Anda di halaman 1dari 4

MEKANISME PERDAGANGAN EFEK DAN PERATURAN PERDAGANGAN EFEK

Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mekanisme perdagangan efek bertindak sebagai
penyelenggara perdagangan efek, penyedia sarana sistem perdagangan (trading system) yang
mempertemukan antara penjual dan pembeli efek, serta penyedia prasarana lainnya seperti
perangkat peraturan agar perdagangan efek di bursa dapat berjalan secara teratur, wajar dan
efisien. Bursa Efek Indonesia dalam melakukan perdagangan efek, hanya menangani
perdagangan efek pada pasar sekunder, yaitu perdagangan efek setelah melewati tahap
penawaran umum pada pasar perdana/ IPO (Initial Public Offering)/ Go Public. (The
Indonesia Capital Market Institute, 2016)
Penawaran umum perdana/ IPO (Initial Public Offering)/ Go Public dilakukan oleh
emiten (perusahaan yang membutuhkan dana dengan melakukan penjualan efek di Pasar
Modal/ melakukan penawaran umum). Pada pasar perdana emiten akan menjual atau
menawarkan efek, baik berupa saham, surat utang atau efek lainnya, secara langsung kepada
para calon pemodal. Pada pasar perdana harga efek ditetapkan lebih dahulu. Sebelum
melakukan pembelian efek, investor melakukan pemesan terlebih dahulu melalui penjamin
emisi yang ditunjuk. Penawaran perdana suatu saham melibatkan berbagai pihak yakni
emiten, penjamin emisi (perusahaan efek yang menjembatani calon emiten dengan pasar
modal), akuntan publik atau auditor independen, penilai, konsultan hukum, dan notaris.
Keenam pihak inilah yang akan terlibat dalam proses IPO (Initial Public Offering). Adapun
proses tahapan IPO (Initial Public Offering) terdiri dari :
(1) Tahap Persiapan, yakni calon emiten akan melakukan RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham), menunjuk penjamin emisi dan profesi penunjang pasar modal, dan pihak ketiga
mengolah data perusahaan;
(2) Tahap Pendaftaran, yakni calon emiten beserta penjamin emisi membawa dokumen yang
terangkum dalam prospektus ringkas calon emiten ke OJK.
(3) Tahap Penawaran, jika pernyataan pendaftaran sudah dinyatakan efektif, maka saham
perusahaan tersebut sudah dapat dijual. Perusahaan sudah dapat dinyatakan sebagai
perusahaan publik atau terbuka (Tbk).
(4) Tahap Pencatatan, pada tahap ini calon perusahaan tercatat akan dicatatkan untuk pertama
kalinya di Papan Utama atau di Papan Pengembangan apabila memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan.
Perusahaan yang melakukan IPO (Initial Public Offering) akan memperoleh berbagai manfaat
dan harus menerima konsekuensi dari komitmennya untuk go public. Ada beberapa kondisi
yang mungkin terjadi ketika emiten melakukan penawaran perdana ke masyarakat yaitu,
undersubscribed (kondisi total saham atau surat utang yang dipesan oleh investor kurang dari
total saham atau surat utang yang ditawarkan emiten) dan oversubscribed (kondisi total
saham atau surat utang yang dipesan oleh investor melebihi jumlah total saham atau surat
utang yang ditawarkan emiten). Maka dari itu tidak semua investor dapat membeli saham atau
surat utang di pasar perdana walaupun sebelumnya sudah melakukan pemesanan tetapi,
investor dapat membeli saham atau efek lainnya di pasar sekunder (kelanjutan dari pasar
perdana). (The Indonesia Capital Market Institute, 2016)
Pasar Sekunder adalah pasar tempat terjadinya transaksi perdagangan efek di antara
para investor setelah efek yang dijual atau ditawarkan pada Pasar Perdana dicatatkan pada
bursa efek tertentu. Di pasar ini efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor
lainnya. Harga yang terbentuk pada pasar sekunder ditentukan oleh jumlah permintaan dan
penawaran suatu efek yang ada diantara para penjual dan pembeli efek. (The Indonesia
Capital Market Institute, 2016)
Sistem perdagangan yang digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Jakarta
Automated Trading System atau biasa disebut JATS, tepatnya JATS-NextG versi 2.0. Dalam
sistem ini, jumlah maksimum order per hari sebesar 5 juta order dan jumlah transaksi per hari
sebesar 2,5 juta transaksi. Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki berbagai sistem keamanan
dan konfigurasi untuk mendukung JATS agar selalu available digunakan sehingga terciptanya
perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien. (The Indonesia Capital Market Institute, 2016)
Perdagangan di BEI didasarkan pada sistem order yang artinya investor harus
menghubungi perusahaan sekuritas, membuat perjanjian tertulis dan membuka Rekening Efek
atas namanya. Perusahaan sekuritas kemudian menjalankan order yang diminta nasabah.
Sebuah perusahaan sekuritas juga dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham
atas nama mereka sebagai bagian dari portofolio perusahaan. Proses perdagangan saham di
Pasar Modal melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah: (1) SRO Pasar Modal: BEI, KSEI
dan KPEI sebagai regulator perdagangan efek di Indonesia, (2) Perusahaan Efek Anggota
Bursa, (3) Nasabah, (4) Biro Administrasi Efek, dan (5) Lembaga Kustodian dan/atau Bank
Kustodian. (The Indonesia Capital Market Institute, 2016)
Proses dan prosedur jual beli efek dimulai dengan ; (1) Menjadi nasabah di
Perusahaan Efek atau membuka rekening di salah satu broker atau perusahaan efek. Para
investor dapat melakukan transaksi jual beli setelah resmi terdaftar sebagai nasabah pada
perusahaan efek yang bersangkutan, (2) Pelaksanaan Order Nasabah, pada tahap ini, ada
beberapa jenis cara order dari investor yakni dengan cara online trading yang banyak
dilakukan pada saat ini dan juga traditional trading via broker. Online trading dapat
dilakukan dengan memasukan penawaran beli maupun jual dari gadget, laptop dan device

2
lainya dan order tersebut akan diteruskan ke sistem yang tersedia di anggota bursa sebelum
diteruskan ke JATS, sedangkan untuk order via broker, investor memberikan instruksi kepada
broker kapan saham harus dibeli dan dijual. Order ini dapat dilakukan secara langsung
dengan datang ke kantor broker, telephone, dan layanan pesan singkat (short message
service/sms), (3) Verifikasi dan validasi order, setiap order yang masuk akan dilakukan
verifikasi dan validasi melalui sistem dari anggota bursa tersebut. Proses ini dilakukan di
kantor masing-masing Anggota Bursa. (4) Transaksi terjadi (matched), dalam tahap ini,
semua order yang masuk kedalam sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan
tercatat dalam sistem sebagai transaksi yang telah terjadi (done), artinya sebuah order
jual/beli telah bertemu dengan harga yang cocok. Selanjutnya petugas kantor broker
menyampaikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi.
Konfirmasi akan diberikan oleh masing-masing Perusahaan Efek Anggota Bursa kepada
nasabah pada akhir hari bursa setelah order disampaikan atau diteruskan (online trading) oleh
nasabah. (5) Penyelesaian transaksi (settlement)) merupakan tahap akhir dalam sebuah siklus
transaksi. Investor akan mendapatkan hak-haknya setelah beberapa proses seperti kliring,
pemindahbukuan dan lain-lain. Jika melakukan transaksi hari ini (T), maka hak kita akan
terpenuhi 3 hari bursa selanjutnya (T+3) untuk pasar regular dan (T+0) untuk pasar tunai.
(The Indonesia Capital Market Institute, 2016)
Mekanisme perdagangan efek tidak terlepas dari berbagai peraturan yang mengikat
didalamnya. Secara umum, ada dua peraturan yang terkait yakni Peraturan Perdagangan dan
Peraturan Perdagangan Efek Bursa Efek Indonesia.
Peraturan Perdagangan didasari oleh :
1. Peraturan Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1995 dan peraturan pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaran
kegiatan di pasar modal, dimana dalam undang-undang tersebut disebutkan secara jelas
Izin, fungsi, tugas, dan peran Bursa Efek Indonesia dalam kaitanya dengan penyelenggara
perdagangan efek di Indonesia.
2. Peraturan OJK atau Otoritas Jasa Keuangan yang dulu disebut juga Bapepam-LK
mempunyai tugas penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawasan sektor pasar
modal yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan, salah satu
peranya adalah menyusun peraturan pelaksanaan di pasar modal dan juga merumuskan
standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang pasar modal.

3
Peraturan Perdagangan Efek Bursa Efek Indonesia berlandasan peraturanperaturan
pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan, bursa mengaplikasikan peraturan tersebut ke dalam
12 peraturan perdagangan yang mencakup hampir semua efek di pasar modal yaitu :
1. Jenis Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, secara umum bursa memiliki 2
jenis efek yang diperdagangkan yakni efek bersifat ekuitas atau kepemilikan dan hak atas
kepemilikan seperti saham, opsi, dan HMETD dan juga efek bersifat hutang seperti
obligasi.
2. Peraturan perdagangan II-A Perihal Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas
merupakan peraturan utama, karena semua mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas
diatur dan dijelaskan di peraturan ini. Setidaknya ada 12 pasal yang mengatur mekanisme
perdagangan efek bersifat ekuitas yaitu, definisi, ketentuan umum perdagangan, segmen
pasar di bursa, waktu perdagangan, pesanan nasabah, pasar regular dan pasar tunai, pasar
negosiasi, perdagangan untuk kondisi khusus, koreksi transaksi bursa, penghentian
perdagangan, biaya transaksi, dan komite perdagangan efek.
3. Peraturan Perdagangan II-C Perihal Perdagangan Unit Penyertaan
4. Peraturan Perdagangan II-D Perihal Kontrak Opsi Saham
5. Peraturan Perdagangan II-E Perihal Kontrak Berjangka Indeks Efek
6. Peraturan 2-H Perihal Transaksi Marjin dan Shorting
Marjin, transaksi marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk kepentingan nasabah yang
dibiayai oleh Perusahaan Efek. Atau dapat dikatakan pembelian suatu saham dengan cara
sebagian pembelian menggunakan dana sendiri dan sebagiannya menggunakan dana yang
dipinjam dari anggota bursa efek Indonesia .

Short selling, transaksi short selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek
dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Atau dapat
dikatakan penjualan suatu saham dimana penjual belum memiliki saham tersebut pada
waktu transaksi dilakukan.
7. Peraturan 2-K Perihal Efek Tidak Dijamin dan Transaksi dipisahkan, mulai diberlakukan
sejak per tanggal 1 Januari 2016, namun hingga Juli 2016 Bursa, KPEI dan OJK belum
mengeluarkan daftar mengenai efek tidak dijamin dan atau transaksi dipisahkan. (The
Indonesia Capital Market Institute, 2016)

Daftar Pusataka
The Indonesia Capital Market Institute. 2016. Mekanisme Perdagangan Efek & Peraturan
Perdagangan Efek. Jakarta Selatan.

Anda mungkin juga menyukai