Birokraasi
Undangundang No 17 Tahun 2007
2 tentang Rencana Pembangun nan Jangka P
Panjang Nassional
200520225mengamaanatkanbah hwapemban ngunanaparraturnegaraadilakukanmmelaluireforrmasi
birokrasi untuk me endukung keberhasilan
k n pembang unan bidan ng lainnya. Sebagai wwujud
komitme en nasional untuk melakukan refformasi birookrasi, pemmerintah telah menetaapkan
reformassi birokrasi dan tata kelola
k peme
erintahan m oritas utamaa dalam Perpres
menjadi prio
Nomor5Tahun2010 0tentangRe encanaPemb bangunanJaangkaMenengahNasion nal201020014.
Makna reformasi birokrasi
b addalah: Perubahan besaar dalam p paradigma dan tata kkelola
pemerinttahan Indoonesia; Perttaruhan besar bagi bbangsa Indo onesia dalaam menghaadapi
tantangaan abad ke21; Berkaittan dengan ribuan prooses tumpan ng tindih antarfungsiffungsi
pemerinttahan,melibbatkanjutaanpegawai,d danmemerlukananggaranyangtidaksedikit;U Upaya
menatau ulangprosessbirokrasid
daritingkatttertinggihin ggaterendaahdanmelakukanterob bosan
baru den
ngan langkaahlangkah bertahap,
b koonkret, reallistis, sungguhsungguh, berfikir dii luar
kebiasaan/rutinitas yang
y ada, dan dengan upaya luar biasa; Upayya merevisi d dan membaangun
berbagairegulasi,memodernkan nberbagaikkebijakanda npraktekm manajemenp pemerintahp pusat
dandaerrah,danmenyesuaikan tugasfungssiinstansipeemerintahdenganparad
digmadanp
peran
baru.
Atasdasaarmaknatersebut,pelaksanaanrefformasibirokkrasidiharap pkandapat:Menguranggidan
akhirnya menghilanggkan setiap penyalahgu unaan keweenangan pub blik oleh peejabat di insstansi
yang bersangkutan; Menjadikan negara yang memili ki birokrasi yang bersih, mampu,, dan
melayani;Meningkatkanmutup pelayananke epadamasyyarakat;Men ningkatkanm mutuperum musan
danpelaksanaankeb bijakan/proggraminstanssi;Meningkaatkanefisiensi(biayadaanwaktu)d dalam
pelaksanaan semua segi tugas organisasi;
o Menjadikan
M birokrasi Indonesia anttisipatif, pro oaktif,
danefektifdalammeenghadapiglobalisasidaandinamikaperubahanlingkungansstrategis.
Pelaksanaan Reform masi Birokrassi Pemerintaah di Indon esia pada d
dasarnya dimmulai sejak akhir
tahun20006yangdilaakukanmelaaluipilotpro ojectdiKemmenterianKeeuangan,MahkamahAggung,
dan Badan Pemerikksa Keuangaan. Sejak ituu, dikembanngkan konseep dan kebiijakan Reforrmasi
Birokrasi yang komp
prehensif yaang ditetapkkan dengan Peraturan Presiden No o.81 Tahun 2010
tentang Grand Desiggn Reformassi Birokrasi 20102025, dan Permenpanrb No. 20 Tahun 2010
tentang Road Map Reformasi Birokrasi
B 200102014. Seelain itu, diiterbitkan pula 9 (semb
bilan)
PedomandalamrangkapelaksanaanreformasibirokrasiyangditetapkandenganPermenpanrb
No. 7 sampai dengan No. 15 yang meliputi pedoman tentang Pengajuan dokumen usulan
sampaidenganmekanismepersetujuanpelaksanaanreformasibirokrasidantunjangankinerja.
Pedoman dan Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
tersebut merupakan acuan bagi instansi pemerintah untuk melakukan penilaian upaya
pencapaian program Reformasi Birokrasi sejalan dengan pencapaian sasaran, indikator dan
targetnasional.PMPRBmengkaitkanpenilaianatasoutputdanoutcomepelaksanaanprogram
reformasi birokrasi di instansi pemerintah, serta pencapaian Indikator Kinerja Utama masing
masinginstansipemerintahdenganindikatorkeberhasilanreformasibirokrasisecaranasional.
Sistem Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), berperan sangat penting
dalam mengetahui dan menilai serta mengawal pencapaian reformasi birokrasi sebagaimana
diharapkan.
PERAN DAN KINERJA SEKTOR ESDM
DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
KESDM
6. PENGANGGARAN KESDM
ISU LINGKUNGAN
1. Sektor ESDM berperan sebagai penjamin sumber pasokan bahan bakar dan bahan baku (energi dan minerba) yang
didukung
did k oleh
l h harga
h energii yang terjangkau
j k dan
d kemampuan
k meningkatkan
i k k nilaiil i tambah.
b h
2. Sektor ESDM berpengaruh terhadap indikator fiskal, moneter dan sektor riil.
3. Untuk fiskal, sektor ESDM berkontribusi kepada penerimaan negara (revenue) tapi juga menimbulkan konsekuensi
subsidi dalam upaya mewujudkan harga energi yang terjangkau. Untuk moneter, komoditas ESDM yang bersifat
administered price berpengaruh kepada inflasi. Untuk sektor riil, secara timbal balik, sektor ESDM menumbuhkan
investasi dan sekaligus membutuhkan investasi.
4. Semua menjadi landas gerak pembangunan nasional melalui four tracks yaitu pertumbuhan (progrowth),
penciptaan lapangan kerja (projob), pemerataan pembangunan dengan orientasi pengentasan kemiskinan (pro
poor), dan kepedulian terhadap lingkungan (proenvironment).
LINGKUP SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MIGAS
Ketenaga Mineraldan
Batubara
listrikan
Energibaru
Kegeologian terbarukan
dan
konservasi
Bidang energii
lainnya
UU No.
No 30 Tahun 2007 tentang Energi
3.LandasanOperasional
(Pasal 4 ayat (3))
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
P t
Peraturan M
Menteri**)
t i**)
Catatan :
*) Dengan perubahannya berdasarkan putusan MK tahun 2004
**) Sepanjang diamanatkan Peraturan yang lebih tinggi dan/atau dalam rangka melaksanakan tugas & fungsi penyelenggaraan negara (Hak Atribusi)
PENERIMAANSEKTORESDM2009 2013
450
400
350
300
un Rupiah
250
200
Triliu
150
100
50
0
2009 2010 2011 2012* 2013**
Total 238,02 288,84 387,97 415,20 403,36
Lainnya 0,64 0,52 1,89 1,87 1,08
Panas bumi 0,43 0,52 0,43 0,74 0,40
Pertambangan umum 52,27 66,82 107,27 123,59 144,60
Mi k dan
Minyak d Gas
G B Bumii 184,69 220,99 278,39 289,00 257,28
PenerimaansektorESDMselalu
melebihitarget
40
S$
Miliar US
30
20
10
0
2009 2010 2011 2012* 2013**
Total 20,31 21,81 27,19 28,34 39,38
EBT 0,27 0,28 0,10 0,31 0,47
Minerba 2,21 3,19 3,41 4,20 3,77
Ketenagalistrikan 5,08 4,68 4,98 5,62 7,20
Minyak dan Gas Bumi 12 75
12,75 13 66
13,66 18 70
18,70 18 21
18,21 27 94
27,94
*) Perkiraan Realisasi **) Rencana
PENGANGGARANKESDM20052014
PENGANGGARANKESDM2005
(dalam juta rupiah)
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Alokasi
Anggaran
3.296.646,50 5.382.440,00 6.458.155,48 5.964.200,51 7.245.135,38 7.797.454,05 15.298.586,77 15.804.719,98 22.380.420,05 19.582.535,38
(d/h Pagu
Definitif)
TOTAL2005 2009= 28.346.577,87 TOTAL2010 2014= 80.863.716,23
Catatan:
2009termasukPaguStimulusFiskal
2013berdasarkan hasilrekapitulasiusulanpadaPresentasiKegiatanEselonII
2014RencanaIndikasiPendanaansesuaiPaguIndikatifRPJMN2010
0 e ca a d as e da aa sesua agu d at J 0 0 2014
0
AnggaranKESDM
80.863.716,2
Anggaran KESDM
AnggaranKESDM 90.000.000,00
9
3
80.000.000,00
25.000.000,00
70.000.000,00
JutaRupiah
20.000.000,00
Rupiah
60.000.000,00
15.000.000,00 550.000.000,00
,
JutaR
10.000.000,00 40.000.000,00 28.346.577,8
7
30.000.000,00
5.000.000,00
20.000.000,00
0,00 10.000.000,00
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
TOTAL2005 2009 TOTAL2010 2014
TANTANGAN SEKTOR ESDM KE DEPAN
2. Peningkatan
g rasio elektrifikasi,, melalui p peningkatan
g kapasitas
p
pembangkit listrik, penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas
gardu induk, perluasan jaringan distribusi dan gardu distribusi di perdesaan,
serta pembangunan pembangkit energi baru terbarukan.
4. Konservasi energi,
g antara lain melalui audit energi
g bagi
g industri,
edukasi dan sosialisasi konservasi energi.
100%
R
Peningkatan
PelayananPublikYangPrima
Pelayanan Publik Yang Prima Kualitas
Kualitas
Pelayanan
KinerjayangExcellent Publik
TunjanganKinerjayangSesuai Penguatan E
Akuntabilitas
Penguatan
M
Pengawasan
U
Penataan
Sistem
Manajemen
Manajemen
SDMAparatur
N
Penataan
Tata
E
Penataan&
Penataan &
Laksana
R
A
Penguatan
Organisasi
Penataan
perUUan S
Manajemen
Perubahan
VISI
&
I
MISI
Terima Kasih
sdm@esdm.go.id