Penelitian
Penelitian
Oleh :
Jakarta
ABSTRAK
Latar Belakang:Pemberian ASI eksklusif bagi bayi lahir sampai dengan bayi
berumur 6 bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun dengan
pemberian makanan tambahan yang sesuai. Program Peningkatan Penggunaan Air
Susu Ibu (PP-ASI) khususnya ASI eksklusif merupakan program prioritas, karena
dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita. Data dari Puskesmas
Pataruman III menunjukkan bahwa di Desa Mulyasari dari 58 bayi hanya 39 bayi
(67,24%) yang lulus ASI eksklusif.
Tujuan: dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Mulyasari
Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman 3 Kota Banjar Tahun 2017.
Metologi Penelitian.Menggunakan desain studi cross sectional. Pengambilan
sampel yaitu ibu-ibu yang memiliki anak usia 6-11 bulan, sebanyak 55 orangdengan
menggunakan kuisioner sebagai data primer. Analisis data menggunakan uji Chi
Square.
Hasil :Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang ASI
Eksklusif paling banyak kategori cukup yaitu 25 orang (45.5%). Sikapresponden
paling banyak positif atau mendukung yaitu 32 orang (58,2%). PemberianASI
Eksklusif oleh responden paling banyak eksklusif yaitu 32 orang (58,2%). Ada
hubungan antara pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif dengan pemberian
ASI Eksklusif dengan -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.Ada
hubungan antara sikap responden tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI
Eksklusif dengan -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
Kesimpulan :Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian
ASI Eksklusif di Desa Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III Kota
Banjar Tahun 2017.
ABSTRACT
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil alamin, segala puji bagi Allah SWT, dengan Rahmat,
Anugerah dan Hidayah-Nya sehingga penelitian ini yang berjudul Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif di Desa
MulyasariWilayah Kerja Puskesmas Pataruman 3 Kota Banjar Tahun 2017
dapat terselesaikan. Shalawat dan Salam bagi Nabi Muhammad SAW.
Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
Kepaniteraan Kedokteran Komuitas Tahap 1 pada Jurusan Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Keberhasilan tim penulis sampai ke tahap penulisan penelitian ini tak lepas
dari bantuan, baik berupa materi, motivasi dan doa dari orang-orang di lingkungan
penulis. Karena itu, perkenankanlah penulis untuk menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang selalu memerikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
2. Dr. H. Oman Rokhman, S.Sos, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kota Banjar ynag telah memberikan izin untuk dapa melakukan penelitian.
3. dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd Ked, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang selalu mendukung kami.
4. dr. H. Agus Eka Budina Ekaputra, selaku Bakordik Dinas Kesehatan Kota
Banjar yang telah menyetujui judul penelitian kami.
5. Kholilurokhim selaku Kepala Seksi Epidemiologi dan Imunisasi, Bidag
P2PL dan sebagai pembimbing kami dari Dinas Kesehatan Kota Banjar yang
telah berbaik hati membimbing kami, memberikan masukan dan meluangkan
waktunya kepada tim penulis sehingga penelitian ini selesai tepa watkunya.
6. dr. Rahmini Shabariah, Sp.A, selaku dokter penanggungjawab Dokter Mud
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammasiyah Jakarta yang
selalu mengingatkan kami agar menjadi lebih baik dan menyelesaikan tugas-
tugas dengan tepat waktu.
7. Hj. Yati Srimulyati, S.KM selaku kepala Puskesmas Pataruman 3 Kota
Banjar, yang telah memberikan bimbingan, dan gagasan kepada tim penulis
selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini.
8. dr. Tresna Prasetya selaku dokter pembimbing di Puskesmas Pataruman 3
Kota Banjar yang telah bersedia membimbing, dan memberikan motivasi
penulis selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini.
9. Para bidan, perawat dan staf di Puskesmas Pataruman III Kota Banjar yang
telah memberikan motivasi, saran dan bimbingan selama penelitian ini,
sehingga penelitian berjalan lebih baik.
10. Para ibu kader setiap dusun yang ada di Desa Mulyasari yang telah bersedia
membantu penelitian ini.
11. Seluruh rekan teman sejawat yang telah memberikan dukungan dan bantuan
demi menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini masih jauh dari
sempurna, serta banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan penelitian ini.
Penulis juga berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaaat bagi
para pembaca dan bagi semua pihak, khususnya bagi dunia pendidikan kedokteran di
Indonesia dan wilayah kerja Puskesmas Pataruman III Kota Banjar.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................... i
ABSTRACT.................................................................................................. .ii
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... iii
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI........................................................ iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL......................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
............................................................................................... 30
................................................................................................30
................................................................................................32
................................................................................................33
................................................................................................38
3.6...........................................................................Etika Penelitian....
...............................................................................................42
3.7........................................................................Jadwal Penelitian....
...............................................................................................42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1...........................................................................Hasil Penelitian....
...............................................................................................43
4.2..............................................................Pembahasan....
...............................................................................................52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.................................................................................Kesimpulan....
................................................................................................63
5.2..........................................................Saran....
................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................xv
LAMPIRAN....................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Kolostrum, ASI dan Susu sapi untuk setiap 100 ml 24
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan, disertai pemberian ASI secara
eksklusif terhadap bayi sejak usia 0 6 bulan. Bahkan WHO menghimbau para
ibu di seluruh dunia agar menyempurnakan pemberian ASI sampai anak usia 2
secara eksklusif pada bayi Indonesia ditetapkan bahwa Pemberian ASI eksklusif
bagi bayi lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan dan dianjurkan dilanjutkan
sampai anak berusia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai
(WHO, 2015).
Pemberian ASI eksklusif di dunia pada tahun 2016 masih rendah yaitu
berkisar 25 42 % ibu yang memberikan ASI eksklusif dan hal ini juga terjadi di
Asia Tenggara, dimana di Asia Tenggara jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif
berkisar 44 % dari seluruh jumlah bayi yang harus diberi ASI eksklusif (WHO,
2015).Harian Media Indonesia (2014) menuliskan bahwa hanya 14% ibu di Tanah
Air yang memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayinya sampai enam
bulan. Rata-rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI eksklusif kurang dari dua
bulan. Hasil yang dikeluarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
Cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat sendiri saat ini dapat dikatakan masih
rendah karena masih terdapat ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif
kepada bayinya. Menurut data cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat saat ini baru
mencapai 45 % dari target sebesar 75 %.4 Berdasarkan data yang diperoleh dari
Dinas Kesehatan Kota Banjar tahun 2016 menunjukan bahwa cakupan pemberian
pada tahun 2014 dari 45 bayi hanya 28 orang (62,2%) yang lulus ASI eksklusif,
dan tahun 2016 dari 58 bayi hanya 39 bayi (67,24%) yang lulus ASI eksklusif.
kepada anaknya yang baru dilahirkan. ASI eksklusif merupakan pemberian ASI
pada bayi tanpa makanan pendamping sejak umur bayi 0 bulan sampai 6 bulan
karena ASI mengandung komponen zat makanan yang tersedia dalam bentuk ideal
dan seimbang untuk dicerna dan diserap secara optimal oleh bayi. Sehingga ASI
saja sudah cukup untuk pertumbuhan bayi sampai umur 4-6 bulan (Soetjiningsih,
2010).
tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan
konseling laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang terlalu singkat bagi ibu
yang bekerja, persepsi sosial budaya dan keagresifan produsen susu formula
Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi sangat mempengaruhi terhadap status gizi
bayi, apabila pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif pada bayinya baik maka ibu
tetap memberikan ASI eklusif pada bayinya dan jika Ibu kurang mengetahui
tentang pemberian ASI eklusif maka Ibu tidak akan memberikan ASI eklusif pada
bayi sehingga dapat berpengaruh pada status gizi bayinya (Roseli, 2008).
atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni perilaku (behavior
causes) dan faktor diluar perilaku (nonbehavior causes). Perilaku itu sendiri
ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor, yaitu faktor predisposisi (predisposing
Tahun2017.
2 Rumusan Masalah
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan pengetahuan
dan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Mulyasari Wilayah Kerja
2017.
Tahun 2017
4 Manfaat Penelitian
1 Bagi Peneliti
baik bagi bayi sehingga bersikap positif dan mampu memberikan ASI
eksklusif
3 Bagi Profesi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 Tinjauan Teori
1 Pengetahuan
1 Definisi Pengetahuan
maka ia diketahui, dan dalam arti wujudnya yang ada dalam jiwa kita
2007).
2 Tingkatan Pengetahuan
1 Tahu
menyatakan.
2 Memahami
3 Aplikasi
4 Analisis
mengelompokkan.
5 Sintesis
Menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
6 Evaluasi
1 Tingkat pendidikan
2 Informasi
3 Budaya
4 Pengalaman
Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang
tentang sesuatu.
4 Pengukuran Pengetahuan
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari
kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
tingkatannya.
yaitu:
responden sebanyak 56 75 %
responden sebanyak 55 %
2 Sikap
1 Pengertian
Sikap atau Attitude senantiasa diarahkan pada suatu hal, suatu objek.
Tidak ada sikap tanpa adanya objek (Gerungan, 2004). Sikap sebagai
2 Komponen sikap
1 Komponen kognitif
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi
objek sikap.
2 Komponen afektif
3 Komponen perilaku
dihadapinya.
(Azwar, 2007).
3 Tingkatan sikap
1 Menerima (Reciving)
2 Merespon (Responding)
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah berarti orang tersebut
3 Menghargai (Valuing)
4 Bertanggung jawab
1 Pengalaman pribadi
membekas.
3 Pengaruh Kebudayaan
4 Media Massa
antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
Dalam hal seperti itu, ajaran moral yang diperoleh dari lembaga
6 Faktor Emosional
yang sementara dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang akan
tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan
bertahan lama.
5 Pengukuran sikap
setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. (Azwar, 2007).
tidak setuju (TS) diberi nilai 2, jawaban ragu diberi nilai 3, jawaban
setuju (S) diberi nilai 4 dan jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai 5.
tidak setuju (STS) diberi nilai 5, respon tidak setuju (TS) diberi nilai 4,
jawaban ragu diberi nilai 3, jawaban setuju (S) diberi nilai 2 dan respon
rumus:
X x
T 50 10
s
Keterangan :
Penilaiannya adalah :
3 ASI eksklusif
a Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6
(enam) bulan tanpa makanan dan ataupun minuman lain kecuali sirup
dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI
ibu dan bayinya serta perkembangan jiwa si anak (Depkes RI, 2007).
dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya juga turut
yang baru lahir jika diberi ASI secara penuh, mempunyai daya lindung
lebih besar terhadap penyakit dari pada pemberian ASI yang disertai
bayi akan menjadikan kekebalan bagi bayi secara alami karena ASI
membantu pertumbuhannya.
b Manfaat ASI Esklusif
1 Untuk bayi
atau dingin
dari kerusakan
2 Untuk ibu
bertahap
3 Untuk keluarga
c Kebaikan ASI
vitamin.
calsium, magnesium.
3 ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi
Lactoferrin.
akan datang.
d Komposisi ASI
ditentukan oleh jumlah ASI yang dapat diberikan oleh ibu. Kebaikan
dan mutu ASI yang dapat dihasilkan oleh ibu tidak sesuai dengan
Tabel 2.1
Komposisi Kolostrum, ASI dan Susu sapi untuk setiap 100 ml
Zat-zat gizi Kolostrum ASI Susu Sapi
Energi ( k.kal) 58.0 70.0 65.0
Protein (g) 2.3 0.9 3.4
Kasein/ whey 1:15 1:02
Kasein (mg) 140.0 187.0
Laktalbumin (mg) 218.0 161.0
Laktoperin (mg) 330,0 167.0
Lg A (mg) 364.0 142.0
Laktosa (g) 5.3 7.3 4.8
Lemak (g) 2.9 4.2 3.9
Vitamin
Vitamin A ( ug) 151.0 75.0 41.0
Vitamin B1 (ug) 1.9 14.0 43.0
Vitamin B2 (ug) 30.0 40.0 145.0
Asan nikotinik(ug) 75.0 160.0 82.0
Vitamin B6 ( ug) 12.0 64.0
Asam pantotenik 183.0 246.0 340.0
Asam folat (ug) 0.05 0.1 0.13
Vitamin C (mg) 5.9 5.0 1.1
Vitamin D (ug) 0.04 0.02
Vitamin E (ug) 1.5 0.25 0.07
Vitamin K (ug) 1.5 6.0
Mineral
Kalsium 39.0 35.0 130.0
Klorin 85.0 40.0 108.0
Tembaga 40.0 40.0 14.0
Zat besi 70.0 100.0 70.0
Magnesium 4.0 4.0 12.0
Fosfor 14.0 15.0 55.0
Potassium 74.0 57.0 145.0
Sodium 48.0 15.0 58.0
Sulfur 22.0 14.0 30.0
Sumber: Depkes RI, 2002
Berdasarkan tabel 2.1 di atas menyatakan bahwa, kandungan zat
gizi antara ASI dengan susu sapi segar terdapat perbedaan. Apabila
dilihat dari laktosa, lemak, vitamin A dan C, zat besi maka ASI lebih
mengandung zat antibody atau zat kekebalan yang tidak dimiliki oleh
susu sapi.
ASI. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan
Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan
2 Berikan Kolostrum
3 Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian,
5 Berikan ASI 0-10 kali setiap hari, termasuk pada malam hari.
kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan
Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang
nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI
sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur. Apabila
tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam jumlah yang cukup.
2 Kerangka teori
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada prilaku yang tidak
bahwa terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada domain kognitif, dalam
arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau
objek, dan kecenderungan untuk bertindak. Jadi, sikap yang positif dari ibu
akan cenderung untuk memberikan ASI eksklusif, sedangkan sikap yang
negatif terhadap ASI eksklusif akan cenderung untuk tidak memberikan ASI
eksklusif
3 Kerangka Konsep
yang menjadi kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1
Pengetahuan Ibu
Pemberian ASI
Eksklusif
Sikap Ibu
4 Hipotesis
Hipotesa adalah kunci jawaban sementara dari penelitian dengan atau dalil
2017.
2017.
BAB III
METODE PENELITIAN
1 Design Penelitian
meliputi: ciri lokasi, ciri individu atau juga ciri karakter tertentu (Badriah,
2006). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak usia
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik random
N
n
1 N (d 2 )
120
n
1 120 (0,12 )
120
n
1 1,2
120
n
2,2
a Kriteria inklusi
1 Ibu yang mempunyai bayi 6-11 bulan
2 Ibu yang sedang menyusui
3 Bersedia menjadi responden
4 Ibu Desa Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman 3 Kota
Banjar
b Kriteria eksklusi
1 Tidak bersedia di wawancarai
2 Ibu yang tidak tidak berada ditempat
3 Variabel Penelitian Definisi Operasional
1 Variabel Penelitian
Sesutu dengan yang lainnya. Ada dua ciri khas utama suatu variavel yaitu
variable dapat membedakan suatu benda dan bahwa variabel dapat diukur
2 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Kriteria Skala
operasional
Variabel Kemampuan ibu Jawaban Kuesioner Baik = 76%- Ordinal
Bebas untuk menjawab yang benar 100%
Pengetahua pertanyaan dengan diberi skor Cukup = 56-75%
n tentang benar tentang ASI Satu dan Kurang = 0-55%
ASI Eksklusif jawaban
Eksklusif salah skor
Nol
sumber data primer dan sekunder. Data primer atau data tangan pertama
subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Sedangkan data sekunder atau
data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung
1 Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan
2 Data Sekunder dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui studi
dokumen.
5 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pengumpulan data yang telah baku atau alat
yang valid dan reliabel sangat menentukan kualitas data yang dikumpulkan.
Suatu instrumen selain memiliki norma validitas dan reliabilitas, juga harus
2006).
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
skor 1 dan jika menjawab salah diberi skor 0. Kuesioner tentang sikap dinilai
bernilai 3, tidak setuju bernilai 2, dan sangat tidak setuju bernilai 1, dan jika
bernilai 2, ragu-ragu bernilai 3, tidak setuju bernilai 4, dan sangat tidak setuju
bernilai 5.
validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas akan di uji cobakan pada
1 Validitas
N (XY ) (XY )
rxy
{NX (X ) 2 }( NY 2 (Y ) 2 )
2
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
N = Jumlah responden
X = Nomor pertanyaan
Y = Skor total
r tabel yaitu 0, 444 dan sebaliknya tidak valid jika r hitung lebih kecil dari
0.444. Apabila ada pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid maka
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Kuesioner Tentang Pengetahuan
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Kuesioner Tentang Sikap
2 Reliabilitas
alat ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang
diukur. Reliabilitas berkaitan dengan tingkat kepercayaan dari suatu
spearman brown yang lebih dikenal dengan sebutan tes belah dua (tes
Keterangan :
r1/21/2 = rxy disebut sebagai Indeks Korelasi antar dua belahan butir tes
Uji reliabilitas yang reliabel untuk variabel yang diteliti harus lebih
besar daripada 0,444 sedangkan jika hitung < 0.444, maka instrumen
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
a Editing
b Scoring
diberi skor 1 dan jika menjawab salah diberi skor 0. Untuk variabel
c Coding
berbeda diberi kode yang berbeda pula. Untuk pengetahuan baik diberi
kode B, pengetahuan cukup diberi kode C, dan kurang diberi kode K.
Untuk variabel sikap jika sikap positif diberi kode P, dan sikap negatif
c Entry
d Tabulasi
2 Analisis Data
a Analisis Univariat
dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya hasil
(pengetahuan dan sikap) yang diukur dalam penelitian ini dengan melihat
X
P x 100%
N Keterangan
P : Prosentase
a Baik = 76-100%
b Cukup = 56-75%
c Kurang = 0-55%
X x
T 50 10
s
Keterangan :
Penilaiannya adalah :
2006).
(fo fh)2
2 = k
fh
Keterangan :
2 = Chi Square
7 Etika Penelitian
8 Jadwal Penelitian
waktu penelitian terhitung dari Desember 2016 sampai dengan Februari 2017.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
Margaluyu, Desa Rancakole, dan Desa Suka Maju. Jumlah populasi ibu
Puskesmas Pataruman III yang lain,dari tahun 2014 hingga tahun 2016.
2 Karakteristik Responden
a Usia Responden
dan usia >35 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut ini :
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di Desa
Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III
Kota Banjar Tahun 2017
No Usia f %
1 < 20 Tahun 2 3,6
2 20-35 Tahun 51 92,7
3 > 35 Tahun 2 3,6
Total 55 100
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2017
b Pekerjaan Responden
No Pekerjaan f %
1 Bekerja 15 27,3
2 Tidak Bekerja 40 72,7
Total 55 100
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2017
c Paritas
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas
Di Desa Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III
Kota Banjar Tahun 2017
ada.
d Pendidikan Responden
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di Desa Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III
Kota Banjar Tahun 2017
No Pendidikan Jumlah %
1 Dasar 16 29,1
2 Menengah 39 70,9
3 Tinggi 0 0
Total 55 100
Sumber : hasil penelitian tahun 2017
3 Karakteristik Bayi
a Usia Bayi
kelompok usia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
ini :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Usia Bayi Di Desa Mulyasari
Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III
Kota Banjar Tahun 2017
No Usia f %
1 6 Bulan 28 50,9
2 7 Bulan 9 16,4
3 8 Bulan 5 9,1
4 9 Bulan 4 7,3
5 10 Bulan 5 9,1
6 11 Bulan 4 7,3
Total 55 100
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2017
(7,3%).
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Bayi Di Desa Mulyasari
Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III
Kota Banjar Tahun 2017
No Jenis Kelamin f %
1 Laki-Laki 27 49,1
2 Perempuan 28 50,9
Total 55 100
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2017
Hasil analisis data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa jenis
4 Analisis Univariat
berikut ini:
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang ASI
Eksklusif Di Desa Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas
Pataruman III Kota Banjar Tahun 2017
No Pengetahuan Jumlah %
1 Kurang 23 41,8
2 Cukup 25 45,5
3 Baik 7 12,7
Total 55 100%
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2017
No Sikap Jumlah %
1 Negatif 23 41,8
2 Positif 32 58,2
Total 55 100%
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2017
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Mulyasari
Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III Kota Banjar
Tahun 2017
Tabel 4.10
Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa
Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III Kota Banjar
Tahun 2017
didapatkan nilai -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
Maka kesimpulannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga
2017.
Tabel 4.11
Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa
Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III Kota Banjar
Tahun 2017
Pemberian ASI Eksklusif
Total p-value
Sikap Tidak eksklusif Eksklusif
f % f % f %
Negatif 21 91,3 2 8,7 23 100
0.000
Positif 2 6,2 30 93,8 32 100
Jumlah 23 41,8 32 58,2 55 100
Sumber : Hasil Penelitian tahun 2017
ASI eksklusif yaitu 30 orang (93,8%) dan tidak eksklusif sebnyak 2 orang
orang lebih banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 21 orang
didapatkan nilai -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
2 Pembahasan
(45.5%). Pengetahuan yang baik ini berkaitan dengan pendidikan ibu yang
sebagian besar yaitu 39 orang (70,9%) adalah SMA dan sumber informasi
ASI yang didapat oleh responden. Hal ini sesuai dengan pendapat
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
mata dan telinga. Pengetahuan mencakup akan hal yang akan pernah
dalam ingatan, akan diganti pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan
lulusan SMA maka sesuai dengan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
rendah. Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya dari La Ode Amal
informasi baik dari orang lain maupun dari media masa, sebaliknya tingkat
dan kemampuan di dalam dan luar sekolah seumur hidup sehingga makin
Eksklusif.
Sikap adalah respon individu yang masih bersifat tertutup terhadap suatu
mengukur suatu gagasan dapat diterima dengan baik oleh suatu masyarakat
Orang yang berpendidikan tinggi akan merespon yang lebih rasional dan
akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh
dari pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut dibanding dengan
dapat mengubah pola pikir, sikap dan tindakan ibu kearah kualitas pribadi
yang lebih baik, dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan
terhadap memberikan ASI eksklusif. Sikap yang negatif dari ibu untuk
dan motivasi secara terus menerus dengan cara menjelaskan kepada ibu
eksklusif.
dianggap penting dalam hal ini adalah petugas kesehatan. Pada umumnya,
positif.
dengan pengetahuan ibu tentang ASI adalah baik 7 orang dan semuanya
eksklusif tergolong baik dan pemberian ASI Eksklusif pada bayinya juga
yang tidak eksklusif hal ini dikarenakan ada ibu yang masih mempunyai
pemahaman yang baik atas sesuatu hal akan menunjukkan perilaku yang
eksklusif.
Eksklusif dengan -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada prilaku yang tidak didasari
dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa
akan menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan (action)
mitos yang kurang baik, serta kesibukkan ibu bekerja dan singkatnya cuti
itu sendiri sangat besar yaitu dengan memahami arti penting dari manfaat
sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05. Hal itu menunjukkan bahwa
Jika sikap tersebut positif maka akan berperilaku positif dan sebaliknya
jika sikap seseorang tersebut negatif maka cenderung akan muncul sebuah
yang muncul disini bisa diartikan apabila semakin baik (positif) sikap ibu
bertindak. Jadi, sikap yang positif dari ibu akan cenderung untuk
eksklusif, yaitu karena dari hasil penelitian ada beberapa ibu yang masih
memiliki sikap yang negatif terhadap ASI eksklusif. Oleh karena itu tenaga
penyuluhan tentang ASI dan seluk beluknya dari orang lain, maupun dari
dan pengalaman cara pemberian ASI secara baik dan benar akan
Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam diri ibu dalam menyusui
.
63
BAB V
1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif di Desa Mulyasari Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman III Kota
1 Pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif paling banyak kategori cukup yaitu 25 orang
(45.5%)
3 PemberianASI Eksklusif oleh responden paling banyak eksklusif yaitu 32 orang (58,2%).
4 Ada hubungan antara pengetahuan responden tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI
Eksklusif dengan -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
5 Ada hubungan antara sikap responden tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI
Eksklusif dengan -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
64
2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis memberikan
pada ASI kepada kader atau ibu-ibu yang sedang menyusui atau
ASI eksklusif.
Mengadakan pelatihan kepada Kader sebagai Pengawas ASI di
benar.
Memberikan dukungan penuh keluarga terhadap Ibu menyusui
3 Bagi Peneliti
LAMPIRAN
Lampiran 1
Oleh:
Nama :
No. Telp :
Alamat :
Responden
(.........................................)
KUESIONER
lxviii
I. IDENTITAS
A. Identitas Ibu
Nomor :
20-35 Tahun
>35 Tahun
5 anak (grandemultipara)
Lulus SD
Lulus SMP
Lulus SMA
Lulus PT
B. Identitas Bayi
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
lxix
II. KUESIONER
Petunjuk Pengisian
1. Sebelum pengisian angket ini mohon agar dibaca terlebih dahulu pertanyaannya
dengan teliti
2. Beri tanda Lingkaran (O) pada jawaban yang menurut ibu anggap benar
A. PENGETAHUAN
2. Apa sajakah yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif (ASI saja) ?
a. ASI yang diberikan pada bayi sampai umur 6 bulan
b. ASI yang diberikan pada bayi sampai umur 4 bulan
c. ASI yang diberikan pada bayi dengan tambahan susu botol
3. ASI mempunyai manfaat bagi bayi sebagai zat pelindung. Yang dimaksud zat pelindung
yaitu......
a. Melindungi bayi dari penyakit infeksi
b. Melindungi bayi dari kejadian tersedak ASI
c. Melindungi bayi dari panas
4. ASI adalah ?
a. Air Susu Ibu yang diberikan sejak bayi lahir sampai usia 40 hari
b. Air Susu Ibu yang diberikan sejak bayi lahir sampai usia 6 Minggu
c. Air Susu Ibu yang diberikan sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan
5. Pemberian ASI sejak bayi dilahirkan tanpa disertai makanan pendamping ASI sampai bayi
berusia 6 bulan disebut?
a. ASI Eksklusif
b. ASI Inklusif
c. MP-ASI
9. ASI selain bermanfaat bagi bayi, juga bermanfaat bagi ibu sebagai, kecuali......
a. Pencegah kehamilan
b. Suatu pemulihan yang lebih cepat bagi ibu
c. Membuat ibu kelelahan
10. Manfaat bagi ibu dalam memberikan ASI kepada bayi segera setelah melahirkan adalah
sebagai berikut......
a. Hubungan ibu dan bayi lebih terjalin
b. Dapat membuat ibu kelelahan
c. Membuat ibu tidak nyaman
11. Dibawah ini beberapa keuntungan Asi yaitu
a. ASI bisa basi
b. ASI mengandung zat alergi
c. Steril dan aman dari pencemaran kuman
12. Makanan yang terbaik untuk membantu bayi tumbuh dengan sehat dan kuat adalah
a Air putih
b Air Susu Ibu ( ASI )
c Susu Formula ( susu sapi )
13. ASI sangat bermanfaat untuk bayi, sehingga pemberian ASI sangat dianjurkan terlebih
saat
a 4 - 6 bulan pertama
b 4 - 8 bulan pertama
c 4 - 6 bulan pertama dilanjutkan sampai usia 2 tahun
14. Apa manfaat menyusui sedini mungkin bagi ibu dan bayi ?
a. Meningkatkan peningkatan produksi ASI dan menjalin hubungan kasih sayang sedini
mungkin bagi ibu dan bayi
b. Perasaan nyaman bagi ibu dan bayi berkurang
c. Dapat menyebabkan bayi sakit
15. Manfaat lain ASI adalah ?
a. Mudah masuknya penyakit
b. Memperlambat pertumbuhan
c. Membantu perkembangan otak
17. Jika ibu menyusuinya dengan teknik yang benar dapat dilihat dari
a. Bayi tampak rewel
b. Bayi tampak tenang
c. Putting susu ibu lecet
18. Sebelum ibu menyusui bayi langkah pertama yang harus dilakukan adalah
a. Langsung menyusui bayi
b. Mengeluarkan sedikit air susu dan dioleskan pada payudara ibu
c. Meletakkan bayi pada perut ibu
lxxi
19. Disamping zat-zat yang terkandung dalam ASI pemberian ASI juga mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya sebagai berikut.
a Mengurangi kesuburan ibu untuk beberapa bulan
b Membantu proses pengecilan rahim
c Semua jawaban benar
21. Mulai dari usia keberapakah ibu memberikan makanan selain ASI pada balita?
a. Lebih dari 1 tahun
b. Lebih dari 6 bulan
c. Lebih dari 8 bulan
22. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan dulu sedikit lalu di oleskan pada puting susu bagian
yang berwarna kehitaman sampai puting hal ini bertujuan untuk :
a. membunuh kuman dan menjaga kelembaban puting
b. agar puting menjadi basah
c. agar puting keluar atau menonjol
23. Pada payudara yang penuh ASI dikeluarkan dahulu sedikit hal ini bertujuan agar.........
a. Bayi tidak tersedak
b. ASI yang banyak membuat bayi tidak nyaman
c. ASI yang pertama keluar membuat bayi mencret
24. Dibawah ini salah satu langkah menyusui yang benar, kecuali.......
a. Perut bayi menempel pada badan ibu
b. Mulut bayi berada di depan puting ibu
c. Menyusui bayi dengan tergesa-gesa
25. Pada bayi yang sehat ketika mulut bayi ditempeli puting susu maka mulut bayi akan.......
a. Membuka
b. Menutup
c. Diam Saja
26. Bagaimana seharusnya posisi puting susu dan warna kecoklatan pada payudara saat ibu
menyusui bayinya......
a. Cukup puting saja yang masuk
b. Hanya sebagian dari bagian susu yang berwarna kehitaman yang masuk kedalam mulut
bayi
c. Seluruh puting dan bagian susu yang berwarna kehitaman yang masuk kedalam mulut
bayi
27. Ketika bayi sedang menetek dan tertidur maka cara melepaskan puting dari mulut bayi
adalah...
a. Dengan cara memencet hidung bayi
b. Dengan cara memasukan jari tangan ke dalam mulut bayi dan melepaskan puting secara
perlahan
c. Puting langsung di cabut dari mulut bayi
lxxii
28. Makin sering bayi menyusu maka produksi ASI akan semakin......
a. Semakin sedikit
b. Semakin banyak dan lancar
c. Semakin berkurang
29. Pemberian ASI pada bayi segera dalam waktu 30 menit bayi lahir sangat penting karena
a Membantu mengurangi pendarahan
b Membantu mengeratkan hubungan antara bayi dan ibu
c A, B, C benar
30. Setiap ibu menyusui dianjurkan untuk memberikan hanya ASI saja segera setelah bayi lahir
sampai usia
a. 4 bulan
b. 6 bulan
c. 8 bulan
32. Jika ibu menyusuinya dengan teknik yang benar dapat dilihat dari
a. Bayi tampak rewel
b. Bayi tampak tenang
c. Putting susu ibu lecet
33. Sebelum ibu menyusui bayi langkah pertama yang harus dilakukan adalah
a. Langsung menyusui bayi
b. Mengeluarkan sedikit air susu dan dioleskan pada payudara ibu
c. Meletakkan bayi pada perut ibu
34. Disamping zat-zat yang terkandung dalam ASI pemberian ASI juga mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya sebagai berikut.
a. Mengurangi kesuburan ibu untuk beberapa bulan
b. Membantu proses pengecilan rahim
c. Semua jawaban benar
B. Sikap
Alternatif Jawaban
No Item Pernyataan
SS S RR TS STS
01 Setiap ibu seharusnya memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya sejak lahir
02 ASI eksklusif lebih baik dari susu formula
karena mengandung kolostrum
03 Ibu tidak memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya karena sakit
04 Ibu dapat mengganti ASI eksklusif dengan
susu formula
05 Ibu memberikan ASI eksklusif setelah bayi
berusia 1 tahun
06 Meski sakit, bayi ibu tetap diberikan ASI
eksklusif sampai berusia 6 bulan
07 Ibu tidak memberikan ASI eksklusif
karena produksi ASI ibu banyak
08 Tanpa diberi ASI eksklusif, bayi ibu tetap
sehat
09 Kalau hanya melindungi bayi dari
penyakit, memberikan ASI eksklusif saja
sudah cukup
10 Kandungan gizi ASI eksklusif lebih tinggi
dari ASI
11 Ibu memberian ASI eksklusif secara
bersamaan dengan MP-ASI
12 Manfaat memberikan MP-ASI adalah
untuk menumbuhkan rasa kasih sayang
kepada bayi
13 Bayi yang baru lahir secara alamiah
mendapat kekebalan dari ibunya melalui
ASI
14 Jika produksi ASI ibu rendah, sebaiknya
langsung diberikan MP-ASI
15 Kandungan gizi MP-ASI sama dengan
susu yang dijual dipasaran
C. PEMBERIAN ASI
Pada usia berapa bulan bayi anda sudah diberikan makanan tambahan selain ASI?
a. < 6 bulan
b. Setelah 6 Bulan
Lampiran 2
DATA POPULASI
Usia
NO Nama Ibu Alamat Nama Bayi L/P
(Bulan)
1 Fitria Nuraeni Sukamaju, Mulyasari 03/04 Azkia Mikayla P 6
lxxiv
Lampiran 3
Frequency Table
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
< 20 Tahun 2 3,6 3,6 3,6
20-35 Tahun 51 92,7 92,7 96,4
Valid
> 35 Tahun 2 3,6 3,6 100,0
Total 55 100,0 100,0
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Bekerja 15 27,3 27,3 27,3
Valid Tidak Bekerja 40 72,7 72,7 100,0
Total 55 100,0 100,0
Paritas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
lxxvii
Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Dasar 16 29,1 29,1 29,1
Valid Menengah 39 70,9 70,9 100,0
Total 55 100,0 100,0
Usia Bayi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
6 Bulan 28 50,9 50,9 50,9
7 Bulan 9 16,4 16,4 67,3
8 Bulan 5 9,1 9,1 76,4
Valid 9 Bulan 4 7,3 7,3 83,6
10 Bulan 5 9,1 9,1 92,7
11 Bulan 4 7,3 7,3 100,0
Total 55 100,0 100,0
Pengetahuan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 23 41,8 41,8 41,8
Cukup 25 45,5 45,5 87,3
Valid
Baik 7 12,7 12,7 100,0
Total 55 100,0 100,0
Sikap Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Negatif 23 41,8 41,8 41,8
Valid Positif 32 58,2 58,2 100,0
Total 55 100,0 100,0
ASI Eksklusif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
lxxviii
Crosstabs
Crosstab
ASI Eksklusif Total
Tidak Eksklusif
Eksklusif
Count 15 8 23
Kurang % within Pengetahuan
65,2% 34,8% 100,0%
Responden
Count 8 17 25
Pengetahuan
Cukup % within Pengetahuan
Responden 32,0% 68,0% 100,0%
Responden
Count 0 7 7
Baik % within Pengetahuan
0,0% 100,0% 100,0%
Responden
Count 23 32 55
Total % within Pengetahuan
41,8% 58,2% 100,0%
Responden
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 11,198a 2 ,004
Likelihood Ratio 13,703 2 ,001
Linear-by-Linear
10,992 1 ,001
Association
N of Valid Cases 55
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 2,93.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
Pengetahuan a
Responden (Kurang /
Cukup)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
lxxix
Crosstab
ASI Eksklusif Total
Tidak Eksklusif
Eksklusif
Count 21 2 23
Negatif % within Sikap
91,3% 8,7% 100,0%
Sikap Responden
Responden Count 2 30 32
Positif % within Sikap
6,2% 93,8% 100,0%
Responden
Count 23 32 55
Total % within Sikap
41,8% 58,2% 100,0%
Responden
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 39,788 1 ,000
Continuity Correctionb 36,369 1 ,000
Likelihood Ratio 46,214 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
39,065 1 ,000
Association
N of Valid Cases 55
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,62.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence
Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Sikap
Responden (Negatif / 157,500 20,526 1208,551
Positif)
For cohort ASI Eksklusif
14,609 3,795 56,229
= Tidak Eksklusif
For cohort ASI Eksklusif
,093 ,025 ,350
= Eksklusif
N of Valid Cases 55
Lampiran 4
N %
Valid 20 100,0
a
Cases Excluded 0 Reliability
,0 Statistics
Total 20 Cronbach's
100,0 N of Items
a. Listwise deletion based on all Alpha
variables in the procedure. ,977 35
Item Statistics
Mean Std. N
Deviation
Pengetahuan1 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan2 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan3 ,3500 ,48936 20
Pengetahuan4 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan5 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan6 ,2000 ,41039 20
Pengetahuan7 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan8 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan9 ,3500 ,48936 20
Pengetahuan10 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan11 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan12 ,2000 ,41039 20
Pengetahuan13 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan14 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan15 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan16 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan17 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan18 ,3500 ,48936 20
Pengetahuan19 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan20 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan21 ,2000 ,41039 20
Pengetahuan22 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan23 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan24 ,3500 ,48936 20
Pengetahuan25 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan26 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan27 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan28 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan29 ,2000 ,41039 20
Pengetahuan30 ,4500 ,51042 20
Pengetahuan31 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan32 ,3500 ,48936 20
Pengetahuan33 ,8000 ,41039 20
Pengetahuan34 ,3000 ,47016 20
Pengetahuan35 ,2000 ,41039 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
Pengetahuan1 17,6000 125,411 ,824 ,976
Pengetahuan2 17,1000 127,358 ,732 ,977
Pengetahuan3 17,5500 124,682 ,859 ,976
Pengetahuan4 17,1000 127,358 ,732 ,977
Pengetahuan5 17,6000 125,411 ,824 ,976
Pengetahuan6 17,7000 128,432 ,613 ,977
Pengetahuan7 17,6000 125,411 ,824 ,976
lxxxi
Reliability
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
sIKAP1 3,8000 ,69585 20
sIKAP2 3,9000 ,30779 20
sIKAP3 3,4000 ,68056 20
sIKAP4 3,9500 ,22361 20
sIKAP5 3,3000 ,80131 20
sIKAP6 3,8500 ,67082 20
lxxxii
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
sIKAP1 50,7500 32,408 ,691 ,908
sIKAP2 50,6500 35,924 ,636 ,913
sIKAP3 51,1500 32,766 ,659 ,910
sIKAP4 50,6000 36,358 ,726 ,914
sIKAP5 51,2500 31,355 ,710 ,908
sIKAP6 50,7000 32,116 ,763 ,906
sIKAP7 50,6500 35,924 ,636 ,913
sIKAP8 51,1000 32,305 ,716 ,907
sIKAP9 50,6000 36,358 ,726 ,914
sIKAP10 51,1500 31,187 ,710 ,908
sIKAP11 50,9500 33,629 ,631 ,910
sIKAP12 51,1500 33,503 ,492 ,917
sIKAP13 51,1500 32,766 ,659 ,910
sIKAP14 50,6000 36,358 ,726 ,914
sIKAP15 51,2500 31,355 ,710 ,908
lxxxiii
Lampiran 5
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. S (2009), Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
Azwar, S, 2007 Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan. Pengukurannya. 2 nd ed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
lxxxiv
Depkes RI, 2002. Asuhan Pemberian Makanan Tambahan Umur 0 5 Tahun. Jakarta Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan
Huliana (2003), Utamakan ASI Ekslusif, Tersedia Dalam http:// www. Pangan Plus.com / news.
Php? Diakses 01 September 2007
La Ode Amal Shaleh (2011, Faktor-faktor yang Menghambat Praktik ASI ekskusif pada Bayi Usia
0-6 bulan. Diunduh di
eprints.undip.ac.id/35946/1/424_La_Ode_Amal_Saleh_G2C309009.pdf
Leila Kusuma Astuti (2004. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu dan
Pekerjaan Ibu denganPemberian ASI Eksklusif. Medical Journal of Lampung
University. 2:10.
Manuaba. IBG (2010). Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana, EGC :
Jakarta
Notoatmodjo S (2003). Pengantar Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Puspita, 1995, Pola Pemberian Pisang Awak (Musa paradisiaca var. Awak), Status Gizi dan
Gangguan Saluran pencernaan pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Paloh Gadeng
lxxxv
Sarwono S (1993, Psikologi Sosial, Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial, Refika Aditama,
Jakarta
Sri Haryati, 2006, Pengaruh Karakteristik ( Pendidikan,Pekerjaan), Pengetahuan dan Sikap Ibu
Menyusui Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Kabupaten Tuban, Sumber :
www.journal.unair.ac.id.
WHO, 2015, Protein And Amino Acid Requirements In Human Nutrition : Report of a Joint
WHO/FAO/UNU Expert Consultation. WHO Technical Report Series no: 935. Geneva.
Switzerland