian kuesioner pada Toko Alfamart cabang Gambir Kuning

Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.

D. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2010:115) adalah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristrik yang dimilki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116).

Dalam penelitian ini, populasinya adalah semua konsumen di Toko

Alfamart cabang Gambir Kuning kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan..

Dan cara penentuan sampelnya menggunakan teknik random sampling serta

penentuan jumlahnya menggunakan rumus Slovin.

E. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian, diperlukan data-data sebagai berikut :

9
1. Data Primer

Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti

langsung dari sumbernya (Hadi Sutrisno, 2007:66). Dalam penelitian ini,

data primer diperoleh melalui wawancara dan kuesioner yang diberikan

kepada responden, yaitu pembeli produk pocari sweat yang

menggunakan jasa distributor PT. BAHAGIA INTRANIAGA Pasuruan.

Data yang didapatkan berupa identitas dan persepsi atau pendapat

responden tentang kemasan produk dan keputusan pembelian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,

baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan

penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer (Hadi

Sutrisno, 2007:68).Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari

arsip yang dimiliki PT. BAHAGIA INTRA NIAGA, penelitian terdahulu,

literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan

untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan terpercaya. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Field Research

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian

langsung pada lapangan dengan melihat obyek-objek yang ada kaitannya

dengan permasalahan.

Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 :

10
- Kuesioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan

kuesioner.

- Wawancara, yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara

berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan

penelitian. Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya

terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan

kuesioner.

2. Studi Pustaka (Library Research)


Yaitu pengumpulan data dengan jalan melakukan penelitian lewat

perpustakaan dengan mempelajari literatur - literatur yang ada

hubungannya dengan permasalahan.


G. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen
a) Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali, 2006:115). Metode yang akan digunakan untuk melakukan uji

validitas adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan

dengan total skor konstruk atau variabel.


b) Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

11
2006:121). Metode yang akan digunakan untuk melakukan uji reliabilitas

adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS 20.0.

2. Uji Regresi Linier Sederhana

Untuk mengukur pengaruh kemasan produk terhadap keputusan

pembelian dapat menggunakan rumus uji regresi linier sederhana menurut

Sugiono (2011: 261) yaitu:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = variabel keputusan pembelian

X = variabel kemasan produk

a = konstanta

b = koefisien regresi

model regresi sederhana dilakukan pengujian dengan :

b = n(XY) - (X)(Y)(n)(X2) - (X)2

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini.Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan,

dilakukan secara parsial menggunakan uji t.

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X

dan variabel Y, apakah variabel X benar-benar berpengaruh terhadap

variabel Y.

- Dengan membandingkan nilai t tabel dengan t hitungnya.

12
Apabila ttabel> thitung (variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen), maka H0 diterima dan H1

ditolak.Apabila ttabel< thitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Dengan tingkat signifikansi 95% ( = 5%)

- Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.

Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

(tidak berpengaruh). Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H 0

ditolak dan H1 diterima.

13

Anda mungkin juga menyukai