Anda di halaman 1dari 33

ReformasiB

Birokraasi
Undangundang No 17 Tahun 2007
2 tentang Rencana Pembangun nan Jangka P
Panjang Nassional
200520225mengamaanatkanbah hwapemban ngunanaparraturnegaraadilakukanmmelaluireforrmasi
birokrasi untuk me endukung keberhasilan
k n pembang unan bidan ng lainnya. Sebagai wwujud
komitme en nasional untuk melakukan refformasi birookrasi, pemmerintah telah menetaapkan
reformassi birokrasi dan tata kelola
k peme
erintahan m oritas utamaa dalam Perpres
menjadi prio
Nomor5Tahun2010 0tentangRe encanaPemb bangunanJaangkaMenengahNasion nal201020014.


Makna reformasi birokrasi
b addalah: Perubahan besaar dalam p paradigma dan tata kkelola
pemerinttahan Indoonesia; Perttaruhan besar bagi bbangsa Indo onesia dalaam menghaadapi
tantangaan abad ke21; Berkaittan dengan ribuan prooses tumpan ng tindih antarfungsiffungsi
pemerinttahan,melibbatkanjutaanpegawai,d danmemerlukananggaranyangtidaksedikit;U Upaya
menatau ulangprosessbirokrasid
daritingkatttertinggihin ggaterendaahdanmelakukanterob bosan
baru den
ngan langkaahlangkah bertahap,
b koonkret, reallistis, sungguhsungguh, berfikir dii luar
kebiasaan/rutinitas yang
y ada, dan dengan upaya luar biasa; Upayya merevisi d dan membaangun
berbagairegulasi,memodernkan nberbagaikkebijakanda npraktekm manajemenp pemerintahp pusat
dandaerrah,danmenyesuaikan tugasfungssiinstansipeemerintahdenganparad
digmadanp
peran
baru.

Atasdasaarmaknatersebut,pelaksanaanrefformasibirokkrasidiharap pkandapat:Menguranggidan
akhirnya menghilanggkan setiap penyalahgu unaan keweenangan pub blik oleh peejabat di insstansi
yang bersangkutan; Menjadikan negara yang memili ki birokrasi yang bersih, mampu,, dan
melayani;Meningkatkanmutup pelayananke epadamasyyarakat;Men ningkatkanm mutuperum musan
danpelaksanaankeb bijakan/proggraminstanssi;Meningkaatkanefisiensi(biayadaanwaktu)d dalam
pelaksanaan semua segi tugas organisasi;
o Menjadikan
M birokrasi Indonesia anttisipatif, pro oaktif,
danefektifdalammeenghadapiglobalisasidaandinamikaperubahanlingkungansstrategis.


Pelaksanaan Reform masi Birokrassi Pemerintaah di Indon esia pada d
dasarnya dimmulai sejak akhir
tahun20006yangdilaakukanmelaaluipilotpro ojectdiKemmenterianKeeuangan,MahkamahAggung,
dan Badan Pemerikksa Keuangaan. Sejak ituu, dikembanngkan konseep dan kebiijakan Reforrmasi
Birokrasi yang komp
prehensif yaang ditetapkkan dengan Peraturan Presiden No o.81 Tahun 2010
tentang Grand Desiggn Reformassi Birokrasi 20102025, dan Permenpanrb No. 20 Tahun 2010
tentang Road Map Reformasi Birokrasi
B 200102014. Seelain itu, diiterbitkan pula 9 (semb
bilan)
PedomandalamrangkapelaksanaanreformasibirokrasiyangditetapkandenganPermenpanrb
No. 7 sampai dengan No. 15 yang meliputi pedoman tentang Pengajuan dokumen usulan
sampaidenganmekanismepersetujuanpelaksanaanreformasibirokrasidantunjangankinerja.

Pelaksanaan reformasi birokrasi di masingmasing instansi pemerintah dilakukan berdasarkan


kebijakan/program/kegiatanyangtelahdigariskandalamGrandDesignReformasiBirokrasidan
Road Map reformasi Birokrasi, serta berbagai pedoman pelaksanaannya. Selanjutnya,
pelaksanaan reformasi birokrasi memerlukan sistem monitoring dan evaluasi yang solid dan
kredibeldandapatmencerminkansuatusistempengukuranyangobjektif,danpenggunadapat
menerima dan menindaklanjuti hasil dari sistem tersebut. Dalam rangka itu, ditetapkan
Permenpanrb No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi,
dan untuk operasionalisasinya ditetapkan Permenpanrb No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk
TeknisPenilaianMandiriPelaksanaanReformasiBirokrasiSecaraOnline.

Pedoman dan Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
tersebut merupakan acuan bagi instansi pemerintah untuk melakukan penilaian upaya
pencapaian program Reformasi Birokrasi sejalan dengan pencapaian sasaran, indikator dan
targetnasional.PMPRBmengkaitkanpenilaianatasoutputdanoutcomepelaksanaanprogram
reformasi birokrasi di instansi pemerintah, serta pencapaian Indikator Kinerja Utama masing
masinginstansipemerintahdenganindikatorkeberhasilanreformasibirokrasisecaranasional.

Sistem Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), berperan sangat penting
dalam mengetahui dan menilai serta mengawal pencapaian reformasi birokrasi sebagaimana
diharapkan.
PERAN DAN KINERJA SEKTOR ESDM
DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
KESDM

Jakarta, Januari 2013


DAFTAR ISI

1. PERAN SEKTOR ESDM

2. LINGKUP SEKTOR ESDM

3. DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEBIJAKAN SEKTOR ESDM

4. PENERIMAAN NEGARA SEKTOR ESDM

5. INVESTASI SEKTOR ESDM

6. PENGANGGARAN KESDM

7 TANTANGAN SEKTOR ESDM


7.

8. PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KESDM


PERAN SEKTOR ESDM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PEMBANGUNAN
HARGA
NASIONAL
TERJANGKAU PENERIMAAN
(DAYA BELI) NEGARA PERTUMBUHAN
FISKAL
(APBN) (PRO GROWTH)
TERJAMINNYA SUBSIDI
LAPANGAN KERJA
PASOKAN BAHAN BAKAR
(PRO JOB)
DAN BAHAN BAKU
(KETERSEDIAAN MONETER INFLASI PEMERATAAN
& INFRASTRUKTUR)
(PRO POOR)
SEKTOR LINGKUNGAN
INVESTASI
RIIL (PRO ENVIRONMENT)
NILAI TAMBAH

ISU LINGKUNGAN

1. Sektor ESDM berperan sebagai penjamin sumber pasokan bahan bakar dan bahan baku (energi dan minerba) yang
didukung
did k oleh
l h harga
h energii yang terjangkau
j k dan
d kemampuan
k meningkatkan
i k k nilaiil i tambah.
b h
2. Sektor ESDM berpengaruh terhadap indikator fiskal, moneter dan sektor riil.
3. Untuk fiskal, sektor ESDM berkontribusi kepada penerimaan negara (revenue) tapi juga menimbulkan konsekuensi
subsidi dalam upaya mewujudkan harga energi yang terjangkau. Untuk moneter, komoditas ESDM yang bersifat
administered price berpengaruh kepada inflasi. Untuk sektor riil, secara timbal balik, sektor ESDM menumbuhkan
investasi dan sekaligus membutuhkan investasi.
4. Semua menjadi landas gerak pembangunan nasional melalui four tracks yaitu pertumbuhan (progrowth),
penciptaan lapangan kerja (projob), pemerataan pembangunan dengan orientasi pengentasan kemiskinan (pro
poor), dan kepedulian terhadap lingkungan (proenvironment).
LINGKUP SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

MIGAS
Ketenaga Mineraldan
Batubara
listrikan

Energibaru
Kegeologian terbarukan
dan
konservasi
Bidang energii
lainnya

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEBIJAKAN SEKTOR ESDM

1.Landasan UUD 1945


Konstitusional PASAL 33 Ayat (2) ayat (3), dan ayat (5)

2.LandasanKebijakan UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Nasional (BAB III dan BAB IV)
Nasional

UU No.
No 30 Tahun 2007 tentang Energi
3.LandasanOperasional
(Pasal 4 ayat (3))

UU No.4 Tahun 2009 tentang UU No.30 Tahun UU No.27 Tahun


UU No. 22 Tahun 2001
Pertambangan Mineral dan 2009 tentang 2003 Tentang
Batubara Ketenagalistrikan Tentang Migas*)
Panas Bumi

Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
P t
Peraturan M
Menteri**)
t i**)
Catatan :
*) Dengan perubahannya berdasarkan putusan MK tahun 2004
**) Sepanjang diamanatkan Peraturan yang lebih tinggi dan/atau dalam rangka melaksanakan tugas & fungsi penyelenggaraan negara (Hak Atribusi)
PENERIMAANSEKTORESDM2009 2013
450

400

350

300
un Rupiah

250

200
Triliu

150

100

50

0
2009 2010 2011 2012* 2013**
Total 238,02 288,84 387,97 415,20 403,36
Lainnya 0,64 0,52 1,89 1,87 1,08
Panas bumi 0,43 0,52 0,43 0,74 0,40
Pertambangan umum 52,27 66,82 107,27 123,59 144,60
Mi k dan
Minyak d Gas
G B Bumii 184,69 220,99 278,39 289,00 257,28

*) Perkiraan Realisasi **) Rencana


PENERIMAANSEKTORESDM(RENCANAvsREALISASI)

PenerimaansektorESDMselalu
melebihitarget

*) Perkiraan Realisasi **) Rencana


INVESTASISEKTORESDM2009 2013
50

40
S$
Miliar US

30

20

10

0
2009 2010 2011 2012* 2013**
Total 20,31 21,81 27,19 28,34 39,38
EBT 0,27 0,28 0,10 0,31 0,47
Minerba 2,21 3,19 3,41 4,20 3,77
Ketenagalistrikan 5,08 4,68 4,98 5,62 7,20
Minyak dan Gas Bumi 12 75
12,75 13 66
13,66 18 70
18,70 18 21
18,21 27 94
27,94
*) Perkiraan Realisasi **) Rencana
PENGANGGARANKESDM20052014
PENGANGGARANKESDM2005
(dalam juta rupiah)
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Alokasi
Anggaran
3.296.646,50 5.382.440,00 6.458.155,48 5.964.200,51 7.245.135,38 7.797.454,05 15.298.586,77 15.804.719,98 22.380.420,05 19.582.535,38
(d/h Pagu
Definitif)
TOTAL2005 2009= 28.346.577,87 TOTAL2010 2014= 80.863.716,23
Catatan:
2009termasukPaguStimulusFiskal
2013berdasarkan hasilrekapitulasiusulanpadaPresentasiKegiatanEselonII
2014RencanaIndikasiPendanaansesuaiPaguIndikatifRPJMN2010
0 e ca a d as e da aa sesua agu d at J 0 0 2014
0

AnggaranKESDM
80.863.716,2
Anggaran KESDM
AnggaranKESDM 90.000.000,00
9
3
80.000.000,00
25.000.000,00
70.000.000,00
JutaRupiah

20.000.000,00

Rupiah
60.000.000,00
15.000.000,00 550.000.000,00
,
JutaR
10.000.000,00 40.000.000,00 28.346.577,8
7
30.000.000,00
5.000.000,00
20.000.000,00
0,00 10.000.000,00
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Tahun
TOTAL2005 2009 TOTAL2010 2014
TANTANGAN SEKTOR ESDM KE DEPAN

1. Pengurangan subsidi BBM dan subsidi listrik. Dengan tingginya harga


minyak, maka subsidi energi dapat semakin membebani APBN. Kenaikan
BBM bukan merupakan pilihan, sehingga kebijakan pengendalian konsumsi
BBM bersubsidi ke depan harus lebih ditingkatkan antara lain melalui
program/kegiatan peningkatan pemanfaatan gas untuk transportasi
(pembangunan SPBG, konversi ke BBG dan LGV), peningkatan
pemanfaatan gas untuk rumah tangga (jaringan distribusi gas kota), kota)
konversi mitan ke LPG, dan substitusi bahan bakar pembangkit listrik.

2. Peningkatan
g rasio elektrifikasi,, melalui p peningkatan
g kapasitas
p
pembangkit listrik, penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas
gardu induk, perluasan jaringan distribusi dan gardu distribusi di perdesaan,
serta pembangunan pembangkit energi baru terbarukan.

3. Meningkatkan produksi/lifting dan cadangan minyak bumi, antara lain


melalui evaluasi cadangan migas dan CBM, eksplorasi dalam upaya
mencari cadangan migas baru,
baru peningkatan kontrak kerja sama migas dan
CBM.
TANTANGAN SEKTOR ESDM KE DEPAN (Lanjutan)

3. Diversifikasi energi, antara lain melalui pengembangan energi


berbasis sumber daya lokal (DME), pengembangan pemanfaatan
gas bumi, pengembangan panas bumi, pengembangan energi baru
(CBM, oil shale, shale gas, gas hydrate).

4. Konservasi energi,
g antara lain melalui audit energi
g bagi
g industri,
edukasi dan sosialisasi konservasi energi.

5. Peningkatan infrastruktur energi, antara lain melalui peningkatan


kapasitas pembangkit listrik, penambahan jaringan transmisi,
peningkatan kapasitas gardu induk, perluasan jaringan dan gardu
distribusi di perdesaan, penyediaan listrik hemat dan murah bagi
mas arakat nelayan
masyarakat nela an dan daerah tertinggal,
tertinggal pembangunan
pembang nan SPBG,
SPBG
pembangunan jaringan distribusi gas kota, dan pembangunan Mini
LPG Plant.
TANTANGAN SEKTOR ESDM KE DEPAN (Lanjutan)

6. Peningkatan nilai tambah mineral, antara lain melalui Penyiapan


Peraturan MESDM tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan
Batubara.

7. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mineral dan


batubara, antara lain melalui peningkatan pengawasan produksi
dan pemasaran mineral dan batubara, inventarisasi dan
penyusunan produksi mineral dan batubara nasional, inventarisasi
dan verifikasi potensi PNBP pertambangan umum.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
KRONOLOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KESDM
Sesuai dengan Permen PAN dan RB Nomor PER/15/M.PAN/2008
t t
tentang Pedoman
P d Umum
U Reformasi
R f i Bi
Birokrasi,
k i b bahwa
h untuk
t k pelaksanaan
l k
reformasi birokrasi Kementerian/Lembaga, perlu menyusun Dokumen
dan Road Map Reformasi Birokrasi
KESDM pada tanggal 31 Desember 2009 telah mengusulkan
pelaksanaan reformasi birokrasi kepada Kementerian PAN dan
RB, namun belum dapat ditindak lanjuti mengingat Kementerian PAN dan
RB sedang menyempurnakan peraturan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Berdasarkan Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
R f
Reformasi i Bi
Birokrasi
k i 2010 2025 dan
d Permen
P PAN dan
d RB N Nomor 20
Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010
2014, KESDM telah menyusun dokumen usulan dan road map reformasi
birokrasi KESDM
Usulan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KESDM telah disampaikan
MESDM kepada Menteri PAN dan RB pada tanggal 27 November 2012
Capaian masing-masing Area Perubahan dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi, sebagai berikut:
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
1 M
1. Membentuk
b t k Tim
Ti Manajemen
M j Perubahan
P b h Pelaksanaan
P l k Reformasi
R f i
Birokrasi KESDM sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM;
2. Melaksanakan sosialisasi reformasi birokrasi dan
menyebarluaskan
b l k informasi
i f i aktual
kt l terkait
t k it dengan
d Sektor
S kt ESDM
kepada para pejabat strukural dan fungsional dan kepada
seluruh pegawai dengan bentuk audio visual yang saat ini
sedang berjalan;
3. Menyusun strategi manajemen perubahan dan strategi
komunikasi;
4. Melibatkan pegawai dan stakeholder dalam pengambilan
kebijakan yang strategis melalui rapat kerja, seminar dan
simposium;
5. Mendorong berkembangnya budaya inovatif;
6. Mengembangkan budaya organisasi yang berorientasi pada
peningkatan kinerja.
7. Membudayakan dialog, kerja sama tim, dan keterbukaan
berkomunikasi
2. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1 P
1. Penataan
t peraturan
t perundang-undangan
d d (program
( legislasi
l i l i
dan regulasi) telah dilakukan dan menghasilkan:
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak
dan Gas Bumi,
Bumi beserta peraturan di bawahnya
b. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas
Bumi, beserta peraturan di bawahnya
c Undang
c. Undang-Undang
Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang
Energi, beserta peraturan di bawahnya
d. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan
g Mineral dan Batubara,, beserta peraturan
p di
bawahnya
e. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan, beserta peraturan di bawahnya
2. Mengembangkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum
3 Identifikasi peraturan perundang-undangan Sektor ESDM
3.
yang tumpang tindih dengan sektor lain
3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
a. Penerapan
p sistem manajemen
j kinerja
j dilakukan dengan
g
menyusun IKU Kementerian dan Unit Utama berdasarkan
Balanced Scorecard serta pengembangan Sistem Penilaian
Kinerja Pegawai
b. Rencana Strategis ditetapkan dalam Renstra
KESDM, dijabarkan dalam program dan kegiatan.
Renstra KESDM menjadi percontohan nasional
c Evaluasi
c. E al asi dan penataan organisasi KESDM dilaksanakan
berdasarkan Renstra dan Analisis Beban Kerja (ABK).
d. Pembentukan Organisasi Setjen Dewan Energi Nasional
e Evaluasi dan penataan Organisasi BPMIGAS (sekarang
e.
SKKMIGAS)
f. Evaluasi dan Penataan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
dan Direktorat pada BPH MIGAS
g. Evaluasi dan Penataan Organisasi Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan KESDM
h. Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
i. Pembentukan Organisasi Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE)
4. PENATAAN TATALAKSANA
a. P
Penyusunan proses bisnis
bi i level
l l Kementerian
K t i dand Unit
U it
Eselon I
b. Evaluasi dan pengembangan Standar Operating
Prosedur (SOP)
c. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu (ISO)
d. Pembangunan dan pengembangan e-Government
e. Penyusunan Blue Print Pengembangan e-Government

Situs Ditjen Minerba meraih penghargaan sebagai pemenang II


katagori eselon I pada Warta Ekonomi e-Government Award
Tahun 2008
Situs Ditjen Migas meraih penghargaan sebagai pemenang III
k t
katagorii eselon
l I pada
d WWarta
t Ek
Ekonomii e-Government
G t Award
A d
Tahun 2011
5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR
a
a. Penataan dan penyusunan kebutuhan pegawai berdasarkan Analisis
Beban Kerja (ABK)
b. Penataan rekrutmen pegawai secara online
c. Pemberian kenaikan pangkat PNS Pra TMT
d. Penyusunan Peta Jabatan pada tahun 2007 dan telah dievaluasi
pada tahun 2012
e. Penyusunan evaluasi jabatan yang menghasilkan informasi faktor
jabatan dan Job Grading
f. Penyusunan standar kompetensi jabatan struktural eselon III dan IV
g. Pelaksanaan assessment individu pegawai
h. Penerapan sistem penilaian kinerja individu
i
i. P
Pengembangan
b database
d t b pegawaii
j. Pengembangan diklat PNS berbasis kompetensi (penyertaan
pendidikan S2/S3 dalam dan luar negeri, diklat teknis dan fungsional
dalam
da a da
dan luar
ua negeri)
ege )
k. Penerapan disiplin PNS

KESDM mendapat BKN Award sebagai Pengelola


Kepegawaian Instansi Pusat Terbaik
6. PENGUATAN PENGAWASAN
a
a. KESDM telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah
b. KESDM telah melakukan inisiatif anti korupsi dan pelaporan LHKPN
c. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) KESDM
sesuai Kepmen ESDM No. 17 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
SPIP di lingkungan KESDM
d. Pembentukan Satuan Tugas Pelaksana SPIP di lingkungan KESDM
sesuai Kepmen ESDM No. 3269 K/73/MEM/2011
e. Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
sebagai Quality Assurance dan Consulting sesuai Permen ESDM No.
01 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengawasan di ligkungan KESDM

Laporan keuangan KESDM mendapat opini WTP DPP tahun


2010, WTP pada tahun 2011
PIAK KESDM mendapat peringkat III Nasional
7. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA

a. KESDM telah menerapkan Laporan


Akuntabilitas Kinerja Instansi
b. Pengadaan barang/jasa untuk kegiatan Sektor
ESDM yang cukup besar, memprioritaskan
penggunaan produksi dalam negeri
negeri.

1. LAKIP KESDM mendapat penilaian B pada tahun


2009, 2010 dan 2011
2. KESDM mendapat penghargaan Nomor 1 Anugerah
Cinta Karya Bangsa pada Tahun 2011 dan 2012
8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
a. Untuk meningkatkan pelayanan Sektor ESDM, telah dibentuk:
Unit Pelayanan Investasi Migas Terpadu
Unit Pelayanan Ketenagalistrikan Terpadu
Unit Pelayanan
y Mineral dan Batubara Terpadu
p

b. Telah dikembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk


menghindari interaksi pegawai dengan masyarakat

c. Telah dilakukan survey untuk kepuasan masyarakat dan


pengembangan sistem pengaduan masyarakat

Unit Pelayanan Investasi Migas Terpadu telah mendapat


Penghargaan Citra Pelayanan Prima Tingkat Madya pada tahun
2010
8. MONITORING DAN EVALUASI

a. Mengembangkan dan menerapkan sistem


monitoring
it i ddan evaluasi
l i pelaksanaan
l k
reformasi birokrasi
b Melaksanakan monitoring dan evaluasi
b.
pencapaian indikator kinerja pelaksanaan
reformasi birokrasi
REFORMASI=PERUBAHAN Good and
Clean
Governance

100%
R
Peningkatan
PelayananPublikYangPrima
Pelayanan Publik Yang Prima Kualitas
Kualitas
Pelayanan
KinerjayangExcellent Publik

TunjanganKinerjayangSesuai Penguatan E
Akuntabilitas

Penguatan
M
Pengawasan
U
Penataan
Sistem
Manajemen
Manajemen
SDMAparatur
N
Penataan
Tata
E
Penataan&
Penataan &
Laksana
R
A
Penguatan
Organisasi

Penataan
perUUan S
Manajemen
Perubahan
VISI
&
I
MISI
Terima Kasih
sdm@esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai